PHBS di tatanan rumah tangga (1)

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program terpadu untuk mengetahui perilaku masyarakat tentang kesehatan
adalah program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dimana program ini
pendekatannya lebih dititikberatkan pada penilaian terhadap indikator perilaku
dirumah tangga (Depkes RI, 2006).
Pembinaan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk
menggerakan dan memberdayakan keluarga atau anggota rumah tangga untuk hidup
bersih dan sehat.Melalui program ini setiap rumah tangga diberdayakan agar tahu,
mau dan mampu menolong diri sendiri dibidang kesehatan dengan mengupayakan
lingkungan yang sehat, mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan
yang dihadapi, serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.Setiap rumah
tangga juga digerakkan untuk berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Rumah tangga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa yang di dalamnya
terjadi interaksi dan komunikasi antara anggota yang menjadi awal penting dari suatu
proses pendidikan kesehatan. Dalam suatu rumah tangga, ibu mempunyai peran yang
sangat besar dalam memberi contoh, teladan, pendidikan, disuatu keluarga daripada
ayah.Ibu juga lebih mendominasi dalam memberi pendidikan termasuk di dalam
memberikan pendidikan kesehatan di keluarga (Notoatmodjo, 2003).

Ditanamkannya PHBS sejak dini dalam rumah tangga dapat menciptakan
keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Pembinaan PHBS di Rumah Tangga juga ditujukan untuk mempercepat terwujudnya
rumah tangga sehat sebagai salah satu pembentuk desa sehat, kecamatan sehat,
kabupaten sehat, provinsi sehat dan Indonesia sehat.Oleh karena itu, berbagai upaya
pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan penggalangan kemitraan dilakukan untuk
mempercepat tercapainya Rumah Tangga Sehat.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana dan apa sajakah yang termasuk dalam penerapan PHBS dalam
tatanan Rumah Tangga?

1

C. TUJUAN PENULISAN
1. Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah
tangga untuk melaksanakan PHBS.
2. Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penerapan isi makalah ini antara lain :

1.

Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat

2.

Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat

3.

Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat

4.

Mampu mencegah dan menaggulangi penyakit dan masalah kesehatan

5.

Biaya untuk kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain


BAB II
PEMBAHASAN
2

A. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yangdilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehingga
keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktifdalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri
dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu tatanan rumah tangga sehat dapat diwujudkan dengan perilaku sehat dan
lingkungan sehat.
Pelaku PHBS di rumah tangga yaitu petugas kesehatan, petugas lintas sektor,
tokoh masyarakat dan kader kesehatan. Sasaran PHBS di rumah tangga yaitu seluruh
anggota keluarga (Ibu, bapak, anak, nenek, dll).

B. Pentinganya PHBS di Rumah Tangga

1. Rumah tangga sehat merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa
depan yang perlu dijaga, ditingkakan dan dilindungi kesehatannya.
2. Berapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena gangguan
berbagai penyakit.
3. Angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi dan non infeksi dapat dicegah
dengan PHBS.

C. Manfaat PHBS di Rumah Tangga
1. Setiap anggota rumah tangga meningkatkan kesejahteraannya dan tidak mudah
sakit karena faktor perilaku mempunyai andil dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat (30-35%).
2. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktifitas kerja anggota rumah
tangga.
3. Dengan meningkatnya kesehatan rumah tangga, biaya yang tadinya dialokasikan
untuk kesehatan dapat ialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan
dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga.
3

4. PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja pemerintah daerah
kabupaten/kota di bidang kesehatan, yaitu pencapaian 65% rumah tangga sehat

pada tahun 2010 (sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1457/Menkes/SK/X/2003 tentang kewenangan wajib standar Pelayanan Minimal
(KW SPM) bidang kesehatan).
5. Meningkatkan citra puskesmas dalam bidang kesehatan.

D. Penerapan PHBS dalam Rumah Tangga
Ada 10 indikator penerapan PHBS secara umumnya dalam tatanan Rumah
Tangga, diantaranya sebagai berikut:
1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
Mengapa harus tenaga kesehatan?Karena karena tenaga kesehatan merupakan
orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan
bayi lebih terjamin.Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas
atau Rumah Sakit.Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka peralatan
yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan
bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi Bayi ASI Ekslusif
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang
cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dan berkembang
dengan baik. Air susu ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan

(kolostrum) sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap
penyakit.Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih
sayang antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan setelah persalinan,
mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran berikutnya,
mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis karena ASI lebih
mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan.
2. Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan
Penimbangan

bayi

dan

balita

anda

dimaksudkan

untuk


memantau

pertumbuhannya setiap bulan. Menimbang secara rutin di posyandu akan terlihat
perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak.Manfaatnya, anda dapat

4

mengetahui apakah balita anda tumbuh sehat, tahu dan bisa mencegah gangguan
pertumbuhan balita, untuk mengetahui balita sakit (demam, batuk, pilek, diare),
jika berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat
badannya dibawah garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat
dirujuk ke Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk
mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
3. Menggunakan Air Bersih
Anda dan rumah tangga anda dikatakan sehat jika di rumah tangga anda
menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air
kemasan, air ledeng, air pompa, sumur terlindung dan penampungan air hujan dan
memenuhi syarat air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna.
Manfaat anda menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar dari

gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit
mata, penyakit kulit atau keracunan.Dan dengan menggunakan air bersih setiap
anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
4. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun
Kapan saja harus mencuci tangan?Sebelum makan dan makan, sesudah buang air
besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan
makanan tentunya menggunakan air bersih mengalir dan sabun.Manfaat mencuci
tangan adalah agar tangan menjadi bersih dan dapat membunuh kuman yang ada
di tangan, mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, dysentri,
kecacingan, penyakit kulit, infeksi daluran pernafasan akut (ISPA), bahkan flu
burung dan lainnya.
5. Menggunakan Jamban Sehat
Jamban yang digunakan minimal jamban leher angsa, atau jamban duduk yang
banyak di jual di toko bangunan, tentunya dengan tangki septic atau lubang
penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir dan terpelihara kebersihannya.
Untuk daerah yang sulit air (kalau ada) dapat menggunakan jamban cemplung
atau jamban plengsengan. Tujuannya dimaksudkan agar tidak mengundang
datangnya lalat atau serangga lain yang dapat menjadi penular penyakit.
6. Memberantas Jentik di Rumah
Lakukan pemberantasan jentik nyamuk didalam dan atau diluar rumah seminggu

sekali dengan 3M plus abatisasi/ikanisasi.Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
merupakan kegiatan pemberantasan telur, jentik, kepompong nyamuk penular
5

penyakit seperti demam berdarah dengue, chikungunya, malaria, filariasis (kaki
gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya. PSN dapat dilakukan dengan
cara3M plus yaitu menguras bak air, menutup tempat penampungan air dan
mengubur benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk plus menghindari
gigitan nyamuk.
7. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari
Sederhana, murah dan banyak manfaatnya. Biasakan anda dan anggota keluarga
anda mengkonsumsi minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya
setiap hari, tidak harus mahal, yang penting memiliki kecukupan gizi. Semua jenis
sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang berwarna (hijau tua, kuning,
oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk, kacang panjang, selada hijau atau
daun singkong.Begitu pula dengan buah, semua bagus untuk dimakan, terutama
yang berwarna (merah, kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau
apel lebih banyak mengandung vitamin dan mineral serta seratnya.
8. Melakukan Aktivitas fisik Setiap hari
Minimal 30 menit setiap hari.Lakukan pergerakan anggota tubuh yang

menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa
kegiatan sehari-hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, bekerja ditaman, mencuci
pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga dan membawa
belanjaan. Aktifitas fisik lainnya bisa berupa olah raga yaitu push up, lari ringan,
bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.
9. Tidak Merokok di Dalam Rumah

Terakhir, anda perokok atau memiliki anggota keluarga yang merokok?Jika
anda bukan perokok, acungan jempol buat anda dan jangan pernah terpengaruh dengan
yang namanya rokok.Tapi jika anda perokok atau memiliki anggota keluarga yang
merokok, itu hak anda, namun kami anjurkan untuk berpikir bahaya merokok dan
berusaha berhenti untuk merokok.Bagi perokok, jangan merokok di dalah rumah atau
ketika berada bersama orang lain yang bukan perokok.
Sebagaimana yang tercakupdalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),
ada 5 pilar ber-PHBS di Rumah Tangga pada umumnya, yaitu:

6


 Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS),
 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
 Pengamanan Air Minum Rumah Tangga
 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
 Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga
1. STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
Tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan
berinduknya bibit penyakit menular (misal kuman/bakteri, virus dan cacing). Apabila
tinja tersebut dibuang di sembarang tempat, misal kebun, kolam, sungai, dll maka bibit
penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan, dan akhirnya akan masuk dalam
tubuh manusia, dan beresiko menimbulakan penyakit pada seseorang dan bahkan
menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.
STOP BABSakan memberikan manfaat dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau.
b. Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minumatau
air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll.
b. Tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebarluaskanbibit
penyakit, sehingga dapat emncegah penyakit menular.
Kemana tinja harus dibuang
Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan
membahayakan kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan baik
dan benar.Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu “wadah” atau sebut saja “jamban
keluarga”.Jamban yang digunakan masyarakat bisa dalam bentuk jamban yang paling
sederhana, dan murah, misal jamban CEMPLUNG, atau jamban yang lebih baik, dan
lebih mahal misal jamban leher angsa dari tanah liat, atau bahkan leher angsa dari
bahan keramik.
Prinsip utama tempat pembuangan tinja adalah suatu wadah atau tempat yang
mampu menjaga atau mencegah tinja tersebut tidak mencemari air terutama air untuk
sumber air minum dan tidak mencemari tanah.
Apa peran kader masyarakat.

7

Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesadaran dan
berkepentingan

untuk

memajukan

dan

meningkatkan

derajat

kesehatan

mempunyaiperan yang sangat penting dalam promosi perilaku stop buang air besar
sembarangan, yaitu antara lain:
a. memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan penyuluhan
tentang pentingnya perilaku buang air besar yang benar dan sehat
b. melakukan pendataan rumah tangga yang anggota keluarganya masih BAB
sembarangan, mendata rumah tangga yang sudah memiliki jamban.
c. mengadakan kegiatan yang sifatnya memicu, mendampingi, dan memonitor
perilaku masyarakat dalam menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan,
sehingga dalam tatanan dusun/desa terwujud kondisi terbebas dari perilaku buang
air besar sembarangan
d. menggalang daya (bisa tenaga ataupun dana) antar sesama warga untuk memberi
bantuan dalam pembangunan jamban bagi warga yang lain
e. menjadi resource-lingker (penghubung) antar warga masyarakat dengan berbagai
pihak terkait yang berkepentingan dalam mewujudkan jamban yang sehat
(improved jamban).
CATATAN PENTING
Kader kesehatan juga harus mengetahui ciriutama dari pendekatan yang dianut
dalam STBM untuk merubah perilaku masyarakat dalam menuju buangan air besar
yang benar dan sehat secara totalitas dan keseluruhan dalam desa/dusun tersebut.
Adapun prinsip dan ciri penting STBM adalah sebagai berikut:
a. Tanpa subsidi kepada masyarakat
b. Tidak menggurui, tidak memaksa dan tidak mempromosikan jamban
c. Masyarakat sebagai pemimpin
d. Totalitas; seluruh komponen masyarakat terlibat dalam analisa permasalahan perencanaan – pelaksanaan serta pemanfaatan dan pemeliharaan.
Ciri-ciri penting dalam STBM adalah :
a. Inisiatif masyarakat
b. Total atau keseluruhan, keputusan masyarakat dan pelaksanaan secara kolektif
adalah kunci utama.
c. Solidaritas masyarakat, laki dan perempuan, kaya dan miskin, semua akansangat
terlibat dalam pendekatan ini.
8

2. CUCI TANGAN PAKAI SABUN
Perilaku cuci tangan pakai sabun harus dilakukan antara lain karena mencuci
tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapatmenyebabkan ratusan ribu
anak meninggal setiap tahunya.
Ada 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan,
yaitu saat-saat sebagai berikut:
a. Sebelum makan
b. Sebelum menyiapkan makanan
c. Setelah buang air besar
d. Setelah menceboki bayi/anak
e. Setelah memegang unggas/hewan
Selain 5 waktu kritis tersebut, ada beberapa waktu lain yang juga penting dan
harus dilakukancuci tangan, yaitu:
a. Sebelum menyusui bayi
b. Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung
c. Setelah membersihkan sampah
d. Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)
Ada beberapa manfaat yang diperoleh setelah seseorang melakukancuci tangan
pakai sabun, yaitu antara lain:
a. membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b. mencegah penularan penyakit, seperti disentr, flu burung, flu babi, typhus, dll
c. tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman
Bagaimana mencuci tangan yang benar?
a. cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya
b. bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan
c. bersihkan tangan pakai lap bersih.
Apa peran kader masyarakat
Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesdaran untuk
memajukan dan meningkatkan derajat kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting dalam promosi perilaku cuci tangan pakai sabun, diantaranya adalah:
a. memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan penyuluhan
tentang pentingnya perilaku CTPS

9

b. mengadakan kegiatan yang sifatnya “suatu gerakan” cuci tangan pakai sabun
sehingga dapat menarik perhatian masyarakat, seperti pada hari besar kesehatan,
pesta desa, dll
3. PENGAMANAN AIR MINUM RUMAH TANGGA
Air merupakan kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,
mandi, cuci, dan keperluan lainnya.Bila kita tidak menggunakan air yang bersih.Air
banyak dijumpai di alam, dan merupakan benda sosial yang melimpah ruah seperti
kita lihat di laut, sungai, danau dan lain-lain. Namun demikian air yang bersih yang
sehat merupakan benda ekonomi, yang kini susah untuk diperoleh bagi masyarakat.
Air merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam aspek kesehatan
masyarakat, dimana air dapat menjadi sumber dan tempat perindukan dan media
kehidupan bibit penyakit.Banyak penyakit yang terkait dengan air, baik air kotor dan
bahkan juga air yang bersih secara fisik, seperti diare, demam berdarah, dll.Air dialam
akan digunakan sebagai sumber air baku air minum bagi masyarakat. Air yang
tercemar akan menyebabkan susah dalam pengolahannya, memerlukan teknologi yang
kadang-kadang canggih. Untuk itu air dialam harus dipelihara, dan dicegah dari
pencemaran.
Air bersih dan air minum harus memenuhi syarat kesehatan, baik syarat fisik,
biologi maupun kimiawi. Syarat fisik dapat dibedakan melalui inder kita, seperti dapat
dilihat, dirasa, dicium, diraba. Secara fisik air harus memenuhi syarat sbb:
a. air tidak berwarna, bening/jernih
b. air tidak keruh, bebas dari lumpur, sampah, busa, dll
c. air tidak berasa, tidak rasa asin, tidak rasa asam, tidak payau
d. air tidak berbau, tidak bau amis, anyir, busuk, tidak bau belerang, dll
Air yang bersih dan sehat, akan memberi manfaat bagi kesehatan
masyarakat,seperti terhindar dari gangguan penyakit diare, cholera, disentri, thypus,
penyakit kulit, dll.Disamping dari aspek penyakit, air juga sangat penting untuk aspek
kebersihan diri, atau hygiene perorangan.
Air bersih untuk kebutuhan dapat diperoleh dari berbagai sumber.Namun
seringkali sumber air bersih jauh dari lokasi tempat tinggal suatu kelompok
masyarakat,

sehingga

sulit

dan

membutuhkan

mendapatkannya.Sumber-sumber air tersebut adalah:
a. mata air
10

tenaga

dan

biaya

untuk

b. air sumur (bias sumur dalam atau sumur dangkal)
c. air ledeng atau perusaahan air minum
d. air hujan
e. air dalam kemasan
Cara menjaga sumber air bersih
a. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar, baik cemaran fisik,
cemaran biologi maupun cemaran kimiawi
b. Sumur gali, sumur pompa, kran-kran umum dan juga mata air harus
dijagabangunannya agar tidak rusak, seperti lantai sumur tidak boleh retak,
tidakrusak, bibir sumur diplester, dll
c. Lingkungan sumber air harus dijaga kebersihannya, seprti tidak boleh
untuktempat pembuangan sampah, tidak ada genangan air, dll
d. Gayung, timba, dan ember pengambil air harus dijaga tetap bersih, tidakdiletakan
di lantai.
e. arak sumber air (missal sumur) tidak boleh berdekatan dengan tangkijamban
keluarga, tidak boleh ada berdekatan dengan kandang ternak.
f. Dan lain-lain
Bagaimana menjaga air minum yang ada di rumah supaya sehat
Meskipun air terlihat bersih, namun air tersebut belum tentu bebas dari
kumanpenyakit. Untuk itu air harus direbus dulu sampai mendidih, karena kuman akan
mati pada suhu 100oC (saat air ,mendidih).
Disamping cara tersebut diatas, ada beberapa cara untuk membunuh kuman
dalam air, misal dengan memberi bahan-bahan kimia terbatas yang sudah dinyatakan
aman bagi kesehatan.
Apa peran kader
a. Melakukan pendataan rumah tangga mana yang sudah dan yang belummemiliki
ketersedian air bersih/air minum di rumahnya
b. Bersama dengan tokoh masyarakat/pemerintah desa, berusaha untukmencari
sumber air, berupaya mencari jalan kemudahan bagi masyarakatuntuk
mendapatkan air bersih bagi lingkungannya
c. Membentuk kelompok pemakai air (pokmair misalnya) untuk mengawasisumber
air, memelihara saluran air dan memperbaiki kerusakan bilamanaterjadi
11

d. Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk memberi bantuan
dalampenyedian air bersih dan air minum
e. Memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberi penyuluhan kepadamasyarakat
tentang hidup bersih dan sehat , tentang air yang sehat bagimasyarakat, dll.
4. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
Sampah adalah limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang bias
membusuk(organic) dan tidak membusuk (anorganik) yang dianggap sudah tidak
berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat.
Namun demikian anggapan bahwa sampah itu tidak berguna kini mulai memudar,
karena ternyata kini sampah justru mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi
sehingga “sampah” bisa menjadi barang rebutan, untuk diolah atau digunakan
kembali, dan kemudian dijual sebagai bahan komoditas yang sangat menggiurkan.
Sampah yang dihasilkan di pedesaan relative sedikit dibandingkan dengan
lahan di desa tersebut. Jenis sampah pada umumnya berupa bahan-bahan organik yang
mudah hancur secara alami oleh alam-lingkungan
Sampah harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan
dapatmenjadi tempat perindukan vector bibit penyakit. Sampah akan menarik
binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat menyebarluaskan
penyakit, seperti misal lalat, kecoa, tikus, dan anjing.
Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang tidak dikelola
dengan benar antara lain : demam berdarah, disentri, thypus, dan lain-lain
Sampah digolongkan menjadi dua jenis yaitu sampah basah (organik) dan
sampah kering (non-organik).Sampah basah biasanya akan mudah mengalami
pembusukan, seperti sisa makanan, sisa sayuran, buah-buahan, daun, dan lain-lain.
Sampah kering relative sukar dan bahkan tidak dapat membusuk, separti misal kayu,
sisa kertas, botol, plastik, sisa-sisa bangunan ( pecahan batu, batu bata), seng,logam,
kaca, dan lain-lain.
Untuk pedesaan, pada umumnya sampah biasanya ditangani dengan beberapa
cara, yaitu :
a. Dengan dibakar
b. Dibuang ke lubang galian
c. Dibuat kompos

12

Apa peran kader
a. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola sampah denganbenar,
dan bila mungkin dapat mendatangan keuntungan secara financial
b. Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk memberi bantuan
dalampengelolaan sampah
c. Memanfaatkan setiap kesemapatan untuk memberi penyuluhan kepadamasyarakat
tentang hidup bersih dan sehat , tentang persampahan terkaitmasalah kesehatan
masyarakat
5. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA
Limbah cair rumah tangga merupakan limbah yang berbentuk cair yang
merupakan timbulan dari kegiatan rumah tangga.Limbah cair ini dapat berasal dari
kamar mandi, peturasan, cucian barang/bahan dari dapur.Dalam pengertian ini limbah
cair ini tidak termasuk limbah cair yang berasal dari WC/jamban keluarga.Limbah cair
dari kegiatan rumah tangga volumenya relative sedikit disbanding dengan luas lahan
yang ada di desa tersebut. Namun demikian limbah cair tersebut tetap harus dikelola,
karena kalau dibuang sembarangan akan membuat lingkungan kotor, berbau, dan
mengurangi estetika dan kebersihan lingkungan.
Limbah cair harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan dapat
menjadi tempat perindukan vector bibit penyakit. Limbah cair akan menarik binatangbinatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat menyebarluaskan penyakit, seperti
misal lalat, kecoa , tikus. Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang
tidak dikelola dengan benar antara lain : demam berdarah, disentri, thypus, dan lainlain
Limbah cair harus dibuang pada Sarana Pengolahan Air Limbah (SPAL) yang
dapat dibuat oleh masing-masing rumah tangga. Bentuk SPAL dapat berupa sumuran
ataupun saluran dengan ukuran tertentu.Sumuran atau saluran tersebut diberi bahanbahan yang dapat berfungsi untuk menyaring unsur yang terkandung dalam limbah
cair. Bahan tersebut disusundengan formasi urutan sebagai berikut:
 Batu belah ukuran diameter 5-10 cm
 Ijuk
 Batu belah diameter 10-15 cm
Apa peran kader

13

a. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola limbah cairdengan
benar, dan bila mungkin dapat dijadikan media yang dapatdimanfaatkan secara
ekonomi.
b. Menghubungi

unit/instansi

terkait

untuk

memberikan

bimbingan

teknis

dalampembangunan sarana (SPAL).
c. Memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk memberi penyuluhan kepada
masyarakat tentang hidup bersih dan sehat, menjaga lingkunganyang bersih aman
dan nyaman

14

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Perilaku sehat meliputi :
Persalinan ditolong oleh petugas kesehatan, mengikuti KB, balita diberikan
ASI, balita ditimbang, sarapan pagi dan gosok gigi sebelum tidur.
2. Lingkungan sehat meliputi :
Tersedia air bersih dan jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni
serta lantai rumah bukan dari tanah.

B. SARAN

15

DAFTAR PUSTAKA
Sumber :www.dinkes.jogjaprov.go.id
http://www.plazainformasi.jogjaprov.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=2843:10-indikator-phbs-dalamtatanan-rumah-tangga&catid=34:berita-baru&Itemid=53
file://localhost/D:/PROMKES%20PAK%20ABIDIN/PROMKES/BAB%20I%20_
%20nindi%20pramesthi%20vardila%20putri%20-%20Academia.edu.htm
http://blog.kompasiana.com/2014/10/02/nangkring-special-bersama-bank-indonesiadi-tiga-kota-690836.htm

16