Pengalaman Berkompetisi di Ajang Interna

Pengalaman Berkompetisi di Ajang Internasional
Oleh Yayah Sugianto
Bridge and Building Club (BBC) adalah sebuah Kegiatan Studi Mahasiswa (KSM) yang
terdapat di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Awalnya dibentuk untuk mempersiapkan mahasiswa
sipil mengikuti berbagai macam lomba baik regional maupun internasional. Mempersiapkan
mahasiswa sipil sejak dini untuk meningkatkan prestasi lomba jembatan dan gedung, khususnya
yang diselenggarakan setiap tahun.
BBC baru terbentuk tahun ini, telah menjadi program para himpunan mahasiswa sebagai
salah satu KSM. Namun, tahun ini secara resmi menjadi sebuah KSM. Terlahir karena prestasi
beberapa mahasiswa Teknik Sipil, agar menjadi regenerasi maka dibentuklah menjadi sebuah
KSM.
Berbagai prestasi mampu diraih BBC sebagai KSM yang masih muda. Diraih ketika BBC
belum resmi menjadi KSM. Mulai dari juara umum gedung di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) pada 2012, Juara 1 lomba KJI (Kompetisi Jembatan Indonesia), dan pada akhir
Desember 2014 mendapatkan peringkat 9 dari 51 peserta lomba jembatan dengan tema Build
and Bridge Competition di Malaysia.
Perlombaan di Malaysia adalah perlombaan pertama tingkat internasional yang dilakukan
oleh para anggota BBC. Apakah hal-hal yang dilakukan teman-teman BBC hingga
mengharumkan nama PNJ dengan meraih 10 besar di ajang internasional?

Persiapan Kompetisi

Build and Bridge Competition adalah tema perlombaan yang diadakan di Malaysia.
Informasi kompetisi tersebut didapat dari direktorat yang dirokomendasikan kepada para
mahasiswa BBC. Tim BBC mulai melakukan pendaftaran pada 20 November 2014.
Mempersiapkan desain dan konsep yang dibawa menuju Malaysia dibantu oleh dosen
pembimbing, Pak Andi.

Ferry Hidayat, mahasiswa Teknik Sipil program studi Perencanaan Jalan dan Jembatan
2012 menuturkan bahwa pemberitahuan lomba yang mendadak tak menyurutkan ia dan temanteman untuk melakukan persiapan yang maksimal. Ia menambahkan persiapan tidak begitu
mudah, ia dan tim berlatih dalam konsep membuat jembatan yang kokoh, melatih kecepatan saat
membangunnya dan memilih alat-alat atau bahan yang digunakan untuk jembatan yang akan
dibuat.
Fitri Eka Pratiwi mengungkapkan bahwa persiapan yang cukup singkat, yakni sekitar satu
bulan latihan bersama tim, tidak membuat mereka menyerah. Fitri dan tim latihan di bengkel
Teknik Sipil setelah jam kuliah selesai. Mereka berlatih membuat miniatur jembatan 90 cm,
merakit dan manajemen waktu pembuatan jembatan. Latihan yang cukup menguras tenaga dan
pikiran, namun itu semua dijalani Fitri dan teman-teman dengan semangat dan tidak menyerah.
Selain berlatih dalam mempersiapkan perlombaan, anggota BBC yang bergabung dalam
kompetisi ini juga harus mempersiapkan hal lainnya. Rina Ratanawati, yang juga teman Ferry
menyatakan bahwa bukan hanya hal untuk barang lomba, tetapi ia dan teman-teman harus
mempersiapkan dokumen untuk membuat passport.

Ferry menambahkan bahwa ia dan teman-teman BBC mendapatkan dukungan dari pihak
jurusan baik material maupun moril. Selain itu, dukungan teman dan keluarga juga membuat ia
semangat untuk berkompetisi.

Kompetisi di Malaysia
Persiapan yang dilakukan hanya sekitar satu bulan tak membuat tim BBC patah
semangat. Kegiatan Build and Bridge Competition dilaksanakan pada 17-23 Desember 2014 di
Perak, Malaysia. Pada kompetisi membangun jembatan dimulai panitia memberikan ketentuan
dengan durasi 4 jam dalam membangun jembatan, tim BBC dapat melakukannya hanya dengan 3
jam.
Ferry menuturkan bahwa teknis perlombaan pada Build and Bridge Competition saat itu
ialah setiap tim diberi waktu 4 jam untuk merancang miniatur jembatan sesuai desain yang telah
dibuat oleh masing-masing tim dengan alat dan bahan yang telah disediakan oleh panitia. Setelah

jembatan yang telah dirancang selesai, kemudian jembatan diuji dengan menggunakan katrol
yang diberi ember berisi pemberat secara continue untuk mengukur kekuatan jembatan untuk
menahan beban hingga roboh. Kekuatan jembatan inilah yang menjadi salah satu penilaian juri
untuk menentukan pemenang.
Rina mengungkapkan bahwa ia mendaptakan pengalaman unik selama menjalani masa
kompetisi di Malaysia. Ia takjub dengan mahasiswa di sana yang datang sangat tepat waktu

layaknya sedang sekolah menengah. Beberapa dari mereka juga masih menggunakan seragam
dalam menjalankan kegiatan perkuliahan.
Usaha tim BBC tidak berkhianat. Tim BBC mampu mendapatkan peringkat 9 dari 51
peserta. Hal yang mengharumkan nama PNJ di ajang internasional, juga nama BBC dikalangan
mahasiswa.