One Direction yang Tak Satu Arah Lagi

One Direction yang Tak Satu Arah Lagi
One Direction hiatus adalah kabar lama. Yang baru dan masih dirahasiakan 2017
adalah masa depan para pria Britania yang sudah tak one direction—satu arah—lagi
itu.
tirto.id – Nyaris tak ada yang menyangka kalau lima bocah lulusan ajang pencarian
bakat ini nantinya punya satu prestasi lebih cerlang dari The Beatles. Bahkan diri
mereka sendiri. Niall, Zayn, Harry, Liam, dan Louis yang dipersatukan oleh ajang
The X Factor: United Kingdom (UK), rupanya akan jadi satu-satunya boyband Inggris
pertama yang album perdananya langsung bertengger di puncak Billboard. Sesuatu
yang tak diperoleh The Beatles, pendahulu mereka dari tanah air yang sama.
Prestasi itu membuat boyband bernama One Direction ini dipantau dunia.
Kesuksesan mereka menanggok penggemar yang masif dalam waktu singkat jadi
prestasi lain. Memaksa semua mata mencari tahu rahasia di balik kesuksesan
mereka.
Neil McCormick, kritikus musik dari The Daily Telegraph, menyebut keunggulan grup
ini adalah karena kemampuan vokal anggotanya yang merata. Tentu selain
tampang kece, dan umur belia. Menurutnya, One Direction benar-benar bisa
menyanyi. Tidak seperti boyband-boyband pendahulunya yang selalu punya satu
personel kaku—tapi tampan—yang kerjanya “Cuma goyang kepala atau memutar
badan untuk menutupi ketidakmampuan mereka untuk mengeok di nada yang
tepat,” tulis McCormick. Ia terang-terangan menyindir kebiasaan boyband merekrut

orang yang kemampuan bernyanyinya tak baik tapi ‘dipajang’ karena punya
tampang. Misalnya, “Jason dalam Take That, Shane di Boyzone, Nicky di Westlife.”
McCormick frontal menyebut nama.
Ia yakin, kalau kemampuan vokal yang baik adalah magnet tersendiri dari One
Direction yang masuk dalam manajemen Simon Cowell, bos X Factor yang terkenal
sebagai pencari bakat paling getol itu. Tapi faktor lebih besar yang membuat One
Direction bisa menembus pasar Amerika Serikat (AS), menurut McCormick, adalah
kekosongan karakter yang dialami musik negeri adidaya itu. Pop Amerika yang
tergila-gila pada maskulinitas, testosteron, dan ke-macho-an artis pop prianya,
rupanya punya celah pasar buat cowok-cowok muda flamboyan seperti Justin
Bieber, yang berasal dari Kanada.
“Maka, apa yang lebih menarik dari satu bocah kenes? Pastinya, lima bocah kenes
lain,” tulis McCormick, menggambarkan ketenaran Bieber dan One Direction di
pasar musik AS.
Tapi, bak semua grup musik yang pernah ada di dunia ini, One Direction tercipta
untuk bubar sendiri pada waktunya. Pertanyaan menarik untuk dijawab adalah,
sampai kapan boyband paling mahal di dunia ini bisa bertahan?

Orang-orang berhenti menebak sejak 25 Maret lalu, saat Zayn Malik mengumumkan
keluar dari band itu. Di bulan yang sama, One Direction juga mengumumkan akan

vakum sampai waktu yang tak ditentukan, selepas Made in The AM, album kelima
dirilis. Akhirnya, setahun kemudian, tepat 26 Januari 2016, setelah merilis video
musik keempat sekaligus terakhir dari album itu, berjudul History, One Direction
resmi hiatus.
Cerlang Saat Satu Arah, Benderang Pasca Berpisah
Meski tak bikin lagu, tak manggung, dan muncul lagi di televisi sebagai sebuah grup
musik, One Direction tetap bikin sejarah baru. Menurut Forbes, mereka adalah
selebriti paling besar pendapatannya setanah Eropa selama 2016 lalu. Bahkan di
saat mereka sedang hiatus. Bukan cuma itu, mereka juga pesohor paling murah
rejeki nomor dua di dunia setelah Taylor Swift. Total pendapatannya mencapai $ 110
juta. Mengalahkan semua band di dunia ini, bahkan mereka yang masih aktif
mengeluarkan album atau pindah-pindah panggung setiap hari. Hal ini bikin nama
One Direction jadi legenda tersendiri di ranah musik.
Lalu, pertanyaan menarik lainnya yang belum terjawab adalah masa depan One
Direction ke depannya. Lima tahun untuk sebuah boyband bisa dibilang waktu
bersama yang cukup sebentar, bila dibandingkan dengan mega-boyband serupa
macam N Sync, Backstreet Boy, dan Westlife yang kariernya lebih lama dari itu. Tapi
secara pundi-pundi, One Direction membuktikan bahwa mereka adalah yang paling
unggul di kelasnya.
Namun, apakah sejarah One Direction berhenti di sana?

Jawabannya bisa saja tidak, sebab meski batas waktu hiatusnya masih tak jelas,
beberapa member One Direction masih menjanjikan kalau boyband ini belum
mengembuskan napas terakhir.
“Kami akan kembali. Konyol sekali kalau tidak… Sangat konyol,” kata Niall Horran
pada Sunday People, November lalu. Liam Payne bahkan menjawab, “Aku [emoji
100 persen] yakin kami bakal kembali,” pada 17 Desember lalu di twitternya, saat
seorang penggemar bertanya akankah band itu berakhir.
Tapi, sampai mereka kembali bergabung dalam bawah naungan nama besar One
Direction—atau malah cuma bikin sekali lagi konser reuni untuk kemudian benarbenar bubar—2017 akan jadi tahun pembuktian nama besar para member.
Cutinya One Direction memang direncanakan sebagai jalan para member
membuktikan diri secara individual. Harry Styles adalah orang pertama yang
mengaku akan menerbitkan album solo saat resmi dikontrak Colombia Records, Juni
lalu. Lalu Liam Payne yang dikontrak Republic Records, 21 Juli 2016. Dan sempat
melempar bocoran materi albumnya di Twitter. Tapi Niall Horan adalah member
pertama yang merilis single solonya berjudul This Town, 23 November lalu. Disusul

Louis Tomlinson yang merilis single duet bersama Steve Aoki berjudul Just Hold On,
10 Desember.
Selain Niall dan Liam, belum ada yang jelas-jelas mengaku akan merilis album
mereka di 2017 ini. Tapi pengamat musik Kim McLendon memprediksi tahun ini

akan jadi tahun legendaris bagi member One Direction.
McLendon bisa saja benar. Zayn Malik, yang sudah resmi bukan bagian One
Direction membuktikan kalau karier solonya makin benderang. Single pertamanya,
Pillow Talk, jadi lagu pertama dari eks member boyband yang berhasil menembus
tangga lagu Billboard, hingga jadi pemuncak. Di Inggris, ia juga jadi penyanyi solo
pria pertama yang bekas anggota boyband dengan album perdana yang langsung
jadi pemuncak, setelah Faith dari George Michael.
Justin Timberlake atau Robbie William dan sejumlah nama penyanyi solo pria
lainnya yang juga bekas anggota boyband tak pernah seberuntung Zayn.
Album Zayn, Mind of Mine terjual 22.250 kopi dalam minggu pertama, mengalahkan
album 25 dari Adele. Dan terus menanjak selama 2016, melambungkan nama Zayn
Malik sebagai penyanyi solo pria nomor 1 dari UK.
Dengan basis penggemar yang masif, dan kemampuan bernyanyi mumpuni yang
dimiliki setiap member, bukan tak mungkin karier solo anggota One Direction
lainnya bisa secerlang milik Zayn.
Niall Horran sudah membuktikannya lebih dulu. Single pertamanya This Town jadi
pemuncak di tangga lagu Billboard + Twitter Top Tracks hanya dalam sebulan
setelah rilis. Artinya, lagu This Town adalah yang paling sering didengar di Twitter
sejak 29 Oktober. Dalam hari pertama, penjualannya juga tak buruk mencapai 48
ribu unduhan. Dan langsung masuk tangga 100 Billboard di posisi 69, dan terus

menanjak sampai sekarang. Sudah berada di posisi ke-27 di minggu ke-37-nya. Di
sejumlah negara, This Town bahkan masuk lima besar di tangga lagu.
Tak hanya milik Zayn dan Niall, Louis yang disimbah musibah kepulangan sang Ibu
sehari sebelum Just Hold On rilis, juga tertiban rejeki. Sehari dirilis, lagu itu melesat
ke nomor satu di 36 negara, termasuk di dalamnya Lithuania, Mexico, Peru,
Finlandia, Israel, dan Spanyol.
Ini membuktikan bahwa pecinta One Direction memanglah massa berjumlah
raksasa. Tak peduli, genre yang mereka bawakan saat solo sangat berbeda dengan
genre pop khas One Direction, tapi semuanya dapat sambutan yang hangat: Zayn
dengan RnB, Niall dengan Folk dan Country, sementara Louis dengan EDM.
Maka karya dua member lainnya: Harry yang dikenal memiliki suara Rock, dan Liam
yang punya soul dan blues pasti akan sangat ditunggu-tunggu di 2017 ini.

Meski pendapatnya rentan didebat, tapi McLendon tetap meramalkan kalau One
Direction akan jadi ‘The Beatles Selanjutnya’ untuk abad ini. Dan 2017 akan jadi
bukti: apakah anggota One Direction akan membuat karya-karya lebih hebat saat
bersolo karier?