LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR PR

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI ASN DI TEMPAT TUGAS

Oleh :
drg. Yuni Putriyani, S.KG
Ndh. 01
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III
Angkatan I Tahun 2015

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR
KERJAMA DENGAN
BADAN DIKLAT PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang ASN no.5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran utama, yaitu: sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam

hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam menentukan keberhasilan
pemerintahan. Untuk itu, setiap ASN dituntut harus memiliki integritas yang tinggi,
bertindak sesuai dengan nilai dasar dan kode etik ASN.
Fenomena yang terjadi saat ini, sebagian besar ASN masih kurang profesional.
Faktanya, masyarakat menganggap ASN sebagai pekerja yang paling tidak disiplin bila
dibandingkan profesi lainnya. Citra buruk negatif ASN itu seolah mengakar kuat dan
menjadi turun menurun. Akibatnya, sistem pemerintahan pun terganggu. Masyarakat
banyak yang mengeluhkan berbelitnya birokrasi, buruknya pelayanan publik, ditambah
lagi dengan korupsi yang sudah membudaya.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja pemerintahan, khususnya ASN, maka
dipandang perlu untuk melakukan peningkatan kinerja ASN. Usaha perbaikan tersebut
diawali dengan melakukan reformasi terhadap diklat prajabatan bagi Calon ASN. Diklat
prajabatan pola baru sekarang ini telah memadukan antara tahap internalisasi dan
aktualisasi. Tahap

internalisasi

merupakan

tahap


penanaman

nilai-nilai

dasar

akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta anti korupsi. Sedangkan,
tahap aktualisasi merupakan tahap perwujudan dari nilai-nilai dasar tersebut di tempat
tugas/ tempat magang.
Dokter gigi puskesmas yang merupakan salah satu unsur ASN sangat perlu untuk
bersikap profesional dan berintegritas. Sebagai pusat kesehatan gigi masyarakat yang
berada di garda terdepan, puskesmas, khususnya dokter gigi, dituntut untuk memberikan
pelayanan prima. Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Sehat 2020, yaitu pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil, dan merata merupakan unsur pokok dalam pembangunn
nasional.

Untuk itu, melalui diklat prajabatan pola baru, diharapkan dokter gigi puskesmas,
yang menjadi calon ASN, dapat memberikan pelayanan prima, sebagai wujud aktualisasi
dari nilai-nilai dasar: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti

korupsi. Sehingga, secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
I.2 Tujuan
Diklat prajabatan dokter gigi calon ASN memiliki tujuan:
1.

Untuk membentuk dokter gigi yang akuntabel, yaitu bertanggung jawab penuh untuk
melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dengan baik dan
maksimal.

2.

Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan jiwa nasionalisme

3.

Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan menerapkan etika
publik

4.


Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan komitmen mutu,
yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas

5.

Untuk membentuk dokter gigi yang memiliki nilai anti korupsi dalam melaksanakan
tugas.

I.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi
dokter gigi puskesmas dalam bidang pelayanan dan promosi kesehatan gigi dan mulut
masyarakat dengan menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi.

BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang berintegritas tinggi, maka setiap ASN

harus mengamalkan lima nilai dasar ASN.
1.

Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk

memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN yang akuntabel adalah ASN
yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak
terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
2.

Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham atau pandangan tentang rasa cinta yang wajar

terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
sangat penting dimiliki oleh setiap ASN. Nasionalisme tidak hanya sekedar wawasan,
tetapi mengaktualisasikannya dalam menjalankan tugas dan fungsi. Adanya jiwa
nasionalisme kuat diharapkan dapat membentuk ASN yang senantiasa: menempatkan
persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan

pribadi atau golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; dan menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
dan bertenggang rasa.
3.

Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar norma, yang menentukan baik

buruk, benar salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang mengarahkan kebijakan
publik dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik tergambar
dalam cara memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan yang ramah dan
santun serta sesuai dengan kode etik, baik kode etik ASN maupun kode etik profesi.
4.

Komitmen Mutu

Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang sipersepsikan oleh
individu terhadap nilai suatu produk ataupun jasa. Dalam penyelenggaraan pemerintahan,

mutu sering dikaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat. Adapun Indikator komitmen
mutu:
a.

Mampu memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan
kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

b.

publik;
Menunjukan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

5.

Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan sikap yang menolak atau tidak berpihak pada tindakan

korupsi. Menurut KPK, nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain: jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

II.2 Tugas dan Fungsi Organisasi
II.2.1 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
1.

Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan otonomi daerah di bidang
kesehatan dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dan tugas pembantuan

2.

Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
Dalam menyelenggarakan tugas, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kesehatan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;
d. Pengelolaan administrasi umum meliputi: Ketatalaksanaan, kepegawaian,
perlengkapan, dan peralatan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
fungsinya.


II.2.2 Tugas dan Fungsi Organisasi (Puskesmas)
Berdasarkan Permenkes no. 75 tahun 2014, tugas dan fungsi puskesmas

dan

dijabarkan sebagaimana berikut:
1.

Tugas Puskesmas (Pasal 4)
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai

tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
2.

Fungsi Puskesmas (Pasal 5)
Dalam melaksanakan tugas tersebut Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama di


wilayah

kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 5, Puskesmas dapat
berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.
II.2.3 Tugas dan Fungsi Dokter Gigi Puskesmas
1.

Tugas Dokter Gigi Puskesmas
Tugas pokok dokter gigi puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan gigi

dan mulut pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta membina peran
serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat.
2.

Fungsi Dokter Gigi Puskesmas

Fungsi dokter gigi puskesmas adalah membantu kepala puskesmas dalam pelayanan

kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
II.3 Visi dan Misi Organisasi
Visi Puskesmas Malili adalah "Puskesmas Malili menjadi unit pelayanan kesehatan
terbaik menuju kecamatan sehat".
Sedangkan misi Puskesmas Malili adalah:
1.

Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau

2.

Meningkatkan sarana dan prasarana

3.

Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

4.

Meningkatkan penyuluhan kesehatan masyarakat dan penyakit

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR
PROFESI ASN DI TEMPAT TUGAS
Nama

: drg. Yuni Putriyani, S.KG

NDH

: 01/ Angkatan 1

Unit Kerja/Instansi : Puskesmas Malili/ Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN

No
1.

Kegiatan/ Waktu
Pelaksanaan
Membuat catatan rekam

Nilai Dasar

Uraian Pelaksanaan Kegiatan

 Akuntabilitas

Catatan medik pasien dibuat dengan

medik pasien rawat jalan

cermat, lengkap, dan jelas. Rekam
medik

6-15 April 2015

pasien

berisi

identitas,

riwayat penyakit serta pengobatan
 Etika Publik

pasien.
Catatan rekam medik pasien wajib
dirahasiakan,

 Komitmen
Mutu

tidak

boleh

dipublikasikan ke khalayak ramai.
Rekam medik yang lengkap dan
jelas

dapat

memudahkan

pengontrolan penyakit pasien oleh
dokter,

sehingga

terapi

yang

diberikan dapat lebih efektif dan
efisen serta memudahkan pasien
2.

Melakukan pencabutan gigi
pada pasien

 Akuntabilitas

untuk kunjungan selanjutnya.
Pencabutan gigi dilakukan secara
profesional

sesuai

dengan

kompetensi dokter gigi umum.

6-15 April 2015

 Nasionalisme

Dalam

memberikan

pelayanan,

tidak memandang status sosial,
suku,
 Etika Publik

agama,

maupun

kelamin pasien.
Pasien mendapatkan
informasi

jenis

kejelasan

mengenai tahap-tahap

yang akan dilalui dalam perawatan
dengan tutur kata yang santun dan
 Komitmen
Mutu

ramah.
Pencabutan gigi dilakukan sesuai
dengan
prosedur,

standar

operasional

sehingga

dapat

menghindari terjadinya malpraktik.
Tindakan dilakukan secara tepat,
cepat, dan cermat. Setelah selesai,
pasien diberikan instruksi pasca
pencabutan serta diminta untuk
 Anti Korupsi

mengisi kotak kepuasan pasien.
Tidak meminta/menerima upah
atas pelayanan yang diberikan

3.

Melayani atau menerima

 Akuntabilitas

terhadap pasien.
Pasien memperoleh konsultasi dan

 Nasionalisme

pemeriksaan secara profesional.
Konsultasi dan pemeriksaan yang

konsultasi serta melakukan
pemeriksaan pasien di poli

dilakukan

gigi

tidak

membedakan

status sosial, jenis kelamin, suku,
6-15 April 2015

 Etika Publik

dan agama pasien.
Memberikan
konsultasi

dan

pemeriksaan dengan santun dan
ramah.

 Komitmen

Konsultasi dan pemeriksaan pasien

Mutu

dilakukan dengan teliti, efektif,
dan efisien serta sesuai dengan

 Anti Korupsi

keluhan pasien.
Pasien tidak dikenakan biaya atas
jasa yang diberikan.

4.

Melakukan penanganan

 Akuntabilitas

Pasien mendapatkan penanganan

 Nasionalisme

yang profesional.
Penanganan
dilakukan

sementara pada pasien
dengan nyeri akut

tanpa

membedakan status sosial, jenis
6-15 April 2015

 Etika Publik

kelamin, suku, dan agama pasien.
Pasien ditangani dengan tutur kata

 Komitmen

yang santun dan ramah.
Penanganan
dilakukan

Mutu

standar

operasional

sesuai
prosedur

dan diberikan penjelasan mengenai
prosedur perawatan yang akan
 Anti Korupsi

dilalui.
Penanganan
menerima

5.

dilakukan
upah/

biaya

tanpa
dari

Membuat surat rujukan ke  Akuntabilitas

pasien.
Rujukan tersebut dibuat sebagai

rumah sakit

bentuk

tanggung

pasien

dapat

6-15 April 2015
 Etika Publik

jawab

agar

memperoleh

penanganan di rumah sakit.
Memberikan pemahaman dengan
jelas kepada pasien mengenai sebab
pasien dirujuk dengan tutur kata
yang santun dan ramah.

 Komitmen

Pasien yang tidak dapat ditangani

Mutu

di puskemas, langsung dibuatkan
rujukan ke rumah sakit agar dapat
segera mendapatkan penanganan

6.

Membuat resep obat

 Akuntabilitas

yang optimal, efektif, dan efisien.
Memberikan resep obat kepada

kepada pasien

pasien sesuai dengan indikasi dan

6-15 April 2015

kontraindikasinya.
Menerangkan
dengan

 Etika Publik

jelas,

santun, dan ramah aturan pakai
 Komitmen

obat tersebut.
Dosis obat yang diberikan sesuai

Mutu

dengan aturan dosis obat yang

 Anti korupsi

berlaku.
Pemberian
apotek

obat

puskesmas,

diarahkan
tanpa

ke
ada

kerjasama dengan perusahaan
7.

Menuliskan surat

 Akuntabilitas

keterangan sakit kepada

farmasi tertentu.
Surat sakit diberikan kepada pasien
yang membutuhkan dan diberikan

pasien yang membutuhkan
 Etika Publik

sesuai dengan kondisi pasien.
Tidak
menerbitkan
surat
keterangan sakit palsu. Pasien

6-15 April 2015

diberikan

penjelasan

santun

dan

ramah

kondisi

penyakit

dengan
mengenai

pasien

yang

menyebabkan pasien tersebut harus
8.

Melakukan penyuluhan

 Akuntabilitas

beristirahat.
Ibu hamil mendapatkan penjelasan

kesehatan gigi dan mulut

tentang kondisi kesehatan gigi dan

terhadap ibu hamil

mulutnya.

 Etika Publik
13 April 2015

cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut

selama

kehamilan

disampaikan dengan bahasa yang
santun dan ramah serta mudah
 Komitmen
Mutu

dipahami.
Dengan
adanya

penyuluhan,

diharapkan

mengurangi

masalah
mulut
9.

Membuat laporan kinerja

 Akuntabilitas

harian

dapat
kesehatan

pada

ibu

gigi

dan

hamil

dan

janinnya.
Membuat laporan harian yang jelas
dan mudah dipahami sebagai
salah

6-15 April 2015

satu

bentuk

pertanggungjawaban
 Komitmen
Mutu

kegiatan

yang dilaksanakan.
Laporan kinerja harian,

dapat

menjadi

untuk

acuan

evaluasi

memberikan pelayanan yang lebih

10.

Membuat informed consent

 Anti korupsi

efektif dan efiesien.
Laoran dibuat sesuai dengan data

 Akuntabilitas

rill, tanpa adanya manipulasi.
Sebelum
melakukan
tindakan

terhadap tindakan medik

medik, pasien diminta

untuk

gigi dan mulut yang

menandatangani informed consent

dilakukan

sebagai bukti persetujuan pasien
terhadap tindakan yang akan

6-15 April 2015
 Etika Publik

dilakukan.
Pasien diberikan penjelasan dengan
ramah

dan

tindakan
dilakukan.

santun

medik

mengenai

yang

akan

B. TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR
Nilai Dasar dan Teknik

NO
1.

Akuntabilitas
1.1. AKUNTABILITAS:

Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai
Dasar dan Manfaatnya bagi Pihak Lain dan
Perwujudan Visi Organisasi
Pencatatan rekam medik dilakukan dengan

Teknik Kecermatan/Ketelitian, teknik kecermatan, lengkap, dan jelas sesuai
lengkap

dan

jelas

sesuai dengan prosedur yang berlaku serta bersifat

dengan prosedur yang berlaku

rahasia. Rekam medik yang jelas dan lengkap

1.2 ETIKA PUBLIK:

akan

memudahkan

untuk

melakukan

nilai Kerahasiaan/ menjamin pengontrolan penyakit pasien pada kunjungan
rahasia pasien
1.3

KOMITMEN

selanjutnya,

sehingga

dapat

memberikan

MUTU: pengobatan atau terapi yang efektif dan efisien.

nilai efektif dan efisien

Pengobatan yang efektif dan efisien akan
meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan di puskesmas serta secara tidak
langsung dapat meningkatkan derajat kesehatan

2.

2.1 AKUNTABILITAS:

masyarakat.
Pencabutan gigi yang dilakukan pada pasien

Teknik profesionalisme

secara

2.2 NASIONALISME:

memandang

Teknik nondiskriminatif

maupun

2.3 ETIKA PUBLIK:

mendapatkan kejelasan informasi mengenai

Nilai keramahan dan

tahap-tahap yang akan dilalui dalam perawatan

kesantunan

dengan tutur kata yang santun dan bersahabat.

2.4 KOMITMEN MUTU:

Pencabutan gigi dilakukan sesuai dengan standar

teknik pelayanan sesuai

operasional prosedur. Sebelum pulang, pasien

dengan SOP, teknik pengisian

diminta

kotak kepuasan pasien

sebagai indikator kepuasan pasien. Setelah

2.5 ANTI KORUPSI:

selesai, tidak meminta/menerima upah atas

nilai kejujuran dengan tidak

pelayanan yang diberikan terhadap pasien.

memungut biaya

Pelayanan yang bermutu, merata, dan gratis
dapat

profesional
status

jenis

mengisi

Pasien

dilayani

sosial,

suku,

agama,

pasien.

Pasien

kelamin

kotak

meningkatkan

kepuasan

kepuasan

tanpa

pasien,

masyarakat

terhadap pelayanan puskesmas. Sehingga, secara
tidak langsung dapat meningkatkan derajat
3.

4.

3.1 AKUNTABILITAS:

kesehatan masyarakat.
Pemeriksaan pasien dilakukan dengan cermat

Nilai profesionalisme

dan profesional tanpa membedakan status

3.2 NASIONALISME:

sosial, jenis kelamin, suku, dan agama pasien,

Teknik nondiskriminatif

sehingga dapat ditegakkan diagnosis yang tepat.

3.3 ETIKA PUBLIK:

Konsultasi diberikan dengan

Nilai keramahan dan

santun dan ramah sehingga pasien merasa

kesantunan

nyaman untuk berkonsultasi dan menyampaikan

3.4 KOMITMEN MUTU:

keluhannya.

Teknik pelayanan sesuai

secara efektif dan efisien sesuai dengan standar

dengan standar operasional

operasional prosedur. Pasien tidak dikenakan

prosedur

biaya

3.5 ANTI KORUPSI:

demikian, pasien tidak perlu berpikir keras untuk

nilai kejujuran dengan tidak

segera memeriksakan penyakit gigi dan mulut

memungut biaya

yang dideritanya dan secara tidak langsung dapat

4.1 AKUNTABILITAS:

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pasien mendapatkan penanganan dengan teknik

Teknik kecermatan dan

kecermatan

profesionalisme

membedakan status sosial, jenis kelamin,

4.2 NASIONALISME:

suku, dan agama pasien. Sebelum dilakukan

Teknik nondiskriminatif

penanganan, diberikan penjelasan mengenai

4.3 ETIKA PUBLIK

prosedur perawatannya dengan bahasa yang

Nilai kesantunan dan

santun,

ramah,

keramahan

terhadap

nyeri

4.4 KOMITMEN MUTU

penanganan yang dilakukan sesuai dengan

Pelayanan sesuai dengan

standar

standar operasional prosedur

terjadinya malpraktik dapat dihindari dan pasien

4.5 ANTI KORUPSI

mendapatkan penanganan yang efektif dan

Nilai kejujuran dengan teknik

efisien. Selain itu, penanganan dilakukan dengan

tidak menerima upah/ biaya

tanpa menerima upah/ biaya dari pasien.

atas

bahasa yang

Pemeriksaan pasien dilakukan

jasa

yang

dan

dan
yang

operasional

diberikan.

profesional

mudah
dikeluhkan
prosedur,

Dengan

tanpa

dimengerti
Prosedur
sehingga

Dengan demikian, secara tidak langsung dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
tercipta pelayanan yang bermutu, merata, dan
5.

5.1 AKUNTABILITAS:

terjangkau.
Rujukan dibuat sebagai bentuk tanggung jawab

Nilai tanggung jawab

agar pasien mendapatkan penanganan yang

5.2 ETIKA PUBLIK

optimal. Sebelum surat rujukan dibuat, pasien

Jelas, Santun, Ramah

diberikan pemahaman dengan jelas secara

5.3 KOMITMEN MUTU

santun dan ramah mengenai sebab pasien

efektif, dan efisien

diberikan rujukan ke rumah sakit. Pasien yang
diberikan surat rujukan ke rumah sakit adalah
pasien yang penyakitnya tidak bisa ditangani di
puskesmas, dengan harapan pasien mendapatkan
penanganan yang efektif, dan efisien di rumah
sakit rujukan. Sehingga, secara tidak langsung
dapat

6.

meningkatkan

derajat

kesehatan

6.1 AKUNTABILITAS

masyarakat
Memberikan resep obat kepada pasien secara

Teknik profesionalitas

profesional, yaitu sesuai dengan indikasi dan

6.2 ETIKA PUBLIK

kontraindikasinya.

Nilai

kesantunan

Sehingga,

pasien

dan mendapatkan terapi yang tepat dan terhindar dari

keramahan

malpraktik. Setelah itu, kemudian menerangkan

6.3 KOMITMEN MUTU

dengan jelas, santun, dan ramah aturan pakai

Sesuai dengan aturan dosis

obat tersebut dengan dosis obat yang diberikan

6.4 ANTI KORUPSI

sesuai dengan aturan dosis obat yang berlaku.

Nilai kejujuran, tanpa ada Pemberian obat diarahkan ke apotek puskesmas,
keuntungan pribadi

tanpa ada kerjasama dengan perusahaan
farmasi

tertentu.

Hal

tersebut

dapat

meningkatkan kepuasan masyarakat atas layanan
yang
7.

7.1 AKUNTABILITAS

diberikan,

serta

dapat

menciptakan

pelayanan yang bermutu, merata, dan terjangkau.
Surat sakit diberikan kepada pasien yang

Nilai profesionalisme

membutuhkan

7.2 ETIKA PUBLIK

diberikan sesuai dengan kondisi pasien, dalam

Nilai

kesantunan

keramahan,

secara

profesional,

yaitu

dan hal ini tidak menerbitkan surat keterangan

sesuai

dengan sakit palsu. Pasien diberikan penjelasan dengan

kode etik dokter gigi

santun dan ramah mengenai kondisi penyakit
pasien yang menyebabkan pasien tersebut harus

8.

beristirahat.
Ibu hamil mendapatkan penjelasan tentang

8.1 AKUNTABILITAS

Nilai tanggung jawab, yaitu kondisi kesehatan gigi dan mulutnya, serta
menyampaikan

informasi informasi terkini bagaimana cara menjaga

keilmuan dengan jelas

kesehatan gigi dan mulutnya selama kehamilan

8.2 ETIKA PUBLIK

dengan bahasa yang santun dan ramah serta

Nilai kesantunan, keramahan, mudah

dipahami.

Dengan

bertambahnya

mudah dipahami

wawasan masyarakat khususnya ibu hamil

8.3 KOMITMEN MUTU

mengenai kesehatan gigi, diharapkan dapat

Penyampaian informasi terkini

mengurangi masalah kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil dan janinnya, sehingga secara
tidak langsung dapat meningkatkan derajat

9.

kesehatan masyarakat.
Membuat laporan harian yang jelas dan mudah

9.1 AKUNTABILITAS
Nilai

transparansi,

yaitu dipahami

sebagai

salah

laporan yang jelas dan mudah pertanggungjawaban

satu

kegiatan

bentuk
yang

dipahami

dilaksanakan. Laporan dibuat sesuai dengan data

9.2 KOMITMEN MUTU

rill, tanpa adanya manipulasi. Dengan adanya

Nilai efektivitas dan efisiensi

laporan kinerja harian, dapat dijadikan acuan

9.3 ANTI KORUPSI

evaluasi

ke

depannya

untuk

memberikan

Nilai Kejujuran, yaitu tanpa pelayanan yang lebih efektif dan efisien.
10.

manipulasi
10.1 AKUNTABILITAS

Sebelum melakukan tindakan medik, pasien

Nilai transparansi

diberi informasi yang jelas dengan ramah dan

10.2 ETIKA PUBLIK

santun mengenai tindakan yang akan dilakukan

Nilai

keramahan

dan baik dampak positif maupun negatif tindakan

kesantunan

tersebut. Keputusan untuk dilakukannya tindakan
medik, mutlak ada pada pasien. Apabila pasien
menyetujui tindakan yang dilakukan, maka
pasien diminta untuk menandatangani informed
consent sebagai bukti persetujuan pasien
terhadap tindakan yang akan dilakukan.

BAB IV
LAPORAN KEGIATAN

Nama Peserta

: drg. Yuni Putriyani, S.KG

Nomor Daftar Hadir : 01/ Angkatan 1
Unit Kerja/Instansi

: Puskesmas Malili/ Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur

KEGIATAN 1

Membuat catatan rekam medik pasien rawat jalan di
poli gigi

TANGGAL
DAFTAR LAMPIRAN
Deskripsi keterkaitan

6-15 April 2015
Dokumentasi Foto
dengan

nilai-nilai dasar PNS
 Akuntabilitas

Catatan rekam medik pasien rawat jalan dibuat
dengan jelas dan lengkap, yang merupakan bagian
dari instrumen sistem pencatatan dan pelaporan di
puskesmas.

 Etika Publik

Rekam medik berisi identitas pribadi pasien, riwayat
penyakit, serta riwayat pengobatan, sehingga bersifat
rahasia, tidak boleh disebarluaskan ke publik.
Catatan rekam medik yang lengkap dan jelas akan

 Komitmen Mutu

menjadi

pedoman

bagi

setiap

dokter

dalam

memberikan pengobatan atau penanganan pada
kunjungan berikutnya. Selain itu, catatan medis
pasien disatukan dalam satu buku Rekam Medis
Keluarga atau Family Folder, yang merupakan
kumpulan rekam medik suatu keluarga atau rumah
tangga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
identifikasi riwayat suatu penyakit yang dalam
keluarga terutama bila terdapat penyakit keturunan

maupun penyakit yang menular akibat kontak
serumah.

Sehingga,

dapat

memberikan

upaya

preventif dan kuratif yang efektif dan efisien.

KEGIATAN 2

Melakukan pencabutan gigi pada pasien poli

TANGGAL
DAFTAR LAMPIRAN

gigi
6-15 April 2015
1. Fotocopy buku register pasien poli gigi
2. Dokumentasi Foto

Deskripsi keterkaitan dengan nilainilai dasar PNS
 Akuntabilitas

Pencabutan gigi dilakukan secara profesional,
yaitu sesuai dengan kompetensi saya sebagai
dokter gigi umum.

 Nasionalisme

Pelayanan yang diberikan sama terhadap semua
pasien yang datang, tanpa membedakan status
sosial, suku, agama, dan ras pasien.

 Etika Publik

Pasien diberikan penjelasan mengenai tahaptahap yang akan dilalui dengan bahasa yang
mudah

dimengerti,

sopan,

dan

santun.

Pelayanan diberikan sesuai dengan kode etik
profesi dokter gigi.
 Komitmen Mutu

Pencabutan
standar

gigi

dilakukan

operasional

puskesmas

sesuai

pencabutan

sehingga

dapat

dengan
gigi

di

memperkecil

kemungkinan terjadinya malpraktik. Pasien
dilayani berdasarkan nomor antrian pasien, dan
setelah

selesai

pencabutan

gigi

diberikan
dengan

instruksi
jelas.

post
Untuk

mengetahui kepuasan pasien, pasien diminta

mengisi

kotak

bertujuan

kepuasan

sebagai

alat

pasien.
evaluasi

Hal

ini

kualitas

pelayanan poli gigi, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan

efektivitas

dan

efisiensi

pelayanan.

KEGIATAN 3

Melayani

atau

menerima

konsultasi

serta

melakukan pemeriksaan pasien di poli gigi
TANGGAL
DAFTAR LAMPIRAN

6-15 April 2015
1. Fotocopy buku register pasien poli gigi
2. Dokumentasi Foto

Deskripsi keterkaitan dengan nilainilai dasar PNS
 Akuntabilitas

Pemeriksaan pasien dilakukan dengan cermat
dan profesional sehingga dapat ditegakkan
diagnosis

yang

tepat.

Konsultasi

dan

pemeriksaan dilakukan berdasarkan keluhan
pasien.
 Nasionalisme

Pelayanan pasien dilakukan tanpa membedakan
status sosial, suku, agama, dan ras pasien.
Sehingga pelayanan yang diberikan bersifat adil
dan merata

 Etika Publik

Konsultasi pasien diberikan dengan bahasa yang
mudah dimengerti, ramah dan santun. Sehingga
pasien merasa nyaman untuk mnyampaikan
keluhannya.

 Komitmen Mutu

Pemeriksaan pasien dilakukan secara efektif dan
efisien sesuai dengan standar operasional
prosedur.

 Anri Korupsi

Pemeriksaan dan konsultasi dilakukan secara
gratis,

tanpa

dipungut

biaya.

Sehingga

pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat
dijangkau oleh semua kalangan tanpa terkecuali.

KEGIATAN 4

Melakukan penanganan sementara pada pasien
dengan nyeri akut

TANGGAL
DAFTAR LAMPIRAN

9 April 2015
1. Fotocopy buku register pasien poli gigi
2. Dokumentasi foto

Deskripsi keterkaitan dengan nilainilai dasar PNS
 Akuntabilitas

Pasien ditangani secara profesional sesuai
dengan kompetensi dokter gigi umum

 Nasionalisme

Penanganan

dilakukan

tanpa

membedakan

status sosial, suku, agama, ras, dan jenis
kelamin pasien. Sehingga penanganan yang
diberikan secara adil dan merata.
 Etika publik

Pasien ditangani dengan bahasa yang mudah
dimengerti, ramah, dan santun serta ditangani
sesuai dengan kode etik profesi dokter gigi.

 Komitmen Mutu

Penanganan pasien dilakukan sesuai dengan
standar operasional prosedur dan diberikan
penjelasan mengenai tahap-tahap perawatan
yang akan dilalui. Setelah selesai, pasien
diminta untuk mengisi kotak kepuasan pasien.
Kotak kepuasan pasien dapat dijadikan sebagai

alat

evaluasi

kepuasan

pasien.

Dengan

demikian, kualitas pelayanan dapat senantiasa
dikontrol.
 Anti Korupsi

Setelah selesai, pasien tidak dipungut biaya.
Sehingga, pelayanan dapat dijangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.

KEGIATAN 5

Membuat surat rujukan ke rumah sakit

TANGGAL
DAFTAR LAMPIRAN

9 April 2015
1. Fotocopy buku register pasien
2. Dokumentasi foto

Deskripsi keterkaitan dengan nilainilai dasar PNS
.
 Akuntabilitas

Surat rujukan dibuat sebagai bentuk tanggung
dokter gigi terhadap pasien yang tidak dapat
ditangani di puskesmas.

 Etika Publik

Pasien diberikan penjelasan dengan bahasa yang
mudah dimengerti secara santun dan ramah
mengenai sebab pasien dirujuk ke rumah sakit.

 Komitmen mutu

Pasien diberikan rujukan dengan tujuan agar
pasien mendapatkan penanganan yang optimal,
efektif, dan efisien di rumah sakit rujukan.

KEGIATAN 6

Membuat resep obat kepada pasien

TANGGAL
DAFTAR LAMPIRAN

9 April 2015
Dokumentasi Foto

Deskripsi keterkaitan dengan nilainilai dasar PNS
 Akuntabilitas

Pemberian resep obat kepada pasien dilakukan
secara profesional, yaitu sesuai dengan indikasi
dan kontraindikasi.

 Etika publik

Setelah resep dibuat, pasien diberikan instruksi
secara santun dan ramah mengenai aturan pakai
obat tersebut.

 Komitmen Mutu

Dosis obat yang diberikan sesuai dengan aturan
dosis obat yang berlaku.

 Anti Korupsi

Resep yang dibuat berdasarkan obat yang
tersedia di puskesmas, pasien tidak diarahkan
membeli obat di luar atau obat paten untuk
kepentingan pribadi dokter gigi.

KEGIATAN 7

Menuliskan surat keterangan sakit kepada
pasien yang membutuhkan

TANGGAL
13 April 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilainilai dasar PNS
 Akuntabilitas

Surat

sakit

membutuhkan,

dibuat
yaitu

kepada

pasien

berdasarkan

yang
kondisi

pasien.
 Etika Publik

Pasien diberikan penjelasan dengan santun dan
ramah mengenai kondisi penyakit pasien yang
menyebabkan pasien harus beristirahat. Sesuai
dengan

kode

etik

profesi,

saya

tidak

menerbitkan surat keterangan sakit palsu.