Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntan

Reni Yendrawati , Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...
176

Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi
Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
Karir sebagai Akuntan
Dra. Reni Yendrawati, M.Si.
Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Abstract
This research aim to know do there is difference of view among student choosing career as
public accountant, company accountant, aducator accountant and governmental accountant as a whole and pursuant to gender evaluated from financial reward, proffefsional training, professional confension, social values, work environment, and labour market needs.So
that can be good for institude whish have amployed accountant labour ang for education
environment. Pursuant to the mentioned hence taking title “Perception of Student Accountancy Concerning Factors Influencing Election of Career as Accountant”. Data collection
done is directly used by questionnaire which in the form of addressed questioner to student.
Result of from this research is got that student as a whole tend to choose career as public
accountant compared educator accounatant, company accountant and governmental accountant. Ellection of the career influenced by factor financial reward, professional training and professional confession. While result of research to man student and woman student
indicate that only at factor labour market needs there are difference of view.
Key words: career choise, gender, financial reward,professional training, professional confession, social values, work environment and labor market needs.,
Latar Belakang Masalah
Mahasiswa tahun terakhir, menjelang kelulusannya, tentunya telah memiliki rencana atau

paling tidak pemikiran mengenai alternatif langkah yang akan ditempuh setelah kelulusannya.
Pendidikan akuntansi mempunyai tugas untuk menghasilkan profesional-profesional di bidang
akuntansi. Agar dapat mencapai tujuan tersebut maka desain pendidikan akuntansi harus relevan
terhadap dunia kerja, khususnya dunia kerja bagi sarjana akuntansi.
Terdapat beberapa jenis karir yang dapat dijalankan oleh mahasiswa akuntansi yang telah
menjadi sarjana, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan
akuntan pemerintah. Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki
berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001), menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi
akan memilih satu diantara empat karir, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan,
akuntan pendidik, atau akuntan pemerintah. Dalam memilih karir tersebut, mahasiswa akuntansi
mempertimbangkan faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial.
Faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan akses lowongan kerja
tidak dipertimbangkan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Felton, et al (1994) dalam
Andriati (2001) terhadap mahasiswa akuntansi menyatakan bahwa mahasiswa

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296


Reni Yendrawati , Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

177

akuntansi dalam memilih karir dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu faktor intrinsik, :penghasilan
jangka panjang dan penghasilan jangka pendek, pertimbangan pasar kerja, latar belakang
pendidikan di SMU dan persepsi rasio keuntungan dan kerugian menjadi aku8ntan.
Dengan mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi mereka dalam memilih karir, baik secara keseluruhan maupun berdasarkan gender-nya maka setiap mahasiswa akuntansi yang akan terjun ke dunia bisnis dapat dengan tepat
memilih karir yang akan dijalankannya dan pendidikan akuntansi juga dapat merencanakan
kurikulum yang sesuai dan relevan dengan tuntutan dunia kerja, sehingga mahasiswa akuntansi
yang sudah lulus dan siap terjun dalam dunia kerja lebih mudah menyesuaikan kemampuan
yang dimilikinya dengan tuntutan dalam pekerjaan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan
adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir
sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah
ditinjau dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan
pekerjaan, keamanan kerja dan pertimbangan pasar kerja?

2. Apakah terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang
memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan
pemerintah ditinjau dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial,
lingkungan pekerjaan, keamanan kerja dan pertimbangan pasar kerja?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: apakah ada perbedaan pandangan diantara
mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan
pendidik dan akuntan pemerintah secara keseluruhan dan menurut perbedaan jender mengenai
penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan pekerjaan, keamanan
kerja dan pertimbangan pasar kerja
Tinjauan Pustaka
Pengertian Gender
Perjuangan kesetaraan gender adalah terkait dengan kesetaraan sosial antara pria dan
wanita, dilandaskan pada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang disebabkan oleh
diskriminasi struktural dan kelembagaan. Perbedaan hakiki yang menyangkut jenis kelamin tidak
dapat diganggu gugat (misalnya secara biologis wanita mengandung), perbedaan peran gender dapat diubah karena bertumpu pada faktor-faktor sosial dan sejarah. Karir akuntan yang
terkait dengan banyak disiplin ilmu sosial tentunya akan sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
Terminologi gender dalam ilmu-ilmu sosial, diperkenalkan sebagai acuan kepada perbedaanperbedaan antara pria dan wanita tanpa konotasi-konotasi yang sepenuhnya bersifat biologis.
Jadi rumusan gender merujuk kepada perbedaan-perbedaan antara pria dan wanita yang
merupakan bentukan sosial, perbedaan-perbedaan yang tetap muncul meskipun tidak disebabkan

oleh perbedaan-perbedaan biologis yang menyangkut jenis kelamin. Rumusan ilmu-ilmu sosial
juga mengenal istilah hubungan-hubungan gender yang merupakan sekumpulan aturan-aturan,
tradisi-tradisi, dan hubungan-hubungan sosial timbal balik dalam masyarakat dan dalam
kebudayaan yang menentukan pembagian kekuasaan diantara laki-laki dan wanita. Sedangkan
istilah ”perilaku gender” adalah perilaku yang terercipta melalui proses pembelajaran, bukan
sesuatu yang berasal dari dalam diri sendiri secara alamiah atau takdir yang tak bisa dipengaruhi
oleh manusia.
Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati , Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...
178

Pengertian Karir
Karir umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerrak ke atas dalam garis pekerjaan
yang dipilih seseorang.Bergerak ke ats berarti berhak atas pendapatan yang lebih besar, serta
mendapatkan status, prestise dan kuasa yang .lebih besar. Meskipun biasa dibatasi pada garis
pekerjaan yang menghasilkan uang. Dengan demikian karir terdiri dari urutan pengalaman atau
suatu rangkaian kerja yang dipegang selama kehidupan seseorang yang memberikan

kesinambungan, ketentraman dan harapan untuk maju sehingga mendiptakan sikap dan perilaku
tertentu.
Karir Bagi Akuntan
Studi pilihan karir mahasiswa strata 1 program studi akuntansi merupakan hal yang sangat
penting dan menarik untuk diteliti, karena dengan penelitian tersebut, dapat diketahui faktorfaktor yang mempengaruhi karir mereka. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi
pelihan karir mahasiswa dapat diketahui alasan mahasiswa memilih karir tersebut. Sehingga
hasilnya dapat menunjukkan karir yang diminati atau tidak diminati oleh mahasiswa. Apabila
dapat diketahui karir yang dinikmati mahasiswa, maka dapat direncanakan kurikulum yang sesuai
dengan pilihan karir mahasiswa, sehingga apabila mahasiswa telah menyelesaikan
pendidikannya, maka mahasiswa diharapkan lebih mudah menyesuaiakan kemampuan yang
dimilikinya dengan tuntunan dalam pekerjaan serta menyiapkan diri menuju persaingan yang
semakin ketat.
Menurut Bensinger (1999) dalam Sri Rahayu (2003) mahasiswa akuntansi sebagai calon
profesional harus memiliki (knowledge), ketrampilan (skill) dan kemampuan (ability) dalam berkarir.
Dalam memilih karir mahasiswa memiliki motivasi yang mendorong mereka untuk bekerja dan
memilih karir yang sesuai. Motivasi merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya
yang tinggi ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
memenuhi suatu kebutuhan individu.
Akuntan merupakan salah satu profesi dalam dunia kerja yang dapat dijalani oleh mahasiswa
akuntansi. Secara garis besar bidang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh akuntan dapat

digolongkan dalam 4 kategori, yaitu: akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik
dan akuntan pemerintah.
Akuntan publik
Menurut Weygant et al (1996) di Amerika Serikat, karir pada profesi akuntan publik relatif
jelas. Berikut ini gambaran jenjang karir akuntan publik:
a. JuniorAauditor, merupakan entry level karir akuntan publik.
b. Senior Auditor jenjang di atas Junior Auditor. Biasanya memerlukan waktu dua sampai empat
tahun untuk ke jenjang ini.
c. Audit Manager,jenjang karir setelah Senior Audiotr. Untuk ke jenjang ini diperlukan waktu
rata-rata enam sampai delapan tahun masa kerja dan setelah melalui jenjang Senior Auditor.
d. Partner,merupakan karir puncak profesi akuntan publik. Masa kerja minimal untuk menjadi
partner yang diperlukan dalam kantor akuntan adalah 10 tahun masa kerja setelah melalui
jenjang Audit Manager.
Akuntan Perusahaan
Karir bidang akuntansi yang tidak melalui ujian sertifikasi adalah dengan bekerja pada
suatu perusahaan. Karir pada bidang ini disebut sebagai private (or managerial accounting).
Aktivitas profesi akuntansi ini antara lain adalah cost accounting, budgeting, general accounting, accounting information system, tax accounting dan internal auditing.
Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296


Reni Yendrawati, Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

179

Akuntan Pemerintah
Profesi akuntansi juga diperlukan meskipun pada lembaga yang kegiatannya tidak
berorientasi laba
Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik merupakan profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia
yang berkarir pada tiga bidang akuntansi lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses
penciptaan profesional baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah
maupun akuntan pendidik sendiri.
Keempat karir tersebut dapat dijalani oleh para lulusan strata-1 akuntansi dari berbagai
perguruan tinggi. Dalam memilih karir, mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan pekerjaan, keamanan
kerja dan pertimbangan pasar kerja. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik,
bisa jadi dipengaruhi oleh faktor yang berbeda dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai
akuntan publik, demikian juga kemungkinan faktor-faktor itu berbeda apabila mahasiswa memilih
karir yang berbeda.

Faktor-faktor Yang Memepengaruhi Dalam Pemilihan Karir
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan karir. Antara
lain: gaji/penghargaan finansial, pelatihan kerja, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,
lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja.
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan
yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama
untuk memberikan kepuasan kepada karyawanniya. Pada faktor gaji, biasanya mahasiswa akan
memperhitungkan gaji yang diperoleh pada waktu mulai bekerja, jaminan masa depan yang
menjamin yaitu adanya dananya pensiun, selain itu mahasiswa juga memperhatikan kenaikan
kapan kenaikan gaji akan diperoleh.
Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian
terhadap prestasi. Pelatihan dan pengakuan profesional dapat dikategorikan sebagai
penghargaan yang tidak berwujud finansial. Dalam memilih karir tidak hanya bertujuan mencari
penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri.
Pada faktor pelatihan profesional, biasanya mahasiswa akan melihat apakah sebelum bekerja
diberikan pelatihan sebagai bekal mereka dalam bekerja. Untuk meningkatkan kemampuannya
dalam bekerja apakah ada pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan di tempat mereka
bekerja atau yang diselenggarakan oleh pihak luar lembaga mereka bekerja. Selain itu mahasiswa
juga menginginkan pengalaman kerja yang bervariasi, supaya tidak mengalami kejenuhan dalam
bekerja.

Pada faktor pengakuan profesional mahasiswa pada umumnya menginginkan reward atas
prestasi yang diperoleh. Reward yang dimaksud tidak hanya berupa uang, tetapi berupa
pengakuan dari lembaga tempat mereka bekerja. Sehingga mereka mereka mempunyai
semangat untuk selalu meningkatkan kinerja mereka.. Pengakuan profesional berkaitan dengan
pengakuan prestasi dalam menkalankan karir. Instrumen ini digunakan untuk meminta pendapat
mahasiswa mengenai pengakuan prestasi dalam karir yang mereka pilih. Instrumen ini meliputi
kesempatan berkembang, pengakuan bila berprestasi, cara untuk naik pangkat dan keahlian
yang diperlukan untuk mencapai sukses
Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang dipilih
mahasiswa. Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang
mereka pilih mempunyai nilai-nilai sosial.Faktor nilai-nilai sosial meliputi kesempatan melakukan
kegiatan sosial, kesempatan berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi,
Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

180

Reni Yendrawati , Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...


kesempatan menjalankan hobi, perhatian terhadap perilaku individu, gengsi pekerjaan dan
kemungkinan bekerja dengan ahli bifang lain.
Lingkungan kerja sangat mendukung dalam memilih karir. Lingkungan kerja yang aman
dan menyenangkan dapat meningkatkan prestasi akuntan. Lingkungan kerja berkaitan dengan
tipe perkerjaan dan lingkungan tempat bekerja.
Pertimbangan pasar kerja juga merupakan faktor yang relevan dalam pemilihan karir.
Pekerjaan yang terjamin/tidak gampang memutuskan hubungan kerja karyawan akan banyak
dipilih oleh mahasiswa. Mahasiswa biasanya memilih pekerjaan berdasarkan informasi lowongan
pekerjaan yang mereka peroleh. Sehingga pekerjaan yang mudah diakses oleh mahasiswa
biasanya banyak diminati oleh mahasiswa.
Review Penelitian Terkait.
Penelitian dalam hal faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih
karir delakukan oleh: Felton (1994) menemukan bahwa pemilihan karir mahasiswa akuntansi
dipengaruhi oleh faktor-faktor intrinsic, gaji dan pertimbangan pasar kerja.
Penelitian lainnya adalah Wijayanti (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan karir mahasiswa akuntansi menunjukkan bahwa dari tujuh faktor yang diteliti yaitu
penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan
kerja, keamanan kerja dan tersedianya lapangan pekerjaan, hanya faktor penghargaan finansial,
pelatihan profesional, nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih
karir. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, dkk (2003) menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional,
pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja, sedangkan untuk faktorfaktor nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.
Penelitian yang dilakukan Sri Rahayu (2003) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesi, pengakuan profesi, lingkungan
kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas
tidak terdapat perbedaan.
Penelitian ini meneliti kembali apakah ada perbedaan pandangan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir, secara keseluruhan dan berdasar
jender-nya. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir dalam
penelitian ini akan dikelompokkan dalam (1) Penghargaan finansial, (2) Pelatihan profesional,
(3) Pengakuan profesional, (4) Nilai-nilai sosial, (5) Lingkungan Kerja, (6) Pertimbangan pasar
kerja
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Strata Satu di 4 perguruan tinggi
swasta terbesar di Yogyakarta yang membuka program studi akuntansi untuk jenjang S1 dimana
jurusan akuntansi menjadi pilihan favorit. Pengambilan jumlah sampel menggunakan metode
purposive sampling, dengan kriteria responden yaitu mahasiswa yang pernah mengambil mata
kuliah Auditing. Alasannya, pada tingkat tersebut mahasiswa sudah mempunyai gambaran tentang
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang akuntan. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa
akuntansi pada 4 (empat) Perguruan Tinggi Swasta yang jumlah mahasiswa akuntansinya
terbesar di Kopertis Wilayah V DIY
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan langsung
kepada calon responden.
Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati, Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

181

Pengembangan Instrumen
Kuesioner terdiri dari 6 kelompok, yaitu kelompok I tentang financial, kelompok II tentang
pelatihan profesional, kelompok III tentang pengakuan profesional, kelompok IV tentang nilainilai sosial, kelompok V tentang lingkungan kerja dan kelompok VI tentang peratimbangan pasar
kerja. Untuk mengetahui apakah kuesioner terbet masih valid dan reliabel.. Untuk mengukur
validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus ”Korelasi Product Moment”.. Sedangkan untuk
menguji reliabilitas menggunakan formula koefisien alpha atau ”metode Cronbach Alfa”
Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini meliputi:
1. Penghargaan finansial. Penghasilan atau gaji berkaitan dengan seberapa penting mahasiswa
mempertimbangkan gaji dalam memilih karir.
2. Pelatihan profesional. Pelatihan profesional berkaitan dengan seberapa penting mahasiswa
menganggap adanya pelatihan untuk menjalankan tugas-tugas dalam karir yang mereka
pilih.
3. Pengakuan Profesional. Pengakuan profesional berkaitan dengan pengakuan prestasi dalam
menjalankan karir.
4. Nilai-nilai sosial. Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir
yang dipilih mahasiswa.
5. Lingkungan kerja berkaitan dengan pendapat mahasiswa mengenai lingkungan kerja dalam
karir yang mereka pilih..
6. Pertimbangan pasar kerja. Faktor keamanan kerja (dalam arti tidak mudah kena PHK) dan
tersedianya lapangan kerja.
Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau skala likert,
dimana penelitian terhadap responden diberi skor tertentu yaitu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
dengan ketentuan untuk pernyataan yang terdiri dari:
a. Tidak Setuju
(TS)
diberi skor 1
b. Kurang Setuju
(KS)
diberi skor 2
c. Setuju
(S)
diberi skor 3
d. Sangat Setuju
(ST)
diberi skor 4
e. Sangat Setuju Sekali (STS) diberi skor 5
Teknik Pengujian Hipotesis
Hipotesis 1 dan hipotesis 2 akan diuji dengan uji Kruskal-Wallis. Uji ini digunakan untuk
menguji signifikansi hipotesis komparatif k sampel independen apabila datanya berbentuk ordinal. Langkah yang ditempuh dalam melakukan pengujian ini yaitu:
1. Hipotesis 1. Mengelompokkan mahasiswa akuntansi menjadi empat jenis berdasarkan jenis
karir yang dipilihnya, yaitu kelompok akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik,
dan akuntan pemerintah. Hipotesis 2. Mengelompokkan mahasiswa akuntansi menjadi dua
jenis berdasar jenis kelamin, yaitu: mahasiswa dan mahasiswi akuntansi.
2. Mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih
karir menjadi enam kelompok.
3. Total nilai mean rank setiap faktor dan nilai mean rank butir faktor setiap faktor dari masingmasing kelompok akan dihitung dengan rumus:, kemudian akan diuji dengan Kruskal-Wallis.
Kesimpulan yang diambil yaitu untuk hipotesis 1, apabila probabilitas kurang dari 5%, maka
terdapat perbedaan pandangan di antara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati , Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

182

akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah mengenai
masing-masing faktor tersebut. Sedangkan untuk hipotesis 2, apabila probabilitas kurang dari
5% maka terdapat perbedaan pandangan di antara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi
mengenai masing-masing faktor tersebut.
Analisis Data dan Pembahasan
Analisis Diskripstif
Analisis dalam penelitian ini menggambarkan analisis deskriptif atas jawaban yang diberikan
untuk kemudian disajikan dalam bentuk table. Analisis kualitatif digambarkan untuk menguraikan
tentang karakteristik dari suatu keadaan dari obyek yang diteliti.
Karakteristik responden yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin dan plihan
profesi akuntan yang dipilih mahasiswa. Karakteristik responden tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan factor yang sangat menentukan penilaian terhadap jenis profesi
akuntan yang akan dipilih oleh mahasiswa karena berhubungan dengan tingkat kepentingan
masing-masing jenis kelamin. Tabel.1. menunjukkan jenis kelamin responden.
Tabel 1.
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Jumlah

Jumlah (orang)
83
95
178

Persentase (%)
47
53
100

Dari tabel 1. di atas menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin pria berjumlah 83
mahasiswa atau 47% dan responden berjenis kelamin wanita berjumlah 95 mahasiswa atau
53%.
b. Jenis Profesi
Jenis profesi yang dipilih oleh mahasiswa akuntansi terbagi dalam 4 (empat) kelompok,
yaitu: akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. Hasil
jawaban terhadap jenis profesi mahasiswa akuntansi yang dipilih adalah sebagai berikut:
Tabel 2.
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Profesi
Jenis Profesi
Akuntan Publik
Akuntan Pendidik

Jumlah (orang)
23

Persentase (%)
13

9

5

Akuntan Perusahaan

86

48

Akuntan Pemerintah

60

34

178

100

Jumlah

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati, Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

183

Dari tabel.2. di atas dapat diketahui bahwa jumlah terbanyak mahasiswa akuntansi di Universitas Tehnologi Yogyakarta (UTY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Pembangunan
Nasional (UPN) Veteran dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPN memilih profesi sebagai
akuntan perusahaan yaitu sebanyak 86 orang atau 48%. Sedangkan jenis profesi yang lain
yaitu akuntan pemerintah sebanyak 60 orang atau 34%, akuntan public sebanyak 13 orang
atau 13% dan akuntan pendidik sebanyak 9 orang atau 5%. Hal ini disebabkan karena jenis
pekerjaan akuntan perusahaan merupakan pekerjaan yang menjanjikan dalam
mengembangkan karir serta mampu meningkatkan nilai-nilai social, karena pekerjaan ini
mempunyai status social yang tinggi.
Analisis Kuantitatif
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan terbukti valid dan reliable, maka dilanjutkan
dengan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan ‘Kruskal-Wallia’ Analisis ini digunakan untuk
menguji perbedaan antara dua kelompok sample atau lebih dalam treatment yang berlainan. Dalam
penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan mengenai factor-faktor yang berpengaruh
dalam pemilihan profesi akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan
pemerintah, serta mengetahui perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi
Rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
Ho: Tidak ada perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai
akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari
penghargaan financial, pelatihan profesional, pengakuan professional, nilai-nilai social, lingkungan
kerja dan pertimbangan pasar kerja.
Ha: Tidak ada perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi memilih
karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah
ditinjau dari penghargaan financial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai social, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja..
Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa “tidak ada perbedaan pandangan diantara
mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan
perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan financial, pelatihan professional,
pengakuan professional, nilai-nilai social, lingkungan kerja dan pangsa pasar” Untuk membuktikan
hipotesis pertama digunakan Uji Kruskal Wallis. Hipotesis alternative diterima jika nilai p-value <
0,05. Hasil uji statik Kruskal-Wallis mengenai factor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam
memilih karir akan diuraikan satu persatu seperti berikut ini.
1. Penghargaan Finansial
Hasil uji statistic Kruskal-Wallis menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan pandangan
diantara mahasiswa akuntansi yang dilihat secara keseluruhan ditinjau dari penghargaan financial. Probabilitas 0,015 dengan taraf signifikansi 5% Mean rank dan probabilitas untuk
masing-masing pernyataan dalam penghargaan financial dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3.
Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Penghargaan Finansial
(Perbedaan Karir)
No.

Akuntan
Publik

Akuntan
Pendidik

Akuntan
Perusahaan

Akuntan
Pemerintah

Probabilitas

1.

98,02

57,39

98,52

78,13

0,140

2.

83,52

47,78

91,01

95,88

0,480

3.

99,76

44,44

97,18

81,32

0,007

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati , Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

184

Berdasar tabel 3. mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public dan akuntan
perusahaan menganggap bahwa dengan karir tersebut gaji awal mereka tinggi, dibanding
dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik dan akuntan pemerintah
yang menganggap bahwa gaji awal dalam karir mereka tidak tinggi. Dana pensiun sangat
diharapkan oleh mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan dan akuntan
pemerintah, sedangkan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public dan akuntan
pendidik tidak begitu berharap dengan dana pension. Mahasiswa yang meimilih karir sebagai
akuntan public dan akuntan perusahaan mengharapkan kenaikan gaji yang lebih cepat
debandingkan dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik dan akuntan
pemerintah.
Berdasarkan perbedaan gender-nya uji statistic menunjukkan tidak terdapat perbedaan
pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan
public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari
penghargaan financial. Probabilitas 0,284 dengan taraf signifikan 5%. Mean rank dan
probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam penghargaan financial dapat dilihat
pada tabel 4.
Tabel 4.
Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Penghargaan Finansial
(Perbedaan Gender)

No.

Pria

Wanita

Probabilitas

1.

92,96

86,47

0,381

2.

91,82

87,47

0,557

3.

92,84

86,58

0,399

Berdasar tabel 4 mahasiswa yang berjenis kelamin pria dan mahasiswa yang berjenis
kelamin wanita sama-sama beranggapan bahwa karir yang dipilihnya menyediakan gaji
awal yang tinggi, menyediakan dana pension dan potensi kenaikan gajinya cepat.
2. Pelatihan Profesional
Hasil uji statistic Kruskal-Wallis menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan pandangan
diantara mahasiswa akuntansi ditinjau dari pelatihan profesional. Probabilitas 0,000 dengan
taraf signifikansi 5% Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam
pelatihan profesional dapat dilihat pada tabel.5
Tabel 5.
Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pelatihan Profesional
(Perbedaan Karir)
No.

Akuntan
Publik

Akuntan
Pendidik

Akuntan
Perusahaan

Akuntan
Pemerintah

Probabilitas

1.

113,57

74,28

89,38,

82,73

0,056,

2.

132,02

95,22

83,56

80,86

0,000

3.

128,87

93,28

83,12

82,98

0,001

4.

122,89

69,39

90,81

77,83

0,002

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati, Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

185

Berdasarkan tabel 5 mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan
pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sma beranggapan bahwa
mereka memerlukan pelatihan kerja sebelum mulai bekerja Mahasiswa yang memilih karir
sebagai akuntan public dan akuntan pendidik mengharapkan bahwa karir yang dipilihnya
akan sangat memerlukan pelatihan baik diluar lembaga mereka bekerja maupun di dalam
lembaga tempat mereka bekerja untuk menigkatkan profesionalitasnya dibandingkan dengan
mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. .
Mahasiswa memilih karir sebagai akuntan public dan mahasiswa yang memilih karir sebagai
akuntan perusahaan beranggapan bahwa di tempat mereka bekerja akan memperoleh
pengalaman kerja yang bervariasi.
Berdasarkan perbedaan gender-nya hasil uji statistic menunjukkan tidak terdapat perbedaan
pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan
public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari pelatihan
professional. Probabilitas 0,894 dengan taraf signifikan si 5%. Mean rank dan probabilitas
untuk masing-masing pernyataan dalam pelatihan profesional dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6.
Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pelatihan Profesional
(Perbedaan Gender)
No.

Pria

1.

90,72

Wanita
88,44

Probabilitas
0,757

2.

86,75

91,91

0,481

3.

91,60

87,66

0,593

4.

90,32

88,78

0,837

Berdasar tabel 6 mahasiswa akuntansi yang berjenis kelamin pria dan mahasiswa yang
berjenis kelamin wanita sama-sama menganggap bahwa karir yang dipilihnya memerlukan
latihan kerja sebelum mulai bekerja, memerlukan latihan baik di luar lembaga tempat mereka
bekerja maupun di dalam lembaga tempat mereka bekerja. Mereka juga sama-sama
memerlukan pengalaman kerja yang bervariasi.
3. Pengakuan Profesional
Hasil uji statistic Kruskal-Wallis menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan pandangan
diantara mahasiswa akuntansi yang dilihat secara keseluruhan ditinjau dari pengakuan
profesional. Probabilitas 0,009 dengan taraf signifikansi 5% (lampiran 3) Mean rank dan
probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam pelatihan profesional dapat dilihat pada
tabel 7.
Tabel 7.
Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pengakuan Profesional
(Perbedaan Karir)
Akuntan
Publik

Akuntan
Pendidik

1.

109,07

61,61

94,10

79,58

0,021

2.

107,85

60,44

92,32

82,78

0,052

3.

110,59

59,89

90,73

84,10

0,040

4.

101,00

67,44

95,30

80,08

0,096

No.

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

Akuntan
Perusahaan

Akuntan
Pemerintah

Probabilitas

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati , Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

186

Berdasar tabel 7 mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public dan akuntan
perusahaan banyak memberikan kesempatan untuk berkembang. Sedangkan mahasiswa
yang memilih karir sebagai akuntan pendidik memberikan kesempatan untuk berkembang
dengan tekanan yang sedikit lebih rendah dari pada sebagai akuntan pemerintah.
Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan
perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sama menganggap bahwa karir yang
dipilihnya memberikan pengakuan apabila berprestasi dan memerlukan banyak keahlian
tertentu untuk mencapai sukses .Akuntan public dan akuntan perusahaan menganggap
bahwa karir yang dipilihnya lebih memberikan kesempatan untuk berkembang dan
memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses dibandingkan dengan karir sebagai
akuntan pendidik dan akuntan pemerintah
Berdasarkan perbedaan gender-nya hasil uji statistic menunjukkan tidak terdapat
perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir
sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah
ditinjau dari pengakuan professional. Probabilitas 0,507 dengan taraf signifikansi
5%.Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam pengakuan
profesional dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8.
Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pengakuan Profesional
(Perbedaan Gender)
No.

Pria

1.

88,34

Wanita
90,51

Probabilitas
0,770

2..

89,20

89,76

0,939

3.

88,05

90,76

0,714

4.

87,36

91,37

0,590

Berdasat tabel 8, mahasiswa yang berjenis kelamin pria dan mahasiswa yang berjenis
kelamin wanita sama-sama menganggap bahwa karir yang dipilihnya memberikan
kesempatan berkembang, pengakuan apabila berprestasi, memberikan banyak cara untuk
naik pangkat dan memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses
4. Nilai-nilai Sosial
Nilai-nilai social diuji dengan 6 (enam) pernyataan mengenai apakah karir yang mereka
pilih dinilai baik oleh masyarakat. Haasil uji statistic Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa
probabilitas 0,127 taraf signifikansi 5%, yang berarti tidak terdapat perbedaan pandangan
yang signifikan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public,
akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah (secara keseluruhan) ditinjau
dari nilai-nilai social. Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam
pelatihan profesional dapat dilihat pada tabel 9.

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati, Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

187

Tabel 9.
Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Nilai-nilai Sosial
(Perbedaan Karir)
Akuntan
Publik

Akuntan
Pendidik

1.

96,96

132,33

79,05

95,21

0,006

2.

98,37

140,39

83,44

87,16

0,007

3.

89,02

134,67

85,05

59,29

0,041

4.

95,83

130,50

80,83

93,35

0,022

5.

91,20

119,72

92,89

79,45

0,102

6.

86,63

96,50

92,67

85,00

0,776

No.

Akuntan
Perusahaan

Akuntan
Pemerintah

Probabilitas

Berdasarkan tabel 9. mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public dan akuntan
pendidik lebih menganggap bahwa karir yang dipilih lebih memberikan kesempatan untuk
melakukan kegiatan social dan lebih memerlukan kesempatan untuk berinteraksi dengan
orang lain dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan
dan akuntan pemerintah.Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan
pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sama menganggap bahwa
karir yang mereka pilih sama-sama lebih memerlukan kesempatan untuk menjalankan hobi,
lebih memperhatikan perilaku individual, pekerjaannya lebih bergengsi dan lebih memberikan
kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain.
Berdasarkan perbedaan gender-nya hasil uji statistic menunjukkan tidak terdapat perbedaan
pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan
public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari nilainilai sosial. Probabilitas 0,853 dengan taraf signifikansi 5%.Mean rank dan probabilitas
untuk masing-masing pernyataan dalam nilai-nilai sosial dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10.
Mean Rank dan Probabilitasbutir Pernyataan dalam Nilai-nilai Sosial
(Perbedaan Gender)

No.

Pria

Wanita

Probabilitas

1.

89,86

89,19

0,927

2..

87,63

91,14

0,630

3.

91,64

87,63

0,587

4.

93,13

86,33

0,357

5.

93,60

85,93

0,304

6.

79,16

98,53

0,009

Berdasarkan tabel 10, mahasiswa berjenis kelamin pria dan mahasiswa berjenis kelamin
wanita menganggap bahwa karir yang dipilih sama-sama memberikan kesempatan

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati , Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

188

untuk melakukan kegiatan social, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan
untuk menjalankan hobi, memperhatikan perilaku individual dan pekerjaan yang dipilih adalah
lebih bergengsi. Sedangkan mahasiswa akuntansi yang berjenis kelamin wanita menganggap
bahwa karir yang dipilihnya lebih memberikan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di
bidang lain dari pada mahasiswa berjenis kelamin pria.
5. Lingkungan Kerja
Faktor lingkungan kerja meminta pendapat mahasiswa mengenai lingkungan kerja dari karir
yang mereka pilih. Hasil uji statistic menunjukkan probabilitas 0,598 taraf signifikansi 5%.
Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan pandangan yang signifikan diantara mahasiswa
akuntansi (secara keseluruhan) yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik
dan akuntan pemerintah ditinjau dari lingkungan kerja.
Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam lingkungan kerja
dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11.
Mean Rank dan Probabilitasbutir Pernyataan dalam Lingkungan Kerja
(Perbedaan Karir)

No.

Akuntan
Publik

Akuntan
Pendidik

Akuntan
Perusahaan

Akuntan
Pemerintah

Probabilitas

1.

85,98

101,11

81,44

100,67

0,109

2.

83,93

94,56

89,83

90,41

0,936

3.

103,17

93,17

92,24

79,78

0,220

4.

85,39

82,00

91,24

89,44

0,919

5.

91,52

106,56

89,56

85,63

0,584

6.

90,63

87,39

97,56

77,83

0,115

7.

90,76

85,89

96,05

80,18

0,303

Berdasarkan tabel 11, mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan
pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sama menganggap bahwa
pekerjaan dalam karir yang dipilihnya bersifat rutin, pekerjaannya lebih cepat diselesaikan,
lebih atraktif/banyak tantangan, lingkungan kerja menyenangkan, sering lembur, tingkat
kompetisi antar karyawan tinggi dan ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna.
Berdasarkan perbedaan gender-nya uji statistic menunjukkan probabilitas 0,643 taraf
signifikansi 5%, yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa
dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik,
akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari lingkungan kerja.
Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam lingkungan kerja
dilihat pada tabel 12.

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati, Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

189

Tabel 12.
Mean Rank dan Probabilitasbutir Pernyataan dalam Lingkungan Kerja
(Perbedaan Gender)

No.

Pria

Wanita

Probabilitas

1.

89,27

89,71

0,952

2..

92,05

87,27

0,514

3.

90,02

89,04

0,895

4.

87,54

91,21

0,621

5.

79,06

89,88

0,910

6.

89,90

89,15

0,917

7.

94,46

85,16

0,214

Berdasarkan tabel 12, mahasiswa yang berjenis kelamin pria dan mahasiswa yang
berjenis kelamin wanita sama-sama menganggap bahwa karir akuntan yang dipilihnya bersifat
rutin, pekerjaannya lebih cepat diselesaikan, lebih atraktif/banyak tantangan, lingkungan
kerja menyenangkan, sering lembur, tingkat kompetisi antar karyawan tinggi dan ada tekanan
kerja untuk mencapai hasil yang sempurna.
4. Pertimbangan Pasar Kerja
Faktor pertimbangan pasar kerja diuji dengan pernyataan mengenai keamanan kerja
dan kemudahan dalam mengakses lowongan. Hasil uji statistic menunjukkan probabilitas
0,175 dengan taraf signifikansi 5%. Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing
pernyataan dalam pertimbangan pasar kerja dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13
Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pertimbangan Pasar Kerja
(Perbedaan Karir)
No.

Akuntan
Publik

Akuntan
Pendidik

Akuntan
Perusahaan

Akuntan
Pemerintah

Probabilitas

1.

90,33

95,28

90,01

101,93

0,071

2.

90,76

107,17

84,98

92,85

0,537

Berdasarkan tabel 13, mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan
pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sama menganggap bahwa
karir yang dipilih memberikan keamanan kerja yang lebih terjamin (tidak mudah PHK) dan
mudah untuk mengakses adanya lowongan kerja.
Berdasar perbedaan genser-nya, hasil uji statistic menunjukkan probabilitas 0,005
dengan taraf signifikansi 5%. Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing pernyataan
dalam pertimbangan pasar kerja dapat dilihat pada tabel 14

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati , Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

190

Tabel 14
Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pertimbangan Pasar Kerja
(Perbedaan Gender)

No.

Pria

Wanita

Probabilitas

1.

80,51

97,35

0,024

2..

77,45

100,03

0,002

Berdasarkan tabel 4.15, mahasiswa berjenis kelamin wanita lebih cenderung memilih
pekerjaan yang memberikan keamanan kerja yang cukup dan memilih karir yang mudah
diakses
Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini dan berdasarkan hasil
pengujian dan analisis, dapat disimpulkan bahwa:
1. Karir yang banyak dimintati oleh mahasiswa akuntansi adalah karir sebagai akuntan
perusahaan, kemudian akuntan pemerintah, akuntan public, dan akuntan pendidik.
2. Terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai
akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah mengenai
penghargaan financial, pelatihan professional dan pengakuan professional, sedangkan untuk
factor nilai-nilai social, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja tidak terdapat
perbedaan pandangan.
3. Berdasarkan gender-nya perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi terlihat pada factor
pertimbangan pasar kerja, sedangkan untuk factor penghargaan financial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai social dan lingkungan kerja tidak terdapat
perbedaan pandangan.
Implikasi Penelitian
Perlu adanya cara motivasi yang berbeda antara satu jenis karir dengan karir yang lain.
Hal tersebut diketahui dengan adanya perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi
secara keseluruhan dan berdasarkan gender-nya. Hal ini juga membuktikan bahwa apabila
karir yang dipilih berbeda, maka setiap calon akuntan mengharapkan hal yang berbeda pula.
Harapan-harapan dari mahasiswa akuntansi yang akan terjun ke dunia kerja tersebut hendaknya
diperhatikan oleh lembaga-lembaga yang sudah mempekerjakan akuntan agar dapat lebih
memotivasi karyawannya untuk bekerja lebih baik, dan bagi akademisi dapat menyusun sistem
pendidikan akuntansi dengan kurikulum yang relevan terhadap dunia kerja.
Keterbatasan Penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner yang
bersifat closed ended questionair, sehingga kesimpulan yang dapat diambil hanya berdasarkan
pada data yang dikumpulkan melalui kuesioner tersebut.Responden yang digunakan hanya
mahasiswa akuntansi yang berada di Perguruan Tinggi Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta,
sehingga hasil penelitian ini hanya dapat mewakili daerah Yogyakarta.
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan penggabungan open questionair dan
closed ended questionair. Agar penelitian ini lebih lengkap lagi, maka teknik wawancara perlu
dilakukan sehingga kesimpulan yang dapat diambil nantinya berdasarkan pada data yang
dikumpulkan melalui kuesioner secara tertulis dan wawancara secara lisan.
Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Reni Yendrawati, Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi...

191

Pustaka Acuan
Al. Haryono Yusuf.2001. Auditing, Yogyakarta, Bagian Penerbitan STIE YKPN,
Andriati, Hastutie N.2001, Perilaku Mahasiswa Akuntansi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik, Tesis, tidak dipublikasikan, Megister Sains
UGM Yogyakarta.
Boynton, William C, Walter G. Kell. 2001 Modern Auditing, New York, John Wiley & Sons.
Emita Wahyu Astami. 2001, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pemilihan Profesi Akuntan
Publik dan Non Akuntan Publik Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Studi Kasus: Pada
Sebuah PTS di Yogyakarta), Yogyakarta, STIE YO, KOMPAK, No 1, 4
Felton, Sandra, Nola, Buhr and Margot Northeu, 1994, Factors Influencing the Business Student’s
Choise of a career in Chartered Accounting,Issues in Accounting Education, Spring.
HS Munawir. 1995, Auditing Modern Edisi I, Yogyakarta, BPFE..
Husein Umar. 2003, Metode Riset Akuntansi Terapan, Jakarta,Ghalia Indonesia.
Kunartinah dan J. Widiatmoko. 2003, Perilaku Mahasiswa Akuntansi di STIE STIKUBANK
Semarang dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan
Publik, Semarang, STIKUBANK, Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Laksmi, Ayu Chairina. 1997, Persepsi Akuntan Publik, Laki-laki dan Perempuan Terhadap Isuisu yang Berkaitan dengan Akuntan Publik Perempuan, Tesis, tidak dipublikasikan,
Yogyakarta, FE UGM.
Lilies Endang Wijayanti. 2001,, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Karir
Akuntansi, KOMPAK, No 3.

Mahasiswa

Murtanto dan Marini.2005, Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita Serta Mahasiswa dan
Mahasiswi Akuntansi Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan, Surabaya,
Simposium Nasional Akuntansi VI.
Singgih Santoso. 2001, Buku Latihan SPSS Statistik non Parametrik, Jakarta, Elex Media
Komputindo.
Sri Rahayu, Eko Arief Sudaryono, dan Doddy Setiawan. 2003, Persepsi Mahasiswa
Akuntansi
Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir, Surabaya, Simposium
Nasional Akuntansi VI.
Sri Trisnaningsih dan Sri Iswati. 2003, Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Segi Gender (Studi
Empiris Pada KAP di Jawa Timur), Surabaya, Simposium Nasional Akuntansi VI..
Sugiyono. 2000, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, CV. Alfabeta.
Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, dan Walter G. Kell. 1996, Accounting Principles, Fourth
Edition, John Wiley and Sons, Inc.

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Identitas Peneliti
192

I

dentitas Peneliti

Mardin Idris, Drs., MSI.
Dosen Tetap Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
M. Muslich, KS., Dr.
Dosen Tetap Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Nur Kholis, S.Ag, M.Sh.Ec
Dosen Tetap Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Rohidin, SH., M.Hum.
Dosen Tetap Fakultas Hukum
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Saru Arifin, SH
Staf Peneliti Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Islam Indonesia
Dra. Reni Yendrawati, M.Si.
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

ISSN : 1693-4296

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24