Model Pemecahan Masalah dalam pembelajaran
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Model Pemecahan Masalah
Dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam pemecahan masalah
manajemen strategi di PT. ALAM INDAH BUNGA NUSANTARA adalah dengan
menggunakan tahapan penentuan strategi utama yang berdasarkan pada konsep Fred
R. David, konsep tersebut dilakukan melalui pemakaian beberapa matriks dengan
tiga tahap pelaksanaan. Tahapan tersebut antara lain :
1. Tahap Input (input stage)
A.
External Factor Evaluation (EFE)
External Factor Evaluation atau disebut juga matriks evaluasi faktor eksternal
berisikan tentang merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, social, budaya,
demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hokum, teknologi, dan persaingan.
B.
Internal Factor Evaluation (IFE)
Internal Factor Evaluation atau disebut juga matrik evaluasi faktor internal. Alat
formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama
dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengidentisikasikan
dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut.
2.
Tahap Pencocokan (Matching Stage)
A.
Matriks kekuatan-kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matriks)
Matriks kekuatan-kelemahan-Peluang-Ancaman (Strenghts-Weakness-OpportuniesThreats) atau disebut juga SWOT Matriks adalah alat untuk mencocokan suatu
kekuatan-kelemahan dan peluang-ancaman suatu perusahaan untuk memberikan
gambaran kepada manager agar manager dapat mengembangkan empat tipe strategi :
Strategi SO (Strength-Opportunity) kekuatan-peluang, ), Strategi WT (WeaknessThreat) mencocokan faktor eksternal dan internal kuci adalah bagian yang paling
sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik
dan tidak ada pencocokan yang terbaik.
III-1
III-2
Strategi
SO
menggunakan
kekuatan
kekuatan
internal
prusahaan
untuk
memamfaatkan peluang eksternal. Semua perusahaan akan lebih suka bila organisasi
mereka berada pada posisi dimana pada kekuatan internal dapat memamfaatkan
trendan kejadian eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi
WO,ST, atau WT agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan
strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha
mengatasinya dan menjadikanya kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi
ancaman utama. Ia akan berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada
peluang.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memnfaatkan
peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat peluang eksternal kunci tetapi
perusahaan
memiliki
kelemahan
internal
yang
menghambatnya
untuk
mengeksploitasi peluang tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi
pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahawa organisasi yang kuat harus
selalu menghadapi ancaman dilingkungan ekstemarnyasecara langsung.
Strategi WT adalah taktik defensive yang diarahkan pada pengurangan kelemahan
internal dan menghindari anacaman eksternal dan kelemahan internal akan berada
pada posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu mungkin ahrus
berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan
kebangrutan, atau memilih likuiditas.
B.
Strategic position action evaluation (SPACE)
Strategic position action evaluation atau disebut juga dengan matriks evaluasi
posisi dan tindakan strategis suatu alat penting lain dalam pencocokan di tahap 2
Strategic position action evaluation mempunyai kerangka kerja empat kuadran,
yang berfungsi mengidentifikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif,
defensive, atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Masingmasing sumbu (axes) dari matriks SPACE menyatakan dua dimensi, yaitu :
1. Dimensi internal yang terdiri atas financial strength (FS) dan
competitive advantage (CA)
III-3
2. Dimensi eksternal yaitu environmental stability (ES) dan industry
strength (IS).
Keempat faktor ini adalah faktor penentu yang paling penting untuk menentukan
posisi strategis perusahaan.
C.
Matriks internal-eksternal (IE)
Matriks internal-eksternal memposisikan berbagai divisi organisasi dalam
tampilan Sembilan sel. Matriks IE nirip dengan matriks BCG dan IE. Pertama
sumbunya berbeda, juga matriks IE membutuhkan lebih banyak informasi tentang
divisi disbanding matriks BCG.
3. Tahap Keputusan (Decision Stage)
A.
Quantitive Strategic Planing Matrix (QSPM)
Quantitive Strategic Planing Matrix atau disebut juga matriks perencanaan
strategi kuantitatif merupakan alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk
mengevaluasi alternative strategi secara objektif berdasarkan faktor keberhasilan
kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Seperti alat
analisa perumusan strategi lainnya. QSPM membutuhkan penilaian intuitif.
III-4
TAHAP I INPUT(INPUT STAGE)
Eksternal Factor Evaluation
(EFE) Matrix
Internal Factor Evaluation
(IFE) Matrix
TAHAP 2 : TAHAP PENCOCOKAN (MATCHING STAGE)
Strength -Weakness –
Opportunities-Threats
(SWOT) Matrix
Strategic Position &
Action Evaluation
(SPACE) Matrix
Matriks Internal
Eksternal (IE)
TAHAP 3 ; KEPUTUSAN (DECISION STAGE)
Quantitative Strategic Palnning Matrix
(QSPM)
Gambar 3.1 Tiga Tahapan menentukan strategi utama Fred R. David
Sumber: Husein Umar,2002 “Strategic Management in Action” hl.52
PT.Gramedia Pustaka utama, jakarta
3.2 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemecahan masalah
ini adalah
sebagai berikut :
1.
Identifikasi Masalah
Langkah ini merupakan langkah awal bagi penelitian, yaitu dengan mencari
masukan terhadap masalah yang diteliti melalui observasi dan diskusi dengan pihak
perusahaan. Dengan melakukan identifikasi dan perumusan masalah, kemudian dapat
ditentukan tujuan penelitian yang dilakukan.
2.
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Langkah ini merupakan langkah selanjutnya yaitu dengan mencari masukan
terhadap masalah yang diteliti melalui observasi dan diskusi dengan pihak
III-5
perusahaan. Dengan melakukan identifikasi dan perumusan masalah, kemudian dapat
ditentukan tujuan penelitian yang dilakukan.
Dalam penelitian ini pertama-tama dilakukan perumusan masalah yang akan
dibahas adalh perubahan lingkungan eksternal perusahaan terutama lingkungamn
ekonomi, politik, dan pemerintahan, serta persaingan bisinis, sehingga perlu
dilakukan perumusan ulang strategi bersaing perusahaan dengan mempelajari
kekuatan dan kelemahan perusahaan juga analaisis peluang dan ancaman yang
mungkin dihadapi dalam masa sekarang maupun masa yang akan datang.
3.
Studi Pustaka
Langkah ini dijalankan untuk memperoleh landasan dan kerangka berfikir
bagi penelitian. Yaitu dengan melakukan studi terhadap literatur-literatur yang
berhubungan dengan penelitian, sehingga diperoleh pengetahuan tambahan dalam
menyelesaikan permasalahan yang diteliti. Dengan melakukan studi pustaka secara
mendalam diharapkan penelitian akan didasarkan pada konsep yang sistematik dan
logika tertentu yang dapat diterima secara akademis.
4.
Pengumpulan Data dan Informasi
Informasi dan data yang berhubungan dengan tujuan penulisan diperoleh
dengan metode wawancara langsung dengan pihak terkait dan juga data-data tertulis,
baik dari pihak perusahaan maupun dari sumber luar seperti media massa dan
majalah bisnis/ekonomi, disesuaikan dengan kebutuhan penulisan.
5.
Identifikasi Data Internal
Identifikasi data internal (internal audit) bertujuan untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan kunci perusahaan meliputi sumber daya amanusia, struktur
organisasi, inovasi dan teknologi, produk, nama baik perusahaan (brand image,
khususnya untuk merk produk-produk perusahaan), keuangan, pemasaran dan
jaringan distribusi, serta lokasi perusahaan. Hasil dari identifikasi data internal ini
merupakan input untuk pengolahan data dengan menggunakan matriks IFE (Internal
factor Evaluation), Identifikasi faktor kunci keberhasilan perusahaan (key success
III-6
factor) juga dilakukan agar proses penetapan alternatif strategi pada tahap
selanjutnya lebih mudah dilakukan.
6. Identifikasi Data Eksternal
Identifikasi data eksternal (external audit) bertujuan untuk mengetahui peluangpeluang yang bisa diambil dan ancaman-ancaman yang mungkin dihadapi
perusahaan sehubungan dengan perkembangan pasar. Identifikasi ini meliputi bidang
demografi, bidang sosial budaya, bidang ekonomi, bidang teknologi, bidang politik,
pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan, serta bidang persaingan bisnis.
Analisis persaingan bisnis meliputi analisis lima kekuatan persaingan bisnis dari
Porter yaitu industri pesaing, pembeli, pemasok, pendatang baru dan produk
subtitusi. Hasil dari identifikasi data eksternal ini merupakan input untuk pengolahan
data dengan menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation).
7. Formulasi Visi, Misi dan tujuan perusahaan
Langkah ini lebih difokuskan pada keadaan dimasa yang akan datang, khusunya
cita-cita yang ingin diwujudkan oleh perusahaan. Formulasi visi ditujukan sebagai
penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi lebih mudah dipahami oleh seluruh
staff dan karyawan perusahaan. Sedangkan formulasi tujuan difokuskan pada
penetapan tujuan perusahaan, yaitu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.
Hal-hal tersebut sangatlah penting dan berguna untuk menyusun alternatif strategi
yang akan dipilih sehingga dapat disesuaikan dengan misi, sasaran dan kebijakan
dari perusahaan.
8.
Pengolahan Data
.A
Tahap Masukan (Input Stage) Strategi Bisnis
Tahap input atau masukan merupakan tahap pertama dalam teknik formulasi
strategi, dimana dalam tahap ini dikumpulkan informasi dasar untuk
merumuskan strategi, yaitu EFE Matriks, IFE Matriks. Hasil dari input stage
digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu tahap penyesuaian (matching stage).
III-7
1.
Matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks yang mengevaluasi faktorfaktor elsternal dominan dengan memberikan bobot dan skor sehingga
didapatkan skor terbobot pada faktor-faktor yang merupakan ancaman dan
peluang bagi perusahaan.
2.
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matriks yang mengevaluasi faktorfaktor internal dominan dengan memberikan bobot dan skor sehingga diperoleh
skor terbobot pada faktor-faktor yang merupakan kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
B.
Tahap Penyesuaian (Matching Stage) Strategi Bisnis
Tahap ini akan menyesuaikan sumber daya internal perusahaan dengan
ancaman dan peluang yang ada pada kondisi eksternal dan mengembangkan
alternatif-alternatif strategi yang fisibel. Pengembangan alternative strategi dilakukan
dengan menggunakan matriks-matriks berikut:
1.
Metode SWOT Analysis
SWOT analysis adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau
organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal
tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional.
Dengan SWOT analysis memungkinkan organisasi memformulasikan dan
mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan misi dan
tujuan organisasi. Analysis ini bertujuan untuk menentukan aktivitas perusahaan
untuk mengeksploitasi kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menutupi
kelemahan yang ada dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengurangi dan
menghilangkan ancaman yang membahayakan.
2.
Strategic Position Action Evaluation (SPACE)
Strategic position action evaluation atau disebut juga dengan matriks evaluasi
posisi dan tindakan strategis suatu alat penting lain dalam pencocokan di tahap 2.
Strategic position action evaluation mempunyai kerangka kerja empat kuadran, yang
berfungsi mengidentifikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif, defensive,
atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu.
Masing-masing sumbu (axes) dari matriks SPACE menyatakan dua dimensi,
yaitu:
III-8
a) Dimensi Internal yang terdiri atas financial strength (FS) dan
competitive advantage (CA).
b) Dimensi Eksternal yaitu environmental stability (ES) dan industry
strength (IS).
Keempat faktor ini adalah faktor penentu yang paling penting untuk
menentukan posisi strategis perusahaan.
3.
Matriks Internal-Eksternal (IE)
Matriks Internal-Eksternal memposisikan berbagai divisi oragnisasi dalam
tampilan Sembilan sel. Matriks IE mirip dengan matriks BCG dalam hal keduanya
menempatkan divisi organisasi dalam diagram skematis. Tetapi ada beberapa
perbedaan penting antara matriks BCG dan IE. Pertama sumbunya berbeda, juga
matriks IE membutuhkan lebih banyak informasi tentang divisi dibanding matriks
BCG.
C.
Tahap Pengambilan Keputusan Strategi Bisnis
Pada tahap pengambilan keputusan (Decision Stage) ini digunakan teknik
tunggal yang disebut Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM). QSPM
menggunakan informasi dari tahap masukan untuk secara obyektif mengevaluasi
alternatif strategi yang dapat dikerjakan (feasible) yang dihasilkan dari analisa pada
tahap penyesuaian.QSPM memperlihatkan daya tarik relatif dari alternatif-alternatif
strategi dan kemudian menyediakan dasar pemikiran dalam pemilihan strategi yang
lebih spesifik.
3. Analisis dan Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan yang diuraikan secara jelas
dan terperinci dari hasil pengolahan data dengan melihat kekuatan dan kelemahan
dari kondisi internal yang dihubungkan dengan peluang dan ancaman dari kondisi
eksternal. Dari data dan informasi serta hasil pengolahan data yang telah dianalisis
dan dibahas tersebut dapat dilakukan pengurutan proses penetapan strategi.
Selain itu dalam tahap ini dianalisis dan dibahas pula tentang program dan
implementasi strategi serta evaluasi strategi dari hasil pemilihan prioritas strategi
paling tepat bagi perusahaan, tetapi hal tersebut tidak dilakukan dengan terperinci
III-9
karena merupakan wewenang dan tanggung jawab perusahan. Langkah selanjutnya
yaitu pembuatan program Action Plan dari hasil formulasi strategi yang dipilih.
Tindak lanjut tersebut harus dapat dilaksanakan secara konsisten sehingga dapat
dievaluasi sebagai langkah akhir.
10.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan dari hasil pengumpulan dan poengolahan data dan dihubungkan
dengan teori-teori yang telah ada, maka ditarik suatu kesimpulan yang akan
dirangkum hasil akhirnya dengan suatu penelitian, sehingga dari penelitian ini akan
diakhiri dengan beberapa saran yang diajukan untuk menyempurnakan hasil
penelitian ini, yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja perusahaan guna menghadapi
persaingan-persaingan bisnis dimasa yang akan datang.
III-10
Gambar 3.2 FlowChart Pemecahan Masalah
III-11
USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Model Pemecahan Masalah
Dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam pemecahan masalah
manajemen strategi di PT. ALAM INDAH BUNGA NUSANTARA adalah dengan
menggunakan tahapan penentuan strategi utama yang berdasarkan pada konsep Fred
R. David, konsep tersebut dilakukan melalui pemakaian beberapa matriks dengan
tiga tahap pelaksanaan. Tahapan tersebut antara lain :
1. Tahap Input (input stage)
A.
External Factor Evaluation (EFE)
External Factor Evaluation atau disebut juga matriks evaluasi faktor eksternal
berisikan tentang merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, social, budaya,
demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hokum, teknologi, dan persaingan.
B.
Internal Factor Evaluation (IFE)
Internal Factor Evaluation atau disebut juga matrik evaluasi faktor internal. Alat
formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama
dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengidentisikasikan
dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut.
2.
Tahap Pencocokan (Matching Stage)
A.
Matriks kekuatan-kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matriks)
Matriks kekuatan-kelemahan-Peluang-Ancaman (Strenghts-Weakness-OpportuniesThreats) atau disebut juga SWOT Matriks adalah alat untuk mencocokan suatu
kekuatan-kelemahan dan peluang-ancaman suatu perusahaan untuk memberikan
gambaran kepada manager agar manager dapat mengembangkan empat tipe strategi :
Strategi SO (Strength-Opportunity) kekuatan-peluang, ), Strategi WT (WeaknessThreat) mencocokan faktor eksternal dan internal kuci adalah bagian yang paling
sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik
dan tidak ada pencocokan yang terbaik.
III-1
III-2
Strategi
SO
menggunakan
kekuatan
kekuatan
internal
prusahaan
untuk
memamfaatkan peluang eksternal. Semua perusahaan akan lebih suka bila organisasi
mereka berada pada posisi dimana pada kekuatan internal dapat memamfaatkan
trendan kejadian eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi
WO,ST, atau WT agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan
strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha
mengatasinya dan menjadikanya kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi
ancaman utama. Ia akan berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada
peluang.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memnfaatkan
peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat peluang eksternal kunci tetapi
perusahaan
memiliki
kelemahan
internal
yang
menghambatnya
untuk
mengeksploitasi peluang tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi
pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahawa organisasi yang kuat harus
selalu menghadapi ancaman dilingkungan ekstemarnyasecara langsung.
Strategi WT adalah taktik defensive yang diarahkan pada pengurangan kelemahan
internal dan menghindari anacaman eksternal dan kelemahan internal akan berada
pada posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu mungkin ahrus
berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan
kebangrutan, atau memilih likuiditas.
B.
Strategic position action evaluation (SPACE)
Strategic position action evaluation atau disebut juga dengan matriks evaluasi
posisi dan tindakan strategis suatu alat penting lain dalam pencocokan di tahap 2
Strategic position action evaluation mempunyai kerangka kerja empat kuadran,
yang berfungsi mengidentifikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif,
defensive, atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Masingmasing sumbu (axes) dari matriks SPACE menyatakan dua dimensi, yaitu :
1. Dimensi internal yang terdiri atas financial strength (FS) dan
competitive advantage (CA)
III-3
2. Dimensi eksternal yaitu environmental stability (ES) dan industry
strength (IS).
Keempat faktor ini adalah faktor penentu yang paling penting untuk menentukan
posisi strategis perusahaan.
C.
Matriks internal-eksternal (IE)
Matriks internal-eksternal memposisikan berbagai divisi organisasi dalam
tampilan Sembilan sel. Matriks IE nirip dengan matriks BCG dan IE. Pertama
sumbunya berbeda, juga matriks IE membutuhkan lebih banyak informasi tentang
divisi disbanding matriks BCG.
3. Tahap Keputusan (Decision Stage)
A.
Quantitive Strategic Planing Matrix (QSPM)
Quantitive Strategic Planing Matrix atau disebut juga matriks perencanaan
strategi kuantitatif merupakan alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk
mengevaluasi alternative strategi secara objektif berdasarkan faktor keberhasilan
kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Seperti alat
analisa perumusan strategi lainnya. QSPM membutuhkan penilaian intuitif.
III-4
TAHAP I INPUT(INPUT STAGE)
Eksternal Factor Evaluation
(EFE) Matrix
Internal Factor Evaluation
(IFE) Matrix
TAHAP 2 : TAHAP PENCOCOKAN (MATCHING STAGE)
Strength -Weakness –
Opportunities-Threats
(SWOT) Matrix
Strategic Position &
Action Evaluation
(SPACE) Matrix
Matriks Internal
Eksternal (IE)
TAHAP 3 ; KEPUTUSAN (DECISION STAGE)
Quantitative Strategic Palnning Matrix
(QSPM)
Gambar 3.1 Tiga Tahapan menentukan strategi utama Fred R. David
Sumber: Husein Umar,2002 “Strategic Management in Action” hl.52
PT.Gramedia Pustaka utama, jakarta
3.2 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemecahan masalah
ini adalah
sebagai berikut :
1.
Identifikasi Masalah
Langkah ini merupakan langkah awal bagi penelitian, yaitu dengan mencari
masukan terhadap masalah yang diteliti melalui observasi dan diskusi dengan pihak
perusahaan. Dengan melakukan identifikasi dan perumusan masalah, kemudian dapat
ditentukan tujuan penelitian yang dilakukan.
2.
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Langkah ini merupakan langkah selanjutnya yaitu dengan mencari masukan
terhadap masalah yang diteliti melalui observasi dan diskusi dengan pihak
III-5
perusahaan. Dengan melakukan identifikasi dan perumusan masalah, kemudian dapat
ditentukan tujuan penelitian yang dilakukan.
Dalam penelitian ini pertama-tama dilakukan perumusan masalah yang akan
dibahas adalh perubahan lingkungan eksternal perusahaan terutama lingkungamn
ekonomi, politik, dan pemerintahan, serta persaingan bisinis, sehingga perlu
dilakukan perumusan ulang strategi bersaing perusahaan dengan mempelajari
kekuatan dan kelemahan perusahaan juga analaisis peluang dan ancaman yang
mungkin dihadapi dalam masa sekarang maupun masa yang akan datang.
3.
Studi Pustaka
Langkah ini dijalankan untuk memperoleh landasan dan kerangka berfikir
bagi penelitian. Yaitu dengan melakukan studi terhadap literatur-literatur yang
berhubungan dengan penelitian, sehingga diperoleh pengetahuan tambahan dalam
menyelesaikan permasalahan yang diteliti. Dengan melakukan studi pustaka secara
mendalam diharapkan penelitian akan didasarkan pada konsep yang sistematik dan
logika tertentu yang dapat diterima secara akademis.
4.
Pengumpulan Data dan Informasi
Informasi dan data yang berhubungan dengan tujuan penulisan diperoleh
dengan metode wawancara langsung dengan pihak terkait dan juga data-data tertulis,
baik dari pihak perusahaan maupun dari sumber luar seperti media massa dan
majalah bisnis/ekonomi, disesuaikan dengan kebutuhan penulisan.
5.
Identifikasi Data Internal
Identifikasi data internal (internal audit) bertujuan untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan kunci perusahaan meliputi sumber daya amanusia, struktur
organisasi, inovasi dan teknologi, produk, nama baik perusahaan (brand image,
khususnya untuk merk produk-produk perusahaan), keuangan, pemasaran dan
jaringan distribusi, serta lokasi perusahaan. Hasil dari identifikasi data internal ini
merupakan input untuk pengolahan data dengan menggunakan matriks IFE (Internal
factor Evaluation), Identifikasi faktor kunci keberhasilan perusahaan (key success
III-6
factor) juga dilakukan agar proses penetapan alternatif strategi pada tahap
selanjutnya lebih mudah dilakukan.
6. Identifikasi Data Eksternal
Identifikasi data eksternal (external audit) bertujuan untuk mengetahui peluangpeluang yang bisa diambil dan ancaman-ancaman yang mungkin dihadapi
perusahaan sehubungan dengan perkembangan pasar. Identifikasi ini meliputi bidang
demografi, bidang sosial budaya, bidang ekonomi, bidang teknologi, bidang politik,
pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan, serta bidang persaingan bisnis.
Analisis persaingan bisnis meliputi analisis lima kekuatan persaingan bisnis dari
Porter yaitu industri pesaing, pembeli, pemasok, pendatang baru dan produk
subtitusi. Hasil dari identifikasi data eksternal ini merupakan input untuk pengolahan
data dengan menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation).
7. Formulasi Visi, Misi dan tujuan perusahaan
Langkah ini lebih difokuskan pada keadaan dimasa yang akan datang, khusunya
cita-cita yang ingin diwujudkan oleh perusahaan. Formulasi visi ditujukan sebagai
penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi lebih mudah dipahami oleh seluruh
staff dan karyawan perusahaan. Sedangkan formulasi tujuan difokuskan pada
penetapan tujuan perusahaan, yaitu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.
Hal-hal tersebut sangatlah penting dan berguna untuk menyusun alternatif strategi
yang akan dipilih sehingga dapat disesuaikan dengan misi, sasaran dan kebijakan
dari perusahaan.
8.
Pengolahan Data
.A
Tahap Masukan (Input Stage) Strategi Bisnis
Tahap input atau masukan merupakan tahap pertama dalam teknik formulasi
strategi, dimana dalam tahap ini dikumpulkan informasi dasar untuk
merumuskan strategi, yaitu EFE Matriks, IFE Matriks. Hasil dari input stage
digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu tahap penyesuaian (matching stage).
III-7
1.
Matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks yang mengevaluasi faktorfaktor elsternal dominan dengan memberikan bobot dan skor sehingga
didapatkan skor terbobot pada faktor-faktor yang merupakan ancaman dan
peluang bagi perusahaan.
2.
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matriks yang mengevaluasi faktorfaktor internal dominan dengan memberikan bobot dan skor sehingga diperoleh
skor terbobot pada faktor-faktor yang merupakan kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
B.
Tahap Penyesuaian (Matching Stage) Strategi Bisnis
Tahap ini akan menyesuaikan sumber daya internal perusahaan dengan
ancaman dan peluang yang ada pada kondisi eksternal dan mengembangkan
alternatif-alternatif strategi yang fisibel. Pengembangan alternative strategi dilakukan
dengan menggunakan matriks-matriks berikut:
1.
Metode SWOT Analysis
SWOT analysis adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau
organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal
tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional.
Dengan SWOT analysis memungkinkan organisasi memformulasikan dan
mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan misi dan
tujuan organisasi. Analysis ini bertujuan untuk menentukan aktivitas perusahaan
untuk mengeksploitasi kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menutupi
kelemahan yang ada dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengurangi dan
menghilangkan ancaman yang membahayakan.
2.
Strategic Position Action Evaluation (SPACE)
Strategic position action evaluation atau disebut juga dengan matriks evaluasi
posisi dan tindakan strategis suatu alat penting lain dalam pencocokan di tahap 2.
Strategic position action evaluation mempunyai kerangka kerja empat kuadran, yang
berfungsi mengidentifikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif, defensive,
atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu.
Masing-masing sumbu (axes) dari matriks SPACE menyatakan dua dimensi,
yaitu:
III-8
a) Dimensi Internal yang terdiri atas financial strength (FS) dan
competitive advantage (CA).
b) Dimensi Eksternal yaitu environmental stability (ES) dan industry
strength (IS).
Keempat faktor ini adalah faktor penentu yang paling penting untuk
menentukan posisi strategis perusahaan.
3.
Matriks Internal-Eksternal (IE)
Matriks Internal-Eksternal memposisikan berbagai divisi oragnisasi dalam
tampilan Sembilan sel. Matriks IE mirip dengan matriks BCG dalam hal keduanya
menempatkan divisi organisasi dalam diagram skematis. Tetapi ada beberapa
perbedaan penting antara matriks BCG dan IE. Pertama sumbunya berbeda, juga
matriks IE membutuhkan lebih banyak informasi tentang divisi dibanding matriks
BCG.
C.
Tahap Pengambilan Keputusan Strategi Bisnis
Pada tahap pengambilan keputusan (Decision Stage) ini digunakan teknik
tunggal yang disebut Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM). QSPM
menggunakan informasi dari tahap masukan untuk secara obyektif mengevaluasi
alternatif strategi yang dapat dikerjakan (feasible) yang dihasilkan dari analisa pada
tahap penyesuaian.QSPM memperlihatkan daya tarik relatif dari alternatif-alternatif
strategi dan kemudian menyediakan dasar pemikiran dalam pemilihan strategi yang
lebih spesifik.
3. Analisis dan Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan yang diuraikan secara jelas
dan terperinci dari hasil pengolahan data dengan melihat kekuatan dan kelemahan
dari kondisi internal yang dihubungkan dengan peluang dan ancaman dari kondisi
eksternal. Dari data dan informasi serta hasil pengolahan data yang telah dianalisis
dan dibahas tersebut dapat dilakukan pengurutan proses penetapan strategi.
Selain itu dalam tahap ini dianalisis dan dibahas pula tentang program dan
implementasi strategi serta evaluasi strategi dari hasil pemilihan prioritas strategi
paling tepat bagi perusahaan, tetapi hal tersebut tidak dilakukan dengan terperinci
III-9
karena merupakan wewenang dan tanggung jawab perusahan. Langkah selanjutnya
yaitu pembuatan program Action Plan dari hasil formulasi strategi yang dipilih.
Tindak lanjut tersebut harus dapat dilaksanakan secara konsisten sehingga dapat
dievaluasi sebagai langkah akhir.
10.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan dari hasil pengumpulan dan poengolahan data dan dihubungkan
dengan teori-teori yang telah ada, maka ditarik suatu kesimpulan yang akan
dirangkum hasil akhirnya dengan suatu penelitian, sehingga dari penelitian ini akan
diakhiri dengan beberapa saran yang diajukan untuk menyempurnakan hasil
penelitian ini, yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja perusahaan guna menghadapi
persaingan-persaingan bisnis dimasa yang akan datang.
III-10
Gambar 3.2 FlowChart Pemecahan Masalah
III-11