UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL THROWING SEMESTER I TAHUN 20132014

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 251

  

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1

WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG

KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL THROWING

SEMESTER I TAHUN 2013/2014

  Oleh: Gunawan

  SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

  

Abstrak. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, guru perlu

mengembangkan metode-metode pembelajaran inovatif yang dapat mendorong siswa untuk aktif

belajar, meningkatkan motivasi belajar siswa, yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar

siswa. Namun pada kenyataannya pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang dapat

mengembangkan kemampuan berfikir siswa, salah satunya adalah metode ceramah yang masih

sering digunakan oleh guru. Dalam metode ceramah, gurulah yang aktif menyampaikan materi ke-

pada siswa, sedangkan siswa hanya bertindak sebagai pendengar sehingga siswa kesulitan dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN

  

1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek pada siswa kelas V Tahun Pelajaran

2013/2014 Semester I yang berjumlah 19 siswa. Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan oleh Kepala

SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Dimana dalam penelitian ini

peneliti bertindak sebagai pengamat/observer, sedangkan yang menyampaikan materi pembelajaran

  

IPS dengan menggunakan metode snowball throwing adalah guru kelas V. Melalui hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode snowball throwing memiliki dampak positif

dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman

siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Terbukti dari ketuntasan belajar siswa yang

meningkat dari sebelum siklus, siklus I, hingga siklus II yaitu masing- masing 42,11%, 68,42%, dan

100,00%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

  Kata kunci: Metode Snowball throwing, IPS, Kelas V

  Proses belajar-mengajar merupakan inti dari Komponen yang berkaitan dengan ma- proses pendidikan secara keseluruhan de- salah pembelajaran diantaranya adalah ngan guru sebagai pemegang peranan utama. penguasaan materi ajar, pengelolaan program Guru merupakan jabatan atau profesi yang belajar-mengajar maupun pengelolaan kelas. memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini Dalam proses belajar-mengajar, yang tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak pertama kali dilakukan adalah menyusun memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang atau pekerjaan sebagai guru. Untuk menjadi didalamnya terdapat kegiatan merumuskan seorang guru diperlukan syarat-syarat tujuan pembelajaran yang akan dicapai, khusus, apalagi sebagai guru yang langkah berikutnya ialah menentukan materi profesional harus menguasai betul seluk- pelajaran sesuai dengan tujuan tersebut. beluk pendidikan dan pengajaran dengan Selanjutnya menentukan metode mengajar berbagai ilmu pengetahuan yang perlu dibina apa yang dapat melibatkan siswa secara aktif, dan dikembangkan melalui masa pendidikan kemudian menentukan alat peraga

  252 Gunawan, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V...

  memperjelas dan mempermudah penerimaan materi pelajaran oleh siswa serta dapat menunjang tercapainya tujuan tersebut. Langkah yang terakhir adalah menentukan alat evaluasi yang dapat mengukur tercapai tidaknya tujuan yang hasilnya dapat dijadi- kan pedoman guru dalam meningkatkan kualitas mengajarnya.

  Pembelajaran merupakan kiat atau strategi untuk mengaktualkan pendidikan, sedangkan pendidikan merupakan suatu nilai yang terus berjalan tanpa henti agar dapat diwujudkan dalam pembelajaran. Pendidikan harus diprogramkan dalam target-target atau level-level tertentu, diwujudkan dalam rencana pembelajaran, cara mengajar, praktikum, dll. Pembelajaran selalu diwujudkan melalui kegiatan pembelajaran. (Achmadi dan Supriyanto, 1990)

  Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai metode pembelajaran harus senantiasa ditingkatkan. (Ali, 1996) Karena ketidak- tepatan guru dalam menggunakan metode dalam pembelajaran IPS, akan menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi IPS.

  Berdasarkan pada temuan peneliti se- bagai kepala sekolah di SDN 1 Wonoanti Trenggalek ternyata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah, masih banyak siswa yang nilainya berada di bawah KKM. Kondisi ini dapat terjadi karena pem- belajaran IPS yang selama ini dilakukan ada- lah pembelajaran dengan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas sehingga proses pembelajaran hanya terpusat kepada guru, Sehingga siswa kurang aktif dan kurang begitu memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru secara maksimal yang tentunya akan berpengaruh juga terhadap

  Untuk itu peneliti sebagai Kepala Se- kolah di SDN 1 Wonoanti Trenggalek dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran maka dapat melakukan pem- binan profesionelasime guru. Karena guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, ha- rus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu.

  Secara sederhana, yang dimaksud de- ngan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruk- sional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil dalam tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

  Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi merupakan proses peng- gunaan informasi untuk membuat pertim- bangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, telah dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasa- an ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 253

  Subyek dan Kedudukan Peneliti

  ngamatan) dan reflection (refleksi). Masing- masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasa-lahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus

  action (pelaksanaan), observation (pe-

  Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing- masing meliputi: planning (perencanaan),

  Siklus Penelitian

  Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan oleh Kepala SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Dimana dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat/observer, sedangkan yang menyampaikan materi pembelajaran IPS dengan menggunakan metode snowball throwing adalah guru kelas V.

  Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Treng- galek Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester I yang berjumlah 19 siswa.

  pengetahuan sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

  Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, guru perlu mengembangkan metode-metode pem- belajaran inovatif yang dapat mendorong siswa untuk aktif belajar, meningkatkan motivasi belajar siswa, yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. (Hamalik, 2012) Namun pada kenyataannya pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa, salah satunya adalah metode ceramah yang masih sering digunakan oleh guru. Dalam metode ceramah, gurulah yang aktif menyampaikan materi kepada siswa, sedangkan siswa hanya bertindak sebagai pendengar sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

  METODE PENELITIAN Lokasi, Waktu dan Obyek penelitian

  Pada Bidang Studi IPS Tentang Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Indonesia Dengan Menggunakan Metode Snowball throwing Tahun 2013/2014 Semester I “.

  V SDN 1 Wonoanti Trenggalek, maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul: “Upaya Peningkatan Hasil Belajar

  Untuk mengetahui berhasil tidaknya metode pembelajaran Snowball throwing dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

  penekanan latihan soal yang dikerjakan secara berkelompok dan dirangkai dalam permainan bola-bola kertas agar lebih menarik bagi siswa.

  throwing diterapkan dengan menggunakan

  Menurut peneliti permasalahan di atas dapat diatasi dengan menerapkan metode pembelajaran yang menarik, variatif, dan inovatif, sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar. Dan salah satu metode pembelajaran yang menarik dan dapat digu- nakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 1 Wonoanti adalah meto- de Snowball throwing. Metode Snowball

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilak- sanakan di SDN 1 Wonoanti RT.01 RW.01 Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabu- paten Trenggalek. Penelitian dilakukan di Kelas V SDN 1 Wonoanti pada Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 selama dua bulan sejak bulan Oktober sampai dengan bulan November 2013.

  254 Gunawan, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V...

  ving ),dan (d) Refleksi (Reflecting) (Supardi, 2006).

  Metode Pengumpulan Data

  Daftar nilai berisi kesimpulan angka yang menggambarkan perolehan hasil belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran (Sudjana, 2011).

  (5) Daftar Nilai

  Lembar angket untuk mengukur minat belajar siswa, yang berisi beberapa pernyata- an yang diharapkan dapat mengukur besar- nya minat belajar siswa yang nantinya untuk mengetahui tingkat prestasi siswa. Siswa diberikan memilih beberapa alternatif jawaban yang meliputi selalu, kadang-ka- dang, dan tidak pernah.

  (4) Lembar Angket

  Dokumen siswa berupa catatan siswa saat proses pembelajaran Dokumen ini di- perlukan dengan asumsi bahwa dokumen sis- wa yang baik menunjukkan minat siswa yang tinggi terhadap bidang studi Matematika yang berakibat prestasi belajar siswa meningkat.

  (3) Dokumen Siswa,

  Lembar tes tertulis berupa tes hasil be- lajar berbentuk uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pem- belajaran. Tes dilakukan tiap akhir siklus.

  (2) Lembar Tes Tertulis,

  Lembar Observasi yang digunakan Lembar observasi terstruktur digunakan un- tuk meningkatkan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar su- pervisi digunakan untuk mengungkapkan aktifitas guru. Butir-butir observasi supervisi dan observasi terstruktur terlebih dahulu direncanakan oleh peneliti.

  (1) Lembar Observasi

  Untuk mempermudah pelaksanaan pengumpulan data suatu penelitian diperlu- kan instrumen penelitian. Instrumen pe- nelitian tersebut berfungsi sebagai panduan pelaksanaan pengumpulan data yang telah diperoleh. Berikut ini beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

  Instrumen Penelitian

  Adapun penerapan model pembelajar- an snowball throwing dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: (a) Perencanaan (Planning), (b) Pelaksanaan Tindakan (Acting), (c) Observasi (Obser-

  mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas. (Wijaya & Dedi, 2012)

  Rencana Tindakan

  8 November 2013 Tes Evaluasi

  5

  Siklus II

  1 November 2013 Kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode snowball throwing

  4

  25 Oktober 2013 Tes Evaluasi

  3

  Siklus I

  18 Oktober 2013 Kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode snowball throwing

  2

  Observasi awal penelitian Pra Siklus

  Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Di Kelas V No Tanggal Kegiatan Keterangan 1 7-12 Oktober 2013

  Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat diperoleh data yang objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa teknik

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 255

  pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya.

  (1) Observasi

  Observasi diartikan sebagai pengamat- an dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.

  Ada dua jenis observasi yang dilaku- kan, diantaranya, (a) Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana ob- server berada bersama objek yang diselidiki; (b) Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Dengan menggunakan teknik ini, melakukan catatan terhadap hasil observasi dengan menggunakan daftar cek (chek list).

  Dalam penelitian ini metode observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah penga- matan berperan serta dalam serangkaian kegiatan penelitian.

  (2) Wawancara

  Menurut Arifin (1998) yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pe- ngakuan, kerisauan dan sebagainya. Wawan- cara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa Kelas V Semester I tahun 2013/2014 SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara mendalam yang tidak terstruktur.

  Sebab dalam wawacara tidak terstruk- tur akan diperoleh informasi sebanyak-ba- nyaknya yang rahasia, dan sensitif sifatnya sekalipun serta memungkinkan sekali dicatat semua respons afektif informan yang tampak selama wawancara berlangsung. Namun dalam pelaksanaan wawancara tersebut tetap mengacu pada (Guba dan Lincoln, 1981) bahwa sebelum melakukan wawancara ter- lebih dahulu disusun garis-garis besar per- tanyaan yang disampaikan kepada informan berdasarkan pada fokus dan sub fokus penelitian.

  (3) Dokumentasi

  Menurut Zuriah (2003) teknik ini ada- lah cara mengumpulkan data melalui pening- galan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah pene- litian. Guba & Lincoln (1981) mengatakan bahwa dokumen dan record dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena: (a) Me- rupakan sumber yang stabil, kaya dan men- dorong; (b) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian; (c) Sifatnya alamiah sesuai dengan konteks; (d) Hasil pengkajian akan membuka kesempatan untuk lebih mem- perluas pengetahuan yang diselidiki.

  Metode Analisis Data

  Analisis deskriptif. Teknik analisis da- ta dilakukan selama dan setelah proses pem- belajaran yang dilaksanakan guru bersama siswa. Adapun data dan informasi adalah da- lam bentuk hasil tes dan non tes (selama proses pembelajaran). Selanjutnya hasil tes tersebut dituangkan dalam bentuk tabel untuk mengetahui perkembangan dan per- bandingan hasil perolehan tes siswa setiap siklusnya.

  256 Gunawan, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V...

  Analisis interaktif. Data dan informasi yang diperoleh melalui tes dilakukan dengan cara kuantitatif. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut. (1) Tes: (a) Tes Penjajagan. Tes penjajagan yang diperguna- kan adalah memberikan tes dengan soal-soal yang digunakan turnamen secara klasikal dan sekaligus ranking dari tes ini untuk menen- tukan kelompok atau tim; (b) Tes Akhir. (2) Non Tes: (a) Penilaian pengamatan kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran untuk mengukur aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran; (b) Penilaian membuat perencanaan pembelajaran dan ke- mampuan mengajar guru dalam proses pem- belajaran yang dilakukan oleh pengamat de- ngan lembar pengamatan yang berguna untuk mengetahui kemampuan guru dalam mem- persiapkan pembelajaran, guru dalam melak- sanakan pembelajaran. Kriteria yang di- pergunakan untuk menilai dalam melak- sanakan proses pembelajaran IPS adalah dengan skala 1- 4. Dengan ketentuan bahwa: Nilai 1: kurang, Nilai 2: cukup, Nilai 3: baik, Nilai 4: sangat baik.

  HASIL PENELITIAN Siklus 1 Hasil observasi terhadap aktivitas siswa Tabel 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator Skor

  1 Siswa mempersiapkan buku pelajaran, LKS dan alat lain

  2

  Siklus 2 Hasil observasi terhadap aktivitas siswa Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Indikator Skor

  Berdasarkan paparan data aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas V SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Tahun 2013/2014 Semester I, pe- neliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut. (a) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada peningkatan dibanding- kan dengan kegiatan belajar mengajar sebe- lumnya, (b) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesulitan, (c) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (d) kegiatan pembelajaran sudah terkesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai.

  siswa yang belum siap untuk memulai pem- belajaran, keberanian dan kesungguhan sis- wa dalam mengikuti pembelajaran juga ma- sih kurang, selain itu pada saat kelompok/ siswa sedang menjawab pertanyaan ada ba- nyak siswa yang tidak memperhatikan. Hal ini menyebabkan siswa mendapatkan skor sebanyak 16 dengan persentase rata-rata 57,14%, dan termasuk dalam kriteria baik.

2 Memperhatikan penjelasan dari guru

  2

  2 Memperhatikan penjelasan dari guru

  4

  6 Keberanian siswa dalam menjawab

  4

  5 Mampu membuat pertanyaan yang berhubungan dengan materi

  4

  4 Keberanian dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran

  3

  3 Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran

  4

  3

  5 Mampu membuat pertanyaan yang berhubungan dengan materi

  1 Siswa mempersiapkan buku pelajaran, LKS dan alat lain

  3

  3 Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran

  2

  4 Keberanian dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran

  2 Jumlah

  7 Perhatian siswa terhadap teman dari kelompok lain pada saat menjawab soal

  3

  6 Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan

  2

  16 Pada siklus I ini terlihat masih banyak

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 257

  No Indikator Skor

  7 Perhatian siswa terhadap teman dari kelompok lain pada saat menjawab soal

  4 Jumlah

  26 Persentase Rata-rata

  aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing siswa dan berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan diskusi dan membuat pertanyaan, mampu mengkon- disikan kelas dengan baik, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana persenta- se untuk aktivitas di atas cukup besar.

  throwing dengan baik. Hal ini terlihat dari

92.86 Berdasarkan pada hasil observasi si-

  peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata- rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

  Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

  Berdasarkan pada analisis data, di- peroleh aktivitas siswa dalam proses pem- belajaran IPS pada Materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Indonesia dengan menggunakan model belajar snowball throw-

  ing yang sudah dapat terlihat adalah siswa

  throwing dalam setiap siklusnya mengalami

  throwing terlihat bahwa siswa lebih bersemangat.

  Sedangkan untuk aktivitas guru selama langkah pembelajaran metode snowball

  Berdasarkan pada analisis data, dapat diperoleh hasil dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran model belajar snowball

  HASIL PEMBAHASAN Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

  Meningkatkan Prestasi Siswa

  Melalui hasil penelitian ini menunjuk- kan bahwa pembelajaran dengan metode

  snowball throwing memiliki dampak positif

  dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang di- sampaikan guru. Terbukti dari ketuntasan belajar siswa yang meningkat dari sebelum siklus, siklus I, hingga siklus II yaitu masing- masing 42,11%, 68,42%, dan 100,00%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

  Dengan meningkatnya persentase ke- tuntasan belajar siswa, maka nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan pada seti- ap siklusnya. Mulai dari siklus I 73,16 me- ningkat menjadi 92,63 pada siklus II. Untuk lebih jelasnya akan peneliti tampilkan Gam- bar 1 perkembangan prestasi belajar siswa.

  klus II, aktivitas yang ditunjukkan oleh siswa sudah mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini dapat dibuktikan oleh skor yang didapatkan siswa pada siklus II ini sebanyak 26 dari skor maksimal 28, sehingga persentase rata-rata siswa sebesar 92,86 %, dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

  sudah berani untuk mengemukakan pendapat dan pertanyaan dan menjawab pertanyaan, siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga membuat siswa menjadi lebih aktif pada saat proses belajar mengajar, dengan menggunakan pembelajaran model snowball

  258 Gunawan, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V...

  Gambar 1 Perkembangan Hasil Nilai Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran IPS PENUTUP Kesimpulan

  Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat peneliti rumuskan beberapa kesimpul- an, diantaranya: (1) Penerapan Snowball

  throwing pada siswa kelas V SDN 1 Wono-

  anti Trenggalek telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang berlangsung dengan baik. Berdasarkan res- pon siswa yang menunjukkan tanggapan po- sitif dengan adanya pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini dapat dilihat pada hasil skor observasi aktivitas guru meningkat dari siklus I sebesar 53,57% sedangkan siklus II menjadi 89,29%.

  Hasil skor observasi terhadap aktivitas siswa meningkat dari siklus I sebesar 57,14% sedangkan siklus II menjadi 92,86%. (2) Penerapan model pembelajaran Snowball

  throwing dapat meningkatkan hasil belajar

  siswa kelas V SDN 1 Wonoanti Trenggalek pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata kelas siswa meningkat dari siklus I yaitu 73,16 menjadi

  92,63 pada siklus II serta persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I sebesar 68,42% jumlah siswa tuntas dan pada siklus II sebesar 100% jumlah siswa tuntas.

  Saran

  Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan tersebut, maka dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut: (1) Untuk me- laksanakan metode Snowball throwing me- merlukan persiapan yang cukup matang, se- hingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa dite- rapkan dengan metode problem solving da- lam proses belajar mengajar sehingga diper- oleh hasil yang optimal. (2) Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hen- daknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai macam metode pembelajaran wa- laupun dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahu- an baru, memperoleh konsep dan kete- rampilan, sehingga siswa berhasil atau mam- pu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya; (3) Pendekatan ini perlu di- ulang-ulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif; (4) Minat belajar siswa dapat dimun- culkan dengan berbagai macam teknik dan metode yang disampaikan oleh guru.

  Metode problem solving merupakan salah satu cara yang dapat ditawarkan oleh peneliti. Dengan harapan bila motivasi belajar siswa meningkat dimungkinkan prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan meningkat pula.

DAFTAR RUJUKAN

  0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 62.63 73.16 92.63 42.11 68.42 100.00 NILAI RATA- RATA KETUNTASAN

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 259

  Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses

  ). Malang: Bayu Media Publishing.

  Bidang Pendidikan dan Sosial (Edisi Pertama

  Wijaya, K & Dedi, D. 2012. Penelitian Tin- dakan Kelas . Jakarta: PT Indeks. Zuriah, N. 2003. Penelitian Tidakuri dalam

  las . Jakarta: Bumi Aksara.

  Supardi, S, A. 2006. Penelitian Tindakan Ke-

  Belajar Mengajar. Bandung: PT Re- maja Rosdakarya.

  Achmadi dan Supriyanto. 1990. Faktor-fak-

  tor yang Mempengaruhi Prestasi Bela- jar . Bandung: Remaja Rosdakarya.

  Oemar, Hamalik. 2012. Proses Belajar Me-

  Effective Evaluation . San Fransisco: Jossey-Bass Publishers.

  Grafindo Persada. Guba, Egon G. & Lincoln, Yvonna S. 1981.

  Baru Arifin, Anwar. 1998. Ilmu Komunikasi Sebu- ah Pengantar Ringkas . Jakarta: Raja.

  Belajar Mengajar . Bandung: Sinar

  Ali, Muhammad. 1996. Guru dalam Proses

  ngajar . Bandung: Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA SISWA KELAS V SDN AMPELDENTO 02 KABUPATEN MALANG

0 4 15

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 9 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 58

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BUMIRATU SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 10 114

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 1 GONDANGMANIS TAHUN AJARAN 20132014 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KPK DAN FPB DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING KELAS IV SEMESTER 2 SDN NGEMPLIK WETAN 1

0 0 20

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS V SDN 09 BENGKAYANG

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V DI SDN 4 JEKULO

0 0 21

MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA PADA SISWA KELAS V SDN 2 DURENAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 3 11