evaluasi sumber informasi pertanian di

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN INFORMASI
“Evaluasi Sumber Informasi”
OLEH : KELOMPOK 11
1. Fatmawati
2. Agnesya Fedora Damanik
3. Haryadi Wahyu Utomo
A. PENDAHULUAN
1. Gambaran umum tentang evaluasi sumber informasi
Alasan sebuah informasi perlu di evaluasi karena banyaknya sampah informasi yang
beredar terutama informasi yang tersebar di internet. Untuk itu perlu terlebih dahulu mengetahui
penyebab ledakan informasi. Produksi informasi tercetak secara masal dilakukan orang setelah
ditemukan teknologi plat cetak metal Jikji Korea tahun 1377 pada jaman Dinasti Goryeo, juga
pelat yang sama oleh Gutenberg (1398-1468) sehingga orang banyak mencetak bahan bacaan
berbasis kertas. Inovasi cetak masal ini menyuburkan dunia ilmu pengetahuan di Eropa,
diantaranya munculnya Journal Des Savant yang diterbitkan oleh Dennis De Salo dari Perancis
pada tahun 1665, dan pada tahun yang sama muncul Philosophical Transsaction of the Royal
Society of London. Pertumbuhan sains dengan inovasi-inovasi baru tampak nyata di abad
pertengahan. Kemajuan teknologi pada jaman ini membuat perkembangan sains yang membawa
perubahan dunia selama beberapa abad.
Pada awal abad lalu, orang semakin sadar akan arti penting informasi sejak munculnya
inovasi bidang elektronika, komunikasi dan intelijen pada Perang Dunia II. Meskipun sebelum

jaman perang sarana elektronik penting seperti radar dan ASDIC (Anti-Submarine Detection
Investigation Committee) di Amerika disebut SONAR (Sound Navigation and Ranging) telah
digunakan. Helgason (2012) menggambarkan bahwa ASDIC yang dikenal di Amerika pada
dasarnya adalah alat trasmiter-receiver melalui air. Jika gelombang suara membentur objek
dalam air dipantukan dan diterima oleh receiver. Jarak dan waktu pantulan dipakai dapat dibaca
oleh receiver. Alat ini dirancang untuk berkomunikasi, sehingga sejak itu komunikasi menjadi
topik menarik..

Kesadaran

akan

pentingnya

informasi

dan

komunikasi


mendorong

orang

mengembangkan teknologi komputer guna mengatasi kebutuhan informasi, sekaligus memicu
penemuan dalam berbagai disiplin ilmu karena kita bisa mengolah data lebih cepat. Sama halnya
dengan ditemukannya teknologi mikroskop yang telah memicu perubahan besar dalam ilmu
biologi dan mengarah ke penemuan-penemuan baru dengan melihat jasat renik yang tidak
terlihat dengan mata telanjang.
Akibat ledakan informasi yang menghasilkan sampah informasi , kita yang membutuhkan
suatu informasi misalnya tentang dunia pendidikan anak, maka kita perlu mengevaluasi sumber
informasi tersebut agar informasi yang kita cari sesuai dengan kebutuhan.
Evaluasi Sumber berhubungan langsung dengan penelusuran atau temu balik informasi
karena dalam penemuan kembali informasi dibutuhkan syarat-syarat agar informasi yang dicari
relevan sesuai dengan kebutuhan pencari.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sumber informasi ?
b. Apa yang dimaksud dengan evaluasi sumber informasi ?
c. Bagaimana cara mengevaluasi sumber informasi ?

d. Apa saja pertimbangan dalam temu balik informasi ?

3. Konsep
Informasi adalah data bemakna yang tersebar/disampaikan ke orang / lembaga lain dengan
tujuan dan latar belakang tertentu.menurut Gordon B, Davis : Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang memiliki arti bagi sipenerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan
saat ini atau mendatang. Informasi bisa hilang, namun data tidak bisa hilang . Wujud informasi
itu sendiri berupa vokal, visual, tekstual, numerical atau angka.

Sumber informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang sehingga
mengetahui tentang hal yang baru,dan mempunyai ciri-ciri yaitu,(1) dapat dilihat, dibaca dan
dipelajari, (2) diteliti, dikaji dan dianalisis (3) dimanfaatkan dan dikembangkan didalam
kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, laboratorium, (4) ditransformasikan kepada orang lain.

PEMBAHASAN
Sumber informasi yang ada terdiri atas sumber informasi tercetak dan non tercetak,
akibat ledakan informasi , mengakibatkan banyak tersebarnya sampah informasi , terutama
informasi berbbentuk digital, karena itu dibutuhkan evaluasi sumber informasi, agar memperoleh
informasi yang relevan. Ada 4 alasan kenapa sumber informasi digital perlu di evaluasi yakni :
1.Informasi hadir di internet sering kali tidak terfilter

2. Informasi dapat diakses kapanpun dan hilang tanpa ada pemberitahuan
3. Informasi tersaji seringkali mengambil dari sumber lain tanpa mengindahkan etika
4. Informasi dapat dibuat oleh banyak orang dengan berbagai motivasi
Ada beberapa pertimbangan dalam cara temu balik informasi :
a. Informasi apa saja yang dibutuhkan dan dapat segera diperoleh
b. Informasi yang diinginkan merupakan informasi terbaru
c.Mengetahui cakupan informasi yang dibutuhkan
d. Manfaat yang ada dalam kegiatan penelusuran
e.Mengetahui langkah-langkah yang diperlukan
f. Besaran biaya jasa yang disediakan.
Mengevaluasi Sumber Informasi.
Konten informasi pada umumnya berasal dari bahan yang diterbitkan, data dari lembaga
riset dan pelayanan statistik pemerintah, juga dari informasi elektornik yang diperoleh dari
pelayanan online. Ketika kita menelusur informasi, tidak jarang kita mengunduh informasi

berbasis Web yang menyesatkan, meskipun telah membacanya. Mungkin karena begitu cepat
dan banyaknya informasi yang kita dapatkan, banyak informasi relevan terlewatkan begitu saja,
sementara temuan yang kita kita peroleh belum tentu dapat dipercaya. Tentunya para anggota
komunitas keilmuan itu memahami disiplin ilmu yang diimaninya, dan tidak bergitu saja sumber
informasi yang diperolehnya. Mereka mengevaluasi sumber informasi berbasis web untuk

mendeteksi informasi yang menyesatkan. Karenanya, kita perlu mengembangkan ketrampilan
mengevaluasi informasi yang kita dapatkan ketika menelusur di perpustakaan, walaupun buku,
jurnal dan sumber lain yang telah dievaluasi oleh ilmuwan, penerbit, dan pustakawan. Setiap
sumber yang kita dapatkan telah dievaluasi sebelum kita melihatnya.
Menurut Fitzgerald (1999), mengevaluasi informasi adalah menilai kualitas gagasan, dan
erat kaitannya dengan pemikiran kritis yang mengkaji literatur tentang pemikiran kritis
memberikan kontribusi cukup penting untuk pemahaman sifat evaluasi. Banyak perpustakaan
menyelenggarakan kursus singkat literasi informasi yang mencakup evaluasi terhadap temuan
penelusuran bagi para mahasiswa kita bisa melihat di situs universitas seperti Online Research
Education di Universitas Purdue (http://core.lib.purdue.edu/; Cornel University Library (2008),
Beck, Susan E. (1997) dan bererapa diantaranya Boswel (1996) memberikan parameter untuk
mengukur apakah sebuah dokumen di Web itu laik untuk disitir atau tidak dan dan tolok ukur itu
antara lain seperti dibawah ini:
1. Kepengarangan
Kepengarangan merupakan kriteria paling penting untuk mengevaluasi informasi. Karena
terlalu banyak informasi yang tersaji, banyak pula informasi muncul dengan penulis anonim.
Untuk terbitan tercetak secara jelas menunjukkan si penulis, organisasi afiliasinya seperti
lembaga atau universitas, dan waktu penerbitannya. Sementara, sumber dari internet
kepengarangan dan afiliasi sulit ditentukan. Memang beberapa situs web kemungkinan
mempunyai sponsor yang dicantumkan, tetapi banyak juga yang tidak.

Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah orang yang menulis artikel itu. Apakah
penulis tersebut mempunyai kualifikasi dalam bidang yang dituliskannya? Untuk itu kita bisa
melihat afiliasi pengarang dan tentu saja apakah afiliasinya juga dapat dipercaya. Pertanyaan-

pertanyaan ini bisa kita cari jawabnya dengan menelusurinya. Kemudian kita juga bisa melihat
siapa yang menerbitkan tulisan itu dan melihat reputasi penerbitnya.
2. Kesahihan/keakuratan
Sahih berarti benar dan tepat dan kesahihan merupakan unsur penting dalam menilai
informasi. Menilai unsur ini lebih sulit dibanding menilai kepengarangan, jika kita tidak
mempunyai pemahaman cukup terhadap topik, dan sulit mengatakan bahwa informasi tersebut
sahih. Namun kita bisa melihat bebarapa hal seperti informasi bebas salah ketik, kemudian
bagaimana penggunaan sitiran dalam naskah yang kita dapatkan. Penulis menjelaskan metodametoda yang digunakan, dan mencantumkan sumber referensi yang digunakan. Kita juga bisa
melihat penafsiran dan implikasi yang disajikan cukup rasional. Kita pastikan jika dalam naskah
itu disajikan bukti-bukti yang mendukung kesimpulan dan dapat dilihat kembali. Kesahihan
dapat juga dinilai dengan membandingkan informasi dengan sumber-sumber lain, apakah selaras
ataukah bertentangan.
3. Objektivitas
Objektivitas berarti semua unsur persoalan digambarkan secara adil, tanpa adanya
propaganda atau kelalaian yang menyesatkan, meskipun hal yang satu ini tidak mudah diditeksi,
jika kita tidak menguasai topik. Untuk melihat objektivitas sebuah dokumen kita perlu melihat

tujuan penulisan, atau keinginan penulis untuk tujuan-tujuan subjektif atau untuk
mempropagandakan produk atau pelayanan tertentu. Bisa saja informasi itu membujuk kita
tentang kebenaran pendapat tentang suatu masalah yang kontroversial. Organisasi yang
menerbitkannya juga berpotensi bias (berat sebelah), jika organisasi tersebut mempunyai
kepentingan komersial, ideologis, atau politik.
Kepentingan tersebut, dapat berdampak pada penyajian

dokumen, misalnya hanya

menampilkan bukti-bukti yang mendukung pernyataannya saja.

Dalam sebuah artikel

pembahasan yang berat sebelah itu bisa saja dituliskan secara tersirat dan ini perlu kita cermati.
Bisa saja tulisan itu berupa fakta, opini, lelucon atau tulisan bernada sinis, dan hal-hal ini dapat
mempengaruhi objektivitas sebuah informasi.

4. Kemutakhiran
Sebuah artikel dapat dianggap mutakhir jika informasi yang dikandungnya terkini dan masih
sahih. Jika tulisan itu berupa teori, belum ada teori baru yang menggugurkannya. Aspek waktu

penerbitan sebuah dokumen penting untuk bidang-bidang yang berkembang cepat, contohnya
sains dan kedokteran. Oleh karena itu seorang peneliti kesehatan perlu mengikuti informasi
terbaru dalam bidangnya. Mungkin dalam beberapa bulan terdapat perkembangan obat dan
perlakuan yang muncul. Dalam mengukur kemutakhiran kita juga bisa melihat tanggal terakhir
sebuah situs Web itu diperbarui dan taut yang disajikannya masih berfungsi. Perlu juga
memastikan bahwa dokumen yang kita dapatkan adalah edisi terakhir. Sehingga dalam kita perlu
menyimak lebih dalam waktu dokumen itu dibuat, dipasang di web, waktu mendapatkan hak
cipta. Untuk melihatnya, biasana penerbit menenpatkan pada footer.
5. Ruang lingkup
Ruang lingkup berarti kelengkapan informasi yang disajikan, dan sulit untuk menentukan
tanpa memahami topik secara seseluruhan. Ruang lingkup dokumen yang kita pilih tentu saja
relevan dengan topik kemas ulang yang kita susun. Mungkin ruang lingkup dokumen tersebut
relevan, akan tetapi ditujukan untuk umum, atau untuk anak. Ruang lingkup topik sangat
dipengaruhi oleh pembaca sasaran. Sebagai contoh, informasi untuk profesional kesehatan akan
menyajikan ruang lingkup yang lebih luas dibanding informasi untuk pengguna jasa kesehatan.
Ruang lingkup termasuk kedalaman (tingkat rincian) dan keluasan (kelengkapan) informasi yang
disajikan. Untuk menilai ruang lingkup hendaknya kita mencari adanya kesenjangan atau
kelalian yang jelas dalam ruang lingkup topik, apakah ada pertanyaan yang belum terjawab
dalam informasi itu. Ada baiknya jika kita membandingkan informasi yang disajikan itu dengan
publikasi tercetak dengan topik yang sama, sehingga kita mengetahui jika mempunyai

kedalaman dan keluasan yang sama. Perihal penting yang perlu dipertmbangkan adalah
kelengkapan dan keunikan informasi yang disajikan.
Dalam suasana ledakan publikasi atau ledakan makalah elektronik yang tidak jumlah,
sekaligus tidak lagi mempertimbangkan pemanfaatannya bagi informee. Dalam keadaan seperti
ini, para pustakawan akan menghadapi kesulitan untuk menyusun kemas ulang informasi atas

permintaan pemustaka mereka. Oleh karena itu ketrampilan untuk menemukan informasi paling
relevan dan mengavaluasi sangat dibutuhkan. Pustakawan perlu menyaring informasi yang akan
bermanfaat pengguna. Jika pengguna adalah para manager yang tidak mempunyai banyak waktu
untuk mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menafsirkan informasi yang mereka perlukan
untuk menjalankan roda perusahaan. Oleh karena itu banyak perusahaan mempekerjakan
pustakawan yang mampu informasi yang dimanfaatkan untuk menjawab pesoalan-persoalan
perusahaan tempat mereka bekerja.
Lain halnya jika pengguna yang dilayani pustakawan adalah para peneliti atau akademisi
tentunya bentuk produk kemas ulang informasi tentu akan berbeda, dengan para manager. Di
samping itu, karena masing-masing kelompok pemustaka mempunyai kebutuhan dan tingkat
kedalaman informasi. Untuk itu kita perlu menentukan sumber informasi yang bisa kita berikan
pada mereka, termasuk lokasi informasi.
Evaluasi Sumber Informasi Tercetak (Menurut Sony Pawoko : resource evaluation)



Pengarang (Author)
Dari kepengarangan, ada banyak pertanyaan yang akan muncul , seperi :
 Anda dapat mengetahui latar belakang penulis, seperti pendidikan, posisi saat ini
dll.?
 Apakah penulis berkualitas (qualified) memiliki otoritas untuk menulis untuk
menulis pada satu topik tertentu?
 Tanggal penerbitan (Date of publication)
 Kapan buku atau artikel tersebut diterbitkan?
 Apakah tanggal tercantum sesuai dengan topic yang akan ditulis?



Penerbit (Publisher)

o Apakah anda mengenal dengan baik penerbitnya?
o Apakah penerbit sudah terbiasa dalam menerbitkan karya-karya ilmiah, seperti
Oxford University Press; UI Press dll.?



Judul jurnal (Title of Journal)
o Apakah jenis Jurnal dikategorikan ilmiah, popular atau perdangangan?
o Apakah jurnal masuk kategori jurnal ilmiah?



Pembaca yang dituju (Intended audience)
o Apakah karya tersebut ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu?
o Apakah karya tersebut dikategorikan karya umum yang bisa dibaca oleh
masyarakat umum?



Objektifitas (Objectivity / Bias)
o Apakah karya tersebut objektif berdasarkan kajian ilmiah atau penelitian?
o Apakah data yang ditampilkan merupakan data factual, bukan propaganda atau
pendapat umum?



Isi (Content)
o Apakah isi diperoleh dari sumber pertama (primary sources) atau sekunder
(secondary sources)?
o Apakah karya tersebut masuk dalam sumber pertama di bidangnya?



Tinjauan (Reviews)

o Apakah terdapat tinjauan terhadap karya-karya tersebut, contoh artikel jurnal dan
buku dll. ?
o Apakah karya tersebut sudah ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, seperti
sudut pandang ahli di bidang lain.?
Kriteria Evaluasi
Secara umum, kriteria dalam melakukan evaluasi dibagi ke dalam 3 bagian utama. Informasi
lengkap akan tertulis di masing-masing jenis evaluasi. Pada sumber tercetak dan non tercetak
memiliki beberapa kesamaan dalam hal mengevaluasi satu karya.


Kepengarangan (Authorship), mengecek kredibilitas dari dari pengarang atau organisasi
dari karya yang akan dibaca.



Kesesuaian (Relevance), kesesuaian dibutuhkan untuk mengetahui tingkat relevansi
dengan topik yang akan ditulis. Meskipun informasi memiliki kualitas sangat baik tetapi
tidak relevan dengan rencana tulisan yang akan dibuat tetap tidak dikategorikan relevan.



Kekinian

(Currency),

kekinian

sangat

dibutuhkan

untuk

lebih

mengetahui

perkembangan satu ilmu. Ini penting karena dengan melihat kekinian maka satu ilmu
akan diketahui seberapa jauh tingkat perkembangannnya.
Evaluasi Sumber Informasi Non Tercetak


Pengarang atau organisasi (Author or Organization)
o

Adakah karya lainnya dari penulis tersebut?, Jika ya, apakah penulis sudah jelas
identitasnya?

o

Apakah penulis mempunyai kapabilatas untuk menulis di topic tersebut?

o

Apakah penulis berafiliasi dengan universitas dan organisasi tertentu?

o

Adakah karya-karya penuls di sitasi oleh penulis lainnya?

o

Apakah sumber-sumber tersebut mewakili kelompok, organisasi, kelembagaan,
korporasi atau badan lembaga lainnya?

o

Adakah sarana berkomunikasi lebih lanjut (kontak) dengan penulis dan atau
organisasi tersebut?



Ketepatan (Accuracy)
o

Apakah sumber informasi tersebut sudah di edit atau di kaji sebelum
dipublikasikan?

o

Apakah informasi yang fatual sudah diverifikasi dengan sumber-sumber yang
terpecaya?

o

Apakah sudah jelas siapa yang bertanggungjawab terhadap ketepatan informasi
tersebut?

o


Apakah data dalam bentuk grafik, diagram sudah jelas sumber informasinya?

Kekinian (Currency)
o

Adakah tanggal kapan karya tersebut dibuat atau diterbitkan?

o

Sudah jelaskan kapan sumber tersebut terakhir diperbaharui, direvisi atau di edit?

o

Adakah indikasi jika materi tersebut sering diperbarui atau secara konsisten selalu
menampilkan informasi terkini?

o


Adakah links ke wesites yang terbaru?

Objektif (Objectivity)
o

Apakah halaman situs bebas iklan atau promosi?

o

Apakah halaman yang ditampilkan bias atau mengandung banyak perspektif?

o

Adakah kejelasan tentang sudut pandang lain dari subjek tersebut di masa yang
akan dating?

o


Apakah mengandung bahasa yang provokatif?

Cakupan (Coverage)
o

Apakah sumber informasi tersebut selalu terbaru dari karya lainnya dan
mendukung karya lain yang and abaca sebelumnya?

o

Apakah sumber informasi mencakup topic yang komprehensif atau hanya
meninjau dari satu aspek saja?

o

Apakah sumber online tersebut sudah baik atau masih dalam penataan (under
construction)?

o

Jika sumber online memiliki sumber tercetak, apakah bentuk tercetak sesuai
dengan informasi di website, atau hanya ada di situs saja tanpa bentuk tercetak?
Evaluasi sumber informasi website

1. Cari siapa pengarang isi dan penerbitnya
-Apakah nama pengarang/penulis tertulis jelas?
-Adakah keterangan tentang keahliannya?
-Cek ABOUT US untuk mencari visi misi website
-Pada situasi khusus, pengarang dapat dihubungi melalui email untuk menanyakan kebsahan dari
informasi yang disajikan
2. Domain pendidikan seperti .edu, ac (Kode negaranya) dan pemerintah GOV atau go. (nama
pemerintahannya bisa dipercaya
Sementara untuk .com atau co (nama negaranya) untuk tujuan komersil, domain org atau or.
(kode negaranya) perlu pemeriksaan untuk menghindari artikel yang terkait promosi produk atau
informasi yang berat sebelah.

3. Periksa kapan terakhir situs tersebut diperbarui. Situs yang baik akan diperbarui secara
periodik.
4. Cari tautan atau permalink pada halaman situs yang akan dievaluasi, dan periksa apakah
permalink tersebut dari sumber yang dapat diandalkan
5. Baca isi dan temukan tujuan dari isinya. Apakah ada sifat mempengaruhi, menjual,
mendasarkan pada pandangan pribadi tanpa data pendukung atau bias pada suatu hal?.
6. Cari situs yang mirip dari penerbit lain, bandingkan isinya, adakah perbedaan atau keamanan.
Evaluasi sumber informasi bagi pustakawan
 Dalam kegiatan-kegiatan di perpustakaan , pustakwan bisa mengevaluasi sumber
informasi melaalui :
1. preoses pengadaaan buku, misalnya melalui pengadaan,
Kemas ulang informasi
Kajian keterpakaian
Pembuatan resensi buku
Kegiatan penyianagan
Bisa juga mellaui analisis sitasi dari penelitian bibliometrika oleh pustakawan atau para
ahli informasi.

PENUTUP
Kesimpulan

Sumber informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang
sehingga mengetahui tentang hal yang baru,dan mempunyai ciri-ciri yaitu dapat dilihat, dibaca
dan dipelajari, diteliti, dikaji dan dianalisis, dimanfaatkan dan dikembangkan didalam kegiatankegiatan pendidikan, penelitian, laboratorium, ditransformasikan kepada orang lain.
Evaluasi sumber informasi atau resources evalution adalah menilai kualitas gagasan, dan
erat kaitannya dengan pemikiran kritis yang mengkaji literatur tentang pemikiran kritis
memberikan kontribusi cukup penting untuk pemahaman sifat evaluasi.
Dalam mengevaluasi informasia ada beberapa kriteria yang bisa dinilai seperti dalam
informasi tercetak , bisa dinilai melalui kepengarangan, penerbit, tahun terbit, judul, objektivitas,
pembaca yang dituju, konten,dan tinjauan. Sedangkan informasi dalam bentuk non tercetak , bisa
dinilai dari pengarang atau organisasi, keakuratan data, kekinian atau tahun up date, objektif dan
cakupan.

DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, M. Pawit. 2012. Perspektif Manajemen Pengetahuan, Informasi , Komunikasi,
pendidikan , dan Perpustakaan. Jakarta Rajawali Pers.
Widyawan, Rosa.2014. Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi : Pengantar Pelayanan Kemas
Ulang Informasi. Jakarta : Media Kapus Indonesia
http://lontar.ui.ac.id/il/evaluasi.jsp
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/resources-evaluation.pdf
http://library.nmu.edu/guides/userguides/webeval.htm