LAPORAN PRAKTIKUM METEOROLOGI Pengenalan. pdf

LAPORAN PRAKTIKUM
METEOROLOGI
Pengenalan Dan Fungsi Alat Science On A Sphere (SOS)
Disusun Oleh:
Feby Grace B. Kombo
(15051103040)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
MANADO
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu,
perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2005, hal : 30). Pelaksanaan kunjungan Pengenalan Dan Fungsi Alat
Science On A Sphere merupakan salah satu kegiatan giatan wajib (Praktikum)
Mata Kuliah Oseanografi-Meteorologi. Kunjungan pengenalan dan fungsi alat
Science On A Sphere dilaksanakan utuk memperkuat teori yang dipelajari di

kampus. Selain itu dalam penggunaan alat Science On A Sphere dapat
memberikan pengetahuan yang lebih. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan
cara kerja alat harus dikuasai agar mengetahui tujuan dari alat Science On A
Sphere
B. Tujuan
Tujuan praktikum Oseanografi-Meteorologi tentang Pengenalan Dan Fungsi
Alat Science On A Sphere iyalah :

1. Mahasiswa mengetahui Fungsi Science On A Sphere (SOS)
2. Mahasiswa mengetahui Manfaat alat Science On A Sphere (SOS)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian SOS
Science On A Sphere (SOS) adalah sistem proyeksi bola yang dibuat
oleh NOAA . Hal ini menyajikan video resolusi tinggi pada dunia dan
ditampilkan pada layar yang menyerupai globe, dengan tujuan mewakili
fenomena global ysng terjadi. sistem SOS paling sering dipasang di museum
ilmu pengetahuan, universitas, dan lembaga penelitian.
B. SOS Sebagai Penunjang Pengetahuan di Sulut

Pengadaan Science On a Sphere (SOS) dinilai merupakan sebuah
terobosan baru bagi masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) untuk menunjang
peningkatan pengetahuan. Merupakan Program Kerjasama Pemerintah
Provinsi Sulut dan Pemerintah USA melalui Global System Division (GSD),
Earth System Research Laboratory (ESRL), Kantor Penelitian Atmosfir dan
Oceania, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)
Departemen Perdagangan USA.
Menjadi dasar pengadaan SOS yaitu

Perda Nomor 4 Tahun 2011

Tentang RPJMD 2010-2015 Provinsi Sulawesi Utara, Jelas Kumendong.
Sedangkan tahapan/proses pengadaan SOS-NOAA diawali

dengan

kunjungan Gubrnur SHS kedaerah khusus Samoa sebagai utusan Khusus
RI, dimana dalam kujungan tersebut salah satu Agenda adalah menyaksikan
SOS ini di kota Pago-pago, yang menggerakkan motivasi agar Sulawesi
Utara memiliki prasarana SOS ini. Sulut dapat melakukan komunikasi dan

koordinasi lebih lanjut dengan ESRL NOAA, sehingga pada tahun 2014 lalu,
melalui APBD kami boleh mengadakan SOS ini melalui pihak ketiga yaitu
PT. BERKAT SATU SOLUSI (BESSCOM), yang saat ini perangkat SOS
sudah terpasang di ruang SHS SCIENCE (Eks Ruang Rapat Huyula) Kantor
Gubernur Sulut.
Dalam rangka mengoptimalkan pengembangan pemanfaatan saat ini
dan kedepan, maka dilakukan Penandatangan NOTA KESEPAHAMAN
untuk Perjanjian. Dengan adanya Nota Kesepahaman ini Sulut tidak perlu
membayar penggunaan Data SOS ini, hanya perlu memperbarui Nota
Kesepahaman setiap 5 (lima) tahun.

BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal

: Senin , 25 April 2016

Waktu


: 13.00 – 15.00 WITA

Tempat

: Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Ruang

B. Alat dan Bahan


Komputer dan



Proyektor Video untuk menampilkan Data



Bola Dunia yang berdiameter 6 Kaki (+2 meter), dalam analogi
animasi Bola Dunia Raksasa.


C. Cara Kerja
Alat SOS ini memiliki cara kerja untuk menampilkan video data melalu
proyektor namun memiliki system Software yang diperuntukkan
mengetahui kegunaan alat ini


Komputer



Untuk mengatur apa yang akan ditampilkan



Untuk memuculkan video berupa data

Proyektor

Bola Dunia yang berdiameter 6 Kaki (+2 meter),
Sebagai Wadah utuk melihat data yang ditampilkan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Fungsi Science On A Sphere (SOS)
dari alat Science On A Sphere (SOS) ini kita dapat melihat dan
mengetahui berbagai keadaan global diantaranya :
a. Iklim Melalui Pergerakan Angin
angin merupakan bagian dari sistem sirkulasi udara global yang
bertindak untuk menyeimbangkan suhu dan tekanan di seluruh dunia.
Kita sudah tahu bahwa berbagai belahan dunia menerima jumlah
yang berbeda panas dari matahari Pemanasan diferensial ini pada
gilirannya menghasilkan perbedaan suhu dan tekanan udara di
seluruh dunia.Gerakan-gerakan ini mengakibatkan pola angin global,
dengan udara yang bergerak di antara daerah yang berbeda di
seluruh dunia dan juga di ketinggian yang berbeda di atmosfer. Dingin
udara dari kutub cenderung tenggelam dan bergerak ke arah
khatulistiwa lebih dekat ke permukaan bumi. Sebaliknya, udara
hangat dari naik khatulistiwa dan bergerak ke arah kutub yang tinggi
di atmosfer karena lebih ringan.Hal ini menciptakan pola sel-seperti
angin di seluruh dunia.

Perubahan Anggin Pada bulan Juni-Agustus, Angin mayoritas
brtiup dari Timur sedangkan pada bulan Oktober angina bertium
masuk ke lau jawa. Badai tropis lazim terjadi pada musim hujan di
Indonesia, sekitar Desember – Maret akibat dinamika atmosfer di
bumi belahan Selatan, saat matahari berada di Selatan. Dalam
kondisi tertentu, kenaikan suhu muka laut bisa memicu pembentukan
daerah tekanan rendah yang kemudian disertai dengan konveksi
(naiknya udara basah yang hangat). Itulah sebabnya badai hanya
terjadi di lautan, walau kadang dalam pergerakannya bisa saja
berlanjut ke daratan. Karena ini melibatkan dinamika udara skala
regional, maka udara di wilayah sekitarnya juga terpengaruh dengan
terjadinga aliran udara secara massif menuju daerah tekanan rendah
yang menjadi

titik pusaran tersebut. Itulah yang menyebabkan

terjadinya angin kencang di wilayah yang luas.

b. Temperatur Laut
ketika suhu meningkat maka diikuti dengan meningkatnya salinitas

air laut. Peningkatan itu sesuai penyebabnya bisa karena global
worming. Tingkat penguapan yang tinggi juga bisa menjadi salah satu
faktor

penyebab

kenaikan

suhu,

Fenomena

El

Nino,

yaitu

menghangatnya suhu muka la, umumnya akan berakhir saat musim
semi sekitar April. Faktor lain yang juga menjadi pemicu adalah

kelembaban dan suhu atmosfir. Kisaran suhu pada daerah tropis
relatif stabil karena cahaya matahari lebih banyak mengenai daerah
ekuator daripada daerah kutub. Hal ini dikarenakan cahaya matahari
yang merambat melalui atmosfer banyak kehilangan panas sebelum
cahaya tersebut mencapai kutub. kondisi anomali suhu permukaan
laut saat terjadinya daerah tekanan rendah di Selatan Jawa sebelah
Barat Australia dan pola aliran angin yang membentuk pusaran.
Perhatikan, arah anginnya. Efek koriolis menyebabnya angin dari
Utara ketika melintasi ekuator di belokkan ke arah Timur. Angin dari
Selatan akan dibelokkan ke arah Barat. Hal yang sama terjadi juga
pada aliran angin yang menujuk daerah tekanan rendah. Di sekitar
daerah tekanan rendah, angin dari Utara di belokkan karah Timur dan
angin dari arah Selatan di belokkan ke arah Barat.
c. pergerakan awan
pergerakan awan terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara
dalam atmosfer. Konsentrasi ozon di bagian selatan semakin menipis
karena seringnya diadakan percobaan nuklir sehingga melelehnya Es
dikutub, namun boleh tertutup lagi karena adanya perputaran awan.
d. Komposisi Atmosfer Bumi
Atmosfer bumi terdiri dari campuran bermacam-macam gas yang

menyelubungi seluruh permukaan bumi. Atmosfer bumi merupakan
bagian yang takterpisahkan dari bumi, karena adanya pengaruh gaya
tarik (gaya gravitasi) bumi.
Keadaan atmosfer bumi makin keatas (makin tinggi) keadaannya
semakin

menipis,

sehingga

pada

ketinggian

tertentu

(sekitar

ketinggian 1000 km) keadaan atmosfer sudah sedemikian tipisnya,
sehingga sering disebut ruang hampa. Berdasarkan penelitian,


separuh dari massa atmosfer bumi terdapat hingga ketebalan sekitar
30 km dari permukaan bumi. Dengan demikian tidak ada batas-batas
yang nyata antara atmosfer bumi dengan ruang angkasa luar atau
ruang hampa udara, sehingga ketinggian atmosfer bumi juga tidak
dapat ditentukan secara pasti.
Di bagian bawah (hingga ketinggian sekitar 80 km dari permukaan
laut), atmosfer bumi terdiri dari campuran berbagai macam gas
dengan perbandingan yang dapat dikatakan sama, kecuali untuk gas
Ozon (O3), Karbon dioksida (CO3), dan Uap air (H2O). Adapun
komposisi atmosfer dalam keadaan kering (tanpa uap air) adalah
sebagai berikut :

Tabel 1.1 komposisi gas di atmosfer pada kondisi yang dianggap kering
Selain dari gas-gas tersebut, di lapisan bagian bawah hampir selalu terdapat
uap air, namun karena keadaan uap air tersebut jumlahnya sangat berubahubah, maka tidak dapat dimasukkan didalam table gas di atas.
Sebenarnya atmosfer bumi dapat dikatakan tidak pernah kering, karena
didalamnya selalu terdapat uap air walaupun dalam jumlah yang sedikit sekali.
Jumlah uap air di dalam atmosfer selalu berubah-ubah terhadap waktu dan
tempat. Di atas lautan dan wilayah pantai daerah tropis yang panas, kadar uap
air di atmosfer dapat mencapai sekitar 3%, tetapi sebaliknya di beberapa tempat
di daerah continental (benua) dekat kutub, hanya terdapat kadar uap air yang
sangat sedikit.
Peranan uap air di atmosfer sangat besar, karena meskipun jumlahnya
relative sedikit, dapat menimbulkan variasi cuaca yang cukup besar. Dapat

dikatakan sebagian besar dari perubahan cuaca terjadi karena adanya
pemusatan

kadar

uap

air

di

dalam

atmosfer,

terutama

rata-rata

hingga ketinggian di bawah 6 km, dimana terdapat kadar uap air yang tinggi di
dalam atmosfer.
Masuknya uap air ke dalam atmosfer bumi ialah melalui proses penguapan dari
air yang ada di permukaan bumi (lautan, danau, sungai, dls), permukaan tanah
yang basah, maupun penguapan yang berasal dari tumbuhan dan makhluk hidup
lainnya. Uap air di atmosfer dapat berubah dalam bentuk cair atau padat, yang
akhirnya dapat jatuh kembali kepermukaan bumi sebagi hujan, salju, atau
embun.

B. Gambar
Nama

Gambar

Keterangan
Setiap derajat lintang dibagi
menjadi 60 menit (satu menit
lintang mendekati satu mil laut

Garis Lintang
dan Bujur

atau

1852

meter,

yang

kemudian dibagi lagi menjadi 60
detik. Untuk keakurasian tinggi
detik

digunakan

dengan

pecahan desimal.
Gambar Pergerakan
awan di atas di set dari
19 Maret 2016 – 25 April 2016.
Pergerakan

Pergerkan Awan di Indonesia

Awan

saat ini tidak menentu karna
msih msuk musim pancaroba,
awan berubah arah karna ada
tiupan angin
ada penipisan ozon stratosfer di
Antartika. Dua penyebab utama
penipisan

lapisan

peningkatan
Lubang Ozon

perusak
Kedua,
ekstrem

ozon.

bahan

ozon
suhu
yang

di

kimia
atmosfer.

udara
terjadi

dingin
pada

musim dingin dan musim semi
di atas Antartika.

Matahari Stereo/ SDO di set
dari 17 Marett 2016 – 25 April
Matahari Stereo
/ SDO

2016.Pada gambar matahari
di atas ada yang berwarna
terang, itulah yang di
namakan ion Helium.

Perubahan
Temperatur di
muka Bumi

Dengan adannya perubahan
Maka permukan air laut semakin
Tinggi.

Kita dapat mengetahui
Jaringan
Facebook

penggunaan media social
fecebook di seluruh dunia

yang ada di
Dunia

C. Manfaat alat Science On A Sphere




media exebition untuk membantu masyarakat dalam study maupun
penelitian dan pengembangan IPTEK



mitigasi bencana



Mengetahu keadaan iklim dunia



sebagai referensi

Dapat mengetahui keadaan dunia sepuluh hari lebih cepat

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan:
1. Saya dapat mengetaui fungsi alat SOS ini yaitu dapat mengetahui keadaan
secara global seperti iklim, angina, temperature laut dan pergerakan awan
2. Saya dapat mengetahui manfaat alat SOS ini yaitu sebagai

media

exebition untuk membantu masyarakat dalam study maupun penelitian dan
pengembangan IPTEK, mitigasi bencana, Mengetahu keadaan iklim dunia,
dll.
3. Science On A Spherre dapat mengakses 500 data akhir.

DAFTAR PUSTAKA
http://mobile.manadoexpress.co/berita-9010-sos-jadi-penunjangpengetahuan-di-sulut.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Science_On_a_Sphere
Australia Plus
ABC,http://sains.kompas.com/read/2015/11/02/10410621/Lubang.Ozon.di.An
tartika.Hampir.4.Kali.Lipat.Luas.Benua.Australia