PERJANJIAN BARU UMUM 1 KISAH KEHIDUPAN K

PERJANJIAN BARU UMUM 1

KISAH KEHIDUPAN KRISTUS
DALAM PERSPEKTIF INJIL SINOPSIS DAN YOHANES
BIG PAPER
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Perjanjian Baru Umum 1
DOSEN PENGAMPU:
YUSAK SETIANTO, Th.M
OLEH:
ABRAHAM YOSUA TANEO
15111402
TEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL INDONESIA
JAKARTA
2015

PENDAHULUAN
Jaroslav Pelikan, seorang penulis buku, dalam bukunya yang berjudul Jesus Throught
the Centuries, mengatakan “Tidak peduli apa pun yang mungkin dipikirkan atau diyakini

setiap orang secara pribadi tentang Dia, Yesus dari Nazaret selama ini adalah sosok yang
dominan dalam sejarah budaya Barat selama hampir dua puluh abad.” 1 Yesus adalah sosok
yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa
hampir sebagian manusia di dunia ini adalah pengikut Yesus. Yesus memiliki pengaruh dalam
beberapa bidang: Pertama, Yesus adalah pusat dari sejarah. Hampir banyak manusia terus
membagikan sejarah menjadi Sebelum Masehi (SM) dan Sesudah Masehi (M) dengan
merujuk pada kelahiran-Nya. Pada tahun 2000, populasi dunia mencapai 6 Miliyar jiwa,
sedangkan jumlah Kristen diperkirakan sebesar 1,7 Miliyar jiwa, atau sekitar 28 persen. 2
Maka hampir sepertiga dari seluruh penduduk dunia adalah pengikut Yesus. Kedua, Yesus
adalah fokus dari Kitab Suci. Kitab Suci dalam hal ini Alkitab, bukanlah suatu kitab yang
berisikan kumpulan acak dari dokumen-dokumen agama, melainkan berisikan tentang Sang
Juruselamat yaitu Yesus Kristus. Yesus sendiri mengatakan, “Kitab-kitab Suci itu memberi
kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39). Dan para cendekiawan Kristen selalu mengakuinya,
misalnya Jerome, bapa gereja yang besar dari abad keempat dan kelima, menulis bahwa
“tidak mengenal Kitab Suci sama dengan tidak mengenal Kristus.”3 Ketiga, Yesus adalah inti
dari misi. Kita melihat situasi saat ini, dimana sudah banyak manusia yang kehidupannya
semakin belok ke arah kejahatan. Sudah banyak yang lebih memilih melakukan kejahatan
daripada melakukan kebaikan. Dan, kepercayaan akan Yesus sudah mulai kendor. Maka dari
itu, lahirlah para misionaris, yang datang bukan untuk mengabarkan tentang suatu peradaban,
atau lembaga, atau suatu ideologi, melainkan mengabarkan tentang satu pribadi, yaitu Yesus

Kristus, yang mereka yakini sebagai satu-satunya Jalan Kebenaran dan Jalan Kehidupan.
Sebelum kita membicarakan tentang hidup Tuhan Yesus di dunia ini, kita harus terlebih
dahulu mengetahui bahwa di dalam Alkitab tidak hanya satu Injil saja yang kita dapati
menceritakan tentang Yesus, melainkan empat. Empat orang ini dipanggil oleh Allah untuk
menceritakan hidup dan karya Tuhan Yesus. Keempat orang itu melakukan semuanya dengan

1,2,3 Dari Prolog untuk The Incomparable Christ (Kristus Yang Tiada Tara), John Stott, yang dikutip dalam Jesus
Through the Centeuries (Jaroslav Pelikan, hal. 1), UK Religious Handbook, Religious Trends (Peter Brierly, 1999).
2
3
1|Page- Kisah Kehidupan Kristus Dalam Perspektif Injil
Sinopsis
d a n I n j i l Yo h a n e s

pembawaannya dan pandangannya seniri, dan lebih penting daripada itu, keempat orang
tersebut dipimpin oleh Roh Kudus.
Penulis pertama ialah Rasul Matius. Rasul Matius adalah seorang pemungut cukai di
Kapernaum, tetapi dia dipanggil oleh Yesus dan dijadikan murid-Nya (Matius 9:9-13). Jika
kita melihat di dalam kitab Injil lainnya, Matius disebut Lewi, anak Alfeus (Markus 2:14, dan
Lukas 5:27). Kemudian dilanjutkan dengan kepenulisan Injil kedua atau Injil Markus

oleh Yohanes Markus. Yohanes Markus adalah anak seorang perempuan Kristen dari
Yerusalem, yaitu Maria (Kisah Para Rasul 12:12). Ketika Yesus hidup di dunia ini, Markus
masih muda sekali, sehingga tidak masuk bilangan murid-murid Yesus. Ketika Markus
bertambah besar, ia ingin turut melayani Yesus. Lalu ia dibawa oleh Barnabas, paman
Yohanes Markus (Kolose 4:10), seorang pemimpin jemaat di Antiokhia, ketika Paulus berada
dalam perjalanan misi pertama untuk memberitakan injil. Dalam perjalanan misi Paulus, ada
sedikit masalah antara Paulus dan Markus, tetapi kemudian mereka berdamai dan
sebagaimana ternyata dri 2 Timotius 4:11, dimana Marku disebut “Seorang sahabat yang
berguna”. Jadi Markus masih beberapa kali bekerja sama dengan Paulus. Tetapi Markus lebih
bergaul erat dengan Paulus. Ketika Markus masih muda, Petrus sering kali datang ke rumah
Maria, ibu Markus. Petrus pernah menyebut Markus anaknya (1 Petrus 5:13). Nah, dari situ
kita dapat melihat bahwa tali persahabatan antara Petrus dan Markus adalah erat sekali.
Karena itu apa yang diberitakan oleh Markus tentang hidup Yesus, tentulah sebagian besar
didengarnya dari Petrus. Kemudian orang ketiga yang menulis Injilnya juga ialah Lukas.
Lukas adalah seorang tabib. Dimana dia lahir, tidak diketahui dengan jelas, dan apakah ia
keturunan kafir (orang yang bukan Yahudi) atau Yahudi, juga belum kita tahu benar, tetapi
mungkin sekali ia keturunan kafir. Lukas adalah teman seperjalanan Paulus. Ia baru
bergabung dengan Paulus dalam perjalanan misi Paulus kedua. Sejak itu ia selalu bersama
Paulus sampai ke Roma, di mana Paulus kemudian dipenjarakan (2 Timotius 4:11). Tidak
heran, kalau Paulus menyebut dia “yang kekasih” (Kolose 4:14). Dan Injil terakhir yang juga

membahas tentang kehidupan Yesus ialah Injil Yohanes. Rasul Yohanes adalah anak Zabdi,
saudaranya ialah Yakobus. Dia disebut juga “Murid yang dikasihi-Nya (Yesus)” (Yohanes
13:23). Sehabis hari raya Pentakosta, Yohanes tinggal di Yerusalem, lalu bersama Petrus ia
memimpin jemaat yang sedang tumbuh di Yerusalem. Sesudah lama kemudian, ia pergi dari
Yerusalem. Ketika ia sudah lanjut usia, ia memberitakan Injil di Efesus. Kemudian ia dibuang
ke Pulau Patmos. Di pulau Patmoslah ia diberikan Wahyu tentang bagaimana Yesus Kristus di

2|Page- Kisah Kehidupan Kristus Dalam Perspektif Injil
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

masa yang akan datang. Beberapa waktu kemudian, ia kembali ke Efesus dan tinggal disana
sampai ia meninggal.
Itulah keempat orang yang dipanggil Allah untuk menceritakan hidupa dan karya
Juruselamat kita. Lalu, bagaimana gambaran Juruselamat dilukiskan oleh keempat penulis
tersebut? Berpikir tentang gambaran Juruselamat dari keempat Injil ini, terlebih dahulu kita
harus membuat perbedaan antara ketiga kitab Injil yang pertama dan kitab Injil Yohanes.
Ketiga kitab Injil yang pertama memandang Yesus dari sudut pandang yang sama dan karena
itu dalam banyak hal ketiganya adalah sama. Itulah sebabnya ketiga kitab Injil itu disebut

pula kitab-kitab Injil Sinopsis.
Apa itu Injil Sinopsis/Sinoptik? Sebelum kita mengetahui apa itu Injil Sinopsis, kita
harus mengetahui dan mengerti apa itu ‘Sinopsis’. Istilah ‘Sinopsis’ berasal dari dua kata
Yunani yaitu: syn dan opsis atau optic. Masing-masing kata ini memiliki arti yang berbeda;
Syn artinya bersama, sedangkan opsis atau optic artinya melihat atau memandang. Jadi
pengertian Sinopsis secara harafiah dapat diartikan sebagai ‘melihat secara bersama’ atau
‘melihat dari cara pandang yang sama’. Dalam arti sempit, kata ‘Injil Sinoptik’ berarti ‘Injil
yang melihat secara bersama’. Bisa diartikan bahwa ketiga Injil, yaitu Matius, Markus, dan
Lukas disebut Injil Sinoptik karena ketiganya berisi tentang hidup dan pelayanan Yesus dari
cara pandang yang sama. Ketiga Injil ini berisi: urutan, materi, dan kalimat yang hampir
sama. Persamaan-persamaan inilah yang membedakannya dengan Injil Yohanes karena ketiga
Injil tersebut melihat kehidupan dan pelayanan Yesus dalam urutan historis dari perspektif
yang sama. Walaupun ketiga Injil ini memiliki persamaan, namun bukan berarti ketiga Injil
ini memberikan gambaran yang persis tentang Yesus dan pekerjaan-Nya. Memang isi berita
yang disampaikan masing-masing Injil adalah satu yaitu berita tentang Yesus dan pekerjaanNya, namun walaupun demikian, masing-masing Injil memberikan penekanan-penekanan
yang khusus. Penekanan-penekanan khusus tersebut yang kemudian sekaligus menjadi ciri
khas Injil tersebut dan ciri khas yang disumbangkan oleh masing-masing penulis justru
memperkaya berita Injil. Misalnya, Injil Markus memperkenalkan Yesus sebagai Hamba,
sementara Injil Matius memperkenalkan Yesus sebagai Raja, Mesias, Anak Allah, dan Matius
juga menggambarkan bahwa Yesus adalah nabi yang lebih besar dari Musa dan Elia.

Sedangkan Injil Lukas mempunyai kekhususan dengan memberi penekanan untuk
memperkenalkan Yesus sebagai Juruselamat umat manusia yang berdosa dan bagaimana

3|Page- Kisah Kehidupan Kristus Dalam Perspektif Injil
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

orang-orang non-Yahudi juga beroleh selamat melalui imannya kepada Yesus. Tetapi dalam
perbedaan yang ada dalam Kitab-kitab Injil justru terletak kekuatan dan kekayaan Kitab Injil.
Apa perbedaan antara Injil Sinopsis dan Injil Yohanes? Istilah ‘Injil Sinoptik’ muncul
dalam dunia teologi untuk membedakan antara keempat Injil yang ada dalam Perjanjian Baru,
yang semuanya berjumlah empat Injil yaitu, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Jika
diadakan perbandingan antara keempat Injil ini, maka kita dapat melihat bahwa terdapat
perbedaan baik isi berita maupun urutan peristiwa tentang kehidupan dan pelayanan Yesus
yang ada dalam Injil Matius, Markus, Lukas, dengan isi berita maupun urutan peristiwa yang
ada dalam Injil Yohanes. Beberapa catatan mengenai perbedaan antara Injil Sinoptik dengan
Injil Yohanes adalah:
1) Perbedaan Materi
Terdapat banyak perbedaan mengenai materi Injil Sinoptik dengan Injil Yohanes.

Jika kita melihat didalam Injil Sinoptik, terdapat banyak pengajaran-pengajaran yang
berupa perumpamaan sementara dalam Injil Yohanes tidak terdapat pengajaranpengajaran yang berupa perumpamaan. Selain daripada itu, isi Injil Sinoptik banyak
berupa pengajaran-pengajaran, mukjizat, dan lain-lain; sedangkan isi berita dalam
Injil Yohanes lebih banyak mencatat percakapan-percakapan Yesus daripada ceritacerita sebagaimana dalam Injil Sinoptik. Misalnya dalam Injil Yohanes berisi tentang:
cerita tentang Nikodemus (Yoh.3); Wanita Samaria (Yoh. 4); Orang yang buta sejak
lahir (Yohanes 9); Lazarus dibangkitkan (Yoh. 11); Yesus membasuh kaki para murid
(Yoh. 13).
2) Perbedaan Penekanan
Perbedaan penekakan dalam arti bahwa Injil Sinoptik lebih banyak menekankan
cerita seperti: kelahiran Yesus, baptisan, transfigurasi, percakapan Yesus di Bukit
Zaitun, dan lain-lain. Sementara Injil Yohanes kurang memberi perhatian terhadap
peristiwa-peristiwa penting seperti itu. Jika kita melihat dalam Injil Sinoptik,
pemberitaan tentang Kerajaan Allah merupakan inti berita, sementara dalam Injil
Yohanes pemberitaan tentang Kerajaan Allah hanya disinggung sebanyak dua kali
(Yoh. 3:3, 5; 18:36) dan bukan merupakan inti dari berita didalam Injil Yohanes.
3) Perbedaan Geografi
Ada perbedan geografi dalam pelayanan Yesus. Kecuali laporan mingu-minggu
terakhir mempunyai banyak kesamaan di antara keempat Injil. Letak geografi
pelayanan Yesus yang diberitakan dalam Yohanes berbeda dengan Injil Sinoptik; jika


4|Page- Kisah Kehidupan Kristus Dalam Perspektif Injil
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

Yohanes melaporkan atau mencatat pelayanan Yesus di Yudea (Selatan), maka Injil
Sinoptik menuliskan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Galilea (Utara).
4) Perbedaan Struktur
Dalam Injil Sinoptik terdapat pengajaran-pengajaran yang panjang seperti
Khotbah di Bukit (Matius 5-7) dan berbagai perumpamaan, sedangkan dalam Injil
Yohanes terdapat kumpulan pelajaran. Sebagian besar dari isi Injil Yohanes berisikan
berbagai pelajaran-pelajaran. Melihat isi dari Injil Yohanes, Yohanes menulis Injil
dengan mencatat tujuh mukjizat dan tema-tema Injilnya, semuanya itu disusun secara
teratur dibandingkan dengan Injil Sinoptik.
Walaupun Injil Sinopsis dan Injil Yohanes memiliki banyak perbedaan, akan tetapi
perbedaan itulah yang menjadi letak kekuatan dan keciri khasan suatu Injil. Keempat Injil ini
sama-sama membahas tentang Kisah kehidupan Kristus, tetapi dari perspektif mereka
masing-masing.

5|Page- Kisah Kehidupan Kristus Dalam Perspektif Injil

Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

PEMBAHASAN
Kisah kehidupan Kristus dimulai dari Nubuatan sampai Kebangkitan dan Kenaikan
Kristus:
I.

NUBUATAN
Nubuatan berasal dari akar kata Nubuat. Nubuat atau ramalan (bahasa Inggris:

Prophecy; bahasa Arab: Nurbuwwah “Cahaya Kenabian”). Etimologi dari kata ini adalah
dari bahasa Yunani, dari pro- "sebelum" ditambah akar kata dari phanai "mengatakan",
menjadi "mengatakan sebelumnya" atau "meramalkan" (pernyataan).4
Nubuat merupakan wahyu yg diturunkan kepada nabi (untuk disampaikan kepada
manusia).5
Dalam permulaan Injil Matius dan Injil Lukas terdapat masing-masing dua pasal yang
ditulis khusus untuk memberi informasi tentang asal-usul Yesus, yaitu berita kelahiran
dan silsilah Tuhan Yesus (Matius 1-2 dan Lukas 1-2). Sebelum Injil-injil itu memuat

tentang kelahiran Yesus, nubuat tentang kelahiran Yesus telah diwartakan terlebih dahulu
oleh para nabi dalam Perjanjian Lama.
Ada lebih dari 300 nubuat, jauh sebelum Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia dan
semuanya terpenuhi pada abad pertama Masehi.6 Berikut adalah beberapa diantaranya:
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Dia harus berasal dari keluarga Daud – 2 Samuel 7:12-13; Matius 1:1.
Dia harus lahir dari seorang perawan – Yesaya 7:14; Matius 1:23.
Dia harus lahir di Betlehem – Mikha 5:2; Matius 1:23.
Dia harus melarikan diri ke Mesir – Hosea 11:1; Matius 5:12.
Dia harus melayani di Galilea dan Nazareth – Yesaya 9:1-2; Matius 4:12-17.
Dia akan diwartakan terlebih dahulu oleh seorang bentara seperti Elia – Yesaya

40:3-5; Maleakhi 3:1; Markus 1:2-3.
7) Dia akan menghadapi bahaya pembunuhan massal atas anak-anak di Betlehem –

Yeremia 31:15; Matius 2:18.
8) Misinya juga ditunjukan kepada orang-orang bukan Yahudi – Yesaya 42:6; Lukas
2:32.
9) Pelayanan-Nya merupakan satu bentuk penyembuhan –Yesaya 35:56; Matius
12:10-14; Markus 7:32-35, 10:51.
4 https://id.wikipedia.org/wiki/Nubuat
5 http://alkitab.sabda.org/lexicon.php?word=Nubuat
6 Lukas Adi S. Smart Book of Christianity Perjanjian Baru. (Penerbit Andi: Yogyakarta, 2012). hal. 35.
6|Page- Kisah Kehidupan Kristus Dalam Perspektif Injil
Sinopsis
d a n I n j i l Yo h a n e s

10) Dia akan mengajar menggunakan perumpamaan – Yesaya 20:49; Matius 13:3.
11) Dia akan dicurigai dan ditolak oleh penguasa agama pada masanya – Mazmur
118:22; Matius 21:12-13.
12) Dia akan membuat perjalanan masuk kota Yerusalem sebagai pemenang jaya –
Zakharia 9:9; Matius 21:6-9.
13) Dia akan dikhianati demi mendapatkan tiga puluh keping perak – Zakharia 13:7;
Matius 26:15.
14) Dia akan dibunuh seperti gembala dan kawanan dombanya tercerai-berai –
Zakharia 13:7; Matius 26:31.
15) Dia akan diberi anggur pahit dengan sebatang gala, dan mereka akan membuang
undi atas jubah-Nya – Mazmur 22:18, 69:21; Matius 27:34; Yohanes 19:23,24.
16) Dia akan ditusuk oleh tombak – Zakharia 12:10; Yohanes 19:34.
17) Tidak ada tulang-Nya yang dipatahkan – Keluaran 12:46; Mazmur 34:20; Yohanes
19:33,36.
18) Dia akan mati diantara orang-orang jahat – Yesaya 53:12; Markus 15:28.
19) Dia akan dikuburkan oleh orang kaya – Yesaya 53:9; Matius 27:57-60.
20) Dia akan bngkit dari kubur pada hari ketiga – Mazmur 16:10; Yunus 1:17; Lukas
24:6-7.
21) Kebangkitan-Nya akan disusul dengan keruntuhan dan kehancuran Yerusalem –
Daniel 9:26; Matius 24:2.
Seluruh nubutan ini merujuk kepada satu pribadi yakni Yesus Kristus. KehadiranNya ke dalam dunia ini diberitahukan Allah kepada para nabi, sehingga setiap
nubuatan para nabi di Perjanjian Lama terjadi secara menyeluruh di dalam Perjanjian
Baru. Dari nubuatan-nubuatan yang dipaparkan diatas, ada delapan nubuatan khusus
mengenai kedatangan Yesus Kristus, yakni sebagai berikut:
1) ”Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum
Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel,
yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dulu kala.” (Mikha 5:1)
2) “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sraklah, hai puteri
Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan
mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” (Zakharia 9:9)
3) “Lalu aku berkata kepada mereka: ‘Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku,
dan jika tidak, biarkanlah!’ maka mereka membayar upahku dengan menimbang
tiga puluh uang perak.” (Zakharia 11:12)
4) “Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: ‘Serahkanlah itu kepada penuang
logam!” – nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga

7|Page- Kisah Kehidupan Kristus Dalam Perspektif Injil
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

puluh uag perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah
TUHAN.” (Zakharia 11:13)
5) “Dan apabila ada orang bertanya kepadanya: Bekas luka apakah yang ada pada
badanmu ini?, lalu ia akan menjawab: Itulah luka yang kudapat di rumah sahabatsahabatku!” (Zakharia 13:6)
6) “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya
seperti anak domba yang dibawa le pembantaian; seperti induk domba yang kelu
di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.”
(Yesaya 53:7)
7) “Orang menempatkan kuburnya diantara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia
ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu
tidak ada dalam mulutnya.” (Yesaya 53:9)
8) “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku,
mereka menusuk tangan dan kakiku.” (Mazmur 22:17).
Segala nubuat yang disebutkan diatas sangat mengemukakan tentang pribadi
Yesus Kristus. Kehadirannya tidak secara kebetulan, tetapi semuanya itu telah
dirancangkan Allah secara luar biasa. Kehadirannya ialah dengan tujuan untuk
menyelamatkan umat manusia yang tertindas dari dosa. Semua nubuatan para nabi itu
telah terjadi dan telah nyata.

II.

BAPTISAN (Matius 3:13-17; Markus 1:9-11; Lukas 3:21, 22; Yohanes 1:2034)
Baptis berasal dari akar kata Baptis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Baptis adalah penggunaan air untuk penyucian keagamaan, khususnya sebagai
sakramen penerimaan seseorang ke dalam agama Kristen.
Baptisan Yesus sama-sama disinggung oleh Injil Sinopsis dan Injil Yohanes.
Namun dalam cerita tentang baptisan Yesus ini, masing-masing menceritakannya
secara berbeda-beda, sebab tujuan mereka tidak sama. Kita dapat melihat, Injil Lukas
tidak mencatat bahwa Yesus datang dari Nazaret dan dibaptis di Sungai Yordan

8|Page- Kisah Kehidupan Kristus Dalam Perspektif Injil
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

(Mark. 1:9). Lukas juga tidak menyebut Yohanes sebagai pembaptis Yesus. Ia
bercerita bahwa Yesus berdoa, dan ia menegaskannya berkali-kali dalam lanjutan
kitabnya. Menurut Lukas, langit tidak terkoyak, melainkan terbuka (Mat. 3:16). Dan
Lukas pada akhirnya mencatat bahwa Roh Kudus turun atas Yesus dalam bentuk
jasmani mirip seekor burung merpati. Tampaknya Injil Lukas lebih memfokuskan
beritanya terhadap peristiwa yang terjadi setelah pembaptisan (Luk. 3:21-22).
Menurut Injil Matius, pada saat dibaptis, Yesus dinyatakan di hadapan umum sebagai
Putra Allah. Mereka yang hadir di sungai Yordan pada waktu itu dapat menyaksikan
terbukanya langit serta mendengar suara surgawi yang justru ditujukan kepada
mereka, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Sedangkan
dalam Injil Markus, tidak ada kisah-kisah tentang mas muda Yesus. Maka kisah
tentang pembaptisan Yesus dipakai oleh Markus sebagai kesempatan untuk
memperkenalkan Yesus kepada pembaca bahwa Yesus itu Putra Allah. Itulah
sebabnya peristiwa itu diceritakan sebagai penglihatan yang dialami oleh Yesus saja.
Sementara dalam Injil Yohanes (Yoh. 1:20-34), dengan jelas memperlihatkan
bahwa ketika itu Yohanes Pembaptis belum mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias.
Yohanes Pembaptis sendiri yang mengatakan bahwa “tidak mengenal-Nya” (Yoh.
1:31). Hal ini juga terbukti dalam Mat. 11:3, di mana saat di dalam penjara Yohanes
mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu ia menyuruh murid-muridnya bertanya
kepada Yesus: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan
orang lain?.” Jadi di sini terlihat bahwa Yohanes Pembaptis belum mengerti bahwa
Yesus dari Nazaret itu adalah Raja yang telah dijanjikan Allah. Injil Yohanes juga
menyinggung tentang hal ajaib yang terjadi setelah Yesus keluar dari air. Injil Yohanes
memberi kesaksian, bahwa ketika Yesus masih berdoa, tiba-tiba ia melihat Roh turun
dari langit seperti merpati, dan merpati itu tinggal di atas-Nya. Yohanes kembali
memberitahukan bahwa ia tidak mengenal Yesus, tetapi ia mengetahuinya sebab
kebelum itu Yohanes Pembaptis telah mendapat wahyu dari Allah: “Jikalau engkau
melihat Rohitu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan
membatis dengan Roh Kudus” (Yoh. 2:33).
Catatan:

9|Page- Kisah Kehidupan Kristus Dalam Perspektif Injil
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

Pada pembatisan Yesus, ada tanda-tanda yang mewakili sifat Allah sebagai Tritunggal. Allah
Anak naik dari dalam air, lalu berdoa. Allah Roh Kudus turun ke atasnya seperti seekor
burung merpati. Dan Allah Bapa bersuara menyatakan perkenanan-Nya.

III.

PENCOBAAN DI PADANG GURUN (Mat. 4:1-11; Mark. 1:12, 13; Luk. 4:113)
Kisah Yesus tentang pencobaan di Padang Gurun hanya disinggung dalam ketiga
Injil Sinopsis, sedangkan Injil Yohanes sama sekali tidak menyinggung tentang
Pencobaan di Padang Gurun. Pandangan Injil Sinopsis tentang kisah ini sama-sama
menceritakan secara kronologis kejadian yang dihadapi Yesus di Padang Gurun
setelah Ia dibaptis di sungai Yordan. Namun Injil Markus tidak menyebutkan secara
detail perbincangan Iblis dengan Yesus. Markus hanya menjelaskan secara singkat
bahwa Yesus dipimpim oleh Roh ke Padang Gurun, dan lamanya Yesus berada di
Padang Gurun. Markus hanya menyebutkan kalau di Padang Gurun Yesus dicobai
oleh Iblis, tetapi ia tidak menyebutkan pencobaan apa saja yang dihadapi Yesus.
Sedangkan Matius dan Lukas menceritakan secara kronologis kejadian yang
dihadapi Yesus, mulai dari setelah Ia dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan, dan
kemudian dipimpin oleh Roh dan di bawa ke Padang Gurun. Injil Matius dan Lukas
menyebutkan pencobaan yang dihadapi Yesus sebanyak tiga kali, yakni sebagai
berikut:
Pencobaan pertama, “Mengubah batu menjadi roti.” Jawaban Tuhan Yesus,”Ada
tertulis: manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar
dari mulut Allah.”
Pencobaan kedua, “Menjatuhkan Diri dari atas Bait Suci.” Jawaban Tuhan
Yesus,” Ada pula tertulis: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”
Pencobaan ketiga, “Sujud menyembah Iblis.” Jawaban Tuhan Yesus,” Enyalah
Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Cerita pencobaan Yesus sebagaimana dilaporkan oleh para penulis Injil Sinoptik
bertujuan bukan semata-mata hanya untuk menerangkan siapa Yesus dan bagaimana

10 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

Ia menjalankan tugas-Nya dengan setia. Peristiwa pencobaan memberikan pengajaran
dan petunjuk praktis yang sangat berguna bagi setia orang percaya. Di sini para
penulis Injil melaporkan peristiwa pencobaan hendak menjelaskan bahwa:
1. Pencobaan di padang gurun menunjukkan kepada orang percaya bahwa
Yesusu adalah Anak Allah yang senantiasa menunjukkan ketaatanan-Nya
kepada Bapa.
2. Yesus adalah

Anak

Allah

yang

datang

untuk

menggenapai

dan

menyempurnakan nubuatan dalam PL.
3. Penulis Injil ingin menunjukkan bahwa sebagaimana Musa berpuasa 40 hari
40 malam, maka Yesus juga berpuasa selama 40 hari.
4. Yesus telah mengalahkan iblis, dan kemenangan Yesus dalam pencobaan
menjadi jalan bagi Yesus untuk membebaskan mereka yang tertindas, tertawan
oleh setan (bdg. Luk. 4:16, 4:19).

IV.

PEMURIDAN / DISCIPLESHIP
Akar kata dari Pemuridan ialah Murid. ‘Murid’ berarti seorang yang sedang
belajar. Hanya sesudah menjadi murid, mereka dapat menjadi ‘rasul’, yakni orangorang-orang yang dikirim oleh Yesus dengan kekuasaan-Nya (Ιbr. Seluhim).
Matius, Markus, dan Lukas sama-sama menceritakan tentang Yesus memanggil
murid-murid (Mat. 4:18-22; Mrk. 1:16-20; Luk. 5:1-11). Namun Markus dan Matius
menempatkan pemanggilan itu dalam situasi yang berbeda dengan Lukas. Di mana
Markus menceriterakan bahwa pemanggilan itu terjadi pada waktu Yesus berjalan
menysusuri danau Galilea. Ketika itu Ia melihat dua orang bersaudara yaitu Simon
yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya. Maka Yesus memanggil mereka lalu
mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Matius mengikuti secara
dekat versi cerita Markus. Namun kedua Injil ini berbeda dengan Lukas, di mana
menurut Lukas pemanggilan itu terjadi setelah pengajaran Yesus kepada orang banyak
(Luk. 5:3) dan penangkapan ikan secara menakjubkan (Luk. 5:4-9).
Mengamati penyajian cerita pemanggilan murid-murid itu, jelas bahwa Lukas
berbeda dengan Matius dan Markus. Perbedaan itu terjadi karena Lukas menyisipkan
bahan mengenai pengajaran Yesus dan penangkapan ikan yang menakjubkan sebagai

11 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

batu loncatan pemanggilan murid-murid. Sekalipun terdapat berbagai versi yang
berbeda dalam cerita mengenai pemanggilan murid-murid, baik Matius, Markus,
maupun Lukas sama-sama menegaskan bahwa Simon Petrus, Andreas, Yakobus, dan
Yohanes meninggalkan pekerjaan mereka itu lalu mengikuti Yesus, maka terjadi suatu
pengalihan profesi dari penjala ikan kepada penjala manusia.
Berbicara tentang Pemuridan, Injil Matius mengambil “Pemuridan” sebagai salah
satu tema utama dalam Injilnya. Matius memberi penekanan bahwa tanggung jawab
para murid tidak hanya mendengar apa kata guru, tetapi melakukan atau
mempraktikan pengajaran-Nya dalam kehidupan yang nyata (Mat. 7:24-27).
Pengenalan akan Yesus adalah bagian yang terutama dalam pemuridan. Matius
hendak menjelaskan bahwa pada mulanya para murid belum mengenal Yesus dengan
benar dan barulah di akhir pelayanan Yesus yaitu ketika para murid melihat apa yang
terjadi dalam kehidupan Yesus dan telah melihat apa yang dikerjakan Yesus, maka
barulah mereka mengenal bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah (Mat. 16).
Kemudian Markus sangat memberikan perhatian kepada perkembangan iman para
Murid dalam mengikut Yesus. Salah satu tujuan penulisan Injil Markus adalah untuk
memberi kekuatan dan penghiburan kepada orang-orang percaya, yaitu mereka yang
waktu itu berada dalam penderitaan karena penganiayaan. Dalam Injilnya, Markus
tidak ragu dalam menjelaskan bagaiman perkembangan iman dan pengenalan para
murid terhadap Yesus yang sangat lamban untuk mengenal dan mengerti siapa Yesus
(Mrk. 4:40). Beberapa ajaran Yesus tentang pemuridan sebagian besar terdapat pada
Injil Lukas saja (Luk. 14:25-33). Di sini kita jumpai ucapan yang sulit mengenail
tidak mungkinnya menjadi seorang murid, kecuali kalau orang membenci sanakkeluarga yang terdekat. “Salah sat pernyataan yang paling tidak kompromi
sehubungan dengan Kerajaan Allah dalam Perjanjian Baru.” Dalam Injil Lukas ini
mencatat apa yang sebenarnya yang ingin Yesus katakan, yakni yang mau Dia
katakan adalah bahwa menjadi murid-Nya berarti mengasihi-Nya sedemikian rupa,
sehingga duniawi yang terbesar sekali pun tampak bagaikan kebencian, bila
dibandingkan dengan kasih untuk-Nya itu.

V.
-

PENGAJARAN DAN PEKERJAAN KRISTUS DI BUMI
Pengajaran Kristus

12 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

Dalam uraian Markus tentang kegiatan Tuhan Yesus Kristus terdapat empat belas
penyebutan tentang fakta-fakta bahwa Ia mengajar orang banyak dan murid-muridNya. Demikian juga dengan Lukas dan Matius banyak berbicara tentang pekerjaan
mengajar-Nya.
Ada beberapa metode pengajaran yang Tuhan Yesus pakai dalam mengajar banyak
orang dan murid-murid-Nya, yakni metode yang paling membuat-Nya terkenal adalah
Perumpamaan. Perumpamaan adalah perluasan dari metafora, penggambaran suatu
kebenaran rohani melalui suatu uraian tentang peristiwa atau kejadian yang lazim
terjadi. Injil Sinopsis banyak memuat tentang perumpamaan-perumpamaan Yesus, dan
ada beberapa Injil Sinopsis yang sama-sama menyinggung perumpamaan Yesus dalam
Injilnya masing-masing, seperti sebagai berikut: perumpamaan tentang seorang
penabur (Mat. 13:1-23; Mrk. 4:1-20; Luk. 8:4-15); perumpamaan tentang biji sesawi
dan ragi (Mat. 13:31-35; Mrk. 4:30-34; Luk. 13:18-21); perumpamaan tentang domba
yang hilang (Mat. 18:12-14; Luk. 15:3-7); perumpamaan tentang penggarappenggarap kebun anggur (Mat. 21:33-46; Mrk. 12:1-12; Luk. 20:9-19); perumpamaan
tentang perjamuan kawin (Mat. 22:1-14; Luk. 14:15-24); perumpamaan tentang
hamba yang setia dan hamba yang jahat (Mat. 24:45-51; Luk. 12:41-48);
perumpamaan tentang talenta (Mat. 25:14-30; Luk. 19:12-27). Namun ada beberapa
perumpaan yang hanya terdapat di satu Injil dan tidak disinggu di Injil-Injil lain.
Sementara Injil Yohanes tidak pernah menyinggung tentang perumpamaan. Injil
Yohanes lebih banyak membahas tentang percakapan, pertanyaan dan jawaban,
seperti percakapan dengan Nikodemus (Yoh. 3:1-21); percakapan dengan perempuan
Samaria (Yoh. 4:1-42)
Kemudian metode kedua yang digunakan Yesus adalah Epigram. Epigram
merupakan suatu kalimat pendek yang tajam yang akan membekas dalam ingatan
pendengarnya seperti tusukan panah. Yang termasuk dalam kategori ini adalah
“Ucapan-ucapan bahagia” (Mat. 5:3-12), atau kalimat “Barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan memperolehnya” (Mat. 10:39).
Adakalanya Yesus menggunakan argumentasi dalam ajaran-Nya, yang dasarnya
dari Kitab Suci bukan berdasarkan kesimpulan atau dugaan abstrak. Seperti dalam
Injil Matius 22:15-45 mencatat perdebatan antara Yesus dan orang-orang Farisi dan
13 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

orang-orang Saduki. Metode-metode lain yang disukai Yesus adalah mengajar
menggunakan contoh. Seperti dalam Matius 18:1-6, Ia memanggil seorang anak kecil
untuk menggambarkan kerendahanhatian; dan dari perbuatan janda yang memasukkan
uang ke dalam peti persembahan Ia memberikan ajaran tentang memberi (Luk. 21:14). Berbagai macam metode pengajaran Yesus membuktikan keanekaragaman dan
keberhasilan-Nya.
-

Pekerjaan Kristus
Kebanyakan ajaran Yesus tidak dibicarakan oleh Markus (hanya di Pasal 4 dan

Pasal 13 saja yang banyak berisi ajaran dalam seluruh Injilnya). Akan tetapi, Markus
menggarisbawahi kenyataan bahwa Yesus adalah seorang Guru; Markus memakai
kata “Guru” sebanyak dua belas kali (Sebanyak yang dipakai oleh Injil Matius yang
jauh lebih panjang itu), dan kata kerja “mengajar” sebajak tujuh belas kali (lebih
banyak daripada dalam buku-buku PB lainnya, kecuali Injil Lukas yang memakai kata
tersebut sebanyak tujuh belas kali; Injil Matius hanya empat belas kali memakai kata
kerja tersebut). Markuslah yang berhasil mengambil cerita-cerita tentang kehidupan
dan pengajaran-pengajaran Yesus yang beredar dalam jemaat mula-mula, lalu
menyatukan semuanya itu menjadi kisah kesengsaraan dan kematian Kristus serta
kebangkitan-Nya. Kemudian Matius, Lukas dan Yohanes memandang Yesus sebagai
Oknum yang mengerjakan “Mukjizat-mukjizat”.

VI.

PENDERITAAN KRISTUS
Penderitaan Yesus sama-sama dibahas di Injil Sinopsis dan Injil Yohanes (Mat.
21:1 – 26:5; 26:16; Mrk. 11:1 – 14:2; 14:10 – 15:47; Luk. 19:29 – 23:56; Yoh. 12:12 –
19:42), dengan kronologi dari peristiwa-peristiwa yang mengikuti penahan Kristus di
Getsemani menunjukkan bahwa terdapat enam pemeriksaan terpisah, tiga di depan
pemimpin-pemimpin Yahudi dan tiga di muka pejabat-pejabat Romawi:
1. Pemeriksaan di muka Hanas, mertua Kayafas (Yoh. 18:12-24), diadakan
segera setelah penangkapan Kristus.

14 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

2. Pemeriksaan di depan Kayafas segera setelah pemeriksaan sebelumnya (Mat.
26:57-68); Mrk. 14:53-65).
3. Pemeriksaan ketiga diadakan keesokkan hari (Mat. 27:1-2; Mrk. 15:1; Luk.
22:66-71), kemungkinan harus disesuaikan dengan hukum Yahudi bahwa
pemeriksaan baru sah bila dilakukan di siang hari.
4. Pemeriksaan keempat diadakan di muka Pilatus (Mat. 27:11-14; Mrk. 15:1-5;
Luk. 23:1-7; Yoh. 18:28-38).
5. Pemeriksaan di depan Herodes hanya tercatat oleh Injil Lukas (23:8-12).
6. Pemeriksaan terakhir ini, yang diadakan di depan Pilatus, mengakibatkan
keputusan kedua untuk membebaskan Dia dan tawaran guna menyesah dan
melepaskan Kristus (Mat. 27:15-26; Mrk. 15:6-15; Luk. 23:18-25; Yoh. 18:29
– 19:16). Tetapi orang-orang Yahudi bersih keras untuk tidak mau
membebaskan Kristus. Maka dari itu Pilatus “mencuci tangannya”, tanda
bahwa ia tidak mau lagi ikut campur dalam urusan mereka.
Kemudian penderitaan Kristus berlanjut dan dicatat dalam Injil Sinopsis yakni di
sepanjang jalan ke Kalvari, Kristus memikul salib-Nya sampai kekuatan-Nya
habis untuk membawanya lebih lama, sehingga para prajurit Romawi menyuruh
seorang yang bernama Simon dari Kirene disuruh membawa salib itu. Urutan
peristiwa penyaliban Kristus adalah sebagai berikut:
1. Sesampainya di Kalvari, Kristus ditawari anggur bercampur empedu yang
dapat mengurangi rasa sakit (Mat. 27:33-34; Mrk. 15:22-23; Luk. 23:33; Yoh.
19:17).
2. Setelah menolak minuman itu, Kristus disalibkan bersama-sama dengan dua
penjahat itu (Mat. 27:35-38; Mrk. 15:24-28; Luk. 23:33-38; Yoh. 19:18-24).
3. Seruan pertama di atas salib-Nya: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34).
4. Serdadu-serdadu membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi, dus
menggenapkan Kitab Suci (Mat. 27:35; Mrk. 15:24; Luk. 23:34; Yoh. 19:2324).
5. Imam-imam dan ahli-ahli Taurat, maupun orang banyak, mengolok-olok Yesus
(Mat. 27:39-44; Mrk. 15:29-32; Luk. 23:35-38).
6. Salah seorang prajurit itu percaya kepada-Nya (Luk. 23:39-43).
7. Seruan kedua diatas salib itu, “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Luk. 23:43).
8. Seruan ketiga, “Ibu, inilah anakmu!” dan kepada Yohanes, “Inilah ibumu!”
(Yoh. 19:26-27).
15 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

9. Tiga jam penuh kegelapan (Mat. 27:45; Mrk. 15:33; Luk. 23:44).
10. Seruan keempat “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
(Mat. 27:46-47; Mrk. 15:34-36).
11. Seruan kelima, “Aku haus” (Yoh. 19:28).
12. Seruan keenam, “Sudah selesai!” (Yoh. 19:30).
13. Seruan ketujuh, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” (Luk.
23:46).
14. Yesus menyerahkan roh-Nya (Mat. 27:50; Mrk. 15:37; Luk. 23:46; Yoh.
19:30).
VII.
-

KEBANGKITAN DAN KENAIKAN KRISTUS
Kebangkitan Kristus
Kematian Yesus bukanlah akhir dari kehidupan dan pekerjaan Tuhan Yesus.

Dalam Injil Sinoptik mencatat bahwa peristiwa penyaliban itu disusul dengan berita
gembira yakni bahwa Yesus hidup dan bangkit pada hari ketiga setelah kematian-Nya
(bdg. Mat.27:62 ; Mrk. 15:42-47; Mat. 28:1-10; Mrk. 16:1-8; Luk. 24:1-12). Penulis
Injil sinoptik sama-sama menceritakan bahwa pada hari pertama Minggu itu, Pagipagi benar, berapa perempuan pergi ke kubur Yesus dengan tujuan untuk meminyaki
tubuh Yesus. Namun Yesus sudah bangkit.
Para penulis Sinoptik mencatat bahwa kebangkitan Yesus terjadi “Setelah hari
Sabat lewat (Mat. 28:1; Mrk. 16:1 dan Luk. 24:1). Injil Sinoptik dengan jelas
memnceritakan bahwa Yesus bangkit setelah hari Sabat lewat. Penulis Injil Sinoptik
melaporkan bahwa pada hari Sabat yaitu pada waktu Yesus di dalam kubur adalah hari
Sabat yang istimewa sebab hari itu berhubungan dengan hari Raya Paskah orang
Yahudi yaitu hari perayaan pembebasan bangsa Israel dari Mesir. Tampaknya para
penulis Injil Sinoptik menghubungkan peristiwa kebangkitan Yesus dalam konteks
pemikiran Yahudi dengan menekankan bahwa kematian Yesus telah menggenapi
tuntutan hari raya Paskah dan tuntutan Hukum Taurat (Sabat), yaitu pada Pagi hari
yakni hari yang ketiga setelah kematian-Nya. Markus dan Lukas menambah bahwa
kebangkitan Yesus terjadi pada Pagi hari pertama Minggu itu yaitu pada pagi-pagi
benar setelah matahari terbit dan terang matahari menyinari bumi (Mat. 28:1; Mrk.
16:2; Luk. 24:1). Kemudian menurut Injil-Injil Sinoptik, Yesus menampakkan diri
kepada para perempuan (Mrk. 16:5-7; Mat. 28:9-10; Yoh. 20:11-18), dan kemudian
kepada para murid-murid-Nya (Luk. 24:13-35; 36 – 49; bdg. Yoh. 20:19-23; 24 – 29;
21:1-14).
16 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

Sama seperti penginjil lainnya, Yohanes mengawali laporan kebangkitan Yesus
dengan penemuan kubur kosong. Persamaan lainnya yakni mengenai peranan Maria
Magdalena. Menurut Injil-Injil lain, Maria ada di kelompok para wanita yang pagipagi benar sudah mengunungi kubur Yesus. Yohanes pun tidak mengabaikan
kebungkinan itu, dan sebenranya menandakan kehadiran perempuan lain di balik
pertanyaan Maria dalam ayat 2, “.....kami tidak tahu....”. Namun, Yohanes
memusatkan laporannya pada Maria Magdalena. Kemudian penulis Injil Yohanes
mengambil waktu untuk menggambarkan keadaan pakaian kubur (Yoh. 20:6-7).
-

Kenaikan Kristus
Selanjutnya mengenai kenaikkan Kristus. Di antara kitab-kitab Injil Sinoptik,

hanya Lukas yang menyebutkan secara khusus mengenai kepergian Yesus sesudah
beberapa peristiwa penampakkan diri setelah kebangkitan. Catatan Lukas singkat
(Luk. 24:50-51) dan tidak langsung menyebutkan kenaikan Yesus, walaupun di
dalamnya terkandung maksud itu. Riwayat yang dinyatakan Lukas mengenai
pelayanan Yesus di dunia lebih lengkap daripada riwayat dalam kitab-kitab Injil lain,
karena penulis memulainya dengan kedatangan Kristus (Kelahiran) sampai kepergian
Kristus (Kenaikkan). Beberapa ahli melihat adanya kesamaan antara kisah Lukas
mengenai penaggungan Yesus di atas gunung dan kenaikkan-Nya, dan mereka
berpendapat bahwa Lukas menyandur kisah yang ditulis oleh Markus supaya
memperoleh kesamaan yang lebih dekat. Akan tetapi tidak ada bukti yang
meyakinkan mengenai “penyanduran” itu, karena perbedaan kisah pengagungan
dalam Injil Markus dan Injil Lukas terdapat dalam penggunaan kata-kata dan
pengungkapan, dan hal ini tidak menunjukkan bahwa Lukas membuatnya secara
sengaja dengan tujuan memasukkan tema kenaikan. Kemudian bagian penutup dari
Injil Markus (Mrk. 16:19) mencatat peristiwa kenaikan secara singkat, tetapi bagian
penutup ini pada umumnya dianggap bukan tulisan Markus. Akan tetapi dalam
Markus 16:19, lebih jelas menyebutkan tentang kedudukan Yesus di sebelah kanan
Allah, dan hal tersebut tidak disebutkan didalam Injil Lukas. Dan dalam bagian
penutup Injil Matius, diceritakan bahwa Kristus yang bangkit menjanjikan kuasa-Nya
kepada murid-murid-Nya. Matius lebih tertarik pada pertintah Yesus yang terakhir
daripada kenaikan-Nya. Kata-kata mengenai kuasa yang diberikan Yesus agak sejajar

17 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

dengan Daniel 7:13 yang mengatakan bahwa Anak Manusia datang kepada Yang
Lanjut Usia.
Kemudian dalam Injil Yohanes tidak memuat suatu laporan pun mengenai
kenaikan Yesus, namun di dalamnya terdapat petunjuk-petunjuk yang penting
mengenai kenaikan itu. Dalam Yohanes 3:13 Yesus berkata, “Tidak ada seorang pun
yang telah naik ke sorga, selain daripada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak
Manusia.” Ayat ini kemungkinan besar mengacu kepada peristiwa yang akan terjadi
ke depan pada kejadian yang diharapkan-Nya. Ada juga di dalam Yohanes 6:62, disitu
tercatat suatu pernyataan Yesus kepada beberapa murid-Nya, “Dan bagaimana jikalau
kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?”
Pertanyaan ini kemungkinan terjadinya kenaikan pada waktu yang akan datang. Lalu
di dalam Yohanes 20:22 di situ menyinggung tentang pemberian Roh Kudus, dari situ
kita tidak perlu menarik kesimpulan bahwa pemberian Roh Kudus pada saat itu
merupakan bukti bahwa kenaikan sudah terjadi berdasarkan pernyataan Yesus dalam
Yohanes 7:39, karena pencurahan Roh Kudus terjadi secara penuh pada hari
Pentakosta, dan tentu saja penulis Injil Yohanes menyadari hal itu.

18 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s

DAFTAR PUSTAKA
ALKITAB
Pdt.DR.Marulak Pasaribu.Eksposisi Injil Sinoptik. Gandum Mas: Malang. 2005.
Suharyo, I Pr. Pengantar Injil Sinoptik. Kanisus: Yogyakarta. 1989.
Hakh, Benyamin Samuel. Pemberitaan Tentang Yesus Menurut Injil-Injil Sinoptik.
Jurnal Info Media: Bandung. 2008.
Stott, John. The Incomparable Christ, Kristus Yang Tiada Tara. Momentum:
Surabaya. 2010.
Lukas Adi S. Smart Book of Christianity Perjanjian Baru. Penerbit ANDI:
Yogyakarta. 2012.
Prof. Dr. J.H. Bavinck. Sejarah Kerajaan Allah 2. PT. BPK Gunung Mulia:
Jakarta. 1996.
Leks, Stevan. Tafsir Injil Lukas. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. 2003.
Milne, Bruce. YOHANES Lihatlah Rajamu!. Yayasan Komunikasi BINA KASIH:
Jakarta.
Walvoord, F. John. YESUS KRISTUS TUHAN KITA. Yakin: Surabaya. Copyright
@ 1969.
Morris, Leon. Teologi Perjanjian Baru. Gandum Mas: Malang.1996.
Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 1. BPK Gunung Mulia: Jakarta. 1995.
http://alkitab.sabda.org/lexicon.php?word=Nubuat
https://id.wikipedia.org/wiki/Nubuat

19 | P a g e - K i s a h K e h i d u p a n K r i s t u s D a l a m P e r s p e k t i f I n j i l
Sinopsis

d a n I n j i l Yo h a n e s