Faktor faktor Mempengaruhi Risiko Bisnis

Faktor-faktor Mempengaruhi Risiko Bisnis Klien
Arens (2001) menjelaskan faktor-faktor nan mempengaruhi risiko bisnis klien ialah :
1. Industri dan lingkungan eksternal
Terdapat tiga alasan mengapa diperlukan pemahaman nan baik atas industri klien
dan lingkungan eksternal, yaitu ;
1. Terdapat risiko nan terkait dengan industri tertentu. Risiko ini bisa
mempengaruhi evaluasi atas risiko bisnis dan risiko akseptibilitas audit klien
tersebut. Sebagai contoh industri simpan pinjam dan industri kesehatan nan
memiliki risiko nan lebih tinggi daripada industri lainnya.
2. Terdapat risiko-risiko inhern nan umumnya dimiliki oleh semua klien oleh
sejumlah industri tertentu. Pemahaman akan risiko tersebut akan membantu
auditor dalam mengidentifikasi risiko-risiko inhern nan dimiliki klien. Contohcontoh akan hal tersebut mencakup risiko inhern atas potensi keusangan
persediaan dalam industri baju jadi, dan risiko inhern atas cadangan kerugian
dalam industri asuransi kecelakaan.
3. Banyak industri nan memiliki persyaratan akuntansi nan unik, nan harus
dipahami auditor buat mengevaluasi apakah laporan keuangan klien sinkron
prinsip akuntansi nan berlaku umum. Contoh bila auditor melakukan audit
atas sebuah kota auditor harus memahami akuntansi pemerintahan dan
persyaratan audit juga ada persyaratan akuntansi nan unik buat perusahaan
konstruksi, jalan tol, organisasi non profit, institusi keuangan, dan banyak
organisasi lainnya.

2. Manajemen dan pemerintahan
Manajemen membuat taktik dan proses bisnis nan diikuti oleh bisnis klien. Filosofi
dan gaya operasional manajemen, kemampuan buat mengidentifikasikan dan
merespon risiko sangat berdampak pada risiko salah saji material dalam laporan
keuangan.
Pemerintahan meliputi struktur organisasi klien, aktivitas dewan direksi serta komite
audit. Dewan direksi nan efektif mampu menjamin bahwa perusahaan mengambil
risiko nan sepantasnya.
Komite audit, melalui tinjauan atas laporan keuangan, dapat mengurangi
kemungkinan akuntansi nan terlalu agresif. Selain itu, auditor juga harus
mendapatkan pengetahuan tentang aturan dasar dan aturan rumah tangga dan
membaca notulen kedap perusahaan.
3. Tujuan dan strategi

Strategi ialah pendekatan nan diikuti oleh entitas buat mencapai tujuan organisasi.
Auditor harus memahami tujuan klien nan terkait dengan :
a. Pelaporan keuangan nan bisa diandalkan
b. Efektifitas dan efisiensi operasi
c. Pemenuhan hukum dan peraturan
4. Pengukuran dan kinerja

Sistem pengukuran prestasi klien meliputi indikator prestasi kunci nan digunakan
manajemen buat mengukur kemajuan terhadap tujuan. Indikator prestasi meliputi
pembagian pasar, penjualan per karyawan, pertumbuhan unit penjualan.
Risiko salah saji keuangan dapat meningkat bila klien telah menetapkan tujuan nan
tak wajar atau bila sistem pengukuran prestasi mendorong akuntansi nan agresif.
5. Evaluasi Risiko Bisnis Klien
Arens (2001) menjelaskan bahwa dalam evaluasi risiko bisnis klien, auditor
menggunakan pengetahuan nan didapatkan dari pemahaman sistem taktik akan
bisnis dan industri klien buat menilai risiko bisnis klien. Perhatian primer auditor
ialah risiko dari salah saji material dalam laporan keuangan nan disebabkan oleh
risiko bisnis klien.
Industri klien, faktor eksternal lainnya, strategi, proses, faktor internal lainnya dari
klien dipertimbangkan dalam evaluasi auditor atas risiko bisnis auditor. Selain itu,
auditor juga mempertimbangkan kontrol manajemen nan dapat mengurangi risiko
bisnis seperti praktek evaluasi risiko efektif perusahaan jasa keuangan.