Aktivis + semua umat), 3 ) Program 3 P (Retret

No. 358/Thn. VI/28 November 2010

Warta Mingguan – Umat Paroki Ibu Teresa

Th. A/I – Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Tema Minggu Ini:

“Berjaga-jagalah, Sebab Kamu Tidak Tahu
Pada Hari Mana Tuhanmu Datang”
(Mat. 24:37-44)

Inside This Issue:
Liputan Utama………………… 2
Renungan……………………… 4
Berita Seputar Paroki……… 5
Info Kategorial………………… 6
Mutiara Iman…………………… 8
Warta Paroki…………………… 9
Jadwal Pelayanan……………… 10
Kalender Liturgi………………… 10

Mengenal Orang Kudus……… 11

Penasihat: Romo Y. Natalis, Pr. Redaksi: Andreas E. S., Arifin,
Bambang S. W., Caecilia, Fridus RM, Martinus, Steven F., Nancy Email
Redaksi: wartaku_teresa@yahoo.com

LIPUTAN UTAMA

“Murid Kristus yang Melakukan Hal-hal Kecil
dengan Cinta yang Besar Sebagai Wujud Aku
Bagian dari PITC “
Rapat Karya (RAKA) 2011 PITC
Penegasan Bersama Dalam Roh Kudus

1. Latar Belakang Raka
Visi-misi Paroki Ibu Teresa Cikarang (PITC)
terwujud melalui 4 hal : 1) Kebijakan Paroki
(Pedoman Rumah Tangga Paroki - PRTP), 2)
Organisasi (Struktur Piramidal terbaik, Semangat
Turba, Setara Teamwork -TST dan Pelaksananya

Aktivis + semua umat), 3 ) Program 3 P (Retret
Pembebasan, Pemberdayaan dan Pendalaman),
4) Monitoring, Maintenance, Evaluation dan
Development (Media rekam, Raport Lingk, Pleno, RAKA dll). Oleh karena itu apakah perlu
pertanyaan: haruskah ada Rapat Karya / RAKA?
Raka diadakan dalam rangka evaluasi/berhenti sebentar untuk bermenung bersama sudah
sampai dimana paroki ini berjalan. Apakah masih berjalan pada jalur yang benar yaitu
mewujudkan visi-misinya. Selain itu kita bisa menginvetaris mutiara-mutiara karya Ilahi di PITC
yang perlu dikumpulkan sehingga tidak tercecer, terbuang. Selanjutnya mutiara itu digosok agar
sungguh bercahaya dan menjadi rekam jejak karya Ilahi dalam sejarah Gereja PITC. Dengan
kata lain rapat karya (Tuhan) ini berlangsung sebagai suatu Discernment Communal
(penegasan bersama dalam Roh Kudus), suatu evaluasi bersama dalam doa dengan bantuan
Roh Kudus. Dalam Raka ini diharapkan peserta menemukan makna/nilai (Tuhan) dalam Karya
Pengabdian PITC, menjumpai Tuhan dalam diri setiap orang yang dilayani dan akhirnya bisa
mensyukuri boleh ikut sertaan dalam Karya Tuhan.
Semoga rekomendasi Raka tetap menjadi inspirasi bagi peziarahan PITC dalam mewartakan
kemuliaan Tuhannya di bumi Cikarang. Hasil rekomendasi RAKA ini akan menyempurnakan
Kebijakan paroki, Organisasi dan Program-program yang terpadu. Dengan demikian umat
beriman sungguh bisa menjawab kebutuhan dan tantangan jaman menuju terwujudnya visi-misi
PITC yaitu menjadi paguyuban yang menjadi rahmat dan berkat bagi rakyat sekitarnya.

2. Tema Raka 2011
Berdasarkan pengalaman tidak mudahnya mewujudkan rekomendasi Raka selama ini, maka
pada tahun ini dan mungkin di tahun mendatang, ada baiknya kita tidak mengganti tema besar
Raka, melainkan lebih membumikan agar semakin konkrit dan mudah diterapkan bersama serta
mampu mensinergikan seluruh komponen dan potensi PITC. Dengan demikian diharapkan
menjadi gerakan seluruh umat PITC.
Oleh karena itu tema raka tahun 2011 ini tetap fokus kepada pertobatan/pemurnian diri
kita masing-masing terus menerus sebagai MURID KRISTUS yang melakukan hal-hal kecil
dengan cinta yang besar sebagai wujud aku bagian dari PITC.
Murid-murid melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar merupakan wujud nyata
mengikuti Yesus. Ikut Yesus berarti sadar bahwa Yesus adalah Penebus dan
Penyelamatku. Dan muara mengikuti Yesus adalah kesaksian hidup. Kita bisa mencontoh
kesaksian hidup dari para penatua jemaat terungkap dalam surat rasul Petrus yang pertama bab
5 ayat 1 – 11 (bdk I Tim 3 : 1 – 13). Oleh sebab itu kita, para hamba Tuhan hendaknya
Untuk Kalangan Sendiri

2

jangan hanya duduk-duduk, melainkan harus melanjutkan pekerjaan Yesus sementara
Ia tidak ada di dunia, naik ke Surga. “ Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus


turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku. Sesudah Ia mengatakan demikian,
terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka”(bdk
Kis 1 : 8 – 11).
Jadi pemurnian diri sebagai murid-murid Yesus Di PITC bisa melalui melakukan hal-hal yang
kecil dengan cinta yang besar (Gopek sehari, dll bdk Roma 12 : 5 – 16a dan Lukas 16 : 10 – 17
atau Mrk 13 :31). Namun hal itu terasa tidak sebegitu gampang dijalankan. Diperkirakan karena
umat kurang merasa memiliki (sense of belonging = bagian dari) Gereja /PITC. Umat kurang
menyadari bahwa masing-masing pribadi adalah bagian dari Gereja Katolik, Keuskupan Agung
Jakarta, PITC, Lingkungan dan bagian dari keluarganya yang tidak dapat terpisahkan. Oleh
karena itu tema Raka semakin dikonkritkan dengan tambahan: sebagai wujud aku bagian
dari PITC (bdk I Kor 12 : 12 – 31, banyak anggota tapi satu tubuh). Atau boleh dikatakan aku
sehati seperasaan dengan anggota yang lain dari PITC. Kalau anggota tubuh kita yaitu
jempolnya sakit maka anggota tubuh yang lainpun merasa tersakiti. Bukankah hal itu
merupakan wujud kita saling mengasihi satu sama lain, seperti yang diperintahkan Yesus pada
perjamuan malam terakhirNya.
3. Konteks SAGKI –KWI-Visi Misi KAJ-PITC
Paroki Ibu Teresa juga merupakan bagian dari Gereja Katolik Indonesia, mau tidak mau
harus terlibat dalam keprihatinan Gereja secara menyeluruh. Diharapkan apapun karya
pelayanan pastoral di PITC sungguh selaras dengan Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia

(SAGKI) yang bertemakan:“Ia datang supaya Semua memperoleh hidup dalam
Kelimpahan” ( Yoh 10 : 10). Artinya umat hidup dalam relasi yang dekat dengan Tuhan serta
merasakan perlidunganNya. Ditekankan pula betapa pentingnya
metode narasi dalam
pewartaan dan diperlukan Katekese yang membebaskan. SAGKI mengajak umat beriman untuk
semakin berdialog dengan BUDAYA( Syukur atas kekayaan budaya Indonesia, sikap hormat dan
kasih, menjunjung tinggi kebaikan , persaudaraan, dan kebenaran yang ada dalam kebudayaan,
Gereja mengakui karya agung Allah dalam kebudayaan), berdialog dengan AGAMA LAIN (Gereja
mampu menemukan nilai-nilai Injili yang dihidupi oleh para penganut agama dan kepercayaan
yang lain serta belajar beriman dari mereka) dan berdialog dengan KEMISKINAN (proses
pemiskinan menciderai manusia sebagai citra Allah yang luhur mulia dan kudus, Gereja wajib
solider dengan orang miskin). SAGKI ini dilanjutkan dengan Sidang Konferensi Wali Gereja
Indonesia (KWI) dengan tema: “Marilah Terlibat dalam menata hidup Bangsa”. Prihatin adanya
situasi bencana dimana-mana sehingga para Uskup menyapa dan meneguhkan kepedulian umat
bersama masyarakat untuk
membantu korban bencana alam. Mereka bergembira dan
bersyukur atas karya umat yang terlibat berdialog dengan kebudayaan, keragaman agama dan
kemiskinan. Seluruh umat Katolik Indonesia diajak untuk lebih terlibat menata kehidupan bangsa
yang dikaitkan dengan usaha memberantas korupsi, pengentasan kemiskinan, mengembangkan
toleransi berdasarkan kasih (prihatin atas jarak kaya miskin semakin lebar) dan penegakan

hukum berkeadilan serta melihat akar masalahnya. Semuanya dilaksanakan melalui pembedaan
Roh. Sehingga diharapkan adanya perubahan dari dalam batin dan perubahan yang berakar
pada iman yang teguh. Semuanya demi keselamatan bangsa dan kemuliaan Allah semata.
Adapun Pesan Natal Bersama PGI KWI 2010 yang perlu kita cermati adalah“Terang yang
Sesungguhnya Sedang Datang Ke Dunia” (bdk Yoh 1 : 9). Sisi gelap peradaban masyarakat
membuat kita semakin membutuhkan Terang yang sesungguhnya. Terang yang membawa
pengharapan karena Roh yang dibawaNya membebaskan kita dari pelbagai kegelapan. Natal
merupakan tindakan nyata Allah mempersatukan kembali CiptaanNya di dalam Kristus. Terang
itu sedang datang dan sungguh ada di dalam kehidupan. Merayakan natal bearti kita menerima
3

Untuk Kalangan Sendiri

kembali Yesus Kristus dan menyatukan diri dengan Yesus Kristus dengan membuka wawasan
baru bagi kesejahteraan umat manusia serta keutuhan ciptaan. Oleh karena itu kita wajib ikut
serta mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur, bahkan melalui usahausaha kecil tapi konkrit misalnya; menjalin hubungan baik dengan sesama warga masyarakat
demi kesejahteraan, melestarikan lingkungan hidup, tidak meletakan sampah sembarangan,
menggunakan air dan listrik seperlunya, menggunakan alat yang ramah lingkungan. Semuanya
dapat terlaksana kalau kita berusaha untuk memantapkan penghayatan keberimanan kristiani
secara batiniah yang berpangkal pada relasi yang erat dan mesra dengan Allah secara

pribadi, serta menghindari praktek ibadat keagamaan secara lahirah semu. Perayaan kelahiran
Tuhan Yesus sebaiknya secara sederhana. Dan yang terpenting mari bangkitlah dan gerakanlah
peradaban kasih sebagai tanda penerimaan akan Terang itu.
Selanjutnya yang perlu kita cermati pula adalah Visi Misi Keuskupan Agung Jakarta
(KAJ). Gereja KAJ yang dibangun dan dikembangkan menjadi umat Allah yang semakin setia
sebagai murid-murid Yesus dalam menanggapi Kabar GembiraNya dan semakin setia sebagai
saksi dan utusanNya dimanapun umat hidup dan bekerja. Itulah visi KAJ, sedangkan Misi KAJ
adalah memberdayakan lingkungan teritorial paroki dan kelompok kategorial menjadi
umat basis yang makin berkualitas: umat basis juga mencakup keluarga, komunitas biara dan
pastoran. Kualitas yang ditingkatkan: iman (makin signifikan), persaudaraan (makin inklusif) dan
pelayanan (makin relevan). Membangunnya dalam dua arah: ke dalam(persekutuan umat
beriman Katolik) dan ke luar (persaudaraan insani antar tetangga seRT/RW). Mgr Suharyo dalam
dalam temu para Pastor 15 Nopember 2010 berharap agar 1) pelayanan katekese jangan
berhenti sampai di sini tapi perlu kita pikirkan terus-menerus, 2) perhatian Gereja ke dalam
mencakup 3 hal pokok : pembaruan struktur, Katekese dan Liturgi. Perhatian besar terhadap
katekese dirasakan juga oleh para Uskup. Sidang KWI 2011 akan berisi studi tentang katekese
oleh para Uskup. Maka yang kita bicarakan gayung bersambut dengan keprihatinan para Uskup.
ita cermati pula Visi Misi PITC. Visi PITC adalah Paguyuban umat beriman yang mau berbagi
dan merakyat. Misinya: Gereja Paroki Ibu Teresa berkendak kuat untuk membangun paguyuban
umat beriman (komunitas basis beriman penuh harapan) dalam ikatan persaudaraan sejati

murid-murid Kristus, yang dijiwai oleh Roh Kudus, berani berkata „cukup‟ kepada godaan
duniawi, mempunyai spiritualitas berbagi dan jiwa merakyat (inkarnatoris), sehingga
kehadirannya merupakan rahmat bagi masyarakat sekitar. (by: Rm. Samuel Pangestu, Pr.)
RENUNGAN

Berjaga-jagalah, Tuhan Akan Datang!
Akhir-akhir ini banyak sekali film bioskop dan sinetron di TV menampilkan cerita tentang
kiamat. Sebut saja diantaranya film Armageddon, Deep Impact, 2012 dan sinetron Kiamat Sudah
Dekat. Namanya saja cerita film dan sinetron, jadi sah-sah saja sang sutradara menyajikan
berbagai macam versi kiamat. Sementara itu banyak orang menafsirkan bencana alam yang
kerap melanda negara kita saat ini sebagai tanda-tanda akhir zaman. Apakah memang kiamat
atau kedatangan Tuhan sebentar lagi akan tiba? Yang jelas, kita tidak tahu kapan saatnya
kiamat tiba dan bagaimana bentuknya kiamat tersebut.
Hari ini kita memasuki masa Adven. Kata Adven berasal dari bahasa Latin adventus yang
berarti kedatangan. Pada masa Adven ini, Gereja mengajak kita untuk merenungkan kembali
bagaimana kerinduan umat manusia akan rahmat Allah akan kedatangan-Nya secara nyata di
dunia ini, yang kita rayakan pada peristiwa hari Natal. Pada masa Adven ini, kita juga
mempersiapkan diri kita untuk menantikan kedatangan Tuhan keduakalinya. Kita tidak pernah
tahu kapan waktunya kedatangan Tuhan tersebut karena memang bukan hal itu yang menjadi
Untuk Kalangan Sendiri


4

fokus perjalanan iman kita.
Melalui liturgi Adven, yang penuh dengan seruan terus-menerus akan sukacita pengharapan
datangnya Mesias, membantu kita memahami kepenuhan nilai dan makna misteri Natal. Natal
bukan hanya sekedar mengenangkan peristiwa bersejarah yang terjadi lebih dari 2000 tahun
yang lalu di suatu kota kecil di Yudea. Melainkan, haruslah kita pahami bahwa seluruh hidup kita
hendaknya menjadi suatu “Adven”, dalam pengharapan yang siaga akan kedatangan Kristus
yang terakhir. Untuk mempersiapkan hati kita menyambut Tuhan yang, seperti kita maklumkan
dalam Syahadat, akan datang suatu hari kelak untuk mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kita wajib belajar mengenali kehadiran-Nya dalam peristiwa-peristiwa hidup sehari-hari. Jadi,
Adven adalah suatu masa pelatihan intensif yang mengarahkan kita secara pasti kepada Dia
yang telah datang, yang akan datang dan yang senantiasa datang.
St. Paulus dalam Bacaan Kedua Misa hari ini mengingatkan bagaimana kita haru
mempersiapkan diri kita dalam menantikan kedatangan Tuhan: Marilah kita hidup dengan sopan,
seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan
hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus
sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan
keinginannya (Rm 13:13-14). Bersama Kristus kita menjadi terang bagi kehidupan kita, pada

saat ini juga!
Marilah masing-masing kita melewatkan persiapan yang pantas demi menyambut perayaan
Natal. Kita upayakan seluruh hidup kita hendaknya menjadi suatu “Adven”, dalam pengharapan
yang siaga akan kedatangan Kristus yang terakhir, seperti sabda Yesus sendiri: “Berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” ( Mat. 24:42 ). Mari kita berjalan di
dalam terang TUHAN! (Yes 2:5). Selamat ber-Adven! (PB)
BERITA SEPUTAR PAROKI

Engkau Tidak Mengetahui Saat, Bilamana Allah
Melawat Engkau
Hidup di tengah kota yang kental dengan nuansa industri seperti di Cikarang ini, bagi para
karyawan pabrik, sebagian besar waktunya sudah bisa dipastikan tercurah untuk urusan
pekerjaan, dari bangun tidur pagi hari hingga menjelang senja, menjadi suatu rutinitas harian
yang harus dijalani. Ditengah rutinitas ini Bidang pengebangan Talenta dan Kaderisasi bekerja
sama dengan pagutuban HRD dan Pengusaha mencoba untuk menyelipkan sedikit agenda misa
karyawan untuk sekedar “break” dari rutinitas harian para karyawan. Selain untuk mendapatkan
penyegaran melalui firman dan kehadiran Tuhan dalam misa, acara misa karyawan ini juga
dipakai untuk ajang silaturahmi antar karyawan agar saling mengenal satu sama lain. Tidak
ketinggalan juga sie Pekerja sering menginformasikan mengenai lowongan pekerjaan yang ada
di perusahaan-perusahaan seputar Cikarang. Untuk memudahkan pelaksanaannya, misa

dilakukan di 2 tempat, yang pertama dilakukan untuk para karyawan yang bekerja di seputar
Lippo Cikarang (kawasan industry EJIP, Hyundai, dll) dan yang kedua dilakukan untuk para
karyawan yang bekerja di kawasan Jababeka, Lemah Abang, Deltamas dan sekitarnya.
Pada tanggal 18 November 2010 kemarin giliran para karyawan yang bekerja di Jababeka
mengadakan misa ini, yang dilaksanakan di Aula Ruma Sakit Harapan Keluarga Cikarang Baru.
Misa yang dimulai pada pukul 17.45 WIB ini dipimpin oleh Romo Yosef Natalis Kurnianto, Pr. dan
dihadiri sekitar 40-an karyawan. Adapun Tema misa kali ini adalah: “Engkau tidak
mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau”. Dalam homili, Romo menyampaikan
beberapa pesan kepada para karyawan yang hadir dalam misa tersebut yaitu:
Pepatah mengatakan “jauh di mata dekat di hati”, tetapi dalam kehidupan kita sering
5

Untuk Kalangan Sendiri

kali yang terjadi adalah “dekat di mata jauh di hati”. Seringkali kita tidak menyadari bahwa
apa yang ada di sekitar kita sebenarnya sangat bermakna, tetapi sering kita sia-siakan dan tidak
dianggap penting. Tetapi kita baru menyadarinya setelah waktu berjalan, dan menyesalinya
karena kesempatan itu tidak selalu datang kembali. Sebagai contoh, Balai Latihan Kerja (BLK) di
paroki kita saat ini, yang dianggap belum dimanfaatkan secara optimal oleh umat kita sendiri.
Dimana wadah yang disediakan oleh Paroki Ibu Teresa Cikarang ini dapat memfasilitasi dalam
peningkatan sumber daya manusia bagi umat Paroki Ibu Teresa Cikarang. Jangan sampai
fasilitas (seperti BLK) dari paroki yang diberikan kepada umat secara cuma-cuma tidak
dimanfaatkan secara optimal. Dan apabila nantinya kita tidak segera mulai membuka mata akan
kesempatan yang terbuka lebar di depan, dan hanya penyesalan yang datang kemudian jika
kesempatan/fasilitas itu (BLK) sudah diambil dari kita.
Dengan misa kali ini, diharapkan kita sebagai karyawan dan pengusaha Jababeka dan
sekitarnya mendapatkan siraman dan sapaan rohani dari pastor di Cikarang. Dalam misa ini, kita
mendoakan tempat kerja, dan pekerjaan kita agar selalu diberkati dan mampu bertahan didalam
persaingan yang semakin tidak menentu. Selain itu, kita juga bertemu dan bertegur sapa, saling
membagikan pengalaman-pengalaman dalam pekerjaan sehingga diharapkan akan semakin
menumbuhkan rasa persaudaraan dalam Iman. (EMK)
Untuk informasi mengenai kegiatan misa karyawan, dapat diperoleh di Facebook:
Komunitas Pekerja Katolik (KPK)Paroki Ibu Teresa Cikarang
INFO KATEGORIAL

Sinergi Koor Lingkungan – Koor Paroki
Di Gereja Paroki Ibu Teresa - Cikarang (PITC), saat ini dikenal beberapa jenis Koor untuk
mengiringi perayaan misa, ialah Koor Lingkungan, Koor Paroki dan Koor Kategorial, seperti Koor
Bina Iman Anak (BIA), Koor Orang Muda Katolik (OMK), Koor Sekolah Don Bosco, Koor Akademi
Teknik Mesin Industri (ATMI) dll.
Sebagai catatan, Koor Paroki dibentuk oleh Romo menjelang akhir tahun 2004, dengan
tujuan awal mengiringi perayaan misa yang dipersembahkan oleh Romo di paroki-paroki lain
dalam wilayah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), dengan maksud memperkenalkan PITC sebagai
paroki paling Timur di KAJ, sekaligus mengumpulkan dana sumbangan untuk pembangunan
gedung gereja PITC.
Pelaksanaan tugas awal ini berlangsung sampai tahun 2006, diselingi tugas mengiringi Misa
Hari Minggu / Hari Raya di Gedung Trinitas dan disusul tugas-tugas tingkat Dekenat Bekasi dan
KAJ, antara lain mengikuti Lomba Koor Antar-Paroki dan ikut mengiringi perayaan Misa Syukur
200 Tahun KAJ di GOR Bekasi tahun 2007.
Salah satu kendala yang dirasakan saat ini untuk berfungsinya Koor Paroki adalah
kurangnya dukungan dari Koor-Koor Lingkungan, sebagai contoh, pada pelaksanaan tugas Misa
Hari Minggu tanggal 3 Oktober 2010, Koor Paroki didukung oleh anggota yang berasal dari
hanya 12 lingkungan di antara 37 lingkungan yang ada di PITC.
Sehubungan dengan hal di atas, mungkin ada baiknya dikaji hubungan atau saling
keterkaitan yang ada antara Koor Lingkungan dan Koor Paroki, antara lain:
• Apa tugas & prioritas Koor Lingkungan?
• Apa tugas & prioritas Koor Paroki?
• Mengapa Koor Lingkungan harus mendukung Koor Paroki?
• Apa keuntungan yang akan diperoleh Lingkungan kalau mendukung Koor Paroki?
Pertanyaan-pertanyaan di atas kiranya dapat dijawab sebagai berikut:
Untuk Kalangan Sendiri

6

Tugas & Prioritas :
Tugas Koor Lingkungan dan Koor Paroki adalah sama, yaitu mengiringi misa dengan lagulagu liturgi sesuai tema/bacaan misa, sekaligus mengajak umat menyanyikan bersama lagu-lagu
tersebut, terutama lagu Pembukaan, Persembahan, Ordinarium dan Bapa Kami.
Dengan keterbatasan yang ada, terutama di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), pada
umumnya mutu pelayanan Koor Lingkungan di bidang musik liturgi belum dapat dijadikan
prioritas, dan jika sewaktu-waktu terdengar suara kasar, suara sumbang, suara cempreng, suara
leher, monoton, kurang sinkron, kurang padu, kurang greget dsb., diharapkan umat dapat
memakluminya.
Mungkin saja anggota Koor Lingkungan suaranya ada yang sangat bagus, tetapi belum
dapat diimbangi oleh anggota yang lain, atau mungkin talenta suara yang ada cukup memadai,
tapi dirigen atau pelatihnya belum cukup berpengalaman untuk mengelolanya dengan baik.
Walaupun mutu pelayanan belum dapat dijadikan prioritas, pelayanan bersama di bidang
musik liturgi pada umumnya akan menambah keakraban antara para anggota Koor, yang mana
akan membantu terbinanya komunitas basis berskala lingkungan, dan hal ini cukup pantas untuk
dijadikan prioritas bagi Koor Lingkungan.
Pada Koor Paroki, jika talenta-talenta suara yang terbaik dari segenap lingkungan dapat
dipersatukan di dalamnya, masalah SDM akan teratasi, dan mutu pelayanan kepada umat dapat
selalu dijadikan prioritas utama. Diharapkan, melalui lagu-lagu liturgi yang dipersembahkan,
perayaan misa menjadi jauh lebih indah dan berkesan, bahkan umat dapat merasakan
Kehadiran, Kasih dan Kuasa Tuhan secara lebih nyata (Referensi dari Alkitab: 2TAW 5: 12 -14).
Mutu pelayanan yang diharapkan dari Koor Paroki tentu tidak dapat tercapai jika Koor Paroki
tidak didukung oleh talenta-talenta suara terbaik yang berasal dari Koor Lingkungan, olehkarena
itu diharapkan, para Koordinator Koor Lingkungan maupun para Ketua Lingkungan tidak pernah
ragu-ragu mengutus talenta-talenta terbaiknya untuk mendukung kegiatan Koor Paroki, dengan
pengertian bahwa hal itu tidak pernah akan membawa kerugian bagi Lingkungan, karena:
1.Romo sudah mensyaratkan bahwa setiap anggota Koor Paroki harus tetap aktif
mendukung kegiatan Koor Lingkungan.
2.Ketrampilan anggota Koor yang diutus akan cepat bertambah, yang mana akan
meningkatkan mutu pelayanan Koor Lingkungan. Bila dirasa perlu, sewaktu-waktu dapat
didatangkan pelatih-pelatih yang berpengalaman dari paroki lain yang sudah lebih maju,
untuk mempercepat peningkatan ketrampilan para anggota Koor.
3.Setiap pelayanan tentu memerlukan pengorbanan, namun hal itulah yang akan
dipersembahkan oleh para anggota Koor dalam Perayaan Ekaristi Kudus, dan akan
menjadi tabungan masing-masing di surga (termasuk bagi pihak yang mengutusnya).
Mengacu pada pembahasan di atas, tugas pokok Koor Lingkungan dan Koor Paroki dapat
dirumuskan sebagai berikut :
• Tugas Pokok Koor Lingkungan:
“Membina komunitas basis dan keakraban antara warga lingkungan dengan cara
pelayanan bersama di bidang musik liturgi”
• Tugas Pokok Koor Paroki:
“Melayani umat melalui keindahan musik liturgi”
Dengan perwujudan sinergi yang positip antara Koor Lingkungan dengan Koor Paroki
sebagaimana diuraikan di atas, diharapkan pelayanan di bidang musik liturgi dapat dilaksanakan
secara lebih optimal, demi perkembangan indah gereja yang kita cintai.
Cikarang, 7 November 2010
Tim Dirigen Kor Paroki
E-mail: paulushd@centrin.net.id
7

Untuk Kalangan Sendiri

MUTIARA IMAN

Doa untuk Sahabatku di Lereng Gunung Merapi
dikarang oleh: Danya Manalu, Kelas: IV SD (Ling. Petrus)
Airmataku masih terus membasahi pipi, ketika ibu memintaku untuk membukakan pintu,
karena terdengar dari luar ada yang mengetuk pintu. Aku segera menuju kearah pintu dan
membukakan pintu bagi kakakku yang baru pulang dari sekolah. Hari ini memang aku sedang
libur sekolah karena guru guru sedang rapat, dan tanpa menunggu kakak bertanya aku
langsung bilang ke kakak, “Kak, gunung Merapi meletus, sungguh sedih dan ngeri kak, sejak
tadi aku bersama ibu menonton berita di televisi, banyak anak anak yang jadi korban.” kataku
kepada kakak yang sedang menaruh tas sekolahnya.
Awan hitam tinggi sekali seperti jamur dipuncak gunung Merapi,
membuatku semakin ngeri, aku jadi ingat waktu ayahku bilang “wedhus
gembel” memang mirip sekali. Tak lama kemudian ibu menelepon ayah di
kantor untuk memberitahu berita meletusnya gunung Merapi, sambil
mengabarkan kalau “mbah Maridjan” yang bertugas menjaga gunung itu,
juga turut meninggal pada saat itu. Kakak memang sering bilang kalau mbah
Maridjan adalah “juru kunci” Gunung Merapi, tapi aku belum mengerti
maksudnya. Aku mendengar dari berita kalau beliau mati dalam keadaan
bersujud, pasti beliau sedang berdoa, sewaktu awan panas yang mengerikan
itu datang dan menghancurkan semua yang ada.
Di televisi aku masih melihat orang-orang berlari-lari, banyak juga anak-anak seumur aku
menangis, dengan muka yang penuh debu dan orang orang tua berteriak teriak mencari
anaknya sambil meminta pertolongan. Tapi siapa yang hendak menolong karena semua sibuk
menyelamatkan diri. Aku juga melihat semua rumah rumah tertutup oleh debu, jalan-jalan,
hewan hewan ternak semua seperti di selimuti warna putih debu yang panas. Hatiku menangis,
airmataku seperti tidak mau berhenti. Aku membayangkan bagaimana sahabat-sahabatku yang
ada di lereng Gunung Merapi itu berlari dan meminta tolong. Aku segera memeluk ibu, seakan
aku sedang berada disana seperti sahabat-sahabatku di lereng gunung itu.
Hari ini tepat tanggal 26 Oktober 2010, Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah
meletus seperti yang sudah diperkirakan oleh ahli gunung berapi. Kata ayah, memang
masyarakat di sekitar lereng gunung merapi sudah diperingatkan akan bahaya meletusnya
Gunung Merapi. Masyarakat harus mengungsi jauh dari puncak gunung itu. Malah ayah bilang
kalau Gunung Merapi ini gunung berapi yang paling aktif di dunia. Tidak jauh dari tempat aku
tinggal, juga ada gunung berapi, yaitu Gunung Semeru, aduh mudah mudahan tidak meletus,
aku jadi takut dan ngeri. Aku hanya bisa berdoa agar Tuhan selalu tetap menjaga kami dan
menolong sahabat-sahabatku yang saat ini sedang kesusahan tertimpa bencana alam.
Aku dengar ibu juga cerita kalau di Mentawai Sumatera Barat, sedang terjadi bencana alam
yaitu tsunami, banyak juga korban disana. Anak anak seumur diriku juga banyak yang menjadi
korban, berlari-lari bahkan meninggal dunia. Bahkan sebelumnya, juga ada bencana alam lain
yaitu Banjir Bandang di Wasior, Papua yang banyak menelan korban baik orang tua dan anak
anak. Hatiku seperti ingin menjerit, pasti Tuhan sedang marah dengan negeri ini, ”Tuhan tolong
kami, ampuni kami, jauhkan kami semua dari mara bahaya dan bencana”. Sambil airmata terus
membasahi pipi, aku ingin berdoa buat sahabat sahabatku yang tertimpa bencana alam itu. Aku
sudah tidak tahan lagi melihat kesedihan dan penderitaan sahabat sahabatku itu, aku ingin
berdoa kepada Tuhan memohon segala ampun.
Untuk Kalangan Sendiri

8

Dengan alasan aku sudah mengantuk aku pamit ke ibu ingin tidur di kamar, sambil
membawa buku doa yang setiap hari kami gunakan untuk berdoa. Di dalam kamar aku bersujud
dan berdoa memohon kepada Tuhan agar kami semua dilindungi dan diberkati, terutama
sahabat-sahabatku yang ada di lereng gunung Merapi, agar mereka ditolong oleh para
dermawan, dan diberi ketabahan dalam menghadapi semua penderitaan mereka.
Di dalam doaku, aku memohon :
“Tuhan, masihkah mau Kau mendengarkan doaku
Tuhan, masihkah gerangan sembahku kau terima
Mana tangan-Mu, gelapnya jalan yang kini kutempuh
Sesatkah anak-Mu kini melangkah dengar Tuhan ratapanku……”
(“Dengar Tuhan”, oleh : Julius Sitanggang)

JADWAL KEGIATAN PAROKI
WARTA PAROKI

1

2

3

Tim Pewartaan
• Seminar Sosial dan Sosiologi dengan
pembicara Ibu Fransiska Ery Seda, pada hari
Minggu, 28 Nov „10, bertempat di Sekolah
Don Bosco III Taman Sentosa dari pkl.
08.00 s/d 15.00.
• Seminar Sejarah Gereja dengan pembicara
Fater Aman, pada hari Minggu, 05 Des „10,
bertempat di Sekolah Don Bosco III Taman
Sentosa dari pkl. 08.00 s/d 15.00.
• Baptisan Bayi tgl 05 Des „10. Pembinaan
orangtua dan wali baptis tgl 28 Nov „10, pkl.
09.30 WIB, bertempat di Ruang Misa.

PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik)
• PDKK ELZA (Elisabeth Zakaria)
Tgl. 01 Des „10, pk. 19.30, di Ruko Roxy B. 52,
Lippo Cikarang, diadakan Persekutuan Doa
Karismatik Katolik Elza dengan tema: “Bagaimana
Mengubah Pasangan yang Mengecewakan
Hidupku”, pembicara: Lanny Polla.

Orang Muda Katolik (OMK)
Setiap Sabtu IV, 19:00-21:00 di Rumah Putih. Informasi
lebih lanjut, hubungi: Oya (0813-1059-2876), Hery
(0815-9444-992), Angga (0856-4209-7865), Ferry Kiong
(0859-2138-7959)

Tim Pelayanan
• Paroki Ibu Teresa membuka “Dompet Peduli
Bencana”. Sumbangan dalam bentuk uang
yang akan disalurkan untuk pasca bencana di
Wasior, Mentawai dan Merapi. Bantuan dapat
diserahkan ke sekretariat paroki atau dapat
menghubungi Bidang Pelayanan Paroki melalui
Bp. Triwicoro (0817193280) atau Ibu Ely
(08129283328)
• Akan diadakan Donor Darah pada hari
Minggu, 28 Nov ‟10, pkl 10:00 WIB, di
Trinitas. Mohon umat untuk ikut berpartisipasi.
• Kepada para pengurus lingkungan terutama
untuk pengurus lingkungan yang berada di
perumahan
baru
dan
membutuhkan
penghijauan. Paroki menyediakan bibit tanaman
sebanyak 4000 pohon, mohon para pengurus
lingkungan untuk membuat surat pengajuan
permintaan bibit tanaman tersebut ke Paroki,
harap bekerja sama dengan pengurus RT/ RW
setempat.

Balai Latihan Kerja (BLK)
Jadwal Kursus:
• Accounting : Sabtu 17:00 – 19:00
• Ms. Word
: Minggu 08:00 – 09:30
• Ms. Excel
: Minggu 09.30 – 10:15
• Mengetik
: Minggu 09:30 – 10:15
• Autocad
: Rabu 19:00 – 21:00
• B. Inggris
: Sabtu 17:00 – 18:30
Dapat mengubungi
• Bapak Antonius Chiang (08161438878)
• Ibu Felicia Elly Puspitosari (0816733457)
• Bapak Markus Adit (021 68066682)
• Sadara FX. Winarto (081316552481)
• Saudara Petrus Suyono (021 46611196)
Legio Mariae

Setiap Selasa, 10:00 – 12:00 di Rumah Putih
Misa Senakel

Sekretariat Paroki
Jadwal Kursus Persiapan Perkawinan tanggal 04
dan 05 Des „10, bertempat di Paroki
Bartolomeus Galaksi. Pendaftaran di Sekretariat
Paroki.

Setiap Sabtu I, 06:00 di Trinitas

9

Untuk Kalangan Sendiri

JADWAL PELAYANAN
Hari
Jumat
Sabtu
Minggu
Minggu
Sabtu

Tgl.
03-Des-10
04-Des-10
05-Des-10
05-Des-10
11-Des-10

Pk.
19:00
17:30
7:30
16:00
17:30

Koor
Kristus Raja
Maria Zakaria
Calistus
Bernadet
Gembala Baik

Hari
Minggu
Minggu
Sabtu
Minggu
Minggu

Tgl.
12-Des-10
12-Des-10
18-Des-10
19-Des-10
19-Des-10

Pk.
7:30
16:00
17:30
7:30
16:00

Koor
Valentinus
Ignasius Loyola
Mikael
Ratu Rosari
Dominikus de Guzman

Jadwal Perayaan Ekaristi & Petugas Liturgi
Minggu Adven II
Jumat, 03 Des‟ 10
19:00 WIB

Sabtu, 04 Des‟ 10
17.30 WIB

Minggu, 05 Des‟ 10
07.30 WIB

Minggu, 05 Des‟ 10
16.00 WIB

Lektor /
Lektris

Ningrum

Hermawan, Lili

Fanny, Tyas

Yono, Vivi

Komentator

Angel

Herman

Tyas R.

Tere

L. A. Sukirna

G. D. Tjahjono, P.
Budiono, S. Soedibyo,
M. Pangudiyono, N.
Sudaryanto

A. P. Ram Rosanto, L.
A. Sukirna, M. Budi
Susanto, A. Z.
Sardjono, M. Subagyo,
Josef R. Raco, Y. R.
Reming, Br. Petrus Pay

S. Tappi Mellese, M. Ody

Tata Tertib
& Koor

Lk. Kristus Raja

Lk. Maria Zakaria

Lk. Calistus

Lk. Bernadet

Organis

Sdr. Nanang

Ibu Vivi

Bp. Agri H.

Prodiakon

Putra Altar

Petugas Balai Kesehatan Masyarakat & Dokter Jaga (November - Desember 2010)
Tanggal

Lingkungan

Dokter Jaga

Apoteker

Perawat / Bidan

28-Nov-10

Lk. Stefanus

dr. Nancy

Yovita, Lina, Fransiska

Rika Amalia, C. Novi Indri

05-Des-10

Lk. Sisilia

dr. Sino

A. Pudjiastuti, Endang, Lidwina

FX. Mariati, Anna

Tanggal

Hari Raya/Pesta - Bacaan Liturgi

29-Nov-10

Hari Biasa Pekan I Adven

30-Nov-10

Pesta S. Andreas

Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,(4b-5,6-7) 8-9; Mat. 8:5-11
Rm. 10:9-18; Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 4:18-22
01-Des-10

Pw S. Dionisius dan Redemptus
Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 1529-37; atau dr RUybs

02-Des-10

Hari Biasa Pekan I Adven

03-Des-10

Yes. 26:1-6; Mzm. 118:1,89,19-21,25-27a; Mat. 7:21,24-27
Pesta S. Fransiskus Xaverius
1Kor. 9:16-19,22-23; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-20

04-Des-10

Hari Biasa Pekan I Adven

05-Des-10

Hari Minggu Adven II

Yes. 30:19-21,23-26; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Mat. 9:35 - 10:1,6-8
Yes. 11:1-10; Mzm. 72:1-2,7-8,12-13,17; Rm. 15:4-9; Mat. 3:1-12
Untuk Kalangan Sendiri

10

MENGENAL ORANG KUDUS

Santo Andreas, Rasul
Andreas, salah seorang dari kedua belas Rasul Yesus, Tuhan kita. Mulanya ia
berguru pada Yohanes Pembaptis; tetapi kemudian ia bersama seorang kawannya
mengikuti dan menjadi murid Yesus, segera setelah Yohanes mengarahkan
perhatian murid-muridnya kepada Yesus dengan menyebutNya "Anak Domba
Allah" yang dinantikan Israel (Yoh 1:36-42).
Saudara Simon Petrus ini adalah nelayan kelahiran Betsaida, sebuah kota di
tepi danau Genesaret (Mrk 6:45; Yoh 1:44; 12:21). Ayahnya Yohanes (Yona)
adalah juga seorang nelayan di Kapernaum, sebuah kota yang letaknya 4 km
sebelah barat muara Yordan pada danau Genesaret. Andreas-lah yang membawa
Simon saudaranya (yang kemudian disebut Yesus 'Petrus', Si Batu Karang)
kepada Yesus. Bersama Yakobus dan Yohanes (anak-anak Zebedeus). Andreas
dan Simon adalah murid-murid Yesus yang pertama. Ketika beberapa orang Yunani mau
bertemu dengan Yesus, Andreas lah yang membawa mereka kepada Yesus dan menyampaikan
maksud mereka itu kepadaNya. Karena keutamaannya ini, Santo Beda menjuluki dia "Pengantar
kepada Kristus”.
Setelah Yesus naik ke surga, Andreas ada di antara rasul-rasul lainnya di ruang atas untuk
menantikan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus. Konon, ia kemudian mewartakan Injil di
Scytia dan Yunani, dan kemudian menurut tradisi (yang agak diragukan), ia pergi ke Byzantium,
di mana ia mengangkat Stachys menjadi Uskup setempat.
Di mana, kapan, dan bagaimana Andreas wafat kurang diketahui jelas. Namun seturut
tradisi, ia wafat di Patras, Acaia, digantung pada sebuah salib yang berbentuk huruf "X" (silang).
Ia bergantung di salib itu selama 2 hari, dan selama itu ia terus berkotbah kepada khalayak yang
datang menyaksikannya. Ia tidak dipakukan melainkan diikat saja pada salib itu, sehingga lebih
lama ia menderita sebelum menghembuskan nafasnya. Salib ini kemudian dinamakan orang
"Salib Santo Andreas".
Pada masa pemerintahan Kaisar Konstansius II, salib relikui Andreas itu dipindahkan dari
Patras ke gereja para Rasul di Konstantinopel. Sesudah kota itu rusak oleh Perang Salib pada
tahun 1204, maka salib itu dicuri dan kemudian disimpan di katedral Amalfi di Italia. Kurang
jelas apakah ia pernah berkotbah di Rusia dan Skotlandia seperti yang dikatakan oleh tradisi.
Yang jelas ialah bahwa ia dijadikan pelindung kedua negara itu. (sumber: http://imankatolik.or.id)
JADWAL SAKRAMEN TOBAT
ADVEN 2010
Hari
Selasa

Tgl.
30-Nov-10

Pk.
19:00

Rabu

01-Des-10

19:00

Kamis

02- Des-10

19:00

Jumat

03-Des-10

19:00

Sabtu

04-Des-10

20:00

Minggu

05-Des-10

19:30

Koor
Hendrikus
Fransiskus Xaverius
Cabang Bungin
Bernadeth
Antonius
Mikael
Angela
Lukas
Aloysius Gonzaga

11

Hari
Senin
Selasa

Tgl.
06-Des-10
07-Des-10

Pk.
19:00
19:00

Rabu

08-Des-10

19:00

Kamis

09- Des-10

19:00

Jumat

10-Des-10

19:00

Sabtu

11-Des-10

20:00

Koor
Ratu Rosari
Ignatius
Maria
Thomas
Keluarga Kudus
Agustinus
Basilius Agung
Gembala Baik
Gabriel
Kristus Raja
Untuk Kalangan Sendiri

Sekretariat Paroki Ibu Teresa - Cikarang
Jl. Pinus 7 No. 11A, Meadow Green Lippo
Cikarang - Bekasi 17550
Telp/Fax. (021) 897.29.82

Paroki Ibu Teresa
Cikarang
2010