Pendapat Siswa tentang Pelaksanaan Instrumen Non-Tes

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan

  2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6880 2337-6880 2337-6880

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Online: http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 2 Nomor 1, Februari , Hlm 30-35 Volume 2 Nomor 1, Februari , Hlm 30-35 Volume 2 Nomor 1, Februari , Hlm 30-35 dan dan dan

  ISSN Online:

  ISSN Online:

  Info Artikel: Diterima 08/01/2014 Direvisi 12/01/2014 Dipublikasikan 28/02/2014

  Ikatan Konselor Indonesia (IKI)

Pendapat Siswa tentang Pelaksanaan

Instrumen Non-Tes

  Melia Sutra Dewi, Indra Ibrahim

  )

  Universitas Negeri Padang

  Abstract Implementation of the non non-test instrument is essential to support the guidance a e and counseling

services in schools. Phe henomenon in the field of guidance and counseling ling teachers less

preparing/planning the im implementation of the non-test instrument and there is is guidance and

counseling teachers who d o do not deliver the results to the students as well as less ss use of non-test

instrument results . This stu study aims to describe students' opinions about: (1) prepara aration/planning,

(2) the administration, (3) (3) the delivery of results, and (4) the use of non-test instr nstrument results.

  Type a descriptive study y with a class XI student population numbering 178 pe people. Samples numbered 61 people were ta re taken using purposive sampling technique. Data were co collected using a

questionnaire and analyzed zed by a percentage formula. The results showed that stud students' opinions

on the implementation of th of the non-test instrument with respect to: (1) preparation/p tion/planning done

well, (2) the administration tion, (3) the delivery of results, and (4) the use of non-test test results is less instrument performing well. ell.

  Keyword: Opinions, Implementatio tation of the Non-Test Instrument

  Copyright © 2014 IICE - Multika ltikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselo elor Indonesia - All Rights Reserved

  Indonesian Institute for Counselin ling and Education (IICE) Multikarya Kons PENDAHULUAN Pelayanan bimbingan dan ko konseling merupakan salah satu komponen penting untuk uk pendidikan di sekolah.

  Bimbingan dan konseling adalah lah bagian dari kurikulum yang harus disiapkan guru bim bimbingan dan konseling kepada peserta didik. Pentingnya b a bimbingan dan konseling tidak terlepas dari tujuan bimbin bingan dan konseling itu sendiri yaitu untuk membantu per erkembangan siswa se-optimal mungkin. Jika kegiatan bela elajar-mengajar mengacu pada peningkatan kecerdasan inte intelektual, maka kegiatan bimbingan dan konseling di s i sekolah secara spesifik berorientasi membantu seluruh asp aspek-aspek perkembangan diri siswa.

  Sebagaimana Neviyarni (200 2009: 75) menyatakan bimbingan dan konseling adalah pe pelayanan bantuan untuk siswa dengan menciptakan kondis disi yang kondusif agar individu dapat berkembang secara ara wajar sesuai kapasitas dan peluang yang dimilikinya se sehingga ia berguna untuk dirinya dan masyarakatnya b a baik secara perorangan maupun kelompok, serta mampu pu mandiri dan berkembang secara optimal melalui bida idang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan bela elajar dan bimbingan karir yang dilakukan dengan berba rbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan n n norma-norma yang berlaku.

  Dalam spektrum pelayanan b n bimbingan dan konseling dikenal adanya jenis layanan da dan kegiatan pendukung. Jenis layanan bimbingan dan kon konseling adalah layanan orientasi, layanan informasi, lay layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan n konten, layanan konseling perorangan layanan bimbing ingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan ko konsultasi dan layanan mediasi. Pelayanan bimbingan d dan konseling itu perlu dibantu oleh kegiatan pendukung ung yang terdiri dari pelaksanaan instrumen, himpunan d n data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan an kasus. Pelaksanaan instrumenlah yang dapat digunakan d n dalam seluruh spektrum kegiatan pelayanan konseling dari ari perencanaan sampai dengan penilaian dan pengembanga gannya.

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7 Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7 Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7

  Bentuk instrumen itu menur urut Prayitno (2006: 6) dapat dipilah mejadi dua macam y yaitu instrumen tes dan instrumen non-tes. Instrumen tes tes jawaban responden atas soal-soal yang ada diperiksa b berdasarkan benar salah jawaban yang diberi akar positif d itif dan negatif, sedangkan jawaban instrumen non-tes dipe iperiksa bukan atas benar salahnya. Bukan juga tinggi renda dahnya namun mengetahui kondisi sebenarnya.

  Setiap individu berpribadi un i unik oleh sebab itu diperlukan teknik-teknik tertentu dalam lam memberikan bantuan atau bimbingan dan konseling. P . Pelaksanaan instrumen non tes dapat digunakan untuk m mengungkapkan kondisi siswa. Sebagaimana Tohirin (200 2007: 208) menyatakan bahwa kondisi dalam diri klien p n perlu diungkap melalui pelaksanaan instrumen non-tes yan yang selanjutnya dianalisis, ditafsirkan, disikapi dan diguna nakan untuk memberikan perlakuan secara tepat kepada klie lien dalam bentuk layanan bimbingan dan konseling.

  Sejalan dengan itu Prayitno tno (2004: 3) menyatakan pelaksanaan instrumen non-tes s dapat digunakan untuk mengungkapkan kondisi siswa dan dan membantu mengembangkan kondisi yang baik yang ad ada pada diri siswa. Hasil dari instrumen non-tes dapat digu igunakan sepenuhnya untuk pengoptimalan layanan yang d g diberikan kepada siswa. Hasil pelaksanaan instrumen non on-tes tersebut dapat mengungkapkan permasalahan apa pa yang sedang dihadapi siswa saat itu. Kemudian hasilny ilnya instrumen non-tes tersebut juga akan dipergunakan se sebagai pedoman dalam pemberian bantuan kepada siswa.

  a. Pendapat siswa juga dipenga ngaruhi oleh kemampuan atau kompetensi guru bimbingan gan dan konseling dalam melaksanakan instrumen non-tes. s. Menurut Prayitno (2004: 23) pelaksanaan instrumen non- on-tes harus direncanakan dan diselenggarakan dengan cer ermat, dan hati-hati karena itu perlu dilakukan sesuai i dengan petunjuk yang dikemukakan yaitu: (1) Guru b bimbingan dan konseling harus mempersiapkan/mere erencanakan pelaksanaan instrumen non-tes, (2) Guru bim bimbingan dan konseling mengadministrasikan instrume menatasi non-tes dengan menyampaikan maksud dan tujua uan pelaksanaan instrumen non-tes, (3) Guru bimbingan d dan konseling mengolah dan menyampaikan hasil kepada a responden, (4) Guru bimbingan dan konseling menggun unakan hasil pelaksanaan instrumen non-tes untuk layanan b n bimbingan dan konseling.

  Fenomena di SMA Negeri 1 i 1 Kecamatan Payakumbuh terlihat bahwa guru bimbingan gan dan konseling kurang mempersiapkan pelaksanaan instru strumen non-tes dan ada guru bimbingan dan konseling yan ang tidak menyampaikan hasil serta kurang menggunakan an hasil instrumen non-tes. Kemudian siswa berpendapat at pelaksanaan instrumen non-tes belum jelas, kurang berm rmanfaat, dan kurang memahami tujuan pelaksanaan instr strumen non-tes sehingga siswa kurang serius dalam mengis gisi lembar jawaban dan merasa enggan mengikuti pelaksa sanaan instrumen non-tes tersebut.

  Pelaksanaan instrumen non- n-tes sangat penting dilakukakan untuk menunjang kegia iatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Pelak laksanaan instrumen non-tes sangat bermanfaat bagi sis siswa. Oleh karena itu hendaknya siswa mengikuti pelaks laksanaan instrumen non-tes secara sukarela, baik dan benar nar.

  METODOLOGI

  Penelitian ini merupakan pe penelitian deskriptif yang mendeskripsikan pendapat sisw iswa tentang pelaksanaan instrumen non-tes yang dilakukan an oleh guru bimbingan dan konseling. Populasi penelitian tian meliputi seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Kecam amatan Payakumbuh yang terdaftar tahun ajaran 2013-201 014 sebanyak 178 orang. Jumlah sampel 61 orang. Instrum umen yang digunakan adalah angket dengan dua alternatif atif jawaban yaitu ya dan tidak. Teknik analisis presentase (A e (A. Muri Yusuf (1997: 349) dengan rumus sebagai berikut ikut:

  P = x 100 Keterangan: P = Tingkat persentase jaw jawaban f = Frekuensi jawaban atau tau jumlah skor n = Jumlah seluruh respon onden Untuk pengklasifikasian ja jawaban siswa menggunakan klasifikasi yang dikemuk ukakan oleh Suharsimi

  Arikunto (1996: 244) dan disesuai uaikan dengan kebutuhan penelitian yaitu: © 2013 Indonesian Ins Institute for Counseling and

  Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7

  Rata-Rata 58,2 KT

  

Tabel 2

i Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Instrumen Non-

  Variabel Sub Variabel Pendapat Siswa % Kategori ndapat wa tang laksanaan trumen n-tes.

  Persiapan/perencanaan instrumen non-tes.

  63,9 KT Pengadministrasian instrumen non-tes

  60,1 KT Penyampaian hasil instrumen non-tes.

  60,1 KT Penggunaan hasil instrumen non-tes.

  48,5 TT

  apat dilihat pendapat siswa tentang: (1) persiapan/perencan urang terlaksana, (2) pengadministrasian instrumen non-te ) penyampaian hasil instrumen non-tes yaitu 60,1% de hasil instrumen non-tes yaitu 48,5% dengan kategori tidak

  4 Tidak Baik ≤ 55 %

  % siswa berpendapat bahwa guru bimbingan dan konselin dengan: persiapan/perencanaan, pengadministrasian, pe n-tes yang tergolong kurang terlaksana. lahan data yang telah dilakukan berkenaan dengan pe dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:

   Persiapan/ Perencanaan Pelaksanaan Instrumen Non n Konseling.

  i dapat dilihat 63,9% siswa berpendapat bahwa guru bimbing an pelaksanaan instrumen non-tes dengan kategori kurang te non-tes akan berjalan dengan baik kalau diawali dengan p

  11: 2) menyatakan ada hal penting dalam pelaksanaan in pek teknis dan administratif yang di dalamnya termasuk n kegunaan dari instrumen non-tes tersebut. Menjelaskan esponden dilakukan agar responden merasa mengerjakan i

  Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7 n-Tes. n-Tes.

  canaan instrumen non-tes n-tes yaitu 60,1% dengan % dengan kategori kurang k terlaksana. eling telah melaksanakan penyampaian hasil dan pendapat siswa tentang

  on-Tes yang Dilakukan

  ingan dan konseling telah g terlaksana. n persiapan yang matang. instrumen non-tes salah suk guru bimbingan dan an manfaat dan kegunaan n instrumen non-tes akan

  Tidak Terlaksana

  3 Kurang Baik 56% - 65% Kurang Terlaksana

  © 2013 Indonesian Ins

  Dari rekapitulasi di atas dap yaitu 63,9% dengan kategori kur kategori kurang terlaksana, (3) terlaksana, dan (4) penggunaan ha

  Klasifikasi Pe No

  1

  2

  3

  4 HASIL

  Rekapitulasi P

  Va Pend siswa tentan pelak instru non-te

  Secara keseluruhan 58,2% s instrumen non-tes berkenaan d penggunaan hasil instrumen non-te

  2 Baik 66% - 80% Terlaksana

  PEMBAHASAN

  Berdasarkan hasil pengolah pelaksanaan instrumen non-tes dilih

  Dari tabel rekapitulasi da mempersiapkan/merencanakan Pelaksanaan instrumen no

  Sesuai pendapat Helma (2011 satunya mempersiapkan aspek konseling harus menjelaskan k instrumen non-tes kepada resp

  Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7

   Institute for Counseling and

Tabel 1

Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Instrumen Non-T

  

No Klasifikasi Tingkatan Penafsiran

Data

  1 Sangat Baik 81% - 100% Sangat Terlaksana

1. Pendapat Siswa Tentang Pe Oleh Guru Bimbingan dan K

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7 Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7 Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7

  ada manfaat dan kegunaan an yang akan diperolehnya. Oleh sebab itu memang ng seharusnya sebelum pengadministrasian instrumen en non-tes guru bimbingan dan konseling menjelaskan te n terlebih dahulu kepada siswa manfaat dan kegunaann annya. Sebagaimana Prayitno (2004: 12) juga menjelask laskan pengadministrasian instrumen non-tes diawali ole oleh penjelasan apa, mengapa, dan bagaimana dan untuk tuk apa instrumen non-tes yang dimaksudkan itu dilaks ilaksanakan kepada siswa. Dalam hal itu guru bimbingan gan dan konseling harus mengemukakan pokok, isi, ben bentuk, tujuan dan kegunaan instrumen bagi responden/sisw swa.

  Persiapan/perencanaan i instrumen non-tes sudah terlaksana karena guru bim imbingan dan konseling mengkomunikasikan terlebih ih dahulu kepada pihak terkait kalau guru bimbingan an dan konseling akan melaksanakan instrumen non- on-tes agar siswa juga bisa mempersiapkan segala kepe perluan untuk mengikuti pelaksanaan instrumen non-te -tes seperti alat tulis dan yang lainnya. Dengan demikian ian persiapan/perencanaan pelaksanaan instrumen non-tes tes akan lebih baik lagi.

  2. Pendapat siswa tentang peng ngadministrasian instrumen non-tes yang dilakukan ole oleh guru bimbingan dan konseling.

  Berdasarkan tabel rekapitu apitulasi terlihat 60,1% siswa berpendapat bahwa guru bim bimbingan dan konseling telah mengadministrasikan in instrumen non-tes kepada siswa dengan kategori kura urang terlaksana. Dalam pengadministrasian instrumen en non-tes guru bimbingan dan konseling harus menjelaska kan kepada siswa tentang cara mengerjakan dan waktu tu yang disediakan untuk mengerjakan instrumen non-tes -tes. Sebagaimana Helma (2011: 2) menyatakan dalam m pengadministrasian instrumen non-tes guru bimbinga gan dan konseling perlu menjelaskan cara menjawab in instrumen non-tes dan memberitahu alokasi waktu yang dis disediakan untuk mengisi instrumen non-tes.

  Kemudian untuk menjela jelaskan cara mengerjakan instrumen non-tes guru bimbing ingan dan konseling bisa membacakan petunjuk yang a ada pada buku instrumen non-tes yang telah disiapkan se sedemikian rupa. Sesuai pendapat Prayitno, dkk (19 1997: 6) menyatakan petunjuk pengerjaan instrumen no non-tes harus dibacakan sepenuhnya oleh guru bimbing ingan dan konseling agar siswa memahami cara mengerjaka kannya.

  Dengan demikian penjela jelasan guru bimbingan dan konseling tentang cara mengis gisi lembar jawaban atau mengerjakan instrumen non-te n-tes sangat diperlukan dalam pengadministrasian instru trumen non-tes termasuk memberitahu waktu yang d disediakan untuk mengerjakan instrumen non-tes. Pe Penjelasan tentang cara mengerjakan instrumen non-te -tes agar lebih dipahami siswa dapat dilakukan oleh guru bi bimbingan dan konseling dengan cara tanya jawab dan p n penjelasannya ditambah dengan pemberian contoh.

  

3. Pendapat siswa tentang peny nyampain hasil instrumen non-tes yang dilakukan oleh g h guru bimbingan dan

konseling.

  Berdasarkan tabel rekapitu apitulasi terlihat 60,1% siswa berpendapat bahwa guru bim bimbingan dan konseling telah menyampaikan hasil in instrumen non-tes dengan kategori kurang terlaksana. na. Menyampaikan hasil instrumen non-tes memerlukan kan pencermatan tersendiri. Adapun aspek yang dilihat da dalam penyampaian hasil instrumen non-tes adalah meny enyampaikan hasil secara cermat dan hati-hati, menyampaik aikan hasil dengan format kelompok dan individu serta m menerapkan azas kerahasiaan.

  Sesuai pendapat Prayitno itno (2004: 14) data hasil instrumen non-tes dapat disusun d n dalam kemasan individu ataupun kelompok. Data hasil sil instrumen tersebut ditafsirkan dan disampaikan dengan p n pencermatan tersendiri. Hasil instrumen non-tes yang d g dikemas baik secara kelompok ataupun individu harus dik dikomunikasikan dengan siswa tanpa kecuali agar pelay layanan konseling yang diselenggarakan menjangkau semu mua individu, khususnya siswa yang menjadi tanggun ung jawab guru bimbingan dan konseling, namun dala alam penyampaian hasil instrumen non-tes azas kera rahasiaan harus benar-benar diterapkan, hasil instrumen en non-tes tidak boleh dijadikan pembicaraan umum a m apalagi kalau di dalamnya tersebut nama siswa.

  Hasil instrumen non-tes tes dapat dijadikan topik bahasan terbuka, misalnya disaj isajikan dan didiskusikan dalam kelas namun tidak satu satu namapun disebut dan tidak satu datapun dikaitkan d dengan pribadi tertentu apalagi kalau hasilnya nega gatif itu akan membuat siswa semakin bermasalah. O Oleh sebab itu dalam penyampaian hasil instrumen n non-tes guru bimbingan dan konseling harus mengelom mpokkan terlebih dahulu hasil pengolahan secara kelom lompok dan individu. Hal yang paling penting dalam p penyampaian hasil azas kerahasiaan harus dijaga denga ngan ketat.

  © 2013 Indonesian Ins Institute for Counseling and

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7 Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7 Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7

4. Pendapat siswa tentang peng penggunaan hasil instrumen non-tes yang dilakukan oleh leh guru bimbingan dan konseling.

  Berdasarkan rekapitulasi lasi terlihat 48,5% siswa berpendapat bahwa guru bimbing ingan dan konseling telah menggunakan hasil instrumen en non-tes dengan kategori tidak terlaksana. Dalam penggu gunaan instrumen non-tes guru bimbingan dan konseling ing dapat menggunakan data hasil instrumen non-tes sebagai gai perencanaan program, penetapan peserta layanan, seb sebagai isi layanan dan juga tindak lanjut. Sebagaimana Ra Rahma Wira Nita (2011: 2) menyatakan penggunaan ha hasil instrumen non-tes yaitu sebagai perencanaan progra gram (dalam rangka need assessment), penetapan peserta serta layanan (klasikal, kelompok, individual), sebagai is i isi layanan berdasarkan relevensinya, pertimbangan tin tindak lanjut (khususnya hasil evaluasi seperti penilaian se segera, penilaian jangka pendek, dan penilaian jangka p a panjang).

  Kemudian menurut Pray ayitno (2004: 12) kebutuhan akan informasi oleh siswa d a dapat diungkap melalui instrumen non-tes yang kemud udian hasil instrumen non-tes dapat digunakan langsung m g maupun tidak langsung dalam pelayanan bimbingan d n dan konseling. Berdasarkan pendapat Prayitno Contoh h penggunaan data hasil instrumen non-tes dalam layan anan bimbingan dan konseling dapat digunakan untuk men enetapkan informasi yang menjadi isi layanan informas asi, calon penerima informasi, dan calon penyaji atau n nara sumber yang akan diundang. Dengan demikian in n informasi yang diberikan guru bimbingan dan konselin eling kepada siswa harus sesuai dengan apa yang dibutu utuhkan siswa tersebut. Kebutuhan masing-masing siswa itu itu dapat dilihat dari hasil instrumen non-tes siswa. Ke Kebutuhan setiap siswa secara menyeluruh biasanya b bergerak dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan gan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir yang d g dapat dilihat dari hasil instrumen non-tes tersebut.

  Dengan demikian secara ra keseluruhan pendapat siswa tentang pelaksanaan instru trumen non-tes tergolong kurang terlaksana dengan baik aik. Padahal seharusnya pelaksanaan instrumen non-tes h s harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar benar-ben benar dapat dipergunakan untuk membantu pelayanan bimb bingan dan konseling.

  Sesuai pendapat Tohirin irin (2007: 212) menyatakan untuk keberhasilan pelaksan anaan instrumen non-tes perlu dilakukan persiapan/pere erencanaan instrumen non-tes, pengadministrasian instrume men non-tes, Pengolahan dan pemaknaan jawaban resp sponden, penyampaian hasil instrumen non-tes dan pengg nggunaan hasil instrumen non-tes. Oleh sebab itu untuk tuk keberhasilan pelaksanaan instrumen non-tes semua y yang berkenaan dengan pelaksanaan instrumen non-tes tes harus dilaksanakan sebagaimana mestinya.

KESIMPULAN DAN SARAN

  Hasil penelitian menunju njukkan bahwa pendapat siswa tentang pelaksanaan instrum trumen non-tes dalam hal: (1) persiapan/perencanaan sud udah terlaksana dengan baik, sedangkan (2) pengadministra trasian, (3) penyampaian hasil, dan (4) penggunaan hasil asil instrumen non-tes kurang terlaksana dengan baik.

  Berdasarkan hasil temua uan tersebut peneliti menyarankan agar guru bimbingan gan dan konseling dapat meningkatkan pelaksanaan ins instrumen non-tes terutama dalam hal pengadministrasian, n, penyampaian hasil dan penggunaan hasil instrumen n non-tes. Kepala sekolah diharapkan memberikan perh erhatian terhadap proses kegiatan bimbingan dan kon onseling terutama dalam pelaksanaan instrumen non-tes -tes dengan memberikan fasilitas yang lebih lengkap ap untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut. Dih Diharapkan juga kepada pimpinan dan dosen jurusan b n bimbingan dan konseling agar merancang suatu kegiatan tan pelatihan pelaksanaan instrumen non-tes untuk menin ningkatkan wawasan mahasiswa dan kualitas guru bimbinga ngan dan konseling.

  DAFTAR RUJUKAN A. Muri Yusuf. 1997. Statistik Pe Pendidikan . Padang: Ikip Padang.

  Helma. 2011. Sosok Utuh Kompete petensi Profesional Konselor . Padang: STKIP PGRI Prayitno, dkk. 1997. Pedoman Ala Alat Ungkap Masalah (AUM PTSDL Format-2:Siswa SLTA) LTA) . Padang: FIP IKIP. Prayitno. 2004. L.1-L.9 Jurusan Bi Bimbingan dan Konseling. Padang: FIP UNP. Prayitno. 2006. P.1-P.6 Jurusan B n Bimbingan dan Konseling. Padang: FIP UNP.

  © 2013 Indonesian Ins Institute for Counseling and

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7 Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7 Vol. 2 No.1, Februari 2014. hlm. 1-7

  Rahma Wira Nita. 2011. Penyusun sunan Pelaksanaan Pengelolaan dan Evaluasi Program PP PPLBK Sekolah. Padang: STKIP PGRI. Suharsimi Aikunto . 1996. Metodol etodologi Penelitian . Jakarta: Rineka Cipta. Tohirin. 2007. Bimbingan dan Kon Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT Raja Grafin afindo Persada.

  © 2013 Indonesian Ins Institute for Counseling and