363964315 Modul Komputasi Fisika Pengantar Komputer

Modul Komputasi Fisika

Prof. Dr. Agung B. S. Utomo & Dr. Pekik Nurwantoro, M.S.

Bab 1 Pengantar Komputer

Pengertian sistem operasi khususnya GNU/Linux akan diuraikan

dalam bab ini. Dengan membaca bab ini pengertian umum tentang GNU/Linux diharapkan dapat dipahami.

1.1 Sistem operasi

Agar komputer dapat melaksanakan tugas-tugas atau perintah yang diberikan manu- sia (pemakai) maka perlu adanya antarmuka atau interface yang dapat menterjemahkan bahasa perintah yang digunakan pemakai ke bahasa yang dapat dimengerti oleh kom- puter. Antarmuka tersebut adalah software atau perangkat lunak atau cukup disebut secara umum sebagai program. Istilah komputer yang dimaksud disini secara sem- pit hanya merujuk pada pengertian Personal Computer atau yang populer disingkat PC . Adapun lomputer pada kategori Superkomputer, Mainframe, WorkStation dan komputer besar lain seperti SPARC, ALPHA, SUN dan sebagainya sengaja tidak disinggung disini.

Atas tugasnya, perangkat lunak atau program itu sendiri secara umum terbagi atas dua. Yang pertama adalah program yang berperan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu secara khusus seperti penyuntingan berkas (file editing) maupun dalam ben- tuk terpadu seperti pengolahan kata (word processing), yang tidak hanya menyunting berkas tetapi termasuk juga mengatur tata letak kata, ejaan sampai tampilan doku- men isi berkas tersebut. Program semacam ini biasa disebut program utilitas dan aplikasi seperti WinZip, Partition Magic, MS Office, Corel Draw, PhotoShop dan

sebagainya. Program-program dengan tugas tertentu tersebut tidak akan dapat di- pakai di dalam komputer tanpa adanya jenis program kedua yang lebih mendasar yang disebut sistem operasi (Operating System) dan biasa disingkat OS. Sistem op- erasilah yang mengatur bagaimana program aplikasi tersebut dapat memanfaatlkan perangkat keras di dalam komputer dan bagaimana hubungan sekaligus pola kerja satu program aplikasi dengan yang lain. Jadi secara mudah sistem operasi adalah program dasar yang memungkinkan seorang pemakai dapat memanfaatkan komput- er. Contoh sistem operasi yang paling populer di Indonesia saat ini adalah Microsoft Window(95, 98, 2000 atau NT) sedang sistem operasi yang lain adalah OS/2, FreeB- SD, Apple Macintosh, GNU/Linux dan sebagainya. Karena cara berinteraksi dengan perangkat keras di dalam komputer antara satu sistem operasi berbeda denga sistem operasi yang lain, maka program aplikasi yang berjalan pada satu sistem operasi pada umumnya tidak dapat berjalan pada sistem operasi yang lain (kecuali dengan adanya penterjemah antar kedua sistem operasi tersebut). Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa Microsoft Windows adalah sistem operasi yang paling populer di Indone- sia saat ini, namun sistem operasi yang digunakan di Grup Fisika Komputasi UGM adalah sistem operasi GNU/Linux atau secara umum cukup disebut LINUX. Alasan utama pemilihan GNU/Linux sebagai sistem operasi adalah dari segi kelayakan, akademik dan kebutuhan. Mengingat harga lisensi (license) Microsoft Windows untuk satu PC yang cukup mahal maka biaya pembelian lisensi tersebut semakin be- sar dengan adanya lebih dari satu komputer dalam satu laboratorium (saat ini ada

16 PC di Grup Fisika KOmputasi). Biaya tersebut semakin tidak terjangkau dengan kenyataan bahwa tiap jenis aplikasi yang bekerja di bawah sistem operasi Windows pada umumnya juga berharga cukup mahal. Dari pertimbangan biaya inilah maka pemilihan sistem operasi Windows tidak sesuai dari segi kelayakan.

Meskipun di Indonesia termasuk di Yogya mudah sekali untuk mendapatkan sali- nan compact disk (CD) dari berbagai versi Microsoft Windows termasuk program- program aplikasinya, namun hal ini tidak menghilangkan kenyataan bahwa salinan tersebut tetap tidah sah(illegal) untuk dipakai. Untuk digunakan di lingkungan uni- versitas, hal ini akan menimbulkan keadaan dilematis. Di satu sisi, universitas ter- masuk komponennya (dosen dan mahasiswa) adalah anggota masyarakat akademik yang sangat terbuka dan menghormati hak cipta orang lain. Di lain sisi ketika pe- makaian program secara tidak sah tersebut diterapkan maka ini berarti telah melang- Meskipun di Indonesia termasuk di Yogya mudah sekali untuk mendapatkan sali- nan compact disk (CD) dari berbagai versi Microsoft Windows termasuk program- program aplikasinya, namun hal ini tidak menghilangkan kenyataan bahwa salinan tersebut tetap tidah sah(illegal) untuk dipakai. Untuk digunakan di lingkungan uni- versitas, hal ini akan menimbulkan keadaan dilematis. Di satu sisi, universitas ter- masuk komponennya (dosen dan mahasiswa) adalah anggota masyarakat akademik yang sangat terbuka dan menghormati hak cipta orang lain. Di lain sisi ketika pe- makaian program secara tidak sah tersebut diterapkan maka ini berarti telah melang-

Alasan ketiga yaitu segi kebutuhan adalah dengan mengingat bahwa sistem op- erasi UNIX (termasuk GNU/Linux) memang biasa digunakan di badan-badan riset dan universitas di seluruh dunia sehingga sumber untuk memperoleh informasi, li- brary numerik dan program bantu yang diperlukan selama proses komputasi (baik untuk kepentingan pendidikan dalam praktikum maupun riset) akan memungkinkan untuk diperoleh dengan mudah.

Keuntungan pemakaian GNU/Linux (dan program-program yang bekerja di dalam- nya) yang bersifat lisensi bebas tentunya harus dibayar dengan bentuk lain yaitu cara penggunaannya yang relatif lebih sulit dibanding Microsoft Windows. Dalam pengertian sehari-hari dapat dikatakan bahwa Microsoft Windows lebih user fiendly dibanding GNU/Linux. Kenampakan GNU/Linux yang kurang user friendly terse- but tidak terlepas dari falsafah sistem operasi GNU/Linux (dan UNIX pada umum- nya) yang lebih mengutamakan kehandalan dalam mengontrol dan memanfaatkan komputer dibanding kemudahan pemakaian komputer. Meskipun demikian pada dua tahun terakhir ini ada usaha dari beberapa pengguna GNU/Linux untuk menciptakan GUI (Graphical User Interface) bak Windows agar penampilan GNU/Linux men- jadi user friendly. KDE dan GNOME adalah dua contoh GUI paling populer bagi pengguna GNU/Linux dan gambar (1.1) merupakan contoh tampilan KDE dalam GNU/Linux

1.2 Sistem operasi GNU/Linux

Perkembangan sistem operasi Linux yang sangat cepat sehingga menjadi sistem op- erasi yang stabil, handal dan populer seperti sekarang ini adalah tidak lepas dari dukungan berbagai pihak di seluruh dunia melalui jaringan elektronik (internet) yang komitmen pada konsep Free Software atau sekarang lebih dikenal Open Source. Konsep ini berpegang pada prinsip adanya kebebasan bagi setiap orang untuk men- ciptakan, mengembangkan, menyempurnakan serta menggunakan perangkat lunak

Gambar 1.1: Salah satu contoh tampilan GUI KDE dalam GNU/Linux

yang tersedia tanpa ada pengecualian. Kebebasan disini tidak selalu secara sempit berarti bebas untuk tidak membeli atau bebas untuk menggandakan secara tidak sah perangkat lunak yang oleh penciptanya jelas-jelas tidak diijinkan untuk digunakan secara bebas. Bebas disini lebih tepat berarti adanya kebebasan, baik dari pencipta maupun pemakai, untuk mendayagunakan perangkat lunak tersebut. Ini hanya dapat terjadi apabila tidak ada sedikitpun dari perangkat lunak tersebut yang perlu dis- embunyikan, termasuk source codenya terbuka untuk diketahui siapapun. Mungkin karena konsep seperti ini ada kesamaan nuansa dengan lingkungan akademik sehing-

ga perkembangan GNU/Linux beserta perangkat lunak pendukungnya lebih banyak dikembangkan oleh dan diterima dalam kalangan Universitas dan Lembaga Riset. GNU/Linux berkembang bukan tergantung pada satu orang atau satu perusahaan tetapi atas dukungan setiap pemakai yang ingin mengembangkannya.

Proyek pengembangan sistem operasi GNU/Linux diawali oleh Linus Torvalds pada September 1991 ketika sedang menempuh program Master di Helsinki Uni- versity. Melalui komunikasi internet Linus mengajak siapapun yang berminat untuk membuat sistem operasi baru bak-UNIX (UNIX-like) yang dapat bekerja pada PC

berbasis Intel 386 dan bersifat terbuka bagi dan oleh siapapun. Dipilih sistem operasi bak-UNIX karena UNIX (dan juga bahasa C) memiliki reputasi yang tinggi dari pe- makai komputer yang serius, termasuk di dalamnya kalangan akademik. Secara ke- betulan pada saat yang hampir bersamaan, seorang pakar Artificial Intelegence dari MIT yang bernama Prof. Richard Stallman juga sedang merintis berdirinya Free Software Foundation (FSF). Tujuan dari lembaga ini adalah untuk mendorong se- tiap orang di seluruh dunia untuk membuat perangkat lunak yang bebas digunakan setiap pengguna tanpa perlu adanya lisensi sama sekali. Ini secara tidak langsung merupakan bentuk perlawanan Richard Stallman terhadap dominasi perusahaan be- sar perangkat keras (dalam membuat program driver agar perangkat keras tersebut bekerja) dan perangkat lunak yang terlalu mengkomersialkan program yang dibuat- nya. Program-program yang dibuat atas prinsip free software tersebut bekerja dalam UNIX dan disebut program GNU (singkatan dari Gnu is Not Unix). Bersatunya pro- gram dasar (kernel) GNU/Linux dan program GNU menjadi satu sistem operasi yang memenuhi standart UNIX (UNIX compliance), lengkap dan stabil adalah alasan un- tuk menyebut sistem operasi tersebut sebagai GNU/Linux. Bergabungnya free pro- gram lain sperti TEX/L A TEX untuk pembuatan dokumen sarat matematik ciptaan Prof. Donald Knuth dari Stanford University dan free XWindows dari MIT telah mem- berikan sokongan besar pada perkembangan GNU/Linux seperti saat ini.

1.3 GNU/Linux dan DOS/Windows

Sistem operasi DOS/Windows sengaja disinggung disini dengan pertimbangan bah- wa kebanyakan pengguna sudah mengenal atau paling tidak pernah mendengar sis- tem operasi tersebut. Dengan membandingkan pada DOS/Windows diharapkan be- berapa istilah yang akan dikemukakan di bawah akan lebih mudah untuk dipahami. Bagi pengguna yang tidak memahami atau belum mengenal DOS/Windows, beber- apa pengertian yang akan dikemukakan di bawah penting untuk diketahui karena merupakan dasar untuk dapat bekerja dalam GNU/Linux.

UNIX (termasuk GNU/Linux) adalah sistem operasi yang sarat dengan perin- tah (command based system). Ini berarti bahwa untuk melakukan sesuatu pekerjaan maka harus diketahui terlebih dahulu perintah yang terkait dengan operasi tersebut. Sebagai contoh untuk mengkopi satu berkas ke direktori lain, maka perintah terse- UNIX (termasuk GNU/Linux) adalah sistem operasi yang sarat dengan perin- tah (command based system). Ini berarti bahwa untuk melakukan sesuatu pekerjaan maka harus diketahui terlebih dahulu perintah yang terkait dengan operasi tersebut. Sebagai contoh untuk mengkopi satu berkas ke direktori lain, maka perintah terse-

Multusers dan Multitasking Berbeda dengan DOS/Windows (kecuali Windows NT), GNU/Linux adalah sistem operasi yang secara punuh menerapkan sitem mul- tiusers dan multitasking. Yang dimaksud dengan multiusers adalah kemam- puan sistem operasi tersebut untuk menangani beberapa pengguna menggu- nakan komputer yang sama secara bersamaan tanpa ada interferensi satu ter- hadap yang lain. Sedang multitasking adalah kemampuan sistem operasi untuk menjalankan beberapa proses secara bersamaan tanpa saling menggangu satu terhadap yang lain.

Login dan Password Salah satu ciri dari multiusers adalah adanya keharusan bagi setiap pengguna GNU/Linux untuk memiliki nama Login dan nama Password sendiri-sendiri. Dua nama tersebut dapat diperoleh dari pengelola atau Lin- ux/UNIX Administrator setempat. Dengan memasukkan nama login yang su- dah dimiliki pada tampilan login : dan diikuti nama password pada tampi- lan Password : maka pengguna sudah dapat menggunakan komputer terse- but asalkan kedua nama yang baru dimasukkan sudah sesuai dengan data yang ada pada komputer tersebut.

Cara penulisan Di dalam GNU/Linux, setiap penulisan karakter atau huruf (per- intah maupun nama berkas) akan dibedakan antara huruf kecil dan huruf be- sarpenulisan seperti ContohTulis dan contohtulis dianggap sebagai dua nama yang berbeda. Nama berkas juga tidak dibatasi hanya sampai 8 karakter ditambah 3 karakter ekstensi. Menulis nama seperti Contoh_penulisan.nama.txt adalah sah di dalam GNU/Linux.

Nama direktori Di dalam GNU/Linux, nama direktori ditulis dengan tanda / se- bagai contoh /usr/doc, sedang di DOS/Windows ditulis dengan \ sebagai contoh \usr\doc.

Otoritas Di dalam GNU/Linux, setiap pemakai memiliki nama masukan (login) dan katakunci (password) sendiri-sendiri. Ini memiliki konsekuensi bahwa pemakai lain tidak dapat menggunakan segala hal yang bukan miliknya, se- bagai contoh menghapus atau menjalankan dan bahkan membaca berkas milik pemakai yang lain. Agar mekanisme ini dapat bekerja maka setiap pemakai memiliki subdirektori pribadi. Nama subdirektori itu sendiri akan dicerminkan oleh nama login yang diberikan. Di dalam DOS/Windows semua penggu- na memiliki otoritas yang sama sehingga satu pengguna dapat menggunakan berkas pengguna yang lain.

1.4 Beberapa program aplikasi dasar

1.4.1 Console atau terminal

Seperti telah disinggung dalam bagian 1.3, GNU/Linux merupakan sistem operasi yang sarat dengan perintah (command-based). Jika dalam Windows program-program aplikasi yang tersedia (terinstall) dalam komputer tersebut dapat dilihat pada menu atau pilihan yang ada (dengan membawa klik mouse ke panel START yang ter- letak di kiri bawah monitor dan memejet (meng-klik) tombol kiri mouse), maka dalam GNU/Linux menu yang tersedia dalam KDE (salah satu nama GUI dalam GNU/Linux) hanya menggambarkan sebagian kecil program aplikasi yang ada dalam komputer tersebut. Sebagian besar program tersebut harus dipanggil terlebih dahu- lu untuk menjalankannya. Media untuk memanggil yaitu memberikan perintah agar program yang diinginkan dapat muncul di monitor disebut console atau terminal. Dalam KDE, salah satu bentuk terminal dapat dimunculkan dengan meng-klik mouse pada panel yang terletak di bagian bawah monitor dan bergambar monitor komputer seperti pada gambar (1.2).

Dengan munculnya terminal tersebut maka komputer sudah siap untuk meneri- ma intruksi yang diberikan oleh pengguna. Untuk dapat memberikan intruksi ma- ka pengguna harus mengetahui dengan benar, nama yang terkait dengan program

Gambar 1.2: Salah satu contoh tampilan terminal dalam GNU/Linux

aplikasi yang diinginkan. Bagi pemula hal ini cukup sulit karena selain program- program yang tersedia masih tersembunyi dalam komputer (tidak muncul dalam menu) juga nama yang harus diketikkan pada terminal tersebut harus benar (ingat di dalam GNU/Linux atau UNIX, huruf besar dan huruf kecil diperlakukan tidak sama). Pengguna harus terlebih dahulu mengetahui apakah jenis program aplikasi yang diinginkan sudah tersedia dalam komputer atau jaringan komputer tersebut dan bagaimana cara memanggilnya. Seseorang yang mengetahui semuanya ini dise- but Administrator dan pada setiap lokasi dimana terdapat GNU/Linux atau jaringan GNU/Linux maka dapat ditanyakan siapakah Administrator di lokasi tersebut. Se- bagai contoh, andaikan pengguna sudah membuat program dalam bahasa PASCAL yang bernama contoh_program.pas dan ingin meng-compile program tersebut maka perintah yang harus diketik pada terminal adalah gpc contoh_program.pas dan dalam terminal akan muncul proses kompilasi tersebut.

Beberapa perintah penting

• ls : list direktori • cp : salin (copy) berkas

• rm : hapus berkas • mkdir : buat direktori • mv : pindah berkas • ps : lihat proses atau program yang sedang bekerja • pwd : lihat lokasi direktori pengguna sedang berada

1.4.2 Text editor

Berbeda dengan DOS/Windows, text editor di dalam UNIX dan GNU/Linux memegang peranan yang sangat penting sekali. Banyak pekerjaan di dalam GNU/Linux yang hampir tidak pernah lepas dari pemakaian text editor. Pembuatan program, pembu- atan script yaitu urutan perintah-perintah yang dijalankan secara otomatis, pembu- atan WEB serta analisis berkas semuanya melibatkan text editor. Oleh karena itu di dalam GNU/Linux terdapat berbagai macam pilihan text editor dengan berbagai macam kemampuan dan jenis tampilan. Beberapa contoh text editor yang standart dalam GNU/Linux dan UNIX antara lain vi, emacs, joe, pico dan sebagainya. Beberapa text editor yang user friendly antara lain nedit, xedit, kedit dan se- bagainya. Di dalam GUI KDE, text editor dapat dipanggil sebagai contoh dengan memilik menu Editors dan memilih di antara beberapa pilihan yang diberikan. Di dalam terminal, text editor juga dapat dipanggil dengan perintah joe, vi atau yang lain (dapat ditanyakan pada Administrator).

1.5 Beberapa catatan penting

Mengingat sifat GNU/Linux yang multitasking dan multiusers maka beberapa hal di bawah ini perlu mendapatkan perhatian :

• Jangan mengubah seting apapun yang ada pada komputer tersebut sebagai con-

toh terang-tidaknya monitor, besar-kecilnya tampilan monitor, mencopot kabel printer dan memindahkan ke komputer lain dan sebagainya.

• Jangan mematikan komputer dan jangan mereset komputer dengan mengetik

kunci Ctrl - Alt - Del tanpa seijin Administrator.

• Biasakan jika selesai bekerja dengan komputer maka melakukan Logout (tapi komputer jangan dimatikan).

Bab 2 Bekerja Dengan GNU/Linux

Dalam bab ini akan disinggung secara lebih mendalam pengertian perintah-perintah dasar yang sering berguna ketika bekerja dengan GNU/Linux. Dengan membaca bab ini diharapkan seorang pengguna GNU/Linux sudah dapat bekerja

secara mandiri dan memahami ide dasar dari GNU/Linux sebagai sistem operasi komputer.

2.1 Proses Login

Seperti telah dijelaskan pada bagian 1.3, untuk dapat bekerja dalam GNU/Linux seo- rang pengguna harus terlebih dahulu mendapatkan nama Login dan nama Password dari pengelola atau Linux/UNIX Administrator setempat. Jika GNU/Linux yang terinstal dalam komputer tidak dilengkapi XWindow 1 maka pada terminal monitor

akan terpampang bentuk kira-kira seperti berikut Welcome to SuSE Linux 7.0 (i386) - Kernel 2.2.16 (tty1)

atom99 login :_ Ketika pengguna memasukkan nama Login yang dimiliki ke masukan di atasdan

dilanjultakkkan mengetik tombol Enter , maka akan disusul pertanyaan berikutnya yang kira-kira berbentuk

1 XWindow adalah program yang dirancang sekelompok peneliti di MIT untuk menampilkan GUI (Graphical User Interface) dalam UNIX dan disebarkan dalam bentuk free software.

Welcome to SuSE Linux 7.0 (i386) - Kernel 2.2.16 (tty1)

atom99 login :kl Password :

Pengguna tidak perlu panik apabila saat memasukkan nama Password , huruf yang sedang diketik tersebut tidak nampak dalam tampilan di monitor. Ini merupakan suatu cara agar Password yang dimiliki pengguna tetap aman tidak diketahui oleh orang-orang yang mungkin sedang berada di dekat pengguna atau komputer tersebut. Akhirnya jika kedua nama tersebut sudah benar maka akan muncul apa yang disebut prompt yang kira-kira berbentuk seperti berikut

Last Login : Mon April 2 8:23:45 from console

pn@atom99:~ >_ Meskipun bentuk tampilan prompt itu sendiri dapat berbeda-beda tergantung sistem,

nama Login dan konfigurasi lain yang diatur oleh pengelola, namun menilik arti kata prompt, munculnya prompt mengisaratkan agar pengguna segera memberikan perintah kepada komputer untuk segera dapat diproses.

Jika terdapat XWindow, setelah proses login maka akan tampil GUI yang ben- tuk tepatnya dapat berbeda-beda untuk setiap sistem GNU/Linux. Pada satu tahun terakhir ini salah satu GUI yang paling populer dalam GNU/Linux disebut KDE (K Desktop Environment ) yang salah satu bentuk tampilannya seperti terpampang pa-

da gambar (1.1). Apapun bentuk GUI yang muncul, pada umumnya terminal dalam XWindow dapat diaktifkan dengan meng-klik mouse (memejet tombol mouse bagian kiri) satu kali ke gambar mirip monitor dan prompt dalam terminal akan muncul seperti pada gambar (1.2).

2.2 Direktori dalam GNU/Linux

Peranan direktori dalam komputer dapat diibaratkan seperti peranan ruang dalam suatu kantor atau peranan kamar dalam suatu rumah. Ketika disebut ruang/kamar tamu maka ruang/kamar tersebut difungsikan sebagai tempat tamu berada. Secara Peranan direktori dalam komputer dapat diibaratkan seperti peranan ruang dalam suatu kantor atau peranan kamar dalam suatu rumah. Ketika disebut ruang/kamar tamu maka ruang/kamar tersebut difungsikan sebagai tempat tamu berada. Secara

/usr

/local /share

/bin

/lib dan seterusnya

/var /

/lib

/dev /staf

/home /student /guest

/proc

dan seterusnya

dan seterusnya

Gambar 2.1: Tingkatan direktori dalam GNU/Linux

Meskipun peranan dan arti masing-masing direktori dalam gambar (2.1) secara mendalam berada di luar konteks buku ini, namun beberapa hal penting yang perlu mendapatkan perhatian adalah

• Tingkatan direktori tertinggi adalah / dan disebut root directory.

• Direktori milik pengguna GNU/Linux berada di sub direktori /home. Sebagai contoh, jaringan GNU/Linux di Grup Fisika Komputasi Laboratorium Fisika Atom-Inti FMIPA-UGM, sub direktori ini masih dibagi lagi sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, mahasiswa S-1 yang sedang praktikum diberikan sub direk- tori /home/student/s1/prakt sedang yang skripsi dalam topik kom- putasi diberikan /home/student/s1/skripsi. Untuk mahasiswa S-2 yang sedang praktikum dan sedang mengambil tesis komputasi masing-masing diberikan sub direktori /home/student/s2/prakt dan /home/student/s2/tesis. Untuk dosen diberikan /home/staff sedang tamu luar universitas di /home/guest.

• Setiap nama Login yang diberikan pengelola akan secara otomatis identik dengan sub direktori tertentu dan akibatnya segala pekerjaan yang dilakukan pengguna akan otomatis tersimpan dalam sub direktori tersebut. Sebagai con- toh, mahasiswa S-1 yang sedang praktikum dalam kelompok gr1 dengan nama login gr1 maka akan otomatis masuk ke sub direktori /home/student/s1/prakt/gr1.

2.3 Perintah dalam GNU/Linux

Dengan munculnya prompt maka beberapa perintah penting berikut siap untuk dipros- es oleh GNU/Linux. Sebelum memaparkan sejumlah perintah tersebut, cara penulisan beserta artinya akan disinggung dalam buku ini agar dapat dipahami maksudnya.

• Bentuk umum perintah akan ditampilkan di antara dua baris mendatar. • Jenis font Typewriter digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang perlu

diketik dari keyboard dan yang muncul di layar komputer. • Jenis font Slanted digunakan untuk melambangkan peubah semu (meta-variables).

Yang dimaksud peubah semu dalam hal ini sebagai contoh : apabila dalam buku ini ditulis foo maka berarti dalam komputer pengguna dapat mengganti dengan nama lain seperti /usr/bin, program_milikku.pas atau yang lain tergantung perintah yang mendahuluinya.

• Segala sesuatu, huruf maupun kata, yang berada diantara tanda kurung [ ] men- gandung arti bahwa sesuatu tersebut bersifat pilihan yaitu boleh ditulis atau tidak ditulis.

2.3.1 Menampilkan isi direktori

ls [-alF] [direktori ]

Sebagai latihan, kita dapat mencoba mengetik perintah berikut ini. pn@atom99:~ >ls Setelah tombol 2 Enter ditekan akan muncul tampilan kira-kira seperti ini .

pn@atom99:~ > ls Desktop

fortranf physics_oriented_simulation F90

html

research

Mail important_files save.mp MyMusic

kjukebox.log

scilab.hist

cfile komputasi

seminar

coba.ps mydoc

snapshot01.png

dcrg nsmail

snapshot01.ps

document office52

snapshot2.png

pn@atom99:~ > _ Dari hasil yang ditampilkan di atas dapat dipahami bahwa ls adalah perintah untuk

menampilkan isi dari direktori tempat pengguna sekarang berada (current/present directory ). Sekarang apabila perintah tersebut ditambah parameter pilihan seperti berikut maka akan diperoleh

pn@atom99:~ > ls -alF /home/pn total 3900 drwx------

4096 Mar 24 16:25 ../ -rw-r--r--

5 root root

2 Sebelumnya perlu ditekankan bahwa tampilan yang benar-benar akan kita di lihat di komputer yang ada di depan kita tentu saja tidak sama persis dengan yang terpampang di buku ini. Yang diny-

atakan disini hanya ilustrasi tentang tanggap komputer terhadap perintah yang kita berikan tersebut.

-rw-r--r--

3 17:21 .KSMserver drwxr-xr-x

4096 Mar 25 14:46 .Mathematica/ -rw-r--r--

3 pn

users

30128 Mar 24 18:47 .X.err -rw-------

1 pn

users

3 17:21 .Xauthority drwx------

4096 Mar 29 20:12 Desktop/ drwxr-xr-x

3 pn

users

4096 Mar 22 2003 F90/ drwx------

3 pn

users

4096 Mar 28 19:45 Mail/ drwxr-xr-x

2 pn

users

1 08:35 MyMusic/ drwxr-xr-x

4096 Dec 18 21:58 cfile/ -rw-r--r--

2 pn

users

10762 Mar 26 12:23 coba.ps drwxrwxr-x

1 pn

users

4096 Mar 14 19:37 dcrg/ drwxr-xr-x

2 pn

users

4096 Mar 13 18:21 document/ drwxrwxr-x

10 pn

users

8192 Dec 18 20:22 fortranf/ drwxr-xr-x

2 pn

users

4096 Mar 22 2003 html/ -rw-r--r--

2 pn

users

1 18:01 kjukebox.log pn@atom99:~ >_

Dengan tampilan seperti di atas maka adanya tambahan parameter ternyata memiliki arti sebagai berikut. Parameter a berarti meminta agar seluruh isi direktori dita- mpilkan di monitor komputer, termasuk berkas yang dalam keadaan normal tersem- bunyi (hidden). Berkas tersembunyi adalah berkas yang oleh sistem dianggap pent- ing. Dalam keadaan normal (default) beberapa berkas sengaja disembunyikan agar tidak terhapus secara tidak sengaja. Kalau dilihat dalam tampilan di atas maka di dalam GNU/Linux berkas yang tersembunyi adalah berkas atau direktori yang be- rawalan titik (dot) sebagai contoh berkas .DCOPserver atau direktori .Mathematica/. Di dalam DOS/Windows, berkas yang berawalan titik ini disebut batch files yaitu berkas yang berakhiran bat sebagai contoh autoexec.bat.

Parameter l berarti meminta agar isi direktori ditampilkan dalam format panjang (lengkap). Terlihat bahwa selain nama berkas pada kolom terakhir, ada informasi lain dari berkas tersebut pada kolom yang lain. Meskipun arti dari tiap kolom pada tampilan tersebut berada di luar konteks buku ini namun kolom 3 sampai 8 memiliki arti yang penting. Sebagai contoh, berkas bernama coba.ps adalah dimiliki oleh pengguna yang memiliki nama Login pn yang berada pada group users dengan Parameter l berarti meminta agar isi direktori ditampilkan dalam format panjang (lengkap). Terlihat bahwa selain nama berkas pada kolom terakhir, ada informasi lain dari berkas tersebut pada kolom yang lain. Meskipun arti dari tiap kolom pada tampilan tersebut berada di luar konteks buku ini namun kolom 3 sampai 8 memiliki arti yang penting. Sebagai contoh, berkas bernama coba.ps adalah dimiliki oleh pengguna yang memiliki nama Login pn yang berada pada group users dengan

F berarti meminta supaya isi direktori dikelompokkan menurut jenis- nya. Apabila nama yang terpampang diakhiri tanda / berarti itu adalah direktori sebagai contoh MyMusic/, sedangkan jika tidak ada tanda / berarti berkas biasa (bukan direktori) sebagai contoh coba.ps.

Parameter

Yang terakhir, parameter /home/pn berarti meminta supaya menampilkan isi direktori /home/pn.

2.3.2 Dimanakah saya berada ?

pwd

Ketika sudah lama bekerja dalam GNU/Linux dan sudah berkali-kali pindah dari satu direktori ke direktori yang lain, kadang-kadang pertanyaan seperti di atas muncul di benak kita “Dimanakah atau di direktori apakah saya sedang berada ? “. Jika perintah tersebut dicoba maka direktori dimana pengguna berada (current directory) akan tampil kira-kira seperti berikut.

pn@atom99:~/physics_oriented_simulation > pwd /home/pn/physics_oriented_simulation pn@atom99:~/physics_oriented_simulation >_

2.3.3 Pindah direktori

cd [direktori ]

Contoh panjang berikut menggambarkan berbagai kemungkinan tampilan perintah di atas.

pn@atom99:~ > pwd

/home/pn pn@atom99:/home > cd /usr pn@atom99:/usr > ls -F MuPAD/ cyrus/ i486-linux/

i486-sysv4/ man/ src/ X11@

openwin/ tmp@ X11R6/ doc/

dict@

i486-linux-libc5/ include/

sbin/ var/ X386@

i486-linux-libc6/ lib/

share/ bin/

etc/

i486-linuxaout/

libexec/

spool@ pn@atom99:/usr > cd MuPAD/ pn@atom99:/usr/MuPAD > pwd /usr/MuPAD pn@atom99:/usr/MuPAD > cd pn@atom99:~ > pwd /home/pn pn@atom99:~ > cd /usr/MuPAD pn@atom99:/usr/MuPAD > pwd /usr/MuPAD pn@atom99:/usr/MuPAD/linux > cd .. pn@atom99:/usr/MuPAD/linux > pwd /usr pn@atom99:/usr/MuPAD/share >_

games/ i486-suse-linux/

local/

Komentar atas tampilan di atas adalah seperti berikut. • Pada awalnya pengguna berada di direktori /home/pn. Ketika pertama kali

login, setiap pengguna selalu otomatis berada di direktori tertentu seperti ini yang disebut home directory.

• Kemudian pengguna pindah ke direktori /usr dan melihat isi direktori terse- but.

• Dengan mengetik cd MuPAD/ terlihat bahwa lokasi pengguna sekarang su- dah pindah ke direktori /usr/MuPAD. Perhatikan bahwa yang diketik adalah

cd MuPAD/ bukannya cd /MuPAD/ yaitu tanpa tanda / di depan huruf

MuPAD. Cara perpindahan semacam ini disebut perpindahan relatif, yaitu pin- dah ke direktori yang berada di dalam current directory.

• Dari direktori /usr/MuPAD ini, ketika diketik cd saja tanpa tambahan pa- rameter apapun maka direktori pindah ke home direktory lagi.

• Dari home directory, ketika diketik cd /usr/MuPAD maka direktori menja- di /usr/MuPAD. Cara perpindahan dengan menyebut nama direktori secara lengkap semacam ini disebut perpindahan mutlak.

• Dari direktori /usr/MuPAD, ketika diketik cd .. maka direktori pindah satu tingkat lebih tinggi yang disebut parent directory yaitu dalam contoh ini adalah direktori /usr.

2.3.4 Membuat direktori baru

mkdir direktori1 [direktori2 . . . directoriN ]

Menyimpan berbagai berkas yang kita buat ke beberapa direktori berdasar jenis berkas akan memudahkan kita sendiri dalam mengelola berkas-berkas yang kita miliki. Se- bagai contoh, berkas-berkas kode program yang kita buat, baik dalam Pascal, C maupun yang lain, kita simpan dalam direktori yang bernama myprogram. Berkas jenis lain yang berupa dokumen atau surat-menyurat, kita simpan dalam direktori yang bernama dokumen_ku. Atau mungkin ada jenis berkas yang berupa data- data angka maupun gambar sehingga kita simpan dalam direktori yang bernama data_saya dan banyak lagi kemungkinan yang lain. Perintah untuk membuat di- rektori baru semacam itu sebagai contoh adalah seperti berikut.

pn@atom99:~ > mkdir ini_dir_baru_ke1 ini_dir_baru_ke2 pn@atom99:~ > cd ini_dir_baru_ke1/ pn@atom99:~/ini_dir_baru_ke1 > pwd /home/pn/ini_dir_baru_ke1 pn@atom99:~/ini_dir_baru_ke1 > cd pn@atom99:~ > mkdir ini_dir_baru_ke1 ini_dir_baru_ke2 pn@atom99:~ > cd ini_dir_baru_ke1/ pn@atom99:~/ini_dir_baru_ke1 > pwd /home/pn/ini_dir_baru_ke1 pn@atom99:~/ini_dir_baru_ke1 > cd

ini_dir_baru_ke1/ ini_dir_baru_ke2/ pn@atom99:~ >_

Terlihat dengan memberikan perintah seperti di atas maka dua direktori baru yang masing kososng yaitu ini_dir_baru_ke1 dan ini_dir_baru_ke2 tercipta di home directory.

2.3.5 Menghapus direktori

rmdir direktori1 [direktori2 . . . directoriN ]

Jika suatu waktu kita memandang bahwa salah satu direktori yang kita buat sudah tidak diperlukan lagi maka mkdir adalah perintah untuk menghapus direktori terse- but. Contoh di bawah merpakan gambaran bagaimana menghapus direktori yang baru saja diciptakan yaitu ini_dir_baru_ke1 dan ini_dir_baru_ke2.

pn@atom99:~ > ls -F Desktop/

ini_dir_baru_ke1/ ini_dir_baru_ke2/ pn@atom99:~ > rmdir ini_dir_baru_ke1/ ini_dir_baru_ke2/ pn@atom99:~ > ls -F Desktop/ pn@atom99:~ >_

Jika perintah-perintah di atas terkait dengan manipulasi direktori maka tiga per- intah berikut ini adalah perintah penting yang menyangkut pengelolaan berkas. Ada- pun cara untuk menyunting berkas itu sendiri akan dijelaskan pada bab berikutnya.

2.3.6 Meng-copy berkas

cp [-i] berkas_asal berkas_tujuan

Yang dimaksud berkas_asal dan berkas_tujuan pada perintah di atas adalah hanya nama berkas saja apabila yang ingin kita copy atau salin dan tujuannya adalah berkas yang berada di home directori. Jika berkas yang ingin kita copy berada di direk- tori lain atau berkas tersebut ingin di-copy ke directori lain maka perlu ditulis secara lengkap nama direktori termasuk nama berkasnya. Contoh berikut memberikan gam- baran terhadap penjelasan ini.

pn@atom99:~ > ls -F Desktop/

fortranf/ physics_oriented_simulation/ F90/

html/

research/

Mail/ important_files/ save.mp MyMusic/

kjukebox.log

scilab.hist

cfile/ komputasi/

seminar/

coba.ps mydoc/

snapshot01.png

dcrg/ nsmail/

snapshot01.ps

document/ office52/

snapshot2.png

pn@atom99:~ > cp -i coba.ps coba1.ps pn@atom99:~ > cp -i coba.ps coba1.ps cp: overwrite ‘coba1.ps’? n pn@atom99:~ > cp coba.ps coba1.ps pn@atom99:~ > cp coba.ps mydoc/coba2.ps pn@atom99:~ > ls mydoc/ alfa.eps

pernya_1.doc

bandul.eps

pernya_2.doc

bentuk_vi.ps

pernya_3.doc

bidang minat.doc petunjuk_komputasi.aux bidang minat.sdw

petunjuk_kum_komputasi.dvi brunei_application.doc

petunjuk_komputasi.log coba2.ps

petunjuk_komputasi.pdf data.txt

petunjuk_komputasi.ps dataplot.ps

petunjuk_komputasi.tex pn@atom99:~ >_

Dengan melihat isi direktori terlebih dahulu, perintah di atas memberikan contoh cara meng-copy berkas bernama coba.ps ke berkas lain bernama coba1.ps. Dalam contoh juga ditunjukkan peranan parameter tambahan -i dalam perintah cp. Apabi- la diberikan parameter -i maka proses peng-copy-an berkas akan dilakukan secara interaktif . Sebagai contoh apabila kita ingin meng-copy berkas ke nama lain tetapi nama yang kita berikan tersebut kebetulan sudah ada, maka akan ada pertanyaan lebih lanjut apakah kita ingin melindas overwrite berkas yang sudah ada tersebut ? Jika kita yakin bahwa kita memang bermaksud untuk meng-overwrite berkas yang sudah ada maka kita jawab y yang merupakan kependekan dari yes. Jika bukan itu yang kita maksudkan maka dijawab n dari no.

Contoh di atas juga menunjukkan cara untuk meng-copy berkas coba.ps ke direktori lain yaitu mydoc/ dengan nama berkas coba2.ps.

2.3.7 Memindah berkas

mv [-i] berkas_asal berkas_tujuan

Perintah mv terlihat hampir mirip dengan perintah cp. Perbedaan yang paling men- dasar antara keduanya adalah : cp berfungsi untuk meng-copy berkas dari berkas_asal ke berkas_tujuan dan setelah proses copy maka berkas_asal masih utuh, sedangkan dalam mv setelah proses pemindahan move maka berkas_asal akan terhapus.

2.3.8 Menghapus berkas

rm [-i] berkas1 berkas2 . . . berkasN

Sebelumnya perlu ditekankan untuk berhati-hati dalam menggunakan perintah meng- hapus rm (remove) ini. Pertimbangkan resiko yang dapat terjadi yaitu apabila ki- ta secara tidak sengaja memanggil perintah ini dan menekan tombol Enter tiba- tiba setelah berkas sudah terhapus kita baru sadar bahwa bukan itu yang kita mak- Sebelumnya perlu ditekankan untuk berhati-hati dalam menggunakan perintah meng- hapus rm (remove) ini. Pertimbangkan resiko yang dapat terjadi yaitu apabila ki- ta secara tidak sengaja memanggil perintah ini dan menekan tombol Enter tiba- tiba setelah berkas sudah terhapus kita baru sadar bahwa bukan itu yang kita mak-

pn@atom99:~ > rm -i mydoc/coba2.ps rm: remove ‘mydoc/coba2.ps’? y pn@atom99:~ > _

2.3.9 Mengkompres ukuran berkas

gzip berkas1 berkas2 . . . berkasN gunzip berkas1 berkas2 . . . berkasN

Kadang-kadang kita memiliki berkas yang ukurannya sangat besar sehingga terlalu sulit untuk dipindah-pindah. Sebagai contoh kita memiliki berkas yang berukuran 2,12 Mbytes dan ingin menyimpan berkas tersebut ke disket. Ini tentunya tidak mungkin karena ukuran maksimum berkas yang dapat disimpan di disket adalah hanya 1,4 Mbytes. Untuk keadaan ini maka pasangan perintah gzip dan gunzip adalah penting sekali. Fungsi gzip adalah untuk mengkompress atau mengecilkan ukuran berkas. Dengan ukuran berkas yang lebih kecil tersebut maka berkas tersebut dapat dan mudah disimpan dalam disket. Tetapi berkas yang dalam keadaan terkom- press tidak dapat disunting atau digunakan seperti berkas aslinya. Oleh karenanya ji- ka berkas tersebut ingin digunakan lagi (sebagai contoh kita pindah ke komputer yang lain) maka berkas tersebut harus dikembalikan ke bentuk aslinya. Perintah gunzip berfungsi untuk mengembalikan berkas yang terkompress ke ukuran aslinya lagi agar dapat disunting. Contoh adalah seperti berikut ini.

pn@atom99:~ > cd mydoc/ pn@atom99:~/mydoc > ls -la snapshot2.ps -rw-r--r--

1 pn users 2659368 Mar 27 06:22 snapshot2.ps pn@atom99:~/mydoc > gzip snapshot2.ps pn@atom99:~/mydoc > ls -la snapshot2.ps.gz -rw-r--r--

150167 Mar 27 06:22 snapshot2.ps.gz pn@atom99:~/mydoc > gunzip snapshot2.ps.gz pn@atom99:~/mydoc > ls -la snapshot2.ps -rw-r--r--

1 pn

users

1 pn users 2659368 Mar 27 06:22 snapshot2.ps pn@atom99:~/mydoc >

Dalam contoh terlihat bahwa pada awalnya berkas snapshot2.ps berukuran cukup besar yaitu 2659368 bytes atau sekitar 2,66 Mbytes. Setelah berkas tersebut dikom- press dengan gzip maka nama berkas berubah menjadi snapshot2.ps.gz yang berukuran kecil hanya 150167 bytes atau 0,15 Mbytes. Terjadi pengecilan ukuran berkas hampir 18 kali lebih kecil dari ukuran semula. Untuk mengembalikan ke berkas semula maka diberikan perintah gunzip pada snapshot2.ps.gz dan berkas semula snapshor2.ps akan kembali muncul.

2.3.10 Mengarsip berkas

tar [-cvf] berkas_tujuan direktori_asal tar [-xvf] berkas

Untuk memudahkan mengelola berkas, sebagai contoh untuk memindahkan berkas tersebut dari satu komputer ke komputer lain, kadang-kadang proses pengkompre- san saja belum cukup. Ini terjadi dalam situasi dimana cacah berkas yang akan kita kompress banyak sekali sehingga selain tidak praktis untuk mengkompres satu per- satu, juga kemungkinan terdapat satu atau beberapa berkas yang kelupaan belum dikompress. Dalam keadaan seperti ini, pekerjaan akan lebih sederhana jika berkas- berkas tersebut sebelumnya dikumpulkan dalam satu berkas arsip dan kemudian satu berkas arsip itu sajalah yang dikompres. Di dalam GNU/Linux atau UNIX, proses Untuk memudahkan mengelola berkas, sebagai contoh untuk memindahkan berkas tersebut dari satu komputer ke komputer lain, kadang-kadang proses pengkompre- san saja belum cukup. Ini terjadi dalam situasi dimana cacah berkas yang akan kita kompress banyak sekali sehingga selain tidak praktis untuk mengkompres satu per- satu, juga kemungkinan terdapat satu atau beberapa berkas yang kelupaan belum dikompress. Dalam keadaan seperti ini, pekerjaan akan lebih sederhana jika berkas- berkas tersebut sebelumnya dikumpulkan dalam satu berkas arsip dan kemudian satu berkas arsip itu sajalah yang dikompres. Di dalam GNU/Linux atau UNIX, proses

da nama berkas biasanya untuk memudahkan bagi kita mengingat kembali bahwa berkas tersebut adalah arsip yang diciptakan melalui perintah tar.

pn@atom99:~ > ls dir_manual/ files_tree.eps petunjuk_praktikum_komputasi.aux snapshot2.ps petunjuk_praktikum_komputasi.dvi snapshot3.ps petunjuk_praktikum_komputasi.log petunjuk_praktikum_komputasi.ps

petunjuk_praktikum_komputasi.tex pn@atom99:~ > tar -cvf arsip_saya.tar dir_manual/ dir_manual/ dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.aux dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.dvi dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.log dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.ps dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.tex dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.tex~ dir_manual/snapshot2.ps dir_manual/snapshot3.ps dir_manual/files_tree.eps pn@atom99:~ > ls -l -rw-r--r-- 1 pn users 6400000 Apr

4 09:53 arsip_saya.tar pn@atom99:~ > _

Dengan perintah di atas, tampilan proses terbentuknya satu berkas arsip yang berna- ma arsip_saya.tar akan nampak pada monitor.

Apabila isi dari arsip tersebut ingin dikembalikan lagi ke semula maka perintah- Apabila isi dari arsip tersebut ingin dikembalikan lagi ke semula maka perintah-

pn@atom99:~ > tar -xvf arsip_saya.tar dir_manual/ dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.aux dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.dvi dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.log dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.ps dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.tex dir_manual/petunjuk_praktikum_komputasi.tex~ dir_manual/snapshot2.ps dir_manual/snapshot3.ps dir_manual/files_tree.eps pn@atom99:~ > _

Catatan

Kalau kita sering menggunakan Internet dan melakukan download berkas, selain berkas yang berakhiran zip kita juga akan sering menjumpai berkas yang berakhi- ran tar.gz atau tgz. Berkas yang berakhiran zip akan dijelaskan pada sub bagian 2.3.11. Khusus berkas berakhiran tar.gz dan tgz sebenarnya adalah berkas yang diciptakan dari gabungan perintah tar dan gzip. Kegunaan dari gabun- gan perintah tersebut adalah untuk membuat arsip beberapa berkas ke dalam satu berkas tunggal (yaitu dengan perintah tar) dan kemudian mengkompres arsip terse- but. Praktek semacam ini sering dilakukan di Internet agar berkas yang di download berukuran kecil dan sekaligus didalamnya sudah mengandung banyak berkas yang diperlukan. Sebagai contoh, berkas arsip_saya.tar yang sudah diciptakan di atas dapat dikompress dengan perintah gzip yaitu

pn@atom99:~ > ls -l arsip_saya.tar -rw-r--r-- 1 pn users 6400000 Apr 6 06:22 arsip_saya.tar pn@atom99:~ > ls -l arsip_saya.tar -rw-r--r-- 1 pn users 6400000 Apr 6 06:22 arsip_saya.tar

Dari perintah tersebut terlihat bahwa berkas arsip_saya.tar pada awalnya beruku- ran 6,4 Mbytes setelah dikompres menjadi berkas bernama arsip_saya.tar.gz dan hanya berukuran sekitar 0,4 MBytes.

Kebalikannya, untuk mengembalikan berkas dengan akhiran tar.gz atau tgz ke bentuk semula maka urutan perintahnya adalah seperti berikut. Pertama kita beri perintah gunzip sebagai contoh gunzip arsip_saya.tar.gz. Setelah diketik Enter , maka akan diperoleh berkas yang bernama arsip_saya.tar. Kemudian kita beri perintah tar -xvf arsip_saya.tar isi dari arsip akan kembali seperti semula.

2.3.11 Mengarsip sekaligus mengkompress berkas dengan zip

zip [-r] berkas_zip [berkas1 . . . berkasN ] [direktori ] unzip berkas_zip

Fungsi dari perintah zip adalah persis sama dengan gabungan perintah tar dan gzip kecuali pada algoritma yang digunakan untuk prses kompresi. Teknik men- garsip dan mengkompress berkas menggunakan perintah zip maupun gabungan perintah tar dan gzip sama-sama populer dan baku di lingkungan GNU/Linux dan UNIX. Untuk memberikan gambaran penggunaan perintah tersebut, kita pilih salah satu direktori yang kita miliki. Diandaikan kita memiliki direktori yang berna- ma ps_files dan di dalamnya berisi beberapa berkas seperti terlihat pada contoh di bawah.

pn@atom99:~ > ls ps_files/ LinuxLogo.epsf

screen-shot-1.ps screen-shot-4.ps bootup-figure.ps screen-shot-2.ps screen-shot-5.ps screen-shot-1.ps screen-shot-4.ps bootup-figure.ps screen-shot-2.ps screen-shot-5.ps

pn@atom99:~ > _ Dalam contoh di atas, semua isi yang berada di direktori ps_files diarsip sekali-

gus dikompres dalam berkas yang bernama my_arsip.zip. Akhiran zip pa-

da nama berkas my_arsip secara otomatis akan muncul ketika perintah zip di- jalankan dan ini sebagai ciri bahwa berkas tersebut diciptakan oleh perintah zip. Untuk mengembalikan kekeadaan semula maka perintah kebalikannya adalah seperti di bawah.

pn@atom99:~ > unzip my_arsip inflating: ps-files/screen-shot-1.ps inflating: ps-files/xlogo.ps inflating: ps-files/screen-shot-2.ps inflating: ps-files/screen-shot-5.ps inflating: ps-files/screen-shot-3.ps inflating: ps-files/screen-shot-4.ps inflating: ps-files/bootup-figure.ps inflating: ps-files/caution.ps inflating: ps-files/LinuxLogo.epsf

Jika pada perintah zip akan nampak proses pengkompresan setiap berkas dan di- tunjukkan sampai berapa persen setiap berkas yang ada tersebut akan mampu dikom- Jika pada perintah zip akan nampak proses pengkompresan setiap berkas dan di- tunjukkan sampai berapa persen setiap berkas yang ada tersebut akan mampu dikom-

2.3.12 Menggunakan disket dan cdrom : mount

mount direktori umount direktori

Cara menggunakan disket dan cdrom (serta peralatan tambahan lain) dalam GNU/Linux atau UNIX agak berbeda dengan apa yang terjadi dalam DOS atau MS Windows. Dalam DOS atau Windows, kita dapat secara bebas memasukkan dan mengeluarkan disket atau cdrom setiap saat guna membaca isinya atau untuk meng-copy berkas dari atau ke disket tersebut. Dalam GNU/Linux cara semacam ini pada umumnya tidak berlaku. Kita tidak dapat sekedar memasukkan disket dan langsung menggu- nakannya. Cara yang benar adalah : setelah disket dimasukkan ke floppy drive maka disket tersebut perlu di-mounting atau dipasang pada pada sistem GNU/Linux ter- lebih dahulu dan kemudian baru siap untuk digunakan.

Prosedur semacam ini nampaknya terlalu berbelit bagi pengguna baru GNU/Linux serta bagi kita yang terbiasa menggunakan DOS atau Windows. Pertanyaan yang segera muncul adalah kenapa perlu cara rumit semacam itu dan apa keuntungannya ? Untuk memahami jawaban pertanyaan ini perlu kita ingat kembali bahwa salah satu falsafah GNU/Linux adalah merupakan sistem operasi yang multiusers. Un- tuk kepentingan keamanan security terhadap sistem, pengelola dapat memberikan tingkat akses terhadap sistem yang berbeda-beda antara satu kelompok pengguna dengan kelompok pengguna yang lain. Ada satu kelompok yang dibolehkan untuk dapat menggunakan seluruh fasilitas pada sistem namun terdapat kelompok lain yang tidak dibolehkan menggunakan satu atau beberapa fasilitas yang ada. Karena salah satu jalur terjadinya keluar/masuk berkas dari/ke sistem GNU/Linux adalah melalui disket maka mungkin saja terjadi pada sistem jaringan di suatu tempat tertentu, satu kelompok pengguna tidak diijinkan menggunakan disket. Proses mounting disket adalah salah satu cara agar mekanisme security tersebut dapat terjamin. Agar satu Prosedur semacam ini nampaknya terlalu berbelit bagi pengguna baru GNU/Linux serta bagi kita yang terbiasa menggunakan DOS atau Windows. Pertanyaan yang segera muncul adalah kenapa perlu cara rumit semacam itu dan apa keuntungannya ? Untuk memahami jawaban pertanyaan ini perlu kita ingat kembali bahwa salah satu falsafah GNU/Linux adalah merupakan sistem operasi yang multiusers. Un- tuk kepentingan keamanan security terhadap sistem, pengelola dapat memberikan tingkat akses terhadap sistem yang berbeda-beda antara satu kelompok pengguna dengan kelompok pengguna yang lain. Ada satu kelompok yang dibolehkan untuk dapat menggunakan seluruh fasilitas pada sistem namun terdapat kelompok lain yang tidak dibolehkan menggunakan satu atau beberapa fasilitas yang ada. Karena salah satu jalur terjadinya keluar/masuk berkas dari/ke sistem GNU/Linux adalah melalui disket maka mungkin saja terjadi pada sistem jaringan di suatu tempat tertentu, satu kelompok pengguna tidak diijinkan menggunakan disket. Proses mounting disket adalah salah satu cara agar mekanisme security tersebut dapat terjamin. Agar satu

Bagi yang dibolehkan menggunakan disket maka prosedurnya adalah sebagai berikut. Pertama masukkan disket ke floppy-drive (tempat disket). Kemudian ketik perintah di bawah.

pn@atom99:~ > mount /floppy pn@atom99:~ > _

Jika yang nampak di monitor komputer seperti di atas dan tidak ada komentar lain, berarti kita dibolehkan menggunakan disket. Setelah perintah mount berhasil maka disket kita sudah terpasang di GNU/Linux dan tercermin pada direktori /floppy. Dalam keadaan ini, semua perintah GNU/Linux yang sudah kita bicarakan selama ini dapat diterapkan pada disket melalui direktori /floppy. Sebagai contoh, untuk melihat isi disket maka dapat digunakan perintah ls -la /floppy. Untuk meng- copy berkas pada dengan nama ini_berkas.tex dari direktori /home/pn ke disket maka digunakan perintah cp /home/pn/ini_berkas.tex /floppy dan sebagainya.

Hal penting yang perlu diingat, jika kita sudah tidak menggunakan disket terse- but dan ingin mengganti dengan disket lain maka sebelum disket dikeluarkan dari tempatnya diperlukan prosedur yang berurutan seperti berikut. Pertama kita ketik perintah umount seperti berikut.

pn@atom99:~ > umount /floppy pn@atom99:~ > _

Dengan perintah tersebut berarti disket sudah tidak terpasang lagi di sistem GNU/Linuxdan sudah aman 3 untuk dikeluarkan dari tempatnya atau floppy-drive. Kemudian disket

lain dimasukkan ke floppy-drive dan diketik perintah mount /floppy lagi seperti sebelumnya. Meskipun nama direktori /floppy sama dengan sebelumnya, yang membedakan adalah bahwa direktori /floppy yang sekarang merupakan pencer- minan dari disket yang baru dimasukkan dan bukan disket yang sudah dikeluarkan tadi. Jadi direktori /floppy merupakan direktori semu. Setelah perintah umount

3 sudah aman disini mengandung pengertian bahwa segala proses yang melibatkan disket atau di- rektori /floppy sudah dibereskan oleh GNU/Linux

/floppy maka direktori /floppy akan kosong tidak ada artinya. Direktori /floppy baru memiliki arti yaitu mencerminkan disket yang dimasukkan ke floppy-drive sete- lah dilakukan perintah mount /floppy.

Catatan

Perintah mount dan umount tidak hanya berlaku untuk disket tapi juga berlaku un- tuk peralatan lain sebagai contoh cdrom, zip-drive dan juga hard-disk (baik hard-disk dari partisi lain maupun hard-disk kedua). Sebagai contoh untuk me-mounting dan meng-umounting cdrom maka kita ketik perintah mount /cdrom dan umount /cdrom.

2.3.13 Membaca manual secara online : man

man topik

Jika kita ingin penjelasan lebih mendalam tentang suatu topik tertentu maka perintah man merupakan jalan keluarnya. Sebagai contoh, perintah rm yang dijelaskan di atas belum memberikan gambaran yang jelas bagaimana cara menghapus direktori beserta seluruh isinya, baik berupa berkas maupun direktori yang ada di dalamnya. Untuk mengetahuinya, kita dapat membaca sendiri petunjuk atau manual tentang perintah rm tersebut di layar komputer dengan mengetik perintah seperti di bawah.

pn@atom99:~ > man rm RM(1)

FSF

RM(1)

NAME rm - remove files or directories

SYNOPSIS rm [OPTION]... FILE...

DESCRIPTION This manual page documents the GNU version of rm. rm removes each specified file.

By default, it does not remove directories.

If a file is unwritable, the standard input is a tty, and the -f or --force option is not given, rm prompts the user for whether to remove the file. If the response does not begin with ‘y’ or ‘Y’, the file is skipped.

GNU rm, like every program that uses the getopt function to parse its arguments, lets you use the -- option to indicate that all following arguments are non-options. To

remove a file called ‘-f’ in the current directory, you could type either rm -- -f or rm ./-f The Unix rm program’s use of a single ‘-’ for this purpose predates the development of the getopt standard syntax.

OPTIONS Remove (unlink) the FILE(s).

-d, --directory unlink directory, even if non-empty (super-user only)

-f, --force