Sistem Saraf Pada Manusia berbasis

Sistem Saraf Pada Manusia

Disusun Oleh : Asyraf Naupal
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga kami dapat membuat Makalah Biologi ini
dengan baik. Makalah Biologi ini merupakan salah satu tugas ujian praktek
tahun ajaran 2013 / 2014.
Makalah ini mengangkat judul tentang “ SISTEM SARAF PADA MANUSIA
’’. Sistem Saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Sistem Saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat
terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Sistem
Saraf terdiri dari Sel Saraf ( Neuron ), dan Impuls.
Penulis berharap Makalah IPA ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca, namun penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan
demi kesempurnaan ini.
Jakarta, 24 Maret 2014
Penulis


Pembahasan

I. Pendahuluan
A. Pengertian
Sistem Saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Dalam sistem koordinasi terdapat tiga komponen, yaitu :
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh atau alat pada tubuh yang berfungsi sebagai
penerima rangsangan atau impuls. Bagian yang berfungsi sebagai
penerima rangsang adalah alat indra.
2. Konduktor atau Penghantar Impuls
Konduktor adalah bagian tubuh atau alat pada tubuh yang berfungsi
sebagai penghantar rangsangan. Bagian ini tersusun oleh sel saraf
( Neuron ) yang membentuk sistem saraf. Neuron ini ada yang berfungsi
membawa rangsangan ke saraf pusat dan juga berfungsi sebagai
pembawa pesan dari saraf pusat.
3. Efektor
Efektor adalah bagian tubuh atau alat pada tubuh yang berfungsi

menanggapi rangsangan yang telah dihantarkan oleh Konduktor atau
Penghantar Impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot
dan kelenjar.
B. Sistem Saraf
Sebagai Sistem Koordinasi, Sistem Saraf mempunyai fungsi :
a. Mengendalikan alat tubuh agar bekerja secara serasi.
b. Alat Komunikasi antara tubuh dengan lingkungan diluar tubuh dan
lingkungan didalam
tubuh.
c. Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran. Untuk melaksanakan fungsi
tersebut maka
sistem saraf tersusun oleh berbagai organ, jaringan, dan komponen terkecil
yaitu sel.

A.Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga
tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang
disebut Meninges. Selaput Meninges dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Durameter

Durameter merupakan membran tebal fibrosa yang melapisi
tengkorak. Durameteradalah lapisan paling luar.
2. Arachnoid
Arachnoid merupakan lapisan tengah di Selaput Meninges.
Diantara Arachnoid danPiameter terdapat rongga Arachnoid yang berisi
cairan.
3. Piameter
Piameter merupakan lapisan paling dalam di Selaput Meninges. Banyak
terdapat pembuluh darah di Piameter.
Diantara ketiga selaput tersebut terdapat cairan Cerebrospinal yaitu cairan
yang ada di otak yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau
goncangan. Otak manusia dibagi menjadi empat, yaitu :

1. Otak Besar ( Cerebrum )
Cerebrum merupakan bagian terluas dari otak dan berbentuk oval. Otak
juga merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Cerebrum
mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak dan terdiri dari dua
belahan, otak kanan dan otak kiri yang bekerja secara berlawanan.
Belahan pada otak disebut Hemister. Cerebrum terdiri dari dua lapisan,
yaitu Korteks ( Lapisan Luar ) yang berisi banyak badan sel saraf yang

disebut Substansi Grissea dan Medula ( Lapisan Dalam ) yang berisi
serabut saraf, baik Dendrit maupun Neurit.

2. Otak Kecil ( Cellebrum )

Cerebellum terletak dibawah bagian belakang Cerebrum.
Susunan Cerebellum sepertiCerebrum terdiri atas belahan kanan dan kiri

serta terbagi menjadi dua lapis. Belahan kanan dan kiri dihubungkan oleh
jembatan Varol. Cerebellum merupakan pusat
keseimbangan. Cerebellum berfungsi sebagai untuk mengkoordinasikan
kerja otot, tonus otot, keseimbangan, dan posisi tubuh.

3.Otak Tengah ( Midbrain )
Midbrain merupakan bagian terkecil dari otak. Beberapa bagian dari otak
tengah adalah :
1. Nukleus Merah ( Red Nucleus )
2. Substantia nigra
3. Tectum
4. Tegmentum

Fungsi Nukleus Merah dan Substantia nigra adalah untuk mengontrol
gerakan badan. Tegtum dan Tegmentum juga berfungsi dalam
penglihatan, pendengaran, pergerakan mata, dan gerakan tubuh lainnya.
Fungsi Midbrain adalah sebagai stasiun relai untuk informasi pendengaran
(inferior colliculi ) dan informasi penglihatan (superior colliculi ).

4. Batang Otak ( Brainstem )
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga
kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau
sumsum tulang belakang. Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti
kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang otak sering juga disebut
dengan otak reptil. Otak reptil mengatur “perasaan teritorial” sebagai
insting primitif. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk
pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses
pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or
flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.

B)

Sumsum Tulang Belakang ( Medulla spinalis )


Medulla spinalis terdapat memanjang didalam rongga Medulla spinalis,
mulai dari ruas – ruas tulang leher samapi ruas tulang pinggang
kedua. Medulla spinalis juga dibungkus oleh selaput Meninges. Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar
berwarna putih ( substansi alba ), sedangkan bagian dalam berbentuk
kupu-kupu yang berwarna kelabu ( substansi grissea ). Pada bagian
berwarna putih berfungsi untuk menghantarkan impuls menuju otak dan
akan disampaikan ke Efektor. Pada penampang melintang sumsum tulang
belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut
tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Bagian tanduk ini
terdapat pada bagian berwarna kelabu. Impuls sensorik dari reseptor
dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan
impuls motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju Efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari Neuron Sensorik dan
akan menghantarkannya ke saraf motorik.
Fungsi Sumsum Tulang Belakang untuk menghantarkan impuls dari otak
dan ke otak serta member kemungkinan jalan terpendek gerak reflex.


1. Sistem Saraf Sumsum Tulang Belakang
Sistem Saraf Sumsum Tulang Belakang merupakan serabut saraf yang
keluar secara berpasangan dari sela – sela ruas tulang belakang. Saraf ini
berjumlah 31 pasang, yaitu :
-

Ruas tulang leher : 8 pasang

-

Ruas tulang punggung : 12 pasang

-

Ruas tulang pinggang : 5 pasang

-

Ruas tulang kelangkang : 5 pasang


-

Ruas tulang ekor : 1 pasang
1.Sistem Saraf Tak Sadar ( Autonom )

Sistem Saraf Tak Sadar merupakan bagian yang kerjanya tidak dapat
disadari dan bekerjanya secara otomatis. Sistem Saraf Autonom berfungsi
mengendalikan organ dalam. Saraf Autonom menurut fungsinya dibagi
menjadi dua, yaitu :

A.Sistem Saraf Simpatik
Sistem Saraf Simpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum tulang
belakang (medula spinalis) di daerah dada dan pinggang. Saraf simpatik
umumnya berfungsi memacu atau mempercepat kerja organ-organ tubuh.
Sistem Saraf Simpatik terdiri atas 25 pasang ganglion yang berasal dari :
- Ruas tulang belakang : 3 pasang
- Ruas tulang punggung : 11 pasang
- Ruas tulang pinggang : 4 pasang
- Ruas tulang kelangkang : 4 pasang
- Ruas tulang ekor : 3 pasang

B.Sistem Saraf Parasimpatik
Sistem Saraf Parasimpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum
lanjutan (medula oblongata) dan dari sakrum yang merupakan saraf pre –
ganglion dan post – ganglion. Fungsi saraf parasimpatik umumnya
memperlambat kerja organ-organ tubuh.

2.Gerak Refleks
Gerak Refleks adalah gerak yang terjadi karena tidak disengaja dan tidak
ada proses di otak tetapi akan diproses di Sumsum Tulang Belakang.
Impuls yang diterima oleh Reseptor ( Alat Indera ) disampaikan ke
Sumsum Tulang Belakang melalui Neuron Sensorik. Setelah diproses di
Sumsum Tulang Belakang rangsangan tadi diputuskan apa yang akan
dilakukan. Kemudian Sumsum Tulang Belakang mengirimkan perintah ke
Efektor ( Otot ) melalui Neuron Motorik dan Efektor melaksanakan perintah

Sumsum Tulang Belakang. Secara ringkas lintasan Gerak Refleks adalah
sebagai berikut :


Refleks Spinal ( pada Sumsum Tulang Belakang)




Refleks Cerebellar (melibatkan otak kecil)



Refleks Superficial (Refleks Plantar )



Refleks Visceral (Refleks Otonom )

Kesimpulan :
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat
berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh. Otak dilindungi oleh
tulang tengkorak dan sumsum tulang belakangdilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang.
Baik otak maupun sumsum dilindungi oleh suatu selaput yang terdiri dari jaringan
pengikat yang disebut meninges. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu:

Lapisan paling dalam (piameter), banyak terdapat pembuluh darah.
Lapisan tengah (arachnoid), diantara arachnoid dan piameter terdapat rongga
arachnoid yang berisi cairan.

Lapisan paling luar (durameter) yang merupakan membran tebal fibrosa yang
melapisi tengkorak.
Otak dan sumsum tulang belakang memiliki substansi pokok, yaitu substansi kelabu
dan substansi putih. Substansi kelabu (substansi grisea) merupakan kumpulan
badan neuron. Substansi putih (substansi alba) merupakan kumpulan serabut saraf.
Pada otak, substansi kelabu terletak pada bagian luar dan substansi putih terletak
dibagian tengah. Sebaliknya pada sumsum tulang belakang, substansi kelabu terletak
dibagian tengah dan substansi putih terletak di bagian luar.



Daftar Pustaka :



Naupal, Asyraf dan Zachari, Fikri. 2014. Sistem Pusat Saraf. Jakarta: Laporan Praktikum
Said, Ahmad. 2007. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Jakarta: Sinar Wadja Lestari



Dalimartha, Setiawan, dr. 2001. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan
Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya



Hariani, Sangat M. dkk. 2000. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia



Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional
Malang Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung: Suatu Studi
Berdasarkan Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi . Tesis tidak diterbitkan. Malang:
PPS IKIP MALANG.
Stafford-Clark, D. 1978. Mental disorders and their treatment. The New Encyclopedia
Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-975.
Chicago, USA . Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris –
Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.




Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52