Perancangan Sepatu Bola untuk Anak Sekol

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1

Perancangan Sepatu Bola untuk Anak Sekolah Sepak
Bola yang Mendukung Proses Pembelajaran Teknik
Dasar Bermain Bola, dengan Konsep “Quick and Easy
Learning”
Suryan Mosthafa Eka Putra Wijaya dan Bambang Tristiyono, ST, M.Si
Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
Telp/fax. (031) 5931147
Abstrak –Dunia industri persepatuan di Indonesia kini
merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan
jumlah produksi dan ekspor yang sangat tinggi sehingga
sangat berpengaruh pula pada perekonomian nasional.
Banyak brand Internasional yang mempercayakan
pembuatan sepatunya di Indonesia satu dasawarsa
terakhir ini. Walaupun dengan adanya krisis global yang
terjadi di Amerika dan Eropa pada tahun belakangan
yang membuat banyak produsen sepatu gulung tikar

karena minimnya order tidak sebanding dengan upah
buruh yang semakin meningkat. Hal ini mencadi cambuk
bagi para desainer lokal yang peduli dengan image
produk dalam negeri untuk melakukan inovasi produk,
khususnya sepatu guna meningkatkan penggarapan pasar
lokal. Desainer menerapkan geliat inovasi ini pada dunia
sekolah sepakbola anak dengan dasar pemikiran semakin
menjamurnya Sekolah Sepak Bola (SSB) di Indonesia
karena prestasi sepakbola lokal yang menurun di bayangbayangi oleh skill dan penguasaan teknik dasar bola
pemain professional yang dapat dikatakan tidak
mumpuni, menjadi sebuah peluang besar untuk
menciptakan sepatu sepak bola khusus untuk anak yang
dapat memudahkan pembelajaran teknik dasar sepak
bola..Langkah awal yang di gunakan ialah menemukan
spot teknik dasar sepak bola yang berkenaan dengan
sepatu, kemudian mengimplementasikan area tersebut
pada upper sepatu yang di desain memenuhi fungsi
edukasi, quick and easy learning dengan tampilan yang
sesuai dengan karakteristik anak sebagai pengguna.
Untuk menjamin terlaksananya penelitian, perancang

menggandeng mitra pabrik sepatu PT Mitra Anugerah
sebagai produsen sepatu dan SSB Surabaya Soccer
School sebagai sekolah sepak bola percontohan..
Pendekatan melalui kaedah estetika perancangan
menjadi poin penting yang berujung pada dapat di
terimanya hasil jadi produk ini pada pasar, serta tingkat
efektifitas pemenuhan fungsi konsep “quick and easy
learning” dapat maksimal, dengan hasil pembuktian
diadakanya simulasi (SSB percontohan)perbandingan
pemakaian sepatu bola “umun”dan sepatu bola “khusus
dalam pembelajaran teknik dasar “

Kata Kunci – Ergonomic, Football Shoe, Soccer Drill,
Styling,Quick and Easy Learning
I. PENDAHULUAN
Geliat perindustrian sepatu nasioanal yang memiliki
potensi ekonomi yang luar biasa besar saat ini sedang
mengalami stagnasi kreasi.Produsen- produsen sepatu
yang banyak mengekspor sepatu ke luar negeri kini
banyak yang gulung tikar imbas dari krisis global

Amerika dan Eropa membuat permintaasn ekspor
menurun drastis.Pasar lokal yang tersedia saat ini malah
cenderung lebih banyak di suguhi produk china yang
membanjir.Produsen lokal seharusnya lebih kembali
menggarap dengan serius pasal lokal itu sendiri, karena
dianggap sangat potensial bila dapat mengembangkan
produk bernilai strategis baik dalam segi desain terlebih
lagi fungsi.Desainer lokal seakan di pacu untuk
menelurkan ide kreatifnya dalam memproduksi sepatu
untuk menghidupkan kembali perindustrian sepatu yang
mulai melorot peringkatnya di mata dunia (dari urutan 2
dunia menjadi urutan 3, 2013).

Gambar1.Kompetitor Sepatu Bola Anak Lokal

“Sepakbola merupakan olahraga paling favorit di
Indonesia” (Republika online), di buktikan dengan
kompetisi yang terus bergulir tiap tahun-nya
dan
supporter fanatik yang terus membeludak jumlahnya.

Perhelatan Piala Asia Tenggara (AFF) beberapa saat
belakangan ini menjadi salah satu fenomena sepakbola
nasional yang dapat menyimpulkan betapa besar apresiasi
masyarakat Indonesia terhadap olahraga sepakbola.
“Walaupun Indonesia belum pernah juara namun
sepakbola tetap mendapat tempat di hati warga Indonesia
hingga saat ini” (Liputan6.com). Persatuan Sepakbola
Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai wadah yang menaungi
sepakbola merupakan badan olahraga yang paling
mendapat perhatian pemerintah karena memiliki anggaran
paling tinggi diantara badan olah raga yang lain. ”Sepak
bola juga memiliki potensi bisnis yang luarbiasa besar

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
2
bila kita dapat memanfaatkan fanatisme masyarakat
banyak tersebut” (Drs. Sukrianti Muchtar , Dosen
Technopreneurship ITS). Hal ini memberikan gambaran
perancang guna menentukan arah kreasi produk untuk di
kembangkan dalam segi fungsi dan desain dalam

mengatasi stagnasi geliat perindustrian sepatu lokal dan
memberikan solusi dalam bentuk sarana pembantu
pengembangan sepak bola lokal usia dini (pembelajaran
teknik dasar sepak bola) yang di lakukan sekolah sepak
bola di seluruh Indonesia

Gambar 2.Fanatisme Sepakbola

Pendidikan teknik dasar Sepakbola yang benar di usia
dini adalah salah satu faktor mendasar yang sangat
penting
dalam proses memajukan prestasi atlet
Sepakbola nasional di masa mendatang. “Apabila
pembelajaran teknik dasar kurang mumpuni di awal
maka perkembangan skill pemain-pun dapat terhambat,
karena bakal atlet tersebut telah terbiasa melakukan
teknikdasar yang salah dan akan semakin susah di rubah
ketika semakin beranjak dewasa” (Ahmad Sofyan,
pelatih kepala SSB Suryanaga).“Saat ini belum ada data
resmi yang menunjukan jumlah keseluruhan Sekolah

sepak Bola (SSB) di Indonesia, namun di perkirakan
puluhan ribu bakal atlet sepakbola di Indonesia, yang
tersebar di seluruh pelosok kabupaten sedang menjalani
pendidikan sepak bola di SSB yang jumlahnya ribuan,
tersebar di seluruh Indonesia.” (Beritabola.com).
Sarana prasarana dan Infrastruktur yang tersedia
pada Sekolah Sepakbola merupakan faktor penting
penunjang efektifitas proses belajar-mengajar dalam SSB.
“Sejak bulan April 2010 Persatuan Sepakbola Seluruh
Indonesia (PSSI) telah menetapkan 14 kota sebagai sentra
bina bola. Di antaranya Jakarta, Bandung, Medan,
Makassar, Jayapura, Bali, dan Surabaya, diharapkan
dapat menjadi pelopor atau proyek percontohan untuk
memajukan proses pembibitan bakal atlet sepak bola di
Indonesia dengan meningkatkan sarana-prasarana dan
infrastruktur yang mendukung demi mewujudkan salah
satu program emas visi 2020 PSSI, ini membutuhkan
kerjasama berbagai pihak” (Nurdin Halid, ketua umum
PSSI 2010)


Gambar 3. Aktifitas Sekolah Sepak Bola

Permasalahan yang terdapat pada perancangan sepatu
bola anak ini meliputi berbagai hal, antara lain tebagi
dalam beberapa aspek di mulai dari segi fungsi,
bagaimana menciptakan sepatu sepakbola yang dapat
digunakan untuk memudahkan anak mempelajari teknik
dasar sepakbola (menendang, mengumpan datar/lambung,
mengontrol dan menggiring bola) dengan bantuan
visualisasi sepatu yang edukatif representatif . Dari segi

Ekonomi, bagaimana meminimalisir biaya proses
produksi tanpa pengurangan yang berarti pada keamanan
dan kenyaman sepatu anak, secara efektif dan sesuai agar
harga jual dapat disesuaikan dengan range yang di
harapkan.Aspek estetik, bagaimana menghasilkan
keluaran bentuk dan variasi warna yang menampilkan
kesan menarik (educative-cheerful menjadi keyword anak
6-12 tahun sebagai target user). Tanpa mengesampingkan
tren yang berkembang, dan fungsi edukasi pada sepatu

ini.Aspek ergonomi dalam merumuskan konfigurasi
telepak kaki yang tepat sesuai kebutuhan (bentuk toebox
dan ruang kaki) juga memiliki ergococnitif /sistem
penalian sepatu yang optimal. Sedangkan, aspek material
dalam pemilihan material ( upper, midsole, outsole) yang
nantinya benar-benar mampu mendukung kenyamanan
dan keamanan standar sepatu sepak bola.
II. METODE DESAIN
Dalam mewujudkan tercapainya hasil perancangan,
perancang melakukan metode penelitina dengan langkahlangkah sebgai berikut:
1. Studi Objek
Berisikan analisa user guna menentukan
karakteristik produk dalam memenuhi needs yang
sesuai
dengan
pengguna,
analisa
aktifitas
penggunaan sepatu untuk menemukan kekurangan
sepatu eksisting yang sudah ada dan banyak di

gunakan , analaisa teknik dasar sepak bola untuk
menemukan nilai penting spot-spot teknik dasar pada
kaki guna memberikan nilai tambahpada sepatu
perancangan,. Analisis pasar guna menentukan
segmen dan penempatan produk, mencakup trend
dan kecenderungan umum.
2. Studi Kebutuhan
Analisa kebutuhan merupakan hasil dari ketiga
analisa diatas yakni analisa user, aktifitas, dan pasar,
kemudian diolah dengan menggunakan quality
function deployment (QFD) sehingga mendapatkan
desain atribut terhadap kepentingan desain dari
sepatu yang akan didesain.
3. Studi Komponen
Analisa komponen ini digunakan sebagai dasar
pemilihan material dan struktur komponen utama
sepatu bola yang akan didesain berdasarkan pada
hasil analisa kebutuhan. Komponen yang dipilih
untuk mendesain sepatu ini harus menjawab semua
kebutuhan mulai dari segi fungsional dan estetik.

4. Standar Ergonomi
Studi Analisa Ergonomi ini ditujukan untuk
mengetahui dan mendapatkan batasan dimensi dan
standarisasi pada sepatu yang akan didesain yang
disesuaikan dengan antropometri kaki anak
indonesia. Batasan dimensi tersebut kemudian
difungsikan sebagai patokan untuk mengidentifikasi
tingkat fitting dan kenyamanan aktifitas kaki saat
dikenakan berlatih sehingga dapat meminimalisir
cedera terhadap pengguna. Pemilihan cetakan kaki
agar dapat di gunakan oleh bermacam bentukan kaki
serta Penalian sepatu yang tepat dengan pendekatab
Ergocognitive

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
3
5.

Bloking Spot
Analisa mekanisme / fungsi ditujukan untuk

mencari bloking spot yang sesuai dengan tujuan
utama sepatu ( sarana mempermudah pembelajaran
teknik dasar sepak bola) boking spot ini harus akurat
untuk menjawab kebutuhan konsep tersebut pada
sepatu bola anak yang akan didesain. Analisa
mekanisme ini akan di lakukan secara kerjasama
dengan mitra sekolah sepak bola ( Surabaya Soccer
Institute / SSI ) kemudian dilakukan sketsa dan
analisa eksperimen untuk mengetahui ketepatan dan
efektifitas bloking spot tersebutteknik dasar bola
yang berkenaan dengan kaki / sepatu tersebut.
6. Pemilihan Material dan Produksi
Studi
material
ini
bertujuan
untuk
mengidentifikasi karakteristik material beserta proses
produksinya untuk kemudian diadakan pemilihan
material beserta proses produksi dari material
tersebut yang paling tepat untuk diaplikasikan pada
perancangan sepatu. Dalam pemilihan jenis material
ini disertai dengan beberapa pertimbangan teknis
untuk menentukan jenis material yang paling tepat
dan sesuai untuk digunakan.
7. Eksplorasi Desain
Setelah mendapatkan dasar dari bentuk yang
akan didesaian maka dilanjutkan dengan analisa
bentuk yang berisi sejarah perkembangan , dan tren
bentukan serta warna sepatu, image sepatu yang
didesain, dan sketsa-sketsa bentuk serta alternatif
bentuk awal.
8. Alternatif desain
Alternatif desain didapat saat semua analisa
diatas sudah diselesaikan. Pada tahap ini sudah dapat
dilakukan penghitungan estimasi biaya yang
diperlukan untuk pembuatan prototipe
9. Mock Up
Sebagai Implementasi dalam memberikan solusi
fungsi tambahan sepatu di lihat dalam benuk
3dimensi dan real, sehingga di dapat di gunakan
dalam simulasi guna melakukan penyempurnaan
desain.
10. Simulasi Komparasi
Untuk mendapatkan data otentik penggunaan
sepatu dalam memenuhi fungsi uniknya sebagai
sarana mempermudah pembelajaran teknik dasar
dibanding sepatu bola yang umum di gunakan.
(menggunakan sepatu bola brand ternama sebagai
kompetitor).Di lakukan oleh sekolah sepak bola
(SSB) mitra.
11. Evaluasi dan Pengembangan Desain
Membenahi kekurangan mock up dari segi
material, bentukan, mencakup pola dan proses
produksi sehingga di temukan proporsi yang ideal
dan lebih efektif merujuk pada produk perancangan
yang memenuhi fungsi inovatif sepatu bola anak
untuk pembelajaran teknik dasar di SSB
12. Desain Final dan Prototype Akhir
Hasil final setelah pembenahan melalui proses
simulasi dalam memenuhi kekurangan desain pada
berbagai aspek yang bersangkutan. Output pada
tahap ini adalah prototype sepatu.

13. Detailing dan Branding
Dapat dilakukan sebagai pemanis serta member
nilai tambah pada sepatu sepak bola, detailing ini
mencakup pemberian merek, logo, tagline, konten
local yang didesain ketika sudah didapatkan desain
final dari alternatif desain. Analisa ini ditujukan
untuk memberikan tambahan estetika pada sepatu
yang didesain dan dapat pula memberikan pesan
konsep yang di bawa.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Konsep Desain
Berdasarkan hasil analisa diatas maka dapat
disimpulkan konsep yang akan digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan adalah sebagai berikut.
 Konsep desain sepatu sepak bola yang memiliki
fungsi khusus dengan pengaplikasian spot edukasi
teknik dasar sepak bola sebagai sarana
mempermudah anak sekolah sepakbola mempelajari
teknik dasar.
 Pemberian spot khusus yang akurat dan efektif
(bloking spot dan pewarnaan) pada upper sepatu
serta mudah di terima dan di mengerti anak dalam
pengaplikasianya di dampingi pelatih.
 Pemberian tampilan image cheerful, orisinil
menggambarkan ciri pengguna dimana selalu
dinamis, ceria dan terbuka dengan hal-hal baru (fase
anak belajar dan penanaman nilai)
 Perhatian pada nilai ergonomi yang di terapkan untuk
memenuhi standar keamanan dan kenyamanan sepatu
olahraga di aplikasikan dengan pemilihan shoelast
(cetakan sepatu) normal agar semua jenis kaki dapat
mengenakanya dan penggunaan material yang sesuai
pada komponen dan fungsi sepatu.
 Sepatu dapat mudah di kenakan anak dengan mandiri
(system penalian yang tepat), bisa di gunakan di
berbagai
macam
kondisi
lapangan
(basah
,normal,kering) dengan mengaplikasikan pemilihan
bentukan (serta jumlah pul) dan material outsolenya.
2. Eksekusi Kebutuhan
Analisa kebutuhan dilakukan untuk mengetahui
secara detil kebutuhan yang diperlukan pada Sepatu bola
anak sebagai sarana mempermudah pembelajaran teknik
dasar sepakbola ini.

Tabel 1. Quality Function Deployment

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
4
3.

Eksplorasi Sketsa
Untuk mewujudkan bentukan yang sesuai karakter
anak dan dapat mudah di terima maka di lakukan
pencarian yang sesuai untuk mengambarkan image
cheerful dan dinamis anak- anak seperti yang sudah di
tentukan di awal pada analisa karakteristik user, Untuk
pencarian garis dan pola bentukan produk perancang
menitik beratkan pada kata kuci dinamis

Front Pressure

Arch Foot

Flat Foot

Normal Foot
Separated
Pressure

BackPressure

Gambar 6. Pemilihan shoelast (human machine interface)dan analisa
beban kaki

Gambar 4. Beberapa Sketsa Ideation

Karena hampir sebagian besar manusia memiliki
jenis telapak kaki ini, dan dapat diasumsikan bentuk kaki
yang lainya akan lebih mudah beradaptasi

Membagi tipe permainan pemain bola sebagai dasar
menciptakan produk baru di cetuskan nike, di ikuti oleh
brand terkemuka lain. Hal ini semakin menambah corak
bentuk warna dalam produksi sepatu sepakbola .Hingga
akhir tahun 2012 ini Nike tetap membagi kategori
sepatunya berdasarkan tipe permainan diantaranya speed,
accuracy, touch dan control. Acuan serial tersebut di
gunakan perancang sebagai pengembangan lini produk.
Gambar 7. Temperatur dan kelembaban

Gambar 5. Farian Sepatu Acuan (speed, power, skill, classic)

5. Analisa Material dan Komponen
Material yang di gunakan sesuai dengan kepentingan
fungsi tiap komponen sepatu sepak bola perancangan ini
mengikuti standarisasi pabrik sepatu

4. Pembahasan Ergonomi
Pada perancangan kali ini analisa ergonomi di pilah
menjadi 4 bagian, yaitu antropometri,, di gunakan untuk
mencari ukuran sepatu yang di gunakan oleh anak usia 612 tahun.

Tabel 2.Antropometri kaki (shoe size)

Karena konsumen yang di target ialah anak berusia
6-12 tahun maka di dapatkan standarm ukuran 29-39
(sugeng mulya- Pattern maker PT Mitra Anugrah)
Agar semua kaki dapat menggunakan sepatu yang
akan di desain maka diutamakan bentukan cetakan kaki
atau biasa di sebut shoelast berdasarkan pada jenis normal
foot.

Gambar 8. Material dan komponen

6. Bloking Spot dan Pewarnaan
Tim pelatih SSB percontohan di libatkan guna
membantu menemukan spot teknik dasar yang berkenaan
dengan sepatu dalam aktivitas teknik dasar, warna pada
spot dilakukan pemetaan untuk mempermudah

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
5
pemahaman anak akan fungsi sepatu, tren warna dan
psikologi warna di terapkan dalam perancangan.

4

Image power

20

TOTAL

3/60

3/40

3/60

2/40

285

215

255

280

Tabel 3. Pembobotan Alternatif

8.

Mock Up dan Simulasi

Gambar 12. Proses simulasi dan sepatu Mock Up
Gambar 9. Pemetaan Spot Teknik Dasar pada Sepatu dan Pewarnaan

7.

Alternatif Desain dan Pola Farian
Pola dan garis farian alternative terbentuk dari
tarikan garis eksisting yang menggambarkan kesan speed,
skill, dan power pada tiap farian sepatu

No

Jenis Pembelajaran (similasi)

F50 ( sepatu Eksisting)

Sepatu Perancangan

1

Dribling dekat (punggung kaki)

8

8

2

Dribling Kontrol (inside Outside)

8

8

3

Keeping luar

8

8

4

Keeping dalam

8

8

5

Foot coordination double tab

8

8

6

Foot coordination push and pull

8

9

7

Passing

dalam)

5 gagal melebar ( 5)

2 masuk, 3 tiang (7)

luar)

3 gagal, 2 masuk (7)

3 gagal, 2 masuk (7)

umpan

datar

(kaki

10feet,40cm
8

Passing

umpan

datar

(kaki

10feet,40cm
9

Dribling pass (kaki dalam)

3 masuk, 2 gagal (7)

2 masuk, 3 tiang (7)

10

Dribling pass (kaki luar)

2 gagal, 3 masuk (7)

2 masuk 2gagal, 1 tiang

11

Ball Control

8

8

12

Umpan lambung (25feet, taget area

5 gagal melebar (5)

$ gagal , 1 masuk ( 6)

(6)

80cm2)
13

Shoot on goal (punggung kaki,)

4 masuk, 1 gagal (8)

4 masuk, 1 gagal (9)

14

Shoot on goal (kaki luar)

3 masuk, 2 gagal (7)

3 masuk, 2 gagal (7)

TOTAL POIN

102

106

Tabel 4. Hasil Simulasi Awal

Dilakukan guna mendapatkan hasil final desain yang
dapat memenuhi fungsi mempermudah pembelajaran
teknik dasar dengan efektif, tanpa mengesampinngkan
aspek aman nyaman.

Gambar 10. Pola garis farian

9.

Gambar 13. Gambar desain akhir Sepatu Bola Anak

Gambar 11. Alternatif farian sepatu
no

Kiteria

%

Alt s1

Alt s2

Alt s3

Alt s4

n/t

n/t

n/t

n/t

1

Bentuk keseluruhan

35

2/70

3/105

3/105

2/70

2

Spot edukasi

30

3/90

3/90

2/60

3/90

3

Kemudahan Produksi

15

1/15

2/30

3/45

2/30

4

Image speed

20

2/40

1/20

3/60

2/40

215

145

270

230

Alt c1

Alt c2

Alt c3

Alt c4

n/t

n/t

n/t

n/t

TOTAL
no

Kiteria

%

1

Bentuk keseluruhan

35

3/105

2/70

3/105

2/70

2

Spot edukasi

30

3/90

3/90

3/90

3/90

3

Kemudahan Produksi

15

1/15

2/30

2/30

3/45

4

Image control

20

2/40

2/40

3/60

2/40

250

130

285

245

Alt p1

Alt p2

Alt p3

Alt p4

TOTAL

Final Desain

no

Kiteria

%

n/t

n/t

n/t

n/t

1

Bentuk keseluruhan

35

3/105

2/70

3/105

3/105

2

Spot edukasi

30

3/90

2/60

2/60

3/90

3

Kemudahan Produksi

15

2/30

3/45

2/30

3/45

Gambar 14. Gambar Prototype

Desain akhir menjadi prototype awal yang akan di
gunakan produsen pendukung (PT Mitra Anugerah) untuk
melakukan produksi massal dan penyebaran produk.

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
6
Pengembangan desain dan fungsi sepatu akan terus di
lakukan guna meningkatkan nilai produk.

[4]

IV. KESIMPULAN

[5]

Beberapa poin - poin yang bisa dirangkum menjadi
sebuah kesimpulan dalam perancangan ini antara lain :
1. Sepatu ini menjadi sarana khusus anak-anak sekolah
sepak bola di Indonesia untuk mempelajari teknik
dasar bola karena mempermudah proses belajar,
serta membantu pelatih sepakbola menunjukan spot
khusus teknik dasar yang berkenaan dengan kaki
(sepatu)
2. Spot yang di petakan di bagi dalam beberapa pola
dan warna primer sesuai karakter anak guna
memudahkannya memahami dan mengingat letak
spot edukasi dengan bimbingan pelatih sepakbola.
3. Lini farian produk (speed, skill, power) di
munculkan untuk memenuhi selera kebanyakan
berdasar farian tren yang berkembang, dan memberi
opsi lebih pada konsumen dan user.

[6]

UCAPAN TERIMA KASIH

1.

2.
3.

4.

5.
6.
7.

Allah SWT Sang Penciptaku atas kemudahan,
kelancaran dan kemurahan-Nya dalam memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya untuk menyelesaikan
tugas akhirku ini, serta Nabi Muhammad SAW
sebagai utusan-Nya dan panutan umat-Nya.
Keluargaku tercinta, ayah yang memberi mandat
harus lulus kuliah, dan ibu sebagai motivator, serta
semua saudara-saudaraku dan keluarga besar .
Bapak Bambang Tristiyono, ST, M.Si selaku dosen
pembimbing. Bapak dan ibu dosen Despro ITS, Pak
Taufik, Pak Prima, Pak Jatmiko. Terima kasih atas
waktu, bimbingan dan saran selama saya menempuh
pendidikan.
Pak Sugeng Sudigdo selaku bos pabrik serta jajaran
karyawan dan staff yang membantu merealisasikan
proyek TA ini. Pak Syaiful Agustam selaku head
coach Surabaya soccer Institut, untuk segala
informasi dan wawasan yang telah dibagi.
Teman-teman angkatan 2007seperjuangan, tanpamu
apalah dayaku, kalian matahari ku
Yeobooo tercinta, sumber inspirasi dan semangat.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, saya ucapkan banyak terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]

[3]

Budiman, Arif (2006) Jualan Ide Segar, Galang
Press, Jakarta
Denny Bahraesy (2001) Tugas Akhir Desain Produk
ITS: Desain Sepatu Basket Untuk Atlet Pemula dan
Amatir, ITS, Surabaya
http://www.soccerbible.com/news/footballboots/archive/tags/Football+Boots/default.aspx : di
akses 14-05-2012

[7]

[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/21/car
a-dan-teknik-bermain-sepak-bola-495434.html : di
akses 20-03-2012
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/08/01/pr
estasi-pssi-481650.html : di akses 13-04-2012
http://www.prodirectsoccer.com/junior-footballboots.aspx : di akses 31-03-2012
http://archive.org/details/SofjanWanandiKetergantunganIndustriPersepatuanIndonesia : di
akses 09-03-20012
http://buku.binasepakbola.com/# : di akses 15-072012
http://beta.wap.vivanews.com/news/read/5421industri_sepatu___rentan_phk : di akses 27-06 2012
Kotler, Philip ( 2002 ) Manajemen Pemasaran, Buku
1 dan 2, RENHALLINDO, Jakarta.
Kanuk,Schiffman (2000) Perilaku Konsumen,
Indeks, Jakarta
Nurmianto, Eko ( 2004 ) Ergonomi : Konsep Dasar
dan Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya.
Panero, Julius. & Martin Zelnik ( 2003 ) Dimensi
Manusia Ruang dan Interior, Erlangga, Jakarta.