Makalah Ekonomi Pertanian SDM Di Indon

MAKALAH
EKONOMI PERTANIAN

Dosen Pengampu :
SISCA VAULINA SP, MP

OLEH :
Adham Jonas

144110186

Ifbeknu Mahmut Hakim

144110187

Lauhul Mahfuzh

144110199

Kelas C


AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2014/2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr, Wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang mana
atas karunia dan rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul“ Makalah Ekonomi
Pertanian ”.
Atas tersusunnya makalahini tentunya tidah lepas dari dukungan berbagai
pihak kepada penulis yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril baik
secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan
kepada Dosen pengampu yang telah membantu dan memberi pengetahuan kepada
penulisdalam pembuatan makalah ini. Tidak hanya itu, penulis juga ingin
mengucapkan ribuan terimakasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu yang telah turut membantu sehingga laporan ini dapat

terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis
terima untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum. Wr, Wb
Pekanbaru,
Tim Penulis

2015

DAFTAR ISI

Daftar Isi.......................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
BAB I

PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2

C. Tujuan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Sistem Pertanian Menurut Halcrow....................................................3
B. Sistem Pertanian Menurut Teken........................................................3
C. Perbedaan Sistem Pertanian Menurut Para Ahli.................................5
D. Ciri-Ciri Pertanian...............................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................7
A. Simpulan.............................................................................................7
B. Saran...................................................................................................8
Sumber Referensi........................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pertanian di Indonesia telah mencapai babak baru. Dengan
didorongnya program pemerintah, akhirnya Indonesia mampu bersaing dalam dunia
industri makanan. Tidak hanya itu dengan berkembangnya teknologi, penemuan
terbaru dan bioteknologi dalam pertanian yang dibuat, dengan ini Indonesia mampu
menerapkan kemandirian pangan dalam mencukupi kebutuhan jutaan rakyat di

seluruh tanah air. Dalam hal ini maka perluperan pemerintah dalam mengurangi stok
impor terhadap negara lain yang juga semakin naik akan permintaannya.
Tidak hanya itu, pemerintah juga harus membantu petani dan mendukung
penuh kinerja petani. Sarana dan prasarana dalam memajukan pertanian di Indonesia
harus diperbaiki lagi. Contohnya saja seperti pengadaan pupuk bersubsidi, pengadaan
kredit usahatani, dan juga fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam penanganan pasca
panen, distribusi hasil produksi juga diperbaiki lagi agar memudahkan distribusi
antara pemerintah kepada petani dan juga produsen kepada konsumen yang tentunya
akan mengefisiensi biaya distribusi yang besar dan juga kemudahan dalam menarik
investor agar para investor tertarik akan kemudahan berinvestasi di Indonesia dan
akhirnya membuat perusahaan di Indonesia.
Dalam hal ini Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan pasar global yang
akan dibuka di tahun 2015 ini. Langkah pemerintah Indonesia dalam bersaing di
pasar global adalah dengan mempersiapkan SDM yang berkompeten dalam
persaingan ini, sehingga rakyat Indonesia juga diharapkan mampu bekerja dan
menciptakan lapangan pekerjaan dalam hal ini juga memberikan dampak positif,
yaitu berkurangnya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah ini penulis merumuskan beberapa

permasalahan yaitu diantaranya :
1. Bagaimana sistem pertanian menurut Halcrow?
2. Bagaimana sistem pertanian menurut Teken?
3. Apa saja perbedaan sistem yang di utarakan menurut para pakar tersebut?
4. Dan apa saja ciri-ciri pertanian?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis juga membuat beberapa tujuan
makalah ini dibuat diantaranya :
1. Untuk mengetahui sistem pertanian menurut Halcrow
2. Untuk mengetahui sistem pertanian menurut Teken.
3. Untuk mengetahui perbedaan sistem yang di utarakan para pakar.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri pertanian.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pertanian Menurut Halcrow
Subsistem yang ditunjang oleh
pemerintah
Penelitian
Penyuluhan

Kebijaksanaan
Pendidikan pertanian
Pengaturan
dll

Subsistem industri pengadaan
dan penyaluran sarana
produksi

Subsistem industri pengolahan
dan pemasaran hasil pertanian

Subsistem farming

Pupuk
Pestisida
Kredit
Alat-alat
dll


Penanganan pasca panen
Pengolahan
Pemaasaran
dll

B. Sistem Pertanian Menurut Teken
Keterangan :
Syarat mutlak mosher
Faktor pelancar Mosher

PRASYARAT :
Ada kemauan pimpinan daerah dan nasional,
Ada stabilitas politik dalam negeri, Ada
pemikir ahli, Ada pelaksana terampil

1

PENDIDIKAN (b),
menghasilkan pemikir ahli (b),
PENELITIAN, menghasilkan

teknologi (a)
PENYULUHAN

SUBSISTEM
AGROINDUSTRI HULU,
pengadaan dan penyaluran
sarana produksi (a):
Pupuk,
Pestisida,
Obat-obatan,
Alat-alat/mesin pertanian

KEBIJAKSANAAN DAN
PENGATURAN
Kredit (b)
Insentif (a)
Perencanaan (b)
Perluasan areal (b)

SUBSISTEM

YANG
DITUNJANG
PEMERINTAH

2

3
SUBSISTEM
farming
Kelompok tani (b)

4

SUBSISTEM
AGROINDUSTRI HILIR,
pengolahan dan pemasaran
hasil:
Pengolahan,
Pemasaran (a),
Transportasi (a)

Pengolahan pasca panen.

C. Perbedaan Sistem Pertanian Menurut Para Ahli
Perbedaan sistem pertanian menurut keempat para ahli dapat kita kaitkan
kedalam siklus agribisnis
a. Ditinjau dari input
Menurut mosher input termasuk kedalam syarat pokok/mutlak. Menurut
Max F. Milikan dan David Hapgood bagian input tidak termasuk kedalam
siklus agribisnis. Menurut Halcrow, yang termasuk input adalah subsistem
industri pengadaan dan penyaluran sarana produksi. Dan sedangkan menurut
Teken, input didalam siklus agribisnis terletak pada subsistem agroindustri
hulu.
b. Ditinjau dari usahatani
Menurut Mosher usaha tani terletak pada Sub teknologi yang senantiasa
berkembang . menurut Halcrow dan Teken usaha tani terletak pada Subsistem
Farming. Menurut Max F. Milikan dan David Hapgood, usaha tani tidak
termasuk kedalam teori yang di kemukakan oleh pakar tersebut.
c. Pengolahan hasil pertanian dan pemasaran
Menurut Mosher, Pengolahan hasil pertanian dan pemasaran terletak pada
syarat pokok/mutlak. Menurut Halcrow, Pengolahan hasil pertanian dan

pemasaran termasuk kedalam subsistem industri pengolahan dan hasil
pertanian. Menurut teken. Pengolahan hasil pertanian dan pemasaran termasuk
kedalam subsistem agroindustri hilir. Dan menurut Max F. Milikan dan David
Hapgood, Pengolahan hasil pertanian di butuhkan tenaga lokal terampil sebagai
pelaksana dan untuk pemasaran perlu Adanya pasar yang luas bagi hasil
pertanian.
d. Ditinjau dari sistem penunjang
Menurut keempat para ahli sistem penunjang didalam siklus agribisnis
sangat berperan penting dan mutlak yang di perlukan didalam siklus agribisnis.

D. Ciri-Ciri Pertanian
Sifat biologis produksi dalam pertanian sedemikian membawa beberapa
implikasi penting dalam pembangunan pertanian sehingga menjadikan ciri-ciri
tersendiri dalam pertumbuhan tanaman dan hewan. pada dasarnya, terdapat 12
ciri-ciri pertanian, antara lain:
1. Semua jenis pertanian tanaman memerlukan input fisik yang hampir
serupa
Semua jenis tanaman memerlukan input yang dapat dikatakan sama,
walaupun jenis tanaman memerlukan input yang berbeda-beda, dimanapun
pertanian itu diusahakan, tanaman memerlukan input-input fisik, lahan yang
luas, air dan unsur hara yang umumnya dalam bentuk unsur N, P dan K.
2. Pertanian harus tetap terpencar
Karena energi untuk pertumbuhan berasal dari sinar matahari maka
pertanian tidak dapat dipusatkan dalam pabrik di kota-kota dengan meyediakan
energi berupa bahan bakar atau tenaga listrik. Pertanian akan selalu
memerlukan bidang permukaan bumi yang luas dan terbuka terhadap sorotan
sinar matahari.
3. Aspek sumber daya alam
Pembahasan pertanian tidak akan lepas dari pembicaraan mengenai aspek
sumber daya alam yang meliputi matahari, lahan, air dan udara. Kondisi sumber
daya alam ini akan mengakibatkan sitem partanian yang spesifik, yang
seringkali disebut dengan dengan istilah pertanian itu spesifik menurut lokasi
(spesifik location). Perbedaan iklim dan tanah ini mengakibatkan timbulnya
tanama-tanaman yang berbeda, yang telah meyesuaikan dari pada perbedaanperbedan keadaan lingkungan setempat.
4. Waktu untuk melancarkan suatu operasi usahatani harus diselaraskan
dengan keadaan cuaca dan hama penyakit
Produksi pertanian sangat tergantung pada cuaca dan faktor-faktor lainya,
seperti bencana serangan hama, serta peyakit yang berbeda dari waktu kewaktu

dan dari tempat ketempat. Beberapa pekerjaan seperti menjebak tanah hanya
dapat dilakukan ketika keadaan cuaca dan tanahnya cocok.
5. Faktor waktu pada pertumbuhan tanaman dan hewan mendorong adanya
keanekaragaman dalam pertanian
Proses biologis dasar dan pertanian memiliki ukuran waktu dan
persyratan waktu tersendiri, padi, jagung, gandum, juga tanaman lainya
memiliki pola pertumbuhan masing-masing sejak benih disebarkan sampai
pemungutan hasil. Dalam siklus pertanian tersebut tenaga manusia hanya
dibutuhkan paada saat-saat tertentu saja. Apabila pada suatu usahatani terdapat
kombinasi tanaman yang baik maka para pekerja tidak perlu menganggur
selama periode menunggu tersebut.
6. Interaksi yang amat kuat antara berbagai faktor fisik dan non fisik
Faktor fisik dalam pertanian adalah faktor produksi (input) berbentuk
barang yang meliputi lahan, pupuk, benih, pengairan, dan lain-lain. Faktor non
fisik adalah pengolahan atau pengaturan pemakaian faktor-faktor fisik tersebut.
Hubungan timbale balik antara faktor tersebut sedemikian kuatnya sehingga
pengaruh suatu paket faktor dapat sangat bernilai ketika faktor-faktor tersebut
diterapkan sendiri-sendiri.
7. Kebanyakan usahawan dan buruh memiliki keterampilan yang lebih luas
daripada pekerja pabrik
Pada pabrik-pabrik idustri, musim tidak memegang peranan apa pun dan
tahap-terhap proses produksi yang berbeda dapat dilaksanakan masing-masing
pada saat yang bersamaan oleh kelompok kerja yang berlainan.
8. Usahatani dalam ukuran kecil yang lemah secara ekonomi dan pengusaha
secara tradisional
Petani ini memerlukan perangsang dalam bentuk jaminan kepastian hasil,
selain perangsang ekonomi lainnya, seperti kredit, subsidi, harga dasar, dll.
9. Komunikasi dua arah yang efektif antara aspirasi petani dan informasi
birokrasi.

Aspirasi para petani dapat tersalurkan keatas malalui hirarki birokkrasi
secara efesien. Sebaiknya informasi dari dan untuk sesama petani serta
informasi dari lembaga penelitian, pengaturan dan peyuluhan ,dll.
10. Musim panen dan luar musim panen menyebabkan perlunya teknologi
penyimpanan
Keadaan demikian juga menyebabkan sangat diperlukan teknologi
peyimpanan agar waktu hasil panen dapat disimpan untuk beberapa waktu
sampai musim panen berikutnya.
11. Unit produksi dan unit komsumsi tidak dapat dipisahkan
Dalam usahatani serta unit produksi dan unit komsomsi tidak dapat
dipisahkan, hal tersebut seringkali membawa kesulitan dalam analisa usahatani.
Pada keyataannya dalam usahatani rakyat bayak sistem bertaniyang tujuan
utamanya adalah untuk memenuhi keperluan hidup petani beserta keluarganya
atau yang sering disebut “pertanian subsistem”petani subsistem hanya akan
menanami lahannya dengan tanaman yang dibutuhkan untuk kebutuhan
komsumsi pangan rumah tangganya.
12. Pertanian yang progresif selalu berubah
Dengan mengganti pola pertanian primitif dengan yang lebih maju,
tidak berarti bahwa masalah pertanian sudah di teratasi. Pemulian tanaman
(plant breeding) secara ilmiah memungkinkan untuk perbaikan tanaman
pertanian menjadi sangat besar.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwasanya apabila teori dari keempat
para pakar dikaitkan kedalam siklus agribisnis, ada beberapa pakar yang berbeda
pendapat. Jika ditinjau dari input dan usahatani, Mosher, halcrow, dan Teken
memasukkan input dan usahatani kedalam teori yang di kemukakannya. Sedangkan
Max F. Milikan dan David Hapgood tidak memasukkan input dan usahatani kedalam
teorinya. Sedangkan jika ditinjau dari sistem pengolahan hasil pertanian dan
pemasaran serta penunjang, keempat pakar mempunyai pendapat yang sama didalam
teorinya.
Setiap bidang dalam kehidupan pasti akan mengalami kemajuan, tidak
terkecuali dalam pertanian. Dalam pertanian juga pasti mengalami kemajuan yaitu
pada teknologi, informasi dan komunikasi. Namun dalam setiap kemajuan tentu tidak
akan membahas segala permasalahan dalam pertanian. Karena itulah dalam setiap
perubahan kemajuan pasti akan berubah-ubah, yaitu untuk menanggulangi
permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh langkah maju yang satu
dengan yang lainnya.
Input fisik sangat diperlukan, karena input fisik tanaman meliputi lahan yang
luas, air dan unsur hara. Ketiganya sangat penting karena sangat berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman.
B. Saran
Didalam siklus agribisnis dan juga ciri-ciri pertanian sistem penunjang, input
pertanian, usahatani, dan juga faktor-faktor lain yang mendukung proses produksi.
jika didukung dengan politik yang stabil akan memperlancar siklus agribisnis. Maka
dari itu peran pemerintah dalam mengembangkan ekonomi pertanian sangat
dibutuhkan demi kelancaran produktifitas pertanian.

SUMBER REFERENSI

Hanafie, Rita. (2010). Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta: Andi
http://www.

slideshare.

Net/…/2ciri-ciri-pertanian-di-Indonesia.

Diakses

pada

tanggal 24 februari 2014 pukul 10.09 PM
http://www. Aristyakristina. Wordpress. Com. Pertanian di idonesia. Diunduh pada
tanggal 25 februari 2014 pukul 09.53 PM

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162