Optmalisasi Transportasi Massal di Indon

OPTIMALISASI TRANSPORTASI MASSAL DI INDONESIA, Vol. 01, No. 01, 3 Januari 2018
1

Optmalisasi Transportasi Massal di Indonesia
Nathan Rizqi Evandi
Abstract—Indonesia is the country that always have a traffic
jam. This can be happen because lot of personal vehicle users. In
this country every person or family owns 1 or more car or
motorcycle. How to reduce the usage of private vehicle? It uses
the public mass transportation. In Indonesia there’s the lot of
mass transportation like bus, trains, airplane, etc. althrough it
have lot of them, it must be optimized due the increasing of mass
transport users and the bad quality of the amenities. Nowadays,
indonesia’s rapid transportation service are not to good, in terms
of service, amenities, lack of fleets, and the pricing. The
optimizing can be done with multiplying the vehicles,
optimization the service, and making an easier guide of masstransportation route and optimize the price of its masstransportation. If the facility of the mass transportation is better,
the more people is prefer to use the public transportation. If the
people prefer using the mass transportation than a private
vehicle, it will reduce the traffic jam and also reduce the
pollution in the city

Intisari— Indonesia merupakan sebuah Negara yang selalu
terjadi kemacetan. Ini disebabkan karena banyaknya pengguna
kendaraan pribadi untuk keperluan transportasi. Di Negara ini,
setiap orang atau setiap keluarga mempunyai 1 atau lebih
kendaraan pribadi seperti motor atau mobil. Bagaimana caranya
untuk mengurangi penggunaaan kendaraan pribadi? Caranya
dengan menggunakan transportasi publik atau transportasi
massal. Indonesia juga memiliki berbagai macam sarana
transportasi publik seperti kereta api, bis, pesawat, dan lain-lain.
Walaupun transportasi massal di Indonesia sudah banyak, Ini
harus di optimalisasi dikarenakan buruknya fasilitas yang
tersedia serta peningkatan pengguna transportasi tersebut. Saat
ini, pelayanan atau fasilitas transportasi massal Indonesia masih
kurang bagus. Ini disebabkan oleh buruknya pelayanan,
buruknya kualitas, kekurangan armada, dan harga yang tidak
tentu. Optimalisasi bisa dilakukan dengan memperbanyak
armada, mengoptimalisasikan pelayanan, mengoptimalisasikan
harga, dan memberikan arahan yang lebih mudah kepada
pengguna tentang transportasi massal tersebut. Jika fasilitas
transportasi publik tersebut lebih baik, maka orang-orang akan

lebih menyukai menggunakan transportasi publik dibandingkan
kendaraan pribadi. Jika orang-orang lebih banyak
menggunakan transportasi publik, maka kemacetan akan
berkurang dan juga mengurangi polusi dalam sebuah kota
tersebut
Kata Kunci— Transportasi, Optimalisasi, Pelayanan, Armada,
Transportasi publik, Lalu lintas, Fasilitas

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kepadatan lalu lintas atau yang biasa kita kenal
dengan kemacetan lalu lintas memang sudah menjadi
masalah yang sering terjadi di wilayah perkotaan. Bahkan
ini sudah menjadi problem yang serius diwilayah
perkotaan. Karena kemacetan selalu memberikan kerugian
yang cukup signifikan bagi negara. Masalah kemacetan lalu
lintas selalu menyulitkan pemerintah dalam melakukan
penanganan. Segala kebijakan pemerintah telah dilakukan
namun pada kenyataanya kemacetan belum bisa


ditanggulangi. Hal ini dikarenakan kesadaran bagi para
pengendara kendaraan yang masih belum sadar dalam
menggunakan jalan sebagai sarana transportasi. Selain itu,
penyediaan transportasi umum yang seharusnya menjadi
transportasi yang dapat mengurangi jumlah kemacetan lalu
lintas transportasi di jalan raya juga sangat diperlukan.
Namun lagi-lagi karena sarana transportasi umum yang
masih jauh dari memadai membuat para pengguna
kendaraan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Tentu ini jelas akan membuat jalan akan lebih macet lagi.
[ CITATION Zul16 \l 1033 ]
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Mengapa Kemacetan di kota-kota besar sering terjadi?
Apa saja contoh sarana transportasi massal di
Indonesia saat ini?

Apa saja contoh sarana transportasi massal di
Indonesia di masa yang akan datang
Bagaimana untuk mengoptimalisasikan sarana
transportasi massal di Indonesia saat ini?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk
menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah
Bahasa Indonesia. Selain itu, penulisan juga bertujuan
untuk mengemukakan solusi dari kemacetan yang ada di
Indonesia yakni dengan melakukan optimalisasi
transportasi massal
II. PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Dari Transportasi
Pengertian transportasi adalah pemindahan barang
dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sedangkan
menurut Sukarto, pengertian transportasi adalah perpindahan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat
pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia,

hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi
didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin)
dan tujuan (destination).
Dalam pengertiannya secara umum transportasi
massal adalah sebuah sarana berkendara yang membuat
banyak orang dapat berpindah dari suatu ke tempat ke tempat
lain dan mampu memberikan efisiensi waktu, tempat, dan
biaya di berbagai wilayah. Di Singapura dan Indonesia,
kemacetan merupakan masalah utama. Khususnya di Jakarta
kemacetan sudah bertambah parah bahkan terdapat sebuah
wacana yang mengatakan bahwa suatu saat di Jakarta akan
terjadi kemacetan yang tidak dapat diatasi lagi. Ini disebabkan

Penulis Pertama: Judul Paper dalam 4 Kata disambung titik-titik(…)

ISSN 2301 - 4156

2

OPTIMALISASI TRANSPORTASI MASSAL DI INDONESIA, Vol. 01, No. 01, 3 Januari 2018


karena banyaknya warga Jakarta yang menggunakan
kendaraan pribadi. Namun di negara maju seperti Singapura
jumlah pengguna kendaraan pribadi lebih sedikit
dibandingkan di Jakarta[ CITATION Dar12 \l 1033 ].

Figure 1. Peningkatan Jumlah Kendaraan Bermotor dari
tahun ke tahun
2.1.2 Armada Transportasi Massal
Indonesia memiliki berbagai armada transportasi
massal yang beroperasi di Indonesia saat ini. Berikut adalah
armada – penyedia layanan dari transportasi massal
A. Transportasi Darat
Indonesia mempunyai banyak ragam dari transportasi
massal darat, seperti Bis jarak jauh ( AKAP ), BRT,
angkutan kota, Kereta api jarak jauh, Kereta api jarak
dekat ( commuter ).
1. Bis dan angkot
Ini adalah transportasi darat yang berada di
jalanan.Transportasi ini memiliki rute yang beragam, ada yang

jarak jauh ( Bis AKAP ) dan jarak dekat ( angkot, BRT ).
Indonesia telah mengoperasikan BRT di Jakarta, seperti
Transjakarta. Bis TransJakarta sudah ada sejak gubernur
Sutiyoso menjabat yaitu ada tahun 2004. Pelaksanaan bis
TransJakarta bertujuan sebagai jasa angkutan yang cepat,
nyaman, dan terjangkau bagi seluruh warga Jakarta. Sejak
pertama kali diluncurkan hanya ada 1 koridor yaitu Koridor 1
yang melayani rute Kota – Blok M.
Angkutan kota atau biasa disingkat Angkot atau
Angkota adalah sebuah transportasi umum yang memiliki rute
yang telah ditentukan. Selain Bogor, kota lain yang dijuluki
sebagai kota seribu angkot adalah Bandung.
2.

Kereta Api

Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat
antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju, halini
terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (persero). Dengan
semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa
kereta api sebaiknya diimbangi oleh fasilitas – fasilitas yang
memadai, peningkatan kualitas pelayanan yang baik agar
masyarakat lebih percaya dan memilih menggunakan jasa
transportasi kereta api Selama perkembangan sejarah tersebut.

kereta api merupakan transportasi yangdipilih sebagai
alat angkut yang mampu mengangkut hasil bumi dan
penumpang dalamjumlah banyak, bebas hambatan serta
memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Hal inisesuai dengan
UU No. 13/1992 tentang moda transportasi, yaitu :
perkeretaapian adalahsalah satu moda transportasi yang
memiliki karakteristik dan keunggulan khususterutama dalam
kemampuan mengangkut, baik penumpang maupun barang
secaramassal, hemat energy, hemat dalam penggunaan
ruang. Mempunyai faktor keamananyang tinggi dan tingkat
pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding
dengan moda lainnya.[ CITATION Apr13 \l 1033 ]
B. Transportasi Udara

1. Bandar Udara
Bandar udara adalah terminal dalam moda angkutan
udara. Pada kawasan bandar udara disediakan layanan
penerbangan yang berhubungan dengan pengoperasian
pesawat udara dalam pelaksanaan fungsinya. Pertimbangan
untuk pengoperasian pesawat udara tertentu dengan
menggunakan suatu bandar udara, antara lain menyangkut
lokasi bandar udara, landasan pacu, (runway), dan landasan
penghubung ( taxiway ),terminal dan penanganan kargo,
landasan parkir (apron) dan penyelamtan (pk-ppk), ketentuan
lingkungan, serta fasilitas penunjang.[CITATION And \l
1033 ]
2. Penerbangan
Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri
atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara,
angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan
keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan
fasilitas umum lainnya ( UU no 1 tahun 2009 )
C. Transportasi Laut
Angkutan

diperairan
(dalam
makalah
ini
disepadankan dengan transportasi Laut) adalah kegiata
pengangkutan penumpang, dan atau barang, dan atau hewan,
melalui suatu wilayah perairan (laut, sungai, dan danau
penyeberangan) dan teritori tertentu (dalam negeri atau luar
negeri), dengan menggunakan kapal, untuk layanan khusus
dan umum. Wilayah perairan terbagi menjadi :
1.
Perairan laut : wilayah perairan laut.
2.
Perairan sungai dan danau : wilayah perairan
pedalaman, yaitu : sungai, danau, waduk, rawa,
banjir, kanal dan terusan.
3.
Perairan penyeberangan : wilayah perairan yang
memutuskan jaringan jalan atau jalur kereta api.
Angkutan penyeberangan berfungsi sebagai jembatan

penggerak, penghubung jalur.
Teoriti Pelayaran terbagi menjadi :
1.
Dalam negeri : untuk angkutan domestik, dari satu
pelabuhan ke pelabuhan lain di wilayah Indonesia.
2.
Luar negeri : untuk angkutan internasional
(ekspor/import), dari pelabuhan Indonesia (yang
terbuka untuk perdagangan luar negeri ) ke
pelabuhan luar negeri, dan sebaliknya.
Angkutan Dalam Negeri diselenggarakan dengan kapal
berbendera Indonesia, dalam bentuk :
1.
Angkutan Khusus, yang diselenggarakan hanya
untuk melayani kepentingan sendiri sebagai

Nathan Rizqi Evandi, Optimalisasi Transportasi Massal di Indonesia

OPTIMALISASI TRANSPORTASI MASSAL DI INDONESIA, Vol. 01, No. 01, 3 Januari 2018
3

2.

penunjang usaha pokok dan tidak melayani
kepentingan umum, di wilayah perairan laut, dan
sungan dan danau, oleh perusahaan yang
memperoleh ijin operasi untuk hal tersebut.
Angkutan Umum, yang diselenggarakan untuk
melayani kepentingan umum, melalui : pelayaran
rakyat, oleh perorangan atau badan hukum yang
didirikan khusus untuk usaha pelayaran, dan
memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia
jenis tradisional (kapal layar, atau kapal layar motor
tradisional atau kapal motor berukuran minimal
7GT), beroperasi di wilayah perairan laut, dan sungai
dan danau di dalam negeri. [ CITATION SBa \l
1033 ]
2.1.3

Masalah Transportasi Massal

Penyelenggaraan bidang transportasi tersebut
diharapkan dapat mewujudkan tujuan penyelenggaraan lalu
lintas dan angkutan jalan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal
3 Undang-Undang Nomor. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan, bahwa lalu lintas dan angkutan jalan
diselenggarakan dengan tujuan:
1.

2.
3.

Terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan
jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan
terpadu dengan moda angkutan lain untuk
mendorong perekonomian nasional, memajukan
kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan
dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung
tinggi martabat bangsa;
Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya
bangsa; dan
Terwujudnya penegakan hukum dan kepastian
hukum bagi masyarakat.

Bercermin terhadap norma di atas, pada
kenyataannya penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan
di Indonesia belum mampu mewujudkan tujuan tersebut.
Beragam masalah transportasi di Indonesia, antara lain:
1. Kemacetan lalu lintas,
2. Pelayanan dan kondisi angkutan umum yang
masih belum memenuhi harapan masyarakat,
3. Masalah tarif angkutan umum yang seringkali
kontradiktif,
4. Tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas
yang relatif masih tinggi,
5. Perilaku sebagian besar pengguna jalan yang
belum tertib/tidak disiplin,
6. Masalah parkir kendaraan yang belum memadai
dan tidak tertib,
7. Penyalahgunaan badan jalan untuk parkir dan
pedagang kaki lima,
8. Masalah aksesibilitas bagi penyandang cacat
pada sarana prasarana transportasi, dll.
Dari berbagai masalah transportasi tersebut, yang
paling ekstrim kerugiannya hingga saat ini adalah masalah
kemacetan lalu lintas. Dengan terjadinya kemacetan setiap

hari, total kerugian materilnya dapat mencapai Rp. 12,8 triliun
per tahun (sumber: Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono
Boestami). Perbaikan sistem transportasi merupakan sebuah
keharusan yang harus segera disikapi. Karena jika tidak,
kemacetan ini dapat terus berlangsung dan kerugiannya pun
akaan semakin melambung tinggi.[ CITATION Des \l 1033 ]
2.1.4
Optimalisasi Sarana Transportasi Massal
Pengembangan
transportasi
oleh
pemerintah
sebenarnya ditujukan agar pemerintah dapat menyediakan jasa
transportasi yang lancar, aman, murah, nyaman, cepat, tepat
guna,
terpadu,
menyeluruh,
berkelanjutan
dan
berkesinambungan serta mendukung konsepsi pembangunan
sosial dan ekonomi wilayah. Keberadaan moda transportasi
baik transportasi darat, air, dan udara menjadi faktor yang
sangat berperan penting dalam bidang sosial yaitu mempererat
/ memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat serta di
bidang ekonomi yaitu untuk memperlancar roda
perekonomian dan pembangunan di indonesia, hal ini
dikarenakan transportasi merupakan alat mobilitas berbagai
jenis barang, jasa, dan sumber daya manusia dari satu tempat
ke tempat yang lain.
Terdapat berbagai pilihan alternatif moda transportasi
yang dapat digunakan oleh masyarakat, pemilihan moda
transportasi tersebut tergantung pada kemampuan dan
kepentingan
masing
masing
individu
yang
memanfaatkannya. Dengan mempertimbangkan aspek harga,
kenyamanan, keamanan dan lain sebagainya, kereta api masih
menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat indonesia.
Kereta api adalah salah satu moda transportasi yang
berorientasi pada kepentingan publik dan
pelanggan
(customer). Terdapat berbagai keunggulan dari moda kereta
api yang menyebabkan kereta api dapat menjadi primadona
bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, salah satunya
adalah harga yang cukup terjangkau untuk berbagai kalangan
serta kapasitas angkut penumpang yang cukup besar
[ CITATION Ama12 \l 1033 ]
Ada beberapa cara yang dapat memajukan
transportasi massal Indonesia, yakni dengan mengadakan
tranportasi massal revolusioner untuk massa depan ( seperti
LRT dan MRT ) dan revitalisasi transportasi massal yang
sudah beroperasi

A. Rencana Transportasi Massal di Massa
Depan
Indonesia sudah merencanakan pengadaan transportasi massal
baru yang dalam waktu dekat akan beroperasi, seperti MRT
dan LRT.
1. MRT
Sistem transportasi perkotaan dengan 3 kriteria utama, yaitu
mass (daya angkut besar), rapid (waktu tempuh cepat dan
frekuensi tinggi) dan transit (berhenti di banya stasiun di titik
utama perkotaan).MRT memiliki jalur tertentu dan tidak
mengambil ruang kota terlalu luas.
Jalur MRT Jakarta akan membentang ±110.8 km
yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Lebak Bulus –
Kampug Bandan) sepanjang ±23.9 km dan Koridor Timur –
Barat ±87 km yang saat ini sedang dalam tahap studi
kelayakan dan ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024
– 2027. [ CITATION Ari16 \l 1033 ]

Penulis Pertama: Judul Paper dalam 4 Kata disambung titik-titik(…)

ISSN 2301 - 4156

4

OPTIMALISASI TRANSPORTASI MASSAL DI INDONESIA, Vol. 01, No. 01, 3 Januari 2018

B. Revitalisasi Tranportasi Massal sebagai
Solusi Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas

Figure 2 Rencana Rute MRT Jakarta
2.

LRT Jabodetabek dan LRT palembang
Kereta api ringan dikenal juga sebagai LRT sebagai
singkatan Light Rail Transit adalah salah satu sistem Kereta
Api Penumpang yang beroperasi dikawasan perkotaan yang
konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain
atau dalam lintasan khusus, disebut juga tram. Terdapat 2 Tipe
LRT, yakni LRT di jalan dan LRT di jalur ekslusif.
[ CITATION Sep14 \l 1033 ]
Indonesia sedang merencanaan pembangunan LRT
dengan enam lintas pelayanan: (1) Cawang – Cibubur, (2)
Cawang – Kuningan – Dukuh Atas, (3) Cawang – Bekasi
Timur, (4) Dukuh Atas – Senayan, (5) Cibubur – Bogor, (6)
Palmerah – Bogor. Selain itu LRT juga dilakukan
pembangunan di Palembang, Sumatera Selatan untuk
mendukung penyediaan angkutan umum massal. Lintas
pelayanan LRT dimulai dari stasiun Bandara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Jakabaring Sport
City.LRT ditargetkan untuk beroperasi pada tahun 2018
sejalan dengan perhelatan kompetisi olahraga Asian Games
2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.
[CITATION LRT15 \l 1033 ]
3.

Perbandingan Antara LRT dan MRT
TABEL I
UKURAN FONT UNTUK MAKALAH

No
1

Aspek
Lahan

2

Jangk
auan

3

Kereta

Perbandingan Sarana Transportasi
MRT
LRT
Tidak mengambil lahan
Melalui Jembatan
yang banyak karena di
laying ( jalur khusus )
bawah tanah
sehingga tidak
mengambil lahan yang
banyak
Menjangkau daerah2
Menjangkau daerah2
protokol di jakarta
perumahan di pinggir
kota Jakarta dan juga
menjangaku ke sarana
olahraga di Jakarta dan
palembang
kereta rel listrik
Kereta Ringan
produksi Sumitomo
Produksi PT INKA
Corporation, Jepang

Transportasi massal yang sedang beroperasi memiliki
penurunan kualitas dari fasilitasnya. Maka daripada itu ada
beberapa langkah untuk membenahi fasilitas transportasi
massal seperti :
1.
Penegakkan Hukum
Minimnya penegakkan hukum memicu tidak
disiplinnya para pengemudi angkutan umum. Para pengemudi
menjadi biasa dan bebas melakukan pelanggaran aturan lalu
lintas. Kebebasan itu dapat diketahui pada saat angkutan
kota/bus kota (metromini/kopaja) menaikkan dan menurunkan
penumpang di sembarang tempat tanpa mempertimbangkan
kemanan penumpangnya. Begitu pula sulitnya mencari
penumpang dan mengejar target setoran harian, membuat para
pengemudi angkutan umum berhenti dan menjadikan setiap
jalan sebagai terminal liar. Akibatnya adalah penumpukan
kendaraan lain di belakang yang menimbulkan kemacetan
serius karena berkurangnya kapasitas jalan dikarenakan
adanya terminal liar.
2.
Mengadakan Standar Pelayanan Minimum (SPM)
bagi angkutan umum di Jakarta
Keberadaan SPM ini akan melindungi hak pengguna
angkutan umum untuk mendapatkan jaminan pelayanan yang
baik, nyaman serta aman. Kerap kali kecelakaan lalu lintas
disebabkan oleh pengemudi angkutan umum yang ugal-ugalan
dan membahayakan penumpangnya, kondisi bus yang sudah
sangat rusak tak terawat dan maraknya kriminalitas serta
pelecehan di angkutan umum. Dalam UU No. 22 tahun 2009
tertulis bahwa perusahaan angkutan umum wajib memenuhi
standar pelayanan minimal, memenuhi bagi penggunanya
berupa:
keamanan,
keselamatan,
kenyamanan,
keterjangkauan, kesetaraan, keteraturan dan mengakomodir
kebutuhan penyandang cacat.
3.
Evaluasi trayek angkutan umum eksisting
Evaluasi atau restrukturisasi trayek dengan
berorientasi sebagai feeder untuk kereta api dan Transjakarta
perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya persaingan
tidak sehat. Evaluasi trayek (semacam re-routing) harus
dilakukan secara menyeluruh terhadap operasional angkutan
umum existing di Jakarta mengingat kondisi nyata sekarang
sudah banyak trayek angkutan umum terutama bus besar yang
mati. Tujuan evaluasi trayek adalah untuk mengetahui
kebutuhan armada dalam trayek, membatasi pemberian izin
trayek baru secara selektif, melakukan pengalihan kendaraan
dari rute “kecil” ke rute “besar” dan memulai system
pemberian ijin trayek berdasarkan “Quality Licencing” atau
Lelang.
4.
Memperbaiki layanan kereta api
Angkutan kereta api menjadi sarana angkutan umum
massal utama di Indonesia. Revitalisasi ini merupakan wujud
satu kesatuan dari revitalisasi angkutan umum berbasis jalan
raya serta berbasis rel yakni kereta api sehingga operasional
kereta api tetap terkontrol.
4. Memberhentikan operasi angkutan umum yang
kondisinya sudah tidak layak pakai
Banyak Angkot-angkot di bandung, seperti trayek
cicaheum-cileunyi sudah tidak layak jalan. Kendaraan tersebut

Nathan Rizqi Evandi, Optimalisasi Transportasi Massal di Indonesia

OPTIMALISASI TRANSPORTASI MASSAL DI INDONESIA, Vol. 01, No. 01, 3 Januari 2018
5
catnya sudah rapuh, kaca pecah, lampu mati, hingga masalah
di mesin. Angkot-angkot yang sudah tidak layak pakai ini
harus diberhantikan dan diganti dengan angkot yang lebih
layak agar transportasi lebih diminati

Daftar Pustaka

III. KESIMPULAN
Indonesia memiliki berbagai moda transportasi mulai dari
darat hingga ke udara dan laut. Indonesia telah
mengoperasikan Bis, Kereta, Pesawat, Kapal sebagai sarana
transportasi massal. Penyelenggaraan bidang transportasi
tersebut
diharapkan
dapat
mewujudkan
tujuan
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana
ditetapkan dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor. 22 Tahun
2009. Tetapi masih banyak masalah-masalah yang terjadi
dalam penyelenggaraan transportasi massal. Terkait dengan
masalah tersebut, muncul berbagai solusi untuk mengurangi
masalah yang ada, seperti pembenahan atau optimalisasi
fasilitas transportasi umum. Selain pembenahan, Indonesia
juga akan mengadakan transportasi umum revolusioner seperti
MRT dan LRT. Ini bertujuan agar masyarakat lebih memilih
transportasi publik untuk keperluan transportasi

Aji, S. S. (2014). Light Rail Transit. bekasi: STTD.
Andara, A. (2016). MRT Jakarta mei 2016. MRT Jakarta, 2.
Apriyani, S. (2013). Permasalahan Kereta Api Di indoneisa. Semarang: Universitas Diponegoro.
Darmawan, S. (2012). Transportasi Massal. 7.
KPPIP. (2015). LRT jakarta, Bogor, Bekasi. Retrieved from KPPIP.gov.od: https://kppip.go.id/proyek-prioritas/transportasiperkotaan/lrt-jakarta-bogor-depok-bekasi/
Natasya, D. (2013). Revitalisasi Transportasi Massal Untuk Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas di Kota Jakarta. Depok:
Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia.
Nur, Z. (2016). Pengaruh Kepadatan Lalu Lintas Terhadap Kesehatan Pengguna Jalan. Jakarta: Universitas Gunadarma .
Sugara, B. (n.d.). makalah Transportasi Laut. 1.
Wahidatul, A. (2012). Sistem Transportasi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Zulfikar, A. (n.d.). Makalah Transportasi Udara. Jakarta: STMT Trisakti.

Penulis Pertama: Judul Paper dalam 4 Kata disambung titik-titik(…)

ISSN 2301 - 4156