Sabun merupakan hasil reaksi hidrolisa a
Sabun merupakan hasil reaksi hidrolisa asam lemak dan basa. Peristiwa ini dikenal
dengan peristiwa safonifkasi. Safonifkasi adalah proses penyabunan yang
mereaksikan suatu lemak atau gliserida dengan basa. Lemak dan sabun dari asam
lemak jenuh dan rantai jenuh panjang (C16-C18) menghasilkan sabun keras dan
minyak dari asam lemak tak jenuh dengan rantai pendek (C12-C14) menghasilkan
sabun yang lebih lunak dan lebih mudah larut. (jurnal)
Pengertian dan definisi Sabun. Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik
pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan trigliserida dari
lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan.
Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah.
Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke
kita. Sabun pada mulanya berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan zaman, di buatlah
sabun colek, sabun sintetis atau deterjen. Berikut ini adalah skema reaksi penyabunan dalam
proses pembuatan sabun.
C3H5(OOCR)3+ 3 NaOH => C3H5(OH)3+ 3 NaOOCR
Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun
tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut
dalam bentuk ion. Sabun pada umumnya dikenal dalam dua
wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari
kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam
reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakannatrium
hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair
menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain
itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Dalam sabun
terdapat zat aktif yang di sebutsurfaktan. Zat aktif ini merupakan zat aktif permukaan yang
mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini
berfungsi menurunkantegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang
menempel pada permukaan bahan.
Sabun sudah terkenal sejak zaman dahulu kala. Sekelompok pakar arkheologi menemukan sabun
dalam bentuk tabung saat melakukan penggalian dan setelah di teliti ternyata benda tersebut
berasal dari zaman pras sejarah yaitu 2800 tahun sebelum masehi. Ini membuktikan bahwa sabun
sudah di kenal orang sejak zaman dahulu. Kemudian setelah di tilik balik melalui dokumen-dokumen
peninggalan sejarah, di ketahui bahwa sabun sudah di kenal di zaman Musa, di zaman Yunani
Kuno, Mesir Kuno hingga peradaban roma di mana orang mulai kerajingan mandi sebagai salah
satu bentuk menjaga kebersihan diri.
Di zaman modern, pembuatan sabun telah dikenal sejak abad 15. Di Prancis di produksi sabun
buatan tangan ber merk Marseilles. Lalu pada masa revolusi Industri, Andrew Pears pada tahun
1789 menciptakan sabun transparan berkualitas tinggi. Tahun 1865, William Shepphard
menciptakan sabun cair. Tahun 1898, B.J. Johnson mengembangkan sabun Palmolive yang
pertama dan yang paling terkenal di dunia. Bahkan hingga sekarang merek sabun Palmolive ini
masih dapat kita jumpai di pasaran. Meski tentu saja bukan palmolive yang itu.
Teknologi pembuatan sabun dunia terus menerus berkembang dan mencapai titik puncaknya di
masa perang dunia kedua. Ketika deterjen di ciptakan oleh ilmuwan Amerika. Deterjen memiliki
daya cuci yang tinggi karena mengandung surfaktan sehingga dapat membersihkan baju dengan
tingkat kekotoran yang tinggi.
Hingga saat ini, kita sering menemui jenis-jenis sabun yang sering kita gunakan di rumah tangga.
baik untuk mencuci piring, mandi ataupun bersih-bersih. Berdasarkan kegunaannya sabun di
bedakan menjadi 3, yaitu:
1. Sabun cuci, adalah sabun yang digunakan untuk mencuci. Ada yang berbentuk batang, cair
ataupun detergen.
2. Sabun mandi, adalah sabun yang digunakan untuk mandi. Biasanya berbentu padat dan
cair.
3. Sabun cukur, adalah sabun yang digunakan saat bercukur. Biasanya memiliki busa yang
banyak dan tahan lam.
II. Dasar Teori
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun berasal dari
pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak. Bahan pembuatan sabun
terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan
sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan
sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya
tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya
natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut: Reaksi penyabunan (saponifikasi)
dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH)
yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 RCOONa
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan
gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual.
Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat
molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun
memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih
kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan
utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun.
Sabun padat menggunakan natrium hidroksida / soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair
menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan
juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun
yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.
Jenis sabun berdasarkan Jenis dan Fungsi. Ditinjau dari jenis dan fungsinya sabun dapat
kategorikan sebagai :
Transparant Soap – sabun ‘tembus pandang’ ini tampilannya jernih dan cenderung memiliki
kadar yang ringan. Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat sukar mengering.
Castile Soap – sabun yang memakai nama suatu daerah di Spanyol ini memakai olive oil untuk
formulanya. Sabun ini aman dikonsumsi karena tidak memakai lemak hewani sama sekali.
Deodorant Soap – sabun ini bersifat sangat aktif digunakan untuk menghilang aroma tak sedap
pada bagian tubuh. Tidak dianjurkan digunakan untuk kulit wajah karena memiliki kandungan
yang cukup keras yang dapat menyebabkan kulit teriritasi.
Acne Soap – Sabun ini dikhususkan untuk membunuh bakteri-bakteri pada jerawat. Seringkali
sabun jerawat ini mengakibatkan kulit kering Bila pemakaiannya dibarengi dengan penggunaan
produk anti-acne lain maka kulit akan sangat teriritasi, sehingga akan lebih baik jika Anda
memberi pelembab atau clarning lotion setelah menggunakan Acne Soap.
Cosmetic Soap atau Bar Cleanser – biasanya dijual di gerai-gerai kecantikan. Harganya jauh
lebih mahal dari sabun-sabun biasa karena di dalamnya terdapat formula khusus seperti pemutih.
Cosmetic soap biasanya memfokuskan formulanya untuk memberi hasil tertentu, seperti pada
whitening facial soap dan firming facial soap.
Superfatted Soap – memiliki kandungan minyak dan lemak lebih banyak sehingga membuat
terasa lembut dan kenyal. Sabun ini sangat cocok digunakan untuk kulit kering karena dalamnya
7.
8.
1.
2.
3.
4.
terdapat kandungan gliserin, petroleurn dan beeswax yang dapat melindungi mencegah kulit dan
iritasi dan jerawat.
Oatmeal Soap – dan hasil penelitian, gandum mempunyai kandungan anti iritasi. Dibandingkan
sabun lain, sabun gandum ini lebih baik dalam menyerap minyak menghaluskan kulit kering dan
sensitif.
‘Natural’ Soap – sabun alami ini memiliki formula yang sangat lengkap seperti vitamin, ekstrak
buah, minyak nabati, ekstrak bunga, aloe vera dan essential oil. Cocok untuk semua jenis kulit
dan kemungkinan membahayakan kulit sangat kecil.
Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan
kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa,
selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut
dikulit dan dapat melembabkan kulit.
Faktor lain yang mempengaruhi transparansi sabun adalah kandungan alcohol, gula, dan
glyserin dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat jernih dan bening maka hal yang paling
essensial adalah kualitas gula, alkohol dan glyserin. Oleh karena itu pemilihan material
memperpertimbangkan dengan warna dan kemurniannya. Parfum berperan penting dalam warna
sabun seperti adanya tincture dan balsam yang digunakan agar sabun menjadi wangi, adanya
bahan tersebut dapat menjadikan spotting (bintik hitam). Apabila sabun sengaja diwarna dipilih
pewarna yang tahan alkali. Air distilasi adalah air terbaik untuk sabun transparan glyserin dipilih
yang murni, alkohol juga yang terbaik prosentasi tertinggi. Untuk minyak dan lemak digunakan
yang asam lemak bebas rendah dan warna yang baik.
Penambahan glyserin atau gula yang banyak menyebabkan sabun menjadi lengket dan
manis, oleh karena itu mengotori pembungkus. Untuk memperoleh transparansi sabun berikut ini
adalah metode yang umum digunakan ;
Transparan karena gula.
Transparan karena glyserin dan energy.
Dimana 1 dan 2 digabung dengan menggunakan minyak castor.
Transparansi karena asam lemak dalam sabun dan seberapa kali sabun dimill.
Dengan metode pertama, kandungan minyak kelapa sedikitnya adalah 25%, lemak yang lain
adalah tallow atau lemak apa saja yang dapat menjadikan sabun keras. Sabun dididihkan dan
dimasak seperti biasanya lalu dimasukkan dalam pengaduk untuk dicampur dalam larutan yang
mengandung 10 – 20 % gula sesuai berat sabun. Gula dilarutkan dalam air dan larutan dipanasi
sampai 60˚C kemudian perlahan–lahan ditambahkan dalam sabun. Manakala air menguap, sabun
jenis tersebut menunjukkan bintik–bintik dan menjadi lengket karena gula menembus permukaan
larutan.
Sabun transparan dari kategori yang kedua dapat disaponifikasikan sebagaimana biasanya
dan dibuat dari sabun mandi dasar. Sabun dimasukkan dalam mixer dan dicampur etanol 96 %
dengan perbandingan satu bagian etanol dalam dua bagian total asam lemak dalam sabun,
bersama gliserin dengan proporsi yang sama.
Metode yang ketiga minyak castor sendiri digunakan untuk membuat sabun atau lebih dari
sepertiga lemak dapat ditambah utnuk setiap sabun dasar diatas. Jika minyak castor yang
digunakan hanya perlu 2 atau 3 % gula.
Metode yang terkhir kombinasi dari tallow 75 % , minyak kelapa 20% , rosin jernih 5 %.
Selanjutnya dengan proses saponifikasi dan perampungan dengan cara pemanasan. Sabun
selanjutnya dimasukkan dalam ketel berjaket dan diolah sesuai dengan pemanasan sempurna.
Kebanyakan sabun transparan dibuat dengan cara semi panas, metodenya lebih sederhana
dan mudah. Langkah awalnya adalah memasukkan lemak dan minyak dalam ketel, dipanasi
sampai 60˚C. Sabun scrap yang sudah dibuat dapat dicairkan dalam lemak yang panas jika
diinginkan. Ditambahkan larutan soda yang sudah dibuat. Masa diaduk sampai terjadi proses
saponifikasi. Setelah itu sabun ditutup dan dibiarkan selama 2 jam atau sampai pada tengahnya
ada tonjolan. Kemudian larutan gula dimasukkan dan akhirnya alkohol dan glyserin. Temperatur
dari massa dinaikkan sampai 60˚C
a.
b.
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu:
Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Yaitu
minyak (VCO), natrium hidroksida, alcohol, gula, dan gliserin.
Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari
nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan
sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Sabun transparan terbaik adalah sabun transparan yang terbuat dari campuran minyak kelapa
dengan RBDPO (15:5). Sifat fisikokimia sabun transparan terbaik yaitu : kadar air dan zat menguap
(12.13%), kadar asam lemak (33.41%), kadar fraksi tak tersabunkan (1.66%), kadar bagian tak larut
dalam alkohol (0.75%), kadar alkali bebas dihitung sebagai NaOH (0.21%), pH (10.57), kekerasan (2.10
mm/detik), stabilitas emulsi (82.64%), stabilitas busa (33.64%), dan daya bersih (285.50 ftuturbidity).
Virgin Coconut Oil (minyak kelapa). Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering digunakan
dalam pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging
buah yang dikeringkan. Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama
asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik. Minyak
kelapa juga memiliki kandungan asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.
NaOH (Natrium Hydrosida) Disebut juga kaustik soda atau soda api, merupakan bahan kimia yang
harus ada dalam pembuatan sabun. Merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu
menetralisir asam. Sifat fisikanya adalah: Bentuk : padat. Warna : putih. Densitas : 1,40775 g/cm³. Titik
leleh : 318°C (591°K). Titik didih : 1390°C (1663°K). Massa molar : 39,9971 g/mol.
Asam Stearat / Stearic Acid Dipakai untuk membuat sabun natural (optional) dan sabun transparan,
fungsinya adalah untuk mengeraskan sabun dan menstabilkan busa. Dengan sifat fisika yaitu berat
molekul : 284.478 g/mol. Titik leleh : 69.6 °C. titik didih : 291 0C. densitas : 0.847 g/cm3 suhu 70 °C mudah
terhidrogenasi. Merupakan asam lemak tak jenuh.
Alkohol atau bisa disebut juga Ethanol (ethyl alcohol), berfungsi sebagai pelarut pada proses
pembuatan sabun transparan karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak. Fungsi alkohol
adalah untuk membuat sabun transparan menjadi bening.
Glyiserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk
menghasilkan asam lemak. Gliserin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembap
pada kulit. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis. Sifat dari gliserin
adalah Tekanan Uap : 0,025 mm Hg. Titik Didih : 290 0C. Titik Leleh : 200F. Titik Nyala : 193 0C ( 379,40
0F). Densitas : 1,4746 g cm-3. Berat Molekul : 92,0542.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber nergy dan komoditi perdagangan
utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosapadat. Gula digunakan untuk
mengubah rasa menjadi manis dan
keadaan
makanan
atauminuman.
Gula
sederhana,
seperti glukosa (yang
diproduksi
dari
sukrosa
dengan
enzim
atau
hidrolisis
asam),
menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Pengharum dapat menyembunyikan bau-bau dari semua bahan lainnya dan menjadikan kita
mengira cucian kita menjadi “segar”, apapun artinya.
Sabun adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi lemak atau minyak dengan Alkali. Sabun
juga merupakan garam-garam Monofalen dari Asam Karboksilat dengan rumus umumnya RCOOM,
R adalah rantai lurus (alifatik) panjang dengan jumlah atom C bervariasi, yaitu antara C12-C18 dan
M adalah kation dari kelompok alkali atau Ion Ammonium.
(https://inuyashaku.wordpress.com/tag/bahan-baku-pembuatan-sabun/)
Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan
kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa,
selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut
dikulit dan dapat melembabkan kulit.Sabun Transparan punya daya bersih yang efektif tanpa
meninggalkan busa sabun. Sabun ini akan terasa lebih lunak di tangan anda karena tidak
mengandung alkali. (http://iisnaeni2.blogspot.co.id/2013/03/dasar-teori-sabun-transparan.html)
VCO (Virgin Coconut Oil) atau yang sering disebut dengan Minyak Kelapa Murni dibuat
dengan bahan baku kelapa murni dan segar, dibuat dengan cara memanaskannya
dengan panas yang terkendali. Minyak kelapa yang dipanaskan dengan panas yang
sudah diukur agar kandungan dalam minyak yang akan muncul tidak akan hilang.
Minyak kelapa dipercaya mengandung anti biotik, anti bakteri dan juga anti jamur. VCO
atau yang dikenal dengan Virgin Coconut Oil memiliki dibuat dengan kadar air dan
kadar lemak bebas yang sangat terbatas, berbau harum, berwarna bening dan
mempunyai daya simpan yang cukup lama.
(http://asyarh.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-vco-atau-minyak-kelapa-murni.html)
Asam stearat[1]
Nama IUPAC[sembunyikan]
Asam oktadekanoat
Nama lain[sembunyikan]
C18:0 (Nomor lipid)
Identifikasi
Nomor CAS
57-11-4
PubChem
5281
DrugBank
DB03193
SMILES
CCCCCCCCCCCCCCCCCC(=O)O
Sifat
Rumus kimia
C18H36O2
Massa molar
284.48 g mol−1
Penampilan
padatan putih
Densitas
0.847 g/cm3 at 70 °C
Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan
higroskopik. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk
trigliserida. Wikipedia
Rumus: C3H8O3
Kepadatan: 1,26 g/cm³
Nama IUPAC: propane-1,2,3-triol
Titik lebur: 17,8 °C
Titik didih: 290 °C
Massa molar: 92,09382 g/mol
Sukrosa
Nama IUPAC[sembunyikan]
(2R,3R,4S,5S,6R)-2-[(2S,3S,4S,5R)-3,4-dihydroxy-2,5-bis(hydroxymethyl)oxolan-2-yl]oxy-6(hydroxymethyl)oxane-3,4,5-triol
Nama lain[sembunyikan]
Gula; Sakarosa; α-D-glukopiranosil-(1→2)-β-D-fruktofuranosida; β-D-fruktofuranosil-(2→1)-α-D-glukopiranosida;
β-(2S,3S,4S,5R)-fruktofuranosil-α-(1R,2R,3S,4S,5R)-glucopyranoside; α-(1R,2R,3S,4S,5R)-glukopiranosil-β(2S,3S,4S,5R)-fruktofuranosida
Identifikasi
Nomor CAS
57-50-1
PubChem
5988
Nomor EC
200-334-9
DrugBank
DB02772
ChEBI
17992
ChemSpider
5768
Nomor RTECS
WN6500000
SMILES
O1[C@H](CO)[C@@H](O)[C@H](O)[C@@H](O)[C@H]1O[C@@]2(O[C@@H]([C@@H](O)
[C@@H]2O)CO)CO
InChI
1/C12H22O11/c13-1-4-6(16)8(18)9(19)11(21-4)23-12(3-15)10(20)7(17)5(2-14)22-12/h4-11,13-20H,1-3H2/
t4-,5-,6-,7-,8+,9-,10+,11-,12+/m1/s1
Sifat
Rumus molekul
C12H22O11
Massa molar
342.30 g/mol
Penampilan
padatan putih
Densitas
1.587 g/cm3, padat
Titik lebur
186 °C decomp.
Kelarutandalam ai 2000 g/L (25 °C)
r
Minyak kelapa murni adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan
pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB. Wikipedia
Kandungan Gizi
Minyak kelapa
Jumlah Per
Minyak kelapa
100 g
100 g
Kalori (kcal) 862
Jumlah Lemak 100 g
Lemak jenuh 87 g
Lemak tak jenuh ganda 1,8 g
Lemak tak jenuh tunggal 6 g
Kolesterol 0 mg
Teknik Pembuatan Sabun Transparan
Sabun transparan dapat digunakan untuk membasmi kuman. Sabun ini sejenis sabun
biasa tetapi dalam bentuk transparan. Sabun transparan dapat dibuat dari minyak goreng yang
bening atau VCO.
(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)
Sabun transparan dapat dibuat dengan biaya murah. Bahannya selain dari minyak goreng
atau VCO bisa juga dari buah kelapa sawit.
(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)
Sabun transparan dibuat dengan mencampur stearin sawit, minyak inti sawit yang telah
melalui proses pemucatan dan asam stearat dengan perbandingan masing-masing 80 : 15 : 5 b/b
sebanyak 100 gram. Campuran ini kemudian ditambahkan dengan NaOH 30% sebanyak 98,3
gram pada suhu 90 - 100°C.
(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)
Formulasi sabun transparan dibuat dengan cara mencampur stok sabun dengan gliserin,
alkohol, sukrosa, dan trietanolamin pada suhu 90 - 100°C selama 30 menit didalam refluk.
Formulasi sabun transparan dilakukan dengan dua variasi. Formula pertama menggunakan dua
konsentrasi pada sukrosa, dan formula kedua menggunakan dua konsentrasi pada gliserin,
sehingga menghasilkan sabun dengan tingkat transparasi terbaik.
(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)
Untuk mengetahui karakteristik sabun yang dihasilkan,
digunakan analisis fisik kimia sabun. Sifat kimia sabun yang diamati antara lain kadar air, asam
lemak, alkali bebas, dan lemak yang tidak tersabunkan. Sedangkan sifat fisik yang diamati
adalah tingkat kekerasan dan diukur dengan menggunakan alat penetrometer.
Gambar 2.2.1 Alat Pengukur tingkat kekerasan (Penetrometer)
Reaksi dasar pembuatan sabun adalah saponifikasi yaitu 3Na OH +
( C17H35COO)3C3H5 ) → 3C17H35COONa + C3H5 (OH)3
SODA
GLYCERYL STEARAT
SODA STEARAT
GLYCERIN.
Atau reaksi :
C17H35COOH + NaOH → C17H35COONa + H2O
STEARIC ACID
SODA
SODA STEARAT
AIR
Yaitu dengan tersabunnya asam lemak dan alkali baik asam yang terdapat dalam keadaan
bebas atau asam lemak yang terikat sebagai minyak atau lemak ( gliserida ).
(https://sites.google.com/site/sabuntransparan/)
Lemak dan minyak tidak terkomposisi dari gliserida yang hanya berisi satu asam lemak
saja, tetapi merupakan campuran atau kombinasi. Tersedia asam lemak dengan dengan
kemurnian 90% atau lebih yang merupakan hasil dari produksi khusus saja.
dengan peristiwa safonifkasi. Safonifkasi adalah proses penyabunan yang
mereaksikan suatu lemak atau gliserida dengan basa. Lemak dan sabun dari asam
lemak jenuh dan rantai jenuh panjang (C16-C18) menghasilkan sabun keras dan
minyak dari asam lemak tak jenuh dengan rantai pendek (C12-C14) menghasilkan
sabun yang lebih lunak dan lebih mudah larut. (jurnal)
Pengertian dan definisi Sabun. Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik
pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan trigliserida dari
lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan.
Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah.
Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke
kita. Sabun pada mulanya berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan zaman, di buatlah
sabun colek, sabun sintetis atau deterjen. Berikut ini adalah skema reaksi penyabunan dalam
proses pembuatan sabun.
C3H5(OOCR)3+ 3 NaOH => C3H5(OH)3+ 3 NaOOCR
Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun
tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut
dalam bentuk ion. Sabun pada umumnya dikenal dalam dua
wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari
kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam
reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakannatrium
hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair
menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain
itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Dalam sabun
terdapat zat aktif yang di sebutsurfaktan. Zat aktif ini merupakan zat aktif permukaan yang
mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini
berfungsi menurunkantegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang
menempel pada permukaan bahan.
Sabun sudah terkenal sejak zaman dahulu kala. Sekelompok pakar arkheologi menemukan sabun
dalam bentuk tabung saat melakukan penggalian dan setelah di teliti ternyata benda tersebut
berasal dari zaman pras sejarah yaitu 2800 tahun sebelum masehi. Ini membuktikan bahwa sabun
sudah di kenal orang sejak zaman dahulu. Kemudian setelah di tilik balik melalui dokumen-dokumen
peninggalan sejarah, di ketahui bahwa sabun sudah di kenal di zaman Musa, di zaman Yunani
Kuno, Mesir Kuno hingga peradaban roma di mana orang mulai kerajingan mandi sebagai salah
satu bentuk menjaga kebersihan diri.
Di zaman modern, pembuatan sabun telah dikenal sejak abad 15. Di Prancis di produksi sabun
buatan tangan ber merk Marseilles. Lalu pada masa revolusi Industri, Andrew Pears pada tahun
1789 menciptakan sabun transparan berkualitas tinggi. Tahun 1865, William Shepphard
menciptakan sabun cair. Tahun 1898, B.J. Johnson mengembangkan sabun Palmolive yang
pertama dan yang paling terkenal di dunia. Bahkan hingga sekarang merek sabun Palmolive ini
masih dapat kita jumpai di pasaran. Meski tentu saja bukan palmolive yang itu.
Teknologi pembuatan sabun dunia terus menerus berkembang dan mencapai titik puncaknya di
masa perang dunia kedua. Ketika deterjen di ciptakan oleh ilmuwan Amerika. Deterjen memiliki
daya cuci yang tinggi karena mengandung surfaktan sehingga dapat membersihkan baju dengan
tingkat kekotoran yang tinggi.
Hingga saat ini, kita sering menemui jenis-jenis sabun yang sering kita gunakan di rumah tangga.
baik untuk mencuci piring, mandi ataupun bersih-bersih. Berdasarkan kegunaannya sabun di
bedakan menjadi 3, yaitu:
1. Sabun cuci, adalah sabun yang digunakan untuk mencuci. Ada yang berbentuk batang, cair
ataupun detergen.
2. Sabun mandi, adalah sabun yang digunakan untuk mandi. Biasanya berbentu padat dan
cair.
3. Sabun cukur, adalah sabun yang digunakan saat bercukur. Biasanya memiliki busa yang
banyak dan tahan lam.
II. Dasar Teori
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun berasal dari
pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak. Bahan pembuatan sabun
terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan
sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan
sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya
tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya
natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut: Reaksi penyabunan (saponifikasi)
dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH)
yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 RCOONa
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan
gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual.
Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat
molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun
memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih
kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan
utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun.
Sabun padat menggunakan natrium hidroksida / soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair
menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan
juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun
yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.
Jenis sabun berdasarkan Jenis dan Fungsi. Ditinjau dari jenis dan fungsinya sabun dapat
kategorikan sebagai :
Transparant Soap – sabun ‘tembus pandang’ ini tampilannya jernih dan cenderung memiliki
kadar yang ringan. Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat sukar mengering.
Castile Soap – sabun yang memakai nama suatu daerah di Spanyol ini memakai olive oil untuk
formulanya. Sabun ini aman dikonsumsi karena tidak memakai lemak hewani sama sekali.
Deodorant Soap – sabun ini bersifat sangat aktif digunakan untuk menghilang aroma tak sedap
pada bagian tubuh. Tidak dianjurkan digunakan untuk kulit wajah karena memiliki kandungan
yang cukup keras yang dapat menyebabkan kulit teriritasi.
Acne Soap – Sabun ini dikhususkan untuk membunuh bakteri-bakteri pada jerawat. Seringkali
sabun jerawat ini mengakibatkan kulit kering Bila pemakaiannya dibarengi dengan penggunaan
produk anti-acne lain maka kulit akan sangat teriritasi, sehingga akan lebih baik jika Anda
memberi pelembab atau clarning lotion setelah menggunakan Acne Soap.
Cosmetic Soap atau Bar Cleanser – biasanya dijual di gerai-gerai kecantikan. Harganya jauh
lebih mahal dari sabun-sabun biasa karena di dalamnya terdapat formula khusus seperti pemutih.
Cosmetic soap biasanya memfokuskan formulanya untuk memberi hasil tertentu, seperti pada
whitening facial soap dan firming facial soap.
Superfatted Soap – memiliki kandungan minyak dan lemak lebih banyak sehingga membuat
terasa lembut dan kenyal. Sabun ini sangat cocok digunakan untuk kulit kering karena dalamnya
7.
8.
1.
2.
3.
4.
terdapat kandungan gliserin, petroleurn dan beeswax yang dapat melindungi mencegah kulit dan
iritasi dan jerawat.
Oatmeal Soap – dan hasil penelitian, gandum mempunyai kandungan anti iritasi. Dibandingkan
sabun lain, sabun gandum ini lebih baik dalam menyerap minyak menghaluskan kulit kering dan
sensitif.
‘Natural’ Soap – sabun alami ini memiliki formula yang sangat lengkap seperti vitamin, ekstrak
buah, minyak nabati, ekstrak bunga, aloe vera dan essential oil. Cocok untuk semua jenis kulit
dan kemungkinan membahayakan kulit sangat kecil.
Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan
kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa,
selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut
dikulit dan dapat melembabkan kulit.
Faktor lain yang mempengaruhi transparansi sabun adalah kandungan alcohol, gula, dan
glyserin dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat jernih dan bening maka hal yang paling
essensial adalah kualitas gula, alkohol dan glyserin. Oleh karena itu pemilihan material
memperpertimbangkan dengan warna dan kemurniannya. Parfum berperan penting dalam warna
sabun seperti adanya tincture dan balsam yang digunakan agar sabun menjadi wangi, adanya
bahan tersebut dapat menjadikan spotting (bintik hitam). Apabila sabun sengaja diwarna dipilih
pewarna yang tahan alkali. Air distilasi adalah air terbaik untuk sabun transparan glyserin dipilih
yang murni, alkohol juga yang terbaik prosentasi tertinggi. Untuk minyak dan lemak digunakan
yang asam lemak bebas rendah dan warna yang baik.
Penambahan glyserin atau gula yang banyak menyebabkan sabun menjadi lengket dan
manis, oleh karena itu mengotori pembungkus. Untuk memperoleh transparansi sabun berikut ini
adalah metode yang umum digunakan ;
Transparan karena gula.
Transparan karena glyserin dan energy.
Dimana 1 dan 2 digabung dengan menggunakan minyak castor.
Transparansi karena asam lemak dalam sabun dan seberapa kali sabun dimill.
Dengan metode pertama, kandungan minyak kelapa sedikitnya adalah 25%, lemak yang lain
adalah tallow atau lemak apa saja yang dapat menjadikan sabun keras. Sabun dididihkan dan
dimasak seperti biasanya lalu dimasukkan dalam pengaduk untuk dicampur dalam larutan yang
mengandung 10 – 20 % gula sesuai berat sabun. Gula dilarutkan dalam air dan larutan dipanasi
sampai 60˚C kemudian perlahan–lahan ditambahkan dalam sabun. Manakala air menguap, sabun
jenis tersebut menunjukkan bintik–bintik dan menjadi lengket karena gula menembus permukaan
larutan.
Sabun transparan dari kategori yang kedua dapat disaponifikasikan sebagaimana biasanya
dan dibuat dari sabun mandi dasar. Sabun dimasukkan dalam mixer dan dicampur etanol 96 %
dengan perbandingan satu bagian etanol dalam dua bagian total asam lemak dalam sabun,
bersama gliserin dengan proporsi yang sama.
Metode yang ketiga minyak castor sendiri digunakan untuk membuat sabun atau lebih dari
sepertiga lemak dapat ditambah utnuk setiap sabun dasar diatas. Jika minyak castor yang
digunakan hanya perlu 2 atau 3 % gula.
Metode yang terkhir kombinasi dari tallow 75 % , minyak kelapa 20% , rosin jernih 5 %.
Selanjutnya dengan proses saponifikasi dan perampungan dengan cara pemanasan. Sabun
selanjutnya dimasukkan dalam ketel berjaket dan diolah sesuai dengan pemanasan sempurna.
Kebanyakan sabun transparan dibuat dengan cara semi panas, metodenya lebih sederhana
dan mudah. Langkah awalnya adalah memasukkan lemak dan minyak dalam ketel, dipanasi
sampai 60˚C. Sabun scrap yang sudah dibuat dapat dicairkan dalam lemak yang panas jika
diinginkan. Ditambahkan larutan soda yang sudah dibuat. Masa diaduk sampai terjadi proses
saponifikasi. Setelah itu sabun ditutup dan dibiarkan selama 2 jam atau sampai pada tengahnya
ada tonjolan. Kemudian larutan gula dimasukkan dan akhirnya alkohol dan glyserin. Temperatur
dari massa dinaikkan sampai 60˚C
a.
b.
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu:
Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Yaitu
minyak (VCO), natrium hidroksida, alcohol, gula, dan gliserin.
Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari
nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan
sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Sabun transparan terbaik adalah sabun transparan yang terbuat dari campuran minyak kelapa
dengan RBDPO (15:5). Sifat fisikokimia sabun transparan terbaik yaitu : kadar air dan zat menguap
(12.13%), kadar asam lemak (33.41%), kadar fraksi tak tersabunkan (1.66%), kadar bagian tak larut
dalam alkohol (0.75%), kadar alkali bebas dihitung sebagai NaOH (0.21%), pH (10.57), kekerasan (2.10
mm/detik), stabilitas emulsi (82.64%), stabilitas busa (33.64%), dan daya bersih (285.50 ftuturbidity).
Virgin Coconut Oil (minyak kelapa). Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering digunakan
dalam pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging
buah yang dikeringkan. Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama
asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik. Minyak
kelapa juga memiliki kandungan asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.
NaOH (Natrium Hydrosida) Disebut juga kaustik soda atau soda api, merupakan bahan kimia yang
harus ada dalam pembuatan sabun. Merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu
menetralisir asam. Sifat fisikanya adalah: Bentuk : padat. Warna : putih. Densitas : 1,40775 g/cm³. Titik
leleh : 318°C (591°K). Titik didih : 1390°C (1663°K). Massa molar : 39,9971 g/mol.
Asam Stearat / Stearic Acid Dipakai untuk membuat sabun natural (optional) dan sabun transparan,
fungsinya adalah untuk mengeraskan sabun dan menstabilkan busa. Dengan sifat fisika yaitu berat
molekul : 284.478 g/mol. Titik leleh : 69.6 °C. titik didih : 291 0C. densitas : 0.847 g/cm3 suhu 70 °C mudah
terhidrogenasi. Merupakan asam lemak tak jenuh.
Alkohol atau bisa disebut juga Ethanol (ethyl alcohol), berfungsi sebagai pelarut pada proses
pembuatan sabun transparan karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak. Fungsi alkohol
adalah untuk membuat sabun transparan menjadi bening.
Glyiserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk
menghasilkan asam lemak. Gliserin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembap
pada kulit. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis. Sifat dari gliserin
adalah Tekanan Uap : 0,025 mm Hg. Titik Didih : 290 0C. Titik Leleh : 200F. Titik Nyala : 193 0C ( 379,40
0F). Densitas : 1,4746 g cm-3. Berat Molekul : 92,0542.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber nergy dan komoditi perdagangan
utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosapadat. Gula digunakan untuk
mengubah rasa menjadi manis dan
keadaan
makanan
atauminuman.
Gula
sederhana,
seperti glukosa (yang
diproduksi
dari
sukrosa
dengan
enzim
atau
hidrolisis
asam),
menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Pengharum dapat menyembunyikan bau-bau dari semua bahan lainnya dan menjadikan kita
mengira cucian kita menjadi “segar”, apapun artinya.
Sabun adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi lemak atau minyak dengan Alkali. Sabun
juga merupakan garam-garam Monofalen dari Asam Karboksilat dengan rumus umumnya RCOOM,
R adalah rantai lurus (alifatik) panjang dengan jumlah atom C bervariasi, yaitu antara C12-C18 dan
M adalah kation dari kelompok alkali atau Ion Ammonium.
(https://inuyashaku.wordpress.com/tag/bahan-baku-pembuatan-sabun/)
Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan
kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa,
selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut
dikulit dan dapat melembabkan kulit.Sabun Transparan punya daya bersih yang efektif tanpa
meninggalkan busa sabun. Sabun ini akan terasa lebih lunak di tangan anda karena tidak
mengandung alkali. (http://iisnaeni2.blogspot.co.id/2013/03/dasar-teori-sabun-transparan.html)
VCO (Virgin Coconut Oil) atau yang sering disebut dengan Minyak Kelapa Murni dibuat
dengan bahan baku kelapa murni dan segar, dibuat dengan cara memanaskannya
dengan panas yang terkendali. Minyak kelapa yang dipanaskan dengan panas yang
sudah diukur agar kandungan dalam minyak yang akan muncul tidak akan hilang.
Minyak kelapa dipercaya mengandung anti biotik, anti bakteri dan juga anti jamur. VCO
atau yang dikenal dengan Virgin Coconut Oil memiliki dibuat dengan kadar air dan
kadar lemak bebas yang sangat terbatas, berbau harum, berwarna bening dan
mempunyai daya simpan yang cukup lama.
(http://asyarh.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-vco-atau-minyak-kelapa-murni.html)
Asam stearat[1]
Nama IUPAC[sembunyikan]
Asam oktadekanoat
Nama lain[sembunyikan]
C18:0 (Nomor lipid)
Identifikasi
Nomor CAS
57-11-4
PubChem
5281
DrugBank
DB03193
SMILES
CCCCCCCCCCCCCCCCCC(=O)O
Sifat
Rumus kimia
C18H36O2
Massa molar
284.48 g mol−1
Penampilan
padatan putih
Densitas
0.847 g/cm3 at 70 °C
Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan
higroskopik. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk
trigliserida. Wikipedia
Rumus: C3H8O3
Kepadatan: 1,26 g/cm³
Nama IUPAC: propane-1,2,3-triol
Titik lebur: 17,8 °C
Titik didih: 290 °C
Massa molar: 92,09382 g/mol
Sukrosa
Nama IUPAC[sembunyikan]
(2R,3R,4S,5S,6R)-2-[(2S,3S,4S,5R)-3,4-dihydroxy-2,5-bis(hydroxymethyl)oxolan-2-yl]oxy-6(hydroxymethyl)oxane-3,4,5-triol
Nama lain[sembunyikan]
Gula; Sakarosa; α-D-glukopiranosil-(1→2)-β-D-fruktofuranosida; β-D-fruktofuranosil-(2→1)-α-D-glukopiranosida;
β-(2S,3S,4S,5R)-fruktofuranosil-α-(1R,2R,3S,4S,5R)-glucopyranoside; α-(1R,2R,3S,4S,5R)-glukopiranosil-β(2S,3S,4S,5R)-fruktofuranosida
Identifikasi
Nomor CAS
57-50-1
PubChem
5988
Nomor EC
200-334-9
DrugBank
DB02772
ChEBI
17992
ChemSpider
5768
Nomor RTECS
WN6500000
SMILES
O1[C@H](CO)[C@@H](O)[C@H](O)[C@@H](O)[C@H]1O[C@@]2(O[C@@H]([C@@H](O)
[C@@H]2O)CO)CO
InChI
1/C12H22O11/c13-1-4-6(16)8(18)9(19)11(21-4)23-12(3-15)10(20)7(17)5(2-14)22-12/h4-11,13-20H,1-3H2/
t4-,5-,6-,7-,8+,9-,10+,11-,12+/m1/s1
Sifat
Rumus molekul
C12H22O11
Massa molar
342.30 g/mol
Penampilan
padatan putih
Densitas
1.587 g/cm3, padat
Titik lebur
186 °C decomp.
Kelarutandalam ai 2000 g/L (25 °C)
r
Minyak kelapa murni adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan
pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB. Wikipedia
Kandungan Gizi
Minyak kelapa
Jumlah Per
Minyak kelapa
100 g
100 g
Kalori (kcal) 862
Jumlah Lemak 100 g
Lemak jenuh 87 g
Lemak tak jenuh ganda 1,8 g
Lemak tak jenuh tunggal 6 g
Kolesterol 0 mg
Teknik Pembuatan Sabun Transparan
Sabun transparan dapat digunakan untuk membasmi kuman. Sabun ini sejenis sabun
biasa tetapi dalam bentuk transparan. Sabun transparan dapat dibuat dari minyak goreng yang
bening atau VCO.
(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)
Sabun transparan dapat dibuat dengan biaya murah. Bahannya selain dari minyak goreng
atau VCO bisa juga dari buah kelapa sawit.
(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)
Sabun transparan dibuat dengan mencampur stearin sawit, minyak inti sawit yang telah
melalui proses pemucatan dan asam stearat dengan perbandingan masing-masing 80 : 15 : 5 b/b
sebanyak 100 gram. Campuran ini kemudian ditambahkan dengan NaOH 30% sebanyak 98,3
gram pada suhu 90 - 100°C.
(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)
Formulasi sabun transparan dibuat dengan cara mencampur stok sabun dengan gliserin,
alkohol, sukrosa, dan trietanolamin pada suhu 90 - 100°C selama 30 menit didalam refluk.
Formulasi sabun transparan dilakukan dengan dua variasi. Formula pertama menggunakan dua
konsentrasi pada sukrosa, dan formula kedua menggunakan dua konsentrasi pada gliserin,
sehingga menghasilkan sabun dengan tingkat transparasi terbaik.
(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)
Untuk mengetahui karakteristik sabun yang dihasilkan,
digunakan analisis fisik kimia sabun. Sifat kimia sabun yang diamati antara lain kadar air, asam
lemak, alkali bebas, dan lemak yang tidak tersabunkan. Sedangkan sifat fisik yang diamati
adalah tingkat kekerasan dan diukur dengan menggunakan alat penetrometer.
Gambar 2.2.1 Alat Pengukur tingkat kekerasan (Penetrometer)
Reaksi dasar pembuatan sabun adalah saponifikasi yaitu 3Na OH +
( C17H35COO)3C3H5 ) → 3C17H35COONa + C3H5 (OH)3
SODA
GLYCERYL STEARAT
SODA STEARAT
GLYCERIN.
Atau reaksi :
C17H35COOH + NaOH → C17H35COONa + H2O
STEARIC ACID
SODA
SODA STEARAT
AIR
Yaitu dengan tersabunnya asam lemak dan alkali baik asam yang terdapat dalam keadaan
bebas atau asam lemak yang terikat sebagai minyak atau lemak ( gliserida ).
(https://sites.google.com/site/sabuntransparan/)
Lemak dan minyak tidak terkomposisi dari gliserida yang hanya berisi satu asam lemak
saja, tetapi merupakan campuran atau kombinasi. Tersedia asam lemak dengan dengan
kemurnian 90% atau lebih yang merupakan hasil dari produksi khusus saja.