Pancasila Sebagai Nilai Hidup Bangsa Ind

BAB I
PENDAHULUAN
Selama ± 70 tahun yang lalu bangsa kita, Bangsa Indonesia memperoleh Kemerdekaan.
Salah satu yang ditetapkan saat itu adalah Pancasila. Pancasila sebagai dasar Negara, pancasila
sebagai Ideologi bangsa, pacasila sebagai falsafah hidup bangsa, pancasila sebagai jiwa bangsa,
dan lain-lain. Namun dalam tulisan ini ingin ditunjukkan Garuda Pancasila sebagai “Simbol
Nilai Hidup Bangsa.”
Mungkin belum banyak warga negara Indonesia yang belum mengenal baik apa itu Garuda
Pancasila, walaupun seringkali sudah didengar tentang kata Garuda Pancasila. Apa itu
Pancasila ? Bagaimana Sejarah dan perkembangan Pancasila ? Apa makna dari Garuda ? Dan
apa makna dari Pancasila itu sendiri ?Dalam paper ini diuraikan mengenai makna-makna, dan
nilai-nilai hidup yang terkandung dalam simbol kelihatan dari Garuda Pancasila.
Sehingga diharapkan melalui pendalaman akan nilai-nilai yang nampak pada ‘simbol’
Garuda Pancasila saya dan para pembaca bisa lebih mengenal dan mencintai Bangsa Indonesia.
Dengan demikian semangat dan kerelaan berkorban untuk bangsa semakin hidup dalam hati para
pembaca. Selain itu paper ini ditujukan sebagai tugas Mid Semester mata kuliah Pendidikan
Pancasila.
“Selamat Membaca.”

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA


BAB II
GARUDA PANCASILA
SEBAGAI
SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA
A. Asal Kata ‘Garuda’ dan ‘Pancasila’ Hingga Sejarah lahirnya Pancasila
1. Asal Kata ‘Garuda’ dan ‘Pancasila’
Istilah
‘Garuda’
bermula
terdapat
dalam
mitologi
Hindu di
India. Dalam
kisah
Mahabarata, Garuda adalah nama kendaraan Dewa Khrisna. Garuda adalah seekor
burung yang sangat besar, sehingga ketika ia
membuka sayapnya, langit akan tertutup.
Dewa Krishna menggunakan Garuda untuk
bepergian. Ketika dia datang, maka akan ada

angin besar, bumi berguncang dan api
berkobar. Dikatakan bahwa Garuda adalah
Kendaraan Dewa yang mampu terbang
mengelilingi bumi bahkan sampai di bulan
dengan kecepatan tinggi, Bahkan ia mampu
mengeluarkan Petir. Juga dikisahkan bahwa
Garuda sangat pemberani, ia membunuh dewi

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

ular, serta dewa-dewi kejahatan. Ia menolong hewan yang lemah dan kecil. Pada
suatu kisah dikatakan ketika temannya Burung Pipit meminta telurnya yang diambil
oleh hewan laut, Si Garudalah yang menolongnya meminta kembali telur dari
hewan laut yang ganasitu. Tak hanya itu dikatakan bahwa Sang Garuda menolong
Dewa untuk menyelamatkan orang lemah, orang terkena bencana, orang yang
dikuasai kejahatan.
Dari kisah mitologi di atas kita bisa melihat sifat-sifat mulia sang Garuda. Ialah
makhluk yang digunakan Allah untuk membela kebenaran, keadilan, dan membela
kehidupan yang luhur.
Mengapa para Pejuang Kemerdekaan memilih simbol Garuda ?

Dari kata ‘Garuda’ sendiri sudah menampakkan nilai-nilai luhur yakni
menjunjung tinggi nilai kebenaran, keadilan, dan kehidupan yang luhur (Itulah
Ketuhanan). Tentunya tidak sembarang para pejuang kemerdekaan memilih kata
‘Garuda’ sebagai symbol Negara, sebab mereka mengharapkan nilai-nilai hidup
sang Garuda juga hidup dalam diri bangsa Indonesia. Nilai kebenaran, keadilan,
dan kehidupan yang luhur (Itulah Ketuhanan).
Lalu darimana munculnya istilah ‘Pancasila’ ? Apa itu Pancasila ?
Sebenarnya istilah ‘Pancasila’ sudah ada berabad-abad sebelum kemerdekaan
Negara Republik Indonesia. Tepatnya tahun berapa tidak dapat diketahui secara
pasti. Sebab awalnya istilah pancasila ditemukan juga dalam kepustakaan Budha di
India.
Kemudian dengan masuknya Agama Hindu dan Budha dari India ke tanah
Jawa da pulau-pulau sekitarnya istilah Pancasila ditemuka juga dalam kepustakaan
Jawa. Terutama pada masa Kerajaan Majapahit dibawah kekuasaan Hayam Wuruk
dan Mahapatih Gajah Mada.
Pada masa itu istilah pancasila terdapat dalam buku Negarakertagama karya
Empu Prapanca dan buku Sutasoma karya Empu Tantular. Dalam buku
Negarakertagam tertulis, “Yatnaggegwani Pancasyiila Kertasangkarbhisekaka
krama,” yang berarti, “Raja Menjalankan dengan setia Kelima pantangan begitu
pula upacara-upacara ibadat dan penobatan.”


GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

Dalam buku Sutasoma tersapat istilah, Pancasila Krama, yaitu lima
tingkahlaku atau perintah kesusilaan, bunyinya :
1.

Dilarang Mateni (Membunuh)

2.

Dilarang Maling (Mencuri)

3.

Dilarang Madon (Berzina)

4.

Dilarang Mabok (Minum-minuman keras)


5.

Dilarang Main (Berjudi)

Berkembang dari istilah itu Moh Yamin arti Pancasila secara leksial sebagai
berikut:
a. ‘Panca’ berarti lima, ‘Syila’ (dengan vokal ‘I’ pendek) berarti berbati sendi.
Jadi pancasila berarti lima batu sendi, alas, atau dasar.
b. ‘Panca’ berarti lima, ‘Syiila (dengan vokal ‘I’ panjang) berarti peraturan/
tingkahlaku yang penting.
Jadi menurut defenisi kedua Pancasila berarti lima tingkahlaku yang
penting.
Dengan demikian kedua kata ‘Garuda’ dan ‘Pancasila’ sebagai symbol yang dipilih untuk
menggambarkan nilai hidup sekaligus alasan/ dasar atau tingkah laku/ larangan yang diharapkan
hidup dalam hati Bangsa Indonesia.
Lalu, Bagaimana sejarah dan Perkembangan Pancasila di Indonesia ?
2.

Sejarah Lahirnya Hingga Perkembangan Pancasila

a.

Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa
Zaman Kuno

Sejak adanya kerajaan-kerajaan di nusantara dan masuknya agama Hindu,
Budha, dan Islam unsur-unsur Pancasila sudah ada di masyarakat, yaitu
terkait dengan sistem kepercayaan.
Zaman Kolonial

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

Masuknya Belanda: VOC (1602), perlawanan rakyat abad XVII-XIX
bersifat kedaerahan dan lokal, sehingga mudah dipatahkan.
Perlawanan rakyat abad XX, ditandai dengan :
o Munculnya paham nasionalisme, liberalisme, dan demokrasi.
o Pengaruh kemenangan bangsa Asia terhadap Eropa.
o Munculnya Pergerakan nasional Indonesia.
o Tumbuhnya organisasi Modern.
o Sumpah Pemuda.

 Penjajahan Jepang
(sidang BPUPKI I dan II dan pembentukan PPKI).
Proklamasi 17 Agustus 1945
Penetapan Pancasila dalam UUD 1945 (sidang PPKI tanggal 18 Agustus
1945)
b.

Sejarah Perumusan Pancasila
i.

Pembentukan BPUPKI

Jepang memberi janji kepada Indonesia bahwa akan diberi merdeka pada
tanggl 24 Agustus 1945, sehingga untuk mewujudkan janji tersebut
berdirilah BPUPKI (Dokuritsu Zyunbii Tioosakai).Badan ini beranggota 60
orang, diketuai dr. Radjiman Wedjodiningrat, dan wakil ketua Raden Panji
Soeroso serta Ichubangasa (Jepang).
ii.

Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)


Agenda sidang dalam pertemuan ini adalah membicarakan tentang
landasan-landasan bernegara, atau dasar-dasar Indonesia merdeka. Dalam
kesempatan ini:

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

o Moh. Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan dasar Indonesia
merdeka, yaitu: Peri kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan,
Peri kerakyatan, Kesejahteraan rakyat.
o Mr. Soepomo (31 Mei 1945) memaparkan 3 teori, yaituNegara
individualistik, atau negara yang disusun atas dasar kontrak sosial dari
warganya dengan mengutamakan kepentingan individu sebagaimana
diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau,
Hebert Spencer, dan H.J Laski.Negara golongan (class theori) yang
diajarkan Marx, Engels, dan Lenin. Negara Integralistik, yaitu negara
tidak boleh memihak pada salah satu golongan, tetapi berdiri di atas
semua kepentingan (Spinoza, Adam Muller, dan Hegel).Dalam hal ini
Soepomo menolak negara individualistik dan negara golongan, namun
mengusulkan negara integralistik (negara persatuan), yaitu negara satu

untuk semua orang.
o Ir. Soekarno (1 Juni 1945) mengusulkan bahwa dasar Indonesia
yang dimaksud adalah philosophishe gronslag (filsafat, fundamen, dan
pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya didirikan gedung
Indonesia merdeka). Dasar yang diusulkan yaitu: Kebangsaan atau
Nasionalisme,
mufakat,

Kemanusiaan

perwakilan,

(internasionalisme),

Kesejahteraan

sosial,

Musyawarah,


Ketuhanan

yang

berkebudayaan.Kelima prinsip tersebut diberi nama Pancasila. Menurut
Soekarno, jika yang lima tidak disetujui, dapat diperas menjadi Trisila
(Sosio Nasionalisme, Sosio Demokratis, dan Ketuhanan). Selanjutnya,
jika yang tiga juga tidak disenangi, dapat diperas menjadi Ekasila, yaitu
Gotong-royong, dan inilah dasar asli bangsa Indonesia.
Pada tanggal 1 Juni 1945 juga dibentuk panitia Kecil yang
beranggotakan 8 orang meliputi: Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta,
Sutardjo,

A.

Wachid

Hasyim,

Ki


Bagus

Hadikusumo,

Oto

Iskandardinata, Moh. Yamin, dan Mr. A.A. Maramis. Tugas panitia 8
ini adalah menampung dan mengidentifikasi usulan anggota BPUPKI.

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

Berdasarkan usulan yang masuk diketahui, ada perbedaan usulan
tentang dasar negara. Golongan Islam menghendaki negara berdasar
syariat Islam, sedang golongan nasionalis menghendaki negara tidak
berdasarkan hukum agama tertentu.
Untuk mengatasi perbedaan ini, dibentuklah Panitia Kecil 9 orang, yang
anggotanya berasal dari golongan Islam dan golongan Nasionalis, yaitu : Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. A.A. Maramis, Ahmad
Soebardjo, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, A. Wachid
Hasyim, dan H. Agus Salim. Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni
1945, menghasilkan kesepakatan dasar negara yang tertuang dalam alinea
keempat rancangan Preambule, yaitu “Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Isi selengkapnya kesepakatan itu
disebut

Rancangan

Preambule

Hukum

Dasar.

Mr.

Moh.

Yamin

mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama “Piagam Jakarta”.
iii.

Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli) 1945,

Sidang saat itu menghasilkan :


Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti dalam Piagam
Jakarta. Bentuk negara republik (hasil kesepakatan dari 55 suara
dari 64 yang hadir). Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah
Hindia Belanda + Timor Timur + Malaka (39 suara). Dibentuk tiga
panitia kecil :

Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno.
 Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.
 Panitia Pembela Tanah Air, diketuai Abikusno Tjokrosoejoso.

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

 Pembentukan PPKI (Dokuritsu Zyubbii Inkai)
Pada

tanggal

9

Agustus

1945

PPKI

dibentuk

dalam

rangka

mempersiapkan Indonesia Merdeka dan intinya mengesahkan dasar negara
dan UUD 1945, dengan ketua Ir. Soekarno, wakil ketua Moh. Hatta, jumlah
anggota 21 orang.Selanjutnya, anggota PPKI ditambah 6 orang anggota
wakil golongan, yaitu: Wiranatakusuma, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman
Singodimejo, Sajuti Melik, Mr. Iwa Kusumasumantri, dan Mr. Achmad
Soebardjo.
Jadi, PPKI berfungsi sebagai komite nasional pembentuk negara.
o Proklamasi kemerdekaan
Jepang menyerah pada sekutu kemudian Golongan pemuda (Soekarni,
Adam Malik, Kusnaini, Sutan Sjahrir, Soedarsono, Soepomo, dan kawankawan meminta Sukarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan RI.
Sebaliknya, golongan tua masih banyak berpikir dan pertimbangan. Setelah
terjadi pembicaraan yang alot terjadilah kesepakatan di Rengesdengklok
dan Proklamasi dilaksanakan hari Jumat, 17 Agustus oleh Sukarno dan
Mohammad Hatta di Jakarta.
iv.

Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)

Sore hari setelah proklamasi datang opsir Jepang ke rumah Bung Hatta
menyampaikan keberatan wakil Indonesia bagian timur terhadap tujuh kata
dalam sila pertama Piagam Jakarta.Sebelum sidang, Bung Hatta menemui
wakil-wakil Islam, akhirnya disepakati untuk menghilangkan tujuh kata
tersebut dengan mengubahnya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Setelah
itu terjadi pengesahkan UUD 1945. Selanjutnya, menetapkan Ir. Soekarno
menjadi Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya.Membentuk
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bertugas mendampingi
presiden dan wakil presiden sampai terbentuk MPR dan DPR.

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

c. Perkembangan Simbol “Garuda Pancasila”
Seperti pada gambar yang tertera di samping, telah beberapa kali terjadi
perubahan desain gambar burung Garuda Pancasila. Bagaimanakah
Perubahannya ?
a)

Gambar
Kiri-atas
Gambar
simbol
Garuda
Pancasila
yang
pertama
seperti yang
terlihat

di

gambar
sudut
atas.

kiri
Awal

mula perancangan desain lambang negara saat itu dipimpin oleh
Sultan Hamid II yang menjabat sebagai Menteri Negara Republik
Indonesia Serikat (RIS). Saat itu dibentuk Panitia Lencana Negara
yang bertugas menyeleksi usulan lambang negara. Pada tahap
penyeleksian pertama terdapat dua desain terbaik, yaitu desain karya
Muhammad Yamin dan desain karya Sultan Hamid II. Namun,
akhirnya desain karya Sultan Hamid II-lah yang diterima oleh
pemerintah. Jika dilihat dari foto itu nampak ada simbol-simbol :
 Keris

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

Keris melambangkan kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki
oleh bangsa ini.
 Pohon Beringin
Pohon beringin melambangkan tempat naungan. Simbol ini
menggambarkan akan harapan Bangsa Ini untuk bisa menjadi
naungan bagi seluruh rakyatnya.
 Kepala Banteng
Banteng sebagai hewan yang kuat. Dalam hal ini disimbolkan
banteng sebagai kekuatan negara memimpin Bangsa Indonesia.
Dalam hal ini sebagai kekuatan kepemimpinan.
 Padi
Padi sebagai simbol kesejahteraan bagi rakyat. Sebab padi
sebagai tanaman yang diolah menjadi makanan pokok bagi
rakyat Indonesia.
b) Gambar Kana-atas
Selanjutnya, gambar kanan atas dari foto di samping merupakan
desain kedua dari Garuda Pancasila. Desain kedua ini didapat dari
hasil dialog intensif antara Sultan Hamid II, Presiden Soekarno, dan
Mohammad Hatta yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri
RIS. Dialog intensif ini bertujuan menyempurnakan desain lambang
negara yang pertama. Kemudian, dialog intensif ini menghasilkan
kesepakatan untuk mengganti pita merah putih yang dicengkram
garuda menjadi pita berwarna putih.
Selain itu terdapat juga berapa perbedaan dari desain yang
pertama, diataranya ; Sayap burung Garuda terurai ke bawah,
Paruhnya masih tertutup, Lalu terdapat tulisan aksara Arab
berbahasa Melayu di bawah gambar garuda. Yang berbeda juga
yakni nampak pada gambar perisai di depan Garuda bertambah satu
simbol yaitu simbol kapas. Kapas ini melambangkan kebutuhan

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

sandang (pakaian). Sebab dari kapas pakaian yang digunakan rakyat
Indonesia digunakan.
c) Gambar Kiri-bawah
Penyempurnaan desain lambang negara kita masih terus dilakukan.
Hal ini dapat terlihat dari gambar kiri bawah foto di atas, kepala
burung Garuda Pancasila yang awalnya gundul menjadi berjambul.
Kemudian, atas usulan Presiden Soekarno, bentuk cakar kaki yang
mencengkram pita yang awalnya menghadap belakang diubah
menjadi menghadap depan. Tulisan dengan aksara Arab berbahasa
Melayu di bagian bawah Republik Indonesia Serikat juga telah
diubah menjadi semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Simbol lain yang juga dirubah pada tahap ini yaitu : Di dalam
tameng, simbol keris dihilangkan, lalu simbol padi dan kapas
disatukan, ditambahkan simbol lain yaitu Bintang, juga ditambahkan
simbol rantai. Bintang sebagai simbol Ketuhanan (gambar ini
terdapat tepat di tengah- tengah gambar tameng). Simbol rantai
melambangkan simbol persatuan oleh berbagai macan suku, ras, dan
budaya. Intinya rantai melambangkan persatuan dan hidup bersama.
Pada tahap ini nampak pula Sayap burung Garuda terentang dan
menghadap ke atas. Hal itu melambangkan kesiagaan, kesigapan,dan
kesiapan.
d) Gambar Kanan-bawah
Akhirnya, pada tanggal 20 Maret 1950 bentuk akhir lambang
negara kita disetujui oleh Presiden Soekarno. Selanjutnya, Presiden
Soekarno meminta pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali
rancangan akhir tersebut. Peninjauan akhir dilakukan Sultan Hamid
II dengan menambah skala ukuran dan tata warna rancangan
tersebut. Gambar kanan bawah dari foto di ataslah yang menjadi
lambang negara kita sampai saat ini.

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

Apakah makna dari Simbol Garuda Pancasila yang telah disepakati
dan dipergunakan oleh negara kita sampai sekarang ini ?
Pembahasannya dalam pembahasan di bawah ini.

B. Simbol-Simbol Garuda Pancasila

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, perisai
dan pita putih.
1.

Burung Garuda
Seperti yang tertulis di atas, burung Garuda merupakan burung mistis
yang berasal dari Mitologi Hindu yang berasal dari India dan berkembang di
wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri secara umum
melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu
melambangkan kemegahan atau kejayaan.
 Pada burung garuda, Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah
17 yang mempunyai makna, tanggal kemerdakaan negara kita yakni
tanggal 17.
 Bulu ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan bulan kemerdekaan
negara kita bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8.
 Dan bulu-bulu di pangkal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di
lehernya berjumlah 45 helai.Sehingga kesemua jumlah bulu yang ada di
setiap bagiannya melambangkan tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.
 Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin karena
pemikiran orang zaman dahulu yang ingin Indonesia menjadi negara
yang benar dan bermaksud agar Indonesia tidak menempuh jalan yang
salah. Dan anggapan bahwa arah ke kanan adalah arah yang baik lah
yang membuat kepala Garuda dibuat menghadap ke kanan. Biasanya
banyak anggapan yang mengatakan bahwa jalan yang benar itu
dilambangkan dengan arah kanan, makanya kepala garuda Indonesia
selalu mengarah ke kanan.
 Sayap yang membentang adalah siap terbang ke angkasa. Burung
Garuda dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa,
melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama
baik bangsa dan negara Indonesia.

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

2. Perisai
Perisai yang dikalungkan
melambangkan

pertahanan

Indonesia. Pada perisai itu
mengandung

lima

buah

simbol yang masing-masing
simbol melambangkan silasila

dari

dasar

negara

Pancasila.

 Simbol Bintang
Pada

bagian

tengah

terdapat

simbol

bintang

bersudut

lima

yang
melambangkan

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang
dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, seperti layaknya Tuhan yang
menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Sedangkan latar
berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang
menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi
sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini
ada.

 Simbol Rantai
Di bagian kanan bawah terdapat
rantai yang melambangkan sila kedua
Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata
rantai berbentuk segi empat dan lingkaran
yang saling berkait membentuk lingkaran.
Mata rantai segi empat melambangkan
laki-laki,

sedangkan

yang

lingkaran

melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun
melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan,
membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat
seperti sebuah rantai.
 Simbol Pohon Beringin
Di

bagian

kanan atas terdapat

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, Persatuan
Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan
pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya,
seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa "berteduh" di bawah naungan
negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar
yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang
sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah
nama Indonesia.

 Simbol Kepala Banteng
Kemudian, di
sebelah kiri atas
terdapat gambar
kepala

banteng

yang
melambangkan
sila
keempat, Keraky
atan

yang

Dipimpin

oleh

Hikmat

Kebijaksanaan

dalam

Permusyawaratan/Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena
banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya
musyawarah

di

mana

orang-orang

harus

berkumpul

mendiskusikan sesuatu.
 Simbol Padi dan Kapas

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

untuk

Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang
melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan
dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama
untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila
kelima ini.
 Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang
melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu negara tropis yang di lintasi garis
khatulistiwa yang membentang dari timur ke barat.
 Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan
Indonesia “Merah-Putih”. Merah berarti berani dan putih berarti suci.
Sedangkan bagian tengahnya berwarna dasar hitam berarti warna alam
atau warna asli.
3. Pita Putih
Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram,
yang bertuliskan "BHINNEKA TUNGGAL IKA" yang ditulis dengan huruf Latin,
yang merupakan semboyan negara Indonesia. Kata “Bhineka” berarti beraneka
ragam atau berbeda-beda. Kata “Tunggal” berarti satu, dan Kata “Ika” berarti itu.
Perkataan bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Kuno yang
berarti " berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Perkataan itu diambil dari Kakimpoi
Sutasoma karangan Empu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit
pada abad ke-14. Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan
Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat,
kebudayaan, bahasa, serta agama.

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

C. KESIMPULAN
Garuda dalam mitologi Hindu di India adalah pembela kebenaran, keadilan, dan kehidupan
luhur. Dan Pancasila berarti lima Sila/Aturan atau dasar. Kemudian kedua kata itu digabung
menjadi Garuda Pancasila sebagai simbol Negara Indonesia.
Secara umum Pancasila menggambarkan 5 nilai utama yaitu:
1) Bintang = Lambang Ketuhanan
2) Pohon Beringin = Lambang Persatuan
3) Rantai = Lambang kemanusiaan yang adil dan beradab
4) Banteng = Lambang Kebijaksanaan
5) Padi dan Kapas = Keadilan sosial
Selain itu jumlah bulu sayap, bulu leher, bulu ekor, pita putih dengan tilisan, “Bhinneka
Tunggal Ika,” memiliki makna secara khusus. Maknanya :
1) Jumlah bulu sayap (17) = Tanggal kemerdekaan RI
2) Jumlah bulu ekor besar (8) = Bulan kemerdekaan RI

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

3) Jumlah bulu ekor kecil (19)
Jumlah bulu leher, atas (4), bawah (5)

(45)

Keduanya digabung menjadi (1945) = Tahun kemerdekaan RI
4) Pita Putih dengan tulisan, “Bhinneka Tunggal Ika” dalam Bahasa Jawa Kuno yang
berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu juga." Perkataan itu menggambarkan
persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau,
ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.
Dengan demikian kita bisa melihat sejak semula hingga saat ini amat banyak nilai-nilai yang
terkandung dalam Garuda Pancasila seperti yang tertera pada uraian di atas. Nilai-nilai itulah
yang menjadi nilai utama Bangsa Indonesia.

BAB III
PENUTUP
( REFLEKSI )
Dengan demikian jelaslah bahwa nilai-nilai Pancasila amat penting bagi kehidupan Bangsa
Indonesia. Namun perlu ditanyakan lagi,”Apakah saan ini nilai-nilai itu sudah dihidupi dengan
baik oleh rakyat Indonesia ?” Nampaknya belum, hal itu nampak dari masih banyaknya
ketidakadilan dan perilaku lain yang melanggar nilai-nilai Pancasila. Mengapa ? Mengapa nilainilai itu belum tercapai ?Dan sekarang langkah apa yang bisa saya lakukan ? Bagaimana cara
menanamkan nilai-nilai Pancasila ini agar benar-benar tertanam dalam hati rakyat Indonesia ?
Sekarang langkah yang terpenting mula-mula adalah bagaimana memperkenalkan nilai-nilai
itu sehingga tertananm dalam hati seluruh rakyat Indonesia. Secara khusus kaum muda sebagai
generasi penerus Bangsa. Seperti yang tersirat dalam lagu kebangsaan ini, “Garuda Pancasila,
akulah pendungkungmu. Patriot Priklamasi. Sedia berkorban untukmu. Pancasila dasar negara,
rakyat adil, makmur, sentosa, pribadi bangsaku. Ayo maju…. maju ayo maju…. maju ayo
maju… maju.” Makna dan semangat Pancasila memang harus tertanam kuat dalam hati Para
Pemuda-pemudi Bangsa, alasannya terdapat dalam lagu kebangsaan ini, “Bangun pemudipemuda Indonesia…. lengan bujumu singsingkan untuk Negara….Masa yang akan datang

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

kewajibanmulah, menjadi tanggunganmu… terhadap Nusa…. Menjadi tanggunganmu terhadap
Nusa…”

“Terima Kasih”

DAFTAR PUSTAKA
Farhan, Junaidi. “Sejarah Lahirnya Pancasila” dalam
http://hamidhan.blogspot.com/2013/07/asal-mula-istilah-pancasila.html
(diunduh 23
Maret 2015)
http://mondayfashfction.blogspot.com/2015/02/top-5-mf-idol-pancasilastage.html (diunduh
23 Maret 2015)
http://berbagireferensi.blogspot.com/2009/12/ pengertian-asal-mulapancasila. html (diunduh
23 Maret 2015)
http://si-olink.blogspot.com/2011/06/mungkinkah-garuda-pancasiladidesain.html (diunduh
23 Maret 2015)
Swami, Bhaktivedanta. ”Garuda - the carrier of Lord Visnu” dalam
http://si-olink.blogspot.com/2011/06/mungkinkah-garuda-pancasiladidesain.html
(diunduh 23
Maret 2015).

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA