PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT REHABILIT
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PERKEBUNAN
BALAI PENGEMBANGAN BENIH TANAMAN PERKEBUNAN
(BPBTP)
Jln. Arcamanik - Sindanglaya
BANDUNG
DOKUMEN
RKS
(SPESIFIKASI TEKNIS)
KEGIATAN
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR
PEKERJAAN
REHABILITASI GUDANG SARANA DAN PRASARANA
BALAI PENGEMBANGAN BENIH TANAMAN PERKEBUNAN
(BPBTP)
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN ANGGARAN 2013
LOKASI
Jln. Arcamanik - Sindanglaya
BANDUNG
KONSULTAN PERENCANA
SPESIFIKASI TEKNIS
1.URAIAN UMUM
Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada :
1. Rencana kerja dan syarat-syarat
2. Bestek, detail dan gambar kerja
3. Risalah Aanwizjing
4. Keputusan Direksi lapangan
Apabila terjadi perbedaan teknis/ persepsi tentang pelaksanaan maka diharuskan berkonsultasi
dan persetujuan pihak Direksi
Pemborong diharuskan menyerahkan contoh material/ bahan/ barang sebelum digunakan/
dipasang di lapangan
2.LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengadaan material, tenaga kerja dan peralatan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan yang termasuk dalam persyaratan teknis
diantaranya meliputi :
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
XIII.
XIV.
XV.
PEKERJAAN PERSIAPAN& BONGKARAN
PEKERJAAN GALIAN, URUGAN DAN PONDASI
PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
PEKERJAAN ATAP
PEKERJAA KUSEN PINTU/JENDELA
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
PEKERJAAN LANTAI
PEKERJAAN PLAFOND
PEKERJAAN SANITARY DAN PLUMBING
PEKERJAAN LISTRIK
PEKERJAAN PENGECATAN DAN LABURAN
PEKERJAAN PEMBERSIHAN SISA PEKERJAAN
LAIN-LAIN
PENUTUP
3.SITUASI
Pada saat Aanwizjing lapangan lokasi akan ditunjukan pekerjaan yang akan dilaksanakan, untuk
itu setiap rekanan diharuskan meneliti dengan seksama setiap detail bangunan rencana
Lahan bangunan akan diserahkan kepada pemborong dengan kondisi seperti pada saat
Aanwizjing lapangan, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk meneliti dan meninjau lapangan
adalah menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak rekanan.
I.PEKERJAAN BONGKARAN
Lingkup Pekerjaan Bongkaran ini meliputi :
1.Pekejaan Bongkaran Atap
Sebelum peleksanaan pembongkaran atap dimulai ,terlebih dahulu ijin kepada pihak
direksi dan benda-benda atau baarang yang ada dibawahnya(di ruangan-ruangan) harus
dibersihkan dan dipindahkan dan tidak boleh ada benda pecah. Pekerjaan pembongkaran yang
dikerjakan segala sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor.
Pekerjaan pembongkaran dapat dimulai apabila sekitar pekerjaan harus dipersiapkan
dan dibersihkan/ dibereskan dari segala hal yang akan mengganggu kelancaran pekerjaan
dan atau mempengaruhi kualitas pekerjaan, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
Tahapan dalam pembongkaran atap dan kontruksi kuda-kuda diantaranya:
Pembongkaran penutup atap dan nok bubung dilaksanakan terlebihdahulu
Pembongkaran kayu reng, kaso dan listplang
Pembongkaran balok Gordeng dan balok kuda-kuda
Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali harus ada
persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan kerugian yang
terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab penuh pihak
pelaksana.
2.Pekejaan Bongkaran Plafond
Sebelum pelaksanaan pembongkaran plafond dimulai , dahulkan pembongkaran
instalasi kabel yang menempel pada rangka plafond. Pekerjaan pembongkaran yang dikerjakan
segala sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor.
Sebelum pembongkaran plfond dilaksanakan semua jaringan instalsi listrik harus sudah
terputus aliran listriknya, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan
kembali harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang
mengakibatkan kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi
tangung jawab penuh pihak pelaksana.
3.Pekejaan Bongkaran Dinding dan Lantai
Pekerjaan pembongkaran dinding dilaksanakan sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
dan menyesesuai gambar perubahan pada gambar rencana.
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan
kembali harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang
mengakibatkan kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi
tangung jawab penuh pihak pelaksana.
4.Pekejaan Pengerokan/ Kupasan Cat
Semua cat dinding existing sebelum dilaksanakan pengecatan harus dikupas terlebih
dahulu, pengupasan cat existing di kupas sampai k=pada dasar permukaan finish dinding
existing.
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas kupasan agar dibersihkan dari lokasi
pekerjaan. Segala yang mengakibatkan kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan
pekerjaan adalah menjadi tangung jawab penuh pihak pelaksana
5.Pelaporan dan Dokumentasi lapangan
Semua kegiatan dilapangan kontraktor pelaksana harus membuat Lamporan kegiataan
harian pekerjaan dilapangan, dengan melaporkan kegiatan sehari-hari, jumlah bahan dan
pekerja yang dilaksanakan. Kontraktor pelaksana harus melampirkan dokumentasi foto kegiatan
sehari-hari, semua pelaporan dan dokumentasi merupakan tanggungjawab pelaksana.
6.Pengadaan Air dan Listrik kerja
Pengadaan Air kerja bagi kontraktor pelaksana merupakan kewjiban yang harus ada, air
kerja yang dibutuhkan adalah air kerja untuk pengadukan dan air kerja untuk kebutuhan
pekerja sehari-hari selama kegiatan pelaksanaan berjalan, pengadaan air kerja ini dapat
dilakukan dengan pengeboran air sumur atau melakakukan penyedotan dari aliran
sungai terdekat dengan pompa kemudian di tampung pada druk atau tangki.
Sedangkan untuk pengadaan Listrik kerja yaitu kontraktor harus menyediakan listrik
kerja untuk kebutuhan alat kerja yang menggunakan listrik dan penerangan untuk kerja
malam atau lembur, pengadaan Listrik kerja ini dapat menggunakan generator (genset)
atau penyambungan daya baru dari PLN terlebih dahulu dilaksanakan
II.PEKERJAAN GALIAN, URUGAN DAN PONDASI
a.Galian tanah
Penyedia Jasa Pemborongan harus bertanggung jawab untuk semua penggalian yang dilakukan
sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku, Galian tanah untuk pondasi-pondasi, saluransaluran pipa, septictank dan lain-lain harus dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam
gambar. Dalamnya semua galian harus mendapat persetujuan dari Pengawas.
Dalam keadaan penggalian cukup dalam dan memungkinkan tanah dapat longsor,
Penyedia Jasa Pemborongan harus memasang turap sesuai persyaratan yang disertai
perhitungan kekuatannya dan diperiksa Pengawas.
Penyedia Jasa Pemborongan harus melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang
selesai dan menurut pendapatnya sudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi kepada
Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
Semua pekerjaan pondasi yang dilaksanakan tanpa persetujuan Pengawas, dapat
mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan pondasi tersebut. Pekerjaan pembongkaran dan
pemasangan pondasi kembali adalah menjadi tanggungan Penyedia Jasa Pemborongan.
Penyedia Jasa Pemborongan harus melaporkan dan meminta persetujuan Pengawas atas hasil
pekerjaan galian tanah yang sudah selesai untuk melanjutkan pekerjaan pasangan pondasi.
b.Pekerjaan urugan
Semua daerah sebelum pengurugan tanah harus dibersihkan dari sampah; puing
bangunan, tumbuhan dan lainnya. Tanah urug harus bersih dari bahan organis, dan sampah.
Material yang digunakan untuk timbunan dan subgrade harus memenuhi standard spesifikasi
AASHTO-M 57-64 dan harus diperiksa dahulu di laboratorium tanah yang disetujui Pengawas.
Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan maka
kontraktor harus mandatangkan tanah urug yang baik. Pengawas berhak menolak material yang
tidak memenuhi syarat.
Pengurugan tanah harus dibentuk sesuai dengan peil ketinggian kemiringan dan ukuran
pada gambar. Pengurugan kembali dari galian pondasi harus dilaksanakan dengan memadatkan
tanah urug dalam lapisan-lapisan setebal 20 Cm. Pengurugan harus diperiksa dan disetujui
pengawas.
Untuk memenuhi persyaratan pemadatan tersebut harus dilakukan pengetesan terhadap
hasil pemadatan yang dilaksanakan. Sistem pengetesan harus disetujui dan disepakati terlebih
dahulu oleh Pengawas. Pekerjaan selesai jika sudah disetujui Pengawas.
c.Pondasi batu kali
Lingkup Pekerjaan Pondasi :
Pekerjaan Pondasi batu kali adalah pekerjaan dasar kaki bangunan untuk menahan
baban yang bersifat merata untuk tumpuan dinding dan kontruksi lainnya.
Ukuran pondasi batu kali yang dipasang harus sesuai dengan gambar, dan adukan yang
dipakai adalah 1PC : 4Psr. Kesatuan pondasi harus sedemikian kokoh sehingga tidak dapat
retak ataupun turun.
Adanya keretakan atau penurunan dinding yang diakibatkan oleh penurunan pondasi harus
diperbaiki atau diganti oleh Penyedia Jasa Pemborongan atas biaya sendiri
III.PEKERJAAN BETON
Lingkup Pekerjaan beton meliputi :
a. Beton Sloof
b. Beton Kolom Praktis
c. Beton Ring balok
Ketentuan umum
Pelaksanaan :
- Pekerjaan pemasangan Sloof dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi terpasang
- Pelaksanaan pemasangan kolom praktis dilakasanakan selama pekerjaan
pemasangan dinding dilaksanakan, beton kolom praktis dipasang antara sudut dinding
dan sambungan antara dinding yang melebihi jarak lebih dari 3meter, maka dipasang
kolom praktis. Penyedia Jasa Pemborongan dalam pemasangan kolom praktis wajib
mengadakan penelitian terhadap ketegakan dinding sertas siku agar sesuai dengan
gambar rencana.
- Ringbalk praktis adalah beton balok praktis yang fungsinya mengikat bagian atas
antara dinding dengan dinding sehingga dinding yang terpasang menjadi kokok.
- Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa Pemborongan diwajibkan untuk
mengajukan gambar kerja pelaksanaan terlebih dulu.
Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang dugunakan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan diantaranya :
PC/semen :
- Semen yang digunakan adalah satu jenis semen sekualitas TIGA RODA atau yang
memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C150 Type I Atau Standard Inggris BS-12.
- Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya,tidak diperkenankan untuk
digunakan.
- Tempat penyimpenan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga semen
bebas dari kelembapan
- Konsultan pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada
setiap waktu sebelum dipergunakan.Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan
yang dibutuhkan oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk pengambilan contoh-
-
contoh tersebut,semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan
Pengawas,harus tidak dipergunakan/diafkir.
Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk
beton,maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan untuk dibongkar, beton
tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban
kontraktor.
Pasir Beton
- Bahan Pasir yang dipakai harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih dan
bebas dari bahan – bahan organis,Lumpur dan lain sebagainya,serta memenuhi
komposisi butir dan kekerasan seperti yang tercantum dalam NI – 2 PBI 1971.
Koral/Split
- Split yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2 PBI 1971 ,koral yang
digunakan ukuran 1/2 cm.
Air
- Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak
,asam,garam alkalis serta bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton.
- Apabila dipandang pertlu Pengawas dapat meminta kepada pemborong supaya air
yang dipakai diperiksa dilaboratorium pemerisaan bahan yang resmi atas biaya
pemborong.
Baja Tulangan
- Baja tulangan beton yang dipakai adalah baja beton harus baru,mutu dan ukuran
sesuai dengan standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI – 1971 atau ASTM
Deignation A-15,dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacatcacat seperti serpih-serpih,karat dan zat kimia lainnya yang dapat
mengurangi/merusak daya lekat antara baja tulangan dengan
Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan tidak diperkenankan
adanya toleransi bentuk ukuran.diameter besi ulir adalah diameter dalam.
Komposisi Campuran Beton
Beton harus dibentuk dari semen Portland,pasir,kerikil,dan air seperti
yang ditentukan sebelumnya.
Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan
diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat/baik.
b.
Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang disyaratkan/ditentukan
dalam spesipikasi ini,harus dipakai ‘ campuran yang direncanakan’(MIX DESIGNED)
Mutu beton yang dipakai adalah mutu K125 dengan komposisi sesuai mix design
c.
Ukuran maxsimal dari Agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian
dari pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan dalam persyaratan bahan beton,
a.
Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan,serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian – bagian konstruksi.
Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana,maka tebal selimut beton untuk satu sisi
pada masing-masing konstruksi adalah sebgai berikut :
a. Kolom praktis = 2,00 cm
b. Sloof/Balok
= 2,00 cm
Sambungan Baja Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang ditunjukan
pada gambar – gambar,bentuk dari sambungan harus disetujui oleh konsultan pengawas .
Overlap pada sambungan-sambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter batang yang
dipakai/digunakan,kecuali jika ditetapkan dalam secara pasti di dalam gambar rencana dan
harus mendapat persetujuan konsultan pengawas
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup
untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan beton.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan pengerjaannya selalu harus mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu
‘ Batch Mixer’.
Konsultan pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan
dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan
warna yang merata dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan,kecuali bila
diminta adanya perubahan dalam komposisi atau konsistensi.
Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyerpurnaan.
Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebih-lebihan (lamanya) yang
membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki.
Messin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus diganti.
Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah ditentukan
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32o C dan tidak kurang dari 4,50 C.
Bila suhu dari Beton yang dituang berada antara 270 C dan 320 C,beton harus diaduk ditempat
pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa,sehingga suhu dari beton melebihi 320
C,sebagai yang ditetapkan oleh konsultan pengawas,kontraktor harus mengambil langkah –
langkah yang efektif,upamanya mendinginkan agregat,mencampur dengan es dan mengecor
pada waktu malam hari bila perlu,untuk mempertahankan suhu beton,waktu dicor pada suhu
dibawah 320 C.
Cetakan harus sesuai dengan bentuk,dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana.
Bahan yang dipergunakan harus mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas sebelum
pembuatan cetakan dimulai.
Sewaktu-waktu Konsultan pengawas dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak
dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor harus dengan segera mengambil bentuk
yang diafkir dan menggantinya atas biaya sendiri.
Cetakan (Bekisting)
Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat
dicegah pengembangan atau gerakan selama /sesudah pengecoran beton.
Sebelum beton dicor,permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki dengan minyak yang
biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang mencegah secara efektif lekatnya beton pada
cetakan dan memudahkan dalam pembongkaran cetakan beton.
Penggunaan minyak cetakan harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton yang
mengakibatkan kurangnya daya lekat.
Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehingga tidak
akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
Pengecoran
Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan,ukuran dan letak baja tulangan
beton sesuai gambar rencana/pelaksanaan,pemasangan sparing-sparing
instalasi,penyokong,pengikat dan lain-lainnya selesai dikerjakan.sebelum pengecoran dimulai
permukaan – permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh
konsultan pengawas.
Segera sebelum pengecoran beton dimulai ,semua permukaan pada tempat pengecoran beton
(cetakan) harus bersih dari air yang tergenang,reruntuhan atau bahan lepas.
Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan
dicor harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban/air dari beton yang baru dicor tidak
akan diserap.
Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih dari 2 meter,semua penuangan beton harus
selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih dari 50 cm.Konsultan pengawas berhak
untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal 50 cm,tidak dapat
memenuhi spesifikasi ini.
Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras berlangsung sehingga spesikasi
mortar terpisah dari agregat kasar.
Selama hujan,air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joint dan air
semen atau spesi yang terhampar harus dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.
Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin ,sehingga bebas dari kantongkantong kerikil,dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan matrial yang
diletakan
Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton,kepala alat penggetar( Vibrator) harus dapat
menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak
dibawah.Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan
airnya ,semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immerson beroprasi dengan
kecepatan paling sedikit 3000 putaran per menit ketika dibenamkan dalam beton.
Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan pengawas pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk
serta staf kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja,dan persiapan betul-betul telah memadai.
Waktu cara Pembonkaran Cetakan/Bekisting
Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan pengawas pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk
serta staf kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja,dan persiapan betul-betul telah memadai.
IV.PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
1. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata
Lingkup Pekerjaan.
Meliputi pekerjaan; dinding-dinding sisi luar bangunman ( diluar dinding kaca) dinding
pembatas ruangan, dinding-dinding toilet, serta pekerjaan dinding bata sesuai gambar.
Bahan-bahan
Apabila bahan-bahan yang datang oleh Direksi dianggap tidak memenuhi syarat, maka Direksi
berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Pemborong wajib untuk segera mengeluarkan dari
kompleks pembangunan.
Batu Bata
- Harus matang pembakarannya . Bila direndam didalam air akan tetap utuh, tidak
pecah atau hancur. Ukuran batu bata bersih sebelum diberikan spesi berdasar
gambar adalah 75 mm.
Pemborong wajib memberikan contoh pada Direksi untuk diperiksa kwalitasnya.
Ukuran batu bata 5 x 10 x 20 cm,atau menyesuai ukuran yang dipasarkan dari
pabrik yang di produksi
Semen/Portland Cemen ( PC )
Semen yang datang diproyek harus disimpan didalam gudang yang lantainya kering
dan minimum 30 Cm lebih tinggi dari permukaan tanah. Supplier yang mengirim
semen kepekerjaan hendaknya dapat menunjukan sertifikat dari pabriknya.
Bila mana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah lembab dan
menunjukan gejala membatu, maka semen tersebut tidak boleh dipergunakan dan
segera dikeluarkan dari komplek pembangunan.
Pasir pasang
- Pasir yang akan dipakai harus bersih, pasir alami dan bebas dari segala macam
kotoran dan bahan-bahan kimia, sesuai dengan NI-3 pasal 14 ayat 2.
- Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat diatas, Pemborong
wajib untuk mencuci pasir tersebut untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Khusus untuk plester, harus dipakai pasir yang lebih halus tingkat gradasi.
-
-
-
Adukan.
Jenis adukan sesuai keperluannya yaitu :
Pasangan ini dipakai bila untuk dinding diatas tanah, di mulai dari sloof sampai 30 cm
diatas tanah . Untuk dinding-dinding sering terkena air (K Mandi, Cuci), dibuat minimum 1,5 m
diatas lantai. Serta seluruh dinding luar bangunan yang tidak terlindung oversteak dibuat dengan
pasangan 1PC : 3Psr.
Untuk pasangan dinding biasa ; 1PC : 5Psr.
Pelaksanaan pembuatan adukan, harus dibuat dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat dan dilaksanakan dengan baik. Semen dan pasir harus dicampur didalam
keadaan kering, yang kemudian di beri air sesuai persyataran sampai di dapat campuran yang
plastis. Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru
Pelaksanaan Pembuatan Dinding
Pemborong harus mengerjakan pengukuran bangunan serta letak-letak dinding yang
akan dilaksanakan secara teliti sesuai gambar . Dalam satu hari, pasangan dinding tidak boleh
lebih tingggi dari 1 meter dan pengakhiranya dibuat bertangga menurun, untuk menghindari
retak. Pekerjaan dinding dilaksanakan horizontal dengan menggunakan benang dan teliti setiap
lantai kerataanya .
Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara zig-zag
dengan perbedaan separuh panjang. Untuk dinding 1/2 batu pada tiap pertemuan tegak lurus
harus diperkuat dengan kolom beton praktis. Demikian juga setiap luas dinding 12 M2 harus
diberi penguat kolom praktis dan balok lantai.
Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat. Sebelum
pemasangan bahan dinding harus direndam dulu dalam air untuk permukaan yang dipasang
basah. Tebal siar tidak bole kurang dari 1 Cm dan siar harus benar-benar terisi adukan.
Sebagai persiapan plesteran, siar harus dikerok sedalam 1Cm supaya cukup mengikat
plester. Semua lubang yan terdapat pada dinding harus ditutup dengan baik sebelum plesteran
dipasang.
Rangka kosen harus dipasang terlebih dulu untuk melanjutkan pekerjaan pasangan.
Rangka konsen harus diperkuat dengan anker besi bentuk L, yang ujung bengkoknya ditanam
kedalam pasangan dinding.
Pekerjaan pemasangan pipa atau alat-alat yang di tanam di dalam dinding, harus dibuat
pahatan dengan kedalaman yang cukup. Pahatan tersebut setelah di pasang alat-alat/ pipa,
harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna. Untuk pahatan
lebih dari 7 Cm sebelum dipelester harus dipasang kawat ayam yang dipakukan pada dinding
bata.
Sesudah pasangan dinding selesai dikerjakan, dan sesudah kering baru pekerjaan
plesteran dimulai. Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan.
Untuk pengakhiran sudut dinding, hendaknya dibuat denagan sudut tumpul.
2.Pekerjaan Plesteran dan Acian
Lingkup Pekerjaan, bahan dan Jenis Pekerjaan.
Meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan bidang yang akan diplester, serta
pelaksanaan pekerjaan. Sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi
penyelesaian dinding.
Bahan yang di pergunakan meliputi semen yang sesuai persyaratan NI-8, pasir yang
halus dengan warna alami sesuai NI-3 pasal 14 dan telah mendapat persetujuan dari direksi. Air
untuk mengaduk kedua bahan tersebut ditas sesuai NI-3 pasal 10.
Jenis-jenis plesteran yang digunakan adalah:
Plesteran dengan adukan 1Pc : 3Psr digunakan pada plesteran untuk menutup dinding
kedap air, sisi-sisi bangunan yang tidak terlindung oversteak, menutup dinding beton,
dan membuat pengakhiran sudut dari bidang-bidang plesteran.
Plesteran dengan adukan 1Pc : 5Psr digunakan untuk plesteran biasa, selain yang
disebut diatas.
Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran.
o Sebelumnya semua siar dipermukaan dinding dikerok sedalam ± 1 Cm agar
bahan plester dapat merekat. Permukaan bidang yang akan di plester harus
dibersihkan dan disiram air sebelum pekerjaan plesteran di mulai. Semua bidang
plesteran harus dijaga kelembabannya selama seminggu sejak penempelen
plesterannya. Untuk pekerjaan plesteran dinding beton, bidang beton harus
dikasarkan terlebih dulu.
o Adukan plesteran diharuskan sesuai dengan persyaratan yang ada. Apabila
perlu dan sesuai rencana, kontaktor diperkenankan menggunakan bahan-bahan
kimia sebagai campuran.
o Untuk dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebagian diadakan
pemeriksaan secara silang oleh pelaksana dengan menggunakan garisan
panjang yang digerakan secara vertikal dan horizontal.
o Penyedia Jasa Pemborongan harus membuat contoh-contoh bidang plesteran
dari setiap macam pekerjaan yang diminta. Bila sudah mendapat persetujuan
pengawas maka semua pekerjaan plesteran harus sama dengan contoh.
Pelaksanaan Pekerjaan Acian
o Setelah Plesteran selesai dilaksanakan , dan bidang plesteran sudah kering
maka bidang plesteran dibasahi /disiram air kemudian dilapisi finishing dengan
acian semen PC dengan komposisi semen deng air sesukupnya hingga adukan
pc campurannya merata dan kental agar memudahkan melapis dinding dengan
finish acian,
o Setelah permukaan dinding diratakan dengan acian PC maka permukaan agar
pada dan merata di gosok dan diratakan secara padat.
Sudut, Naad, dan perbaikan Plesteran.
o Semua sudut vertical dan horizontal, luar dan dalam harus dilaksanakan secara
sempurna, sesuai rencana sudut.
o Naad-naad harus dibuat sesuai dengan gambar rencana. Pembuatan naad
harus lurus dan rata baik horizontal maupun vertical, dan kedalamnya harus
sama. Pembuatanya dapat dengan menggunakan list kayu sesuai ukuran naad
dan tali untuk mengukur kelurusan.
o Bila terdapat bidang plesteran yang bergelombang tidak rata, harus diperbaiki
secara sempurna. Bagian yang akan di perbaiki hendaknya di bobok secara
teratur terbentuk segi empat dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
3. Pekerjaan pemasangan Dinding Keramik
Ketentuan Umum dan Lingkup Pekerjaan Dinding keramik
Pemasangan keramik dinding dilaksanakan stelah keramik existing atau plesteran
dikupas dan dibongkar selesai dilaksanakan.
Pada bagian dinding yang akan dikerjaan harus tegak lurus dan siku terhadap ruangan
toilet, urutan pemasangan dinding dilaksanakan pemasangan dari atas kebawah dengan
patokan ketinggian pemasangan yang sudah ditentukan dari gambar rencana.
Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa Pemborongan diwajibkan untuk mengajukan
gambar kerja pelaksanaan.
Peil tinggi keramik yang diinginkan harus diteliti terlebih dahulu dan betul-betul sesuai
dan bila terdapat hal-hal yang menimbulkan persoalan harus dilaporkan kepada
Pengawas. Permukaan yang akan dipasang bahan dinding harus bersih dari berbagai
macam kotoran. Expantion joint hendaknya dipasang tiap 9 (3x3m2)
Lingkup pekerjaan meliputi pengawasan pekerjaan, penyediaan bahan-bahan ubin
dinding bahan untuk pemasangan alat-alat bantu, persiapan yang akan dipasang, serta
pemasanganya pada dinding keramik, sesuai gambar rencana, gambar kerja
pelaksanaan, dan petunjuk pengawas.
Bahan Dan Pelaksanaan.
1) Keramik tile.
a. Bahan
: Keramik tile
b. Produk
: Mulia, atau setara
c. Ukuran
: 20 x 25 cm
d. Tekstur
: Warna /Motif
e. Warna
: Ditentukan kemudian
f. Cadangan
: 5%
Pemasangan :
- Persiapan permukaan yang akan dipasang keramik harus permukaan dinding sudah
siap.
- Untuk daerah yang ada instalasi Pipa air bersih, terlebih dahulu diselesaikan
pemasangan pipa tersebut sudah harus selesai dan sudah di tes instalasinya.
- Ambil/ tarik tulangan, dengan melihat design ruangan yang ada. Pemasangan
keramik dinding pada jarak dan siku terhadap ruangan tersebut.
- Sebelum dipasang, keramik dinding sebaiknya di rendam dalam air terlebih dulu.
Tiap jalur pasangan ditarik benang untuk segaris arah garis naat dengan lantai.
Lebar naad berkisar 2Mm
- Pelaksanaan pemasangan dinding keramik dilaksanakan setebal minimal 1,5cm
dengan adukan 1Pc : 1Psr untuk daerah basah, dan adukan 1PC : 2Psr permukaan
yang tidak terlalu lembab.
- Mortal ( adukan ) harus penuh, baik dipermukaan dinding ataupun dibadan
belakang keramik/ tile.
- Beri waktu sebelum melakukan pengisian naad juga pembersihan segera atas
bekas-bekas grouting tersebut.
Hasil Akhir Yang Dikehendaki
- Bahan dinding yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah disetujui
pengawas dan keseluruhan yang terpasang harus mempunyai jenis dan warna yang
sama serta tekstur yang senada.
- Siar-siar yang terjadi pada pertemuan ubin harus merupakan garis lurus kedua arah dan
saling tegak lurus sama lainnyaantara dinding dengan lantai.
- Permukaan dinding harus rata, tidak bergelombang dan tidak ada yang menonjol.
Kerusakan selama pemasangan yang terjadi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Pemborongan.
V.PEKERJAAN ATAP
Lingkup Pekerjaan atap meliputi :
a. Kontruksi Rangka bajaringan
b. Penutup atap metal
c. Nok metal
d. Listplang GRC/kalsiplang
Persyaratan Bahan
a. Kontruksi Rangka bajaringan
Menggunakan material Baja Mutu Tinggi G550 dengan tegangan leleh minimum 550
Mpa
Lapisan coating terdiri dari 55% aluminium, 43,5% Zinc, dan 1,5% Silicon, yang
dibuktikan dengan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI)
Ketebalan Pelapisan
: 100 gr/m2 (AZ 100)
Profil Material :
- Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil C
a. C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 1,00 mm)
b. C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 0,75 mm)
- Reng (batten)
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil U
a. TS. 41.055 (tinggi profil 41 mm dan tebal dasar baja 0,55 mm)
b. TS. 41.048 (tinggi profil 41 mm dan tebal dasar baja 0,48 mm)
Garansi Kontruksi bajaringan
Kontraktor harus mengeluarkan garansi kontruksi untuk pekerjaan bajaringan dari
subcon yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan minimal jaminan garansi
kontruksi 10 tahun dari selesai pelaksanaan pekerjaan bajaringan.
b.Penutup Atap Metal
Kententuan Umum dan Lingkup Pekerjaan.
Yang menjadi lingkup pekerjaan penutup atap adalah : dari rangka atap setelah reng
baja ringan terpasang.
Pekerjaan penutup atap bisa dilaksanakan setelah pekerjaan kudakuda dan pekerjaan rangka penutup atap selesai dikerjakan. Sebelum
pekerjaan penutup atap dilaksanakan, kontraktor harus memeriksa peil
garis atap yang akan terpasang, apabila terjadi penyimpangan yang
cukup jauh agar dikonsultasikan dahulu kepada pengawas / perencana .
Penyedia Jasa Pemborongan harus mempelajari dan memahami semua
elemen atap yang berhubungan dengan finishing atap dan list plank,
penangkal petir, mahkota atap,dll agar kontraktor bisa mendapatkan
pemahaman yang lebih baik.
Profil Material :
a. Bahan
: Metal zinkalum
b. Produk
: Ex .Hanna atau setara
c. Ukuran
: 910 x 414 / lembar
d. Tebal
: 0,2 mm
e. Warna
: Maron,Black & Red (ditentukan kemudian)
b.Listplank
Listplang yang digunakan adalah listplang dari bahan asbes semen dengan ukuran
tebal miniman 2cm dan lebar 20cm.
Finishing listplang menggunakan cat minyak atau cat tembok menyesuaikan dengan
kondisi design arsitektur di lapangan
Bahan yang digunakan adalah bahan yang setara dengan GRC atau Kalsiplang
Lisplank dipasang setelah pemasangan lapisan penutup atap selesai.
Persyaratan Design
a. Desain harus menggunakan software komputer khusus untuk aplikasi baja ringan,
yang telah mendapat rekomendasi dari Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)
b. Produsen baja ringan haruslah perusahaan yang sudah mendapat sertifikasi
internasional dalam hal kualitas mutu dan manajemen, dibuktikan dengan adanya
sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001
c. Produsen baja ringan harus memiliki tenaga pemasang terampil yang telah mengikuti
pelatihan dari instansi teknis pembina jasa konstruksi, yang dibuktikan dengan adanya
surat keterangan dari instansi tersebut
d. Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material baja yang
akan digunakan
Pemasangan.
- Sebelum dilakukan pemasangan, kontrator wajib melakukan pengukuran dan
menggunakan gambar pelaksanaan
- Penyedia Jasa Pemborongan harus melakukan pelapisan zincromatic terlebih
dahulu sebelum hollow dipasang sebagai rangka. Jarak pemasangan hollow
harus sesuai dengan ketentuan.
Hasil yang diharapkan.
- Permukaan lapisan penutup atap terlihat rata tanpa ada gelombang.
- Sedapat mungkin dihindari kebocoran-kebocoran atau ketidak sempurnaan
pemasangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Pemborongan untuk memperbaiki.
VI.PEKERJAA KUSEN PINTU/JENDELA
1. Kententuan dan Persyaratan bahan yang dipakai;
Bahan Kusen yang digunakan adalah jenis Aluminium dengan ukuran 3,jenis
ketebalan miniman 0,4mm.warna kusen adalah warna naturan atau CA.
Bingkat pintu aluminium yang dipakai adalah ukuran 1,5”X 4”, sedangkan untuk daun
jendela 1,5’X3”, aluminiumyang dipakai adalah aluminium natural atau CA ukuran 4”,
ketebalan minimal 0,4mm
Rangka Daun Pintu Panel tripleks ,bahan rangka kayu yang digunakan adalah jenis kayu
Kelas II sekelas kamper open dengan ukuran jadi 4/10cm,bahan kayu dipasang expose,
bagian panel manggunakan bahan megateak/teakwood 4mm rangkap dengan finish cat
melamik.
Sedangkan untuk Pintu Toilet menggunakan Pintu Aluminium spanrel
2. Persyaratan Pelaksanaan;
1. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar dan kondisi
lapangan serta membuat gambar Shop Drawing.
2. Tipe Pintu yang terpasang harus sesuai daftar tipe yang tertera dalam Gambar dengan
memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk Profil, Material, Detail Arah Bukaan dan lain-lain,
dengan petunjuk sebagai berikut
3. Semua ukuran dan bentuk kusen maupun daun pintu, bovenlicht yang tercantum
dalam gambar kerja adalah ukuran jadi
4. Disyaratkan dipasang angker/skrup pada kusen pintu, jendela dan bovenlicht.
5. Jumlah skrup dan pisher disesuaikan dengan kebutuhan baha
6. Ukuran dan jarak penempatan sesuai dengan Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan
Pengawas/Direksi.
7. Disayaratkan pula dibuat alur air pada sisi sebelah luar kusen pada dua batang kusen
vertical dan sebuah batang kusen bagian bawah ; untuk kusen pintu, jendela, maupun
bovenlicht
8. Sambungan-sambungan pertemuan dan sudut harus benar-benar siku ,tegak lurus,
kokoh dan tidak dapat digerak-gerakkan, serta pengerjaannya harus rapi.sesuai gambar
kerja atau petunjuk konsultan pengawas/Direksi.
9. Setiap bagian dari pekerjan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti yang
tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak cocokan,
kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan ketidak telitian Kontraktor dalam
10. Pemasangan Kusen dilaksanakan setelah Finishing Opening selesai dilaksanakan,
semua opening yang dilaksanakan harus sesuai dengan ukuran dan bentuk kusen yang
tercantum pada gambar kerja.
11. Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan ditolak dan
harus diganti hingga disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.
12. Perbaikan, Perubahan, dan Penggantian harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor dan
tidak dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah, maupun penambahan waktu
VII.PEKERJAA PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Kententuan dan Persyaratan bahan yang dipakai;
Bahan engsel Pintu yang digunakan engsel swing setara Dekson ukuran 4”
Bahan untuk engsel jendela menggunakan jenis engsel jendela casement ukuran 14” ,
setara dekson
Kunci pintu yang digunakan adalah jenis kunci pintu silinder putar , setara Dekson, kunci
tersebut sudah satu set berikut handel dan kunci.
Bahan Slot; untuk slot jendela yang dipakai slot jendela putar, setara Dekson,
sedangkan untuk Slot Pintu ganda menggunakan slot tanam setara dekson.
Semua bahan kusen maupun pintu mengacu pada persyaratan yang ditentukan oleh
direksi konsultan pengawas.
VII.PEKERJAAN LANTAI
Ketentuan Umum dan Lingkup Pekerjaan Lantai keramik
Setelah pembongkaran lantai selesai dilaksanakan, pelaksana harus mengadakan
penelitian atau pengecekan kembali terhadap kemiringan lantai serta elevasi lantai agar lantai
yang akan dipasang sesuai dengan gambar rencana.
Untuk pemasangan keramik lantai yang letaknya diatas dak beton , sebelum dipasang
lantai beton harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan puing bekas bongkaran, kemudian
setelah bersih dilapis dengan lapisan waterproofing agar tidak terjadi kebocoran pada lantai
,setelah selesai pemasangan lapisan waterproofing pelaksana harus melakukan pengetesan
dengan di rendam dengan air selama beberapa jam, untuk mengetahui lantai ada bocorana atau
tidak ada. Pekerjaan dan bahan-bahan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan
direksi.
Unuk pemasangan Lantai yang langsuna diatas tanah atau urugan ,sebelum lantai keramik
dipasang terlebih dahulu dibawah lantai keramik diurug pasir urug setebal maximal 10cm
kemudian di lantai kerja tebal minimal 3cm,sedangkan untuk lantai keramik diasat dak beton
harus diurug dahulu dengan pasir urug tebal mmaximal 10cm agar celah udara yang tertutup
keramik tidak mudah memuai yang akan mengakibatkan lantai memuai dan pecah.
Sebelum Lantai dipasang harus diperhatikan Peil lantai yang diinginkan harus diteliti betul
dan bila terdapat hal-hal yang menimbulkan persoalan harus dilaporkan kepada Pengawas.
Permukaan yang akan dipasang bahan lantai harus bersih dari berbagai macam kotoran.
Expantion joint hendaknya dipasang tiap 9 (3x3m2)
Lingkup pekerjaan meliputi pengawasan pekerjaan, penyediaan bahan-bahan ubin lantai,
bahan untuk pemasangan alat-alat bantu, persiapan lantai yang akan dipasang, serta
pemasanganya pada lantai bangunan, sesuai gambar rencana, gambar kerja pelaksanaan, dan
petunjuk pengawas.
Ketentuan Bahan Dan Pelaksanaan.
1) Keramik tile Ruangan.
a. Bahan
: Keramik tile
b. Produk
: Mulia/Asia atau setara
c. Ukuran
: 30 x 30 cm
d. Tekstur
: Polos/Motif
e. Warna
: Ditentukan kemudian
f. Cadangan
: 5%
1) Keramik tile Toilet.
a. Bahan
b. Produk
c. Ukuran
d. Tekstur
e. Warna
f. Cadangan
: Keramik tile
: Mulia/Asia atau setara
: 20 x20, 30 x 30 cm
: Rock tile/anti slip
: Ditentukan kemudian
: 5%
Pemasangan :
- Persiapan permukaan yang akan dipasang keramik harus bersih dan dapat rata air,
dengan waktu pengeringan yang cukup.
- Untuk daerah dengan rencana diberi Waterproofing, pasangan Waterproofing
tersebut sudah harus terlaksana.
- Ambil/ tarik tulangan, dengan melihat design ruangan yang ada. Pemasangan
keramik tile pada jalur tulangan tersebut.
- Sebelum dipasang, keramik tile sebaiknya di rendam dalam air terlebih dulu. Tiap
jalur pasangan ditarik benang untuk segaris. Lebar naad berkisar 4Mm
- Pelaksanaan pemasangan lantai ubin keramik/ homogenous tile dilaksanakan
setebal minimal 2,5cm dengan adukan 1Pc : 3Psr untuk daerah basah seperti
Toilet/KM/WC, dan adukan 1PC : 3Psr untuk selasar luar, sedangkan adukan
1PC : 5Psr untuk ruangan dalam.
- Mortal ( adukan ) harus penuh, baik dipermukaan dasar ataupun dibadan belakang
keramik/ tile.
- Beri waktu sebelum melakukan pengisian naad juga pembersihan segera atas
bekas-bekas grouting tersebut.
Hasil Akhir Yang Dikehendaki
Bahan lantai yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah disetujui pengawas
dan keseluruhan yang terpasang harus mempunyai jenis dan warna yang sama serta tekstur yang
senada.
Siar-siar yang terjadi pada pertemuan ubin harus merupakan garis lurus kedua arah dan
saling tegak lurus sama lainnya.
Permukaan lantai harus rata, tidak bergelombang dan tidak ada yang menonjol. Kerusakan
selama pemasangan yang terjadi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Pemborongan.
IX.PEKERJAAN PLAFOND
Ketentuan dan Lingkup Pekerjaan Plafond meliputi
Pemasangan Rangka Plafond Hollow
Pemasangan Penutup Plafond
Pemasangan List Plafond
Persyaratan Bahan untuk rangka plafond
a. Bahan rangka plafond yang menggunakan bahan besi hollow , bahan hollow yang
berukuran 40x40mm untuk rangka utama dengan jarak minimal tiap 3meter dan hllow
20x40mm untuk rangka pembagi, ketebalan hollow yang digunakan miniman
ketebalan 0,04mm
b. Untuk bahan rangka hollow sebelum dipasang harus sudah dilapisi dengan meni besi
c. Untuk bahan kayu Sebelum kayu di pabrikasi dan dipasang terlebih dahulu dilabur
menggunakan bahan anti rayap dengann solignem/Residu atau meni kayu
d. Bahan Rangka yang digunakan
a. Bahan
: Besi
b. Produk
: KS/JS atau setara
c. Ukuran
: 40 x40 mm dan 20x40mm
d. Tebal
: 0,04mm
Persyaratan Bahan untuk penutup plafond
a. Bahan penutup plafond yang menggunakan bahan Gypsum tebal 9mm , bahan panel
gypsum pada umumnya berukuran 120x240cm, gypsum dipasang secara plat dan
merata pada rangka yang sudah siap dipasang, penutup gypsum dipasang
menggunakan skrup apabila dipasang pada rangka hollow,sedangkan untuk dipasang
pada rangka kayu menggunakan paku khusus gypsum, sambungan antara gypsum
harus rata dan dapih, pada sambungan antara gypsum sebelum dirapihkan harus
menggunakan plaster sambungan kemudian dikompon dengan semen kornis gypsum.
b. Bahan penutup plafond yang menggunakan bahan GRC tebal 5mm , bahan panel
GRC pada umumnya berukuran 120x240cm, gypsum dipasang utuk palfond toilet dan
bagian luar (overstek atap) secara plat dan merata pada rangka yang sudah siap
dipasang, penutup GRC yang dipasang menggunakan skrup apabila dipasang pada
rangka hollow,sedangkan untuk dipasang pada rangka kayu menggunakan paku
khusus GRC, sambungan antara gypsum harus rata dan dapih, pada sambungan
antara GRC sebelum dirapihkan harus menggunakan plaster sambungan kemudian
dikompon dengan semen kornis khusus GRC.
c. Lingkup pekerjaan meliputi bahan plafond, rangka penggantung, serta pemasangan
rangka penggantung dan bahan plafond pada tempat-tempat yang sesuai dengan
gambar rencana dan daftar pemakaian bahan.
d. Bahan Penutup Dan Pelaksanaan
1) Asbest plat,.
a. Bahan
: GRC/Kalsi
b. Produk
: GRC/Kalsi atau setara
c. Ukuran
: 120 x240 cm
d. Tebal
: 5mm
2) Gypsum plat,.
a. Bahan
: Gypsum
b. Produk
: Jayaboard/knauf atau setara
c. Ukuran
: 120 x240 cm
d. Tebal
: 9mm
Persyaratan Bahan List Plafond
1) List kayu
a. Bahan
b. Ukuran
c. Finishing
2) List Gypsum
a. Bahan
b. Ukuran
c. Finishing
: Kayu kamper
: lebar 3-5cm
: -Cat minyak.
: Gypsum
: lebar 7-10cm
: -Cat tembok emulsion
-
-
-
-
-
Pemasangan.
Penyedia Jasa Pemborongan harus memahami dan memastikan bahwa semua
Instalasi kabel Listrik yang terpasang di atas plafond sudah terpasang.
Sedapat mungkin dihindari kegiatan bongkar pasang terkait dengan pekerjaan ME di
atas plafond, kegiatan bongkar pasang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Pemborongan.
Semua pekerjan plafond dipasang harus rata, rapih, dan tidak bergelombang,sesuai
dengan existing yang terpasang. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak
cacat, basah, siku dan tidak melengkung. Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar
rencana
Sebelum dilakukan pemasangan Penyedia Jasa Pemborongan harus terlebih dahulu
mengajukan shop drawing dan contoh bahan serta perlengkapan untuk mendapatkan
persetujuan direksi.
List dipasangkan setelah pekerjaan tambahan pada dinding, dan pemasangan plafond
selesai dilaksanakan.
Hasil yang diharapakan
Plafond terpasang dengan rata, kuat tanpa terjadi lengkung atau lendutan, miring atau
bergelombang.
Finishing plafond harus rapi, ratra tanpa ada belang-belang cat.
Naad atau list penggantung harus terpasang dengan rapi dan saling siku.
Penyedia Jasa Pemborongan wajib memnperbaiki atau mengganti terhadap ketidak
sempurnaan hasil pekerjaan di bawah pengarahan pengawas.
Didalam pemasangan pertemuan bahan plafond harus lurus , saling tegak lurus dan
siku. Konstruksi penggantung plafond dibuat dengan memperhatikan dan
memperhitungkan faktor kekuatan perletakan lampu, fixtures yang akan dipasang pada
permukaan plafond.
X.PEKERJAAN SANITARY DAN PLUMBING
Ketentuan dan Lingkup pekerjaan Instalasi air meliputi pekerjaan
a.Pekerjaan sanitary
Ketentuan Umum dan Lingkup pekerjaan sanitary
Sebelum melakukan pekerjaan pemasangan alat-alat sanitary dan perlengkapannya,
contoh bahan dari alat-alat tersebut harus diajukan terlebih dahulu kepada Pengawas.
Bahan-bahan yang akan dipasang harus baru dan tidak boleh cacat.Bahan-bahan yang
akan dipasang harus sesuai dengan contoh bahan yang telah didetujui Pengawas.Apabila ada
suatu bahan pada sanitary yang berfungsi sebagai kelengkapan pada alat tersebut dalam aturan
ini, maka alat tersebut harus diperhitungkan sebagai kelengkapan fungsi sanitary.
Kecuali ditentukan lain, maka bahan-bahan tersebut dibawah ini hanya dipilih dari salah
satu merek saja.Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan asesories, serta pemasangannya
pada tempat sesuai dengan gambar rencana.
Pemasangan harus mengikuti petunjuk dari pabrik, serta tenaga-tenaga yang ahli
dibidangnya.
Sebelum pemasangan alat sanitary, maka instalasi pipa air bersih maupun air kotor harus sudah
sesuai dengan ukuran snitary yang akan dipakai diantaranya ;
a. Jarak untuk outlet air bersih Urinal ukurannya harus pas sesuai dengan type urinal yang
dipakai, kemudian pembuangan untuk pipanya harus sesuai ukuran jarak maupun
diameter pipa yang dipakai.
b. Untuk Kloset Duduk yang akan dipakai jarak pemasangan pipa air kotor dari dinding
jangan terlalu dekat atau jauh, minimal harus sesuai type kloset yang akan dipakai, untuk
pipa instalasi air bersih untuk tangki kloset juga harus sesuai type kloset yang dipakai.
c. Pemasangan instalasi Wasstafel, sistem pemasangan pipa air kotor atau air bersih jarak
pemasangan harus diseuaikan dengan type wasstafel yang di pasang.
Cara Pemasangan Sanitary
Sistem pemsangan sanitary yang akan dipasang diantaranya:
a. Kloset Jongkok dipasang pada lantai dengan penggunakan adukan semen dan
pasir
b. Wasstafel yang duduk pada meja beton dipasang menempel denga adauka PC
setelah meja beton difinish dengan keramik untuk Meja
c. Pemasangan untuk urinal dipasang menggunakan Hanger sama seperti
wasstafel gantung.
d. Untuk skap urinal porselin dipasang dengan menggunakan pisher dan sekrup
yang ditanam pada dinding
e. Sitem pemasangan sanitary seperti wasstafel,urinal,Kloset jongkok,dan sekat
urinal dipasang setelah pekerjaan dinding dan lantai keramik selesai
dilaksanakan, sedangkan untuk kloset jongkok pemasangan dapat dilaksanakan
selama pemasangakn keramik lantai.
f. Peralatan Sanitaries.
Persyaratan bahan Sanitary yang dipakai
Water Closet Jongkok
Wasstafel
Urinal
Skat Urinal (Porselin)
Floor drain
Kran air
: TOTO atau setara
: TOTO atau setara
: TOTO type U57M
: TOTO
: Lokal stainlesstel
: San Ei atau setara
b.Pekerjaan Instalasi Pipa Air Bersih
Pemasangan Instalasi Pipa air bersih dilaksanakan sebelum pekerjaan dinding keramik
dan Sanitary dipasang.
Persyaratan bahan
Bahan Pipa PVC jenis AW dengan ketebalan minimal 3mm .
Bahan Pipa yang digunakan bahan PVC yang setara Rucika/Maspion.
Bahan lem yang digunakan lem khusus PVC
Tata cara pemasangan instalasi air bersih
Sebelum pemasangan dilaksanakan kontraktor pelaksana agar membuat shop drawing
agar memudahkan pemasangan kepada pekerja, gambar shop drawing tersebut
sebelum dilaksanakan agar diperiksan kepada konsultan pengawas.
Pemasangan instalasi pipa air bersih dipasang pada dinding dengan tertanam dan
tertutup di dalam dinding/lantai keramik
Pipa yang disambungkan untuk outlet pada sanitary menggunakan PVC AW dengan
ukuran ½ inci sedangkan untuk jalur distribusi menggunakan ukuran ¾ inci.
Sistem penaymbungan pipa menggunakan lem PVC.
Sebelum pipa disambungkan, permukaan pipa yang dilem harus dibersihkan dan
dihampelas, agar penyambungan pipa kuat dan tidak bocor .
-
Sebelum pekerjaan dinding /lantai keramik dipasang,instalasi pipa dilakukan pengetesan
dengan tes tekan dengan semua outlet pipa di tutup menggunakan dop.
c.Pekerjaan Instalasi Pipa Air Kotor
Pemasangan Instalasi Pipa air kotor dilaksanakan sebelum pekerjaan urugan dan lantai
dilaksanakan. Pipa yang dipasang harus mengacu pada gambar yang rencanakan
Persyaratan bahan
Bahan Pipa PVC jenis D dengan ketebalan minimal 3mm .
Bahan Pipa yang digunakan bahan PVC yang setara Rucika/Maspion.
Bahan lem yang digunakan lem khusus PVC
cara Pemasangan instalasi air kotor
- Pemasangan instalasi pipa air kotor dipasang sesuai dengan keminringan pada arah
pembuangan, kemiringan pipa yang digunakan minimal 1% s/d 2%
- Bahan Pipa yang disambungkan menggunakan PVC AW dengan ukuran 3 inci untuk
pembuangan dari floor drain,wasstafel dan urinal dan untuk jalur pembuangan dari kloset
menggunakan ukuran 4inci.
- Sistem penaymbungan pipa menggunakan lem PVC
- Sebelum pipa disambungkan, permukaan pipa yang dilem harus dibersihkan dan
dihampelas, agar penyambungan pipa kuat dan tidak bocor .
- Agar melakukan pengetesan dengan tes kemiringan air, sehingga arah pembuangan air
lancar dan mempermudah arus air untuk membuang
- Sistem pemasangan pipa untuk air padat jangan terlalu banyak belokan, pipa
sambungan belokan untuk air padat agar menggunakan belokan/knee elbow sehingga
arah belokan tidak terlalu patah.
- Untuk sambungan cabang atara pembuangan air padat agar menggunakan sambungan
Tee Y, sehingga arah air padat tidak terjadi penyumbatan .
XI.PEKERJAAN LISTRIK
Lingkup pekerjaan Elektrikal meliputi pekerjaan
1. Pemasangan Instalasi Penerangan
2. Penasangan Instalasi Stop kontak/Daya
3. Pemasangan Armatur Stop kontak
4. Pemasangan Armatur Saklar
5. Pemasangan Armatur Lampu
1.Pemasangan Instalasi Lampu/Penerangan
Lingkup pekerjaan instalasi penerangan meliputi :
Pemasangan kabel
Pemasangan Pipa Konduit
Pemasangan Inbow dus
Pemsangnan Tee dus (Terminal Box)
Pemasangan klem kabel
Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah memenuhi SPLN dan LMK yang ditandai adanya
tulisan pada kabel tersebut,jenis kabel yang digunakan adalah sebagai berikut ;
Persyaratan bahan
- Untuk Instalasi Titik lampu/Penerangan adalah menggunakan jenis kabel NYM ukuran
2x2,5mm dan 3x2,5mm
-
-
Untuk Instalasi Daya/Stop Kontak adalah menggunakan jenis kabel NYM ukuran
3x2,5mm
Untuk ins
DINAS PERKEBUNAN
BALAI PENGEMBANGAN BENIH TANAMAN PERKEBUNAN
(BPBTP)
Jln. Arcamanik - Sindanglaya
BANDUNG
DOKUMEN
RKS
(SPESIFIKASI TEKNIS)
KEGIATAN
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR
PEKERJAAN
REHABILITASI GUDANG SARANA DAN PRASARANA
BALAI PENGEMBANGAN BENIH TANAMAN PERKEBUNAN
(BPBTP)
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN ANGGARAN 2013
LOKASI
Jln. Arcamanik - Sindanglaya
BANDUNG
KONSULTAN PERENCANA
SPESIFIKASI TEKNIS
1.URAIAN UMUM
Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada :
1. Rencana kerja dan syarat-syarat
2. Bestek, detail dan gambar kerja
3. Risalah Aanwizjing
4. Keputusan Direksi lapangan
Apabila terjadi perbedaan teknis/ persepsi tentang pelaksanaan maka diharuskan berkonsultasi
dan persetujuan pihak Direksi
Pemborong diharuskan menyerahkan contoh material/ bahan/ barang sebelum digunakan/
dipasang di lapangan
2.LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengadaan material, tenaga kerja dan peralatan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan yang termasuk dalam persyaratan teknis
diantaranya meliputi :
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
XIII.
XIV.
XV.
PEKERJAAN PERSIAPAN& BONGKARAN
PEKERJAAN GALIAN, URUGAN DAN PONDASI
PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
PEKERJAAN ATAP
PEKERJAA KUSEN PINTU/JENDELA
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
PEKERJAAN LANTAI
PEKERJAAN PLAFOND
PEKERJAAN SANITARY DAN PLUMBING
PEKERJAAN LISTRIK
PEKERJAAN PENGECATAN DAN LABURAN
PEKERJAAN PEMBERSIHAN SISA PEKERJAAN
LAIN-LAIN
PENUTUP
3.SITUASI
Pada saat Aanwizjing lapangan lokasi akan ditunjukan pekerjaan yang akan dilaksanakan, untuk
itu setiap rekanan diharuskan meneliti dengan seksama setiap detail bangunan rencana
Lahan bangunan akan diserahkan kepada pemborong dengan kondisi seperti pada saat
Aanwizjing lapangan, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk meneliti dan meninjau lapangan
adalah menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak rekanan.
I.PEKERJAAN BONGKARAN
Lingkup Pekerjaan Bongkaran ini meliputi :
1.Pekejaan Bongkaran Atap
Sebelum peleksanaan pembongkaran atap dimulai ,terlebih dahulu ijin kepada pihak
direksi dan benda-benda atau baarang yang ada dibawahnya(di ruangan-ruangan) harus
dibersihkan dan dipindahkan dan tidak boleh ada benda pecah. Pekerjaan pembongkaran yang
dikerjakan segala sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor.
Pekerjaan pembongkaran dapat dimulai apabila sekitar pekerjaan harus dipersiapkan
dan dibersihkan/ dibereskan dari segala hal yang akan mengganggu kelancaran pekerjaan
dan atau mempengaruhi kualitas pekerjaan, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
Tahapan dalam pembongkaran atap dan kontruksi kuda-kuda diantaranya:
Pembongkaran penutup atap dan nok bubung dilaksanakan terlebihdahulu
Pembongkaran kayu reng, kaso dan listplang
Pembongkaran balok Gordeng dan balok kuda-kuda
Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali harus ada
persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan kerugian yang
terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab penuh pihak
pelaksana.
2.Pekejaan Bongkaran Plafond
Sebelum pelaksanaan pembongkaran plafond dimulai , dahulkan pembongkaran
instalasi kabel yang menempel pada rangka plafond. Pekerjaan pembongkaran yang dikerjakan
segala sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor.
Sebelum pembongkaran plfond dilaksanakan semua jaringan instalsi listrik harus sudah
terputus aliran listriknya, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan
kembali harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang
mengakibatkan kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi
tangung jawab penuh pihak pelaksana.
3.Pekejaan Bongkaran Dinding dan Lantai
Pekerjaan pembongkaran dinding dilaksanakan sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
dan menyesesuai gambar perubahan pada gambar rencana.
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan
kembali harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang
mengakibatkan kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi
tangung jawab penuh pihak pelaksana.
4.Pekejaan Pengerokan/ Kupasan Cat
Semua cat dinding existing sebelum dilaksanakan pengecatan harus dikupas terlebih
dahulu, pengupasan cat existing di kupas sampai k=pada dasar permukaan finish dinding
existing.
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas kupasan agar dibersihkan dari lokasi
pekerjaan. Segala yang mengakibatkan kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan
pekerjaan adalah menjadi tangung jawab penuh pihak pelaksana
5.Pelaporan dan Dokumentasi lapangan
Semua kegiatan dilapangan kontraktor pelaksana harus membuat Lamporan kegiataan
harian pekerjaan dilapangan, dengan melaporkan kegiatan sehari-hari, jumlah bahan dan
pekerja yang dilaksanakan. Kontraktor pelaksana harus melampirkan dokumentasi foto kegiatan
sehari-hari, semua pelaporan dan dokumentasi merupakan tanggungjawab pelaksana.
6.Pengadaan Air dan Listrik kerja
Pengadaan Air kerja bagi kontraktor pelaksana merupakan kewjiban yang harus ada, air
kerja yang dibutuhkan adalah air kerja untuk pengadukan dan air kerja untuk kebutuhan
pekerja sehari-hari selama kegiatan pelaksanaan berjalan, pengadaan air kerja ini dapat
dilakukan dengan pengeboran air sumur atau melakakukan penyedotan dari aliran
sungai terdekat dengan pompa kemudian di tampung pada druk atau tangki.
Sedangkan untuk pengadaan Listrik kerja yaitu kontraktor harus menyediakan listrik
kerja untuk kebutuhan alat kerja yang menggunakan listrik dan penerangan untuk kerja
malam atau lembur, pengadaan Listrik kerja ini dapat menggunakan generator (genset)
atau penyambungan daya baru dari PLN terlebih dahulu dilaksanakan
II.PEKERJAAN GALIAN, URUGAN DAN PONDASI
a.Galian tanah
Penyedia Jasa Pemborongan harus bertanggung jawab untuk semua penggalian yang dilakukan
sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku, Galian tanah untuk pondasi-pondasi, saluransaluran pipa, septictank dan lain-lain harus dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam
gambar. Dalamnya semua galian harus mendapat persetujuan dari Pengawas.
Dalam keadaan penggalian cukup dalam dan memungkinkan tanah dapat longsor,
Penyedia Jasa Pemborongan harus memasang turap sesuai persyaratan yang disertai
perhitungan kekuatannya dan diperiksa Pengawas.
Penyedia Jasa Pemborongan harus melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang
selesai dan menurut pendapatnya sudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi kepada
Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
Semua pekerjaan pondasi yang dilaksanakan tanpa persetujuan Pengawas, dapat
mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan pondasi tersebut. Pekerjaan pembongkaran dan
pemasangan pondasi kembali adalah menjadi tanggungan Penyedia Jasa Pemborongan.
Penyedia Jasa Pemborongan harus melaporkan dan meminta persetujuan Pengawas atas hasil
pekerjaan galian tanah yang sudah selesai untuk melanjutkan pekerjaan pasangan pondasi.
b.Pekerjaan urugan
Semua daerah sebelum pengurugan tanah harus dibersihkan dari sampah; puing
bangunan, tumbuhan dan lainnya. Tanah urug harus bersih dari bahan organis, dan sampah.
Material yang digunakan untuk timbunan dan subgrade harus memenuhi standard spesifikasi
AASHTO-M 57-64 dan harus diperiksa dahulu di laboratorium tanah yang disetujui Pengawas.
Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan maka
kontraktor harus mandatangkan tanah urug yang baik. Pengawas berhak menolak material yang
tidak memenuhi syarat.
Pengurugan tanah harus dibentuk sesuai dengan peil ketinggian kemiringan dan ukuran
pada gambar. Pengurugan kembali dari galian pondasi harus dilaksanakan dengan memadatkan
tanah urug dalam lapisan-lapisan setebal 20 Cm. Pengurugan harus diperiksa dan disetujui
pengawas.
Untuk memenuhi persyaratan pemadatan tersebut harus dilakukan pengetesan terhadap
hasil pemadatan yang dilaksanakan. Sistem pengetesan harus disetujui dan disepakati terlebih
dahulu oleh Pengawas. Pekerjaan selesai jika sudah disetujui Pengawas.
c.Pondasi batu kali
Lingkup Pekerjaan Pondasi :
Pekerjaan Pondasi batu kali adalah pekerjaan dasar kaki bangunan untuk menahan
baban yang bersifat merata untuk tumpuan dinding dan kontruksi lainnya.
Ukuran pondasi batu kali yang dipasang harus sesuai dengan gambar, dan adukan yang
dipakai adalah 1PC : 4Psr. Kesatuan pondasi harus sedemikian kokoh sehingga tidak dapat
retak ataupun turun.
Adanya keretakan atau penurunan dinding yang diakibatkan oleh penurunan pondasi harus
diperbaiki atau diganti oleh Penyedia Jasa Pemborongan atas biaya sendiri
III.PEKERJAAN BETON
Lingkup Pekerjaan beton meliputi :
a. Beton Sloof
b. Beton Kolom Praktis
c. Beton Ring balok
Ketentuan umum
Pelaksanaan :
- Pekerjaan pemasangan Sloof dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi terpasang
- Pelaksanaan pemasangan kolom praktis dilakasanakan selama pekerjaan
pemasangan dinding dilaksanakan, beton kolom praktis dipasang antara sudut dinding
dan sambungan antara dinding yang melebihi jarak lebih dari 3meter, maka dipasang
kolom praktis. Penyedia Jasa Pemborongan dalam pemasangan kolom praktis wajib
mengadakan penelitian terhadap ketegakan dinding sertas siku agar sesuai dengan
gambar rencana.
- Ringbalk praktis adalah beton balok praktis yang fungsinya mengikat bagian atas
antara dinding dengan dinding sehingga dinding yang terpasang menjadi kokok.
- Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa Pemborongan diwajibkan untuk
mengajukan gambar kerja pelaksanaan terlebih dulu.
Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang dugunakan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan diantaranya :
PC/semen :
- Semen yang digunakan adalah satu jenis semen sekualitas TIGA RODA atau yang
memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C150 Type I Atau Standard Inggris BS-12.
- Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya,tidak diperkenankan untuk
digunakan.
- Tempat penyimpenan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga semen
bebas dari kelembapan
- Konsultan pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada
setiap waktu sebelum dipergunakan.Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan
yang dibutuhkan oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk pengambilan contoh-
-
contoh tersebut,semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan
Pengawas,harus tidak dipergunakan/diafkir.
Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk
beton,maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan untuk dibongkar, beton
tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban
kontraktor.
Pasir Beton
- Bahan Pasir yang dipakai harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih dan
bebas dari bahan – bahan organis,Lumpur dan lain sebagainya,serta memenuhi
komposisi butir dan kekerasan seperti yang tercantum dalam NI – 2 PBI 1971.
Koral/Split
- Split yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2 PBI 1971 ,koral yang
digunakan ukuran 1/2 cm.
Air
- Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak
,asam,garam alkalis serta bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton.
- Apabila dipandang pertlu Pengawas dapat meminta kepada pemborong supaya air
yang dipakai diperiksa dilaboratorium pemerisaan bahan yang resmi atas biaya
pemborong.
Baja Tulangan
- Baja tulangan beton yang dipakai adalah baja beton harus baru,mutu dan ukuran
sesuai dengan standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI – 1971 atau ASTM
Deignation A-15,dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacatcacat seperti serpih-serpih,karat dan zat kimia lainnya yang dapat
mengurangi/merusak daya lekat antara baja tulangan dengan
Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan tidak diperkenankan
adanya toleransi bentuk ukuran.diameter besi ulir adalah diameter dalam.
Komposisi Campuran Beton
Beton harus dibentuk dari semen Portland,pasir,kerikil,dan air seperti
yang ditentukan sebelumnya.
Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan
diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat/baik.
b.
Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang disyaratkan/ditentukan
dalam spesipikasi ini,harus dipakai ‘ campuran yang direncanakan’(MIX DESIGNED)
Mutu beton yang dipakai adalah mutu K125 dengan komposisi sesuai mix design
c.
Ukuran maxsimal dari Agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian
dari pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan dalam persyaratan bahan beton,
a.
Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan,serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian – bagian konstruksi.
Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana,maka tebal selimut beton untuk satu sisi
pada masing-masing konstruksi adalah sebgai berikut :
a. Kolom praktis = 2,00 cm
b. Sloof/Balok
= 2,00 cm
Sambungan Baja Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang ditunjukan
pada gambar – gambar,bentuk dari sambungan harus disetujui oleh konsultan pengawas .
Overlap pada sambungan-sambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter batang yang
dipakai/digunakan,kecuali jika ditetapkan dalam secara pasti di dalam gambar rencana dan
harus mendapat persetujuan konsultan pengawas
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup
untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan beton.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan pengerjaannya selalu harus mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu
‘ Batch Mixer’.
Konsultan pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan
dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan
warna yang merata dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan,kecuali bila
diminta adanya perubahan dalam komposisi atau konsistensi.
Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyerpurnaan.
Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebih-lebihan (lamanya) yang
membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki.
Messin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus diganti.
Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah ditentukan
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32o C dan tidak kurang dari 4,50 C.
Bila suhu dari Beton yang dituang berada antara 270 C dan 320 C,beton harus diaduk ditempat
pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa,sehingga suhu dari beton melebihi 320
C,sebagai yang ditetapkan oleh konsultan pengawas,kontraktor harus mengambil langkah –
langkah yang efektif,upamanya mendinginkan agregat,mencampur dengan es dan mengecor
pada waktu malam hari bila perlu,untuk mempertahankan suhu beton,waktu dicor pada suhu
dibawah 320 C.
Cetakan harus sesuai dengan bentuk,dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana.
Bahan yang dipergunakan harus mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas sebelum
pembuatan cetakan dimulai.
Sewaktu-waktu Konsultan pengawas dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak
dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor harus dengan segera mengambil bentuk
yang diafkir dan menggantinya atas biaya sendiri.
Cetakan (Bekisting)
Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat
dicegah pengembangan atau gerakan selama /sesudah pengecoran beton.
Sebelum beton dicor,permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki dengan minyak yang
biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang mencegah secara efektif lekatnya beton pada
cetakan dan memudahkan dalam pembongkaran cetakan beton.
Penggunaan minyak cetakan harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton yang
mengakibatkan kurangnya daya lekat.
Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehingga tidak
akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
Pengecoran
Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan,ukuran dan letak baja tulangan
beton sesuai gambar rencana/pelaksanaan,pemasangan sparing-sparing
instalasi,penyokong,pengikat dan lain-lainnya selesai dikerjakan.sebelum pengecoran dimulai
permukaan – permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh
konsultan pengawas.
Segera sebelum pengecoran beton dimulai ,semua permukaan pada tempat pengecoran beton
(cetakan) harus bersih dari air yang tergenang,reruntuhan atau bahan lepas.
Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan
dicor harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban/air dari beton yang baru dicor tidak
akan diserap.
Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih dari 2 meter,semua penuangan beton harus
selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih dari 50 cm.Konsultan pengawas berhak
untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal 50 cm,tidak dapat
memenuhi spesifikasi ini.
Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras berlangsung sehingga spesikasi
mortar terpisah dari agregat kasar.
Selama hujan,air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joint dan air
semen atau spesi yang terhampar harus dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.
Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin ,sehingga bebas dari kantongkantong kerikil,dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan matrial yang
diletakan
Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton,kepala alat penggetar( Vibrator) harus dapat
menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak
dibawah.Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan
airnya ,semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immerson beroprasi dengan
kecepatan paling sedikit 3000 putaran per menit ketika dibenamkan dalam beton.
Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan pengawas pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk
serta staf kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja,dan persiapan betul-betul telah memadai.
Waktu cara Pembonkaran Cetakan/Bekisting
Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan pengawas pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk
serta staf kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja,dan persiapan betul-betul telah memadai.
IV.PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
1. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata
Lingkup Pekerjaan.
Meliputi pekerjaan; dinding-dinding sisi luar bangunman ( diluar dinding kaca) dinding
pembatas ruangan, dinding-dinding toilet, serta pekerjaan dinding bata sesuai gambar.
Bahan-bahan
Apabila bahan-bahan yang datang oleh Direksi dianggap tidak memenuhi syarat, maka Direksi
berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Pemborong wajib untuk segera mengeluarkan dari
kompleks pembangunan.
Batu Bata
- Harus matang pembakarannya . Bila direndam didalam air akan tetap utuh, tidak
pecah atau hancur. Ukuran batu bata bersih sebelum diberikan spesi berdasar
gambar adalah 75 mm.
Pemborong wajib memberikan contoh pada Direksi untuk diperiksa kwalitasnya.
Ukuran batu bata 5 x 10 x 20 cm,atau menyesuai ukuran yang dipasarkan dari
pabrik yang di produksi
Semen/Portland Cemen ( PC )
Semen yang datang diproyek harus disimpan didalam gudang yang lantainya kering
dan minimum 30 Cm lebih tinggi dari permukaan tanah. Supplier yang mengirim
semen kepekerjaan hendaknya dapat menunjukan sertifikat dari pabriknya.
Bila mana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah lembab dan
menunjukan gejala membatu, maka semen tersebut tidak boleh dipergunakan dan
segera dikeluarkan dari komplek pembangunan.
Pasir pasang
- Pasir yang akan dipakai harus bersih, pasir alami dan bebas dari segala macam
kotoran dan bahan-bahan kimia, sesuai dengan NI-3 pasal 14 ayat 2.
- Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat diatas, Pemborong
wajib untuk mencuci pasir tersebut untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Khusus untuk plester, harus dipakai pasir yang lebih halus tingkat gradasi.
-
-
-
Adukan.
Jenis adukan sesuai keperluannya yaitu :
Pasangan ini dipakai bila untuk dinding diatas tanah, di mulai dari sloof sampai 30 cm
diatas tanah . Untuk dinding-dinding sering terkena air (K Mandi, Cuci), dibuat minimum 1,5 m
diatas lantai. Serta seluruh dinding luar bangunan yang tidak terlindung oversteak dibuat dengan
pasangan 1PC : 3Psr.
Untuk pasangan dinding biasa ; 1PC : 5Psr.
Pelaksanaan pembuatan adukan, harus dibuat dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat dan dilaksanakan dengan baik. Semen dan pasir harus dicampur didalam
keadaan kering, yang kemudian di beri air sesuai persyataran sampai di dapat campuran yang
plastis. Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru
Pelaksanaan Pembuatan Dinding
Pemborong harus mengerjakan pengukuran bangunan serta letak-letak dinding yang
akan dilaksanakan secara teliti sesuai gambar . Dalam satu hari, pasangan dinding tidak boleh
lebih tingggi dari 1 meter dan pengakhiranya dibuat bertangga menurun, untuk menghindari
retak. Pekerjaan dinding dilaksanakan horizontal dengan menggunakan benang dan teliti setiap
lantai kerataanya .
Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara zig-zag
dengan perbedaan separuh panjang. Untuk dinding 1/2 batu pada tiap pertemuan tegak lurus
harus diperkuat dengan kolom beton praktis. Demikian juga setiap luas dinding 12 M2 harus
diberi penguat kolom praktis dan balok lantai.
Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat. Sebelum
pemasangan bahan dinding harus direndam dulu dalam air untuk permukaan yang dipasang
basah. Tebal siar tidak bole kurang dari 1 Cm dan siar harus benar-benar terisi adukan.
Sebagai persiapan plesteran, siar harus dikerok sedalam 1Cm supaya cukup mengikat
plester. Semua lubang yan terdapat pada dinding harus ditutup dengan baik sebelum plesteran
dipasang.
Rangka kosen harus dipasang terlebih dulu untuk melanjutkan pekerjaan pasangan.
Rangka konsen harus diperkuat dengan anker besi bentuk L, yang ujung bengkoknya ditanam
kedalam pasangan dinding.
Pekerjaan pemasangan pipa atau alat-alat yang di tanam di dalam dinding, harus dibuat
pahatan dengan kedalaman yang cukup. Pahatan tersebut setelah di pasang alat-alat/ pipa,
harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna. Untuk pahatan
lebih dari 7 Cm sebelum dipelester harus dipasang kawat ayam yang dipakukan pada dinding
bata.
Sesudah pasangan dinding selesai dikerjakan, dan sesudah kering baru pekerjaan
plesteran dimulai. Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan.
Untuk pengakhiran sudut dinding, hendaknya dibuat denagan sudut tumpul.
2.Pekerjaan Plesteran dan Acian
Lingkup Pekerjaan, bahan dan Jenis Pekerjaan.
Meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan bidang yang akan diplester, serta
pelaksanaan pekerjaan. Sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi
penyelesaian dinding.
Bahan yang di pergunakan meliputi semen yang sesuai persyaratan NI-8, pasir yang
halus dengan warna alami sesuai NI-3 pasal 14 dan telah mendapat persetujuan dari direksi. Air
untuk mengaduk kedua bahan tersebut ditas sesuai NI-3 pasal 10.
Jenis-jenis plesteran yang digunakan adalah:
Plesteran dengan adukan 1Pc : 3Psr digunakan pada plesteran untuk menutup dinding
kedap air, sisi-sisi bangunan yang tidak terlindung oversteak, menutup dinding beton,
dan membuat pengakhiran sudut dari bidang-bidang plesteran.
Plesteran dengan adukan 1Pc : 5Psr digunakan untuk plesteran biasa, selain yang
disebut diatas.
Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran.
o Sebelumnya semua siar dipermukaan dinding dikerok sedalam ± 1 Cm agar
bahan plester dapat merekat. Permukaan bidang yang akan di plester harus
dibersihkan dan disiram air sebelum pekerjaan plesteran di mulai. Semua bidang
plesteran harus dijaga kelembabannya selama seminggu sejak penempelen
plesterannya. Untuk pekerjaan plesteran dinding beton, bidang beton harus
dikasarkan terlebih dulu.
o Adukan plesteran diharuskan sesuai dengan persyaratan yang ada. Apabila
perlu dan sesuai rencana, kontaktor diperkenankan menggunakan bahan-bahan
kimia sebagai campuran.
o Untuk dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebagian diadakan
pemeriksaan secara silang oleh pelaksana dengan menggunakan garisan
panjang yang digerakan secara vertikal dan horizontal.
o Penyedia Jasa Pemborongan harus membuat contoh-contoh bidang plesteran
dari setiap macam pekerjaan yang diminta. Bila sudah mendapat persetujuan
pengawas maka semua pekerjaan plesteran harus sama dengan contoh.
Pelaksanaan Pekerjaan Acian
o Setelah Plesteran selesai dilaksanakan , dan bidang plesteran sudah kering
maka bidang plesteran dibasahi /disiram air kemudian dilapisi finishing dengan
acian semen PC dengan komposisi semen deng air sesukupnya hingga adukan
pc campurannya merata dan kental agar memudahkan melapis dinding dengan
finish acian,
o Setelah permukaan dinding diratakan dengan acian PC maka permukaan agar
pada dan merata di gosok dan diratakan secara padat.
Sudut, Naad, dan perbaikan Plesteran.
o Semua sudut vertical dan horizontal, luar dan dalam harus dilaksanakan secara
sempurna, sesuai rencana sudut.
o Naad-naad harus dibuat sesuai dengan gambar rencana. Pembuatan naad
harus lurus dan rata baik horizontal maupun vertical, dan kedalamnya harus
sama. Pembuatanya dapat dengan menggunakan list kayu sesuai ukuran naad
dan tali untuk mengukur kelurusan.
o Bila terdapat bidang plesteran yang bergelombang tidak rata, harus diperbaiki
secara sempurna. Bagian yang akan di perbaiki hendaknya di bobok secara
teratur terbentuk segi empat dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
3. Pekerjaan pemasangan Dinding Keramik
Ketentuan Umum dan Lingkup Pekerjaan Dinding keramik
Pemasangan keramik dinding dilaksanakan stelah keramik existing atau plesteran
dikupas dan dibongkar selesai dilaksanakan.
Pada bagian dinding yang akan dikerjaan harus tegak lurus dan siku terhadap ruangan
toilet, urutan pemasangan dinding dilaksanakan pemasangan dari atas kebawah dengan
patokan ketinggian pemasangan yang sudah ditentukan dari gambar rencana.
Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa Pemborongan diwajibkan untuk mengajukan
gambar kerja pelaksanaan.
Peil tinggi keramik yang diinginkan harus diteliti terlebih dahulu dan betul-betul sesuai
dan bila terdapat hal-hal yang menimbulkan persoalan harus dilaporkan kepada
Pengawas. Permukaan yang akan dipasang bahan dinding harus bersih dari berbagai
macam kotoran. Expantion joint hendaknya dipasang tiap 9 (3x3m2)
Lingkup pekerjaan meliputi pengawasan pekerjaan, penyediaan bahan-bahan ubin
dinding bahan untuk pemasangan alat-alat bantu, persiapan yang akan dipasang, serta
pemasanganya pada dinding keramik, sesuai gambar rencana, gambar kerja
pelaksanaan, dan petunjuk pengawas.
Bahan Dan Pelaksanaan.
1) Keramik tile.
a. Bahan
: Keramik tile
b. Produk
: Mulia, atau setara
c. Ukuran
: 20 x 25 cm
d. Tekstur
: Warna /Motif
e. Warna
: Ditentukan kemudian
f. Cadangan
: 5%
Pemasangan :
- Persiapan permukaan yang akan dipasang keramik harus permukaan dinding sudah
siap.
- Untuk daerah yang ada instalasi Pipa air bersih, terlebih dahulu diselesaikan
pemasangan pipa tersebut sudah harus selesai dan sudah di tes instalasinya.
- Ambil/ tarik tulangan, dengan melihat design ruangan yang ada. Pemasangan
keramik dinding pada jarak dan siku terhadap ruangan tersebut.
- Sebelum dipasang, keramik dinding sebaiknya di rendam dalam air terlebih dulu.
Tiap jalur pasangan ditarik benang untuk segaris arah garis naat dengan lantai.
Lebar naad berkisar 2Mm
- Pelaksanaan pemasangan dinding keramik dilaksanakan setebal minimal 1,5cm
dengan adukan 1Pc : 1Psr untuk daerah basah, dan adukan 1PC : 2Psr permukaan
yang tidak terlalu lembab.
- Mortal ( adukan ) harus penuh, baik dipermukaan dinding ataupun dibadan
belakang keramik/ tile.
- Beri waktu sebelum melakukan pengisian naad juga pembersihan segera atas
bekas-bekas grouting tersebut.
Hasil Akhir Yang Dikehendaki
- Bahan dinding yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah disetujui
pengawas dan keseluruhan yang terpasang harus mempunyai jenis dan warna yang
sama serta tekstur yang senada.
- Siar-siar yang terjadi pada pertemuan ubin harus merupakan garis lurus kedua arah dan
saling tegak lurus sama lainnyaantara dinding dengan lantai.
- Permukaan dinding harus rata, tidak bergelombang dan tidak ada yang menonjol.
Kerusakan selama pemasangan yang terjadi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Pemborongan.
V.PEKERJAAN ATAP
Lingkup Pekerjaan atap meliputi :
a. Kontruksi Rangka bajaringan
b. Penutup atap metal
c. Nok metal
d. Listplang GRC/kalsiplang
Persyaratan Bahan
a. Kontruksi Rangka bajaringan
Menggunakan material Baja Mutu Tinggi G550 dengan tegangan leleh minimum 550
Mpa
Lapisan coating terdiri dari 55% aluminium, 43,5% Zinc, dan 1,5% Silicon, yang
dibuktikan dengan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI)
Ketebalan Pelapisan
: 100 gr/m2 (AZ 100)
Profil Material :
- Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil C
a. C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 1,00 mm)
b. C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 0,75 mm)
- Reng (batten)
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil U
a. TS. 41.055 (tinggi profil 41 mm dan tebal dasar baja 0,55 mm)
b. TS. 41.048 (tinggi profil 41 mm dan tebal dasar baja 0,48 mm)
Garansi Kontruksi bajaringan
Kontraktor harus mengeluarkan garansi kontruksi untuk pekerjaan bajaringan dari
subcon yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan minimal jaminan garansi
kontruksi 10 tahun dari selesai pelaksanaan pekerjaan bajaringan.
b.Penutup Atap Metal
Kententuan Umum dan Lingkup Pekerjaan.
Yang menjadi lingkup pekerjaan penutup atap adalah : dari rangka atap setelah reng
baja ringan terpasang.
Pekerjaan penutup atap bisa dilaksanakan setelah pekerjaan kudakuda dan pekerjaan rangka penutup atap selesai dikerjakan. Sebelum
pekerjaan penutup atap dilaksanakan, kontraktor harus memeriksa peil
garis atap yang akan terpasang, apabila terjadi penyimpangan yang
cukup jauh agar dikonsultasikan dahulu kepada pengawas / perencana .
Penyedia Jasa Pemborongan harus mempelajari dan memahami semua
elemen atap yang berhubungan dengan finishing atap dan list plank,
penangkal petir, mahkota atap,dll agar kontraktor bisa mendapatkan
pemahaman yang lebih baik.
Profil Material :
a. Bahan
: Metal zinkalum
b. Produk
: Ex .Hanna atau setara
c. Ukuran
: 910 x 414 / lembar
d. Tebal
: 0,2 mm
e. Warna
: Maron,Black & Red (ditentukan kemudian)
b.Listplank
Listplang yang digunakan adalah listplang dari bahan asbes semen dengan ukuran
tebal miniman 2cm dan lebar 20cm.
Finishing listplang menggunakan cat minyak atau cat tembok menyesuaikan dengan
kondisi design arsitektur di lapangan
Bahan yang digunakan adalah bahan yang setara dengan GRC atau Kalsiplang
Lisplank dipasang setelah pemasangan lapisan penutup atap selesai.
Persyaratan Design
a. Desain harus menggunakan software komputer khusus untuk aplikasi baja ringan,
yang telah mendapat rekomendasi dari Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)
b. Produsen baja ringan haruslah perusahaan yang sudah mendapat sertifikasi
internasional dalam hal kualitas mutu dan manajemen, dibuktikan dengan adanya
sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001
c. Produsen baja ringan harus memiliki tenaga pemasang terampil yang telah mengikuti
pelatihan dari instansi teknis pembina jasa konstruksi, yang dibuktikan dengan adanya
surat keterangan dari instansi tersebut
d. Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material baja yang
akan digunakan
Pemasangan.
- Sebelum dilakukan pemasangan, kontrator wajib melakukan pengukuran dan
menggunakan gambar pelaksanaan
- Penyedia Jasa Pemborongan harus melakukan pelapisan zincromatic terlebih
dahulu sebelum hollow dipasang sebagai rangka. Jarak pemasangan hollow
harus sesuai dengan ketentuan.
Hasil yang diharapkan.
- Permukaan lapisan penutup atap terlihat rata tanpa ada gelombang.
- Sedapat mungkin dihindari kebocoran-kebocoran atau ketidak sempurnaan
pemasangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Pemborongan untuk memperbaiki.
VI.PEKERJAA KUSEN PINTU/JENDELA
1. Kententuan dan Persyaratan bahan yang dipakai;
Bahan Kusen yang digunakan adalah jenis Aluminium dengan ukuran 3,jenis
ketebalan miniman 0,4mm.warna kusen adalah warna naturan atau CA.
Bingkat pintu aluminium yang dipakai adalah ukuran 1,5”X 4”, sedangkan untuk daun
jendela 1,5’X3”, aluminiumyang dipakai adalah aluminium natural atau CA ukuran 4”,
ketebalan minimal 0,4mm
Rangka Daun Pintu Panel tripleks ,bahan rangka kayu yang digunakan adalah jenis kayu
Kelas II sekelas kamper open dengan ukuran jadi 4/10cm,bahan kayu dipasang expose,
bagian panel manggunakan bahan megateak/teakwood 4mm rangkap dengan finish cat
melamik.
Sedangkan untuk Pintu Toilet menggunakan Pintu Aluminium spanrel
2. Persyaratan Pelaksanaan;
1. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar dan kondisi
lapangan serta membuat gambar Shop Drawing.
2. Tipe Pintu yang terpasang harus sesuai daftar tipe yang tertera dalam Gambar dengan
memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk Profil, Material, Detail Arah Bukaan dan lain-lain,
dengan petunjuk sebagai berikut
3. Semua ukuran dan bentuk kusen maupun daun pintu, bovenlicht yang tercantum
dalam gambar kerja adalah ukuran jadi
4. Disyaratkan dipasang angker/skrup pada kusen pintu, jendela dan bovenlicht.
5. Jumlah skrup dan pisher disesuaikan dengan kebutuhan baha
6. Ukuran dan jarak penempatan sesuai dengan Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan
Pengawas/Direksi.
7. Disayaratkan pula dibuat alur air pada sisi sebelah luar kusen pada dua batang kusen
vertical dan sebuah batang kusen bagian bawah ; untuk kusen pintu, jendela, maupun
bovenlicht
8. Sambungan-sambungan pertemuan dan sudut harus benar-benar siku ,tegak lurus,
kokoh dan tidak dapat digerak-gerakkan, serta pengerjaannya harus rapi.sesuai gambar
kerja atau petunjuk konsultan pengawas/Direksi.
9. Setiap bagian dari pekerjan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti yang
tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak cocokan,
kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan ketidak telitian Kontraktor dalam
10. Pemasangan Kusen dilaksanakan setelah Finishing Opening selesai dilaksanakan,
semua opening yang dilaksanakan harus sesuai dengan ukuran dan bentuk kusen yang
tercantum pada gambar kerja.
11. Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan ditolak dan
harus diganti hingga disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.
12. Perbaikan, Perubahan, dan Penggantian harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor dan
tidak dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah, maupun penambahan waktu
VII.PEKERJAA PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Kententuan dan Persyaratan bahan yang dipakai;
Bahan engsel Pintu yang digunakan engsel swing setara Dekson ukuran 4”
Bahan untuk engsel jendela menggunakan jenis engsel jendela casement ukuran 14” ,
setara dekson
Kunci pintu yang digunakan adalah jenis kunci pintu silinder putar , setara Dekson, kunci
tersebut sudah satu set berikut handel dan kunci.
Bahan Slot; untuk slot jendela yang dipakai slot jendela putar, setara Dekson,
sedangkan untuk Slot Pintu ganda menggunakan slot tanam setara dekson.
Semua bahan kusen maupun pintu mengacu pada persyaratan yang ditentukan oleh
direksi konsultan pengawas.
VII.PEKERJAAN LANTAI
Ketentuan Umum dan Lingkup Pekerjaan Lantai keramik
Setelah pembongkaran lantai selesai dilaksanakan, pelaksana harus mengadakan
penelitian atau pengecekan kembali terhadap kemiringan lantai serta elevasi lantai agar lantai
yang akan dipasang sesuai dengan gambar rencana.
Untuk pemasangan keramik lantai yang letaknya diatas dak beton , sebelum dipasang
lantai beton harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan puing bekas bongkaran, kemudian
setelah bersih dilapis dengan lapisan waterproofing agar tidak terjadi kebocoran pada lantai
,setelah selesai pemasangan lapisan waterproofing pelaksana harus melakukan pengetesan
dengan di rendam dengan air selama beberapa jam, untuk mengetahui lantai ada bocorana atau
tidak ada. Pekerjaan dan bahan-bahan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan
direksi.
Unuk pemasangan Lantai yang langsuna diatas tanah atau urugan ,sebelum lantai keramik
dipasang terlebih dahulu dibawah lantai keramik diurug pasir urug setebal maximal 10cm
kemudian di lantai kerja tebal minimal 3cm,sedangkan untuk lantai keramik diasat dak beton
harus diurug dahulu dengan pasir urug tebal mmaximal 10cm agar celah udara yang tertutup
keramik tidak mudah memuai yang akan mengakibatkan lantai memuai dan pecah.
Sebelum Lantai dipasang harus diperhatikan Peil lantai yang diinginkan harus diteliti betul
dan bila terdapat hal-hal yang menimbulkan persoalan harus dilaporkan kepada Pengawas.
Permukaan yang akan dipasang bahan lantai harus bersih dari berbagai macam kotoran.
Expantion joint hendaknya dipasang tiap 9 (3x3m2)
Lingkup pekerjaan meliputi pengawasan pekerjaan, penyediaan bahan-bahan ubin lantai,
bahan untuk pemasangan alat-alat bantu, persiapan lantai yang akan dipasang, serta
pemasanganya pada lantai bangunan, sesuai gambar rencana, gambar kerja pelaksanaan, dan
petunjuk pengawas.
Ketentuan Bahan Dan Pelaksanaan.
1) Keramik tile Ruangan.
a. Bahan
: Keramik tile
b. Produk
: Mulia/Asia atau setara
c. Ukuran
: 30 x 30 cm
d. Tekstur
: Polos/Motif
e. Warna
: Ditentukan kemudian
f. Cadangan
: 5%
1) Keramik tile Toilet.
a. Bahan
b. Produk
c. Ukuran
d. Tekstur
e. Warna
f. Cadangan
: Keramik tile
: Mulia/Asia atau setara
: 20 x20, 30 x 30 cm
: Rock tile/anti slip
: Ditentukan kemudian
: 5%
Pemasangan :
- Persiapan permukaan yang akan dipasang keramik harus bersih dan dapat rata air,
dengan waktu pengeringan yang cukup.
- Untuk daerah dengan rencana diberi Waterproofing, pasangan Waterproofing
tersebut sudah harus terlaksana.
- Ambil/ tarik tulangan, dengan melihat design ruangan yang ada. Pemasangan
keramik tile pada jalur tulangan tersebut.
- Sebelum dipasang, keramik tile sebaiknya di rendam dalam air terlebih dulu. Tiap
jalur pasangan ditarik benang untuk segaris. Lebar naad berkisar 4Mm
- Pelaksanaan pemasangan lantai ubin keramik/ homogenous tile dilaksanakan
setebal minimal 2,5cm dengan adukan 1Pc : 3Psr untuk daerah basah seperti
Toilet/KM/WC, dan adukan 1PC : 3Psr untuk selasar luar, sedangkan adukan
1PC : 5Psr untuk ruangan dalam.
- Mortal ( adukan ) harus penuh, baik dipermukaan dasar ataupun dibadan belakang
keramik/ tile.
- Beri waktu sebelum melakukan pengisian naad juga pembersihan segera atas
bekas-bekas grouting tersebut.
Hasil Akhir Yang Dikehendaki
Bahan lantai yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah disetujui pengawas
dan keseluruhan yang terpasang harus mempunyai jenis dan warna yang sama serta tekstur yang
senada.
Siar-siar yang terjadi pada pertemuan ubin harus merupakan garis lurus kedua arah dan
saling tegak lurus sama lainnya.
Permukaan lantai harus rata, tidak bergelombang dan tidak ada yang menonjol. Kerusakan
selama pemasangan yang terjadi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Pemborongan.
IX.PEKERJAAN PLAFOND
Ketentuan dan Lingkup Pekerjaan Plafond meliputi
Pemasangan Rangka Plafond Hollow
Pemasangan Penutup Plafond
Pemasangan List Plafond
Persyaratan Bahan untuk rangka plafond
a. Bahan rangka plafond yang menggunakan bahan besi hollow , bahan hollow yang
berukuran 40x40mm untuk rangka utama dengan jarak minimal tiap 3meter dan hllow
20x40mm untuk rangka pembagi, ketebalan hollow yang digunakan miniman
ketebalan 0,04mm
b. Untuk bahan rangka hollow sebelum dipasang harus sudah dilapisi dengan meni besi
c. Untuk bahan kayu Sebelum kayu di pabrikasi dan dipasang terlebih dahulu dilabur
menggunakan bahan anti rayap dengann solignem/Residu atau meni kayu
d. Bahan Rangka yang digunakan
a. Bahan
: Besi
b. Produk
: KS/JS atau setara
c. Ukuran
: 40 x40 mm dan 20x40mm
d. Tebal
: 0,04mm
Persyaratan Bahan untuk penutup plafond
a. Bahan penutup plafond yang menggunakan bahan Gypsum tebal 9mm , bahan panel
gypsum pada umumnya berukuran 120x240cm, gypsum dipasang secara plat dan
merata pada rangka yang sudah siap dipasang, penutup gypsum dipasang
menggunakan skrup apabila dipasang pada rangka hollow,sedangkan untuk dipasang
pada rangka kayu menggunakan paku khusus gypsum, sambungan antara gypsum
harus rata dan dapih, pada sambungan antara gypsum sebelum dirapihkan harus
menggunakan plaster sambungan kemudian dikompon dengan semen kornis gypsum.
b. Bahan penutup plafond yang menggunakan bahan GRC tebal 5mm , bahan panel
GRC pada umumnya berukuran 120x240cm, gypsum dipasang utuk palfond toilet dan
bagian luar (overstek atap) secara plat dan merata pada rangka yang sudah siap
dipasang, penutup GRC yang dipasang menggunakan skrup apabila dipasang pada
rangka hollow,sedangkan untuk dipasang pada rangka kayu menggunakan paku
khusus GRC, sambungan antara gypsum harus rata dan dapih, pada sambungan
antara GRC sebelum dirapihkan harus menggunakan plaster sambungan kemudian
dikompon dengan semen kornis khusus GRC.
c. Lingkup pekerjaan meliputi bahan plafond, rangka penggantung, serta pemasangan
rangka penggantung dan bahan plafond pada tempat-tempat yang sesuai dengan
gambar rencana dan daftar pemakaian bahan.
d. Bahan Penutup Dan Pelaksanaan
1) Asbest plat,.
a. Bahan
: GRC/Kalsi
b. Produk
: GRC/Kalsi atau setara
c. Ukuran
: 120 x240 cm
d. Tebal
: 5mm
2) Gypsum plat,.
a. Bahan
: Gypsum
b. Produk
: Jayaboard/knauf atau setara
c. Ukuran
: 120 x240 cm
d. Tebal
: 9mm
Persyaratan Bahan List Plafond
1) List kayu
a. Bahan
b. Ukuran
c. Finishing
2) List Gypsum
a. Bahan
b. Ukuran
c. Finishing
: Kayu kamper
: lebar 3-5cm
: -Cat minyak.
: Gypsum
: lebar 7-10cm
: -Cat tembok emulsion
-
-
-
-
-
Pemasangan.
Penyedia Jasa Pemborongan harus memahami dan memastikan bahwa semua
Instalasi kabel Listrik yang terpasang di atas plafond sudah terpasang.
Sedapat mungkin dihindari kegiatan bongkar pasang terkait dengan pekerjaan ME di
atas plafond, kegiatan bongkar pasang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Pemborongan.
Semua pekerjan plafond dipasang harus rata, rapih, dan tidak bergelombang,sesuai
dengan existing yang terpasang. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak
cacat, basah, siku dan tidak melengkung. Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar
rencana
Sebelum dilakukan pemasangan Penyedia Jasa Pemborongan harus terlebih dahulu
mengajukan shop drawing dan contoh bahan serta perlengkapan untuk mendapatkan
persetujuan direksi.
List dipasangkan setelah pekerjaan tambahan pada dinding, dan pemasangan plafond
selesai dilaksanakan.
Hasil yang diharapakan
Plafond terpasang dengan rata, kuat tanpa terjadi lengkung atau lendutan, miring atau
bergelombang.
Finishing plafond harus rapi, ratra tanpa ada belang-belang cat.
Naad atau list penggantung harus terpasang dengan rapi dan saling siku.
Penyedia Jasa Pemborongan wajib memnperbaiki atau mengganti terhadap ketidak
sempurnaan hasil pekerjaan di bawah pengarahan pengawas.
Didalam pemasangan pertemuan bahan plafond harus lurus , saling tegak lurus dan
siku. Konstruksi penggantung plafond dibuat dengan memperhatikan dan
memperhitungkan faktor kekuatan perletakan lampu, fixtures yang akan dipasang pada
permukaan plafond.
X.PEKERJAAN SANITARY DAN PLUMBING
Ketentuan dan Lingkup pekerjaan Instalasi air meliputi pekerjaan
a.Pekerjaan sanitary
Ketentuan Umum dan Lingkup pekerjaan sanitary
Sebelum melakukan pekerjaan pemasangan alat-alat sanitary dan perlengkapannya,
contoh bahan dari alat-alat tersebut harus diajukan terlebih dahulu kepada Pengawas.
Bahan-bahan yang akan dipasang harus baru dan tidak boleh cacat.Bahan-bahan yang
akan dipasang harus sesuai dengan contoh bahan yang telah didetujui Pengawas.Apabila ada
suatu bahan pada sanitary yang berfungsi sebagai kelengkapan pada alat tersebut dalam aturan
ini, maka alat tersebut harus diperhitungkan sebagai kelengkapan fungsi sanitary.
Kecuali ditentukan lain, maka bahan-bahan tersebut dibawah ini hanya dipilih dari salah
satu merek saja.Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan asesories, serta pemasangannya
pada tempat sesuai dengan gambar rencana.
Pemasangan harus mengikuti petunjuk dari pabrik, serta tenaga-tenaga yang ahli
dibidangnya.
Sebelum pemasangan alat sanitary, maka instalasi pipa air bersih maupun air kotor harus sudah
sesuai dengan ukuran snitary yang akan dipakai diantaranya ;
a. Jarak untuk outlet air bersih Urinal ukurannya harus pas sesuai dengan type urinal yang
dipakai, kemudian pembuangan untuk pipanya harus sesuai ukuran jarak maupun
diameter pipa yang dipakai.
b. Untuk Kloset Duduk yang akan dipakai jarak pemasangan pipa air kotor dari dinding
jangan terlalu dekat atau jauh, minimal harus sesuai type kloset yang akan dipakai, untuk
pipa instalasi air bersih untuk tangki kloset juga harus sesuai type kloset yang dipakai.
c. Pemasangan instalasi Wasstafel, sistem pemasangan pipa air kotor atau air bersih jarak
pemasangan harus diseuaikan dengan type wasstafel yang di pasang.
Cara Pemasangan Sanitary
Sistem pemsangan sanitary yang akan dipasang diantaranya:
a. Kloset Jongkok dipasang pada lantai dengan penggunakan adukan semen dan
pasir
b. Wasstafel yang duduk pada meja beton dipasang menempel denga adauka PC
setelah meja beton difinish dengan keramik untuk Meja
c. Pemasangan untuk urinal dipasang menggunakan Hanger sama seperti
wasstafel gantung.
d. Untuk skap urinal porselin dipasang dengan menggunakan pisher dan sekrup
yang ditanam pada dinding
e. Sitem pemasangan sanitary seperti wasstafel,urinal,Kloset jongkok,dan sekat
urinal dipasang setelah pekerjaan dinding dan lantai keramik selesai
dilaksanakan, sedangkan untuk kloset jongkok pemasangan dapat dilaksanakan
selama pemasangakn keramik lantai.
f. Peralatan Sanitaries.
Persyaratan bahan Sanitary yang dipakai
Water Closet Jongkok
Wasstafel
Urinal
Skat Urinal (Porselin)
Floor drain
Kran air
: TOTO atau setara
: TOTO atau setara
: TOTO type U57M
: TOTO
: Lokal stainlesstel
: San Ei atau setara
b.Pekerjaan Instalasi Pipa Air Bersih
Pemasangan Instalasi Pipa air bersih dilaksanakan sebelum pekerjaan dinding keramik
dan Sanitary dipasang.
Persyaratan bahan
Bahan Pipa PVC jenis AW dengan ketebalan minimal 3mm .
Bahan Pipa yang digunakan bahan PVC yang setara Rucika/Maspion.
Bahan lem yang digunakan lem khusus PVC
Tata cara pemasangan instalasi air bersih
Sebelum pemasangan dilaksanakan kontraktor pelaksana agar membuat shop drawing
agar memudahkan pemasangan kepada pekerja, gambar shop drawing tersebut
sebelum dilaksanakan agar diperiksan kepada konsultan pengawas.
Pemasangan instalasi pipa air bersih dipasang pada dinding dengan tertanam dan
tertutup di dalam dinding/lantai keramik
Pipa yang disambungkan untuk outlet pada sanitary menggunakan PVC AW dengan
ukuran ½ inci sedangkan untuk jalur distribusi menggunakan ukuran ¾ inci.
Sistem penaymbungan pipa menggunakan lem PVC.
Sebelum pipa disambungkan, permukaan pipa yang dilem harus dibersihkan dan
dihampelas, agar penyambungan pipa kuat dan tidak bocor .
-
Sebelum pekerjaan dinding /lantai keramik dipasang,instalasi pipa dilakukan pengetesan
dengan tes tekan dengan semua outlet pipa di tutup menggunakan dop.
c.Pekerjaan Instalasi Pipa Air Kotor
Pemasangan Instalasi Pipa air kotor dilaksanakan sebelum pekerjaan urugan dan lantai
dilaksanakan. Pipa yang dipasang harus mengacu pada gambar yang rencanakan
Persyaratan bahan
Bahan Pipa PVC jenis D dengan ketebalan minimal 3mm .
Bahan Pipa yang digunakan bahan PVC yang setara Rucika/Maspion.
Bahan lem yang digunakan lem khusus PVC
cara Pemasangan instalasi air kotor
- Pemasangan instalasi pipa air kotor dipasang sesuai dengan keminringan pada arah
pembuangan, kemiringan pipa yang digunakan minimal 1% s/d 2%
- Bahan Pipa yang disambungkan menggunakan PVC AW dengan ukuran 3 inci untuk
pembuangan dari floor drain,wasstafel dan urinal dan untuk jalur pembuangan dari kloset
menggunakan ukuran 4inci.
- Sistem penaymbungan pipa menggunakan lem PVC
- Sebelum pipa disambungkan, permukaan pipa yang dilem harus dibersihkan dan
dihampelas, agar penyambungan pipa kuat dan tidak bocor .
- Agar melakukan pengetesan dengan tes kemiringan air, sehingga arah pembuangan air
lancar dan mempermudah arus air untuk membuang
- Sistem pemasangan pipa untuk air padat jangan terlalu banyak belokan, pipa
sambungan belokan untuk air padat agar menggunakan belokan/knee elbow sehingga
arah belokan tidak terlalu patah.
- Untuk sambungan cabang atara pembuangan air padat agar menggunakan sambungan
Tee Y, sehingga arah air padat tidak terjadi penyumbatan .
XI.PEKERJAAN LISTRIK
Lingkup pekerjaan Elektrikal meliputi pekerjaan
1. Pemasangan Instalasi Penerangan
2. Penasangan Instalasi Stop kontak/Daya
3. Pemasangan Armatur Stop kontak
4. Pemasangan Armatur Saklar
5. Pemasangan Armatur Lampu
1.Pemasangan Instalasi Lampu/Penerangan
Lingkup pekerjaan instalasi penerangan meliputi :
Pemasangan kabel
Pemasangan Pipa Konduit
Pemasangan Inbow dus
Pemsangnan Tee dus (Terminal Box)
Pemasangan klem kabel
Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah memenuhi SPLN dan LMK yang ditandai adanya
tulisan pada kabel tersebut,jenis kabel yang digunakan adalah sebagai berikut ;
Persyaratan bahan
- Untuk Instalasi Titik lampu/Penerangan adalah menggunakan jenis kabel NYM ukuran
2x2,5mm dan 3x2,5mm
-
-
Untuk Instalasi Daya/Stop Kontak adalah menggunakan jenis kabel NYM ukuran
3x2,5mm
Untuk ins