S ADP 1000471 Chapter3

(1)

30 Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan suatu objek yang akan diteliti yang digunakan sebagai sumber data, dimana objek tersebut disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian. Objek yang akan di teliti harus ditetapkan tempat atau lokasi, oleh sebab itu lokasi sangat dibutuhkan dalam penelitian. Dibawah ini akan diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan lokasi dan objek yang akan diteliti.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di SMK 45 Lembang tentang pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru. Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SMK 45 Lembang.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah atau tempat yang menjadi sumber penelitian. Hal tersebut di perkuat oleh pendapat sugiono (2013: 117) menyatakan bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Adapun yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang. Dari permasalahan diatas, maka yang dijadikan populasi adalah guru SMK 45 Lembang. Adapun jumlah guru keseluruhan yang berada di SMK 45 Lembang yang menjadi populasi dalam penelitian ini dapat di lihat dalam tabel sebagai berikut :


(2)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT POPULASI

GURU 1 SMK 45 Lembang Jl. Barulaksana

Lembang

50

Jumlah 50

3. Sampel Penelitian

Agar dapat mempermudah melakukan penelitian, peneliti memerlukan sampel penelitian yang merupakan bagian dari populasi. Adapun sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif).

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 118) menyatakan bahwa: “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penarikan sampel pada populasi harus memperhatikan teknik-teknik yang benar dalam menentukan sampel tersebut. Hal ini dimaksudkan supaya sampel yang diambil tersebut merupakan sampel yang representatif atau keseluruhan, yaitu sampel yang benar-benar dapat mewakili jumlah populasi. Untuk menentukan banyaknya sampel penelitian, Arikunto (2006 :112) mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Berdasarkan dari pendapat diatas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling atau keseluruhan populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang ada di SMK 45 Lembang yang berjumlah 50 orang.


(3)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Untuk model perencanaan, desain penelitian bertujuan untuk memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Menurut Ali (2013 :79), mengemukakan bahwa: “ Rancangan penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara masak hal-hal yang akan dilakukan dan akan dijadikan pedoman selama pelaksanaan penelitian.” Sedangkan menurut Nasution (2009: 23) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian.” Desain penelitian dapat dijadikan sebagai pegangan yang jelas

kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian, memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Dari pemaparan yang di kemukakan diatas, maka dengan adanya desain penelitian ini akan memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian (Nazir, 1983: 100) mengemukakan bahwa:

Desain penelitian dalam arti sempit hanya mengenai pengumpulan dan analisa data, sementara dalam arti luar, desain penelitian mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian;

2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya;

3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan,luas jankau (scope), dan hipotesis untuk diuji;

4. Membangun penyelidikan atau percobaan;

5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-varaiabel;

6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan; 7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data;

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data; 9. Menganalisa data serta pemilihan prosedur statistik untuk

mengadakan generalisasi serta inferensi statistik; dan

10. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses peneltian, diskusi serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran-saran dan kerja penelitian yang akan datang.


(4)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari proses diatas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri darai dua bagian, yaitu:

a. Perencanaan penelitian; dan

b. Pelaksanaan penelitian atau proses oprasional penelitian

C. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian membutuhkan cara dan tahap-tahapan yang tepat yang disebut dengan metode penelitian. Dengan menggunakan metode yang tepat, diharapkan agar dapat memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Syaodih (2010: 52) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian adalah rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. Sementara itu, Surakhmad (1982 :131) mengemukakan metode penelitian, yaitu sebagai berikut:

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu.Cara utama dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Dengan melihat permasalahan yang diangkat dan diteliti pada peneltian ini, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang dapat memahami masalah ataupun peristiwa yang sedang berlangsung pada saat ini. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Syaodih (2010: 54) mengemukakan bahwa:

Metode deskriptif (descriptive reserch) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada sat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.


(5)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Mohamad Nazir (1983: 63) berpendaat bahwa:

Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang di selidiki.

Winarno Surakmad (1982: 140) mengemukakan mengenai ciri-ciri metode deskriptif, yaitu sebagai berikut:

a) Memusatkan diri pada pemeecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. b) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelskan dan

kemudian dianalisa. Metode ini sering disebut metode analitik. Berdasarkan dari pemaran diatas bahwa dalam penggunaan metode deskriptif ini pemecahan masalah dipusatkan pada masalah-masalah yang terjadi pada saat sekarang ini. Dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka metode penelitian deskriptif diharapkan dapat menghasilkan dan mendapatkan indormasi secara faktual mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan dengan menggunakan metode bilangan agar dapat mendeskripsikan suatu objek atau variabel. Sementara itu, yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif dikemukakan oleh Arikunto (dalam Ridwan 2014) yaitu :”Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam meneliti dengan cara mengukur indikator-indikator variabel sehingga diperoleh gambaran umum dan kesimpulan masalah penelitian”. Selanjutnya Sugiono (2011: 10-11) mengemukakan pendekatan kuantitatif, sebagai berikut:


(6)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan kuantitaif merupakan metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis.

Dengan melihat permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu berkaitan dengan dua variabel, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. D. Definisi Operasional

Definisi Operasional dilakukan untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran pembaca terhadap penelitian ini, oleh karena itu perlu dijelaskan ada beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman dalam landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di SMK 45 Lembang”.

Menurut Nazir (1983: 152) menjelaskan bahwa definisi operasional sebagai berikut :

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Disini peneliti membatasi penjelasan yang akan dikemukakan pada definisi operasional karena didalam varibael X motivasi dan kepuasan kerja, sedangkan untuk variabel Y yaitu kinerja mengajar guru. Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang berbentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:849).

Berdasarkan dari pengertian diatas, pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterkaitan atau hubungan yang memiliki


(7)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengaruh antar variabel X yaitu motivasi dan kepuasan kerja terhadap variabel Y kinerja mengajar guru.

2. Motivasi

Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi seringkali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Menurut Robbin dalam Sutrisno (2009 :111) menyatakan bahwa: “Motivasi sebagai suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan beberapa kebutuhan individu”.

Faktor-faktor yang langsung berhubungan dengan isi pekerjaan (Job Content) faktor instrinsik yaitu faktor motivator yang memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan yang didalamnya termasuk achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, tanggung jawab, dsb.

Frederick Herzberg dalam Stephen P.Robbin dan Timothy A.Judge (2008: 227-228) berpendapat bahwa:

Faktor yang berada disekitar pelaksanaan pekerjaan, sehubungan dengan (Job Context) atau aspek ekstrinsik pekerja. Faktor-faktor yang termasuk kedalam Job Context adalah :

a. Kondisi Kerja (Working Condition)

b.Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation )

c. Kebijaksanaan perusahaan dan pelaksanaanya (Company policy administration)

d.Teknik pengawasan (Supervision technical) e. Perasaan aman dalam bekerja (Job security)

Jadi motivasi merupakan semangat yang diberikan lingkungan yang meliputi faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik dalam menjalankan setiap aktifitas dengan penuh rasa tanggungjawab dalam setip pekerjaannya.


(8)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kepuasan Kerja

Menurut Handoko dalam Sutrisno (2009 :75) mengemukakan bahwa: “Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya”. Kepuasan kerja seorang guru berasal dari pemuasan kebutuhan yang lebih tinggi, hubungan sosial, harga diri, dan aktualisasi bukan kebutuhan yang rendah.

Menurut Levi (2002) dalam situs wikipedia.org (20 Mei 2014). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terdiri dari lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, antara lain :

a. Pekerjaan itu sendiri (Work It self), setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.

b. Atasan (Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.

c. Teman sekerja (Workers), merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.

d. Promosi (Promotion), merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.

e. Gaji/Upah (Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

Jadi Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang terjadi didalam diri seseorang yang tercermin dalam menjalankan pekerjaan dengan penuh rasa senang, lebih mencintai pekerjaan yang dikerjakannya sikap ini akan terlihat dengan kedisplinan ataupun prestasi yang dicapainya, berhubungan baik dengan teman sejawat agar dapat bekerjasama di dalam pekerjaan yang di


(9)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerjakannya. Motivasi dan kepuasan kerja menjadi satu dimensi yaitu faktor psikologis.

4. Kinerja Guru

Istilah “kinerja” berasal dari kata job performance atau actual performance ( prestasi kerja nyata) yang di capai seseorang. Secara terminologi, pengertian “kinerja” adalah “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan jabatan atau tanggung jawab yang diberikan kepadanya” (Nawawi,1985: 27).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1997: 503) mengartikan kinerja yaitu :

a. Sesuatu yang dicapai; b. Prestasi yang diperhatikan;

c. Kemampuan kerja. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kinerja bisa diartikan sebagai kemampuan kerja yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesiannya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa: “Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kopetnsi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.

Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar dilihat dari kemampuan guru tersebut dalam menjalankan tugasnya, menurut Udin Syaefudin (2009 :50-51) dalam Zakiah (2009) yaitu: merencanakan proses belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar, menilai proses belajar mengjar dan menguasai bahan ajar.


(10)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi kinerja mengajar guru merupakan suatu kemampuan merencanakan, proses dan hasil kerja yang dimiliki oleh seorang guru yang berdasarkan pada kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang guru dalam melaksanakan setiap pekerjaanya dengan penuh rasa tanggungjawab.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2003: 119) mengemukakan bahwa : “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan variabel penelitian. Alat ukur atau instrumen ini digunakan harus berdasarkan pada karakteristik variabel yang diteliti.

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.”Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden)” Syaodih (2010: 219). Kemudian Suharsimi Arikunto (2006: 151) mengemukakan bahwa :”Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Menurut Riduwan (2009: 71-72) dalam bukunya belajar mudah penelitian mendefinisikan “ Angket tertutup (angket berstuktur) adalah “Angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda

checklist (√)”.

Jadi angket digunakan untuk meminta keterangan atau informasi kepada responden yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel X Motivasi dan Kepuasan kerja dan variabel Y Kinerja Mengajar Guru


(11)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru SMK 45 Lembang.

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Teknik pengukiran kedua variabel dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial” (Sugiono, 2003: 107). Dengan menggunakan Skala Likert, maka variabel peneltian dijabarkan menjadi indikator variabel yang dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian berjumlah empat gradasi yang masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 3.2 Tabel Skala Likert

Analisis Jawaban Skor Analisis Jawaban Skor Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4 Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3 Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2 Tidak pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen dalam penelitian sangat dibutuhkan karena akan mempermudah dalam penyusunan instrumen. Karena akan terlihat dimensi, indikator dan sub indikator dari masing-masing variabel yang akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat dua format instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y. Variabel X terdapat motivasi dan kepuasan kerja


(12)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi satu dimensi yaitu faktor psikologis sedangkan variabel Y yaitu kinerja mengajar guru, yang terdapat didalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.3

Kisi-kisi Penelitian Variabel X

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator No

Item Variabel X Motivasi dan Kepuasan Kerja Motivasi Frederick Herberg dalam Stephen P.Robbins (2008 :227-228) Dan Kepuasan Kerja Levi (2002)

Motivasi Teori Dua Faktor job content (Faktor Instrinsik)

a. Prestasi (achievement) 1,2 b. Pengakuan 3,4

c. Kemajuan tingkat kehidupan

5,6 d. Tanggung Jawab 7,8 Hygiene Factor

job context

(Faktor Ekstrinsik)

a. Kondisi Kerja (Working Condition)

9,10 b. Hubungan antar pribadi

(Interpersonal Relation)

11,12 c. Kebijakan dan

pelaksanaanya

(Company policy administratio)

13,14

d. Teknik Pengawasan (Supervision Technical)

15,16 e. Perasaan aman dalam

bekerja (Job Security)

17,18 Kepuasan Kerja Aspek dalam Kepuasan Kerja

a. Pekerjaan itu sendiri 19,20, 21,22 b. Supervision 23,24 c. Promosi 25,26 d. Gaji/Upah 27,28,


(13)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Kisi-kisi Penelitian Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator Sub

Indikator No Item Variabel Y Kinerja Mengajar Guru Udin Syaefudin dalam Zakiah (2009) Kemampuan Menjalankan Tugas Sebagai Mengajar

1.Merencanakan

Program Pembelajaran

a. Menyusun RPP 1,2,3 b. Merencanakan

kegiatan Pembelajaran

4,5,6 c. Memilih dan

menetapkan metode pembelajaran

7,8,9

d. Memilih dan

menguasai bahan ajar

10,11,12 e. Menentukan alat

evaluasi hasil belajar

13,14,15 2.Melakukan proses

belajar mengajar a.Membuka

pembelajaran

16,17,18,19 b.Menyampaikan materi

pelajaran

20,21,22 c.Menggunakan metode

pembelajaran

23,24,25 d.Menggunakan alat

peraga

26,27,28,29 e.Pengelolaan Kelas 30,31,32 f. Menutup Pembelajaran 33,34,35 3. Menilai proses belajar

mengajar

a. Menggunakan teknik dan alat evaluasi yang menyenangkan

36,37,38

b.Melakukan evaluasi formatif

39,40,41 c. Melakukan evaluasi

sumatif

42,43,44 d.Melakukan program

perbaikan

45,46,47 e. Pelaporan hasil

evaluasi


(14)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

Untuk dapat memperoleh data penelitian yang baik maka harus didukung dengan cara memperolehnya dengan baik pula salah satunya dengan menggunakan instrumen sebagai alat pengukuran. Instrumen yang berupa angket yang telah disusun dan diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan.

Sebelum penyebaran angket dilakukan, penelitu melakukan uji coba angket terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan yang mungkin ada dalam angket yang terdiri dari pertanyaan/pernyataan dan alternatif jawaban.

Untuk uji coba angket peneliti melakukan uji coba angket terhadap 20 orang responden yang diambil diluar sampel, yaitu guru SMK Bina Wisata Lembang pada tanggal 23-27 september 2014.

1. Pengujian Validitas

Suharsimi Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu intrumen”. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya intrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang di maksud Suharsimi Arikunto (2006 :168).

Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan 2009 :98)

= ∑ − ∑ . (∑ )

.∑ 2−()2 . { .∑ 2−()2} Dimana :

= Koefisien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item)


(15)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menentukan valid atau tidaknya butir item, dapat dilihat dari uji coba hipotesa dengan kriteria adalah jika > maka dinyatakan valid. Adapun berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dari kedua variabel penelitian sebagai berikut :

a. Validitas variabel X ( Motivasi dan Kepuasan Kerja) Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X No

item

� �� Keputusan Tindak Lanjut

1 1,798 1,734 Valid Digunakan 2 2,088 1,734 Valid Digunakan 3 2,772 1,734 Valid Digunakan 4 2,241 1,734 Valid Digunakan 5 4,434 1,734 Valid Digunakan 6 7,008 1,734 Valid Digunakan 7 3,389 1,734 Valid Digunakan 8 5,442 1,734 Valid Digunakan 9 2,702 1,734 Valid Digunakan 10 5,772 1,734 Valid Digunakan 11 2,682 1,734 Valid Digunakan 12 2,986 1,734 Valid Digunakan 13 2,021 1,734 Valid Digunakan 14 2,077 1,734 Valid Digunakan 15 4,233 1,734 Valid Digunakan 16 3,170 1,734 Valid Digunakan 17 2,683 1,734 Valid Digunakan 18 2,314 1,734 Valid Digunakan 19 4,390 1,734 Valid Digunakan 20 3,078 1,734 Valid Digunakan 21 -0,465 1,734 Tidak Valid Dibuang 22 -0,973 1,734 Tidak Valid Dibuang 23 4,161 1,734 Valid Digunakan 24 -0,353 1,734 Tidak Valid Dibuang 25 3,347 1,734 Valid Digunakan 26 2,015 1,734 Valid Digunakan 27 7,337 1,734 Valid Digunakan


(16)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 4,742 1,734 Valid Digunakan 29 4,742 1,734 Valid Digunakan

b. Validitas variabel Y (Kinerja Mengajar Guru) Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y No

Item

� �� Keputusan Tindak Lanjut

1 -7,370 1.734 Tidak Valid Direvisi 2 -0,276 1.734 Tidak Valid Dibuang 3 -0,876 1.734 Tidak Valid Dibuang 4 2,583 1.734 Valid Digunakan 5 1,898 1.734 Valid Digunakan 6 -0,777 1.734 Tidak Valid Dibuang 7 -0,454 1.734 Tidak valid Direvisi 8 -0,613 1.734 Tidak valid Direvisi 9 1,804 1.734 Tidak valid Dibuang 10 1,828 1.734 Valid Digunakan 11 -0,336 1.734 Tidak Valid Dibuang 12 2,261 1.734 Valid Digunakan 13 2,660 1.734 Valid Digunakan 14 2,032 1.734 Valid Digunakan 15 2,970 1.734 Valid Digunakan 16 -0,418 1.734 Tidak Valid Dibuang 17 1,689 1.734 Valid Digunakan 18 -2,009 1.734 Tidak valid Dibuang 19 2,473 1.734 Valid Digunakan 20 -1,446 1.734 Tidak valid Direvisi 21 -0,338 1.734 Tidak valid Direvisi 22 -0,487 1.734 Tidak valid Dibuang 23 1,767 1.734 Valid Digunakan 24 2,098 1.734 Valid Digunakan 25 2,734 1.734 Valid Digunakan 26 1,816 1.734 Valid Digunakan 27 -0,666 1.734 Tidak valid Dibunag 28 2,548 1.734 Valid Digunakan 29 2,875 1.734 Valid Digunakan


(17)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30 2,028 1.734 Valid Digunakan 31 2,053 1.734 Valid Digunakan 32 -0,491 1.734 Tidak valid Dibuang 33 -0,590 1.734 Tidak valid Dibuang 34 2,318 1.734 Valid Digunakan 35 -0,250 1.734 Tidak valid Dibuang 36 -1,127 1.734 Tidak valid Dibuang 37 -1,298 1.734 Tidak valid Dibuang 38 1,822 1.734 Valid Digunakan 39 -0,597 1.734 Tidak valid Dibuang 40 2,294 1.734 Valid Digunakan 41 -0,747 1.734 Tidak valid Dibuang 42 2,511 1.734 Valid Digunakan 43 1,754 1.734 Valid Digunakan 44 -0,699 1.734 Valid Digunakan 45 1,759 1.734 Valid Digunakan 46 2,553 1.734 Valid Digunakan 47 1,768 1.734 Valid Digunakan 48 1,882 1.734 Valid Digunakan 49 -0,886 1.734 Tidak valid Dibuang 50 -0,980 1.734 Tidak valid Direvisi

Berdasarkan hasil uji validitas angket variabel X dapat disimpulkan bahwa 26 item pernyataan dinyatakan valid dan 3 item penyataan dinyatakan tidak valid dan keterangan dibuang. Sedangkan untuk variabel Y dapat disimpulkan bahwa 27 item pernyataan valid dan 23 item pernyataan tidak valid dan keterangan 6 item pernyataan direvisi dan 17 item pernyataan dibuang. Dengan saran dari pembimbing maka item yang tidak valid direvisi dan dibuang.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan sehingga beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama dan tidak berubah (konstan). Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus


(18)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan adalah metode Alpha. Untuk mencari nilai realibilitas instrumen digunakan rumus Riduwan (2009 :115) sebagai berikut :

11= 1 . 1−∑

Dimana : 11= Nilai Realibilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

= Jumlah item

Sedangkan rumus untuk menghitung varian skor tiap item, menggunakan rumus sebagai berikut:

= ∑X 2(∑ )2

Dimana:

= Varians skor tiap-tiap item

∑ 2 = Jumlah Kuadrat item

(∑)2 = Jumlah item dikuadratkan

� = Jumlah Responden

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan

SPSS (Statistical Package for Sosial Science) versi 16.00 terdapat kriteria besarnya koefisien, maka diperoleh kesimpulan kedua variabel tersebut reliabel seperti yanag tertera dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.7

Hasil Uji Realibilitas Instrumen

Koefisien Realibilitas ��� � �� Keterangan

Variabel X (Faktor Psokologis  Motivasi dan Kinerja Guru)

0,913 0,456 Reliabel


(19)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Pengumpulan data ini terdiri dari bebeapa langkah yang harus dilakukan dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Berikut ada 3 tahapan yang harus ditempuh antara lain :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pada tahap pertama, peneliti melakukan persiapan yang menyangkut langkah-langkah pembuatan surat perizinan penelitian.

b. Membuat instrumen terkait dengan kedua variabel 2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dimulai setelah diketahui uji coba angket yaitu dengan melaksanakan uji validitas dan realibilitas angket dan mendapatkan hasil bahwa instrumen tersebut telah valid dan reliabel. Langkah selanjutnya yaitu menyebarkan instrumen yang sudah dinyatakan valid dan reliabel tersebut kepada seluruh sampel penelitian.

Penyebaran instrumen dilakukan agar dapat memperoleh data yang sebenarnya yang dapat digunakan dalam penelitian, kemudian dapat diolah dan dianalisis sesuai prosedur dan teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini sehingga diperoleh hasil dan kesimpulan. Pelaksanaan penyebaran angket dilakukan di SMK 45 Lembang pada hari rabu tanggal 2 dan terkumpul hari selasa, 7 oktober 2014.

3. Tahap Pengumpulan Data

Angket yang disebar ditujukan kepada guru-guru SMK 45 Lembang. Peneliti meminta ijin untuk melakukan penyebaran data angket kepada bidang wakasek kurikulum. Cara yang digunakan dalam mengumpulkan angket ini yaitu dengan cara mendatangi setiap responden yang dituju atau yang bersangkutan dan ada yang dititipkan dibagian Tata Usaha (TU).


(20)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data merupakan bagian yang penting dalam melakukan penelitian karena dengan pengolahan data peneliti dapat merumuskan hipotesis yang ada dalam penelitian. Akdon (2005 :180) mengemukakan bahwa: “Pengolahan data merupakan sautu hal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang akan di uji harus berkaitan dengan permasalahan yang diajukan”. Maka dari itu dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengolahan datanya sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini setelah angket-angket diisi oleh para responden, maka akan dikumpulkan untuk selanjutnya dihitung dan diperiksa kembali apabila ada pengisian yang kurang lengkap, maupun untuk kelengkapan dari isi lembaran angket tersebut apabila ada yang tercecer. Selanjutnya peneliti memeriksa seluruh data yang terkumpul dari responden agar dapat diolah lebih lanjut. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa apakah semua data telah terkumpul.

b. Memeriksa semua jawaban pertanyaan dalam angket untuk memastikan jawaban sesuai dengan petunjuk ynag diberikan. c. Memeriksa keutuhan jumlah lembaran angket, memastikan tidak

terdapat kekurangan jumlah lembar dalam tiap angket

d. Memeriksa data yang terkumpul untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut

e. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya.


(21)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seleksi angket dilakukan untuk dapat mengetahui apakah data yang telah terkumpul siap untuk diolah. Adapun hasil dari penyeleksian angket, yaitu:

1) Jumlah angket yang terkumpul sama dengan jumlah angket yang disebarkan;

2) Angket yang terkumpul merupakan angket yang telah terisi dengan lengkap;

3) Angket diisi oleh responden sesuai dengan kriteria jawaban yang telah disediakan, untuk itu data yang telah terkumpul layak untuk diolah.

Tabel 3.8 Hasil Seleksi Angket Jumlah

Sampel

Jumlah Angket

Tersebar Terkumpul Dapat

Diolah

50 50 50 50

2. Pengklasifikasian Data

Pengklasifikasian data dimaksudkan untuk mengumpulkan hasil angket secara keseluruhan dari setiap responden yang berdasarkan kepada variabel penelitian, yaitu variabel X (Motivasi dan Kepuasan Kerja) variabel Y (Kinerja Mengajar Guru). Selanjutnya dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dibawah ini merupakan tabel pemberian skor pada setiap alternatif jawaban antara lain:


(22)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Kriteria Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Bobot Alternatif Jawaban Bobot Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4 Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3 Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2 Tidak Pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1

Untuk selanjutnya menghitung kecenderungan umum variabel X dan variabel Y. perhitungan digunakan untuk mencari gambaran kecenderungan umum pada variabel X dan variabel Y. untuk menghitung kedua variabel tersebut digunakan uji statistik yang sesuai dengan penelitian dengan menggunakan rumus Weighted Means Score

(WMS)

3. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan aspek yang sangat penting dalam proses penelitian. Setelah uji coba angket yaitu uji validitas dan reabilitas untuk dapat dilihat keabsahan dari instrumen (angket), baru dilaksanakan pengolahan data. Adapun tatacara dalam melaksanakan pengolahan data antara lain sebagai berikut:

a. Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

Dengan menggunakan Weight Means score (WMS), dimana rumusnya (Sudjana, 2005 :67) yaitu:

=

∑�

Dimana :

� = Rata-rata skor responden

∑� = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden = Jumlah responden


(23)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mencocokan skor rata-rata dengan tabel konsultasi. Hasil perhitungan WMS sebagai berikut :

Tabel 3.10

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Nilai

Rentang

Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

3,01 – 4,00 Selalu Sangat Mampu Sangat Baik 2,01 – 3,00 Sering Mampu Baik 1,01 – 2,00 Kadang-kadang Kurang Mampu Kurang Baik 0,01 – 1,00 Tidak Pernah Sangat Kurang

Baik

Sangat Kurang Baik

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk setiap variabel, dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2009 : 131):

= 50 + 10 ( −� )

Dimana : = Skor baku

= Skor Mentah = Standar Deviasi

� = Rata-rata (mean)

Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui langkah-langkah dalam Riduwan (2009 :121-122) berikut ini :

1) Mencari skor terbesar dan terkecil 2) Menentukan rentang R, dengan rumus:

R = skor terbesar – skor terkecil 3) Mencari banyak kelas (BK) interval:

BK = 1 + (3,3) Log n

4) Mencari nilai kelas interval (i)

= ��


(24)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Membuat tabel distribusi frekuensi 6) Mencari nilai rata-rata (mean)

=

7) Mencari simpangan baku (standar deviasi):

= ∑ 2−(∑ )2

( −1)

c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik apa yang akan diguakan dalam pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametik, namun apabila penyebaran datanya tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametik, rumus yang digunakan dalam pengujian distribusi ini yaitu rumus chi kuadrat Riduwan (2009 :124) yaitu:

2 = ( − )

2

=1 Dimana :

2= Nilai Chi kuadrat

= Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) = Frekuansi yang diharapkan

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunkan rumus diatas adalah sebagai berikut :

1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang digunakan seperti


(25)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Menentukan besarnya rentang skor (R), dengan rumus : R = Skor tertinggi – skor terendah

c) Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus sebagai berikut:

BK = 1 + (3,3) log n

d) Mencari panjang kelas (interval) dengan rumus sebagai berikut :

1= �

��

e) Mencari rata-rata (mean) dengan rumus:

=∑ .�

f) Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus:

= ∑

2( )2

( −1)

2) Mencari kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama dikurangi 0,5) dan batas skor kanan interval (interval kanan ditambah 0,5).

a) Mencari Z-score untuk batas kelas dengan rumus Riduwan (2009 : 122) yaitu:

= � − �

Dimana :

� = Rata-rata distribusi

�= Batas kelas distribusi s = Simpangan baku

b) Mencari luas O-Z dan tabel kurva normal dari O-Z dengan menggunakan angka-angka pada batas kelas. Sehingga diperoleh luas O-Z

c) Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O-Z dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan


(26)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menambahkan luas O-Z yang berlainan secara terus menerus, kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif) ditambah dengan angka baris berikutnya.

d) Mencari (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalihkan tiap kelas interval dengan (jumlah responden).

e) Mencari (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara mengalihkan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi. f) Membandingkan nilai 2 hitung dengan 2 tabel. Dengan kriteria

pengujian sebagai berikut: Jika 2 > 2 , artinya distribusi data tidak normal Jika 2 < 2 , artinya distribusi data normal.

I. Menguji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor psikologis (motivasi dan kepuasan kerja) terhadap kinerja guru. Berikut ini adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru. Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi

dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah: 1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y, dimana dari masing-masing variabel berdistribusi normal, maka digunakan teknik analisis parametik. Langkah-langkah yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:

Menafsirkan besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan menggunakan tolak ukur berdasarkan rumus Pea rson Product Moment


(27)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= ∑ −(∑ ) . (∑ )

{ .∑ 2 −()2}. { .∑ 2−()2}

Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.11

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat 0,60 - 0,799 Kuat 0,40 - 0,599 Cukup Kuat 0,20 - 0,399 Rendah 0,00 - 0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2009 :138)

2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Uji Signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan variabel X dan variabel Y, maka hasil korelasi tersebut diuji dengan menggunakan rumus (Riduwan, 2009 :139).

= −2

1− 2 Dimana :

= Nilai t

= Nilai Koefisien Korelasi = Jumlah Sampel

Hasil konsultasi harga > , maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y adaah signifikan. Tetapi jika < , maka Ho diterima dan Ha ditolak, maka koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y tidak signifikan.


(28)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dipergunakan untuk mencari besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

�� = 2 x 100% Dimana :

KP = Nilai Koefisien Determinasi r = Nilai Koefisien Korelasi 4. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila bebas variabel (X) diketahui. Analisis regresi dengan menggunakan rumus (Riduwan, 2009 : 148) yaitu:

= +

Dimana :

= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

= Nilai variabel untuk di prediksikan

Berdasarkan rumus di atas, maka untuk mencari harga a dan b adalah sebagai berikut:

= .∑ − .∑ .


(29)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= .∑ − ∑ .∑ .∑ 2−()2

Harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Apabila angka korelasi tinggi, maka harga b juga tinggi dan sebaliknya jika angka koefisien rendah maka harga b rendah.

J. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

1. Data Baku Variabel X (Motivasi dan Kepuasan Kerja)

Setelah dihasilkan skor mentah dari variabel X dan variabel Y, selanjutnya skor mentah tersebut diolah menjadi skor baku dengan tujuan untuk mengetahui apakah distribusi normal atau tidak. Rumus untuk skor mentah menjadi skor baku adalah :


(30)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.12 Skor Baku Variabel X (Motivasi dan Kepuasan Kerja)

2

2. Data Baku Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

Dalam pengolahan skor mentah menjadi baku menggunakan rumus:

= 50 + 10 ( − � )

Dari pengolahan skor mentah menjadi skor baku menggunakan rumus diatas (perhitungan terlampir). Dari rumus tersebut menghasilkan skor baku untuk variabel X antara lain:

No X No X No X

1 57 11 71 21 57

2 60 12 66 22 49

3 65 13 55 23 43

4 67 14 44 24 37

5 63 15 54 25 40

6 60 16 57 26 40

7 58 17 51 27 40

8 67 18 43 28 56

9 60 19 51 29 49

10 51 20 45 30 65

No X No X

31 67 41 43

32 48 42 44

33 33 43 41

34 34 44 45

35 44 45 44

36 38 46 45

37 40 47 52

38 38 48 51

39 39 49 51


(31)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.13 Skor Baku Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

No Y No Y No Y

1 47 11 49 21 45

2 71 12 49 22 40

3 71 13 45 23 48

4 71 14 36 24 55

5 47 15 49 25 55

6 74 16 61 26 54

7 47 17 47 27 54

8 71 18 44 28 57

9 56 19 47 29 42

10 50 20 46 30 47

No Y No Y

31 78 41 47

32 47 42 48

33 35 43 42

34 42 44 51

35 45 45 50

36 46 46 48

37 41 47 46

38 35 48 45

39 39 49 47


(1)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menambahkan luas O-Z yang berlainan secara terus menerus, kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif) ditambah dengan angka baris berikutnya.

d) Mencari (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalihkan tiap kelas interval dengan (jumlah responden).

e) Mencari (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara mengalihkan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi. f) Membandingkan nilai 2 hitung dengan 2 tabel. Dengan kriteria

pengujian sebagai berikut: Jika 2 > 2 , artinya distribusi data tidak normal Jika 2 < 2 , artinya

distribusi data normal.

I. Menguji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor psikologis (motivasi dan kepuasan kerja) terhadap kinerja guru. Berikut ini adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru. Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi

dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah: 1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y, dimana dari masing-masing variabel berdistribusi normal, maka digunakan teknik analisis parametik. Langkah-langkah yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:

Menafsirkan besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan menggunakan tolak ukur berdasarkan rumus Pea rson Product Moment ( ) Riduwan (2009 :138) :


(2)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= ∑ −(∑ ) . (∑ )

{ .∑ 2 −()2}. { .∑ 2−()2}

Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.11

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 - 0,599 Cukup Kuat

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Riduwan (2009 :138)

2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Uji Signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan variabel X dan variabel Y, maka hasil korelasi tersebut diuji dengan menggunakan rumus (Riduwan, 2009 :139).

= −2 1− 2

Dimana :

= Nilai t

= Nilai Koefisien Korelasi = Jumlah Sampel

Hasil konsultasi harga > , maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y adaah signifikan. Tetapi jika < , maka Ho diterima dan Ha ditolak, maka koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y tidak signifikan.


(3)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dipergunakan untuk mencari besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

�� = 2 x 100% Dimana :

KP = Nilai Koefisien Determinasi r = Nilai Koefisien Korelasi 4. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila bebas variabel (X) diketahui. Analisis regresi dengan menggunakan rumus (Riduwan, 2009 : 148) yaitu:

= + Dimana :

= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

= Nilai variabel untuk di prediksikan

Berdasarkan rumus di atas, maka untuk mencari harga a dan b adalah sebagai berikut:

= .∑ − .∑ .


(4)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= .∑ − ∑ .∑ .∑ 2−()2

Harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Apabila angka korelasi tinggi, maka harga b juga tinggi dan sebaliknya jika angka koefisien rendah maka harga b rendah.

J. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

1. Data Baku Variabel X (Motivasi dan Kepuasan Kerja)

Setelah dihasilkan skor mentah dari variabel X dan variabel Y, selanjutnya skor mentah tersebut diolah menjadi skor baku dengan tujuan untuk mengetahui apakah distribusi normal atau tidak. Rumus untuk skor mentah menjadi skor baku adalah :


(5)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.12 Skor Baku Variabel X (Motivasi dan Kepuasan Kerja)

2

2. Data Baku Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

Dalam pengolahan skor mentah menjadi baku menggunakan rumus: = 50 + 10 ( − � )

Dari pengolahan skor mentah menjadi skor baku menggunakan rumus diatas (perhitungan terlampir). Dari rumus tersebut menghasilkan skor baku untuk variabel X antara lain:

No X No X No X

1 57 11 71 21 57

2 60 12 66 22 49

3 65 13 55 23 43

4 67 14 44 24 37

5 63 15 54 25 40

6 60 16 57 26 40

7 58 17 51 27 40

8 67 18 43 28 56

9 60 19 51 29 49

10 51 20 45 30 65

No X No X

31 67 41 43

32 48 42 44

33 33 43 41

34 34 44 45

35 44 45 44

36 38 46 45

37 40 47 52

38 38 48 51

39 39 49 51


(6)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.13 Skor Baku Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

No Y No Y No Y

1 47 11 49 21 45

2 71 12 49 22 40

3 71 13 45 23 48

4 71 14 36 24 55

5 47 15 49 25 55

6 74 16 61 26 54

7 47 17 47 27 54

8 71 18 44 28 57

9 56 19 47 29 42

10 50 20 46 30 47

No Y No Y

31 78 41 47

32 47 42 48

33 35 43 42

34 42 44 51

35 45 45 50

36 46 46 48

37 41 47 46

38 35 48 45

39 39 49 47