gerhana bulan total 15 april 2014

GERHANA BULAN TOTAL 15 APRIL 2014
Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak
semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi
Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak
semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Pada tahun 2014 ini diprediksi terjadi empat kali gerhana, yaitu dua kali Gerhana Matahari dan dua kali
Gerhana Bulan. Gerhana Bulan Total yang terjadi pada tanggal 15 April 2014 dapat diamati dari
Indonesia bagian Tengah dan Timur pada tahap akhir fase gerhana. Gerhana Matahari Cincin yang
terjadi pada tanggal 29 April 2014 dapat diamati di beberapa kota di bagian Tenggara Jawa, Bali dan
Nusa Tenggara berupa Gerhana Matahari Sebagian. Gerhana Bulan Total yang terjadi pada tanggal 8
Oktober 2014 dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Gerhana Matahari Sebagian yang terjadi pada
tanggal 23 Oktober 2014 tidak dapat diamati dari Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu
tupoksinya dalam hal pengamatan posisi Bulan dan Matahari, penentuan tanda waktu, dan pelayanan
informasi tanda waktu, berkepentingan dengan pelayanan informasi Gerhana Bulan Total 15 April 2014
tersebut. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi Gerhana Bulan Total 15 April 2014 sebagai berikut.

Gambar 1. Ilustrasi Proses Gerhana Bulan Total 15 April 2014


Proses Gerhana Bulan Total 15 April 2014 diilustrasikan pada gambar 1 di atas. Pada gambar tersebut
P1, U1, U2, PUNCAK, U3, U4, dan P4 adalah fase-fase Gerhana Bulan Total 15 April 2014. Di bawah
ditampilkan waktu-waktu yang berkesesuaian dengan fase-fase gerhana tersebut. Gambar 1 juga dapat
digunakan sebagai panduan untuk mengamati Gerhana Bulan Total 15 April 2014. Caranya adalah

dengan mengarahkan Gambar 1 ini ke langit dengan menyesuaikan arah mata anginnya. Adapun waktu
untuk setiap fase gerhana tersebut adalah sebagai berikut:
1.

Gerhana mulai

(P1)

: 04 : 52,0 UT

atau

11 : 52,0 WIB


2.

Gerhana Sebagian mulai

(U1)

: 05 : 58,0 UT

atau

12 : 58,0 WIB

3.

Gerhana Total mulai

(U2)

: 07 : 06,3 UT


atau

14 : 06,3 WIB

4.

Puncak Gerhana

(Puncak) : 07 : 45,6 UT

atau

14 : 45,6 WIB

5.

Gerhana Total berakhir

(U3)


: 08 : 24,9 UT

atau

15 : 24,9 WIB

6.

Gerhana Sebagian berakhir (U4)

: 09 : 33,3 UT

atau

16 : 33,3 WIB

7.

Gerhana berakhir


: 10 : 39,2 UT

atau

17 : 39,2 WIB

(P4)

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) ke Gerhana
berakhir (P4) adalah 5 jam 47,2 menit. Adapun dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana
Sebagian berakhir (U4) berlangsung selama 3 jam 35,3 menit. Sementara fase totalitas, yaitu dari
Gerhana Bulan total (U2) hingga Gerhana Total berakhir (U3), berlangsung selama 1 jam 18,6 menit.

Peta keteramatan Gerhana Bulan Total ini di seluruh dunia dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah.
Sebagaimana terlihat, gerhana ini dapat diamati di Afrika bagian Barat, Eropa bagian Barat, dan Samudra
Atlantik saat Bulan sedang terbit. Seluruh proses gerhana akan dapat diamati dari Amerika Selatan
bagian Barat dan Amerika Utara serta Samudra Pasifik bagian Timur. Proses gerhana pada saat Bulan
terbit dapat diamati di Samudra Pasifik bagian Barat, Australia, dan Asia bagian Timur. Keseluruhan
proses gerhana ini tidak akan dapat diamati dari daerah Asia, Afrika bagian Timur dan Eropa bagian
Timur.


o

o

Gambar 2. Peta Gerhana Bulan Total 15 April 2014 untuk Pengamat pada Lintang 65 LU s.d. 65 LS

Bagian akhir gerhana tersebut dapat juga diamati dari wilayah Indonesia terkecuali Jawa bagian Barat,
Kalimantan bagian Barat dan Sumatera. Peta keteramatan gerhana ini di Indonesia dapat dilihat lebih
jelas di Gambar 3. Garis miring bertanda U4 yang melewati Maluku menunjukkan fase Gerhana Sebagian

berakhir (U4) bersamaan waktunya dengan waktu terbenam Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut.
Sementara Garis miring bertanda P4 yang melewati Jawa dan Kalimantan menunjukkan proses Gerhana
berakhir (P4) bersamaan waktunya dengan waktu terbenam Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut.

Gambar 3. Peta Gerhana Bulan Total 15 April 2014 untuk Pengamat di Indonesia

Sebagaimana terlihat, pengamat di Papua dan sebagian besar Maluku bagian Timur akan mendapati
Bulan sedang berada dalam fase Gerhana Bulan Sebagian pada saat Bulan terbit. Untuk selanjutnya
pengamat di daerah ini akan mengamati bagian akhir fase gerhana tersebut. Sementara pengamat di

Maluku bagian Barat, Sulawesi, Nusa Tenggara, sebagian Besar Kalimantan bagian Timur dan Jawa
bagian timur akan mendapati Bulan berada dalam fase Gerhana Bulan Penumbra hingga berakhirnya
gerhana ini pada pukul 17 : 39 : 12 WIB. Sementara pengamat di Jawa bagian Barat, Kalimantan bagian
Barat dan Sumatera tidak dapat mengamati Gerhana Bulan Total 15 April 2014. Ini mengingat proses
gerhana sudah berakhir pada saat Bulan terbit di wilayah tersebut.

Gerhana Bulan Total 15 April 2014 ini merupakan anggota ke 56 dari 75 anggota pada seri Saros 122.
Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Total 4 April
1996. Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah
Gerhana Bulan Total 25 April 2032. Dalam penentuan fase-fase Gerhana Bulan Total 15 April 2014 ini,
nilai delta T yang digunakan adalah 69,2 detik.

Informasi Lanjut:
Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG
Gedung Pusat Pelayanan Data dan Informasi Lantai 3
Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720
Telepon

: (021) 4246321 ext. 3309


Situs

: http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

Email

: gtw@bmkg.go.id