Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018

Gerhana Bulan Total
Januari
8
Rhorom Priyatikanto
Pusat Sains Antariksa
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Bandung, Indonesia

Pendahuluan
Matahari, Bulan, bintang, dan 5 planet
adalah objek langit yang memukau umat
manusia sejak lama.
Matahari dan Bulan terus bergerak
teratur hingga menjadi penanda masa.
Planet terus mengembara dan
mengundang tanya tentang bentuk
semesta.

Lukisan karya Vincent van Gogh yang berjudul The Starry Night
menggambarkan pemandangan langit fajar yang ia lihat pada
musim panas tahun 1889.


Perubahan Fase Bulan

Bulan, satu-satunya satelit alami Bumi tampak mengalami
perubahan kenampakan (fase). Waktu terbitnya juga berubah
seiring dengan fasenya.
Perubahan fase Bulan berulang setiap 29,5306 hari.

Sabit bulan baru (hilal) menjadi
acuan pergantian bulan dalam
kalender Qomariyah.

Bulan telah terkunci oleh gravitasi
Bumi sehingga wajah yang
menghadap Bumi selalu sama.

Seputar Orbit Bulan
Sebenarnya, Bulan mengorbit Bumi dengan
periode 27,3216 hari.
Sementara itu, Bumi mengitari Matahari dengan

periode 365,2422 hari.
Perpaduan keduanya melahirkan periode
perubahan fase Bulan yang juga dikenal sebagai
periode sinodis.
Periode sinodis = bulan baru ke bulan baru.

Seputar Orbit Bulan
Purnama yang
terjadi saat Bulan
berada di perigee
dikenal sebagai
supermoon.
Diameter sudut
supermoon sekitar
0,55 derajat.

Mini moon terjadi
saat Bulan
purnama berada di
apogee.

Diameter sudut
mini moon sekitar
0,49 derajat.

Orbit Bulan (dan juga Bumi) tidak lingkaran
sempurna, melainkan lonjong atau elips.
Kadang kala, Bulan berada lebih dekat. Kadang
lebih jauh.
Titik terdekat Bulan dengan Bumi dikenal sebagai
titik perigee. Titik terjauhnya disebut apogee.
Saat di titik perigee, Bulan tampak 6% lebih besar
dari pada kenampakan rata-ratanya (supermoon).
Berlaku sebaliknya saat Bulan berada di apogee
(minimoon).

Seputar Orbit Bulan
Orbit Bulan ternyata tidak sebidang dengan orbit
Bumi. Terdapat sudut sebesar 5,14o antara kedua
bidang orbit.
Dampaknya, gerhana Matahari tidak selalu terjadi

setiap bulan baru dan gerhana Bulan tidak selalu
terjadi setiap bulan purnama.
Gerhana hanya terjadi ketika Bulan dan Matahari
berada di dekat titik simpul orbit Bulan dan orbit
Bumi.

Seputar Orbit Bulan
Tidak ada yang diam di semesta ini.
Bulan bergerak sepanjang lintasannya. Dari perigee
ke perigee. Dari titik simpul ke titik simpul. Dari
purnama ke purnama.
Titik perigee, titik apogee, dan titik simpul
bergerak perlahan karena orbit Bulan mengalami
pergeseran.
Rumitnya pergerakan tersebut membuat astronom
mengenal banyak hitungan periode.

Seputar Orbit Bulan
Rumitnya pergerakan tersebut membuat astronom mengenal
banyak hitungan periode.

1.
2.
3.
4.
5.

Bulan sinodis : 29,5306 hari (purnama ke purnama)
Bulan sideris : 27,3217 hari (terhadap bintang)
Bulan tropis : 27,3216 hari (terhadap titik Aries)
Bulan anomalistik : 27,5546 hari (perigee ke perigee)
Bulan draconis : 27,2122 hari (simpul ke simpul)

Perpaduan sinodis dan draconis berkaitan dengan musim
gerhana : 347 hari.
Perpaduan sinodis dan anomalistik berkaitan dengan siklus
supermoon dan minimoon : 417 hari.

Gerhana
Gerhana terjadi ketika Bulan dan Matahari
sama-sama berada dekat titik simpul orbit Bumi

dan orbit Bulan.
Gerhana sering terjadi pada musim gerhana yang
berlangsung selama sekitar 34 hari dan berulang
selama 173,3 hari.
Gerhana Matahari terjadi ketika piringan Bulan
menutupi piringan Matahari. Saat itu, Bumi berada
dalam bayang-bayang Bulan.
Gerhana Bulan terjadi saat Bulan berada dalam
bayang-bayang Bumi.

Gerhana Bulan Total

Januari

8
Bulan purnama terjadi tanggal 31 Januari, sehari
setelah Bulan mencapai perigee.
Akibatnya, Bulan tampak sebagai Supermoon
dengan ukuran 6% lebih besar. Purnama juga akan
tampak 12% lebih terang.

Gerhana Bulan Total terjadi pada malam yang
sama.
Kejadian ini dapat dikatakan sebagai Gerhana
Perigee atau Super Bloodmoon.

Supermoon #1
2 Januari 2018

Supermoon #2 = Bluemoon
31 Januari 2018

Gerhana Bulan Total

8

Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018 dapat disaksikan di kawasan
Asia-Pasifik.
Bila langit cerah, seluruh tahapan gerhana dapat dilihat dari hampir
seluruh wilayah Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke.


Sumber : https://eclipse.gsfc.nasa.gov/lunar.html

Gerhana Bulan Total

8
Karakteristik Gerhana:







Seri Saros : 124 (terakhir 21 Januari 2000)
Radius Bulan : 0,554o
Radius Umbra : 0,757o
Radius Penumbra : 1,298o
Durasi Gerhana Total : 1 jam 16 menit
Durasi Gerhana Umbra : 3 jam 23 menit


Sumber : https://eclipse.gsfc.nasa.gov/lunar.html

Gerhana Bulan Total

8
Tahapan Gerhana:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

17.51 WIB - P1 purnama mulai meredup
18.48 WIB - U1 awal gerhana sebagian
19.52 WIB - U2 awal gerhana total
21.08 WIB - U3 akhir gerhana total
22.11 WIB - U4 akhir gerhana sebagian
23.08 WIB - P4 purnama kembali terang


Durasi Gerhana Total 1 jam 16 menit.
Durasi Gerhana Sebagian 3 jam 23 menit.

Sumber : https://eclipse.gsfc.nasa.gov/lunar.html

Mengamati Gerhana Bulan

Sumber : Avivah Yamani | Gerhana Bulan 2018-2020 di Indonesia

Gerhana Bulan
Tahun
8
Gerhana Bulan Total akan terjadi lagi
tanggal 28 Juli 2018 dini hari (waktu
Indonesia).
Saat itu, Bulan tampak dengan ukuran kecil
(0,49 derajat) - mini blood moon.
Sayangnya, gerhana terjadi saat Bulan
hampir tenggelam.


Sekian - Terima Kasih

Pusat Sains Antariksa
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Jl. Dr. Djundjunan no. 133 Bandung 40173
http://www.pussainsa.lapan.go.id
(022) 6012602