Slide PSI 369 Pertemuan II

PENDIDIKAN
SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS
Kuliah 2
Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

Pendidikan
Anak Berkebutuhan Khusus
◦ Pendidikan khusus
◦ Ialah instruksi pengajaran yang khusus didesign untuk
memenuhi kebutuhan tidak biasa dari siswa
berkebutuhan khusus, spt membutuhkan material,
teknik mengajar, dan alat/fasilitas khusus (Huefner,
dalam Hallahan 2009).
◦ Spt siswa tunet membutuhkan large print reading
material atau braille. Siswa tuna rungu membutuhkan
alat bantu pendengaran, siswa emosional/behaviour
disorder membutuhkan kelas kecil, dll.

Jenis Bentuk Layanan Pendidikan
◦ SEKOLAH LUAR BIASA
- Satuan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus : TKLB,

SDLB,SMPLB,SMALB,SMKLB
◦ SEKOLAH INKLUSIF
- Sekolah Biasa Penyelenggara Pendidikan Inklusif, yang
mengakomodasi semua anak berkebutuhan khusus (yang mempunyai IQ normal) bagi :
a. Yang memiliki Kelainan (Intelectual Challenge), bakat
istimewa, kecerdasan Istimewa.
b. Yang memerlukan Pendidikan Layanan Khusus
- Sekolah Inklusif adalah Sekolah biasa yang terpilih
melalui seleksi dan memiliki kesiapan baik Kepala
Sekolah, Guru, Orang Tua, Peserta Didik, Tenaga
Administrasi dan Lingkungan Sekolah / Masyarakat.

Jenis-jenis
Pelayanan Pendidikan ABK

Penyediaan
Pendidikan Khusus
◦ Siapa saja yang memberikan pendidikan khusus?
◦ Pertimbangkan :
1. Jumlah siswa dan seberapa berbeda siswa berkebutuhan khusus

dgn populasi normal
2. Sumber2 apa saja yg tersedia di sekolah dan komunitas.
◦ Bila ternyata, guru sekolah umum mampu mengoptimalkan apa yg
dimiliki dirinya dan sekolah u/ membantu mrk, maka guru tidak
membutuhkan specialits service
◦ Alternatif lainnya, guru sekolah dapat konsultasi dengan special
educator dan school psychologist dalam mempertimbangkan
material, equipment, atau metode yang akan diberikan kpd siswa
berkebutuhan khusus  ada shadow teacher

◦ A resources teacher menyediakan jasa untuk siswa dan
guru di satu sekolah.
◦ Biasanya siswa berkebutuhan khussus join kelas reguler
dan bekerja dgn resources teacher ini di kelas.
◦ Special self-contained class
◦ Special day school
◦ Hospital or homebound instruction
◦ Residential school.

◦ Special education laws menyatakan bahwa siswa

berkebutuhkan khusus harus berada di LRE (LEAST
RESTRICTIVE ENVIRONMENT), yaitu siswa tidak boleh
dipisahkan dengan siswa normal atau dipisakan dari
rumah, keluarga, dan komunitas. Hal ini dilakukan agar
mereka tetap dapat berfungsi spt layaknya orang lain.
◦ Namun, ada limitation dari LRE ini

Program Pengajaran Individual (PPI)
◦ Biasanya dikenal dengan nama IEP (Individualized
Educational Program)
◦ Ialah : program pengajaran individual dimana siswa
dapat dengan tepat menyelesaikan tugas-tugasnya
dengan waktu yg cukup dan kondisi yg termotivasi.
◦ Disusun oleh : tenaga profesi, orang tua, guru kelas,
kepsek, terapis, GPK.
◦ Harus disusun sebelum siswa mulai untuk mendapatkan
pelayanan khusus

Penyusunan PPI
◦ Harus mempertimbangkan:

1. Bahan pelajaran yg dipelajari
2. Rumusan tujuan pembelajaran
3. Prosedur kerja dan alat2 bantu
4. Waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan
tugas
5. Supervisi  PIC

Integrasi dan Inklusi
◦ Integrasi : menggabungkan siswa2 berkebutuhan
khusus dengan individu normal lainnya, di segala
bidang, termasuk pendidikan.

◦ Terdapat dua tipe integrasi, yaitu:
1.Into larger society
2.Inclusion in schools.

Konsep utama Integrasi
1.

Normalisasi


2.

Deinstitusional

3.

Self determination

1.

Normalisasi : dalam rangka untuk maintain tingkah laku dan karakteristik
perilaku orang normal, maka indv dgn kebutuhan khusus dilatih untuk
dapat melakukan hal2 tsb yg sesuai norma dan budaya “indv normal”

◦ Ide dari normalisasi adalah barrier/penghambat indv dgn kebut khusus untuk
dapat berpartisipasi ke dalam kehidupan orang normal harus dipisahkan.
◦ Dengan perkataan lain, kita harus menggunakan alat/means atau
pendidikan yang sama antara orang disabled dan normal.


Konsep utama Integrasi (cont)
2.






Deinstitusi
Ialah : mengeluarkan indv2 yang berada di institusi khusus
agar kembali bergabung dengan lingkungan dan
keluarganya. Sehingga mereka dapat bekerja.
Misal: di Amerika thn 60-70an, indiv2 yg memiliki intelektual
deficit dimasukan dalam institusi ttt. Kemudian mrk dikeluarkan
dan masuk dalam kelompok kerja di sekitar lingkungan mrk.
Misal : ada job coach yang dilakukan oleh warga sekitar.
masalah yang dihadapi bila lingkungan tidak siap : indiv dgn
kebut khusu tsb akan berkeliaran di jalan

Konsep utama Integrasi (cont)

3.

Self determination



Ialah : hak seseorang untuk menentukan keputusan penting
dalam hidupnya, termasuk didalamnya pekerjaan, berteman
dengan siapa, sekolah dimanan, dsb



Idealnya, sso yang memiliki disabilities tetap “wajib”
memenuhi mimpinya untuk masa depannya berdasarkan
minat, keinginan, kekuatan, dan kapasitasnya.

Perbedaan Integrasi dan Inklusi
◦ Integrasi
◦ Anak2 penyandang cacat yang mengikuti kelas/sekolah khusus
dipindahkan ke sekolah reguler ketika mereka dianggap siap untuk

mengikuti suatu kelas di sekolah reguler.
◦ Mrk ditempatkan di dalam suatu kelas berdasarkan tingkat
keberfungsiannya dan pengetahuannya bukan menurut usia.
◦ Inklusif
◦ Masyarkat inklusif  1) semua anak dan orang dewasa adalah
anggota kelp yg sama (berinteraksi satu dgn lainnya, membantu satu
sama lain, saling tenggang rasa, cend bekerja sama), 2) semua anak
mempunyai rasa memiliki/bermitra.

Tipe Integrasi
1.
2.
3.

Integrasi dalam acara-acara kebudayaan tertentu
Integrasi fisik dimana siswa ABK terlihat
Partisipasi yang sistematis/sporadis bagi siswa untuk pelajaran
tertentu di kelas reguler tertentu  biasanya dalam kegiatan musik,
keterampilan/olahraga
4. Partisipasi reguler di kelas reguler untuk mata pelajaran ttt

5. Pada prinsipnya partisipasi penuh dalam kelas reguler tetapi harus
meninggalkan kelas untuk mendapatkan pelatihan khusus di ruang
khusus
◦ Dengan demikian, ABK harus menyesuaikan diri dgn ketentuan sistem
dan aktivitas kelas reguler.
◦ Jadi mereka merasa sekedar diberi izin untuk berada di kelas tanpa
hak penuh.