ba78e 04 konsep awal pengembangan growth center palabuhanratu juni 2013 a22
DAFTAR ISI
DELINEASI WILAYAH
Hal.
2
ISU DAN PERMASALAHAN
29
KEUNGGULAN WILAYAH
31
KONSEP AWAL PENGEMBANGAN
38
KETERANGAN COVER:
Sunset di Pantai Karang Hawu - http://missrisna.blogspot.com
Perahu - www.flickr.com
Anak-Anak di Muara Pantai Citepus - http://jelajahsukabumi.com
Masyarakat Kampung Adat Sirnaresmi (Cisolok) - http://www.disparbud.jabarprov.go.id
1
DELINEASI WILAYAH
Wilayah Palabuhanratu (Kabupaten Sukabumi) merupakan salah satu Growth
Center yang terletak di koridor selatan Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini,
berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat melalui tim WJPMDM, terdiri atas lima kecamatan, yaitu: Kecamatan Cisolok,
Kecamatan Cikakak, Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Simpenan dan
Kecamatan Ciemas, dengan luas total sebesar 85.115,01 Ha.
GAMBAR 1 WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010
Berbeda dengan pendekatan delineasi yang dilakukan untuk wilayah metropolitan
di Jawa Barat, delineasi Growth Center Palabuhanratu dilakukan menggunakan tiga
pertimbangan utama: 1) kedekatan dengan Kecamatan Palabuhanratu yang
merupakan pusat dari Growth Center Palabuhanratu, 2) posisi yang berbatasan
2
langsung dengan laut, serta 3) keberadaan potensi sektor ekonomi lokal (dalam
konteks ini adalah sektor pariwisata dan sektor perikanan) yang sudah berkumpul
pada suatu lokasi tertentu.
Dengan adanya hasil delineasi ini, kebijakan investasi dan pembangunan
infrastruktur di Growth Center Palabuhanratu akan dapat difokuskan pada lokasilokasi tertentu yang potensial, dapat berkembang cepat, serta mampu mendorong
terciptanya aktivitas ekonomi baru di wilayah sekitarnya. Sehingga dengan begitu,
target penghelaan ekonomi, kesejahteraan, modernitas dan keberlanjutan bagi
seluruh masyarakat Jawa Barat melalui pendekatan Metropolitan dan Growth
Center akan terwujud secara optimal.
KONDISI UMUM WILAYAH GROWTH CENTER PANGANDARAN
A. Kondisi Sosial Kependudukan
Penduduk di wilayah Growth Center Palabuhanratu tersebar di 5 (lima)
kecamatan. Dengan luas total 85.115,01 Ha, Growth Center Palabuhan
memiliki jumlah penduduk sebesar 296.616 jiwa pada tahun 2010.
Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Palabuhanratu dengan jumlah
101.399 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini masih tergolong
minim, kepadatan penduduk rata-rata di seluruh wilayah Growth Center
Palabuhanratu, yaitu 11 jiwa/ha. Sedangkan tingkat kepadatan tertinggi
berada di Desa Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu yaitu 26 jiwa/ha.
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU TAHUN 2010
No
1
2
3
4
5
Kecamatan
Ciemas
Palabuhanratu
Simpenan
Cisolok
Cikakak
Jumlah
Luas Lahan (Ha)
30.449,35
9.195,57
16.801,26
17.367,19
11.301,64
85.115,01
Sumber: Podes, 2010
Jumlah Penduduk
(jiwa)
45.643
101.399
50.849
62.395
36.330
296.616
Perkembangan Kecamatan Palabuhanratu begitu cepat dikarenakan
beberapa hal, kecamatan ini menjadi lokasi perkantoran pemerintah
Kabupaten Sukabumi dan sektor perbankan, serta di kecamatan ini juga
3
terdapat Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Kedua faktor ini
menjadi faktor penarik utama dari pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Palabuhanratu.
Untuk melihat persebaran penduduk di Growth Center Palabuhanratu,
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
GAMBAR 2 SEBARAN PENDUDUK GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010
B. Kondisi Lahan Terbangun
Persentase luas lahan terbangun Growth Center Palabuhanratu terhadap
total luas wilayah Growth Center Palabuhanratu baru mencapai 2,46
persen. Besaran tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang selama
ini dilakukan di Wilayah Growth Center Palabuhanratu masih bersifat
terbatas. Pembangunan umumnya masih terpusat di Kecamatan
Palabuhanratu dan Kecamatan Cikakak. Sementara di ketiga kecamatan
lainnya, pembangunan masih sangat terbatas.
4
TABEL 2
PERSENTASE LAHAN TERBANGUN GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Kecamatan
Desa/ Kelurahan
Luas
Wilayah (ha)
Luas Wilayah
Terbangun (ha)
Persentase Lahan
Terbangun (%)
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Simpenan
Simpenan
Simpenan
Simpenan
Simpenan
Simpenan
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cibenda
Ciwaru
Tamanjaya
Mekarjaya
Ciemas
Girimukti
Mandrajaya
Citarik
Pelabuhanratu
Citepus
Cibodas
Buniwangi
Cikadu
Pasirsuren
Tonjong
Cihaur
Kertajaya
Loji
Cidadap
Cibuntu
Mekarasih
Pasirbaru
Cikahuripan
Cisolok
Karangpapak
Sirnaresmi
Cicadas
Cikelat
Gunung kramat
11874,25
3316,56
1978,96
3051,82
3332,11
4294,59
2601,06
1289,65
1175,73
1346,40
1000,63
1443,49
1492,21
566,45
881,01
3911,21
6343,27
2299,51
948,16
867,26
2431,85
1229,77
681,12
875,72
2103,36
4230,26
2870,14
1322,43
1647,00
77,02
0,00
71,02
43,45
44,94
22,11
31,34
42,64
197,70
58,14
114,21
129,28
74,67
49,37
23,24
27,95
25,52
19,10
74,25
15,71
43,52
34,97
33,32
46,75
55,39
18,46
18,52
46,23
28,75
0,65
0,00
3,59
1,42
1,35
0,51
1,20
3,31
16,82
4,32
11,41
8,96
5,00
8,72
2,64
0,71
0,40
0,83
7,83
1,81
1,79
2,84
4,89
5,34
2,63
0,44
0,65
3,50
1,75
Cisolok
Gunung tanjung
1186,04
23,57
1,99
Cisolok
Caringin
1221,35
34,35
2,81
Cikakak
Cimaja
707,29
45,16
6,39
Cikakak
Cikakak
497,75
93,64
18,81
5
Kecamatan
Desa/ Kelurahan
Luas
Wilayah (ha)
Luas Wilayah
Terbangun (ha)
Persentase Lahan
Terbangun (%)
675,48
57,43
8,50
3420,39
153,12
4,48
Cikakak
Sukamaju
Cikakak
Cileungsing
Cikakak
Ridogalih
650,93
67,61
10,39
Cikakak
Margalaksana
642,56
28,58
4,45
Cikakak
Sirnarasa
4706,64
120,87
2,57
85114,40
2091,90
2,46
Rata-rata persen lahan terbangun
Sumber: Podes, 2010
Sebaran lahan terbangun di wilayah Growth Center Palabuhanratu dapat
dilihat pada gambar berikut:
GAMBAR 3 SEBARAN LAHAN TERBANGUN GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Sumber: Analisis Tim WJP-MDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010
6
C. Kondisi Aktivitas Ekonomi
Data Podes Provinsi Jawa Barat tahun 2010 menunjukkan bahwa aktivitas
ekonomi masyarakat Growth Center Palabuhanratu masih didominasi oleh
kegiatan pertanian. Kecuali Desa Kertajaya di Kecamatan Simpenan yang
sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor Pertambangan dan
Penggalian, masyarakat desa lainnya bekerja di sektor pertanian.
Meskipun cenderung bersifat agraris, sektor perikanan di Wilayah Growth
Center Palabuhanratu memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
TABEL 3
AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Kecamatan
Desa/ Kelurahan
Aktivitas Ekonomi
Masyarakat
CIEMAS
CIBENDA
Pertanian
CIEMAS
CIWARU
Pertanian
CIEMAS
TAMANJAYA
Pertanian
CIEMAS
MEKARJAYA
Pertanian
CIEMAS
CIEMAS
Pertanian
CIEMAS
GIRIMUKTI
Pertanian
CIEMAS
MANDRAJAYA
Pertanian
PELABUHAN RATU
CITARIK
Pertanian
PELABUHAN RATU
PELABUHANRATU
Pertanian
PELABUHAN RATU
CITEPUS
Pertanian
PELABUHAN RATU
CIBODAS
Pertanian
PELABUHAN RATU
BUNIWANGI
Pertanian
PELABUHAN RATU
CIKADU
Pertanian
PELABUHAN RATU
PASIRSUREN
Pertanian
PELABUHAN RATU
TONJONG
Pertanian
SIMPENAN
SIMPENAN
CIHAUR
KERTAJAYA
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
SIMPENAN
LOJI
Pertanian
SIMPENAN
CIDADAP
Pertanian
SIMPENAN
CIBUNTU
Pertanian
SIMPENAN
MEKARASIH
Pertanian
7
Kecamatan
Desa/ Kelurahan
Aktivitas Ekonomi
Masyarakat
CISOLOK
PASIRBARU
Pertanian
CISOLOK
CIKAHURIPAN
Pertanian
CISOLOK
CISOLOK
Pertanian
CISOLOK
KARANGPAPAK
Pertanian
CISOLOK
SIRNARESMI
Pertanian
CISOLOK
CICADAS
Pertanian
CISOLOK
CIKELAT
Pertanian
CISOLOK
GUNUNG KRAMAT
Pertanian
CISOLOK
GUNUNG TANJUNG
Pertanian
CISOLOK
CARINGIN
Pertanian
CIKAKAK
CIMAJA
Pertanian
CIKAKAK
CIKAKAK
Pertanian
CIKAKAK
SUKAMAJU
Pertanian
CIKAKAK
CILEUNGSING
Pertanian
CIKAKAK
RIDOGALIH
Pertanian
CIKAKAK
MARGALAKSANA
Pertanian
CIKAKAK
SIRNARASA
Sumber: Podes, 2010
Pertanian
D. Kondisi Ketersediaan Infrastruktur
Sarana Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan di Growth Center Palabuhanratu mencakup
rumah sakit, puskesmas inpres, puskesmas pembantu, puskesmas keliling,
dan posyandu. Pada tabel di bawah terlihat bahwa ketersediaan rumah
sakit hanya terdapat satu unit yaitu Rumah Sakit Tipe C di Kecamatan
Palabuhanratu (RSUD Palabuhanratu). Sesuai dengan arahan RTRWN,
Growth Center Palabuhanratu sebagai Pusat Kegiatan Nasional-Provinsi
membutuhkan rumah sakit umum minimal tipe B karena saat ini wilayah
Palabuhanratu masih merujuk pada rumah sakit di Kota Sukabumi.
8
TABEL 4
KETERSEDIAAN SARANA KESEHATAN TAHUN 2010
Kecamatan
Rumah
Sakit
Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Inpres
Pembantu
Keliling
Posyandu
Ciemas
0
2
6
2
73
Palabuhanratu
1
2
3
2
107
Simpenan
0
1
3
1
58
Cisolok
0
1
7
1
87
Cikakak
0
1
4
1
62
1
7
23
7
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka 2011
387
Jumlah
Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Growth Center Palabuhanratu
mencakup Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, dan SMA/SMK. Sekolah
Menengah Kejuruan yang terdapat di wilayah ini adalah jurusan teknik dan
bisnis. Untuk kedepannya, ada baiknya didirikan sekolah menengah
kejuruan dengan jurusan perikanan, mengingat potensi perikanan di
Growth Palabuhanratu sangatlah besar, sehingga tentunya membutuhkan
dukungan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
TABEL 5
KETERSEDIAAN SARANA PENDIDIKAN TAHUN 2010
Kecamatan
TK
SD
SMP
SMA
SMK
Ciemas
5
35
2
0
1
Palabuhanratu
5
36
5
3
6
Simpenan
1
33
4
2
1
Cisolok
1
42
5
1
1
Cikakak
4
22
3
0
0
16
168
19
6
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka 2011
9
Jumlah
Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan dan jasa di Growth Center Palabuhanratu meliputi
pasar/pertokoan, koperasi, dan bank. Salah satu sarana perdagangan dan
jasa yang memegang peranan penting dalam rangka pembangunan
wilayah adalah pasar. Berikut ini merupakan data pasar yang terdapat di
Growth Center Palabuhanratu.
9
TABEL 6
LOKASI DAN NAMA PASAR TRADISIONAL DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
No
Kecamatan
Pasar
Kecamatan
Pasar
Desa
5
1
Ciemas
-
2
Palabuhanratu
1
Pasar Ds. Ciemas
Pasar Ds. Ciwaru
Pasar
Ds.
Cibenda
Pasar
Ds.
Tamanjaya
Pasar
Desa
Girimukti
Pasar
Palabuhanratu
Pasar
Ds.
Tonjong
Pasar
Ds.Pasirsuren
Pasar
Ds.
Kertajaya
Pasar Ds. Cikadu
Pasar Ds. Cihaur
Pasar Ds. Cisolok
Pasar
Ds.
Cibareno
Pasar
Ds.
Cicadas
4
3
4
Simpenan
Cisolok
-
5
Cikakak
-
Nama Pasar
1
3
Lokasi
Ket.
Ciemas
Ciwaru
Cibenda
Tamanjaya
Girimukti
Palabuhanratu
Tonjong
Pasirsuren
Cigaru
Cikadu
Tipe
A
Cihaur
Cisolok
Cibareno
Cicadas
Sumber: RTRW Kabupaten Sukabumi 2010 – 2030
Dari kelima kecamatan di Growth Center Palabuhanratu, hanya terdapat 1
pasar kecamatan, yaitu Pasar Palabuhanratu. Pasar ini sangat berpotensi
untuk berkembang menjadi pasar yang maju dan menjadi akselerator
pertumbuhan ekonomi wilayah di sekitarnya. Pasar Palabuhanratu
memiliki daya dukung yang signifikan untuk perkembangan dan
keberlangsungan pasar, seperti cakupan penduduk, daya beli penduduk,
aksesibilitas, dan tingkat supply.
10
Air Bersih
Secara garis besar, pelayanan air bersih di Growth Center Palabuhanratu
meliputi sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan yang
dikelola oleh PDAM pada umumnya berada di ibu kota kecamatan. Sejauh
ini, sistem perpipaan PDAM hanya terdapat di Kecamatan Palabuhanratu.
Sedangkan kecamatan lainnya diarahkan untuk memanfaatkan seoptimal
mungkin air tanah dangkal dengan membuat sumur gali atau bor dan air
tanah.
Energi
Palabuhanratu memiliki sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
yang sampai saat ini masih dalam pembangunan. PLTU Palabuhanratu
terletak di Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu dengan lahan seluas
86,2 Ha dan berkapasitas 3 x 350 megawatt. PLTU Palabuhanratu mulai
dibangun pada tahun 2010 dengan target pembangunan selama 3 – 4
tahun. PLTU Palabuhanratu ditargetkan sudah bisa berfungsi pada tahun
2013 untuk pasokan listrik di Pulau Jawa dan Bali. Dengan mulai
beroperasinya PLTU Palabuhanratu, diharapkan kebutuhan listrik di Pulau
Jawa dan Bali dapat tercukupi sehingga tidak ada pemadaman listrik
bergilir maupun kurang pasokan.
GAMBAR 4 PLTU PALABUHANRATU
Persampahan
Pengelolaan persampahan di Growth Center Palabuhanratu dilayani oleh
TPA Cimenteng dengan cakupan pelayanan sebesar 39.285 jiwa. Jumlah
sarana prasarana persampahannya mencakup 8 truk sampah, 54 TPS, 18
kontainer, dan 1 TPA.
11
Satu-satunya TPA yang terdapat di Wilayah Growth Center Palabuhanratu
adalah TPA Cimentang, yang berlokasi di Kecamatan Cikembar dengan
jarak 37 km dari pusat Kota Palabuhanaru.Rata-rata sampah yang
tertampung per harinya di TPA ini mencapai 103 m3, dengan daerah
pelayanan meliputi Wilayah Sukabumi (Kecamatan Sukabumi, Sukaraja,
Cisaat, Kadudampit, Ganunggurung, dan Citayam), Wilayah Cibadak
(Kecamatan Cibadak, Cicantayan, Nagrak dan Cikembar), serta Wilayah
Palabuhanratu (Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak dan Simpenan).
Saat ini, usia pakai TPA Cimentang sudah habis. Sehingga ada kebutuhan
mendesak untuk menyediakan TPA baru guna menampung sampah di
Wilayah Kabupaten Sukabumi secara umum, dan di Growth Center
Palabuhanratu secara khusus.
Transportasi
Ruas Jalan
Ruas jalan yang terdapat di Growth Center Palabuhanratu meliputi jalan
nasional dan jalan provinsi sebagai berikut:
Jalan Nasional
- Cisolok – Karang Hawu : 5.518 km
- Jalan Raya Cisolok (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 3.012 km
- Jalan Raya Citepus (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 4.166 km
- Jalan Kidang Kencana (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 1.887
km
- Jalan Siliwangi (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 1.177 km
- Jalan Raya Palabuhanratu (Palabuhanratu – Bagbagan): 3.749 km
Jalan Provinsi
- Cibadak – Cikidang – Palabuhanratu: 35.810 km
- Jalan Bhayangkara (Palabuhanratu): 3.390 km
12
GAMBAR 5 PETA JARINGAN TRANSPORTASI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Sumber: GIS Tim WJPMDM, 2012
Terminal
Saat ini belum ada terminal yang memadai untuk kebutuhan Growth
Center Palabuhanratu, Sesuai dengan arahan RTRWN, Growth Center
Palabuhanratu sebagai Pusat Kegiatan Nasional-Provinsi membutuhkan
terminal minimal tipe B.
Pelabuhan Laut
Pelabuhan laut di Kabupaten Sukabumi umumnya adalah pelabuhan
perikanan. Pelabuhan perikanan merupakan sarana dalam berbagai
aktivitas perkanan yang memiliki peran penting sebagai fasilitator yang
menyediakan jasa pelayanan dan berbagai kebutuhan melaut bagi para
pelaku perikanan (nelayan) baik pelaku perikanan secara perorangan
maupun yang tergabung dalam suatu organisasi seperti perusahaan dan
kelompok nelayan.
Di Growth Center Palabuhanratu terdapat 3 (tiga) lokasi, yaitu TPI Ciwaru
di Kecamatan Ciemas, TPI Cisolok di Kecamatan Cisolok, dan Pelabuhan
13
Perikanan Nusantara Palabuhanratu yang rencananya akan ditingkatkan
statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera. Peningkatan status
menjadi pelabuhan perikanan samudera dapat mempermudah ekspor ikan
dari Kabupaten Sukabumi. Pelabuhan Perikanan Samudera Palabuhanratu
direncanakan memilki rute pelayanan internasional dengan moda
angkutan kapal-kapal besar, dengan begitu kegiatan ekspor tidak harus
melewati Jakarta terlebih dahulu.
Pelabuhan laut di Kecamatan Ciemas dan Cisolok saat ini digunakan
sebagai tempat berlabuh kapal-kapal ikan kecil dan sebagai Tempat
Pelelangan Ikan (TPI). Angkutan yang digunakan berupa perahu/kapal,
perahu tanpa motor, perahu dengan motor tempel, dan kapal motor.
Adapaun rute pelayanan yang dilalui umumnya masih terbatas di sekitar
wilayah laut Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya.
GAMBAR 6 PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU
KONDISI KHUSUS LIMA KECAMATAN DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Pada tahun 2012, tim WJPMDM telah melakukan analisis lebih lanjut untuk
memahami karakteristik spesifik dari kelima kecamatan di Wilayah Growth Center
Palabuhanratu. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode skoring
untuk 6 (enam) indikator utama di setiap desa, di masing-masing kecamatan di
Wilayah Growth Center Palabuhanratu. Keenam indikator yang digunakan dalam
analisis ini meliputi: indikator kependudukan, persentase lahan terbangun,
topografi, ketersediaan infrastruktur transportasi dan infrastruktur lainnya, serta
kegiatan ekonomi masyarakat. Hasil analisis ini selanjutnya menunjukkan posisi
relatif dari setiap desa di kelima kecamatan di Wilayah Growth Center. Untuk lebih
jelasnya, lihat tabel skoring berikut:
14
TABEL 7
SKOR WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Kecamatan
Ciemas
Pelabuhan
Ratu
Simpenan
Cisolok
Cikakak
Desa
Cibenda
Ciwaru
Tamanjaya
Mekarjaya
Ciemas
Girimukti
Mandrajaya
Citarik
Pelabuhanratu
Citepus
Cibodas
Buniwangi
Cikadu
Pasirsuren
Tonjong
Cihaur
Kertajaya
Loji
Cidadap
Cibuntu
Mekarasih
Pasirbaru
Cikahuripan
Cisolok
Karangpapak
Sirnaresmi
Cicadas
Cikelat
Gunung Kramat
Gunung Tanjung
Caringin
Cimaja
Cikakak
Sukamaju
Cileungsing
Ridogalih
Skor 1
Skor 2
Skor 3
49,86
51,83
38,57
47,70
33,73
22,87
27,40
108,91
173,97
60,08
40,42
52,45
49,88
41,13
36,61
38,59
57,52
60,82
87,64
25,72
28,88
41,20
36,76
49,94
44,32
30,61
29,57
48,18
24,62
18,92
35,43
38,69
35,36
34,27
28,69
31,36
62,49
0,00
63,60
37,37
38,40
18,59
27,30
24,09
114,66
32,47
69,64
70,90
40,62
37,67
14,80
31,63
28,38
22,30
95,88
20,60
50,60
30,07
33,02
43,27
43,88
13,74
14,20
39,23
23,53
20,41
29,57
33,94
81,52
43,93
80,73
52,47
26,92
19,89
30,84
47,13
47,73
22,44
53,70
10,39
10,19
28,32
36,86
28,95
30,52
47,53
29,06
45,14
24,47
10,30
20,58
11,94
3,39
33,01
11,91
28,50
23,01
26,27
12,98
42,74
19,60
7,95
31,53
35,37
26,08
47,97
26,87
44,41
15
Skor 4
10
10
10
10
10
10
10
70
100
100
10
40
70
70
70
70
100
70
70
10
10
70
70
100
100
40
40
40
40
10
10
70
70
10
10
10
Skor 5
35
85
70
35
65
35
70
85
100
80
65
85
85
65
85
50
100
70
85
70
70
85
85
100
80
70
70
70
70
70
70
85
85
70
85
70
Skor 6
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
45
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Total
Skor
214,27
196,73
243,01
207,19
224,86
138,90
218,40
328,39
528,82
330,87
251,92
307,30
306,01
291,33
265,46
265,36
355,38
263,42
389,11
168,26
192,87
289,28
266,68
351,70
321,21
210,63
196,75
270,14
207,75
157,28
206,52
293,00
327,96
236,17
261,29
238,24
No
Kecamatan
Desa
Skor 1
Skor 2
Skor 3
Skor 4
Skor 5
Skor 6
37
Margalaksana
20,66
22,29
30,50
10
50
30
38
Sirnarasa
34,22
61,80
11,71
10
70
30
Skor Rata-Rata
45,19
41,30
27,54
43,16
73,03
30,39
Keterangan:
Skor 1 = Skor Kependudukan; Skor 2 = Skor Lahan Terbangun; Skor 3 = SkorTopografi; Skor
4 = Skor Ketersediaan Infrastruktur Jalan; Skor 5 = Skor Ketersediaan Infrastruktur Lainnya;
Skor 6 = Skor Aktivitas Ekonomi Masyarakat
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Apabila diurutkan, hasil dari tabel skoring tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 8
SORTING TOTAL SKOR WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Rangking
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kecamatan
Pelabuhan Ratu
Simpenan
Simpenan
Cisolok
Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu
Cikakak
Cisolok
Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu
Cikakak
Pelabuhan Ratu
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Pelabuhan Ratu
Simpenan
Simpenan
Cikakak
Pelabuhan Ratu
Ciemas
Cikakak
Cikakak
Desa
Pelabuhanratu
Cidadap
Kertajaya
Cisolok
Citepus
Citarik
Cikakak
Karangpapak
Buniwangi
Cikadu
Cimaja
Pasirsuren
Pasirbaru
Cikelat
Cikahuripan
Tonjong
Cihaur
Loji
Cileungsing
Cibodas
Tamanjaya
Ridogalih
Sukamaju
16
Total Skor
528,82
389,11
355,38
351,70
330,87
328,39
327,96
321,21
307,30
306,01
293,00
291,33
289,28
270,14
266,68
265,46
265,36
263,42
261,29
251,92
243,01
238,24
236,17
Total
Skor
163,46
217,73
260,62
Rangking
Kecamatan
24
Ciemas
25
Ciemas
26
Cikakak
27
Ciemas
28
Cisolok
29
Cisolok
30
Ciemas
31
Cisolok
32
Cisolok
33
Ciemas
34
Simpenan
35
Simpenan
36
Cikakak
37
Cisolok
38
Ciemas
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Desa
Ciemas
Mandrajaya
Sirnarasa
Cibenda
Sirnaresmi
Gunung Kramat
Mekarjaya
Caringin
Cicadas
Ciwaru
Mekarasih
Cibuntu
Margalaksana
Gunung Tanjung
Girimukti
Total Skor
224,86
218,40
217,73
214,27
210,63
207,75
207,19
206,52
196,75
196,73
192,87
168,26
163,46
157,28
138,90
Sebagai bentuk pendetailan dari kondisi yang digambarkan oleh tabel di atas,
berikut adalah gambaran lebih lanjut dari masing-masing kecamatan dan desa di
dalamnya.
17
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Ciemas
KECAMATAN CIEMAS
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Cibenda
Desa Ciwaru
Desa Tamanjaya
Desa Mekarjaya
Desa Ciemas
Desa Girimukti
Desa Mandrajaya
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
GAMBAR 7 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CIEMAS DENGAN
RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Kecamatan Ciemas belum
tersebar merata, sebagian penduduk terkonsentrasi di Desa Ciwaru, dan sebagian
besar penduduk di desa-desa di Kecamatan Ciemas skornya masih di bawah rata-
18
rata skor Growth Center Palabuhanratu. Skor lahan terbangun Kecamatan Ciemas
belum terlalu tinggi, terkecuali untuk Desa Cibenda dan Tamanjaya yang skornya
cukup tinggi.
Bila disandingkan dengan skor topografi, masih ada beberapa desa yang bisa
dikembangkan, salah satunya Desa Mandrajaya, Ciemas, dan Mekarjaya. Di sisi
lain, skor infrastruktur jalan dan perumahan permukiman di Kecamatan Ciemas
sangat kecil, hal ini menandakan bahwa di daerah tersebut masih minim akan
infrastruktur jalan dan perumahan. Oleh karena itu, kedepannya dibutuhkan
peningkatan pembangunan jalan dan perumahan penduduk, karena jika dilihat
dari kondisi topografinya masih memungkinkan untuk dikembangkan, terutama di
Desa Tamanjaya, Desa Mekarjaya, Desa Ciemas, dan Desa Mandrajaya.. Skor
aktivitas ekonomi di Kecamatan Ciemas juga masih kecil, berarti kegiatan ekonomi
di sana belum berkembang, terlihat dari rata-rata skornya yang rendah, yaitu 20.
19
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Palabuhanratu
KECAMATAN PALABUHANRATU
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Citarik
Desa Pelabuhanratu
Desa Citepus
Desa Cibodas
Desa Buniwangi
Desa Cikadu
Desa Pasirsuren
Desa Tonjong
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
GAMBAR 8 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN PALABUHANRATU
DENGAN RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
20
Jika dilihat gambar di atas, terlihat bahwa perkembangan Desa Palabuhanratu jauh
melebihi desa-desa lainnya di Kecamatan Palabuhanratu, disusul oleh Desa Citarik,
Buniwangi, dan Citepus. Persebaran penduduk di kecamatan ini belum merata.
Sebagian besar penduduk terkonsentrasi di Desa Palabuhanratu dan Citarik. Lahan
terbangun di Kecamatan Palabuhanratu juga belum begitu berkembang. Jika
dilihat skor topografinya, memang Kecamatan Palabuhanratu terbatas untuk
mengembangkannya, karena skornya yang kecil, rata-rata di bawah 40.
Infrastruktur jalan baru berkembang di Desa Palabuhanratu dan Citepus. Begitu
juga dengan infrastruktur permukiman dan perumahan. Skor aktivitas ekonomi di
Kecamatan Palabuhanratu pun nilainya kecil. Belum begitu banyak aktivitas
perekonomian yang berkembang di kecamatan tersebut, sekalipun di Desa
Palabuhanratu yang umumnya lebih berkembang dibandingkan dengan desa-desa
lain.
21
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Simpenan
KECAMATAN SIMPENAN
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Cihaur
Desa Loji
Desa Cibuntu
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
Desa Kertajaya
Desa Cidadap
Desa Mekarasih
GAMBAR 9 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN SIMPENAN DENGAN
RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Dilihat dari gambar di atas, kondisi Kecamatan Simpenan cukup beragam di tiap
desanya. Beberapa desa memiliki skor di atas rata-rata Growth Center
Palabuhanratu, seperti Desa Kertajaya, Cidadap, dan Loji. Persebaran penduduk di
kecamatan ini belum begitu merata, sebagian besar masih terkonsentrasi di Desa
Cidadap. Begitu juga dengan lahan terbangun di sana. Beberapa desa masih minim
lahan terbangun padahal jika dilihat dari skor topografinya, masih ada yang
22
berpotensi untuk dikembangkan, seperti Desa Cihaur. Infrastruktur jalan yang
paling berkembang berada di Desa Kertajaya, Cidadap, Cihaur, dan Loji. Sementara
itu desa lainnya masih berada di bawah rata-rata. Jika dilihat dari skor
topografinya, memang sebagian besar desa-desa di Kecamatan Simpenan skornya
cukup rendah, sehingga dalam perkembangannya memiliki keterbatasan. Begitu
juga dengan infrastruktur perumahan dan permukiman, skor paling tinggi berada
di Desa Kertajaya dan Cidadap. Aktivitas ekonomi di Kecamatan Simpenan paling
berkembang adalah di Desa Cidadap. Sedangkan desa-desa lainya memiliki skor
hampir sama dengan skor rata-rata Growth Center Palabuhanratu.
23
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Cisolok
KECAMATAN CISOLOK
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Pasirbaru
Desa Cikahuripan
Desa Cisolok
Desa Karangpapak
Desa Sirnaresmi
Desa Cicadas
Desa Cikelat
Desa Gunung Kramat
Desa Gunung Tanjung
Desa Caringin
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
GAMBAR 10 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CISOLOK DENGAN
RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
24
Berdasarkan gambar di atas, kondisi desa-desa di Kecamatan Cisolok nyaris sama.
Penduduk Kecamatan Cisolok hampir tersebar merata di setiap desanya. Lahan
terbangun di Kecamatan Cisolok tergolong masih sedikit dan skornya masih berada
di bawah rata-rata Growth Center Palabuhanratu, kecuali Desa Karangpapak dan
Cisolok yang nilainya sama dengan rata-rata Growth Center Palabuhanratu.
Infrastruktur jalan di beberapa desa sudah mulai berkembang, terutama di Desa
Karangpapak, Desa Pasirbaru, Desa Cikahuripan, dan Desa Cisolok. Sementara di
desa lainnya belum terlalu berkembang dan nilainya masih di bawah rata-rata.
Infrastruktur permukiman dan perumahan sudah mulai banyak, dan sebagian
besar memiliki skor di atas rata-rata. Akan tetapi aktivitas ekonomi yang terjadi di
kecamatan tersebut belum begitu berkembang. Skor topografi di Kecamatan
Simpenan memang nilainya tidak terlalu tinggi, akan tetapi masih memungkinkan
untuk dikembangkan di beberapa desa, seperti Desa Cikelat.
25
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Cikakak
KECAMATAN CIKAKAK
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Cimaja
Desa Sukamaju
Desa Ridogalih
Desa Sirnarasa
Desa Cikakak
Desa Cileungsing
Desa Margalaksana
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
GAMBAR 11 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CIKAKAK DENGAN
RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Berdasarkan gambar di atas, kondisi desa-desa di Kecamatan Cikakak cukup
beragam. Persebaran penduduk di kecamatan ini hampir merata di tiap desanya,
namun skornya masih berada di bawah skor rata-rata Growth Center
Palabuhanratu. Lahan terbangun di Kecamatan Cikakak cukup berkembang untuk
beberapa desa, seperti Desa Cileungsing, Cikakak, Sukamaju, dan Sirnarasa, akan
tetapi masih terbatas di beberapa desa lainnya, seperti Desa Margalaksana dan
Cimaja. Infrastruktur jalan di Kecamatan Cikakak hanya terkonsentrasi di Desa
Cikakak dan Desa Cimaja, sedangkan di desa lainnya infrastruktur jalan yang
26
tersedia masih sangat minim, terutama di Desa Sirnaras, Margalaksana, dan
Ridogalih. Padahal, Desa Sirnarasa dan Ridogalih ini sudah banyak lahan terbangun
akan tetapi kurang penyediaan akses jalannya. Hal ini harus segera diatasi karena
dapat berpengaruh kepada kegiatan ekonomi di kedua desa tersebut. Infrastruktur
perumahan dan permukiman juga sudah cukup berkembang, terutama di Desa
Cileungsing, Cikakak, Cimaja, Sirnarasan, dan Sukamaju. Sedangkan untuk Desa
Margalaksana perlu ditingkatkan kembali. Aktivitas ekonomi di Kecamatan Cikakak
tergolong masih rendah, sama seperti keempat kecamatan lainnya.
Kondisi Pembangunan di Lima Kecamatan di Growth Center Palabuhanratu
GROWTH CENTER PALABUHANRATU
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
800
700
600
500
400
300
200
100
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
KECAMATAN CIEMAS
KECAMATAN PELABUHANRATU
KECAMATAN SIMPENAN
KECAMATAN CISOLOK
KECAMATAN CIKAKAK
GAMBAR 12 NILAI TOTAL DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kecamatan yang paling berkembang
adalah Kecamatan Palabuhanratu. Sebagian besar penduduk berada di Kecamatan
27
Palabuhanratu. Sedangkan lahan terbangun di sana paling banyak berada di
Kecamatan Palabuhanratu dan Kecamatan Cikakak. Infrastruktur jalan cukup
berkembang di Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan
Cisolok. Sedangkan Kecamatan Cikakak dan Kecamatan Ciemas masih minim
infrastruktur jalan. Padahal Kecamatan Cikakak memiliki lahan persentase lahan
terbangun yang cukup tinggi. Seharusnya hal ini diimbangi dengan penyediaan
aksesibilitas yang memadai. Infrastruktur perumahan dan permukiman juga sudah
berkembang hampir di semua kecamatan. Di sisi lain, skor topografi Growth Center
Palabuhanratu memang tidak terlalu tinggi, sehingga jika ingin dikembangkan
harus memperhatikan faktor-faktor lain, seperti kerentanan bencana.
28
ISU DAN PERMASALAHAN
Wilayah Growth Center Palabuhanratu merupakan salah satu pusat pertumbuhan
yang akan mendorong perkembangan di Jawa Barat bagian selatan. Dalam
perkembangannya, terdapat beberapa isu-isu Growth Center Palabuhanratu yang
perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
Transportasi, meliputi:
Minimnya aksesibilitas transportasi regional
Kurang memadainya infrastruktur jalan di wilayah Growth Center
Palabuhanratu, khususnya di Palabuhanratu. Hal ini menjadi faktor
utama minimnya tingkat hunian hotel di kawasan objek wisata
Pantai Palabuhanratu.
Peningkatan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu menjadi
Pelabuhan Perikanan Samudera Palabuhanratu.
Pembangunan terminal tipe B
Pembangunan pelabuhan umum dan pelabuhan wisata
Sosial Kependudukan, meliputi:
Persebaran penduduk belum merata di tiap kecamatan
Tingkat pendidikan masyarakat Growth Center Palabuhanratu tidak
terlalu tinggi
Sehubungan dengan rencana Pembangunan dan pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera, tentunya memerlukan dukungan
sumber daya manusia yang berkualitas dan berkapasitas tertentu
yang saat ini belum tentu dimiliki oleh masyarakat Growth Center
Palabuhanratu
Infrastruktur strategis lainnya, meliputi:
Kebutuhan TPA untuk melayani wilayah Growth Center
Palabuhanratu
Belum terdapatnya rumah sakit tipe B di wilayah Growth Center
Palabuhanratu
Manajemen persampahan yang belum terkelola dengan baik
Perumahan kumuh (slum dan squatter)
29
-
-
Infrastruktur permukiman, seperti TPPST, TPPSA, jaringan air bersih,
instalasi air bersih, jaringan air kotor, jaringan drainase, dan sarana
olahraga
Fasilitas perdagangan (mall, pasar, supermarket, minimarket, dan
pergudangan)
Potensi Komoditas
Palabuhanratu memiliki potensi wisata yang banyak dan beragam,
seperti wisata alam, wisata bahari, dan wisata budaya. Potensi
ombaknya yang besar dapat menarik wisatawan untuk berselancar
disana.
Produksi perikanan yang besar dan telah menjadi komoditas ekspor
tetap ke Korea Selatan (ikan layur) dan Jepang (ikan tuna).
30
POTENSI DAN KEUNGGULAN WILAYAH
POTENSI PERIKANAN TANGKAP LAUT
Sektor perikanan laut telah dianggap sebagai aktivitas ekonomi utama yang
berpotensi untuk dikembangkan di Growth Center Palabuhanratu. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki akses pada kawasan
penangkapan ikan di laut yang memiliki kekayaan dan keunikan jenis ikan. Jenis
ikan yang telah menjadi komoditas ekspor tetap adalah ikan layur untuk diekspor
ke Korea Selatan dan ikan tuna untuk diekspor ke Jepang melalui Jakarta.
GAMBAR 13 DISTRIBUSI IKAN DARI PPN PALABUHANRATU 209
Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009
Pada bagan di atas dapat dilihat bahwa di tahun 2009 Pelabuhan Perikanan Laut
Nusantara Palabuhanratu telah menghasilkan ikan sebesar 8,7 ton, walaupun
sebesar 4,8 ton masih dibawa melalui jalan darat. Besaran produksi ini dapat
meningkat signifikan apabila status PPN ditingkatkan menjadi Pelabuhan Perikanan
Samudera, yang berarti fasilitas pelabuhan yang lebih lengkap sehingga bisa
31
disinggahi kapal-kapal perikanan yang jauh lebih besar, serta memungkinkan untuk
disinggahi oleh kapal-kapal asing.
Melalui bagan yang sama dapat dilihat bahwa pada saat ini pun sektor perikanan di
Palabuhanratu sudah mulai memiliki orientasi basis/ekspor, baik untuk cakupan
regional maupun internasional (melalui Jakarta). Potensi ini masih dibatasi
terutama oleh hambatan transportasi, yaitu ekspor ke luar negeri masih melalui
jalan darat lewat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
2.500.000
1.922.426
2.030.657
2.000.000
1.912.369
2.017.417
1.500.000
KG
1.383.673
1.000.000
905.615
793.813
500.000
408.717
393.246
221.519
124.921
193.741 177.972
177.926
104.628 86.183
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
TAHUN
GAMBAR 14 PERKEMBANGAN PRODUKSI IKAN TUNA DI PPN PALABUHANRATU
Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009
Melalui bagan berikutnya dapat dilihat bahwa produksi ikan tuna terus meningkat
tahun ke tahun. Seperti telah diketahui, jenis ikan tuna merupakan salah satu jenis
ikan laut yang paling diminati sebagai komoditas ekpor, selain itu juga memiliki
nilai jual yang tinggi. Akan tetapi penangkapan ikan tuna membutuhkan fasilitas
kapal nelayan dengan ukuran besar dan modern, oleh karena itu pengembangan
sektor perikanan laut tangkap di Palabuhanratu juga harus seiring dengan
pengembangan fasilitas penangkapan ikan (kapal nelayan).
32
GAMBAR 15 PERKEMBANGAN NILAI PRODUKSI IKAN DI PPN PALABUHANRATU
Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009
Melalui bagan terakhir pada bagian ini, dapat dilihat bahwa nilai uang produksi
ikan di PPN Palabuhanratu tidak dapat dianggap kecil, sejak didirikannya PPN
Palabuhanratu pada tahun 2003, nilai produksi ikan terus meningkat signifikan
hingga mencapai nilai total 110 milyar rupiah pada tahun 2009. Nilai ini sedikit
banyak dapat menunjukkan betapa besarnya potensi sektor perikanan di Growth
Center Palabuhanratu, yang juga dapat menjadi sektor andalan untuk pusat
pertumbuhan ini.
POTENSI PARIWISATA
Growth Center Palabuhanratu merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Barat
karena memiliki potensi objek dan daya tarik wisata yang bervariasi mulai dari
wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus. Banyaknya objek dan daya
tarik wisata yang terdapat di wilayah ini sangat potensial untuk menunjang
perokonomian wilayah Growth Center Palabuhanratu. Berdasarkan materi teknis
RTRW Kabupaten Sukabumi Tahun 2010 – 2030, potensi wisata di Growth Center
Palabuhanratu terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu potensi wisata budaya, potensi
wisata alam, dan potensi wisata buatan.
33
Pariwisata Budaya, meliputi:
- Kawasan wisata budaya di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Cikakak
(Kampung Cipta Gelar dan Cipta Rasa), dan Kecamatan Simpenan.
Pariwisata Alam, meliputi:
- Kawasan wisata bahari di Kawasan Wisata Palabuhanratu dan
sekitarnya, Kawasan Pantai Simpenan
- Kawasan ekowisata di sekitar Teluk Palabuhanratu yang mencakup
daerah pesisir di Kecamatan Cisolok, Kecamatan Palabuhanratu, dan
Kecamatan Cikakak.
- Kawasan wisata sungai di Kecamatan Simpenan
- Kawasan wisata argo di Kecamatan Ciemas
Pariwisata Minat Khusus, meliputi:
- Kawasan wisata spa di Kecamatan Cisolok
GAMBAR 16 POTENSI PARIWISATA GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Pada umumnya, wisatawan yang datang ke Palabuhanratu berasal dari DKI Jakarta
dan Jawa Barat bagian Barat. Namun dengan adanya kegiatan wisata minat khusus
34
dan petualangan, seperti menyelam dan berselancar di Pantai Cimaja, wisatawan
dari luar negeri juga mulai banyak yang berdatangan.
Penetapan Kota Palabuhanratu sebagai Ibukota Kabupaten Sukabumi diharapkan
dapat mempercepat perkembangan wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya,
umumnya Jawa Barat bagian selatan. Saat ini kondisi sarana dan prasarana
transportasi secara umum sudah memadai, tetapi masih diperlukan peningkatan
lebih lanjut untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Perkembangan Pariwisata di Kawasan Palabuhanratu saat ini berada pada tahap
inisiasi menuju tahap pengembangan lebih lanjut. Upaya yang telah dilakukan
untuk meningkatkan daya tarik dan keamanan kawasan adalah dengan
membentuk TP3TP (Tim Pelestarian dan Penataan Pesisir dan Teluk
Palabuhanratu), kegiatan Jumat Bersih, maupun pembentukan balawisata (badan
penyelamant wisata tirta – semacam baywatch life guard).
GAMBAR 17 OBJEK WISATA DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: RIPPDA Provinsi Jawa Barat 2005
Objek wisata lainnya yang berkembang berhubungan dengan keunikan bentukan
fisik alam dari wilayah Palabuhanratu, yaitu di samping pada bagian Barat
35
merupakan kawasan pesisir pantai, bagian Utara dan Timur wilayah Palabuhanratu
merupakan kawasan perbukitan dan hutan yang juga memiliki daya tarik seperti
kawasan perkebunan teh, pemandian air panas, dan wisata arus sungai yang lebih
dikenal dengan kawasan Citarik.
Berbagai potensi objek wisata alam dan buatan manusia juga citra pariwisata yang
telah terbangun selama ini, yang berkumpul dalam wilayah Growth Center
Palabuhanratu merupakan potensi pariwisata yang sekiranya dapat dijadikan
sebagai sektor ekonomi utama selain perikanan untuk mendorong perkembangan
wilayah ini.
KEUNGGULAN WILAYAH
Berikut ini adalah keunggulan wilayah yang dimiliki oleh Growth Center
Palabuhanratu. Keunggulan-keunggulan tersebut dikelompokan dalam tiga jenis
keunggulan, yaitu absolute advantage, comparative advantage, dan competitive
advantage. Absolute advantage atau keunggulan absolut dapat diartikan sebagai
keunggulan yang dimiliki suatu wilayah dari keberadaan sumber daya alam dan
sejarah yang dimilikinya dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain.
Sedangkan comparative advantage atau keunggulan komparatif yaitu keunggulan
yang dimiliki suatu wilayah karena memiliki sumber daya produksi yang lebih
banyak/unggul dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain. Adapun yang
dimaksud dengan competitive advantage atau keunggulan kompetitif yaitu
keunggulan yang dimiliki suatu wilayah karena sudah berpengalaman atau karena
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menciptakan keunggulan
dalam persaingan antar wilayah.
Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)
Keunggulan absolut yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu adalah
potensi wisatanya yang beragam, seperti wisata alam, wisata bahari, dan wisata
budaya. Kawasan Palabuhanratu memiliki topografi yang khas dicirikan dengan
perpaduan antara laut, pantai, dan perbukitan. Ciri-ciri kawasan pesisir
Palabuhanratu adalah sebagai berikut:
Gelombang airnya yang kuat dan tinggi. Hal ini merupakan daya tarik
utama bagi para wisatawan yang hobi berselancar (surfing) karena
ketinggian gelombangnya cukup stabil. Beberapa tempat surfing yang
36
sering dikunjungi wisatawan adalah Batu Guram, Karang Sari, Cimaja,
Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, dan Ombak Tujuh.
Keindahan alam berupa batu-batu karang yang menjorok ke laut. Di atas
batu karang ini, wisatawan dapat duduk-duduk sambil memancing.
Pantai pasir. Sebagian besar pantai di Kawasan Palabuhanratu
merupakan pantai berpasir halus.
Pemandangan eksotik karena letak bukit yang berhadapan langsung
dengan pantai.
Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu
adalah potensi perikanan tangkap yang cukup besar dan tergolong potensial untuk
diekspor ke luar negeri. Hampir 80% hasil tangkapan ikan tuna dari perairan Teluk
Palabuhanratu diekspor ke berbagai negara asia, seperti Jepang, Korea Selatan,
dan China. Potensi perikanan ini juga didukung dengan sumber daya manusia di
Growth Center Palabuhanratu yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai
nelayan.
Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)
Salah satu keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu
yaitu penetapan Palabuhanratu menjadi kawasan minapolitan di Jawa Barat.
Palabuhanratu merupakan salah satu penghasil ikan laut terbesar di Jawa Barat.
Selain itu, di lokasi ini juga terdapat Pelabuhan Perikanan Nusantara yang
rencananya akan ditingkatkan statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera.
Hal ini merupakan keunggulan tersendiri yang dapat dimanfaatkan oleh Growth
Center Palabuhanratu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
37
KONSEP AWAL PENGEMBANGAN
GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Dengan merespon berbagai isu dan permasalahan serta mengoptimalkan
keunggulan-keunggulan di Growth Center Palabuhanratu, maka disusunlah konsep
pengembangan Growth Center Palabuhanratu sebagai penghela percepatan
pembangunan di Jawa Barat, khususnya Jawa Barat bagian selatan. Berdasarkan
keunggulan yang paling potensial, konsep pengembangan yang diusung yaitu
Growth Ce ter Palabuha ratu dike ba gka sebagai Pusat Pertu buha
berbasis “ektor Pariwisata da Perika a .
Sebagai pusat pertumbuhan, di Growth Center Palabuhanratu akan dikembangkan
berbagai infrastruktur dengan skala pusat pertumbuhan yang memadai dan dapat
mengakomodasi perekonomian serta aktivitas penduduk, antara lain:
Penyediaan jaringan transportasi regional dan lokal, serta sistem
angkutan umum yang akan menghubungkan pusat-pusat kegiatan untuk
mengakomodasi pergerakan penduduk dan juga wisatawan.
Penyediaan perumahan layak huni
Pelayanan infrastruktur sesuai dengan standar pusat pertumbuhan
Fasilitas kesehatan
Fasilitas pendidikan
Fasilitas peribadatan
Fasilitas perdagangan dan jasa
Wisata dan rekreasi
Fasilitas sosial
Peningkatan kualitas pelayanan air bersih, penanganan persampahan,
drainase, dll
Sebagai Growth Center berbasis sektor pariwisata, maka Palabuhanratu akan
mengembangkan sektor unggulan pariwisata dengan fokus penciptaan pelayanan
jasa pariwisata yang berstandar nasional dan internasional. Palabuhanratu
memiliki potensi wisata yang bermacam-macam. Salah satu keunggulan yang
dimiliki kawasan wisata Palabuhanratu adalah ombaknya yang besar sehingga
seringkali dipakai berselancar oleh para wisatawan.
38
Untuk mendukung konsep tersebut, Growth Center Palabuhanratu perlu
menyediakan fasilitas pariwisata bertaraf internasional untuk mengakomodasi
kegiatan pariwisata dan ekonomi di dalamnya, antara lain:
Infrastruktur transportasi regional untuk akses wisatawan: akses jalan
raya, pengembangan terminal, dan pelabuhan.
Peningkatan dan perbaikan aksesibilitas ke kawasan pariwisata
Fasilitas perdagangan yang memadai, meliputi pasar, swalayan, toko
souvenir, dan lain-lain
Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata, seperti
restoran, rumah makan, dan hotel bertaraf internasional, pusat informasi
pariwisata, dan lain-lain.
Sebagai Growth Center berbasis perikanan, Palabuhanratu telah didukung oleh
berbagai kebijakan, salah satunya adalah penetapan Palabuhanratu sebagai
kawasan minapolitan pada tahun 2010. Penetapan ini juga didukung dengan
adanya rencana pembangunan PPS Palabuhanratu. Pembangunan PPS
Palabuhanratu merupakan salah satu dukungan pemerintah pusat terhadap sektor
perikanan agar hasil perikanan tangkap Palabuhanratu yang diekspor tidak perlu
melewati Jakarta terlebih dahulu. Hal ini dilakukan berdasarkan berbagai
pertimbangan, salah satunya adalah pertimbangan di bidang cakupan pelayanan.
PPS Palabuhanratu nantinya akan memiliki daerah operasional pelayanan kapal
ikan yang lebih luas daripada PPN. Daerah operasional PPN hanya meliputi
Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Laut Teritorial, sedangkan PPS mampu
juga melayani kapal ikan yang beroperasi di Zona Perairan Internasional.
Sebagai salah satu kawasan minapolitan di Jawa Barat, Palabuhanratu harus
didukung dengan kesiapan masyarakatnya dalam menjalankan peran
Palabuhanratu sebagai kawasan minapolitan. Growth Center Palabuhanratu
tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan berkapasitas
di bidang perikanan sehingga dalam keberjalanannya sebagai kawasan
minapolitan, masyarakat dapat memanfaatkan potensi dan peluang yang dimiliki
Palabuhanratu dengan sebaik-baiknya.
Salah satu cara membangun kesiapan masyarakat yaitu dengan upaya peningkatan
kualitas dan kapasitas sumber daya manusia. Upaya peningkatan kualitas dan
kapasitas SDM dapat dilakukan salah satunya dengan program-program
39
pendidikan dan pelatihan (baik yang bersifat formal maupun non formal) bagi
masyarakat. Salah satu program yang dapat diadakan adalah dengan pembelajaran
bahasa asing untuk masyarakat Growth Center Palabuhanratu, serta keterampilan
bekerja di sektor perikanan. Dukungan lainnya juga dapat berupa pembangunan
sekolah kejuruan dan perguruan tinggi khusus sektor perikanan untuk
menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan berkapasitas tinggi di bidang
perikanan.
Di sisi lain, pengembangan konsep Growth Center Palabuhanratu harus
terintegrasi dengan penerapan konsep minapolitan di Growth Center
Palabuhanratu. Konsep minapolitan Palabuhanratu akan dilaksanakan melalui
pengembangan kawasan minapolitan di daerah-daerah potensial unggulan.
Kawasan-kawasan minapolitan akan dikembangkan melalui pembinaan sentrasentra produksi yang berbasis pada sumberdaya kelautan dan perikanan. Pada
setiap kawasan minapolitan akan beroperasi beberapa sentra produksi berskala
ekonomi relatif besar, baik tingkat produksinya maupun tenaga kerja yang terlibat
dengan jenis komoditas unggulan tertentu.
Berdasarkan hal ini, kawasan minapolitan Palabuhanratu akan dibagi ke dalam 3
zona, yaitu: Zona Inti, Zona Pendukung, dan Zona Keterkaitan. Zona Inti
Minapolitan Palabuhanratu adalah lahan seluas 10,2 Ha yg merupakan kawasan
Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, yang telah dilengkapi dengan
berbagai fasilitas pokok, fungsional dan penunjang. Kemudian kawasan
minapolitan dapat berkembang sebagai kawasan ekonomi yang sehat, maka
diperlukan keanekaragaman kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan produksi dan
perdagangan lainya yang saling mendukung. Keanekaragaman kegiatan produksi
dan usaha di kawasan minapolitan akan memberikan dampak positif (multiplier
effect) bagi perkembangan perekonomian setempat dan akan berkembang
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi daerah. Berdasarkan hal ini, Zona
Pengembangan & Pendukung Minapolitan Palabuhanratu adalah lahan seluas 30
Ha untuk pembangunan kolam dermaga 3 dan 100 Ha untuk pembangunan
industri perikanan, yg merupakan rencana pengembangan kawasan Pelabuhan
Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, yg saat ini sedang dalam proses
pembebasan lahan. Adapun Zona Keterkaitan Minapolitan Palabuhanratu meliputi
Wilayah Korea, Cina, Uni Eropa, Jakarta , Bandung, Cianjur, Sukabumi dan
sekitarnya. Dengan pendekatan kawasan dan sentra produksi, diharapkan
pembinaan unit-unit produksi dan usaha dapat lebih fokus dan tepat sasaran.
40
Di sisi lain, pembangunan fisik juga harus diperhatikan. Ketersediaan aksesibilitas
untuk mendukung kegiatan pariwisata dan perikanan di Growth Center
Palabuhanratu perlu dioptimalkan. Bagi sektor perikanan, aksesibilitas dibutuhkan
untuk mendukung kegiatan distribusi hasil produksi ikan. Sedangkan bagi sektor
pariwisata, aksesibilitas dibutuhkan untuk memudahkan wisatawan mencapai
kawasan pariwisata. Dengan demikian, diharapkan linkage dan nilai tambah
ekonomi bagi Growth Center Palabuhanratu dapat bertambah besar, sehingga
diharapkan dapat menjadi penghela pembangunan di wilayah sekitarnya dan di
Jawa Barat.
41
DELINEASI WILAYAH
Hal.
2
ISU DAN PERMASALAHAN
29
KEUNGGULAN WILAYAH
31
KONSEP AWAL PENGEMBANGAN
38
KETERANGAN COVER:
Sunset di Pantai Karang Hawu - http://missrisna.blogspot.com
Perahu - www.flickr.com
Anak-Anak di Muara Pantai Citepus - http://jelajahsukabumi.com
Masyarakat Kampung Adat Sirnaresmi (Cisolok) - http://www.disparbud.jabarprov.go.id
1
DELINEASI WILAYAH
Wilayah Palabuhanratu (Kabupaten Sukabumi) merupakan salah satu Growth
Center yang terletak di koridor selatan Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini,
berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat melalui tim WJPMDM, terdiri atas lima kecamatan, yaitu: Kecamatan Cisolok,
Kecamatan Cikakak, Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Simpenan dan
Kecamatan Ciemas, dengan luas total sebesar 85.115,01 Ha.
GAMBAR 1 WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010
Berbeda dengan pendekatan delineasi yang dilakukan untuk wilayah metropolitan
di Jawa Barat, delineasi Growth Center Palabuhanratu dilakukan menggunakan tiga
pertimbangan utama: 1) kedekatan dengan Kecamatan Palabuhanratu yang
merupakan pusat dari Growth Center Palabuhanratu, 2) posisi yang berbatasan
2
langsung dengan laut, serta 3) keberadaan potensi sektor ekonomi lokal (dalam
konteks ini adalah sektor pariwisata dan sektor perikanan) yang sudah berkumpul
pada suatu lokasi tertentu.
Dengan adanya hasil delineasi ini, kebijakan investasi dan pembangunan
infrastruktur di Growth Center Palabuhanratu akan dapat difokuskan pada lokasilokasi tertentu yang potensial, dapat berkembang cepat, serta mampu mendorong
terciptanya aktivitas ekonomi baru di wilayah sekitarnya. Sehingga dengan begitu,
target penghelaan ekonomi, kesejahteraan, modernitas dan keberlanjutan bagi
seluruh masyarakat Jawa Barat melalui pendekatan Metropolitan dan Growth
Center akan terwujud secara optimal.
KONDISI UMUM WILAYAH GROWTH CENTER PANGANDARAN
A. Kondisi Sosial Kependudukan
Penduduk di wilayah Growth Center Palabuhanratu tersebar di 5 (lima)
kecamatan. Dengan luas total 85.115,01 Ha, Growth Center Palabuhan
memiliki jumlah penduduk sebesar 296.616 jiwa pada tahun 2010.
Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Palabuhanratu dengan jumlah
101.399 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini masih tergolong
minim, kepadatan penduduk rata-rata di seluruh wilayah Growth Center
Palabuhanratu, yaitu 11 jiwa/ha. Sedangkan tingkat kepadatan tertinggi
berada di Desa Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu yaitu 26 jiwa/ha.
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU TAHUN 2010
No
1
2
3
4
5
Kecamatan
Ciemas
Palabuhanratu
Simpenan
Cisolok
Cikakak
Jumlah
Luas Lahan (Ha)
30.449,35
9.195,57
16.801,26
17.367,19
11.301,64
85.115,01
Sumber: Podes, 2010
Jumlah Penduduk
(jiwa)
45.643
101.399
50.849
62.395
36.330
296.616
Perkembangan Kecamatan Palabuhanratu begitu cepat dikarenakan
beberapa hal, kecamatan ini menjadi lokasi perkantoran pemerintah
Kabupaten Sukabumi dan sektor perbankan, serta di kecamatan ini juga
3
terdapat Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Kedua faktor ini
menjadi faktor penarik utama dari pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Palabuhanratu.
Untuk melihat persebaran penduduk di Growth Center Palabuhanratu,
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
GAMBAR 2 SEBARAN PENDUDUK GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010
B. Kondisi Lahan Terbangun
Persentase luas lahan terbangun Growth Center Palabuhanratu terhadap
total luas wilayah Growth Center Palabuhanratu baru mencapai 2,46
persen. Besaran tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang selama
ini dilakukan di Wilayah Growth Center Palabuhanratu masih bersifat
terbatas. Pembangunan umumnya masih terpusat di Kecamatan
Palabuhanratu dan Kecamatan Cikakak. Sementara di ketiga kecamatan
lainnya, pembangunan masih sangat terbatas.
4
TABEL 2
PERSENTASE LAHAN TERBANGUN GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Kecamatan
Desa/ Kelurahan
Luas
Wilayah (ha)
Luas Wilayah
Terbangun (ha)
Persentase Lahan
Terbangun (%)
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Ciemas
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Pelabuhan ratu
Simpenan
Simpenan
Simpenan
Simpenan
Simpenan
Simpenan
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Cibenda
Ciwaru
Tamanjaya
Mekarjaya
Ciemas
Girimukti
Mandrajaya
Citarik
Pelabuhanratu
Citepus
Cibodas
Buniwangi
Cikadu
Pasirsuren
Tonjong
Cihaur
Kertajaya
Loji
Cidadap
Cibuntu
Mekarasih
Pasirbaru
Cikahuripan
Cisolok
Karangpapak
Sirnaresmi
Cicadas
Cikelat
Gunung kramat
11874,25
3316,56
1978,96
3051,82
3332,11
4294,59
2601,06
1289,65
1175,73
1346,40
1000,63
1443,49
1492,21
566,45
881,01
3911,21
6343,27
2299,51
948,16
867,26
2431,85
1229,77
681,12
875,72
2103,36
4230,26
2870,14
1322,43
1647,00
77,02
0,00
71,02
43,45
44,94
22,11
31,34
42,64
197,70
58,14
114,21
129,28
74,67
49,37
23,24
27,95
25,52
19,10
74,25
15,71
43,52
34,97
33,32
46,75
55,39
18,46
18,52
46,23
28,75
0,65
0,00
3,59
1,42
1,35
0,51
1,20
3,31
16,82
4,32
11,41
8,96
5,00
8,72
2,64
0,71
0,40
0,83
7,83
1,81
1,79
2,84
4,89
5,34
2,63
0,44
0,65
3,50
1,75
Cisolok
Gunung tanjung
1186,04
23,57
1,99
Cisolok
Caringin
1221,35
34,35
2,81
Cikakak
Cimaja
707,29
45,16
6,39
Cikakak
Cikakak
497,75
93,64
18,81
5
Kecamatan
Desa/ Kelurahan
Luas
Wilayah (ha)
Luas Wilayah
Terbangun (ha)
Persentase Lahan
Terbangun (%)
675,48
57,43
8,50
3420,39
153,12
4,48
Cikakak
Sukamaju
Cikakak
Cileungsing
Cikakak
Ridogalih
650,93
67,61
10,39
Cikakak
Margalaksana
642,56
28,58
4,45
Cikakak
Sirnarasa
4706,64
120,87
2,57
85114,40
2091,90
2,46
Rata-rata persen lahan terbangun
Sumber: Podes, 2010
Sebaran lahan terbangun di wilayah Growth Center Palabuhanratu dapat
dilihat pada gambar berikut:
GAMBAR 3 SEBARAN LAHAN TERBANGUN GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Sumber: Analisis Tim WJP-MDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010
6
C. Kondisi Aktivitas Ekonomi
Data Podes Provinsi Jawa Barat tahun 2010 menunjukkan bahwa aktivitas
ekonomi masyarakat Growth Center Palabuhanratu masih didominasi oleh
kegiatan pertanian. Kecuali Desa Kertajaya di Kecamatan Simpenan yang
sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor Pertambangan dan
Penggalian, masyarakat desa lainnya bekerja di sektor pertanian.
Meskipun cenderung bersifat agraris, sektor perikanan di Wilayah Growth
Center Palabuhanratu memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
TABEL 3
AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Kecamatan
Desa/ Kelurahan
Aktivitas Ekonomi
Masyarakat
CIEMAS
CIBENDA
Pertanian
CIEMAS
CIWARU
Pertanian
CIEMAS
TAMANJAYA
Pertanian
CIEMAS
MEKARJAYA
Pertanian
CIEMAS
CIEMAS
Pertanian
CIEMAS
GIRIMUKTI
Pertanian
CIEMAS
MANDRAJAYA
Pertanian
PELABUHAN RATU
CITARIK
Pertanian
PELABUHAN RATU
PELABUHANRATU
Pertanian
PELABUHAN RATU
CITEPUS
Pertanian
PELABUHAN RATU
CIBODAS
Pertanian
PELABUHAN RATU
BUNIWANGI
Pertanian
PELABUHAN RATU
CIKADU
Pertanian
PELABUHAN RATU
PASIRSUREN
Pertanian
PELABUHAN RATU
TONJONG
Pertanian
SIMPENAN
SIMPENAN
CIHAUR
KERTAJAYA
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
SIMPENAN
LOJI
Pertanian
SIMPENAN
CIDADAP
Pertanian
SIMPENAN
CIBUNTU
Pertanian
SIMPENAN
MEKARASIH
Pertanian
7
Kecamatan
Desa/ Kelurahan
Aktivitas Ekonomi
Masyarakat
CISOLOK
PASIRBARU
Pertanian
CISOLOK
CIKAHURIPAN
Pertanian
CISOLOK
CISOLOK
Pertanian
CISOLOK
KARANGPAPAK
Pertanian
CISOLOK
SIRNARESMI
Pertanian
CISOLOK
CICADAS
Pertanian
CISOLOK
CIKELAT
Pertanian
CISOLOK
GUNUNG KRAMAT
Pertanian
CISOLOK
GUNUNG TANJUNG
Pertanian
CISOLOK
CARINGIN
Pertanian
CIKAKAK
CIMAJA
Pertanian
CIKAKAK
CIKAKAK
Pertanian
CIKAKAK
SUKAMAJU
Pertanian
CIKAKAK
CILEUNGSING
Pertanian
CIKAKAK
RIDOGALIH
Pertanian
CIKAKAK
MARGALAKSANA
Pertanian
CIKAKAK
SIRNARASA
Sumber: Podes, 2010
Pertanian
D. Kondisi Ketersediaan Infrastruktur
Sarana Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan di Growth Center Palabuhanratu mencakup
rumah sakit, puskesmas inpres, puskesmas pembantu, puskesmas keliling,
dan posyandu. Pada tabel di bawah terlihat bahwa ketersediaan rumah
sakit hanya terdapat satu unit yaitu Rumah Sakit Tipe C di Kecamatan
Palabuhanratu (RSUD Palabuhanratu). Sesuai dengan arahan RTRWN,
Growth Center Palabuhanratu sebagai Pusat Kegiatan Nasional-Provinsi
membutuhkan rumah sakit umum minimal tipe B karena saat ini wilayah
Palabuhanratu masih merujuk pada rumah sakit di Kota Sukabumi.
8
TABEL 4
KETERSEDIAAN SARANA KESEHATAN TAHUN 2010
Kecamatan
Rumah
Sakit
Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Inpres
Pembantu
Keliling
Posyandu
Ciemas
0
2
6
2
73
Palabuhanratu
1
2
3
2
107
Simpenan
0
1
3
1
58
Cisolok
0
1
7
1
87
Cikakak
0
1
4
1
62
1
7
23
7
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka 2011
387
Jumlah
Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Growth Center Palabuhanratu
mencakup Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, dan SMA/SMK. Sekolah
Menengah Kejuruan yang terdapat di wilayah ini adalah jurusan teknik dan
bisnis. Untuk kedepannya, ada baiknya didirikan sekolah menengah
kejuruan dengan jurusan perikanan, mengingat potensi perikanan di
Growth Palabuhanratu sangatlah besar, sehingga tentunya membutuhkan
dukungan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
TABEL 5
KETERSEDIAAN SARANA PENDIDIKAN TAHUN 2010
Kecamatan
TK
SD
SMP
SMA
SMK
Ciemas
5
35
2
0
1
Palabuhanratu
5
36
5
3
6
Simpenan
1
33
4
2
1
Cisolok
1
42
5
1
1
Cikakak
4
22
3
0
0
16
168
19
6
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka 2011
9
Jumlah
Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan dan jasa di Growth Center Palabuhanratu meliputi
pasar/pertokoan, koperasi, dan bank. Salah satu sarana perdagangan dan
jasa yang memegang peranan penting dalam rangka pembangunan
wilayah adalah pasar. Berikut ini merupakan data pasar yang terdapat di
Growth Center Palabuhanratu.
9
TABEL 6
LOKASI DAN NAMA PASAR TRADISIONAL DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
No
Kecamatan
Pasar
Kecamatan
Pasar
Desa
5
1
Ciemas
-
2
Palabuhanratu
1
Pasar Ds. Ciemas
Pasar Ds. Ciwaru
Pasar
Ds.
Cibenda
Pasar
Ds.
Tamanjaya
Pasar
Desa
Girimukti
Pasar
Palabuhanratu
Pasar
Ds.
Tonjong
Pasar
Ds.Pasirsuren
Pasar
Ds.
Kertajaya
Pasar Ds. Cikadu
Pasar Ds. Cihaur
Pasar Ds. Cisolok
Pasar
Ds.
Cibareno
Pasar
Ds.
Cicadas
4
3
4
Simpenan
Cisolok
-
5
Cikakak
-
Nama Pasar
1
3
Lokasi
Ket.
Ciemas
Ciwaru
Cibenda
Tamanjaya
Girimukti
Palabuhanratu
Tonjong
Pasirsuren
Cigaru
Cikadu
Tipe
A
Cihaur
Cisolok
Cibareno
Cicadas
Sumber: RTRW Kabupaten Sukabumi 2010 – 2030
Dari kelima kecamatan di Growth Center Palabuhanratu, hanya terdapat 1
pasar kecamatan, yaitu Pasar Palabuhanratu. Pasar ini sangat berpotensi
untuk berkembang menjadi pasar yang maju dan menjadi akselerator
pertumbuhan ekonomi wilayah di sekitarnya. Pasar Palabuhanratu
memiliki daya dukung yang signifikan untuk perkembangan dan
keberlangsungan pasar, seperti cakupan penduduk, daya beli penduduk,
aksesibilitas, dan tingkat supply.
10
Air Bersih
Secara garis besar, pelayanan air bersih di Growth Center Palabuhanratu
meliputi sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan yang
dikelola oleh PDAM pada umumnya berada di ibu kota kecamatan. Sejauh
ini, sistem perpipaan PDAM hanya terdapat di Kecamatan Palabuhanratu.
Sedangkan kecamatan lainnya diarahkan untuk memanfaatkan seoptimal
mungkin air tanah dangkal dengan membuat sumur gali atau bor dan air
tanah.
Energi
Palabuhanratu memiliki sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
yang sampai saat ini masih dalam pembangunan. PLTU Palabuhanratu
terletak di Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu dengan lahan seluas
86,2 Ha dan berkapasitas 3 x 350 megawatt. PLTU Palabuhanratu mulai
dibangun pada tahun 2010 dengan target pembangunan selama 3 – 4
tahun. PLTU Palabuhanratu ditargetkan sudah bisa berfungsi pada tahun
2013 untuk pasokan listrik di Pulau Jawa dan Bali. Dengan mulai
beroperasinya PLTU Palabuhanratu, diharapkan kebutuhan listrik di Pulau
Jawa dan Bali dapat tercukupi sehingga tidak ada pemadaman listrik
bergilir maupun kurang pasokan.
GAMBAR 4 PLTU PALABUHANRATU
Persampahan
Pengelolaan persampahan di Growth Center Palabuhanratu dilayani oleh
TPA Cimenteng dengan cakupan pelayanan sebesar 39.285 jiwa. Jumlah
sarana prasarana persampahannya mencakup 8 truk sampah, 54 TPS, 18
kontainer, dan 1 TPA.
11
Satu-satunya TPA yang terdapat di Wilayah Growth Center Palabuhanratu
adalah TPA Cimentang, yang berlokasi di Kecamatan Cikembar dengan
jarak 37 km dari pusat Kota Palabuhanaru.Rata-rata sampah yang
tertampung per harinya di TPA ini mencapai 103 m3, dengan daerah
pelayanan meliputi Wilayah Sukabumi (Kecamatan Sukabumi, Sukaraja,
Cisaat, Kadudampit, Ganunggurung, dan Citayam), Wilayah Cibadak
(Kecamatan Cibadak, Cicantayan, Nagrak dan Cikembar), serta Wilayah
Palabuhanratu (Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak dan Simpenan).
Saat ini, usia pakai TPA Cimentang sudah habis. Sehingga ada kebutuhan
mendesak untuk menyediakan TPA baru guna menampung sampah di
Wilayah Kabupaten Sukabumi secara umum, dan di Growth Center
Palabuhanratu secara khusus.
Transportasi
Ruas Jalan
Ruas jalan yang terdapat di Growth Center Palabuhanratu meliputi jalan
nasional dan jalan provinsi sebagai berikut:
Jalan Nasional
- Cisolok – Karang Hawu : 5.518 km
- Jalan Raya Cisolok (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 3.012 km
- Jalan Raya Citepus (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 4.166 km
- Jalan Kidang Kencana (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 1.887
km
- Jalan Siliwangi (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 1.177 km
- Jalan Raya Palabuhanratu (Palabuhanratu – Bagbagan): 3.749 km
Jalan Provinsi
- Cibadak – Cikidang – Palabuhanratu: 35.810 km
- Jalan Bhayangkara (Palabuhanratu): 3.390 km
12
GAMBAR 5 PETA JARINGAN TRANSPORTASI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
TAHUN 2010
Sumber: GIS Tim WJPMDM, 2012
Terminal
Saat ini belum ada terminal yang memadai untuk kebutuhan Growth
Center Palabuhanratu, Sesuai dengan arahan RTRWN, Growth Center
Palabuhanratu sebagai Pusat Kegiatan Nasional-Provinsi membutuhkan
terminal minimal tipe B.
Pelabuhan Laut
Pelabuhan laut di Kabupaten Sukabumi umumnya adalah pelabuhan
perikanan. Pelabuhan perikanan merupakan sarana dalam berbagai
aktivitas perkanan yang memiliki peran penting sebagai fasilitator yang
menyediakan jasa pelayanan dan berbagai kebutuhan melaut bagi para
pelaku perikanan (nelayan) baik pelaku perikanan secara perorangan
maupun yang tergabung dalam suatu organisasi seperti perusahaan dan
kelompok nelayan.
Di Growth Center Palabuhanratu terdapat 3 (tiga) lokasi, yaitu TPI Ciwaru
di Kecamatan Ciemas, TPI Cisolok di Kecamatan Cisolok, dan Pelabuhan
13
Perikanan Nusantara Palabuhanratu yang rencananya akan ditingkatkan
statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera. Peningkatan status
menjadi pelabuhan perikanan samudera dapat mempermudah ekspor ikan
dari Kabupaten Sukabumi. Pelabuhan Perikanan Samudera Palabuhanratu
direncanakan memilki rute pelayanan internasional dengan moda
angkutan kapal-kapal besar, dengan begitu kegiatan ekspor tidak harus
melewati Jakarta terlebih dahulu.
Pelabuhan laut di Kecamatan Ciemas dan Cisolok saat ini digunakan
sebagai tempat berlabuh kapal-kapal ikan kecil dan sebagai Tempat
Pelelangan Ikan (TPI). Angkutan yang digunakan berupa perahu/kapal,
perahu tanpa motor, perahu dengan motor tempel, dan kapal motor.
Adapaun rute pelayanan yang dilalui umumnya masih terbatas di sekitar
wilayah laut Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya.
GAMBAR 6 PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU
KONDISI KHUSUS LIMA KECAMATAN DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Pada tahun 2012, tim WJPMDM telah melakukan analisis lebih lanjut untuk
memahami karakteristik spesifik dari kelima kecamatan di Wilayah Growth Center
Palabuhanratu. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode skoring
untuk 6 (enam) indikator utama di setiap desa, di masing-masing kecamatan di
Wilayah Growth Center Palabuhanratu. Keenam indikator yang digunakan dalam
analisis ini meliputi: indikator kependudukan, persentase lahan terbangun,
topografi, ketersediaan infrastruktur transportasi dan infrastruktur lainnya, serta
kegiatan ekonomi masyarakat. Hasil analisis ini selanjutnya menunjukkan posisi
relatif dari setiap desa di kelima kecamatan di Wilayah Growth Center. Untuk lebih
jelasnya, lihat tabel skoring berikut:
14
TABEL 7
SKOR WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Kecamatan
Ciemas
Pelabuhan
Ratu
Simpenan
Cisolok
Cikakak
Desa
Cibenda
Ciwaru
Tamanjaya
Mekarjaya
Ciemas
Girimukti
Mandrajaya
Citarik
Pelabuhanratu
Citepus
Cibodas
Buniwangi
Cikadu
Pasirsuren
Tonjong
Cihaur
Kertajaya
Loji
Cidadap
Cibuntu
Mekarasih
Pasirbaru
Cikahuripan
Cisolok
Karangpapak
Sirnaresmi
Cicadas
Cikelat
Gunung Kramat
Gunung Tanjung
Caringin
Cimaja
Cikakak
Sukamaju
Cileungsing
Ridogalih
Skor 1
Skor 2
Skor 3
49,86
51,83
38,57
47,70
33,73
22,87
27,40
108,91
173,97
60,08
40,42
52,45
49,88
41,13
36,61
38,59
57,52
60,82
87,64
25,72
28,88
41,20
36,76
49,94
44,32
30,61
29,57
48,18
24,62
18,92
35,43
38,69
35,36
34,27
28,69
31,36
62,49
0,00
63,60
37,37
38,40
18,59
27,30
24,09
114,66
32,47
69,64
70,90
40,62
37,67
14,80
31,63
28,38
22,30
95,88
20,60
50,60
30,07
33,02
43,27
43,88
13,74
14,20
39,23
23,53
20,41
29,57
33,94
81,52
43,93
80,73
52,47
26,92
19,89
30,84
47,13
47,73
22,44
53,70
10,39
10,19
28,32
36,86
28,95
30,52
47,53
29,06
45,14
24,47
10,30
20,58
11,94
3,39
33,01
11,91
28,50
23,01
26,27
12,98
42,74
19,60
7,95
31,53
35,37
26,08
47,97
26,87
44,41
15
Skor 4
10
10
10
10
10
10
10
70
100
100
10
40
70
70
70
70
100
70
70
10
10
70
70
100
100
40
40
40
40
10
10
70
70
10
10
10
Skor 5
35
85
70
35
65
35
70
85
100
80
65
85
85
65
85
50
100
70
85
70
70
85
85
100
80
70
70
70
70
70
70
85
85
70
85
70
Skor 6
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
45
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Total
Skor
214,27
196,73
243,01
207,19
224,86
138,90
218,40
328,39
528,82
330,87
251,92
307,30
306,01
291,33
265,46
265,36
355,38
263,42
389,11
168,26
192,87
289,28
266,68
351,70
321,21
210,63
196,75
270,14
207,75
157,28
206,52
293,00
327,96
236,17
261,29
238,24
No
Kecamatan
Desa
Skor 1
Skor 2
Skor 3
Skor 4
Skor 5
Skor 6
37
Margalaksana
20,66
22,29
30,50
10
50
30
38
Sirnarasa
34,22
61,80
11,71
10
70
30
Skor Rata-Rata
45,19
41,30
27,54
43,16
73,03
30,39
Keterangan:
Skor 1 = Skor Kependudukan; Skor 2 = Skor Lahan Terbangun; Skor 3 = SkorTopografi; Skor
4 = Skor Ketersediaan Infrastruktur Jalan; Skor 5 = Skor Ketersediaan Infrastruktur Lainnya;
Skor 6 = Skor Aktivitas Ekonomi Masyarakat
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Apabila diurutkan, hasil dari tabel skoring tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 8
SORTING TOTAL SKOR WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Rangking
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kecamatan
Pelabuhan Ratu
Simpenan
Simpenan
Cisolok
Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu
Cikakak
Cisolok
Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu
Cikakak
Pelabuhan Ratu
Cisolok
Cisolok
Cisolok
Pelabuhan Ratu
Simpenan
Simpenan
Cikakak
Pelabuhan Ratu
Ciemas
Cikakak
Cikakak
Desa
Pelabuhanratu
Cidadap
Kertajaya
Cisolok
Citepus
Citarik
Cikakak
Karangpapak
Buniwangi
Cikadu
Cimaja
Pasirsuren
Pasirbaru
Cikelat
Cikahuripan
Tonjong
Cihaur
Loji
Cileungsing
Cibodas
Tamanjaya
Ridogalih
Sukamaju
16
Total Skor
528,82
389,11
355,38
351,70
330,87
328,39
327,96
321,21
307,30
306,01
293,00
291,33
289,28
270,14
266,68
265,46
265,36
263,42
261,29
251,92
243,01
238,24
236,17
Total
Skor
163,46
217,73
260,62
Rangking
Kecamatan
24
Ciemas
25
Ciemas
26
Cikakak
27
Ciemas
28
Cisolok
29
Cisolok
30
Ciemas
31
Cisolok
32
Cisolok
33
Ciemas
34
Simpenan
35
Simpenan
36
Cikakak
37
Cisolok
38
Ciemas
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Desa
Ciemas
Mandrajaya
Sirnarasa
Cibenda
Sirnaresmi
Gunung Kramat
Mekarjaya
Caringin
Cicadas
Ciwaru
Mekarasih
Cibuntu
Margalaksana
Gunung Tanjung
Girimukti
Total Skor
224,86
218,40
217,73
214,27
210,63
207,75
207,19
206,52
196,75
196,73
192,87
168,26
163,46
157,28
138,90
Sebagai bentuk pendetailan dari kondisi yang digambarkan oleh tabel di atas,
berikut adalah gambaran lebih lanjut dari masing-masing kecamatan dan desa di
dalamnya.
17
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Ciemas
KECAMATAN CIEMAS
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Cibenda
Desa Ciwaru
Desa Tamanjaya
Desa Mekarjaya
Desa Ciemas
Desa Girimukti
Desa Mandrajaya
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
GAMBAR 7 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CIEMAS DENGAN
RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Kecamatan Ciemas belum
tersebar merata, sebagian penduduk terkonsentrasi di Desa Ciwaru, dan sebagian
besar penduduk di desa-desa di Kecamatan Ciemas skornya masih di bawah rata-
18
rata skor Growth Center Palabuhanratu. Skor lahan terbangun Kecamatan Ciemas
belum terlalu tinggi, terkecuali untuk Desa Cibenda dan Tamanjaya yang skornya
cukup tinggi.
Bila disandingkan dengan skor topografi, masih ada beberapa desa yang bisa
dikembangkan, salah satunya Desa Mandrajaya, Ciemas, dan Mekarjaya. Di sisi
lain, skor infrastruktur jalan dan perumahan permukiman di Kecamatan Ciemas
sangat kecil, hal ini menandakan bahwa di daerah tersebut masih minim akan
infrastruktur jalan dan perumahan. Oleh karena itu, kedepannya dibutuhkan
peningkatan pembangunan jalan dan perumahan penduduk, karena jika dilihat
dari kondisi topografinya masih memungkinkan untuk dikembangkan, terutama di
Desa Tamanjaya, Desa Mekarjaya, Desa Ciemas, dan Desa Mandrajaya.. Skor
aktivitas ekonomi di Kecamatan Ciemas juga masih kecil, berarti kegiatan ekonomi
di sana belum berkembang, terlihat dari rata-rata skornya yang rendah, yaitu 20.
19
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Palabuhanratu
KECAMATAN PALABUHANRATU
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Citarik
Desa Pelabuhanratu
Desa Citepus
Desa Cibodas
Desa Buniwangi
Desa Cikadu
Desa Pasirsuren
Desa Tonjong
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
GAMBAR 8 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN PALABUHANRATU
DENGAN RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
20
Jika dilihat gambar di atas, terlihat bahwa perkembangan Desa Palabuhanratu jauh
melebihi desa-desa lainnya di Kecamatan Palabuhanratu, disusul oleh Desa Citarik,
Buniwangi, dan Citepus. Persebaran penduduk di kecamatan ini belum merata.
Sebagian besar penduduk terkonsentrasi di Desa Palabuhanratu dan Citarik. Lahan
terbangun di Kecamatan Palabuhanratu juga belum begitu berkembang. Jika
dilihat skor topografinya, memang Kecamatan Palabuhanratu terbatas untuk
mengembangkannya, karena skornya yang kecil, rata-rata di bawah 40.
Infrastruktur jalan baru berkembang di Desa Palabuhanratu dan Citepus. Begitu
juga dengan infrastruktur permukiman dan perumahan. Skor aktivitas ekonomi di
Kecamatan Palabuhanratu pun nilainya kecil. Belum begitu banyak aktivitas
perekonomian yang berkembang di kecamatan tersebut, sekalipun di Desa
Palabuhanratu yang umumnya lebih berkembang dibandingkan dengan desa-desa
lain.
21
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Simpenan
KECAMATAN SIMPENAN
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Cihaur
Desa Loji
Desa Cibuntu
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
Desa Kertajaya
Desa Cidadap
Desa Mekarasih
GAMBAR 9 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN SIMPENAN DENGAN
RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Dilihat dari gambar di atas, kondisi Kecamatan Simpenan cukup beragam di tiap
desanya. Beberapa desa memiliki skor di atas rata-rata Growth Center
Palabuhanratu, seperti Desa Kertajaya, Cidadap, dan Loji. Persebaran penduduk di
kecamatan ini belum begitu merata, sebagian besar masih terkonsentrasi di Desa
Cidadap. Begitu juga dengan lahan terbangun di sana. Beberapa desa masih minim
lahan terbangun padahal jika dilihat dari skor topografinya, masih ada yang
22
berpotensi untuk dikembangkan, seperti Desa Cihaur. Infrastruktur jalan yang
paling berkembang berada di Desa Kertajaya, Cidadap, Cihaur, dan Loji. Sementara
itu desa lainnya masih berada di bawah rata-rata. Jika dilihat dari skor
topografinya, memang sebagian besar desa-desa di Kecamatan Simpenan skornya
cukup rendah, sehingga dalam perkembangannya memiliki keterbatasan. Begitu
juga dengan infrastruktur perumahan dan permukiman, skor paling tinggi berada
di Desa Kertajaya dan Cidadap. Aktivitas ekonomi di Kecamatan Simpenan paling
berkembang adalah di Desa Cidadap. Sedangkan desa-desa lainya memiliki skor
hampir sama dengan skor rata-rata Growth Center Palabuhanratu.
23
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Cisolok
KECAMATAN CISOLOK
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Pasirbaru
Desa Cikahuripan
Desa Cisolok
Desa Karangpapak
Desa Sirnaresmi
Desa Cicadas
Desa Cikelat
Desa Gunung Kramat
Desa Gunung Tanjung
Desa Caringin
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
GAMBAR 10 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CISOLOK DENGAN
RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
24
Berdasarkan gambar di atas, kondisi desa-desa di Kecamatan Cisolok nyaris sama.
Penduduk Kecamatan Cisolok hampir tersebar merata di setiap desanya. Lahan
terbangun di Kecamatan Cisolok tergolong masih sedikit dan skornya masih berada
di bawah rata-rata Growth Center Palabuhanratu, kecuali Desa Karangpapak dan
Cisolok yang nilainya sama dengan rata-rata Growth Center Palabuhanratu.
Infrastruktur jalan di beberapa desa sudah mulai berkembang, terutama di Desa
Karangpapak, Desa Pasirbaru, Desa Cikahuripan, dan Desa Cisolok. Sementara di
desa lainnya belum terlalu berkembang dan nilainya masih di bawah rata-rata.
Infrastruktur permukiman dan perumahan sudah mulai banyak, dan sebagian
besar memiliki skor di atas rata-rata. Akan tetapi aktivitas ekonomi yang terjadi di
kecamatan tersebut belum begitu berkembang. Skor topografi di Kecamatan
Simpenan memang nilainya tidak terlalu tinggi, akan tetapi masih memungkinkan
untuk dikembangkan di beberapa desa, seperti Desa Cikelat.
25
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Cikakak
KECAMATAN CIKAKAK
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
Desa Cimaja
Desa Sukamaju
Desa Ridogalih
Desa Sirnarasa
Desa Cikakak
Desa Cileungsing
Desa Margalaksana
Rata-Rata GC. Palabuhanratu
GAMBAR 11 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CIKAKAK DENGAN
RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Berdasarkan gambar di atas, kondisi desa-desa di Kecamatan Cikakak cukup
beragam. Persebaran penduduk di kecamatan ini hampir merata di tiap desanya,
namun skornya masih berada di bawah skor rata-rata Growth Center
Palabuhanratu. Lahan terbangun di Kecamatan Cikakak cukup berkembang untuk
beberapa desa, seperti Desa Cileungsing, Cikakak, Sukamaju, dan Sirnarasa, akan
tetapi masih terbatas di beberapa desa lainnya, seperti Desa Margalaksana dan
Cimaja. Infrastruktur jalan di Kecamatan Cikakak hanya terkonsentrasi di Desa
Cikakak dan Desa Cimaja, sedangkan di desa lainnya infrastruktur jalan yang
26
tersedia masih sangat minim, terutama di Desa Sirnaras, Margalaksana, dan
Ridogalih. Padahal, Desa Sirnarasa dan Ridogalih ini sudah banyak lahan terbangun
akan tetapi kurang penyediaan akses jalannya. Hal ini harus segera diatasi karena
dapat berpengaruh kepada kegiatan ekonomi di kedua desa tersebut. Infrastruktur
perumahan dan permukiman juga sudah cukup berkembang, terutama di Desa
Cileungsing, Cikakak, Cimaja, Sirnarasan, dan Sukamaju. Sedangkan untuk Desa
Margalaksana perlu ditingkatkan kembali. Aktivitas ekonomi di Kecamatan Cikakak
tergolong masih rendah, sama seperti keempat kecamatan lainnya.
Kondisi Pembangunan di Lima Kecamatan di Growth Center Palabuhanratu
GROWTH CENTER PALABUHANRATU
SKOR AKTIVITAS
EKONOMI
SKOR PENDUDUK
800
700
600
500
400
300
200
100
0
SKOR
INFRASTRUKTUR
KIMRUM
SKOR TERBANGUN
SKOR
INFRASTRUKTUR
JALAN
SKOR TOPOGRAFI
KECAMATAN CIEMAS
KECAMATAN PELABUHANRATU
KECAMATAN SIMPENAN
KECAMATAN CISOLOK
KECAMATAN CIKAKAK
GAMBAR 12 NILAI TOTAL DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kecamatan yang paling berkembang
adalah Kecamatan Palabuhanratu. Sebagian besar penduduk berada di Kecamatan
27
Palabuhanratu. Sedangkan lahan terbangun di sana paling banyak berada di
Kecamatan Palabuhanratu dan Kecamatan Cikakak. Infrastruktur jalan cukup
berkembang di Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan
Cisolok. Sedangkan Kecamatan Cikakak dan Kecamatan Ciemas masih minim
infrastruktur jalan. Padahal Kecamatan Cikakak memiliki lahan persentase lahan
terbangun yang cukup tinggi. Seharusnya hal ini diimbangi dengan penyediaan
aksesibilitas yang memadai. Infrastruktur perumahan dan permukiman juga sudah
berkembang hampir di semua kecamatan. Di sisi lain, skor topografi Growth Center
Palabuhanratu memang tidak terlalu tinggi, sehingga jika ingin dikembangkan
harus memperhatikan faktor-faktor lain, seperti kerentanan bencana.
28
ISU DAN PERMASALAHAN
Wilayah Growth Center Palabuhanratu merupakan salah satu pusat pertumbuhan
yang akan mendorong perkembangan di Jawa Barat bagian selatan. Dalam
perkembangannya, terdapat beberapa isu-isu Growth Center Palabuhanratu yang
perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
Transportasi, meliputi:
Minimnya aksesibilitas transportasi regional
Kurang memadainya infrastruktur jalan di wilayah Growth Center
Palabuhanratu, khususnya di Palabuhanratu. Hal ini menjadi faktor
utama minimnya tingkat hunian hotel di kawasan objek wisata
Pantai Palabuhanratu.
Peningkatan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu menjadi
Pelabuhan Perikanan Samudera Palabuhanratu.
Pembangunan terminal tipe B
Pembangunan pelabuhan umum dan pelabuhan wisata
Sosial Kependudukan, meliputi:
Persebaran penduduk belum merata di tiap kecamatan
Tingkat pendidikan masyarakat Growth Center Palabuhanratu tidak
terlalu tinggi
Sehubungan dengan rencana Pembangunan dan pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera, tentunya memerlukan dukungan
sumber daya manusia yang berkualitas dan berkapasitas tertentu
yang saat ini belum tentu dimiliki oleh masyarakat Growth Center
Palabuhanratu
Infrastruktur strategis lainnya, meliputi:
Kebutuhan TPA untuk melayani wilayah Growth Center
Palabuhanratu
Belum terdapatnya rumah sakit tipe B di wilayah Growth Center
Palabuhanratu
Manajemen persampahan yang belum terkelola dengan baik
Perumahan kumuh (slum dan squatter)
29
-
-
Infrastruktur permukiman, seperti TPPST, TPPSA, jaringan air bersih,
instalasi air bersih, jaringan air kotor, jaringan drainase, dan sarana
olahraga
Fasilitas perdagangan (mall, pasar, supermarket, minimarket, dan
pergudangan)
Potensi Komoditas
Palabuhanratu memiliki potensi wisata yang banyak dan beragam,
seperti wisata alam, wisata bahari, dan wisata budaya. Potensi
ombaknya yang besar dapat menarik wisatawan untuk berselancar
disana.
Produksi perikanan yang besar dan telah menjadi komoditas ekspor
tetap ke Korea Selatan (ikan layur) dan Jepang (ikan tuna).
30
POTENSI DAN KEUNGGULAN WILAYAH
POTENSI PERIKANAN TANGKAP LAUT
Sektor perikanan laut telah dianggap sebagai aktivitas ekonomi utama yang
berpotensi untuk dikembangkan di Growth Center Palabuhanratu. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki akses pada kawasan
penangkapan ikan di laut yang memiliki kekayaan dan keunikan jenis ikan. Jenis
ikan yang telah menjadi komoditas ekspor tetap adalah ikan layur untuk diekspor
ke Korea Selatan dan ikan tuna untuk diekspor ke Jepang melalui Jakarta.
GAMBAR 13 DISTRIBUSI IKAN DARI PPN PALABUHANRATU 209
Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009
Pada bagan di atas dapat dilihat bahwa di tahun 2009 Pelabuhan Perikanan Laut
Nusantara Palabuhanratu telah menghasilkan ikan sebesar 8,7 ton, walaupun
sebesar 4,8 ton masih dibawa melalui jalan darat. Besaran produksi ini dapat
meningkat signifikan apabila status PPN ditingkatkan menjadi Pelabuhan Perikanan
Samudera, yang berarti fasilitas pelabuhan yang lebih lengkap sehingga bisa
31
disinggahi kapal-kapal perikanan yang jauh lebih besar, serta memungkinkan untuk
disinggahi oleh kapal-kapal asing.
Melalui bagan yang sama dapat dilihat bahwa pada saat ini pun sektor perikanan di
Palabuhanratu sudah mulai memiliki orientasi basis/ekspor, baik untuk cakupan
regional maupun internasional (melalui Jakarta). Potensi ini masih dibatasi
terutama oleh hambatan transportasi, yaitu ekspor ke luar negeri masih melalui
jalan darat lewat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
2.500.000
1.922.426
2.030.657
2.000.000
1.912.369
2.017.417
1.500.000
KG
1.383.673
1.000.000
905.615
793.813
500.000
408.717
393.246
221.519
124.921
193.741 177.972
177.926
104.628 86.183
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
TAHUN
GAMBAR 14 PERKEMBANGAN PRODUKSI IKAN TUNA DI PPN PALABUHANRATU
Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009
Melalui bagan berikutnya dapat dilihat bahwa produksi ikan tuna terus meningkat
tahun ke tahun. Seperti telah diketahui, jenis ikan tuna merupakan salah satu jenis
ikan laut yang paling diminati sebagai komoditas ekpor, selain itu juga memiliki
nilai jual yang tinggi. Akan tetapi penangkapan ikan tuna membutuhkan fasilitas
kapal nelayan dengan ukuran besar dan modern, oleh karena itu pengembangan
sektor perikanan laut tangkap di Palabuhanratu juga harus seiring dengan
pengembangan fasilitas penangkapan ikan (kapal nelayan).
32
GAMBAR 15 PERKEMBANGAN NILAI PRODUKSI IKAN DI PPN PALABUHANRATU
Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009
Melalui bagan terakhir pada bagian ini, dapat dilihat bahwa nilai uang produksi
ikan di PPN Palabuhanratu tidak dapat dianggap kecil, sejak didirikannya PPN
Palabuhanratu pada tahun 2003, nilai produksi ikan terus meningkat signifikan
hingga mencapai nilai total 110 milyar rupiah pada tahun 2009. Nilai ini sedikit
banyak dapat menunjukkan betapa besarnya potensi sektor perikanan di Growth
Center Palabuhanratu, yang juga dapat menjadi sektor andalan untuk pusat
pertumbuhan ini.
POTENSI PARIWISATA
Growth Center Palabuhanratu merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Barat
karena memiliki potensi objek dan daya tarik wisata yang bervariasi mulai dari
wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus. Banyaknya objek dan daya
tarik wisata yang terdapat di wilayah ini sangat potensial untuk menunjang
perokonomian wilayah Growth Center Palabuhanratu. Berdasarkan materi teknis
RTRW Kabupaten Sukabumi Tahun 2010 – 2030, potensi wisata di Growth Center
Palabuhanratu terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu potensi wisata budaya, potensi
wisata alam, dan potensi wisata buatan.
33
Pariwisata Budaya, meliputi:
- Kawasan wisata budaya di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Cikakak
(Kampung Cipta Gelar dan Cipta Rasa), dan Kecamatan Simpenan.
Pariwisata Alam, meliputi:
- Kawasan wisata bahari di Kawasan Wisata Palabuhanratu dan
sekitarnya, Kawasan Pantai Simpenan
- Kawasan ekowisata di sekitar Teluk Palabuhanratu yang mencakup
daerah pesisir di Kecamatan Cisolok, Kecamatan Palabuhanratu, dan
Kecamatan Cikakak.
- Kawasan wisata sungai di Kecamatan Simpenan
- Kawasan wisata argo di Kecamatan Ciemas
Pariwisata Minat Khusus, meliputi:
- Kawasan wisata spa di Kecamatan Cisolok
GAMBAR 16 POTENSI PARIWISATA GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Pada umumnya, wisatawan yang datang ke Palabuhanratu berasal dari DKI Jakarta
dan Jawa Barat bagian Barat. Namun dengan adanya kegiatan wisata minat khusus
34
dan petualangan, seperti menyelam dan berselancar di Pantai Cimaja, wisatawan
dari luar negeri juga mulai banyak yang berdatangan.
Penetapan Kota Palabuhanratu sebagai Ibukota Kabupaten Sukabumi diharapkan
dapat mempercepat perkembangan wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya,
umumnya Jawa Barat bagian selatan. Saat ini kondisi sarana dan prasarana
transportasi secara umum sudah memadai, tetapi masih diperlukan peningkatan
lebih lanjut untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Perkembangan Pariwisata di Kawasan Palabuhanratu saat ini berada pada tahap
inisiasi menuju tahap pengembangan lebih lanjut. Upaya yang telah dilakukan
untuk meningkatkan daya tarik dan keamanan kawasan adalah dengan
membentuk TP3TP (Tim Pelestarian dan Penataan Pesisir dan Teluk
Palabuhanratu), kegiatan Jumat Bersih, maupun pembentukan balawisata (badan
penyelamant wisata tirta – semacam baywatch life guard).
GAMBAR 17 OBJEK WISATA DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: RIPPDA Provinsi Jawa Barat 2005
Objek wisata lainnya yang berkembang berhubungan dengan keunikan bentukan
fisik alam dari wilayah Palabuhanratu, yaitu di samping pada bagian Barat
35
merupakan kawasan pesisir pantai, bagian Utara dan Timur wilayah Palabuhanratu
merupakan kawasan perbukitan dan hutan yang juga memiliki daya tarik seperti
kawasan perkebunan teh, pemandian air panas, dan wisata arus sungai yang lebih
dikenal dengan kawasan Citarik.
Berbagai potensi objek wisata alam dan buatan manusia juga citra pariwisata yang
telah terbangun selama ini, yang berkumpul dalam wilayah Growth Center
Palabuhanratu merupakan potensi pariwisata yang sekiranya dapat dijadikan
sebagai sektor ekonomi utama selain perikanan untuk mendorong perkembangan
wilayah ini.
KEUNGGULAN WILAYAH
Berikut ini adalah keunggulan wilayah yang dimiliki oleh Growth Center
Palabuhanratu. Keunggulan-keunggulan tersebut dikelompokan dalam tiga jenis
keunggulan, yaitu absolute advantage, comparative advantage, dan competitive
advantage. Absolute advantage atau keunggulan absolut dapat diartikan sebagai
keunggulan yang dimiliki suatu wilayah dari keberadaan sumber daya alam dan
sejarah yang dimilikinya dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain.
Sedangkan comparative advantage atau keunggulan komparatif yaitu keunggulan
yang dimiliki suatu wilayah karena memiliki sumber daya produksi yang lebih
banyak/unggul dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain. Adapun yang
dimaksud dengan competitive advantage atau keunggulan kompetitif yaitu
keunggulan yang dimiliki suatu wilayah karena sudah berpengalaman atau karena
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menciptakan keunggulan
dalam persaingan antar wilayah.
Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)
Keunggulan absolut yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu adalah
potensi wisatanya yang beragam, seperti wisata alam, wisata bahari, dan wisata
budaya. Kawasan Palabuhanratu memiliki topografi yang khas dicirikan dengan
perpaduan antara laut, pantai, dan perbukitan. Ciri-ciri kawasan pesisir
Palabuhanratu adalah sebagai berikut:
Gelombang airnya yang kuat dan tinggi. Hal ini merupakan daya tarik
utama bagi para wisatawan yang hobi berselancar (surfing) karena
ketinggian gelombangnya cukup stabil. Beberapa tempat surfing yang
36
sering dikunjungi wisatawan adalah Batu Guram, Karang Sari, Cimaja,
Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, dan Ombak Tujuh.
Keindahan alam berupa batu-batu karang yang menjorok ke laut. Di atas
batu karang ini, wisatawan dapat duduk-duduk sambil memancing.
Pantai pasir. Sebagian besar pantai di Kawasan Palabuhanratu
merupakan pantai berpasir halus.
Pemandangan eksotik karena letak bukit yang berhadapan langsung
dengan pantai.
Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu
adalah potensi perikanan tangkap yang cukup besar dan tergolong potensial untuk
diekspor ke luar negeri. Hampir 80% hasil tangkapan ikan tuna dari perairan Teluk
Palabuhanratu diekspor ke berbagai negara asia, seperti Jepang, Korea Selatan,
dan China. Potensi perikanan ini juga didukung dengan sumber daya manusia di
Growth Center Palabuhanratu yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai
nelayan.
Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)
Salah satu keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu
yaitu penetapan Palabuhanratu menjadi kawasan minapolitan di Jawa Barat.
Palabuhanratu merupakan salah satu penghasil ikan laut terbesar di Jawa Barat.
Selain itu, di lokasi ini juga terdapat Pelabuhan Perikanan Nusantara yang
rencananya akan ditingkatkan statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera.
Hal ini merupakan keunggulan tersendiri yang dapat dimanfaatkan oleh Growth
Center Palabuhanratu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
37
KONSEP AWAL PENGEMBANGAN
GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Dengan merespon berbagai isu dan permasalahan serta mengoptimalkan
keunggulan-keunggulan di Growth Center Palabuhanratu, maka disusunlah konsep
pengembangan Growth Center Palabuhanratu sebagai penghela percepatan
pembangunan di Jawa Barat, khususnya Jawa Barat bagian selatan. Berdasarkan
keunggulan yang paling potensial, konsep pengembangan yang diusung yaitu
Growth Ce ter Palabuha ratu dike ba gka sebagai Pusat Pertu buha
berbasis “ektor Pariwisata da Perika a .
Sebagai pusat pertumbuhan, di Growth Center Palabuhanratu akan dikembangkan
berbagai infrastruktur dengan skala pusat pertumbuhan yang memadai dan dapat
mengakomodasi perekonomian serta aktivitas penduduk, antara lain:
Penyediaan jaringan transportasi regional dan lokal, serta sistem
angkutan umum yang akan menghubungkan pusat-pusat kegiatan untuk
mengakomodasi pergerakan penduduk dan juga wisatawan.
Penyediaan perumahan layak huni
Pelayanan infrastruktur sesuai dengan standar pusat pertumbuhan
Fasilitas kesehatan
Fasilitas pendidikan
Fasilitas peribadatan
Fasilitas perdagangan dan jasa
Wisata dan rekreasi
Fasilitas sosial
Peningkatan kualitas pelayanan air bersih, penanganan persampahan,
drainase, dll
Sebagai Growth Center berbasis sektor pariwisata, maka Palabuhanratu akan
mengembangkan sektor unggulan pariwisata dengan fokus penciptaan pelayanan
jasa pariwisata yang berstandar nasional dan internasional. Palabuhanratu
memiliki potensi wisata yang bermacam-macam. Salah satu keunggulan yang
dimiliki kawasan wisata Palabuhanratu adalah ombaknya yang besar sehingga
seringkali dipakai berselancar oleh para wisatawan.
38
Untuk mendukung konsep tersebut, Growth Center Palabuhanratu perlu
menyediakan fasilitas pariwisata bertaraf internasional untuk mengakomodasi
kegiatan pariwisata dan ekonomi di dalamnya, antara lain:
Infrastruktur transportasi regional untuk akses wisatawan: akses jalan
raya, pengembangan terminal, dan pelabuhan.
Peningkatan dan perbaikan aksesibilitas ke kawasan pariwisata
Fasilitas perdagangan yang memadai, meliputi pasar, swalayan, toko
souvenir, dan lain-lain
Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata, seperti
restoran, rumah makan, dan hotel bertaraf internasional, pusat informasi
pariwisata, dan lain-lain.
Sebagai Growth Center berbasis perikanan, Palabuhanratu telah didukung oleh
berbagai kebijakan, salah satunya adalah penetapan Palabuhanratu sebagai
kawasan minapolitan pada tahun 2010. Penetapan ini juga didukung dengan
adanya rencana pembangunan PPS Palabuhanratu. Pembangunan PPS
Palabuhanratu merupakan salah satu dukungan pemerintah pusat terhadap sektor
perikanan agar hasil perikanan tangkap Palabuhanratu yang diekspor tidak perlu
melewati Jakarta terlebih dahulu. Hal ini dilakukan berdasarkan berbagai
pertimbangan, salah satunya adalah pertimbangan di bidang cakupan pelayanan.
PPS Palabuhanratu nantinya akan memiliki daerah operasional pelayanan kapal
ikan yang lebih luas daripada PPN. Daerah operasional PPN hanya meliputi
Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Laut Teritorial, sedangkan PPS mampu
juga melayani kapal ikan yang beroperasi di Zona Perairan Internasional.
Sebagai salah satu kawasan minapolitan di Jawa Barat, Palabuhanratu harus
didukung dengan kesiapan masyarakatnya dalam menjalankan peran
Palabuhanratu sebagai kawasan minapolitan. Growth Center Palabuhanratu
tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan berkapasitas
di bidang perikanan sehingga dalam keberjalanannya sebagai kawasan
minapolitan, masyarakat dapat memanfaatkan potensi dan peluang yang dimiliki
Palabuhanratu dengan sebaik-baiknya.
Salah satu cara membangun kesiapan masyarakat yaitu dengan upaya peningkatan
kualitas dan kapasitas sumber daya manusia. Upaya peningkatan kualitas dan
kapasitas SDM dapat dilakukan salah satunya dengan program-program
39
pendidikan dan pelatihan (baik yang bersifat formal maupun non formal) bagi
masyarakat. Salah satu program yang dapat diadakan adalah dengan pembelajaran
bahasa asing untuk masyarakat Growth Center Palabuhanratu, serta keterampilan
bekerja di sektor perikanan. Dukungan lainnya juga dapat berupa pembangunan
sekolah kejuruan dan perguruan tinggi khusus sektor perikanan untuk
menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan berkapasitas tinggi di bidang
perikanan.
Di sisi lain, pengembangan konsep Growth Center Palabuhanratu harus
terintegrasi dengan penerapan konsep minapolitan di Growth Center
Palabuhanratu. Konsep minapolitan Palabuhanratu akan dilaksanakan melalui
pengembangan kawasan minapolitan di daerah-daerah potensial unggulan.
Kawasan-kawasan minapolitan akan dikembangkan melalui pembinaan sentrasentra produksi yang berbasis pada sumberdaya kelautan dan perikanan. Pada
setiap kawasan minapolitan akan beroperasi beberapa sentra produksi berskala
ekonomi relatif besar, baik tingkat produksinya maupun tenaga kerja yang terlibat
dengan jenis komoditas unggulan tertentu.
Berdasarkan hal ini, kawasan minapolitan Palabuhanratu akan dibagi ke dalam 3
zona, yaitu: Zona Inti, Zona Pendukung, dan Zona Keterkaitan. Zona Inti
Minapolitan Palabuhanratu adalah lahan seluas 10,2 Ha yg merupakan kawasan
Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, yang telah dilengkapi dengan
berbagai fasilitas pokok, fungsional dan penunjang. Kemudian kawasan
minapolitan dapat berkembang sebagai kawasan ekonomi yang sehat, maka
diperlukan keanekaragaman kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan produksi dan
perdagangan lainya yang saling mendukung. Keanekaragaman kegiatan produksi
dan usaha di kawasan minapolitan akan memberikan dampak positif (multiplier
effect) bagi perkembangan perekonomian setempat dan akan berkembang
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi daerah. Berdasarkan hal ini, Zona
Pengembangan & Pendukung Minapolitan Palabuhanratu adalah lahan seluas 30
Ha untuk pembangunan kolam dermaga 3 dan 100 Ha untuk pembangunan
industri perikanan, yg merupakan rencana pengembangan kawasan Pelabuhan
Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, yg saat ini sedang dalam proses
pembebasan lahan. Adapun Zona Keterkaitan Minapolitan Palabuhanratu meliputi
Wilayah Korea, Cina, Uni Eropa, Jakarta , Bandung, Cianjur, Sukabumi dan
sekitarnya. Dengan pendekatan kawasan dan sentra produksi, diharapkan
pembinaan unit-unit produksi dan usaha dapat lebih fokus dan tepat sasaran.
40
Di sisi lain, pembangunan fisik juga harus diperhatikan. Ketersediaan aksesibilitas
untuk mendukung kegiatan pariwisata dan perikanan di Growth Center
Palabuhanratu perlu dioptimalkan. Bagi sektor perikanan, aksesibilitas dibutuhkan
untuk mendukung kegiatan distribusi hasil produksi ikan. Sedangkan bagi sektor
pariwisata, aksesibilitas dibutuhkan untuk memudahkan wisatawan mencapai
kawasan pariwisata. Dengan demikian, diharapkan linkage dan nilai tambah
ekonomi bagi Growth Center Palabuhanratu dapat bertambah besar, sehingga
diharapkan dapat menjadi penghela pembangunan di wilayah sekitarnya dan di
Jawa Barat.
41