Analisis penerimaan pajak penerangan jalan kota bandarlampung

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN KOTA
BANDARLAMPUNG

Oleh
Ika Fitriya Handayani
Pajak Penerangan Jalan pelaksanaannya di atur dalam Peraturan Daerah No.11
Tahun 2000 dengan wajib pajaknya adalah setiap pengguna tenaga listrik, baik
perseorangan, badan dan industri, sedangkan penerimaannya didasarkan pada
banyaknya pengguna listrik itu sendiri dengan tarif pajak perseorangan atau badan
dengan menggunakan daya listrik 500 VA ke bawah dikenakan 7 %, daya listrik 501
VA ke atas dikenakan 9 % dan industri 6 % dari biaya penggunaan tenaga listrik yang
terpakai setiap bulannya.
Pajak Penerangan Jalan adalah bagian dari pajak daerah Kota Bandar Lampung yang
cukup potensial untuk meningkatkan penerimaannya dalam membiayai penyelengaraan
kegiatan pemerintahan dan pembangunan di daerah.
Objek pajak menurut Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 02 tahun 2003
dari Pajak Penerangan Jalan adalah setiap penggunaan tenaga listrik dengan
pengecualiannya adalah :

a. Penggunaan tenaga listrik oleh instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b. Penggunaan tenaga listrik oleh kedutaan, Konsulat, Perwakilan Asing, dan lembaga
lembaga International dengan azas timbale balik sebagaimana berlaku untuk pajak
negara.
c. Penggunaan tenaga listrik yang khusus digunakan untuk tempat ibadah serta panti
asuhan yatim piatu dan sejenisnya
Permasalahan yang diangkat yaitu berapa besar estimasi penerimaan Pajak Penerangan
Jalan di kota Bandarlampung pada tahun-tahun ke depan dan Bagaimanakah sistem
pengelolaan Pajak Penerangan Jalan di kota Bandarlampung?
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui estimasi penerimaan Pajak
Penerangan Jalan di kota Bandarlampung pada tahun-tahun ke depan dan untuk
mengetahui sistem pengelolaan Pajak Penerangan Jalan di kota Bandarlampung
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi penerimaan pajak penerangan jalan dilihat dari
pemakaian KWH oleh objek pajak dan biaya bebab yang dikenakan oleh objek pajak

(Lampiran 7 dan Lampiran 13) ternyata menunjukkan peningkatan yang signifikan
untuk tahun-tahun kedepan. Hal ini di karenakan jumlah objek pajak yang selalu

I ka Fitriya H andayani
meningkat untuk setiap tahunnya serta penggunaan tenaga listrik yang terus meningkat

oleh objek pajak sehingga berdampak terhadap peningkatan pajak penerangan jalan
yang dipungut oleh PLN.
Pelaksanaan pemungutan Pajak Penerangan Jalan dilakukan oleh PLN Wilayah
Lampung Cabang Tanjung Karang kepada wajib pajak bersamaan dengan pembayaran
rekening listrik setiap bulan. Pembayarannya dapat dilakukan di loket-loket
pembayaran atau kantor cabang PLN dari hari Senin sampai dengan Jum’at pukul 08.00
sampai 14.30 sedangkan hari Sabtu pukul 08.00 sampai 12.30 yang kemudian di setor ke
bank yang telah ditunjuk sebagai peneriman Pajak Penerangan Jalan
PLN Wilayah Lampung Cabang Tanjung Karang sebagai pelaksana pemungutan atas
Pajak Penerangan Jalan dari objek pajak telah menyediakan loket pembayaran listrik di
wilayah Kota Bandarlampung dengan tujuan mempermudah objek pajak untuk
membayar listrik.
Peningkatan pengawasan fungsional oleh pemerintah daerah dalam hal ini dilakukan
oleh inspektorat wilayah daerah terhadap pelaksanaan penerimaan keuangan daerah
dan Dinas Pendapatan Daerah kota Bandarlampung sebagai pelaksana teknis
pengelolaan Pajak Penerangan Jalan.
Implikasi dari sisi penerimaan Pajak Penerangan Jalan akan berpengaruh terhadap
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandarlampung. Semakin baik
sistem pengelolaan Pajak Penerangan Jalan, akan berdampak terhadap peningkatan
jumlah pendapatan Pajak Penerangan Jalan itu sendiri yang pada akhirnya akan

memberikan sumbangan yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
Bandarlampung