DI TANGERANG SELATAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LOW RISE APARTMENT DI TANGERANG SELATAN.

(1)

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LOW RISE APARTMENT

DI TANGERANG SELATAN

TUGAS AKHIR SARJANA STRATA - 1

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1)

PADA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :

BILLY GERRARDUS SANTO

110114111

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRAKSI

Dalam sepuluh tahun terakhir, Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu kota satelit Ibukota berkembang dengan sangat pesat. Permintaan properti terus meningkat, baik untuk dihuni, maupun untuk investasi. Kecenderungan untuk tinggal di rumah (landed / detached house) yang masih mendominasi berdampak pada kecenderungan developer dan investor untuk membangun perumahan-perumahan dalam berbagai skala. Tanpa antisipasi terhadap pembangunan rumah secara terus menerus, kota akan didominasi oleh kalangan atas saja, kalangan menengah ke bawah tersingkirkan, kesenjangan sosial-ekonomi semakin melebar, hingga hilangnya nilai-nilai dasar seperti kepedulian kepada sesama dan lingkungan akan tidak terhindarkan. Walaupun kecenderungan untuk beralih ke hunian vertikal masih rendah, perlu ada solusi antisipatif untuk mendorong terbentuknya Kota Tangerang sebagai kota yang livable bagi berbagai lapisan masyarakat.

Disamping membentuk hunian yang nyaman untuk mendorong peralihan dari landed house ke hunian vertikal, masalah interaksi sosial menjadi krusial ketika pembangunan properti hunian berlomba-lomba untuk memberikan hunian mewah dengan desain yang menjunjung tinggi gaya hidup individualistis. Social sustainability dalam skala hunian belum mendapat perhatian secara khusus. Padahal, menurut Jane Jacobs, built environment bukanlah sebatas artefak statis, namun sebuah sistem urban dengan penghuni yang mempengaruhi satu sama lain, serta berevolusi secara kompleks dan dinamis sejalan dengan atribut fisik container tersebut. Oleh karena itu, rumusan masalah yang diangkat adalah: Bagaimana wujud rancangan bangunan Low Rise Apartment di Tangerang Selatan yang dapat menciptakan interaksi sosial melalui pengolahan tata ruang dalam dan tata ruang luar berdasarkan pendekatan social sustainable architecture?

Melalui Low Rise Apartment di Tangerang Selatan, apartemen yang nyaman, aman dan menjunjung tinggi interaksi sosial dihadirkan dengan pendekatan pada tiga poin utama, yaitu sense of community, sense of nature, dan sense of safety. Ketiga poin yang dilandasi oleh teori social sustainable architecture dan proxemic theory ini menjadi dasar transformasi bentuk, tata ruang luar dan tata ruang dalam, untuk membentuk ruang-ruang potensial yang merangsang munculnya interaksi sosial pada berbagai skala. Low Rise Apartment ini akan menjadi miniatur dari livable city, maka dinamika interaksi sosial ditunjang mulai dari zona hunian hingga zona transisi yang kaya akan ruang-ruang sociopetal hingga katalis interaksi sosial seperti pet & gardening dan green urban lifestyle.

Kata Kunci: low rise apartment, social sustainability, sociopetal, pet & gardening, green urban lifestyle investasi. Kecenderungan untuk tinggallddii rumah (landedd//ddeteached house) yang masih mendominasi

berdampak pada kecenderungandedeveloper dan investor untuk membabangngun perumahan-perumahan dalam berbagai skala. Tanpa anantitisipasi terhadap pembangunan rumah secaraa terus menerus, kota akan didominasi oleh kalaanngan atas saja, kalangngannmmene enengagah ke bbawah tersingkirkkanan, kesenjangan sosial-ekonomi semakikinn melebar, hhinggggaa hihlangnynya a ninillai-i-ninilal i dadassar r sesepepertrtii kepedulian kkepepada sesama dan lingkungan aakkan tidak terhindadarkrkaan. Walaupun kecenderungan ununtuuk k beb ralih ke hunian vev rtikal masih rendah, pperlu ada sosolulusisi aantisipatif uuntntukuk mendorong terbentukuknynya Kota Tanangegerarangng sebagaiai kota yang

livabllee bagi berrbabagagai ilalapisan n mmasyarakat.

Disaampmpining membmbentuk hunian yang nyaman untuk mendorong peralihihana darri i lalandndeded housese ke

h

hunian verertitikakal, masasalah interaksi sosial menjadi krusial ketika pembangunan propeperti huuniniananbberlombb a-lomba ununtutuk mmemberikan hunian mewah dengan desain yang menjunjung tinggiti gi ggayaya a hidupp individudualalistis. Social sustainability dalam skala hunian belum mendapat perhatiann secaarara kkhuh sus. Pa

P daahahal,l, menuurut Jane Jacobs, built environment bukanlah sebatas artefakstatis, namunn sebuuahah ssistemem urrbabn dengann penghuni yang mempengaruhi satu sama lain, serta berevolusi secara kompleeksk dan dinamamiis sejaalalan dengan atribut fisik container tersebut.Oleh karena itu, rumusan masalah yang diaangkat aaddalahh: Ba

Bagaimmana a wujud rancangan bangunan Low Rise Apartment di Tangerang Selatann yyanang daapaat t me

menciptakan interaksi sosisialal melalui pengogolal han tata rruauang dalam ddanan ttataa ruang luuaar berdasaarkrkanan pe

pendndekatan social sustainable architecture? M

Melalui Low Rise Apartment di Tangerang Selatan, apartemen yang nyaman, aamamann ddan meenjnjununjujungn ttininggggii interaksi sosial dihadirkan dengan pendekatan pap da tigga pop in uutatamama, yaititu u sesensnse of commmmununitity,y senenseseooff nanatuture, re dadan n sesensnseeoffssafafetety.y.KKetiigaga ppoioinn yayangngddilanandadasisioolelehh teteororii sosocial si susustataininable architecctuturere dadan nprp oxoxememicictthheorry y ininii menjnjadi dasasarr ttransforormmasibbenentutuk,ttatata a ruruanang gluuararddaan ttatata ruang dalam, untukuk mmeme beentntukuk ruang-ruang potennsial yang g merangsang muncuulnlnyaya intererakaksi sosial pada i

berbagai skala. Low Rise Apartment ini akanmenjadi minniai tur dari livable city, maka dinamika interaksi sosial ditunjang mulai dari zona hunian hinngga zona tranansisi yang kaya akan ruang-ruang sociopetal hingga katalis interaksi sosial seperti pet & gaardening dann green urban lifestyle.


(5)

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yesus yang baik, yang berkat kesempatan dan penyertaannya, penulis dapat menyelesaikan segala proses perkuliahan yang ditutup dengan proses studio akhir yang panjang, melelahkan, namun tetap menyenangkan. Dalam seluruh proses penulisan landasan konseptual, proses perencanaan dan perancangan tugas akhir dengan judul Low Rise Apartment di Tangerang Selatan, penulis dibantu oleh begitu banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada:

1. Papa, Mama, Bang Ricky, Ronny, Ci Irene atas doa, perhatian, dan segala bentuk dukungan yang telah diberikan;

2. Ir. MK. Sinta Dewi P., MSc. Atas bimbingan, ilmu, nasehat, dan dukungan yang diberikan dalam segala proses menyelesaikan tugas akhir;

3. Yanuarius Benny Kristiawan, ST., MSc. dan Sidhi Pramudito, St., M.Sc. sebagai dosen penguji yang telah menguji serta memberikan saran-saran berharga untuk proses desain penulis;

4. Para dosen lain, yang membimbing proses pembelajaran arsitektur penulis, teristimewa Ir. A. Djoko Istiadji, MSc. Bld. Sc., Ir. MA. Wiwik Purwati, MSA., Dr. Ir. Y. Djarot Purbadi, MT., Khaerunnisa, S.T., M.Eng. dan V. Reni Vita Surya, ST., MT.;

5. Liana Veronika Yapriadi, sebagai partner yang selalu menemani dan tidak berhenti memberi semangat;

6. Komunitas Selasar yang berpengaruh besar dalam perspektif penulis terhadap kehidupan dan dunia arsitektur;

7. Teman-teman ARÇAKA dan Ekspedisi ARÇAKA #1, terutama Elizabeth Nada dan Agnes Ardiana yang banyak membantu dalam proses pembuatan maket;

8. Teman-teman mahasiswa/i arsitektur UAJY, staf pengajar, staf TU, serta pihak-pihak lain yang membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Laporan perancangan ini merupakan sebuah langkah menuju tahap akhir dan perjalanan penulis sebagai mahasiswa arsitektur UAJY. Semoga laporan ini dapat menjadi acuan bagi perancang dalam proses perancangan tugas akhir. Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Yogyakarta, 22 Juli 2016

Penulis

yang panjang, melelahkan, namuun n tetettap menyenangkgkanan..Dalam seluruh proses penulisan landasan konseptual, proses perencacannaan dan perancangan tugas akhirddenengan judul Low Rise Apartment di Tangerang Selatan,n,ppenulis dibantu oleh begitu banyak pihak. Pada kekesempatan ini, penulis ingin mengucapkan n teterima kasih secara khhususu kkeppadada:a

1. Papapaa, Mama, Banng gRiRickcky,y Ronnyn , CiCi Ireenene atatas dodoa,a,ppererhahatitiana , dan segalaa bbentuk dukungan

yang telahhddiberikanan; 2

2. Ir. MMK.K SSinintata Dewi PP., MSc. Atas bimbingan, ilmu, nassehehat, dan nduukukungn an yang didberikan daalalam m segala pprroses menyelesaikan tugas akhir;

3. YYananuariusus Benny Kristiawan, ST., MSc. dan Sidhi Pramudito, Stt.,, M.Sc.c. sebebaga ai dososen pengujuji yang telah menguji serta memberikan saran-saran berharga uuntukk pproroses desaiin penunulis;

4.

4. Paara dosen lain, yang membimbing proses pembelajaran arsitektur penulis,,teriststimmewewa IrIr. A

A. Djoko Istiadji, MSc. Bld. Sc., Ir. MA. Wiwik Purwati, MSA., Dr. Ir. Y. DDjarot Purbaadii, M

MT., Khaerunnisa, S.T., M.Eng. dan V. Reni Vita Surya, ST., MT.; 5.

5 LLiana Veronika Yapriadi, sebagai partner yang selalu menemani dan tidak berrhhenti i mmembbeeri i

se

semangat;

6. Komunitas Selasar yang berpengaruhuh bessarar ddalam perspektif penulis terhadap kehiduppananddaan dunia arsitektur;

7.

7. Temmanan-t-tememananAARÇRÇAKAKAA dadannEkspedisi ARÇAKAKA##11,ttererututamamaa ElElizizababetethh NNadadaddananAAggnes Ar

Adidiananaa yayangngbbananyayak k memembantutuddalalamampprorosesesspembuabuatatan n mamakeket;t;

8.

8 TTememana -t-tememaan mahahasiswa/i arsititeke tur UAJY,,sstaf pengajar,r sstaf TUTU,,sesertrta a pipihahak-k-pihak lain yang membantu penyelesaian tugasas akhir inini.

Laporan perancangan ini meruupakan sebuahh langkah menuju tahap akhir dan perjalanan penulis sebagai mahasiswa arsitekturur UAJY. Seemoga laporan ini dapat menjadi acuan bagi perancang dalam proses perancangann tugas aakhir. Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan yang terdapatppada lalaporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.


(6)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i

LEMBAR PENGABSAHAN SKRIPSI

ii

SURAT PERNYATAAN

iii

ABSTRAKSI

iv

PRAKATA

v

DAFTAR ISI

vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek 1

1.1.2 Latar Belakang Permasalahan 3

1.2 Rumusan Permasalahan

5

1.3 Tujuan dan Sasaran

6

1.3.1 Tujuan 6

1.3.2 Sasaran 6

1.4 Lingkup Studi

6

1.4.1 Materi Studi 6

1.4.1.1 Lingkup Spatial 6

1.4.1.2 Lingkup Substantial 6

1.4.1.3 Lingkup Temporal 6

1.4.2 Penekanan Studi 7

1.5 Metode Studi

7

1.5.1 Pola Prosedural 7

1.5.2 Tata Langkah 9

1.6 Sistematika Penulisan

10

BAB II TINJAUAN UMUM LOW RISE APARTMENT

2.1 Teori tentang Low Rise Apartment

11

2.1.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Apartemen 11

2.1.1.1 Pengertian Apartemen 11

2.1.1.2 Jenis-Jenis Apartemen 13

2.1.2 Pengertian Low Rise Apartment 16

2.2 Standar-Standar Perancangan Low Rise Apartment

17

2.2.1 Identifying the Context 17

2.2.2 Developing the Controls 18

2.2.3 Siting the Development 18

2.2.4 Designing the Building 21

2.3 Studi Preseden

27

2.3.1 Bedok Court 28

A. Profil Proyek 28

SURAT PERNYATAAN

iii

ABSTRAKSI

iv

PRAKATA

v

DAFTAR ISI

vii

BAB I PE

PENDAHUL

LUA

UAN

N

1.1 La

Latar Bela

a

ka

k

ng

1

1.1.1 LaLatatar BBelakanggPPenengadaan Proyek 1

1.1.2 2 LaLatatar rBelakakang Permasalahan 3

1.2 Ru

Ru

mu

mus

san Pe

e

r

rm

as

al

ahan

5

5

1.3 Tu

Tu

ju

ju

an d

d

a

an

Sasaran

6

6

1.33.1 TuTujuan 6

1

1.3.2 Sasaran 6

1.

1

4

4

Ling

ngku

p St

udi

6

1.44.1 Materi Studi 6

1.4.1.1 Lingkup Spatial 6

1.4.1.2 Lingkup Substantial 66

1.4.1.3 Lingkup Temporal 6

1.44.2 Penekanan Studi 7

1.5 Meto

de Stu

udi

di

7

7

1.5.1 Pola Prosedural 77

1.5.2 Tata Langkah 99

1.

1.

6

6 Si

Si

st

st

ematika Penulisan

10

10

BA

BAB

B

II

II

TI

TINJ

NJAU

AUAN

AN

U

UMU

MUM

M

LO

L

W

W RI

RI

S

SE APA

PA

RT

RT

ME

ME

NT

NT

2.1 Te

Te

or

or

i

i

tentan

an

g

g

L

Low Rise Apart

t

me

m

nt

11

2.1.1 Pengertian dan Jenis-Jenis s Apartemeenn 11

2.1.1.1 Pengertian Aparttemen 11

2.1.1.2 Jenis-Jenis Apartetemen 13

2.1.2 Pengertian Low Rise Apartrtment 16

2.2 Standar-Standar Perancangan Lo

Low Ri

s

se Apartment

17

2.2.1 Identifying the Context 17


(7)

viii

B. Kapasitas dan Fasilitas 29

C. Tata Letak Ruang Huni (Dwelling Layout) 30

D. Environmental Design Solutions 30

E. Social Design Solutions 31

2.3.2 8 House 32

A. Profil Proyek 32

B. Kapasitas dan Fasilitas 33

C. Tata Letak Ruang Huni (Dwelling Layout) 34

D. Environmental Design Solutions 34

E. Social Design Solutions 35

2.3.3 Wilton Close 36

A. Profil Proyek 36

B. Kapasitas dan Fasilitas 37

C. Environmental Design Solutions 37

D. Social Design Solutions 38

2.3.4 Kesimpulan Preseden 39

BAB III LOW RISE APARTMENT DI TANGERANG SELATAN

3.1 Tinjauan Umum Tangerang Selatan

41

3.1.1 Tinjauan Administratif Tangerang Selatan 41

3.1.2 Tangerang Selatan sebagai Kota Satelit Jakarta 42

3.1.3 Pertumbuhan Sektor Properti Hunian di Tangerang Selatan 43

3.2 Tinjauan Sosial Budaya Tangerang Selatan

46

3.2.1 Perkembangan Sosial Budaya Kota Tangerang Selatan 46

3.2.2 Dinamika Kehidupan Sosial di Kota Tangerang Selatan 48

3.3 Tinjauan Lokasi

51

3.3.1 Tinjauan Rencana Perkembangan Wilayah Tangerang Selatan 51

3.3.2 Kriteria Pemilihan Tapak 54

3.3.3 Alternatif Pemilihan Tapak 54

BAB IV LANDASAN TEORI ARSITEKTURAL

4.1 Isu Sosial Ruang Hunian pada Bangunan Tinggi

57

4.1.1 Permasalahan Perilaku (Behavior Problems) 59

4.1.2 Krimintalitas dan Kekhawatiran akan Kriminalitas

(Crime and Fear of Crime) 60

4.1.3 Kecenderungan untuk Menolong Orang Lain

(Pro-social Behavior) 60

4.1.4 Relasi Sosial (Social Relations) 60

4.1.5 Pengembangan dan Pengawasan Anak

(Children Development & Supervision) 61

4.2 Teori tentang Social Sustainable Architecture

61

4.2.1 Sejarah Sustainable Architecture 61

4.2.2 Pengertian Sustainable Architecture 62

A. Profil Proyek 32

B. Kapasitas dan n FaFasilitas 33

C. Tata Leetatakk Ruang Huni (Dwelling Layou(( out)t) 34

D. Envnviironmental Design Solutions 34

E. Social Design Sololutions 35

2.3.3 WiWilton Close 36

A. Profifill PrProyoyeek 36

B. Kapassititasasddan Fasilitas 37

C.

C. EEnvironmementntalalDesign Solutions 37

D.

D. Sociaiall DDesign Solutions 38

2.

2.3.3.4 4 KeKesimppululan Preseden 39

BA

AB

B III L

LO

W RISE APARTMENT

DI

TANGE

RA

NG SELAT

TAN

A

3.

3.

1

1 T

Tinja

auan

Umum Tangeran

g

Selata

n

41

3.11.1Tinjauan Administratif Tangerang Selatan 41 3.11.2Tangerang Selatan sebagai Kota Satelit Jakarta 422 3.1.3 Pertumbuhan Sektor Properti Hunian di Tangerang Selatan 443

3.

3

2 Tin

nj

auan Sosial Budaya T

angerang Selatan

46

3.22.1 Perkembangan Sosial Budaya Kota Tangerangg Selatan 466

3.2.2 DinamimikakaKKehiduppan Sossiaial di KotaaTaTanggerang gSelal tatann 4848

3.3 Tinjauan Lokasi

51

51

3.3.1 Tinjauan Rencana Perkembangagan Wilayah Tangerang Selatan 551 3.

33.3 22Kriteria Pemilihan Tapak 5454

3

3.3.3.3 AlltternatiftifPemilP ilihihanan TTapapakak 554

BAB

B

IV

IV

L

LAN

ANDA

DASA

SAN TEORI AR

ARSITEKT

KTURAL

4.1 Isu Sosial Ruang Hunian pada

a Banguna

a

n

n

Tinggi

57

4.1.1 Permasalahan Perilaku (BBehavior Prooblems) 59

4.1.2 Krimintalitas dan Kekhawwatiran akanan Kriminalitas

(Crime and Fear of Crime)e) 60

4.1.3 Kecenderungan untuk MenonolongOOrang Lain (Pro

(( -social Behavior)r 60


(8)

ix

4.3 Teori Proksemik dalam Perancangan Behavior Setting

64

4.3.1 Pengertian Teori Proksemik 64

4.3.2 Privasi dalam Behavioral Setting 65

4.3.3 Ruang Personal dalam Behavioral Setting 65

4.3.4 Teritorialitas dalam Behavioral Setting 66

4.4 Social Sustainable Architecture sebagai Solusi

dari Isu Hunian Bertingkat

67

BAB V ANALISIS PERENCANAAN & PERANCANGAN

5.1 Analisis Pendekatan Studi

71

5.1.1 Garis Besar Penyelesaian Isu 71

5.1.2 Sense of Community 72

A. Active Administrative Grouping 73

B. Sociopetal & Sociofugal Spaces 74

C. Pet & Gardening as Social Interaction Catalyst 74

D. Variety of Community Based Facilities 76

5.1.3 Sense of Nature 77

A. Green Space to Reduce Stress 78

B. Pet & Gardening as Environmental Awareness Catalyst 78 C. Energy-Oriented Design 79

5.1.4 Sense of Safety 80

A. Spatial Continuity 80

B. Visual Continuity 80

5.2 Analisis Perencanaan

82

5.2.1 Analisis Fungsi 82

5.2.1.1 Identifikasi Sasaran dan Pelaku Apartemen 82

5.1.1.2 Identifikasi Kegiatan 86

5.2.2 Analisis Ruang 91

5.2.2.1 Analisis Hubungan Antar Ruang 91

5.2.2.3 Analisis Kebutuhan Dasar Kualitas dan Besaran Ruang 97

5.3 Analisis Perancangan

107

5.3.1 Analisis Geometri 107

5.3.2 Analisis Tautan 110

5.3.3 Analisis Pelingkup 120

5.3.3.1 Analisis Struktur 120

5.3.3.2 Analisis Bidang Pelingkup dan Bukaan 126

5.3.4 Analisis Utilitas Bangunan 130

5.3.4.1 Analisis Pengelolaan Drainase 130

5.3.4.2 Analisis Pengelolaan Sanitasi 130

5.3.4.3 Analisis Sistem Transportasi Vertikal 134

5.3.4.4 Analisis Sistem Penghawaan 136

5.3.4.5 Analisis Sistem Pencahayaan 137

5.3.4.6 Analisis Sistem Akustik 139

5.3.4.7 Analisis Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran 139

4.4 Social Sustainable Architecture

e se

se

ba

ba

ga

ga

i Solusi

dari Isu Hunian Berting

ng

ka

kat

67

BAB V ANAL

LI

ISIS PERENCA

ANAAN & PERANCANGAN

AN

5.1 Analis

is

is

is Pendeka

a

ta

a

n

n

St

St

udi

71

5.1.1.1 Garis Besar PPenynyelelesaian Isu 71

5

5.1.2 Sense e ofof Communityy 72

A.

A. AcA tive AAdmdministrative Grouping 73

B.

B. Soociciopetal & Sociofugal Spaces 74

C

C. PPet & Gardening as Social Interaction Catalyst 747

D. Variety of Community Based Facilities 766

5.1.3 SeSense of Nature 77

A. Green Space to Reduce Stress 78

B. Pet & Gardening as Environmental Awareness Catalyst 78

C. Energy-Oriented Design 79

5.11.4 Sense of Safety 800

A. Spatial Continuity 880

B. Visual Continuity 80

5.2

2

An

Analisis P

er

encana

a

an

an

82

2

5.2.1 Analisisisis FFunungsgsii 8282

5.2.1.1 Identifikasi Sasaranddana PPeelaku Apartemen 8282

5.1.1.2 Identifikasi Kegiatan 8686

5

5.2.22 Analisis Ruang 9191

5

5..22.22.1.1AnAnalalisisisisHHububunungagann Antar RuRuanangg 991 5.2.2.3 AnAnalalisisisis KebutuhhananDDasasarar KKualitas dan nBeBesasaran Ruang 97

5.

3

3

An

An

al

al

is

is

is

is

P

Per

er

a

anca

a

ng

ngan

107

5.33.11AnAnalalisisiis Geometri 107

5.3.2 Analisis Tautan 110

5.3.3 Analisis Pelingkup 120

5.3.3.1 Analisis Struktur 120

5.3.3.2 Analisis Bidang PeP lingkuupp dan Bukaan 126

5.3.4 Analisis Utilitas Bangunan 130

5.3.4.1 Analisis PengelolaanDDrarainase 130


(9)

x

BAB VI KONSEP PERENCANAAN & PERANCANGAN

6.1 Konsep Pendekatan Studi

143

6.2 Konsep Perencanaan

150

6.2.1 Konsep Fungsi 150

6.2.2 Konsep Ruang 151

6.3 Konsep Perancangan

154

6.3.1 Konsep Geometri 154

6.3.2 Konsep Tautan 154

6.3.3 Konsep Pelingkup 155

6.3.3.1 Konsep Struktur 155

6.3.3.2 Konsep Bidang Pelingkup dan Bukaan 156

6.3.4 Konsep Utilitas Bangunan 157

6.3.4.1 Konsep Pengelolaan Drainase 157

6.3.4.2 Konsep Pengelolaan Sanitasi 157

6.3.4.3 Konsep Sistem Transportasi Vertikal 160

6.3.4.4 Konsep Sistem Penghawaan 160

6.3.4.5 Konsep Sistem Pencahayaan 160

6.3.4.6 Konsep Sistem Akustik 160

6.3.4.7 Konsep Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran 161

6.3 Konsep Perancangan

154

6.3.1 Konsep Geometrtrii 154

6.3.2 Konsep Tauautatan 154

6.3.3 KonsepepPPelingkup 155

6..33.3.1 Konsep Strukturur 155

6.3.3.2 KoKonsnsepepBidangngPPeleliningkgkupupddannBBukukaaaann 156

6..33.4 Konsepp Utiliitatas sBaBangunan 157

6.3.4.4.11Konsep Pengngelelololaan Drainase 157

6.

6.3.4.4.22 KoonsnsepPengelolaan Sanitasi 157

6.

6.33.4.3 KKonsep Sistem Transportasi Vertikal 160

6.3.4.4.44 KonsepSistem Penghawaan 1160 6..33.4.5 Konsep Sistem Pencahayaan 16600

6

6.3.4.6 KonsepSistem Akustik 1600


(1)

ABSTRAKSI

Dalam sepuluh tahun terakhir, Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu kota satelit Ibukota berkembang dengan sangat pesat. Permintaan properti terus meningkat, baik untuk dihuni, maupun untuk investasi. Kecenderungan untuk tinggal di rumah (landed / detached house) yang masih mendominasi berdampak pada kecenderungan developer dan investor untuk membangun perumahan-perumahan dalam berbagai skala. Tanpa antisipasi terhadap pembangunan rumah secara terus menerus, kota akan didominasi oleh kalangan atas saja, kalangan menengah ke bawah tersingkirkan, kesenjangan sosial-ekonomi semakin melebar, hingga hilangnya nilai-nilai dasar seperti kepedulian kepada sesama dan lingkungan akan tidak terhindarkan. Walaupun kecenderungan untuk beralih ke hunian vertikal masih rendah, perlu ada solusi antisipatif untuk mendorong terbentuknya Kota Tangerang sebagai kota yang livable bagi berbagai lapisan masyarakat.

Disamping membentuk hunian yang nyaman untuk mendorong peralihan dari landed house ke hunian vertikal, masalah interaksi sosial menjadi krusial ketika pembangunan properti hunian berlomba-lomba untuk memberikan hunian mewah dengan desain yang menjunjung tinggi gaya hidup individualistis. Social sustainability dalam skala hunian belum mendapat perhatian secara khusus. Padahal, menurut Jane Jacobs, built environment bukanlah sebatas artefak statis, namun sebuah sistem urban dengan penghuni yang mempengaruhi satu sama lain, serta berevolusi secara kompleks dan dinamis sejalan dengan atribut fisik container tersebut. Oleh karena itu, rumusan masalah yang diangkat adalah: Bagaimana wujud rancangan bangunan Low Rise Apartment di Tangerang Selatan yang dapat menciptakan interaksi sosial melalui pengolahan tata ruang dalam dan tata ruang luar berdasarkan pendekatan social sustainable architecture?

Melalui Low Rise Apartment di Tangerang Selatan, apartemen yang nyaman, aman dan menjunjung tinggi interaksi sosial dihadirkan dengan pendekatan pada tiga poin utama, yaitu sense of community, sense of nature, dan sense of safety. Ketiga poin yang dilandasi oleh teori social sustainable architecture dan proxemic theory ini menjadi dasar transformasi bentuk, tata ruang luar dan tata ruang dalam, untuk membentuk ruang-ruang potensial yang merangsang munculnya interaksi sosial pada berbagai skala. Low Rise Apartment ini akan menjadi miniatur dari livable city, maka dinamika interaksi sosial ditunjang mulai dari zona hunian hingga zona transisi yang kaya akan ruang-ruang sociopetal hingga katalis interaksi sosial seperti pet & gardening dan green urban lifestyle.

Kata Kunci: low rise apartment, social sustainability, sociopetal, pet & gardening, green urban lifestyle investasi. Kecenderungan untuk tinggallddii rumah (landedd//ddeteached house) yang masih mendominasi berdampak pada kecenderungandedeveloper dan investor untuk membabangngun perumahan-perumahan dalam berbagai skala. Tanpa anantitisipasi terhadap pembangunan rumah secaraa terus menerus, kota akan didominasi oleh kalaanngan atas saja, kalangngannmmeenenengagah ke bbawah tersingkirkkanan, kesenjangan sosial-ekonomi semakikinn melebar, hhinggggaa hihlangnynya a ninillai-nii-nilal i dadassar r sesepepertrtii kepedulian kkepepada sesama dan lingkungan aakkan tidak terhindadarkrkaan. Walaupun kecenderungan ununtuuk k beb ralih ke hunian vev rtikal masih rendah, pperlu ada sosolulusisi aantisipatif uuntntukuk mendorong terbentukuknynya Kota Tanangegerarangng sebagaiai kota yang livabllee bagi berrbabagagai ilalapisan n mmasyarakat.

Disaampmpining membmbentuk hunian yang nyaman untuk mendorong peralihihana darri i lalandndeded housese ke h

hunian verertitikakal, masasalah interaksi sosial menjadi krusial ketika pembangunan propeperti huuniniananbberlombb a-lomba ununtutuk mmemberikan hunian mewah dengan desain yang menjunjung titinggigi ggayaya a hidupp individudualalistis. Social sustainability dalam skala hunian belum mendapat perhatiann secaarara kkhuh sus. Pa

P daahahal,l, menuurut Jane Jacobs, built environment bukanlah sebatas artefakstatis, namunn sebuuahah ssistemem urrbabn dengann penghuni yang mempengaruhi satu sama lain, serta berevolusi secara kompleeksk dan dinamamiis sejaalalan dengan atribut fisik container tersebut.Oleh karena itu, rumusan masalah yang diaangkat aaddalahh: Ba

Bagaimmana a wujud rancangan bangunan Low Rise Apartment di Tangerang Selatann yyanang daapaat t

me

menciptakan interaksi sosisialal melalui pengogolal han tata rruauang dalam ddanan ttataa ruang luuaar berdasaarkrkanan pe

pendndekatan social sustainable architecture?

M

Melalui Low Rise Apartment di Tangerang Selatan, apartemen yang nyaman, aamamann ddan meenjnjununjujungn ttininggggii interaksi sosial dihadirkan dengan pendekatan pap da tigga pop in uutatamama, yaititu u sesensnse of commmmununitity,y senenseseooff nanatuturere, dadan n sesensnseeoffssafafetety.y.KKetiigaga ppoioinn yayangngddilanandadasisioolelehh teteororii sosocial si susustataininable architecctutureredadan nprp oxoxememicictthheorry y ininii menjnjadi dasasarr ttransforormmasibbenentutuk,ttatata a ruruanang gluuararddaan ttatata ruang dalam, untukuk mmeme beentntukuk ruang-ruang potennsial yang g merangsang muncuulnlnyaya intererakaksi sosial pada i

berbagai skala. Low Rise Apartment ini akanmenjadi minniai tur dari livable city, maka dinamika interaksi sosial ditunjang mulai dari zona hunian hinngga zona tranansisi yang kaya akan ruang-ruang sociopetal hingga katalis interaksi sosial seperti pet & gaardening dann green urban lifestyle.


(2)

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yesus yang baik, yang berkat kesempatan dan penyertaannya, penulis dapat menyelesaikan segala proses perkuliahan yang ditutup dengan proses studio akhir yang panjang, melelahkan, namun tetap menyenangkan. Dalam seluruh proses penulisan landasan konseptual, proses perencanaan dan perancangan tugas akhir dengan judul Low Rise Apartment di Tangerang Selatan, penulis dibantu oleh begitu banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada:

1. Papa, Mama, Bang Ricky, Ronny, Ci Irene atas doa, perhatian, dan segala bentuk dukungan yang telah diberikan;

2. Ir. MK. Sinta Dewi P., MSc. Atas bimbingan, ilmu, nasehat, dan dukungan yang diberikan dalam segala proses menyelesaikan tugas akhir;

3. Yanuarius Benny Kristiawan, ST., MSc. dan Sidhi Pramudito, St., M.Sc. sebagai dosen penguji yang telah menguji serta memberikan saran-saran berharga untuk proses desain penulis;

4. Para dosen lain, yang membimbing proses pembelajaran arsitektur penulis, teristimewa Ir. A. Djoko Istiadji, MSc. Bld. Sc., Ir. MA. Wiwik Purwati, MSA., Dr. Ir. Y. Djarot Purbadi, MT., Khaerunnisa, S.T., M.Eng. dan V. Reni Vita Surya, ST., MT.;

5. Liana Veronika Yapriadi, sebagai partner yang selalu menemani dan tidak berhenti memberi semangat;

6. Komunitas Selasar yang berpengaruh besar dalam perspektif penulis terhadap kehidupan dan dunia arsitektur;

7. Teman-teman ARÇAKA dan Ekspedisi ARÇAKA #1, terutama Elizabeth Nada dan Agnes Ardiana yang banyak membantu dalam proses pembuatan maket;

8. Teman-teman mahasiswa/i arsitektur UAJY, staf pengajar, staf TU, serta pihak-pihak lain yang membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Laporan perancangan ini merupakan sebuah langkah menuju tahap akhir dan perjalanan penulis sebagai mahasiswa arsitektur UAJY. Semoga laporan ini dapat menjadi acuan bagi perancang dalam proses perancangan tugas akhir. Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Yogyakarta, 22 Juli 2016

Penulis yang panjang, melelahkan, namuun n tetettap menyenangkgkanan..Dalam seluruh proses penulisan landasan konseptual, proses perencacannaan dan perancangan tugas akhirddenengan judul Low Rise Apartment di Tangerang Selatan,n,ppenulis dibantu oleh begitu banyak pihak. Pada kekesempatan ini, penulis ingin mengucapkan n teterima kasih secara khhususu kkeppadada:a

1. Papapaa, Mama, Banng gRiRickcky,y Ronnyn , CiCi Ireene atane tas dodoa,a,pperhaerhatitiana , dan segalaa bbentuk dukungan yang telahhddiberikanan;

2

2. Ir. MMK.K SSinintata Dewi PP., MSc. Atas bimbingan, ilmu, nassehehat, dan nduukukungn an yang didberikan daalalam m segala pprroses menyelesaikan tugas akhir;

3. YYananuariusus Benny Kristiawan, ST., MSc. dan Sidhi Pramudito, Stt.,, M.Sc.c. sebebaga ai dososen pengujuji yang telah menguji serta memberikan saran-saran berharga uuntukk pproroses desaiin penunulis;

4.

4. Paara dosen lain, yang membimbing proses pembelajaran arsitektur penulis,,teriststimmewewa IrIr. A

A. Djoko Istiadji, MSc. Bld. Sc., Ir. MA. Wiwik Purwati, MSA., Dr. Ir. Y. DDjarot Purbaadii, M

MT., Khaerunnisa, S.T., M.Eng. dan V. Reni Vita Surya, ST., MT.;

5.

5 LLiana Veronika Yapriadi, sebagai partner yang selalu menemani dan tidak berrhhenti i mmembbeeri i se

semangat;

6. Komunitas Selasar yang berpengaruhuh bessarar ddalam perspektif penulis terhadap kehiduppananddaan dunia arsitektur;

7.

7. Temmanan-t-tememananAARÇRÇAKAKAA dadannEkspedisi ARÇAKAKA##11,ttererututamamaa ElElizizababetethh NNadadaddananAAggnes Ar

Adidiananaa yayangngbbananyayak k memembantutuddalalamampprorosesesspembuabuatatan n mamakeket;t;

8.

8 TTememana -t-tememaan mahahasiswa/i arsititeke tur UAJY,,sstaf pengajar,r sstaf TUTU,,sesertrta a pipihahak-k-pihak lain yang membantu penyelesaian tugasas akhir inini.

Laporan perancangan ini meruupakan sebuahh langkah menuju tahap akhir dan perjalanan penulis sebagai mahasiswa arsitekturur UAJY. Seemoga laporan ini dapat menjadi acuan bagi perancang dalam proses perancangann tugas aakhir. Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan yang terdapatppada lalaporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.


(3)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i

LEMBAR PENGABSAHAN SKRIPSI

ii

SURAT PERNYATAAN

iii

ABSTRAKSI

iv

PRAKATA

v

DAFTAR ISI

vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek 1

1.1.2 Latar Belakang Permasalahan 3

1.2 Rumusan Permasalahan

5

1.3 Tujuan dan Sasaran

6

1.3.1 Tujuan 6

1.3.2 Sasaran 6

1.4 Lingkup Studi

6

1.4.1 Materi Studi 6

1.4.1.1 Lingkup Spatial 6

1.4.1.2 Lingkup Substantial 6

1.4.1.3 Lingkup Temporal 6

1.4.2 Penekanan Studi 7

1.5 Metode Studi

7

1.5.1 Pola Prosedural 7

1.5.2 Tata Langkah 9

1.6 Sistematika Penulisan

10

BAB II TINJAUAN UMUM LOW RISE APARTMENT

2.1 Teori tentang Low Rise Apartment

11

2.1.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Apartemen 11

2.1.1.1 Pengertian Apartemen 11

2.1.1.2 Jenis-Jenis Apartemen 13

2.1.2 Pengertian Low Rise Apartment 16

2.2 Standar-Standar Perancangan Low Rise Apartment

17

2.2.1 Identifying the Context 17

2.2.2 Developing the Controls 18

2.2.3 Siting the Development 18

2.2.4 Designing the Building 21

2.3 Studi Preseden

27

2.3.1 Bedok Court 28

A. Profil Proyek 28

SURAT PERNYATAAN

iii

ABSTRAKSI

iv

PRAKATA

v

DAFTAR ISI

vii

BAB I PE

PENDAHUL

LUA

UAN

N

1.1 La

Latar Bela

a

ka

k

ng

1

1.1.1 LaLatatar BBelakanggPPenengadaan Proyek 1

1.1.2 2 LaLatatar rBelakakang Permasalahan 3

1.2 Ru

Ru

mu

mus

san Pe

e

r

rm

as

al

ahan

5

5

1.3 Tu

Tu

ju

ju

an d

d

a

an

Sasaran

6

6

1.33.1 TuTujuan 6

1

1.3.2 Sasaran 6

1.

1

4

4

Ling

ngku

p St

udi

6

1.44.1 Materi Studi 6

1.4.1.1 Lingkup Spatial 6

1.4.1.2 Lingkup Substantial 66

1.4.1.3 Lingkup Temporal 6

1.44.2 Penekanan Studi 7

1.5 Meto

de Stu

u

di

di

7

7

1.5.1 Pola Prosedural 77

1.5.2 Tata Langkah 99

1.

1.

6

6 Si

Si

st

st

ematika Penulisan

10

10

BA

BAB

B

II

II

TI

TINJ

NJAU

AUAN

AN

U

UMU

MU

M

M

LO

L

W

W RI

RIS

SE APA

PART

RTME

MENT

NT

2.1 Te

Teor

or

i

i

tentan

an

g

g

L

Low Rise Apart

t

me

m

nt

11

2.1.1 Pengertian dan Jenis-Jenis s Apartemeenn 11

2.1.1.1 Pengertian Aparttemen 11

2.1.1.2 Jenis-Jenis Apartetemen 13

2.1.2 Pengertian Low Rise Apartrtment 16

2.2 Standar-Standar Perancangan Lo

Low Ri

s

se Apartment

17

2.2.1 Identifying the Context 17


(4)

viii

B. Kapasitas dan Fasilitas 29

C. Tata Letak Ruang Huni (Dwelling Layout) 30

D. Environmental Design Solutions 30

E. Social Design Solutions 31

2.3.2 8 House 32

A. Profil Proyek 32

B. Kapasitas dan Fasilitas 33

C. Tata Letak Ruang Huni (Dwelling Layout) 34

D. Environmental Design Solutions 34

E. Social Design Solutions 35

2.3.3 Wilton Close 36

A. Profil Proyek 36

B. Kapasitas dan Fasilitas 37

C. Environmental Design Solutions 37

D. Social Design Solutions 38

2.3.4 Kesimpulan Preseden 39

BAB III LOW RISE APARTMENT DI TANGERANG SELATAN

3.1 Tinjauan Umum Tangerang Selatan

41

3.1.1 Tinjauan Administratif Tangerang Selatan 41

3.1.2 Tangerang Selatan sebagai Kota Satelit Jakarta 42 3.1.3 Pertumbuhan Sektor Properti Hunian di Tangerang Selatan 43

3.2 Tinjauan Sosial Budaya Tangerang Selatan

46

3.2.1 Perkembangan Sosial Budaya Kota Tangerang Selatan 46 3.2.2 Dinamika Kehidupan Sosial di Kota Tangerang Selatan 48

3.3 Tinjauan Lokasi

51

3.3.1 Tinjauan Rencana Perkembangan Wilayah Tangerang Selatan 51

3.3.2 Kriteria Pemilihan Tapak 54

3.3.3 Alternatif Pemilihan Tapak 54

BAB IV LANDASAN TEORI ARSITEKTURAL

4.1 Isu Sosial Ruang Hunian pada Bangunan Tinggi

57

4.1.1 Permasalahan Perilaku (Behavior Problems) 59 4.1.2 Krimintalitas dan Kekhawatiran akan Kriminalitas

(Crime and Fear of Crime) 60

4.1.3 Kecenderungan untuk Menolong Orang Lain

(Pro-social Behavior) 60

4.1.4 Relasi Sosial (Social Relations) 60

4.1.5 Pengembangan dan Pengawasan Anak

(Children Development & Supervision) 61

4.2 Teori tentang Social Sustainable Architecture

61

4.2.1 Sejarah Sustainable Architecture 61

4.2.2 Pengertian Sustainable Architecture 62

A. Profil Proyek 32

B. Kapasitas dan n FaFasilitas 33

C. Tata Leetatakk Ruang Huni (Dwelling Layou(( out)t) 34

D. Envnviironmental Design Solutions 34

E. Social Design Sololutions 35

2.3.3 WiWilton Close 36

A. Profifill PrProyoyeek 36

B. Kapassititasasddan Fasilitas 37

C.

C. EEnvironmementntalalDesign Solutions 37

D.

D. Sociaiall DDesign Solutions 38

2.

2.3.3.4 4 KeKesimppululan Preseden 39

BA

AB

B III L

LOW RISE APA

RT

MENT

DI

TANGE

RA

NG SELAT

TAN

A

3.

3.

1

1 T

Tinja

auan

Umum Tangeran

g

Selata

n

41

3.11.1Tinjauan Administratif Tangerang Selatan 41 3.11.2Tangerang Selatan sebagai Kota Satelit Jakarta 422 3.1.3 Pertumbuhan Sektor Properti Hunian di Tangerang Selatan 443

3.

3

2 Tin

nj

auan Sosial Budaya T

angerang Selatan

46

3.22.1 Perkembangan Sosial Budaya Kota Tangerangg Selatan 466 3.2.2 DinamimikakaKKehiduppan Sossiaial di KotaaTaTanggerang gSelal tatann 4848

3.3 Tinjauan Lokasi

51

51

3.3.1 Tinjauan Rencana Perkembangagan Wilayah Tangerang Selatan 551 3.

33.3 22Kriteria Pemilihan Tapak 5454

3

3.3.3.3 AlltternatiftifPemilP ilihihanan TTapapakak 554

BAB

B

IV

IV

L

LAN

ANDA

DASA

SAN TEORI AR

ARSITEKT

KTURAL

4.1 Isu Sosial Ruang Hunian pada

a Banguna

a

n

n

Tinggi

57

4.1.1 Permasalahan Perilaku (BBehavior Prooblems) 59 4.1.2 Krimintalitas dan Kekhawwatiran akanan Kriminalitas

(Crime and Fear of Crime)e) 60

4.1.3 Kecenderungan untuk MenonolongOOrang Lain (Pro

(( -social Behavior)r 60


(5)

ix

4.3 Teori Proksemik dalam Perancangan Behavior Setting

64

4.3.1 Pengertian Teori Proksemik 64

4.3.2 Privasi dalam Behavioral Setting 65

4.3.3 Ruang Personal dalam Behavioral Setting 65

4.3.4 Teritorialitas dalam Behavioral Setting 66

4.4 Social Sustainable Architecture sebagai Solusi

dari Isu Hunian Bertingkat

67

BAB V ANALISIS PERENCANAAN & PERANCANGAN

5.1 Analisis Pendekatan Studi

71

5.1.1 Garis Besar Penyelesaian Isu 71

5.1.2 Sense of Community 72

A. Active Administrative Grouping 73

B. Sociopetal & Sociofugal Spaces 74

C. Pet & Gardening as Social Interaction Catalyst 74

D. Variety of Community Based Facilities 76

5.1.3 Sense of Nature 77

A. Green Space to Reduce Stress 78

B. Pet & Gardening as Environmental Awareness Catalyst 78

C. Energy-Oriented Design 79

5.1.4 Sense of Safety 80

A. Spatial Continuity 80

B. Visual Continuity 80

5.2 Analisis Perencanaan

82

5.2.1 Analisis Fungsi 82

5.2.1.1 Identifikasi Sasaran dan Pelaku Apartemen 82

5.1.1.2 Identifikasi Kegiatan 86

5.2.2 Analisis Ruang 91

5.2.2.1 Analisis Hubungan Antar Ruang 91

5.2.2.3 Analisis Kebutuhan Dasar Kualitas dan Besaran Ruang 97

5.3 Analisis Perancangan

107

5.3.1 Analisis Geometri 107

5.3.2 Analisis Tautan 110

5.3.3 Analisis Pelingkup 120

5.3.3.1 Analisis Struktur 120

5.3.3.2 Analisis Bidang Pelingkup dan Bukaan 126

5.3.4 Analisis Utilitas Bangunan 130

5.3.4.1 Analisis Pengelolaan Drainase 130

5.3.4.2 Analisis Pengelolaan Sanitasi 130

5.3.4.3 Analisis Sistem Transportasi Vertikal 134

5.3.4.4 Analisis Sistem Penghawaan 136

5.3.4.5 Analisis Sistem Pencahayaan 137

5.3.4.6 Analisis Sistem Akustik 139

5.3.4.7 Analisis Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran 139

4.4 Social Sustainable Architecture

e

se

se

ba

ba

ga

ga

i Solusi

dari Isu Hunian Berting

ng

ka

kat

67

BAB V ANAL

LI

ISIS PERENCA

ANAAN & PERANCANGAN

AN

5.1 Analis

is

is

is Pendeka

a

ta

a

n

n

St

St

udi

71

5.1.1.1 Garis Besar PPenynyelelesaian Isu 71

5

5.1.2 Sense e ofof Communityy 72

A.

A. AcA tive AAdmdministrative Grouping 73

B.

B. Soociciopetal & Sociofugal Spaces 74

C

C. PPet & Gardening as Social Interaction Catalyst 747

D. Variety of Community Based Facilities 766

5.1.3 SeSense of Nature 77

A. Green Space to Reduce Stress 78

B. Pet & Gardening as Environmental Awareness Catalyst 78

C. Energy-Oriented Design 79

5.11.4 Sense of Safety 800

A. Spatial Continuity 880

B. Visual Continuity 80

5.2

2

An

Analisis P

er

encana

a

an

an

82

2

5.2.1 Analisisisis FFunungsgsii 8282

5.2.1.1 Identifikasi Sasaranddana PPeelaku Apartemen 8282

5.1.1.2 Identifikasi Kegiatan 8686

5

5.2.22 Analisis Ruang 9191

5

5..22.22.1.1AnAnalalisisisisHHububunungagann Antar RuRuanangg 991 5.2.2.3 AnAnalalisisisis KebutuhhananDDasasarar KKualitas dan nBeBesasaran Ruang 97

5.

3

3

An

An

al

al

is

is

is

is

P

Per

er

a

anca

a

ng

ngan

107

5.33.11AnAnalalisisiis Geometri 107

5.3.2 Analisis Tautan 110

5.3.3 Analisis Pelingkup 120

5.3.3.1 Analisis Struktur 120

5.3.3.2 Analisis Bidang PeP lingkuupp dan Bukaan 126

5.3.4 Analisis Utilitas Bangunan 130

5.3.4.1 Analisis PengelolaanDDrarainase 130


(6)

x

BAB VI KONSEP PERENCANAAN & PERANCANGAN

6.1 Konsep Pendekatan Studi

143

6.2 Konsep Perencanaan

150

6.2.1 Konsep Fungsi 150

6.2.2 Konsep Ruang 151

6.3 Konsep Perancangan

154

6.3.1 Konsep Geometri 154

6.3.2 Konsep Tautan 154

6.3.3 Konsep Pelingkup 155

6.3.3.1 Konsep Struktur 155

6.3.3.2 Konsep Bidang Pelingkup dan Bukaan 156

6.3.4 Konsep Utilitas Bangunan 157

6.3.4.1 Konsep Pengelolaan Drainase 157

6.3.4.2 Konsep Pengelolaan Sanitasi 157

6.3.4.3 Konsep Sistem Transportasi Vertikal 160

6.3.4.4 Konsep Sistem Penghawaan 160

6.3.4.5 Konsep Sistem Pencahayaan 160

6.3.4.6 Konsep Sistem Akustik 160

6.3.4.7 Konsep Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran 161

6.3 Konsep Perancangan

154

6.3.1 Konsep Geometrtrii 154

6.3.2 Konsep Tauautatan 154

6.3.3 KonsepepPPelingkup 155

6..33.3.1 Konsep Strukturur 155

6.3.3.2 KoKonsnsepepBidangngPPeleliningkgkupupddannBBukukaaaann 156

6..33.4 Konsepp Utiliitatas sBaBangunan 157

6.3.4.4.11Konsep Pengngelelololaan Drainase 157 6.

6.3.4.4.22 KoonsnsepPengelolaan Sanitasi 157

6.

6.33.4.3 KKonsep Sistem Transportasi Vertikal 160

6.3.4.4.44 KonsepSistem Penghawaan 1160 6..33.4.5 Konsep Sistem Pencahayaan 16600 6

6.3.4.6 KonsepSistem Akustik 1600