Pembuatan Larutan HNO Metode Pengambilan Sampel

b. Limit Deteksi Pada penelitian ini batas deteksi ditentukan dengan mengukur nilai simpangan baku dari titik dengan konsentrasi terendah yang masih memiliki nilai yang seragam. c. Presisi Presisi dilakukan dengan mengukur konsentrasi sampel dengan 4 kali pengulangan. Nilai absorbansi yang diperoleh kemudian ditentukan nilai konsentrasi persamaan regresi larutan standar, lalu nilai simpangan baku SD dan simpangan baku relatif RSD dapat ditentukan. Metode dengan presisi yang baik yaitu dengan perolehan simpangan baku relatif RSD memenuhi persyaratan horwitz. d. Kecermatan Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Pada penelitian ini, persen perolehan kembali ditentukan dengan cara menambahkan larutan standar pada larutan sampel untuk ditentukan absorbansinya kemudian dibandingkan dengan konsentrasi tanpa penambahan larutan standar. Masing-masing konsentrasi larutan standar yang ditambahkan ke dalam sampel adalah 10 ppm untuk logam Fe dan Al.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Konsentrasi logam Al yang paling tinggi terdapat pada titik E yaitu sebesar 117,6136 ± 0,1491 ppm. Konsentrasi logam Al pada titik A sebesar 114,4792 ± 0,0854 ppm, titik B sebesar 115,1278 ± 0,9256 ppm, titik C sebesar 116,4536 ± 0,4264 ppm, titik D sebesar 115,5350 ± 0,3256 ppm, titik H sebesar 113,6742 ± 0,1409 ppm dan titik I sebesar 113,6837 ± 0,3125 ppm menunjukkan bahwa sebaran logam Al di daerah perairan Pelabuhan Panjang cukup merata, kecuali pada daerah dangkal berpasir pada titik F 0,0587 ± 0,0064 ppm dan titik G 0,0580 ± 0,0070 ppm. 2. Konsentrasi logam Fe yang paling tinggi terdapat pada titik B yaitu sebesar 625,2750 ± 2,2333 ppm. Konsentrasi logam Fe pada titik A sebesar 622,9125 ± 3,2180 ppm, titik C sebesar 623,2500 ± 1,7364 ppm, titik D sebesar 622,3500 ± 0,8916 ppm, titik E sebesar 620,6250 ± 0,1936 ppm, titik H sebesar 617,9625 ± 0,2562 ppm dan titik I sebesar 618,0000 ± 0,6819 ppm

Dokumen yang terkait

Studi Penyerapan Logam Besi (Fe) Dan Sulfat Dari Limbah Industri Pertambangan Dengan Adsorben Kulit Ubi Kayu Dan Spent Mushroom Substrat (SMS)

2 105 72

Penyerapan Logam Kromium (Cr VI) Oleh Tumbuhan Purun (Typha latifolia), Mendong (Scirpus californicus) dan Padi Liar (Zizaniopsis miliaceae) sebagai Upaya Pengolahan Lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Gampong Jawa Kota Banda Aceh

13 139 106

Efektivitas Penyerapan Logam Besi (Fe) dan Logam Natrium (Na) oleh Kitosan Nanopartikel Pada Limbah Cair Detergen

2 61 75

Analisis Kadar Logam Besi (Fe), Mangan (Mn) Dan Kadmium (Cd) Dari Sedimen (Padatan Total) Dan Air Sungai Lau Borus Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Pasca Erupsi Gunung Sinabung Di Desa Guru Kinayan Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Dengan Me

4 55 97

Studi Penyerapan Logam Besi (Fe) Dan Sulfat Dari Limbah Industri Pertambangan Dengan Adsorben Kulit Ubi Kayu Dan Spent Mushroom Substrat (SMS)

6 89 72

Penentuan kadar kobal dan merkuri dalam air laut dan sedimen pelabuhan panjang bandar Lampung dengan metode analisis pengaktifan neutron

0 5 100

KAJIAN SEBARAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KOBALT (Co) PADA SEDIMEN DI PESISIR PANTAI WAY KUALA BANDAR LAMPUNG

1 33 62

Kajian Sebaran Logam Berat Cd dan Cr Pada Sedimen di Pesisir Pantai Way Kuala Bandar Lampung

3 24 53

KAJIAN SEBARAN LOGAM BERAT MANGAN (Mn) DAN TEMBAGA (Cu) PADA SEDIMEN DI PESISIR PANTAI WAY KUALA BANDAR LAMPUNG

0 12 41

SEBARAN LOGAM BERAT TEMBAGA(Cu) DAN KOBALT (Co) PADA SEDIMEN LUMPUR LAUT DI PERAIRAN PELABUHAN PANJANG BANDAR LAMPUNG

6 45 81