Latar Belakang Masalah Proposal Irfan hasil revisi (1)

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK - BANK GO PUBLIC DI INDONESIA

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan yang dilaksanakan oleh negara Indonesia adalah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan berbagai usaha untuk mencapainya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pembangunan secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang diharapkan dapat menwujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik materiil maupun spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Salah satu hal yang ikut serta menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi adalah stabilnya sektor perbankan. Sektor perbankan merupakan jantung dalam sistem perekonomian sebuah negara dan sebagai alat dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Sejak terjadi krisis moneter tahun 1997 sektor perbankan mulai mengalami gejolak krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap lembaga perbankan nasional. Pada tahun 1998 pemerintah menyatakan bahwa dari 222 bank yang beroperasi di Indonesia, 65 dalam kondisi sakit dan 54 sudah masuk badan penyehatan perbankan nasional. Puncaknya, pemerintah mengambil keputusan untuk melikuidasi 16 bank, 7 bank diambil alih dan 8 bank dibekukan operasinya Info Bank, Mei 1998 . Pada tahun 1999 kondisi perbankan nasional mulai menunjukkan perkembangan ke arah perbaikkan meskipun masih mengalami tahapan- tahapan yang sulit dalam rangka konsolidasi dan menyeimbangkan posisi keuangan. Hal ini tercermin dari perkembangan positif pada aspek pendanaan, permodalan, profitabilitas, dan kualitas aktiva produktif. Sampai dengan akhir 2005, di Indonesia telah tercatat sebanyak 26 bank yang berstatus go public di Bursa Efek Jakarta BEJ. Bank-bank tersebut merupakan yang paling berpengaruh di dalam berbagai aktivitas pendanaan dan perputaran uang yang terjadi di Indonesia. Besarnya pengaruh perbankan tersebut bagi kehidupan perekonomian Indonesia, menempatkan bank-bank ini pada posisi yang senantiasa berada dalam ajang persaingan diantara satu dan lainnya. Nama-nama bank yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta BEJ pada tahun 2005 dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Daftar Bank Go Public di Bursa Efek Jakarta BEJ No. Nama Bank No. Nama bank 1 Bank Mandiri 14 Bank Buana Indonesia 2 Bank Central Asia 15 Bank Century 3 Bank Negara Indonesia 16 Bank Artha Graha Internasional 4 Bank Rakyat Indonesia 17 Bank Bumiputera Indonesia 5 Bank Danamon 18 Bank Mayapada Internasional 6 Bank International Indonesia 19 Bank Nusantara Parahyangan 7 Bank Niaga 20 Bank Victoria International 8 Bank Panin 21 Bank Kesawan 9 Bank Permata 22 Bank Eksekutif Internasional 10 Bank Lippo 23 Bank Bumi Arta 11 Bank Mega 24 Bank Artha Niaga Kencana 12 Bank Bukopin 25 Bank Swadesi 13 Bank NISP Sumber : Bursa Efek Jakarta BEJ 2005 Sebelum tahun 2002, daftar emiten yang tercatat di Bursa Efek Jakarta berjumlah 25 bank dan pada dua tahun berikutnya, jumlah emiten bertambah satu bank menjadi 26 bank yang go public di BEJ. Di awal tahun 2004, jumlah emiten berkurang satu bank dan kembali lagi menjadi 25 bank yang terdaftar. Tabel 1 menunjukkan daftar nama-nama bank di Indonesia yang hingga sekarang masih aktif dan tercatat sebagai emiten pada Bursa Efek Jakarta BEJ. Berdasarkan fungsi dasarnya sebagai penghimpun dan juga penyalur atas dana, maka bank akan selalu berkepentingan dengan pihak-pihak yang kelebihan dana dan juga pihak-pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana, yang sering disebut dengan kreditur. Dalam aktivitasnya, bank akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan seputar fungsi dasar perbankan. Persaingan antar bank di dalam merebut pangsa pasar merupakan salah satu hal yang wajar terjadi, strategi ofensif untuk merebut pasar pesaing menjadi modal utama bagi bank di dalam menghimpun dana dari masyarakat. Likuiditas bank merupakan syarat mutlak bagi suatu perbankan di dalam melaksanakan berbagai aktivitas bisnisnya, yaitu untuk memenuhi kewajiban hutang-hutang bank, membayar kembali deposannya, serta memenuhi permintaan kredit. Perbankan di Indonesia dalam melakukan aktivitas bisnisnya, yaitu dalam memenuhi fungsi dasarnya masih mengalami berbagai permasalahan yang mendasar yang hingga saat ini. Banyak bank-bank yang belum mampu secara maksimal di dalam mengelola sumber daya mereka, sebagai contoh di satu sisi bank-bank yang mengalami under-liquid akan kesulitan di dalam melakukan aktivitas bisnisnya secara maksimal dikarenakan kekurangan modal sebagai dasar beraktivitas. Di sisi lain, bank-bank yang mengalami over-liquid juga akan mengalami permasalahan, mereka akan kesulitan di dalam menyalurkan dana-dana tersebut dan berisiko terjadinya kredit tidak tertagih. Banyaknya permasalahan perbankan seperti yang diterangkan tersebut diatas, mengindikasikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat selaku sumber dan tujuan atas aliran dana yang dihimpun oleh bank mengalami proses yang tidak stabil dan berubah-ubah. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh kinerja yang dicapai oleh dunia perbankan itu sendiri, dan bagaimana upaya manajemen perbankan mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada lingkungannya baik nasional maupun global. Perubahan-perubahan dimaksud menyangkut masalah teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah dan otoritas moneter, serta tuntutan konsumen yang semakin variatif. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah dengan analisis profitabilitas. Kinerja suatu perusahaan sering diukur dengan bagaimana kemampuan suatu perusahaan itu menghasilkan laba. Dari sudut manajemen, rasio Return On Assets ROA dipandang sebagai alat ukur yang berguna karena mengindikasikan seberapa baik pihak manajemen memanfaatkan sumber daya total yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan profit. Dalam analisis Return On Assets ROA terdapat beberapa variabel yang mempengaruhinya. ROA ini dipengaruhi oleh kecukupan modal atas suatu bank, efisiensi, likuiditas, klasifikasi bank maupun pangsa pasar dana pihak ketiga. Dari kelima variabel tersebut akan membentuk suatu dasar di dalam analisis kinerja atas suatu bank. Dari variabel-variabel tersebut juga dapat dilakukan suatu analisis yang membandingkan kelimanya berdasarkan intensitas pengaruhnya terhadap ROA. Hasil analisis akan menunjukkan dominasi atas suatu variabel dibandingkan variabel lainnya, sehingga dapat mempermudah suatu bank dalam memfokuskan pengelolaan atas ROA. Uraian diatas memberikan gambaran bahwa profitabilitas bank merupakan salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan manajemen. Untuk meningkatkan kualitas manajemen dalam melakukan analisis tersebut, manajemen perlu mengenali variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi profitabilitas bank. Variabel-variabel tersebut salah satunya dapat diketahui dari rasio-rasio keuangan. Analisa rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaimana sebuah bank bekerja dan bagaimana bank tersebut disiapkan untuk masa depan. Dengan mengetahui keadaan keuangan akan membantu pihak manajemen dalam implementasi perencanaan dan pengendalian keuangan. Perencanaan yang baik harus dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan bank saat ini. Untuk dapat menjawab berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti mengangkat judul “Analisis Variabel yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank- Bank Go Public di Indonesia” sebagai judul atas penelitian yang akan dilakukan.

B. Perumusan Masalah