Revisi Proposal Skripsi Penerjemahan Fil

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
A. Pembatasan dan Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
D. Tinjauan Pustaka
E. Metodologi Penelitian
F. Sistematika Penulisan
BAB II KERANGKA TEORI
A. Penerjemahan Teks Keagamaan Kontemporer
B. Penerjemahan Semantis
BAB III BIOGRAFI DAN KARYA PENULIS
A. Biografi Dr. Ahmad ‘Abd Al-Rahman Al-Naqib
B. Karya Dr. Ahmad ‘Abd Al-Rahman Al-Naqib
BAB IV HASILTERJEMAHAN BUKU AL-QURĀN GHAYYARANI
A. Pendahuluan
B. Pertanggungjawaban Hasil Penerjemahan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

1

A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan penerjemahan mempunyai peranan penting dalam mendapatkan
ilmu pengetahuan dan informasi. Menerjemahkan berarti memindahkan suatu
amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima (sasaran). 1 Dalam
menerjemahkan, terdapat banyak jenis teks yang dapat dijadikan sebagai objek
penerjemahan, salah satunya yakni teks keagamaan. Menurut Hoed, teks
keagamaan adalah teks yang substansinya didominasi oleh tema dan topik-topik
yang bersumber pada satu agama atau lebih.2
Di Indonesia, kebutuhan pada hasil terjemahan, khususnya buku-buku
keagamaan sangat tinggi. Hal ini dapat kita lihat dari menjamurnya penerbit buku
keagamaan yang menerbitkan karya terjemahan. Namun, kualitas penerjemahan
dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia masih menemui beberapa kendala. 3
Salah satu kendalanya adalah metode penerjemahan yang digunakan pada saat
menerjemahkan tidak relevan antara Bahasa Sumber dengan Bahasa Sasaran.
Semantik adalah salah satu dari beberapa metode yang sering digunakan

dalam dunia penerjemahan. Metode semantik adalah metode penerjemahan yang
berorientasi pada bahasa sumber. Pada saat menerjemahkan dengan metode ini,

1

A. Widyamartaya, Seni Menerjemahkan (Yogyakarta: Kanisius, 1989), h. 11.
Moch. Syarif Hidayatullah, Jembatan KataSeluk-Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia
(Jakarta: PT: Gramedia, 2017), h. 73.
3
Yayan Nurbayan, “Pengaruh Struktur Bahasa Arab terhadap Bahasa Indonesia dalam
Terjemahan Al-Qur’an”. Jurnal Arabiyat, Vol I, No. 1, 2014, h. 9.
2

2

seorang penerjemah telah lebih luwes dan lebih fleksibel daripada penerjemah
yang menggunakan penerjemahan setia.4
Buku “Al-Qurān Ghayyarani” merupakan sebuah teks keagamaan
kontemporer karya Dr. Ahmad ‘Abd


Al-Rahman Al-Naqib yang belum

ditemukan terjemahan dalam bahasa Indonesianya. Oleh karena itu, setelah
peneliti melakukan pengamatan lebih mendalam, peneliti tertarik untuk
menerjemahkan buku tersebut dengan menggunakan metode semantik. Dalam
buku “Al-Qurān Ghayyarani” edisi keempat ini, terdapat nasihat-nasihat yang
dapat meningkatkan kualitas keimanan dalam diri kita. Sehingga tentunya buku
ini dapat memberi dampak positif bagi pembaca.
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi seorang penerjemah, khususnya
mahasiswa Program Studi Tarjamah dalam menerjemahkan teks keagamaan
kontemporer. Serta bagi masyarakat awam agar tidak sekedar hanya dapat
membaca Al-Quran saja tanpa mengetahui keistimewaan yang terkandung di
dalamnya. Serta menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat Indonesia akan
pentingnya buku tersebut.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Agar pokok permasalahan tidak meluas, peneliti perlu memberikan
batasan dan rumusan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti
4

Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer

(Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014), h. 60.

3

hanya akan meneliti metode penerjemahan semantik yang digunakan dalam
menerjemahkan buku “Al-Qurān Ghayyarani” edisi keempat. Adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penerjemahan buku “Al-Qurān Ghayyarani” edisi keempat
karya Dr. Ahmad ‘Abd Al-Rahman Al-Naqib dengan menggunakan
metode semantik?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah peneliti kemukakan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara menerjemahkan buku “Al-Qurān Ghayyarani” edisi
keempat karya Dr. Ahmad ‘Abd Al-Rahman Al-Naqib dengan
menggunakan metode semantik.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, diantaranya;

1. Sebagai motivasi bagi mahasiswa jurusan tarjamah untuk meningkatkan
kompetensi dalam penerjemahan.
2. Meningkatkan wawasan tentang keistimewaan Al-Quran khususnya bagi
peneliti sendiri dan pembaca pada umumnya.
4

3. Menghasilkan produk yang dapat dijadikan sebagai hasil sebuah karya
penerjemahan.

E. Tinjauan Pustaka
Setelah mencari berbagai macam literatur sebagai bahan rujukan, peneliti
menemukan penelitian tentang penerjemahan. Dahulu sudah pernah diteliti oleh
para mahasiswa diantaranya:
Pertama

oleh

Nauval

Fitriyah


(2017)

mahasiswa

UIN

Syarif

Hidayatullah Jakarta yang menerjemahkan buku “Dau’u Al-Misbah Fi Bayani
Ahkami Al-Nikah” karya K.H. Hasyim Asy’ari. Penelitian ini membahas tentang
bagaimana cara menerjemhkan buku “Dau’u Al-Misbah Fi Bayani Ahkami AlNikah” dengan menggunakan metode semantis. Perbedaan dari penelitian yang
akan peneliti lakukan adalah objek kajiannya. Pada penelitian ini peneliti ingin
menerjemahkan buku yang berjudul Al-Qurān Ghayyarani.
Kedua oleh Qistina Amajida (2017) mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang menerjemahkan buku “Al-Qirâ`ah ar-Rasyîdah” Juz 2 Karya Abul
Hasan Ali Nadwi dengan menggunakan metode komunikatif. Penelitian ini
membahas tentang bagaiamana cara menerjemahkan buku Al-Qirâ`ah arRasyîdah. Perbedaan dari penelitian yang akan peneliti lakukan terdapat pada
metode


penerjemahannya.

Jika

Qistina

(2017)

menggunakan

metode

penerjemahan komunikatif, maka peneliti menggunakan metode penerjemahan
semantik.
5

Ketiga oleh Lukman Hakim (2015) mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang meneliti tentang “Metode dan Strategi Terjemahan Al-Qurān
Mahmud Yunus”. Penelitian ini membahas tentang metode dan strategi yang
digunakan dalam terjemahan Al-Qurān Mahmud Yunus. Perbedaan dari penelitian

yang akan peneliti lakukan adalah objek kajiannya dan kajian yang akan
dilakukan. Jika Lukman (2015) mengkaji tentang metode dan strateginya,
sedangkan peneliti hanya mengkaji tentang metodenya saja.
Keempat penelitian Epri Kurniawati (2009) mahasiswa UIN Sunan
Kalijaga yang berjudul “Tarjamah Kitab Al Nabat Wa Al Inbat Li Khalid Faiq Al
Ubaidiy Wa Musykilat Tarjamah Al Mushthalakhat Al Biolojiyah Fihi”.
Penelitian ini berisi tentang penerjemahan kata-kata istilah biologi yang
ditemukan dalam naskah buku yang ia terjemahkan, kemudian mengelompokkan
istilah-istilah tersebut berdasarkan tingkat kesulitan dalam menerjemahkannya.
Perbedaan dari penelitian yang akan peneliti lakukan adalah objek kajiannya.
Pada penelitian ini peneliti ingin menerjemahkan buku yang berjudul Al-Qurān
Ghayyarani.
Kelima Alfida Amalina (2008) mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang
berjudul “Tarjamah Kitab Dauru Al Mar’ah Al Muslimah Fi Al Mujtami’ Lijanah
Al Mu’tamar Al Nisa’i Al Awwal Wa Musykilah Tarjamah Al Jamal Al
Syarthiyah Fihi”. Penelitian yang mengkaji tentang problematika penerjemahan
kalimat syarat dalam buku Dauru al-Mar’ah al-Muslimah fi al-Mujtama’ yang
muncul dikarenakan bahasa sumber (bahasa Arab) dan bahasa sasaran (bahasa
6


Indonesia) memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda. Perbedaan dari
penelitian yang akan peneliti lakukan adalah objek kajiannya. Pada penelitian ini
peneliti ingin menerjemahkan buku yang berjudul Al-Qurān Ghayyarani.
Karena belum ada yang menjadikan buku “Al-Qurān Ghayyarani” edisi
keempat karya Dr. Ahmad ‘Abd Al-Rahman Al-Naqib sebagai objek kajian
penerjemahan, maka peneliti merasa penting untuk menerjemahkan buku tersebut
dengan menggunakan metode semantik.

F. Kerangka Teori
1. Penerjemahan Teks Keagamaan Kontemporer
Penerjemahan merupakan proses memindahkan ungkapan dari bahasa
yang satu ke dalam bahasa yang lain. 5 Penerjemahan sangat bergantung pada rasa
kebahasaan seseorang.6 Catford mendefinisikan translation sebagai ‘a process of
substituting a text in one language for a text in another’ (proses penggantian
suatu teks dalam satu bahasa dengan teks dalam bahasa yang lain). 7 Sementara,
Newmark memandang penerjemahan sebagai suatu proses pemindahan makna
dari satu bahasa ke bahasa yang lain.8

5


Izudin Muhammad Najib, Asas At-Tarjamah, (Cairo: Maktabah Ibn Sina, 2001), h. 7.
Nur Mufid, Kaserun AS. Rahman, Buku Pintar Menerjemah Arab-Indonesia (Surabaya:
Pustaka Progressif, 2007), h. 5.
7
Emzir, Teori dan Pengajaran Penerjemahan (Jakarta: Rajawali Press, 2015). h. 3
8
Eko Setyo Humanika, Mesin Penerjemah Suatu Tinjauan Linguistik (Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 2002), h. 5.
6

7

Dalam menerjemahkan, dibutuhkan sebuah teks yang dapat dijadikan
sebagai objek kajian penerjemahan. Teks yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah teks keagamaan kontemporer. Menurut Hoed, teks keagamaan adalah teks
yang substansinya didominasi oleh tema dan topik-topik yang bersumber pada
satu agama atau lebih.9 Sedangkan teks kontemporer atau modern adalah teks
yang berusia kurang dari 100 tahun dan sudah menggunakan tanda baca dan
struktur paragraf serta sistematika seperti buku modern pada umumnya. 10 Jadi,
teks keagamaan kontemporer adalah teks yang kontennya di penuhi oleh topiktopik islam yang berusia kurang dari 100 tahun.

2.

Penerjemahan Semantik
Penerjemahan semantik mencoba untuk mengalihkan sedekat mungkin

struktur semantis dan sintaksis bahasa sasaran dengan makna kontekstual yang
tepat sama dalam teks bahasa sumber, serta makna kata dan makna kalimat
ditinjau dari sudut konteks naskah sumber. 11 Menurut Newmark, Semantic
translation differs from 'faithful translation' only in as far as it must take more
account of the aesthetic value.12 (Penerjemahan semantik berbeda dari 'terjemahan
setia'

karena harus lebih memperhitungkan nilai estetikanya). Penerjemahan

semantik hasilnya lebih luwes dan memperkenankan intuisi penerjemah untuk
9

Moch. Syarif Hidayatullah, Jembatan Kata Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia
(Jakarta: PT: Gramedia, 2017), h. 73.
10
Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer
(Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014), h. 116.
11
Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia (Jakarta:
Lembaga Peneleitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta, 2008), h. 92
12
Peter Newmark, A Text Book of Translation, (New York: Prentice Hall, 1988), h. 46.

8

berempati dengan Tsu.13 Selain itu, penerjemahan ini terfokus pada pencarian
padanan pada tataran kata dengan tetap terikat pada budaya bahasa sumber.14
Metode penerjemahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penerjemahan semantik. Metode penerjemahan semantik adalah metode
penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber. Proses penerjemahannya,
dilakukan melalui pengetahuan tentang pola-pola dasar bahasa sumber yang
mencakup unit kata, frasa/kolokasi, dan klausa serta konteks untuk mendapatkan
makna yang sesuai budaya bahasa sumber. Secara umum, metode penerjemahan
semantis mempertimbangkan tingkat kematangan berbahasa penulis TSu dan
mengikuti proses pemikiran penulis TSu yang bersifat personal dan individual.15

G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian
kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data
tertulis atau lisan di masyarakat bahasa. Penelitian kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung
13

M. Zaka Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 55.
14
M. Rudolf Nababan, Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Offset, 2008), h. 44-45.
15
Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Lembaga Peneleitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta, 2008), h. 92-93.

9

pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan
dengan masyarakat tersebut melalui bahasanya, serta peralihan.16 Sedangkan
deskriptif merupakan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan
bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode
kualitatif. Selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci
terhadap apa yang sudah diteliti.17
2. Sumber Data
Peneliti menggunakan metode kepustakaan (library research) agar
memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian sehingga akan
menghasilkan penelitian yang akurat. Kemudian, agar hasil penelitian lebih
maksimal, peneliti menggunakan sumber data sekunder yang merujuk pada
internet dan e-book. Sedangkan, sumber data primer terkait dengan penelitian
adalah buku Al-Qurān Ghayyarani dan dalam proses menerjemahkan peneliti
akan merujuk kepada buku karya Rochayah Machali “Pedoman Bagi
Penerjemah”,

buku

karya

Moch.

Syarif

Hidayatullah

“Seluk-Beluk

Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer”, buku karya Peter Newmark “A
Text Book of Translation” dan sebagainya. Adapun kamus yang peneliti
gunakan sebagai rujukan dalam menerjemahkan adalah kamus karya Ahmad
Warson Munawwir “Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia”, namun tidak
semua unit kata yang dicari terdapat kamus Al-Munawwir. Oleh karena itu,
16

T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian
(Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 11.
17
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
h. 11.

10

peneliti juga merujuk pada kamus elektronik, yakni “mutarjim” dan
“Alma’any” yang dirasa cukup lengkap dalam pencarian unit kata.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah berbagai cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data, menghimpun, mengambil atau menjaring data
penelitian.18 Setidaknya ada tiga kegiatan dalam penyediaan data, yaitu
mengumpulkan;

memilih,

memilah;

dan

menata.

Sekalipun

telah

dikumpulkan, data akan sulit dianalisis karena belum ditata dan dipilah. Untuk
itu, datanya harus dipilah-pilah. Satu alternatif untuk memilah dan menata
data atau bahan analisis adalah dengan mengelompokannya berdasarkan
konteks data. Data dalam hal ini merujuk pada fenomena yang mengandung
dan berkaitan langsung dengan masalah penelitian.19
4. Analisis Data
Dalam metode penelitian ini, peneliti akan memaparkan langkahlangkah analisis agar penelitian ini berjalan secara sistematis dan bertahap.
Adapun tahapan yang peneliti gunakan, sebagai berikut:
a. Menerjemahkan terlebih dahulu buku “Al-Qurān Ghayyarani” dengan
menggunakan beberapa kamus yang dijadikan rujukan.
b. Mendeskripsikan penerjemahan buku “Al-Qurān Ghayyarani”

dengan

menggunakan metode penerjemahan semantik.
18

Suwartono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2014), h.

19

Muhammad, Metode Penelitian Bahasa (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 200.

41.

11

H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima Bab, yang akan
dirincikan sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan. Bagian pendahuluan ini berisi satu bab yang
terdiri dari tujuh sub-bab, yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II adalah pembahasan. Bagian pembahasan ini terdiri dari dua subbab yang menguraikan tentang penerjemahan teks keagamaan kontemporer dan
metode penerjemahan semantik.
Bab III akan memaparkan korpus penelitian. Bagian ini akan membahas
tentang kitab dan penulis, mendeskripsikan tentang biografi Dr. Ahmad ‘Abd AlRahman Al-Naqib dan karya-karyanya. Dimana pada bab ini terdiri dari dua subbab yaitu, tentang penulis, karya-karya Dr. Ahmad ‘Abd Al-Rahman Al-Naqib.
Bab IV merupakan pokok penelitian yang akan membahas tentang
pertanggungjawaban yang digunakan pada saat menerjemahkan. Dimana pada
bab ini terdiri dari dua sub-bab yaitu, pendahuluan terkait buku “Al-Qurān
Ghayyarani”, dan pertanggungjawaban hasil terjemahan buku “Al-Qurān
Ghayyarani”,
Bab V adalah penutup. Pada bagian ini, ada dua hal yang dikemukakan,
yakni kesimpulan dan saran.
12

DAFTAR PUSTAKA
Al-Farisi, M. Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011.

13

Djajasudarma, T. Fatimah. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan
Kajian. Bandung: Refika Aditama, 2006.
Emzir. Teori dan Pengajaran Penerjemahan. Jakarta: Rajawali Press, 2015.
Hidayatullah, Moch. Syarif. Jembatan Kata: Seluk-Beluk Penerjemahan ArabIndonesia. Jakarta: PT Gramedia, 2014.
Hidayatullah,

Moch.

Syarif.

Seluk-Beluk

Penerjemahan

Arab-Indonesia

Kontemporer. Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014.
Humanika, Eko Setyo. Mesin Penerjemah Suatu Tinjauan Linguistik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2002.
Machali, Rochayah. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: PT. Grasindo, 2000.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012.
Mufid, Nur dan Kaserun AS. Rahman. Buku Pintar Menerjemah Arab-Indonesia.
Surabaya: Pustaka Progressif, 2007
Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Nababan, M. Rudolf. Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Offset, 2008.

Najib, Izudin Muhammad. Asas At-Tarjamah. Cairo: Maktabah Ibn Sina, 2001.
Newmark, Peter. A Text Book of Translation. New York: Prentice Hall, 1988.
Nurbayan, Yayan. “Pengaruh Struktur Bahasa Arab terhadap Bahasa Indonesia dalam
Terjemahan Al-Qur’an”. Jurnal Arabiyat, Vol I, No. 1, 2014

14

Sayogie, Frans. Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Lembaga Peneleitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta,
2008.
Suwartono. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2014
Widyamartaya, A. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius, 1989.

15