Untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu tambang emas, maka diperlukan berbagai fasilitas pendukung pariwisata.
Salah satu fasilitas penting adalah adanya sarana penginapan seperti hotel yang dapat memberikan kenyamanan bagi para
pengunjung. Kondisi hotel yang bersih, sehat, rapi, dan indah akan meningkatkan kenyamanan bagi para tamu dan dapat
meningkatkan jumlah tamunya.
Tumbuhnya berbagai usaha perhotelan terutama di pusat- pusat perkotaan dan kawasan pariwisata akan menghasilkan
berbagai limbah, baik padat sampah maupun cair. Untuk tetap menjaga kondisi lingkungan agar tetap bersih dan sehat, maka
berbagai sampah dan limbah cair tersebut harus dikelola sesuai dengan karakteristiknya.
Pengelolaan sampah dan limbah yang tidak benar akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan akan
menimbulkan kesan kotor, kumuh dan bau busuk yang menyengat. Jika hal ini sudah terjadi, maka adanya berbagai
potensi wisata yang telah dibangun tidak akan berguna, sebab tidak akan ada pengunjung yang mau datang ke lokasi seperti ini.
Untuk itulah maka sudah selayaknya dan menjadi kewajibannya, semua pihak yang menghasilkan limbah harus mengolah
limbahnya sampai baku mutu yang telah ditetapkan.
9.2. Industri Perhotelan
Dalam dunia pariwisata, yang dimaksud wisata adalah bepergian selama paling sedikit dua puluh empat jam,
sebagaimana ditetapkan oleh komisi teknik IUOTO International Union of Official Travel Organization melalui PATA Pacific Area
Travel Assosiation. Bila pariwisata tersebut dilihat sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah
sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah terhadap barang atau jasa sebagai satu kesatuan produk, baik
yang nampaknyata tangible product dan yang tidak tampaknyata intangible product. Wisatawan sering disebut juga
‘turis’, ialah orang yang bepergian untuk bersantaiberekreasi.
212
Orang yang berpergian memerlukan berbagai kemudahan, seperti sarana pengangkutan, tempat makan dan minum serta
tempat menginap. Maka bermunculanlah berbagai jenis sarana angkutan, rumah makan, biro perjalanan, rumah penginapan dan
sarana lainnya. Di antara berbagai jenis rumah penginapan ada yang disebut hotel. Bisnis perhotelan saat ini semakin banyak
terutama di kota-kota parawisata seperti Denpasar, Yogyakarta, dan lain-lain
Pengertian hotel sesuai dengan Surat Keputusan Menparpostel No. KM 37PW. 340MPPT-86, tentang Peraturan
Usaha dan Penggolongan Hotel, “hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola
secara komersial”. Pengertian hotel menurut Surat Kep. Ini hendaknya dibedakan dengan penginapan atau losmen, dimana
menurut Surat Kep. ini penginapan atau losmen tidak termasuk dalam pengertian hotel.
Penginapan atau losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang
khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap. Dengan demikian
bedanya dengan hotel adalah, bahwa penginapan tidak menyediakan pelayanan makanan dan minuman, serta jasa
penunjang lainnya.
9.3. Klasifikasi Hotel
Berbagai jenis usaha penginapan atau industri perhotelan telah banyak dikembangkan oleh masyarakat dengan tujuan
untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan kebutuhan konsumen. Menurut SK No. KM 37PW. 304MPPT-86,
penggolongan hotel ditandai dengan bintang, yang disusun mulai dari hotel berbintang satu 1 sampai dengan yang tertinggi
dengan bintang lima 5.
213
Dalam SK tersebut juga mengatur jenis penginapan dengan fasilitas di bawah hotel berbintang, yang disebut hotel melati.
Disamping itu juga terdapat jenis penginapan lainnya dengan nama wisma, home stay, losmen dan sebagainya. Klasifikasi
hotel berbintang tersebut secara garis besar didasarkan pada :
1. Besarkecil atau banyaknya jumlah kamar 2. Lokasi hotel
3. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki hotel 4. Kelengkapan peralatan
5. Spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan 6. Kualitas bangunan
7. Tata letak ruangan
Di dalam United State Lodging Industry dijelaskan, bahwa hotel dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
Transient Hotel, yaitu hotel yang letaklokasinya di
tengah kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
Residential Hotel, yaitu hotel yang pada dasarnya
merupakan rumah-rumah berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya dan disewakan secara bulanan atau
tahunan. Residential hotel juga menyediakan kemudahan-kemudahan seperti layaknya hotel, seperti
retoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar dan pelayanan kebersihan kamar.
Resort hotel, yaitu hotel yang pada umumnya berlokasi
di tempat-tempat wisata dan menyediakan tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk
tamu-tamunya.
Bidang usaha perhotelan di Indonesia terbagi dalam tiga kelompok jaringan pengusaha hotel, yaitu :
jaringan hotel internasional International Hotel Chains Jaringan hotel nasional National Hotel Chains
Hotel yang dikelola secara independen. 214
9.4. Stuktur Organisasi Usaha Hotel