Analisis deskriptif dan tabulasi silang Analisis Statistik

mempunyai nilai nol mutlak netral, tiap tingkat menunjukkan beda yang sama, dapat ditambah, dikali dan dibagi, menggunakan skala Likert. Data ordinal merupakan data yang berbentuk peringkat.Data sekunder diperoleh melalui catatan yang dimiliki oleh perusahaan, bahan pustaka, literatur, serta instansi- instansi terkait.

E. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Analisis dilakukan terhadap karakterisrik responden. Metode pengolahan data dilakukan melalui dua metode yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

1. Analisis deskriptif dan tabulasi silang

Metode deskriptif merupakan metode pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada. Tabulasi silang digunakan dengan menghitung besarnya persentase masing-masing ukuran variabel yang digunakan.

2. Analisis Statistik

Analisis statistik yang digunakan dalm penelitian adalah analisis statistik nonparametrik yaitu analisis yang tidak melakukan uji parameter populasi tetapi menguji distribusi dengan jenis data yang digunakan adalah data ordinal. Analisis statistik nonparametrik yang digunakan adalah analisis Korelasi Spearman yaitu analisis yang digunakan untuk melihat tingkat hubungan yang terjadi antara variabe-variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus Korelasi Spearman yang digunakan adalah Sugyiono,2005: 290 dengan rumus: n i di 1 6 r s = 1- n n 2 -1 Keterangan: rs = Koefisien korelasi spearman di = selisih setiap variabel i n = banyaknya pengamatan Pengambilan keputusan: Jika r s -hitung r s -tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima artinya ada hubungan yang signifikan antar variabel yang diuji. Jika r s -hitung r s -tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak artinya tidak ada hubungan yang signifikan antar variabel yang diuji. Selanjutnya dilakukan uji-t untuk melihat tingkat signifikansi. Uji-t dilakukan apabila jumlah sampel penelitian n lebih dari 30. Pengujian signifikansi dengan uji-t menggunakan rumus Sugiyono, 2005:292 sebagai berikut: t = r 2 r n 1 2 Keterangan: t = nilai t hitung n = jumlah sampel r = nilai korelasi Kemudian nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf kesalahan 5 dengan kriteria pengambilan keputusan: ▪ t hitung t tabel ά 0,05 maka h o ditolak dan h 1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. ▪ t hitung t tabel ά 0,05 maka ho diterima dan h 1 ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Andatu Lestari Plywood merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu. PT. Andatu Lestari Plywood berdiri pada tanggal 22 Februari 1980 berdasarkan akte pendirian yang dibuat oleh notaris Milly Karmila Sareal, S.H dan pada tanggal 5 Mei 1982, dikeluarkanlah Surat Keputusan Direktur Jenderal Kehutanan No.86kptsDJI1982 yang menetapkan perlunya pedoman pengelompokan pemegang hak penguasaan hutan dalam rangka pembangunan industri perkayuan terpadu. Pada awal berdirinya PT. Andatu Lestari Plywood memiliki peralatan berupa 2 mesin kupas, 2 mesin pengering dan 1 mesin kempa panas yang bercelah. Kapasitas produksi yang dimiliki masih dalam bentuk design capacity yang berdasarkan kemampuan kempa panas. PT Andatu Lestari Plywood mencapai perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat seiring dengan berjalannya waktu. Kemajuan ini terlihat dari adanya pemambahan mesin-mesin produksi yang bertujuan untuk menambah kapasitas produksi. Peningkatan produksi ini mengakibatkan kebutuhan akan bahan baku mengalami peningkatan juga. Ketersediaan bahan baku alam semakin menipis karena umur tanam kayu untuk dapat digunakan cukup lama yaitu sekitar 5 tahun.