Analisis Komparatif terhadap kedua lembaga

beberapa kelebihan dari PKPU baik dari sisi program, jumlah penerima manfaat, posko yang didirikan, dan periode program bencana banjir yang dijalankan selama 2014. Namun disisi lain, PKPU memiliki kelebihan dalam menyalurkan bantuan untuk korban banjir. PKPU lebih melihat keefektifitasan dalam menanggulangi bencana banjir tersebut. PKPU akan menahan diri untuk tidak terjun apabila dalam suatu daerah sudah banyak Lembaga Swadaya Masyarakat lain yang membantu. PKPU menilai lebih baik memberikan bantuan lain atau mencari daerah rawan banjir yang belum tersentuh bantuan. Berbeda dengan DMC Dmpet Dhuafa yang akan selalu turun apabila DMC Dompet Dhuafa menilai bahwa daerah tersebut harus dibantu walaupun banyak Lembaga Swadaya Masyarakat lain yang membantu. 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. DMC Dompet Dhuafa mempunyai konsep dalam melaksanakan program kebencanaannya dengan membangun jaringan relawan lokal dari masyarakat yang membantu dalam menanggulangi bencana banjir di daerah rawan banjir tersebut. DMC Dompet Dhuafa menilai apabila dengan adanya relawan lokal informasi yang dapat lengkap dan komunikasi pun tetap berjalan. Sedangkan PKPU mempunyai konsep dengan mengutamakan keefektifitasan. Oleh karena itu dengan konsep efektivitas yang dilakukan PKPU, program kebencaan banjir di Jakarta tidak banyak. 2. Persamaan kedua lembaga dalam menanggulangi bencana banjir Jakarta antara lainnya beberapa program yang dilakukan sama seperti: Evakuasi, Dapur Umum, layanan kesehatan. Sedangkan perbedaannya adalah dalam melakukan respon, pada saat melakukan program DMC Dompet Dhuafa mempunyai relawan lokal untuk membantu dalam menjalankan respon. Lain hal dengan PKPU yang hanya memakai relawan yang berasal dari PKPU sendiri. 3. Faktor pendukung DMC Dompet Dhuafa dalam menanggulangi bencana banjir antara lain Pertama, mempunyai relawan yang banyak baik dari relawan internal maupun relawan ekternal yaitu relawan lokal. Kedua, bencana banjir merupakan bencana yang sering ditangani oleh DMC Dompet Dhuafa oleh karena itu tidak sulit dalam merespon bencana banjir. Ketiga, masyarakat yang sering terkena bencana banjir sadar akan bencana, sehingga sosialisasi untuk evakuasi mudah. Keempat, kepedulian masyarakat lain dengan yang terkena bencana sangat tinggi. Kelima, mendapat informasi lebih awal dari katulampa bahwa banjir akan terjadi. Faktor penghambat dari DMC Dompet Dhuafa dalam menangani banjir Jakarta. Pertama, banyak masyarakat yang mencari keuntungan ditengah terjadinya bencana. kedua, Akses menuju tempat banjir yang sedikit sulit karena kemacetan. Sedangkan faktor pendukung PKPU dalam menangani bencana banjir Jakarta adalah Pertama, tingkat kepedulian masyarakat yang tinggi dalam membantu masyarakat lain yang terkena banjir. Kedua, tersedianya sarana pra sarana yang memadai dalam proses membantu bencana banjir yang terjadi. Faktor penghambat PKPU dalam menangani bencana banjir tidak begitu dirasakan karena PKPU sudah sering mengatasi bencana nasional maupun internasional. 4. DMC Dompet Dhuafa program kebencanaan dimulai dari pra bencana, dengan adanya kegiatan pelatihan, penyuluhan, dan praktek menangani banjir maka masyarakat di daerah rawan banjir pun akan mandiri dan dapat siaga apabila banjir terjadi. Pada saat banjir terjadi konsep programnya banyak dan bervariatif. Tahap recovery juga dilaksanakan DMC Dompet Dhuafa. Kesimpulannya DMC Dompet Dhuafa melaksanakan tahap penanggulangan bencana dimulai dari pra bencana, pada saat bencana, dan pasca bencana. Sedangkan PKPU dalam menanggulangi bencana tahapannya hanya dimulai dari pada saat bencana, dan paca bencana pada bencana banjir 2014.

B. Saran

1. DMC Dompet Dhuafa merupakan lembaga kebencanaan yang fokus akan bencana baik Nasional maupun Internasional. Program yang dijalankan pada bencana banjir 2014 sudah cukup baik, berfariatif dan tepat sasaran. tahapan penanggulangan bencana pun dijalankan dari tahap pra bencana, pada saat bencana, dan recovery. Hal tersebut perlu dipertahankan serta ditingkatkan lagi, dengan melaksanakan program yang bersifat pemberdayaan pada saat atau setelah bencana terjadi. 2. PKPU merupakan lembaga yang sudah berpengalaman dalam menanggulangi bencana baik Nasional maupun Internasional. Efektivitas yang dijalankan PKPU dalam menanggulangi bencana banjir cukup bagus. Namun program yang dijalankan agar ditingkatkan lagi dengan mengadakan program yang berfariatif. 3. Hasil evaluasi program yang dijalankan oleh DMC Dompet Dhuafa dan PKPU sebenarnya sudah hampir sesuai dengan standart yang mereka buat. Akan tetapi dalam pelaksanaan dilapangan sering kali ada beberapa yang tidak sesuai. Walaupun tujuan yang dicapai sama dengan hasil dari standart yang dibuat.