Pengajaran Bahasa Jepang di SMAN 15 Bandung Buku Panduan dalam Mengajar Silabus Pengajaran

5. Inovatif namun selektif dalam menghadapi dan menyikapi berbagai perubahan dan perkembangan IPTEK. 6. Objektif dan akurat dalam melaksanakan evaluasi berbagai program pendidikan.

3.1.4. Daftar Pengajar dan Staf SMAN 15 Bandung

Pengajar di SMA Negeri Bandung berjumlah 89 orang termasuk kepala sekolah dan karyawan tata usaha berjumlah 12 orang, sedangkan satpam berjumlah 3 orang dan penjaga sekolah berjumlah 2 orang.

3.1.5. Daftar Mata Pelajaran

Daftar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Antropologi Fisika Bahasa Jepang Biologi Kimia Bahasa Jerman Pendidikan Lingkungan Hidup PLH Akutansi Sastra Indonesia Agama TIK Sosiologi Matematika Penjaskes Seni Musik Seni Rupa PKn Bahasa Inggris Karawitan Sejarah

3.2. Pengajaran Bahasa Jepang di SMAN 15 Bandung

Bahasa Jepang sudah ada sejak pertama kali sekolah didirikan pada tahun 1983, saat itu guru bahasa Jepang hanya 1 orang dan hanya diajarkan di kelas 2. Sampai tahun 1994, jumlah tenaga pengajar bahasa Jepang hanya bertambah 2 orang dan masih tetap diajarkan di kelas 2 saja. Namun sempat vakum pelajaran bahasa Jepang dihapuskan dari kurikulum SMA karena perubahan kebijaka n pemerintah hingga tahun 2002. Kemudia pada tahun 2002 bahasa Jepang diadakan kembali, namun saat itu bahasa Jepang hanya diajarkan di kelas 3 Bahasa. Sampai akhirnya pada tahun 2005 hingga sekarang bahasa Jepang diajarkan dari kelas X sampai kelas XII dengan 3 pertemuan setiap minggunya.

3.3. Buku Panduan dalam Mengajar

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, penulis menggunakan buku panduan sebagai berikut : - Buku “Mengenal Bahasa Jepang Untuk SMA” yang dikeluarkan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jepang Jawa Barat - Nihongo I yang diterbitkan oleh Japan Fondation. Buku –buku tersebut merupakan buku pelajaran Bahasa Jepang untuk kelas XI yang isinya mencakup materi lanjutan seperti gambaran anggota keluarga, pekerjaan, gambaran fisik seseorang, benda-benda yang ada di rumah dan lain- lain. Buku –buku ini cukup membantu khususnya dalam kegiatan belajar mengajar dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pengajaran.

3.4. Silabus Pengajaran

Terlampir.

BAB IV DATA DAN ANALISIS PENELITIAN

4.1. Kesalahan yang Dilakukan Sis wa saat Me mpelajari Sebutan Anggota Keluarga Orang Lain

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain, diantaranya : 1. Siswa sering terbalik dalam menyebutkan sebutan anggota keluarga orang lain, seperti dibawah ini : おとうさん Otousan yang berarti Ayah dengan おとうとさん Otoutosan yang berarti Adik Laki- laki. おばあさん Obaasan yang berarti Nenek dengan おばさん Obasan yang berarti Bibi. おじいさん Ojiisan yang berarti Kakek dengan おじさん Ojisan yang berarti Paman. 2. Siswa sering salah mengartikan beberapa sebutan anggota keluarga orang lain dalam bahasa Jepang, seperti : おにいさん Oniisan yang berarti Kakak Laki-laki dengan おねえさん Oneesan yang berarti Kakak Perempuan. Saat guru bertanya bahasa Jepang dari kakak laki- laki atau perempuan keluarga orang lain siswa sering terbalik dalam memberikan jawabannya.