Kendala-kendala siswa SMA Kristen 1 Surakarta saat mempelajari fisika ditinjau dari sudut pandang siswa - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

KENDALA-KENDALA SISWA SMA KRISTEN 1 SURAKARTA SAAT

MEMPELAJARI FISIKA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG SISWA

Skripsi

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Disusun oleh: Gilang Kusumawati

  NIM : 031424015

  

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  “ Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Matius 21:22) “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.” (Amsal 10:4)

  “ Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6:9) Dengan penuh rasa syukur ini kupersembahkan untuk:

  Hati Kudus Yesus dan Bunda Maria Bapak Djoko Pamungkas dan Ibu Titik Murniati tercinta yang tidak pernah lelah berdoa dan memberi motivasi untukku. Adikku, saudara-saudaraku, pacarku dan sahabat-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Kendala-kendala Siswa SMA Kristen 1 Surakarta Saat Mempelajari Fisika Ditinjau dari Sudut Pandang Siswa

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala siswa ditinjau dari sudut pandang siswa. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yakni dari segi siswa, guru dan fasilitas.

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian adalah siswa siswi kelas XI IPA AB dan SMA Kristen 1 Surakarta yang berjumlah 50 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Tahun ajaran 2008/2009 dengan angket yang berfungsi sebagai instrument penelitian.

  Dalam pelaksanaannya, peneliti memberikan kuisioner kepada siswa. Kuisioner berisi item-item yang menyajikan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan indikator kendala siswa belajar fisika disertai dengan alasan menurut pendapat siswa. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat kendala belajar siswa pada pelajaran fisika. Alasan digunakan untuk mengetahui dan menganalisis lebih jauh kesulitan siswa dalam belajar fisika. Analisis penelitian ini menggunakan perhitungan prosentase dengan perincian >50% mengalami kendala dan <50% tidak mengalami kendala.

  Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran fisika kelas XI

  IPA AB SMA Kristen 1 Surakarta terdapat beberapa kendala, baik dari segi guru, segi laboratorium, maupun dari segi siswa yang dalam perhitungannya menggunakan prosentase. Dari segi guru terdapat kendala (1) metode pembelajaran yang monoton, ditunjukkan dengan adanya prosentase sebesar 56% (2) pemberian tugas oleh guru dengan prosentase 76%. Dalam kasus ini terdapat anggapan bahwa, siswa merasa bosan apabila guru mengajarkan teori secara terus menerus, ditambah dengan jarangnya guru membagi kelompok untuk siswa dalam mengerjakan tugas. Kendala kedua adalah segi laboratorium, yaitu pada alat pelajaran yang kurang lengkap dengan prosentase dari siswa sebesar 72%, serta pada gedung laboratorium itu sendiri, dengan prosentase 62%. Siswa-siwa tersebut mengatakan bahwa sebagian alat di laboratorium telah mengalami kerusakan. Alasan lain yaitu letak gedung yang berdekatan dengan jalan raya. Kendala ketiga berasal dari segi siswa yakni, (1) dalam hal bakat didapatkan prosentase 59%, (2) dalam hal motivasi dengan prosentase 64%, (3) hubungan siswa dengan guru yang kurang baik mendapat angka prosentase 57%, dan (4) massa media dan lingkungan sosial didapat prosentase 57%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT

  SMA Kristen 1 Surakarta Students Problems in Learning Physics Based on Student’s Perspective

  This study aims to know participants difficulties which are evaluated from their point of view. There are three problems formulated in this study: 1) What are the students difficulties that come from teacher side, 2) What are the students difficulties that come from facilitations side, and 3) What are the students difficulties that come from students themselves.

  This study uses quantitative descriptive as research method and questionnaire as instrument of the study. The participants are science class student of SMA Kristen 1 Surakarta in grade XI including XI A and XI B which consist of fivety participants. The questionnaire which is given to participants consist of several items. Those items not only present questions base on the indicator of participants difficulties in learning physic but also present their reasons. The reasons here answer the question why they have difficulties in learning physic. Through those reasons, this study tries to analyze deeply the students difficulties. The way to analyze the problem is using percentage with specification ; more than 50% facing difficulties and less then 50% in the opposite.

  The result shows that the are several difficulties among participants. First, from teacher side 56% participants assume that is because of unvariative learning teaching method used by their teacher. Actually, the way the teacher gives assignment also become one of the reason, it is 76%. This side focuses on the participants assumption. They think that continuity of the study will be bored if there are no variation. Moreover, they think that grouping is better then individual work while doing their assignment. Unfortunatly, teacher do not realize about that. Second is the difficulties from laboratorium side. The difficulties appears because there are lack of apparatus it is 72% and the location of where the laboratorium takes place also becomes problem. The location of the laboratorium is nearly the roadway. Third, the difficulties comes from the participants themself such as from talent (59%), motivation (64%), students relationship with their teacher (57%), media and social environment (57%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur atas berkat yang dilimpahkan oleh Allah Bapa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Banyak kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini. Karena bantuan banyak pihak pula, penulis dapat mengatasinya sedikit demi sedikit.

  Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah memberi dorongan, kekuatan dalam penyusunan skripsi ini:

  1. Romo Dr. Paul Suparno S.J., M.S.T selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis.

  Terima kasih atas segala saran, kritikan dan bantuan selama penyusunan skripsi ini.

  2. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si selaku Kaprodi pendidikan Fisika.

  3. Segenap dosen JPMIPA yang telah memberikan bimbingan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.

  4. Staf Sekretariat JPMIPA, Bapak Sunarjo dan Bapak Sugeng yang telah membantu segala sesuatu tentang administrasi selama penulis kuliah.

  5. Bapak Hari selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Kristen 1 Surakarta yang telah memberikan ijin dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Ibu Roro Wening, SPd selaku guru fisika Kelas XI IPA SMA Kristen 1 Surakarta yang telah menyediakan waktunya untuk pelaksanaan penelitian.

  7. Siswa-siswi SMA Kristen 1 Surakarta, terutama Kelas XI IPA SMA Kristen 1 Surakarta.

  8. Bapak dan Ibu tercinta atas segala doa dan dukungannya.

  9. Adikku Galuh Dwi Ajeng, yang selalu bertanya kapan penulis menyelesaikan skripsi ini.

  10. Teman-teman kos Sekar Ayu: Tami, Sisca, Vani, Embi, Mbak Lia, Vani, Ika, Elis.

  11. Christian Eleazar Siagian, yang selalu memotivasi penulis.

  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Semoga skripsi ini dapat berguna. Penulis menyadari bahwa ada begitu banyak kekurangan. Untuk itu penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran.

  Yogyakarta, Oktober 2008 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

   Halaman

  HAlAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................... vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI ......................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar belakang masalah ........................................................................... 1 B. Perumusan masalah ................................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II. LANDASAN TEORI A. Hakikat Sains ......................................................................................... 6 B. Hakikat Belajar Mengajar ...................................................................... 9 C. Kesulitan Belajar .................................................................................. 14 D. Hubungan Teori dengan penelitian ..................................................... 21 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian ..................................................................................... 22 B. Sampel Penelitian ................................................................................ 22 C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 22 D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 22 E. Validitas Penelitian .............................................................................. 27 F. Metode Analisis Data ........................................................................... 27 BAB IV. DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 31 B. Analisis Data ......................................................................................... 31 C. Data Pendukung .................................................................................... 39 D. Pembahasan ........................................................................................... 41 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 58 LAMPIRAN ......................................................................................................... 59

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1: Kisi-kisi kuisioner kendala siswa belajar fisika ..................................... 23 Tabel 2. Siswa pada tingkat kendala belajar faktor guru ..................................... 28 Tabel 3: Siswa pada tingkat kendala belajar faktor fasilitas ................................ 28 Tabel 4: Siswa pada tingkat kendala belajar faktor siswa .................................... 29 Tabel 5: Data hasil faktor kendala guru ditinjau dari sudut pandang siswa pada pembelajaran fisika ........................................................................... 30 Tabel 6: Rangkuman tabel data mengenai alasan kendala siswa faktor guru ...... 32 Tabel 7: Rangkuman tabel data mengenai alasan siswa yang tidak mengalami kendala pada faktor guru…………………………..………………….. 33 Tabel 8: Data hasil faktor kendala fasilitas ditinjau dari sudut pandang siswa pada pembelajaran fisika ...……………………….........………. 34 Tabel 9: Rangkuman tabel data mengenai alasan kendala siswa faktor fasilitas …...…..……………….................................…………. 35 Tabel 10: Rangkuman tabel data mengenai alasan siswa yang tidak mengalami kendala pada faktor fasilitas ……….……………….......... 36 Tabel 11: Data hasil faktor kendala siswa ditinjau dari sudut pandang siswa pada pembelajaran fisika ………….....……………………….... 37 Tabel 12: Rangkuman tabel data mengenai alasan kendala siswa faktor siswa ...…………………….…………………………………... 38

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran: Halaman

  01. Ijin surat penelitian ……………………………………………................... 60

  02. Surat telah melakukan penelitian ...……….............……………………….. 61

  03. Contoh isian kuisioner siswa ..………………..............………………….... 62

  04. Contoh untuk pengkodean .……….………………...............……………..... 70

  05. Tabel kasar hasil penelitian ………………..............….………….……........ 76

  06. Tabel data frekuensi alasan siswa ..….………………..............……………. 77

  07. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal memulai relasi dengan siswa (soal no 1) .……………..................…….…………..……….. 77

  08. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal memulai relasi dengan siswa (soal no 2) ......…………………......………………………… 77

  09. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal metode pengajaran monoton (soal no 3) …………….……………………………... 77

  10.Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal metode pengajaran monoton (soal no 4) ...………………….……………………… 78

  11. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal kedisiplinan guru (soal no 5) ..…………...….…………………………………………... 78

  12. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal kedisiplinan guru (soal no 6) ...………………………….……………………………..... 78

  14. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal kompetensi guru (soal no 8) .............................................................................................. 79

  15. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal pemberian tugas (soal no 9) ...……….............................................................................. 79

  16. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal pemberian tugas (soal no 10) ...…………………..…………………………………….. 80

  17. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal alat pelajaran yang kurang (soal no 11) …………………………..……………………..... 80

  18. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal alat pelajaran yang kurang (soal no 12) ...…………………..…………………………….. 80

  19.Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal adanya alat yang rusak (soal no 13) ...………………..……………………………….... 81

  20. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal gedung (soal no 14) ...………………..………………………...…………… 81

  21. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal gedung (soal no 15) ….......………………..……………………………....... 81

  22. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal bakat (soal no 16) ......…….…………..………………………………..…… 82

  23. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal bakat (soal no 17) ……..……….…………………………………..……...... 82

  24. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  25. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal minat (soal no 19) ………….....……………..……………………….……... 83

  26. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal motivasi (soal no 20)……….………………..………………………….…... 83

  27. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal motivasi (soal no 21) ...……………………..………………………….….... 84

  28. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal faktor kesehatan mental (soal no 22) ...………………..…………………………... 84

  29. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal faktor kesehatan mental (soal no 23) ...…………………..………………………... 85

  30. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal faktor fisik (soal no 24) ....…….………………………………………………..…. 85

  31. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal kedisiplinan (soal no 25) …………...………..……………………………... 85

  32. Tabel hasil alasan kendala siswa dalam hal kedisiplinan (soal no 26) ...……….........................………………………… 86

  33. Tabel hasil kendala siswa dalam hal hubungan siswa dan guru kurang baik (soal no 27) ……………..………………………….... 86

  34. Tabel hasil kendala siswa dalam hal hubungan siswa dan guru kurang baik (soal no 28) ...………………..………….…………… 86

  35. Tabel hasil kendala siswa dalam hal massa media dan

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  36. Tabel hasil kendala siswa dalam hal massa media dan lingkungan sosial (soal no 30) .........…………………………...…………… 87

  37. Foto-foto situasi laboratorium ...……………………….................………… 88

  38. Foto-foto situasi perpustakaan ...…………………………………................ 90

  39. Foto-foto situasi kelas ……………………………………................……… 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Apabila ditanyakan kepada siswa bagaimana pendapat mereka

  mengenai pelajaran fisika, banyak siswa menjawab bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sukar. Banyak siswa mengeluh mengalami kendala dalam belajar fisika. Padahal pemahaman dan penguasaan materi pada siswa adalah penting.

  Para siswa merasa bahwa mempelajari fisika itu membosankan. sehingga sedikit siswa yang berminat terhadap pembelajaran fisika. Kendala-kendala tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor; bisa karena faktor guru, siswa itu sendiri (faktor fisiologi dan psikologi) dan faktor fasilitas.

  Menurut filsafat konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif dari siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan sekedar proses mengumpulkan ilmu pengetahuan. Sebagai konsekuensi dari hakikat belajar yang demikian, maka mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan kegiatan menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk membangun pengetahuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi, mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri (Bettencourt,1989 dalam Suparno,1997). Sedangkan aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga mengalami kendala. Hal itu sering dijumpai pada siswa dalam kelas, dalam kaitannya dengan aktivitas belajar.

  Adapun keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari peran guru sebagai fasilitator. Menurut prinsip konstruktivis, seorang pengajar atau guru berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar murid berjalan dengan baik. Tekanan ada pada siswa yang belajar dan bukan pada disiplin atau pun guru yang mengajar.

  Untuk membantu siswa menjadi aktif, seorang guru harus mampu membuat pelajaran menyenangkan dan berkesan bagi siswa, sehingga membuat siswa tertarik dan berminat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Setiap guru harus dapat menggunakan berbagai macam metode mengajar sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Guru juga perlu memotivasi siswanya. Motivasi merupakan suatu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Biasanya gurulah orang pertama yang dapat menduga kemungkinan adanya kendala belajar pada siswa. Guru dapat membandingkan siswa, termasuk prestasi akademiknya dengan anak-anak lain di dalam kelas. Sering kali guru lebih cepat mendeteksi adanya kendala belajar pada siswa daripada orang tua.

  Guru juga aktif dalam kegiatan seperti mencari penjelasan, menanyakan kebenaran, dan mengevaluasi alternatif yang ada. Bagi siswa, guru berfungsi sebagai mediator, pemandu, dan sekaligus teman belajar (Tobin, Tippins, Gallard, 1994 dalam Suparno, 1997). Hal itu akan menambah pemahaman dan wawasan guru sehingga memungkinkan proses pembelajaran berlangsung lebih efektif dan optimal.

  Ada kemungkinan siswa menyukai fisika, tetapi karena kendala dalam belajar tersebut, siswa menjadi tidak menyukai fisika. Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Kendala- kendala Siswa SMA Kristen 1 Surakarta Saat Mempelajari Fisika Ditinjau dari Sudut Pandang Siswa”.

B. Perumusan Masalah

  Permasalahan yang akan di teliti dirumuskan sebagai berikut :

  1. Apa saja yang menjadi kendala siswa dalam belajar fisika dilihat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Apa saja yang menjadi kendala siswa dalam mempelajari fisika dilihat dari faktor siswa?

  3. Apa saja yang menjadi kendala siswa dalam mempelajari fisika dilihat dari faktor fasilitas?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengerti: 1. kendala siswa belajar fisika dilihat dari faktor guru.

  2. kendala siswa belajar fisika dilihat dari faktor siswa. 3. kendala siswa belajar fisika dilihat dari faktor fasilitas.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Lembaga Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas di bidang pendidikan khususnya pendidikan fisika.

  2. Bagi peneliti Penelitian ini dapat menambah kepustakaan tentang penelitian khususnya mengenai “Kendala siswa SMA saat mempelajari fisika ditinjau dari sudut pandang siswa”.

  3. Bagi guru maupun calon guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Bagi siswa Siswa dapat menyikapi kendala belajar yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat Sains Pemahaman para pendidik tentang hakikat IPA sangat mempengaruhi

  cara mereka mengajarkan IPA dan pemilihan pokok-pokok bahasan yang diajarkannya. Oleh karenanya perlulah diperoleh pengertian yang tepat tentang IPA. Beberapa definisi sains adalah sebagai berikut:

  1. Conant (1951,25 dalam Amien, 1987) merumuskan sains sebagai: “Serangkaian konsep-konsep dan skema konsep-konsep yang saling terkait yang dikembangkan sebagai hasil dari observasi serta berguna untuk eksperimen dan observasi selanjutnya”.

  2. Fisher (1975 dalam Amien, 1987) menyatakan: IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan metode-metode yang berdasarkan observasi.

  3. Carin (1985 dalam Amien, 1987) menyatakan: IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Kalau definisi tentang IPA di atas dianalisis secara cermat, maka terdapat tiga komponen utama yang termuat di dalamnya, yaitu : produk, proses(metode) dan sikap manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Produk

  Produk dan sasaran IPA antara lain adalah konsep, prinsip dan teori ilmiah. Dasar untuk pembentukan produk IPA berasal dari data hasil observasi dan yang dapat ditiru. Konsep adalah gagasan atau ide berdasarkan pengalaman yang relevan dan yang dapat digeneralisasikan. Umumnya para ilmuwan percaya bahwa selalu ada factor penyebab bagi setiap perubahan atau akibat. Pandangan ini dipegang kukuh dalam IPA (Amien,1987:15). Prinsip adalah generalisasi yang meliputi konsep-konsep yang berkaitan. Teori adalah suatu generalisasi prinsip-prinsip ilmiah yang berkaitan, dan yang menjelaskan gejala-gejala ilmiah. Teori menghubungkan, menerangkan dan meramalkan berbagai macam hasil eksperimen dan observasi melalui cara-cara mulai dari cara yang paling sederhana sampai pada cara-cara yang paling efisien (Amien, 1987:16).

  2. Proses

  Menurut Amien (1987:14) proses ilmiah atau penyelidikan ilmiah merupakan proses pencarian kebenaran dan pengetahuan. Di dalam sains metode pencarian pengetahuan itu dikenal sebagai metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode yang biasanya diikuti oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Mengidentifikasi dan menyatakan suatu problem.

  b. Merumuskan hipotesis c. Mendisain dan melaksanakan eksperimen.

  d. Observasi e. Mengumpulkan dan menganalisis data.

  f. Mengulang kembali eksperimen untuk membuktikan kebenaran data.

  g. Menarik kesimpulan.

  Aspek proses ini mucul dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini sangat bergantung kepada guru. Guru harus bisa memilih metode yang paling cocok pada pembelajaran fisika. Alangkah baiknya apabila guru tidak terpaku pada satu metode saja.

3. Sikap

  Sikap ilmiah misalnya hasrat ingin tahu, kerendahan hati, sikap keterbukaan, jujur, pendekatan positif terhadap kegagalan dan sebagainya, merupakan perilaku para “ilmuwan”yang mereka ikuti dalam melakukan penelitian-penelitian ilmiah. Sampai sejauh mana seorang “ilmuwan” menerapkan sikap ilmiah ini dalam melakukan penelitian-penelitiannya, dapat digunakan sebagai dasar atau ukuran bagaimana ia dapat menggunakan proses-proses ilmiah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hipotesis, merancang suatu eksperimen, dan melakukan eksperimen sesuai dengan problemnya, mengumpulkan dan menganalisa data, dan sebagainya (Amien, 1987:12).

B. Hakikat Belajar Mengajar

  Menurut filsafat konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif dari siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan sekedar proses mengumpulkan ilmu pengetahuan. Sebagai konsekuensi dari hakikat belajar yang demikian, maka mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan kegiatan menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk membangun pengetahuannnya.

  Beberapa faktor seperti pengalaman, pengetahuan yang telah dipunyai, kemampuan kognitif dan lingkungan berpengaruh terhadap hasil belajar.

  Kelompok belajar dianggap sangat membantu belajar karena mengandung beberapa unsur yang berguna menantang pemikiran dan meningkatkan harga diri seseorang (Suparno,1997:64).

  Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari peran guru sebagai fasilitator. Setiap guru harus dapat menggunakan berbagai macam metode mengajar sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang akan belajar, sehingga tercapai sasaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berpengaruh pula terhadap pemahaman siswa pada konsep fisika. Belajar fisika pada hakikatnya tidak berbeda dengan ilmu yang lain, yang membedakannya adalah dari segi materi, aspek dari hasil belajar yang diharapkan sesuai dengan hakikat fisika.

  Bagi kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi, mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri (Bettencourt,1989 dalam Suparno, 1997).

  Mengajar adalah proses membantu seseorang untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Mengajar bukanlah transfer pengetahuan orang yang sudah tahu (guru) kepada orang yang belum tahu(murid), melainkan membantu seseorang agar dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui kegiatannya terhadap fenomena dan objek yang ingin diketahui (Suparno,1997). Mengajar fisika berarti membantu siswa untuk belajar fisika. Agar siswa dapat belajar fisika sendiri, maka guru berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu proses belajar siswa agar berjalan dengan baik.

  Menurut Suparno (1997) fungsi mediator dan fasilitator dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan murid bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses,dan penelitian. Karena itu, memberi kuliah atau ceramah bukanlah tugas utama seorang guru.

  2. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan murid dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka (Watts dan Pope, 1989, dalam Suparno, 1997).

  Menyediakan sarana yang merangsang siswa berpikir secara produktif. Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. Guru harus menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan pengalaman konflik (Tobin, Tippin, dan Gallard, 1994, dalam Suparno, 1997).

  3. Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si murid berjalan atau tidak. Guru menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan murid itu berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan murid. Agar peran dan tugas tersebut berjalan dengan optimal, diperlukan beberapa kegiatan yang perlu dikerjakan dan juga beberapa pemikiran yang perlu disadari oleh pengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Tujuan dan apa yang akan dibuat di kelas sebaiknya dibicarakan bersama sehingga siswa sungguh terlibat.

  3. Guru perlu mengerti pengalaman belajar mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Ini dapat dilakukan dengan berpartisipasi sebagai pelajar juga di tengah pelajar.

  4. Diperlukan keterlibatan dengan siswa yang sedang berjuang dan kepercayaan terhadap siswa bahwa mereka dapat belajar.

  5. Guru perlu mempunyai pemikiran yang fleksibel untuk dapat mengerti dan menghargai pemikiran siswa, karena kadang siswa berpikir berdasarkan pengandaian yang tidak diterima guru. Adapun menurut Suparno (2007) peran guru dalam belajar bersama adalah:

  1. Sebagai fasilitator dalam belajar bersama dengan membentuk kelompok.

  2. Mengajari konsep dasar dan ketrampilan kerja sama. Guru pada awalnya perlu melatih siswa untuk dapat bekerja sama secara sinergis.

  3. Monitoring kelompok apakah jalan atau tidak. Dengan monitoring akan ketahuan kelompok mana yang jalan dan tidak sehinggadapat dibantu lebuh cepat.

  4. Intervensi, membantu bila diperlukan; terlebih yang macet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Evaluasi kelompok dan siswa-siswa. Mengevaluasi kelompok untuk semakin memacu maju; demikian juga mengevaluasi siswa, terlebih siswa yang kurang begitu aktif dalam kerjasama. Peran siswa dalam belajar bersama menurut Suparno (2007) adalah:

  1. Siswa dapat berperan sebagai murid dan guru sekaligus karena menerima dari yang lain dan memberi kepada yang lain. Pada saat mereka menyumbangkan pikiran kepada yang laian, maka mereka seperti guru. Pada saat mereka dijelaskan oleh yang lain, mereka berperan seperti siswa.

  2 Siswa dalam kelompok dapat memberikan informasi, memberitahu kepada teman, memberikan masukan, menerima masukan dari teman, mengkoreksi gagasan teman, dll.

  3 Siswa dapat merasakan bagaimana mereka bersungguh-sungguh saling mengembangkan dengan saling memberi dan menerima.

  Peran saling memberi dan menerima ini perlu dikembangkan. Selain guru mengajar, guru juga perlu menjaga hubungan interaktifnya dengan siswa. Hal ini dilakukan supaya siswa paham akan kegunaan fisika untuk bekal masa depan, praktis pelajaran fisika bisa merupakan kebutuhan siswa yang harus dipelajari secara intensif (runtut) dan dilaksanakan penuh dengan tanggung jawab.

  Guru harus selalu menambah pengetahuannya, sehingga dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  fisika. Guru mestinya memperlihatkan bahwa ia sendiri menyukai fisika, hal itu akan memotivasi siswa untuk semangat belajar.

  Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan belajar sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Dengan kata lain seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya (motivasi). Dalam kaitan ini guru dituntut memiliki kemampuan membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan belajar (Callahan and Clark, 1998 dalam Mulyasa, 2003).

  C. Kesulitan Belajar Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi. Hal itu sering dijumpai pada siswa dalam kelas, dalam kaitannya dengan aktivitas belajar.

  Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar, terdiri dari faktor intern (faktor dari dalam manusia itu sendiri) dan eksternal.

  1. Faktor Internal a.

   Faktor Fisiologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b.

   Faktor Psikologi

  Belajar memerlukan kesiapan rohani, ketenangan dengan baik. Apabila dirinci faktor psikologi meliputi antara lain: 1). Inteligensi

  Anak yang IQ nya tinggi dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Anak yang normal (90-110) dapat menamatkan SD tepat waktunya. 2). Bakat

  Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan mudah mempelajari sesuatu yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang anak harus mempelajari bahan yang lain dari bakatnya ia akan cepat bosan, mudah putus asa, tidak senang. Hal-hal tersebut akan tampak pada anak suka mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau pelajaran sehingga nilainya rendah. 3). Minat

  Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya, mungkin tidak sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dengan kecakapan, tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak, banyak menimbulkan problema pada dirinya.

  4) Motivasi Motivasi sebagai faktor inner(batin) berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin besar motivasinya semakin besar kesuksesan belajarnya. Seseorang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih dan tidak mau menyerah, giat membaca buku untuk meningkatkan prestasinya untuk memecahkan masalahnya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas.

  Guru berperan untuk menetapkan kebutuhan dan memotivasi murid-murid berdasarkan tingkah laku mereka yang nampak(Wasty Soemanto, 1984:200). 5). Faktor Kesehatan mental

  Belajar tidak hanya menyangkut segi intelek, tetapi juga menyangkut segi kesehatan mental dan emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  akan menimbulkan hasil belajar yang baik demikian juga belajar yang selalu sukses akan membawa harga diri seseorang. Bila harga diri tumbuh akan merupakan faktor adanya kesehatan mental.

2. Faktor Ekstern

  a. Faktor-faktor keluarga Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Tetapi dapat juga sebagai faktor penyebab kesulitan belajar.

  b. Faktor-faktor sekolah Yang dimaksud sekolah antara lain adalah:

  1) Guru Guru tidak kualified, baik dalam pengambilan metode yang digunakan atau dalam mata pelajaran yang dipegangnya. Hubungan guru dengan murid kurang baik. Guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar. Misalnya dalam mengerti bakat, minat, sifat, kebutuhan anak-anak. Metode mengajar juga dapat menimbulkan kesulitan belajar. Guru harus dapat menyajikan pembelajaran dengan metode yang menarik, misal guru melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Suparno (2007) model pembelajaran dengan demonstrasi diartikan sebagai model mengajar dengan pendekatan visual agar siswa dapat mengamati proses, informasi, peristiwa, alat dalam pelajaran fisika.

  Tujuannya jelas agar siswa lebih memahami bahan yang diajarkan lewat suatu kenyataan yang diamati sehingga mudah dimengerti. Selama proses dan juga pada akhir demonstrasi, guru tetap dapat terus mengajukan pertanyaan kepada siswa. Dengan pertanyaan itulah, siswa dibantu terus mengembangkan gagasan mereka dan aktif berpikir. Untuk sekolah yang minim peralatan praktikum, model demonstrasi lebih mudah dibuat. 2) Faktor alat

  Alat pelajaran yang kurang lengkap, membuat penyajian pelajaran tidak baik. Terutama pelajaran yang bersifat praktikum, kurangnya alat laboratorium akan banyak menimbulkan kesulitan dalam belajar.

  3) Kondisi gedung Terutama ditujukan pada ruang kelas tempat belajar anak. Ruangan harus memenuhi syarat kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4) Kurikulum Bahan-bahannya terlalu tinggi, pembagian bahan tidak seimbang(kelas I banyak pelajaran dan kelas di atasnya sedikit pelajaran), adanya pendataan materi. 5) Waktu sekolah dan disiplin

  Apabila sekolah masuk sore, siang dan malam, maka kondisi anak tidak lagi dalam keadaan yang optimal untuk menerima pelajaran. 6) Faktor massa media dan lingkungan sosial

  Faktor massa media meliputi: bioskop, TV, surat kabar, majalah, buku-buku komik yang ada di sekeliling kita.

  Hal-hal ini akan menghambat belajar apabila anak terlalu banyak membuang waktu yang untuk itu, hingga lupa akan tugasnya belajar. Sedangkan faktor lingkungan sosial misalnya: teman bergaul anak (yang pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk ke jiwa anak), lingkungan tetangga yang buruk, aktivitas anak dalam bermasyarakat (terlalu banyak berorganisasi).

  Beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar pada siswa, misalnya: siswa menunjukkan prestasi yang rendah/ di bawah rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  selalu rendah). Ia selalu tertinggal dengan kawan-kawannya dalam segala hal, misalnya: dalam mengerjakan soal-soal, dalam menyelesaikan tugas- tugas. Siswa menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti: acuh takacuh, berpura-pura, dusta, dan lain-lain. Siswa menunjukkan tingkah laku yang berlainan, misalnya: Mudah tersinggung, pemurung, pemarah, bingung, cemberut, kurang gembira dan selalu sedih.

  Pada kenyataannya, banyak siswa mengeluh mengalami kendala dalam belajar fisika. Adapun kendala belajar fisika menurut pandangan siswa dari segi guru adalah cara penyampaian materi yang cenderung membosankan, guru tidak mengupas permasalahan sehingga guru menganggap siswa sudah paham terhadap penyampaian materi yang diberikan, serta kurangnya pendekatan guru ke siswa. Guru fisika perlu menjalin relasi yang dekat dengan siswa sehingga siswa yang takut bertanya menjadi berani bertanya.

  Menurut Suparno (2007), guru perlu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengungkapkan gagasan-gagasan alernatif. Guru akan sangat senang dan menghargai siswa yang dapat mengerjakan suatu persoalan dengan cara-cara yang berbeda dengan cara yang baru saja dijelaskan guru. Kebebasan berpikir dan berpendapat sangat dihargai dan diberi ruang. Akibatnya suasana kelas akan sungguh hidup, menyenangkan, dan menyemangati siswa untuk senang belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memahami) sehingga siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Kendala dari segi fasilitas misalnya adalah pengadaan sarana yang tidak lengkap, penggunaan fasilitas yang belum terencana secara baik (sehingga praktikum mengenai materi fisika kurang optimal).