Perancangan PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN

40 12Volt menjadi 15KVolt - 20KVolt, untuk menyalakan sistem pengapian motor membutuhkan tegangan yang tinggi. Tanpa koil aktif, sistem pengapian motor tidak dapat berfungsi dan motor tidak dapat menyala. Pada perancangan alat ini dilengkapi modul GPS yang dimana modul ini digunakan agar pemilik kendaraan dapat mengetahui letak keberadaan kendaraannya dimana modul GPS disini akan mengirimkan data berupa waktu , tanggal dan koordinat yang realtime, data yang didapat GPS akan dibaca oleh mikrokontroler ATmega128 lalu akan mengirimkan kembali datanya pada mikrokontroler ATmega32 untuk dapat diterima oleh modul GSM sebagai perantara komunikasi antara HP pemilik kendara dengan sistem yang terdapat pada kendaraan. HP disini memiliki fungsi utuk menerima data dan mengirimkan data pada sistem yang berupa teks melalui fitur GSM yaitu SMS. Sistem mendapatkan tegangan yang berasala dari sumber teganganACCU. Sistem disini harus standby tegangan, karena alat seperti GPS yang terus-terusan update dalam hitungan per mili second maka membutuhkan tegangan yang kontinyu dan GSM yang harus aktif kapanpun pemilik kendaraan membutuhkan data hasil pembacaan GPS dan bila kendaraan bermotor dicuri, sehingga sistem dapat langsung mengirimkan data pada HP pemilik kendaraan.

3.2.2 Perancangan Perangkat Keras

Dalam perancangann perangkat keras, dibagi menjadi beberapa bagian penting yaitu blok rangkaian ATmega128, rangkaian ATmega32 dan rangkaian relay. 41

3.2.2.1 Rangkaian ATmega128 dan Rangkaian ATmega32

Rangkaian pengontrol utama menggunakan mikrokontroler ATmega128. Rangkaian pengontrol utama berfungsi sebagai penerima data dari pendeteksi sinyal masukan dan mengolah data – data yang masuk, menentukan operasi pengendalian inputoutput dan kemudian mengirimkan sinyal tersebut kesetiap pin – pin keluaran sedangkan ATmega32 hanya sebagai pengendali modul GSM yang mana data yang didapat akan dikirimkan kembali pada ATmega128. Penggunaan port ATmega128 dan ATmega32 pada rangkaian pengontrol dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan 3.6. Tabel 3.5 Penggunaan Port Atmega128 BIT Port A Port B Port C Port D Port E - - - Sinyal ATmega32 RX GSM 1 - - - - TX GSM 2 - - - RX GPS - 3 - - - TX GPS - 4 - - - - - 5 - - - - Alarm 6 - - - - - 7 - - - - - Tabel 3.6 Penggunaan Port Atmega32 BIT Port A Port B Port C Port D - - - RX RFIG 1 - LED - TX RFID 2 - - - - 3 - - - - 4 - - Sinyal ATmega128 - 5 - - - - 6 - - - - 7 - - Relay - 42

3.2.2.2 Rangkaian Relay

Rangkaian relay berfungsi menggerakkan rangkaian relay yang digunakan untuk mengendalikan peralatan switch yang terdapat pada pelistrikan kendaraan bermotor. Gambar rangkaian relay dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini. Gambar 3.2. Rangkaian Relay

3.2.3 Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak dibahas dengan menggunakan diagram alir flow chart. Spesifikasi fungsional perangkat lunak yang dirancang harus dapat ditentukan melalui fungsi masukan input dan keluaran output program. Melalui deskripsi perangkat keras dapat diketahui bahwa data input harus dimengerti dan akan diproses oleh program yaitu, data yang berasal dari rangkaian input. Pada perancangan perangkat lunak terdapat dua diagram alir dimana diagram alir ini terdiri dari proses menyalakan kendaraan bermotor dan proses ganti nomor HP. Untuk proses penggantian nomor HP di inisialkan dengan “NOHP” dan format SMS-nya “NOHP + spasi + nomor baru ”, dimana NOHP adalah inisial untuk mengganti nomor HP baru yang akan dijadikan admin. Contoh format SMS untuk mengganti nomor HP “NOHPspasi0838xxxxxxxx” bila format SMS sesuai maka sistem akan mengirim pesan balik “nomor diterima” pada nomor HP 43 yang baru, namun bila format penggantian nomor baru salah maka sistem akan mengirim pesan “format salah” pada nomor HP awal pemilik dan alarm akan berbunyi. START Cek RFID RFID Ok = ? Baca GSM Init Atmega128 Init Atmega32 Init RFID Init GSM Y N GSM Ok = ? N Y Tulis pesan ON Kirim ke modulGSM Inisialisasi TAG ID Kode sesuai = ? TAG ID=? N Y N Y · Relay dikunci · Alarm aktif · GPS mengirim data pada mikro · mikro mengirim data pada GSM · GSM mengirim pesan pada HP pemilik kendaraan. Buka kunci leher motor Relay aktif motor menyala · Relay dikunci · Alarm aktif · GPS mengirim data pada mikro · mikro mengirim data pada GSM · GSM mengirim pesan pada HP pemilik kendaraan. A Baca Kontak Kontak ON=? · Relay dikunci · Alarm aktif · GPS mengirim data pada mikro · mikro mengirim data pada GSM · GSM mengirim pesan pada HP pemilik kendaraan. Y N A Gambar 3.3 Diagram alir menyalakan kendaraan bermotor. 44 HP Tulis pesan NOHP+spasi+nomor baru Kirim pada GSM N Y · Kirim pesan pada nomor HP utama pemilik kendaraan. · Non aktifkan relay. · Buzzer berbunyi. · Simpan nomor HP baru · Kirim pesan konfirmasi pada nomor HP baru Kode sesuai dan ganti nomber HP=? Inisialisasi nomor HP baru Gambar 3.4 Diagram alir mengganti nomor HP. 45

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS

Pada bab ini akan menjelaskan masalah pengujian alat dilakukan secara langsung dengan cara mengoperasikannya. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat-alat yang digunakan dapat bekerja sesuai fungsinya atau tidak dan untuk mengetahui seberapa besar error dari setiap pengujian.

4.1. Pengujian Dan Analisis

Pengujian dan analisis ini terdiri dari pengujian perangkat keras yaitu dari RFID reader, GPS modul, GSM modul, ACCU dan buzzer dan pengujian prangkat lunak SMS. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat dapat bekerja sesuai fungsinya atau tidak dan mengetahui seberapa kecil kesalahan yang terjadi saat pengambilan data.

4.1.1. Pengujian RFID Reader

Pengujian RFID reader ini dilakukan untuk mengetahui apakah RFID reader dapat mendeteksi adanya TAG ID bila didekatkan pada RFID reader atau tidak. Pada pengujian RFID ini juga dilakukan untuk mengecek apakah RFID dapat membaca dan membedakan mana TAG ID yang kodenya sesuai dengan yang telah di inputkan pada mikrokontroler dengan TAG ID yang kodenya tidak di inputkan pada mikrokontroler. Gambar 4.1. RFID menunggu TAG ID. 46 Gambar 4.1 adalah tampilan pada LCD saat RFID reader menunggu adanya TAG ID yang akan di deteksi. Sedangkan pada Gambar 4.2 merupakan tampilan pada LCD saat RFID reader mendeteksi TAG ID, pada 1 2 Gambar 4.2. 1 RFID mendeteksi TAG ID yang sesuai dengan milik pemilik kendaraan. 2 RFID reader mendeteksi TAG ID yang salah atau bukan AG ID milik pemilik kendaraan. Gambar 4.3. SMS masuk pembacaan RFID. Gambar 4.3 menunjukan tampilan SMS saat RFID reader mendeteksi TAG ID yang salah atau bukan milik pemilik kendaraan. Gambar 4.4. Hasil ukur saat TAG ID terdeteksi dan mesin motor hidup. 47 Pada Gambar 4.4 adalah posisi saat RFID reader sudah mendeteksi TAG ID sehingga motor menyala dan saat motor menyala maka tegangan di relay menjadi 13.1 Volt. Gambar 4.5. Hasil ukur saat tidak ada TAG ID yang terdeteksi dan mesin motor mati. Sedangkan pada Gambar 4.5 adalah posisi saat reader tidak mendeteksi keberadaan kendaraan dan motor pun dalam keadaan mati, sehingga tegangan di relay pun menjadi 0 Volt. Tabel 4. 1. Pengujian jarak baca RFID reader terhadap TAG ID. Percobaan ke Jarak Baca cm Terbaca = ? 1 1 Ya 2 2 Ya 3 3 Ya 4 4 Ya 5 5 Ya 6 6 Ya 7 7 Ya 8 8 Ya 9 9 Tidak 10 10 Tidak 11 11 Tidak 12 12 Tidak Error 0,66