Intranet DFD Level 1 Proses 1 DFD Level 1 Proses 5

21 Beberapa keunggulan Dreamweaver yang menjadikannya banyak digunakan dalam membangun situs web, antara lain : 1. Tampilan interface mudah dimengerti oleh pengguna dari semua tingkat keahlian, bahkan bagi orang awam sekalipun. 2. Dreamweaver cukup tangguh untuk membangun berbagai tipe situs web. 3. Dreamweaver merupakan editor berbasis WYSIWYG what you say is what you get , maksudnya apa yang tampak di editor, sama seperti apa yang akan ditampilkan di web browser. Sumber:http:www.scribd.comdoc4512699Diktat-DPW1 Pendahuluan- dan-Pengenalan-Dreamweaver 31 Maret 2010.

2.7.2. Personal Home Page PHP

PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang didesain agar dapat disisipkan dengan mudah ke halaman HTML. PHP memberikan solusi sangat murah karena gratis digunakan dan dapat berjalan di berbagai jenis platform. Pada awalnya memang PHP berjalan di sistem UNIX dan variannya, namun kini dapat berjalan dengan lancar di lingkungan sistem operasi Windows. Suatu nilai tambah yang luar biasanya karena proses pengembangan program berbasis web dapat dilakukan lintas sistem operasi.

2.7.3. Hypertext Markup Languange HTML

HTML merupakan bahasa mark-up yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah web browser. Apa yang ditampilkan di browser adalah rangkaian perintah script HTML. HTML saat ini merupakan standar internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunanya oleh World Wide Web Consortium W3C. Pada dasarnya dokumen 22 HTML mirip dengan dokumen teks biasa, hanya dalam dokumen ini sebuah teks bisa membuat instruksi yang ditandai dengan kode atau lebih dikenal dengan tag. Sumber: http:www.scribd.comdoc4512699Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan- Pengenalan-Dreamweaver 31 Maret 2010.

2.7.4. Cascading Style Sheets CSS

CSS merupakan suatu bahasa style sheets yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML. Spesifikasi CSS diatur oleh W3C. CSS digunakan antara lain untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen dengan presentasi dokumen. Pemisahan ini dapat meningkatkan akesesbilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada struktur isi. Sumber: http:www.scribd.comdoc4512699Diktat-DPW1-Pendahuluan- dan-Pengenalan-Dreamweaver 31 Maret 2010.

2.7.5. Javascript

Javascript merupakan bahasa pemrograman kecil yang berjalan di sisi client browser. Sehingga tidak memerlukan compiler tertentu. Hanya saja untuk menjalankannya browser harus mendukung javascript. Saat ini hampir semua browser yang ada sudah mendukung javascript. Sumber: http:www.scribd.comdoc4512699Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan Pengenalan- Dreamweaver 31 Maret 2010. 23

2.7.6. Web Browser

Web browser merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan halaman-halaman web. Halaman web yang dimaksud adalah file HTML dan beberapa file lainnya seperti CSS dan Javascript. Halaman web tersebut dapat tersimpan di lokal, atau di sebuah server intranet internet. Jadi, web browser tidak selalu terhubung ke internet. Sumber: http:www.scribd.comdoc4512699Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan Pengenalan- Dreamweaver 31 Maret 2010.

2.7.7. Web Server

Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide web www. Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser. Proses yang dimulai dari permintaan webclient browser, diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web client. Sumber: http:www.scribd.comdoc4512699Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan Pengenalan- Dreamweaver 31 Maret 2010. 24

2.7.8. Web Server Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di internet . Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya. Sumber:http:www.ittelkom.ac.idlibraryindex.php?view=articlecatid=10 3Ajaringanid=4063A-web-server option=com_contentItemid=15 31 Maret 2010.

2.7.9. My Sql Data Base

Menurut Yuniar Supardi 2006:27 My sql adalah “perangkat lunak database server atau kita sebut saja Database Smart. Database ini semakin lama semakin populer. Dengan menggunakan database ini, data semakin aman dan berdaya guna. Database ini juga banyak dipakai pada web database dengan database web ”. 2.8. Pengertian Kasus Yang Dianalisis 2.8.1. Persediaan Barang Pengertian persediaan menurut Lalu Sumayang 2003:189 adalah sebagai berikut “inventory atau persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.”. Perusahaan industri memiliki tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi siap jual. 25 Menurut standar akutansi keuangan SAK mengartikan persediaan yaitu : 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan 3. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan supplie untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Kesimpulan dari pengertian persediaan yaitu barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual.

2.8.2. Penerimaan Barang

Menurut Himayati 2008:198 penerimaan barang adalah “transaksi dimana Anda menerima barang, yang merupakan titipan dari vendor untuk Anda jual gunakan dalam operasional perusahaan ”. Transaksi ini umumnya digunakan pada perusahaan dagang yang menerima titipan seperti toko, mini market, super market, grosir, dan lainnya. Umumnya juga digunakan pada perusahaan konstruksi yang mengambil bahan-bahan bangunan terlebih dahulu dari vendor dan membayar hanya barang-barang yang digunakan saja, sedangkan sisanya dikembalikan.

2.8.3. Pemesanan Barang

Menurut Wardah Fazriyati 2008:106 pemesanan barang yaitu “peretail melakukan pemesanan barang dengan membuat Purchasing Order PO dan mengirimkannya kepada supplier. Kemudian supplier akan mengirim barang disertai faktur yang dibuat berdasarkan PO ”. 26 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT. Indonesia Mastite Gasket PT. IMG yang berada di Jl. Soekarno-Hatta 159 Bandung-Indonesia.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Bermula dari pemikiran bahwa Indonesia merupakan negara yang tepat untuk pendirian industri gasket, maka Korea Mastite Gasket KMG yang berkedudukan di Korea, pada Januari 2005 memberikan penawaran kerjasama kepada Sim Kuy Sup owner of Sims’s International Korea yang juga warga negara Korea dalam hal pendirian pabrik gasket baru di Bandung. Pasar yang cukup potensial, mengingat sedikitnya kompetitor yang ada, sementara permintaan akan bahan baku spare part kendaraan cukup tinggi. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka pada Februari 2005, berdirilah Indonesia Mastite Gasket yang berkedudukan di Jl. Soekarno Hatta 159 Bandung-Indonesia, dengan pemrakarsa Mr. Suyudi owner of ATS Comp , dan Mr. Sim Kuy Sup owner of SIM’S International Korea.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi Perusahaan PT. Indonesia Mastite Gasket yaitu untuk menjadi perusahaan yang terkemuka di bidang industri Gasket dan untuk menjadi yang terdepan dalam pemenuhan kepuasan pelanggan dengan tetap menjaga kualitas produk sebagai prioritas. 27

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian – bagian manajemen yang tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang menunjukan tingkatan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen perusahaan. Gambar 3.1 Struktur Organisasi [ Sumber : PT. Indonesia Mastite Gasket Bandung ]

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Financing Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan. 28 2. Purchasing Melakukan proses pembelian barang agar tersedianya barang sesuai dengan permintaan kebutuhan setiap bagian, agar operasional perusahaan dapat berjalan sesuia dengan tujuan yang telah ditetapkan. 3. Warehouse Mencatat barang masuk yang dikirim dari supplier dan bagian penyimpanan bahan baku.

3.2. Metode Penelitian

Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik bila tidak dilakukan dalam suatu proses yang teratur dan terarah, oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk melaksanakan suatu penelitian. Metode yang digunakan pada perancangan sistem informasi didasarkan pendekatan terstruktur, adapun tahapan-tahapan metode penelitian akan dibahas pada subbab berikutnya.

3.2.1. Desain Peneltian

Dalam melakukan penelitian salah satu yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Gambaran secara umum desain penelitian adalah sebagai berikut : 1. Observasi Yaitu mengidentifikasikan minat penelitian secara umum. Mengamati langsung terhadap bagian-bagian yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang tepat. 29 2. Pengumpulan Data Yaitu melakukan wawancara kepada pegawai yang memiliki peranan penting untuk mendapatkan data-data yang akan diteliti dan melakukan survei kepustakaan, yaitu dengan membaca arsip-arsip yang berguna untuk penelitian. 3. Rumusan Masalah Merumuskan masalah yang dihadapi perusahaan sebagai bahan perancangan penelitian. 4. Analisis Menganalisa kumpulan data untuk dijadikan rancangan-rancangan sistem. 5. Perancangan Perangkat Lunak Merancang desain dan basis data untuk perangkat lunak. 6. Pembuatan Perangkat Lunak Penulisan kode-kode program di dalam komputer untuk dijadikan perangkat lunak. 7. Penulisan Laporan Penulisan hasil laporan analisis yang akan dijadikan skripsi.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi pada penelitian, penulis mencoba untuk menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan dengan menggunakan teknik pengumpulan data. 30

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Primer adalah data yang diperoleh langsung dari instansi baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap objek penelitian, data tersebut di peroleh dengan tehnik sebagai berikut : 1. Wawancara Teknik wawancara atau interview yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan penjelasan- penjelasan mengenai masalah yang menjadi objek penelitian. Pada wawancara yang peneliti lakukan, penelititi mewawancara salah satu pegawai yang bekerja di PT. IMG yang bekerja pada bagian keuangan dan menjabat sebagai assistant manager keuangan. Secara garis besar hasil wawancara yang penulis lakukan yaitu mengenai bagaimana sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan di perusahaan secara umumnya dan bagaimana perhitungan estimasi harga pokok produksi suatu barang 2. Observasi Observasi adalah Penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap bagian-bagian yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang tepat. Penulis mengamati secara langsung sistem kerja pada bagian produksi, gudang dan pembelian. Sehingga penulis mendapatkan gambaran dalam merancang suatu sistem yang baru yang termasuk dalam tahap pengembangan sistem. 31

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari objek penelitian. Data ini diperoleh dari buku-buku, dokumentasi, dan literatur - literatur yang ada relevansinya. Jenis Data Sekunder yaitu, penulis mendapatkan ide-ide untuk perancangan basis data yang didapat dari dokumen-dokumen perusahaan. Seperti dokumen purchase order PO, permintaan barang dari produksi ke bagian gudang, permintaan barang dari gudang ke bagian pembelian, laporan persediaan akhir barang, dan laporan persediaan barang harian-mingguan-bulanan.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem berisikan beberapa teknik yang digunakan dalam skripsi ini, diantaranya metode pengembangan sistem, metode pendekatan sistem ,dan alat bantu analisis dan perancangan, dibawah ini akan diuraikan tentang pemahaman dari metode tersebut.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur. Terdapat beberapa alasan menggunakan pendekatan terstruktur diantaranya adalah mudah dipahami dan mudah digunakan artinya metode ini mudah dimengerti, selain itu metode terstruktur telah banyak digunakan dalam pengembangan sistem informasi.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem informasi melewati beberapa tahapan mulai sistem itu direncanakan sampai diimplementasikan, hingga suatu saat perlu dikembangkan kembali sistem yang baru. Siklus demikian merupakan suatu daur hidup pengembangan sistem informasi yang merupakan suatu bentuk yang 32 digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses pengembangannya. Siklus ini dikenal dengan System Development Life Cycle SDLC. Dalam penerapan tahapan pengembangan sistem, penulis menggunakan metode klasik atau waterfall. Adapun tahapan pengembangan metode waterfall menurut Edhy Sutanta 2003:128 yaitu: 1. Analisis dan Rekayasa Sistem System Engineering Tahap analisis dan rekayasa sistem dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang meluas pada lingkup sistem. 2. Analisis Persyaratan Analysis Bertujuan untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas, proses bisnis, ketentuan yang ada serta mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya. 3. Perancangan Design Tahapan perancangan bertujuan menterjemahkan persyaratan menjadi suatu bentuk representasi yang dapat dievaluasi kualitasnya sebelum tahapan coding dilakukan. 4. Coding Coding merupakan tahap penterjemahan rancangan ke dalam bentuk yang dimengerti komputer. 5. Pengujian Testing Tahap ini berfokus pada pengujian rincian logika software. Pengujian bertujuan mengungkapkan dan menghilangkan kesalahan-kesalahan yang ada sehingga software bekerja sesuai dengan yang diharapkan. 33 6. Pemeliharaan Maintenance Tahap pemeliharaan meliputi kegiatan-kegiatan koreksi kesalahan dan penyesuaian software terhadap perubahan lingkungannya. Gambar 3.2 Rekayasa perangkat lunak menggunakan model waterfall [ Sumber : Edhy Sutanta. 2003.Sistem Informasi Manajemen.Graha Ilmu.Yogyakarta ]

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem

Untuk merancang suatu sistem diperlukan alat bantu, maka dalam perancangan ini menggunakan alat bantu sebagai berikut ini:

1. Flow Map

Flow map berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. System Engineering Analysis Design Code Testing Maintenance 34 Pembuatan flow map harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi.

2. Diagram Konteks Context Diagram

Diagram konteks menurut Andri Kristanto 2008:70 adalah “sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukkan dan keluaran sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem”.

3. Data Flow Diagram DFD

DFD menurut Andri Kristanto 2008:61 adalah “suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenalkan pada data tersebut ”. Dalam mengembangkan suatu aliran data atau proses yang terjadi didalam sistem DFD menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti tersendiri dalam menerangkan : a. Eksternal Entity Eksternal entity dapat merupakan kesatuan entity dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang memberikan input-output dari sistem. b. Data Flow Arus data ini mengatur diantara proses, simpan data, dan kesatuan luar. Arus data ini menujukkan arus data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses sistem. 35 c. Proses Untuk physical data flow diagram PDFD, data dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram LDFD, suatu proses hanya menujukkan proses dari komputer. d. Data Store Simpanan data data store merupakan tempat penyimpanan data. Simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.

4. Kamus Data

Pengertian kamus data menurut Andri Kristanto 2008:72 adalah “kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau symbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file dalam sistem ”.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data menurut Yakub 2008:3 yaitu “pengaturan data dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun tujuan basis data diantaranya sebagai efisiensi yang meliputi speed, space dan accuracy, menangani data dalam jumlah besar, kebersamaan pemakaian, dan meniadakan duplikasi data ”. Perancangan basis data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik normalisasi dan Entity Relationship. 36 a. Normalisasi Proses normalisasi menurut Andri Kristanto 2008:82 adalah “suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan menjadi tabel-tabel, dimana dalam tabel tersebut terdapat entiti-entiti dan relasi antar entiti tersebut ”. Dalam proses normalisasi juga membutuhkan beberapa tahap sebelum nantinya akan diimplementasikan dalam program. Tahap-tahap normalisasi adalah: i. Bentuk tidak normal Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. Bisa jadi data yang dikumpulkan akan tidak lengkap dan terjadi duplikasi data. ii. Bentuk normal pertama Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian. iii. Bentuk normal kedua Normalisasi kedua yaitu, suatu relasi memenuhi relasi kedua jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsional terhadap kunci utama primary key. Bentuk normal kedua ini mempunyai syarat yaitu bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci 37 haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. iv. Bentuk normal ketiga Suatu relasi memenuhi normal ketiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal kedua dan semua atribut bukan kunci utama tidak punya hubungan transitif. Artinya setiap atiribut bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara keseluruhan, dan bentuk normalisasi ketiga sudah di dapat tabel yang optimal. b. Tabel Relasi Entity Relationship Diagram ERD ERD menurut Yakub 2008:25 adalah “ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi” . Adapun simbol- simbol ERD sebagai berikut : i. Entitas, yaitu kumpulan dari objek yang dapat diidentifikasikan secara unik. ii. Relasi, yaitu hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Jenis hubungan antara lain; satu ke satu, satu ke banyak, dan banyak ke banyak. iii. Atribut, yaitu karakteristik dari entity atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas. 38 iv. Hubungan antara entity dengan antributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya. Dalam ERD juga dikenal dengan derajat relasai kardinalitas. Menurut Yakub 2008:33 kardinalitas yaitu “kardinalsitas relasi menunjukkan maksismum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas. Dapat berupa satu ke satu one-to- one, satu ke banyak one-to-many, dan banyak ke banyak many- to-many ”. Penjelasan-penjelasan ketiga kardinalitas tersebut, akan dijelaskan dibawah ini : i. One-to-one Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu. Gambar 3.3 Hubungan one-to-one ii. One-to-many Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik menjadi banyak lawan satu. Gambar 3.4 Hubungan one-to-many 1 M 1 1 39 iii. Many-to-many Hubungan antara file pertama dan kedua adalah banyak berbanding banyak. Gambar 3.5 Hubungan many-to-many 3.2.4. Pengujian Software Pengujian black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku behavoiur testing yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak, pengujian black-box memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional. Pengujian black-box dilakukan untuk menentukan beberapa macam kesalahan, yaitu : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface 3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal 4. Kesalahan kinerja 5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak tidak seperti pengujian white-box yang dilakukan di awal pembuatan, hal tersebut dikarenakan pengujian black-box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali dimana perhatian lebih di utamakan pada domain informasi. M M 40 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan proses untuk menentukan suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah permasalahan dari suatu sistem informasi, hasil akhir dari analisis sistem merupakan cara pemecahan masalah yang terjadi dalam spesifikasi sistem yang baru. Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang dianalisis meliputi analisis prosedur atau aliran data, diagram konteks, dan data flow diagram. Ini dilakukan untuk mengevaluasi dan memberikan gambaran rencana pemecahan masalah yang dihadapi.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen berikut ini akan menganalisa dokumen yang digunakan dalam prosedur yang sedang berjalan pada PT. Indonesia Mastite Gasket dibagi dalam beberapa unit yaitu : 1. Prosedur Bahan Material Keluar. 2. Prosedur Bahan Material Masuk. 3. Prosedur Laporan Stok Material Mingguan, Laporan Produksi Bulanan, dan Laporan Pembelian Bulanan. 41 Tabel 4.1. Analisis Dokumen yang sedang Berjalan No. Nama Dokumen Keterangan 1 MRP Material Request Production Deskripsi Material Request Production berisikan detail permintaan material untuk produksi Fungsi Sebagai data permintaan material untuk produksi. Rangkap 2 Atribut Material name, qty, date Aliran Data Informasi dari unit produksi menuju unit gudang. 2 MRF Material Request Form Deskripsi Dokumen yang digunakan untuk permintaan material di gudang. Fungsi Sebagai data permintaan untuk stok material di gudang Rangkap 2 Atribut Material name, qty, date Aliran Data Informasi dari stok material di gudang untuk meminta pembelian material menuju unit pembelian. 3 FMI Form Material In Deskripsi Dokumen pengiriman material yang disesuaikan dengan Faktur Pembelian Fungsi Sebagai bukti masuk material 42 Rangkap 2 Atribut Material name, qty, date, No. Faktur Pembelian Aliran Data Dari unit gudang menuju unit pembelian. 4 FMO Form Material Out Deskripsi Dokumen pengiriman material yang disesuaikan dengan PRM Fungsi Sebagai bukti keluar material Rangkap 2 Atribut No, Material name, qty, date Aliran Data Dari unit gudang menuju unit produksi. 5 Laporan Data Material Deskripsi Sumber informasi Data material Fungsi Untuk mengetahui data material yang ada di gudang Rangkap 2 Atribut Material name, qty, date, week period Aliran Data Dari gudang menuju unit keuangan 7 PO Deskripsi Merupakan Dokumen Pembelian Yang diajukan kepada Supplier Fungsi Untuk melakukan transaksi pembelian barang Rangkap 3 43 Aliran Data Dari unit pembelian menuju keuangan dan supplier 8 FP Deskripsi Merupakan Dokumen Penerimaan Barang yang dikirimkan oleh supplier yang disesuaikan PO Fungsi Sebagai bukti penerimaan barang Rangkap 3 Aliran Data Dari Supplier menuju Pembelian

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Prosedur merupakan langkah – langkah yang dilakukan oleh sistem sehingga dapat memberikan hasil berupa laporan. Dibawah ini adalah prosedur sistem yang sedang berjalan yang di gambarkan melalui Flow Map, Diagram Konteks dan Data Flow Diagram. Prosedur yang sedang berjalan di unit gudang dan pembelian, penulis menjabarkan melalui event list sebagai berikut : Prosedur Bahan Material Keluar 1. Unit produksi mengirimkan MRP kepada unit gudang. 2. MRP yang diterima oleh unit gudang kemudian di cek dengan arsip stok material yang ada di gudang. 3. Bilamana bahan material terpenuhi, unit gudang kemudian menyiapkan bahan-bahan material yang dibutuhkan dan membuat FMO 2 rangkap. 4. Bahan material yang tertera pada FMO dicatat di arsip stok material. 44 5. FMO rangkap 2 diarsipkan dan FMO rangkap 1 dikirimkan ke unit produksi beserta bahan material. Prosedur Bahan Material Masuk 1. Berdasarkan kejadian pada no.5 dalam prosedur bahan material keluar, bilamana bahan material tidak terpenuhi unit gudang membuat MRF 2 rangkap. 2. MRF rangkap 2 diarsipkan dan MRF rangkap 1 diserahkan kepada unit pembelian. 3. Berdasarkan MRF rangkap 1 yang diterima, unit pembelian membuat MRO 2 rangkap dan diserahkan kepada unit keuangan untuk di acc dan MRF rangkap 1 diarsipkan. 4. MRO 2 rangkap di tanda tangani oleh unit keuangan dan rangkap 2 diserahkan ke unit pembelian. 5. Sesuai dengan MRO rangkap 2 yang di acc, unit pembelian membuat PO 2 rangkap dan MRO rangkap 2 ter-acc di arsipkan dan PO rangkap 2 diarsipkan. 6. PO rangkap 1 dikirimkan ke supplier. 7. Supplier mengirimkan barang dan Faktur Penjualan FP 3- rangkap sesuai dengan PO yang telah dikirim. 8. FP 3 rangkap di cek dengan PO rangkap 2 oleh unit pembelian. 9. Bilamana FP 3 rangkap tidak sesuai maka FP 3 rangkap dan barang dikembalikan kepada supplier dan bilamana FP 3 rangkap sesuai, maka FP rangkap 3 dikembalikan ke supplier. 45 10. FP rangkap 2 diserahkan kepada unit keuangan dan FP rangkap 1 diserahkan kepada unit gudang. 11. Sesuai dengan FP rangkap 1 yang diterima, unit gudang membuat FMI 1 rangkap dan menandai FP rangkap 1 dengan cap gudang. 12. Unit gudang mencatat stok material kedalam arsip stok material, FP rangkap 1 yang telah di cap gudang diserahkan ke unit pembelian dan FMI rangkap 1 diarsipkan. 13. FP rangkap 1 yang ter-cap gudang, di cap kembali dengan cap pembelian dan kemudian di arsipkan. Prosedur Laporan Persediaan Stok Material Mingguan dan Pembelian Bulanan 1. Bagian gudang membuat laporan mingguan stok material 2 rangkap yang bersumber dari arsip stok material harian. 2. Laporan mingguan stok material rangkap 2 di arsipkan dan rangkap 1 diserahkan kepada unit keuangan. 3. Bagian pembelian membuat laporan pembelian bulanan 2- rangkap yang bersumber dari arsip FP. 4. Laporan pembelian bulanan rangkap 2 diarsipkan, rangkap 1 diserahkan kepada unit keuangan. 46

4.1.2.1. Flow Map

Berikut ini adalah gambar – gambar flow map yang sedang berjalan di PT. IMG. Gambar 4.1 Flow Map Bahan Material Keluar yang sedang Berjalan 47 Gambar 4.2 Flow Map Bahan Material Masuk yang sedang Berjalan 48 2 1 1 3 2 1 1 2 1 2 3 4 1 52 Gambar 4.3 Flow Map Laporan Persediaan Stok Material Mingguan dan Pembelian Bulanan yang sedang Berjalan 49

4.1.2.2. Diagram kontek

Berikut ini merupakan gambar Diagram kontek yang sedang berjalan di PT. IMG. Gambar 4.4 Diagram kontek yang sedang Berjalan 4.1.2.3. Data Flow Diagram Data Flow Diagram Sistem Persediaan Barang Level 0. Gambar 4.5 DFD Level O Sistem Persediaan Barang yang sedang Berjalan 50 Data Flow Diagram Sistem Persediaan Barang Level 1 Proses 1. Gambar 4.6 DFD Sistem Persediaan Barang Level 1 Proses 1 yang sedang Berjalan Data Flow Diagram Sistem Persediaan Barang Level 1 Proses 2. Gambar 4.7 DFD Sistem Persediaan Barang Level 1 Proses 2 yang sedang Berjalan 51 Data Flow Diagram Sistem Persediaan Barang Level 1 Proses 3. Gambar 4.8 DFD Sistem Persediaan Barang Level 1 Proses 3 yang sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Dari hasil penelitian dan analisis sistem persediaan bahan material yang berjalan, maka dihasilkan suatu kesimpulan mengenai kekurangannya. Adapun kekurangan dan permasalahan dari sistem yang ada saat ini adalah, sebagai berikut : 1. Pada Proses Keluar Bahan Material. a. Belum tersedianya sebuah database yang menyimpan semua data tentang stok material, sehingga bila dibutuhkan permintaan material untuk produksi masih dilakukan dengan pengecekkan pada arsip stok material sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak efisien dalam proses produksi. b. Belum tersedianya perumusan informasi batas stok material sehingga pemesanan bahan material untuk stok gudang masih harus disesuaikan dengan pengecekkan pada arsip material sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak efisien. 52 Sedangkan pemecahan atau solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah- masalah tersebut di atas antara lain : a. Pengolahan data stok material dilakukan dengan cara yang cepat, efektif, dan efisien dengan menggunakan suatu database agar memudahkan proses pencarian bahan material yang dibutuhkan. b. Membuat suatu informasi yang memberitahukan keadaan batas suatu stok material sehingga membantu dalam pemesanan bahan material untuk stok gudang. 2. Pada Proses Masuk Bahan Material. a. Dalam membuat PO belum adanya database yang mengintegrasikan data harga material dan supplier. Sehingga harus dilakukan suatu pengecekkan, sehingga membutuhkan waktu yang lama. b. Dalam proses perhitungan total pembelian dalam PO ditakutkan terjadi kesalahan sehingga dapat merugikan perusahaan. Sedangkan pemecahan atau solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah- masalah tersebut di atas antara lain : a. Adanya suatu database yang menyimpan keterangan harga material dan supplier yang menyediakan, sehingga memudahkan dalam pembuatan PO. b. Perhitungan total pembelian PO dilakukan secara otomatis dan mengurangi resiko dalam perhitungan total pembelian. 53 3. Pada Proses Pembuatan Laporan. a. Pelaporan masih dilakukan secara manual dan memiliki kemungkinan resiko terjadinya kesalahan pada pembuatan laporan. Sedangkan pemecahan atau solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah- masalah tersebut di atas antara lain : a. Sistem pelaporan secara manual dirubah menjadi proses pelaporan dengan menggunakan fasilitas database, agar bagian yang terkait dalam proses penggolahan data persediaan bahan material dapat mengakses informasi secara cepat, efisien dan efektif, serta mengurangi tingkat resiko kesalahan dalam pembuatan laporan.

4.2. Perancangan Sistem

Dari sistem yang sedang berjalan, penulis mencoba menyajikan perancangan sistem dalam bentuk flowmap, konteks diagram dan DFD, kamus data, spesifikasi proses dan diagram relasi entitas.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi agar dapat memudahkan dalam pengolahan data persediaan barang.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem informasi yang disulkan memiliki beberapa keunggulan dan perbedaan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem yang diusulkan telah terkomputerisasi, lebih mudah digunakan, integritas data terjaga, tidak akan memakan waktu yang lama dalam mengolah data barang masuk dan keluar. Karena didalamnya telah disediakan pencetakan laporan-laporan dan fasilitas lainnya yang akan memudahkan user untuk menggunakan sistem ini. 54

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur dari sistem informasi persediaan barang pada PT. Indonesia Mastite Gasket akan dituangkan dalam bentuk Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data. Prosedur yang penulis usulkan adalah sebagai berikut : Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Material yang diusulkan dapat dijelaskan aktifitas dan alur yang akan diusulkan antara lain: 1. Bagian Gudang mempunyai aktifitas antara lain : a. Menganalisa stok material dan menyimpan kedalam database. b. Menginputkan MFI dan menyimpan kedalam database. c. Membuat lap. Bukti Barang Masuk Bulanan dan diserahkan kepada bagian keuangan. 2. Bagian Pembelian mempunyai aktifitas antara lain : a. Menerima data supplier. b. Menginputkan data supplier. c. Membuat MRO. d. Menerima MRO Acc yang telah di Acc bagian keuangan. e. Membuat PO. f. Menerima FP dari Supplier. g. Mengecek FP yang disesuaikan dengan PO. h. Meng-Acc FP yang telah valid. i. Menginputkan FP kedalam database. j. Membuat lap. Pembelian bulanan. 55 Prosedur Pengeluaran Bahan Material Untuk Produksi yang diusulkan dapat dijelaskan aktifitas dan alur yang akan diusulkan antara lain: 1. Bagian Gudang mempunyai aktifitas antara lain : a. Menerima MRP dari bagian Produksi b. Membuat MFO dan disimpan dalam database. c. Membuat laporan stok barang mingguan dan diserahkan kepada bagian keuangan. d. Membuat laporan bukti barang keluar bulanan dan diserahkan kepada bagian keuangan. 56

4.2.3.1. Flow Map

Berikut ini adalah gambar flow map yang diusulkan. Gambar 4.9 Flow Map Prosedur Bahan Material Keluar yang Diusulkan 57 Gambar 4.10 Flow Map Prosedur Bahan Material Masuk yang Diusulkan 58

4.2.3.2. Diagram kontek

Berikut ini meripukan gambar Diagram kontek sistem persediaan barang yang diusulkan di PT. IMG. Gambar 4.11 Diagram kontek Sistem Informasi Persediaan Barang yang Diusulkan 59

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Berikut ini merupakan gambar dari DFD Level 0 yang Diusulkan di PT. IMG. Gambar 4.12 DFD Level 0 Sistem Informasi Persediaan Barang yang Diusulkan 60

a. DFD Level 1 Proses 1

Berikut ini adalah gambar DFD Level 1 Proses 1 Sistem Persediaan Barang yang Diusulkan Gambar 4.13 DFD Level 1 Proses 1 Sistem Informasi Persediaan Barang yang Diusulkan

b. DFD Level 1 Proses 5

Berikut ini adalah gambar DFD Level 1 Proses 5 Sistem Persediaan Barang yang Diusulkan. Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses 5 Sistem Informasi Persediaan Barang yang Diusulkan 61

c. DFD Level 1 Proses 9

Berikut ini adalah gambar DFD Level 1 Proses 9 Sistem Informasi Persediaan Barang di PT. IMG yang diusulkan. Gambar 4.15 DFD Level 1 Proses 9 Sistem Informasi Persediaan Barang yang Diusulkan 62

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan lengkap. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data suatu arus data di DFD secara lebih terperinci dapat dilihat di kamus data. Tabel 4.2 Kamus Data Nama Arus Data Dt Supplier Alias - Arus data 1. Supplier menuju 1.0 2. 1.1 menuju supplier 3. supplier menuju 1.2 Attribut codeSup, nameSup, addressSup, phoneSup, citySup Nama Arus Data Dt Harga Material Alias - Arus Data 1. 1.0 menuju material 2. 1.2 menuju material Attribut codeMat, codeSup, priceMat