Analisis Data METODE PENELITIAN

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Larva O. rhinoceros yang terinfeksi NEP

Larva O. rhinoceros yang mati oleh NEP menunjukkan gejala awal dengan kondisi lemah, tidak ada gerakan dan akhirnya mati. Tekstur tubuh berubah menjadi lembek dan bila dibedah jaringan lunak berair. Warna tubuh larva O. rhinoceros yang mati berwarna coklat kehitaman. Hasil pengamatan ini sesuai dengan pernyataan Chaerani et al. 2007 yang menyatakan bahwa larva yang mati terinfeksi NEP berubah warna menjadi coklat tua. Apabila tubuh larva ditekan maka akan mudah hancur dan mengeluarkan cairan berbau busuk, hal ini sesuai dengan pernyataan Bimaatmadja et al. 2006 gejala larva yang terserang nematoda yaitu terjadi perubahan warna kulit, kondisi tubuh lemah dan tubuh larva yang mati mengeluarkan bau. Larva O. rhinoceros yang terserang NEP mengalami penurunan aktivitas pergerakan, cenderung diam dan pada akhirnya mati. Menurut Afifah et al. 2013 larva yang terserang NEP mengalami penurunan aktivitas. Larva yang sudah mati berbentuk koma dan mengalami perubahan warna pada tubuh larva. Perubahan warna pada larva terjadi akibat reaksi bakteri simbion photorhabdus sp yang ada dalam saluran pencernaan NEP, dengan merusak konstruksi jaringan tubuh larva sehingga larva yang sudah mati berwarna hitam Suyanto et al., 2012. Gambar 13 memperlihatkan larva O. rhinoceros yang terserang NEP, sebagai contoh larva yang mati diambil dari perlakuan dosis NEP 7 liter. Gambar 13. Larva O. rhinoceros yang terserang NEP Juvenil infektif JI NEP pada larva O. rhinoceros dikeluarkan dari tubuh larva yang sudah mati menggunakan metode white trap Rahim, 2010. Pengamatan di bawah mikroskop ditemukan NEP yang masih hidup dengan tubuh menyerupai cacing, warna transparan dan kepala memiliki kait. Gambar 14. NEP yang ditemukan dalam bangkai larva O. rhinoceros Larva yang sudah mati diamati penyebab kematiannya secara makroskopis dan mikroskopis. Larva yang mati pada tiap perlakuan, dihitung jumlah larva yang mati dan dimasukkan ke dalam grafik mortalitas seperti pada Gambar 15. NEP