Morfologi Kelelawar TINJAUAN PUSTAKA

11 distribusi paling luas kecuali pada wilayah zoogeografis Artik dan kutub. Kelelawar banyak ditemukan di daerah sedang tetapi kemelimpahannya lebih tinggi di daerah tropis dan subtropis Voughan et al., 2000. Beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran spesies adalah ketersediaan pakan dan kompetisi. Spesies akan mencari area yang memiliki ketersediaan pakan yang sesuai, walaupun memiliki jarak yang jauh. Kompetisi antar spesies pada area tertentu akan mengakibatkan tersingkirnya spesies tertentu pada area tersebut dan akan mencari area baru yang lebih sesuai Bahri, 2012.

C. Morfologi Kelelawar

Kelelawar merupakan jenis mamalia dengan kemampuan terbang dengan menggunakan sayap. Sayap kelelawar berbeda dengan sayap yang dimiliki Ordo Aves. Perbedaan antara sayap kelelawar dengan sayap burung adalah pada perluasan tubuh yang berdaging dan sayap yang tidak berambut yang terbentuk dari membran elastis dan berotot. Kelelawar mempunyai morfologi sayap yang terdiri dari beberapa bagian yaitu plagiopatagium, propatagium, dactylopatagium, uropatagium, dan informal membran. Tulang telapak dan jari tangan kelelawar mengalami pemanjangan dan berfungsi sebagai kerangka sayap dan antara kaki belakang dan ekor membentuk membran interfemoral Prastianingrum, 2008 Gambar 1. 12 Kelelawar memiliki dua tipe sayap, tipe yang pertama adalah sayap kecil yang dimiliki oleh kelelawar yang hidup di alam terbuka. Tipe sayap ini berguna untuk terbang dengan cepat tanpa rintangan di depannya. Tipe kedua adalah sayap lebar dimiliki kelelawar yang hidup di tempat tertutup, terbang pelan di antara cabang pohon Vaughan, 2000. Gambar 1. Morfologi kelelawar Schmidly, 2012 Keterangan : Knee lutut Tail membrane membran ekor Foot kaki Wing membrane selaput sayap Third finger jari ke-3 Ear telinga Tragus tragus Upper arm lengan paling atas Forearm lengan Thumb ibu jari Second finger jari ke-2 13 Kaki bawah kelelawar termodifikasi guna membantu patagium pada saat terbang atau menggantung. Kelelawar memiliki otot yang kuat pada jari-jari kaki untuk mencengkeram sehingga kelelawar dapat tidur posisi menggantung. Kelelawar memiliki otot pada patagium dan menggunakan otot-otot tambahan pada dada untuk menggerakkan sayap ke atas dan bawah. Tulang yang kuat pada kelelawar dipakai untuk menopang propatagium pada membran sayap sehingga memiliki kemampuan untuk melakukan manuver saat terbang. Hal ini dikarenakan sayapnya yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan kelelawar Megachiroptera Simmons dan Conway, 1997. Pada saat terbang kelelawar membutuhkan oksigen jauh lebih banyak dibandingkan ketika tidak terbang 27 ml berbanding 7 ml oksigen1 gram bobot tubuh. Denyut jantung juga berdetak lebih kencang 822 kali berbanding 522 kalimenit untuk mendukung kebutuhan tersebut, jantung kelelawar berukuran relatif lebih besar yaitu 0,9 atau 0,5 dari bobot tubuh. Kebutuhan energi yang tinggi pada saat terbang mengharuskan kelelawar makan dalam jumlah banyak Yalden dan Morris, 1975. Kelelawar Megachiroptera mempunyai mata yang besar dan menonjol seperti cahaya merah pada malam hari. Bentuk telinga relatif kecil dan sederhana. Moncong terlihat seperti bentuk anjing, tanpa modifikasi dan lipatan-lipatan. Lubang hidung berkembang dengan baik, terkadang lubang hidung berbentuk seperti pipa. Ekor pendek atau tidak ada dan membran interfemoral relatif 14 sempit Payne et al., 2000. Ukuran kepala dan panjang tubuh bervariasi mulai dari 50 hingga 400 mm tergantung dari jenisnya Gambar 2. Ekor pendek bahkan kadang menghilang kecuali pada marga Notopteris. Kelompok kelelawar dewasa mempunyai rentang berat mulai dari 15 gram untuk pemakan nektar dan lebih dari 1500 gram untuk kelelawar pemakan buah Nowak, 1994. Gambar 2. Macroglossus sobrinus Megachiroptera Dokumentasi Tim Peneliti Kelelawar, 2012 Sebaliknya kelelawar pemakan serangga yang paling kecil mempunyai bobot dua gram dan paling besar 196 gram dengan lengan bawah sayap 22-115 cm, umumnya berat badan terkonsentrasi pada bagian dada dan otot-otot terbang Lekagul and Mcneely, 1977. 15 Microchiroptera memiliki telinga yang baik dan terdapat lipatan-lipatan khusus serta tragus dan antitragus yang berperan dalam menerima gelombang suara Gambar 3, ciri yang tidak dimiliki oleh kelelawar Megachiroptera kecuali Genus Rousettus Nowak, 1994. Gambar 3. Miniopterus sp. Microchiroptera Dokumentasi Tim Peneliti Kelelawar, 2012

D. Perilaku Makan