Ketidakpercayaan terhadap tingkat keamanan pemasaran online. Kurang menguasai teknologi pembuatan web. Ketidakpercayaan bahwa pemasaran online akan mampu mendatangkan

62 dengan penyedia jasa kurir lainnya. Jasa kurir yang terpercaya dan mampu menawarkan ongkos kirim termurah adalah salah satu ujung tombak partner pemasaran online. Sementara itu di Indonesia, pemasaran online belum mencapai tahap booming seperti di luar negeri. Meskipun akses internet cepat dengan jaringan ADSL, 3G maupun 3,5G sudah mulai dapat dinikmati oleh masyarakat, namun layanan akses internet cepat tersebut masih terbatas pada kota-kota besar saja. Untuk mendukung akses perbankan yang cepat, murah dan mudah, hampir sebagian besar bank di Indonesia telah menyediakan layanan internet banking dan SMS banking. Meskipun demikian, produk tersebut adalah merupakan produk bank konvensional, yang membutuhkan biaya administrasi yang cukup tinggi untuk transfer antar bank. Hambatan lain juga terjadi pada penyedia layanan kurir pengiriman barang, yaitu dengan masih banyaknya kasus paket yang hilang, paket yang sampai tidak tepat waktu, sampai dengan ongkos kirim yang mahal ke daerah terpencil dan daerah Indonesia Timur. Walaupun pemasaran online di Indonesia menghadapi banyak hambatan, namun seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan teknologi perbankan serta pelayanan jasa kurir, Indonesia diyakini akan mampu mengejar ketertinggalannya dalam bidang pemasaran online dalam beberapa beberapa tahun yang akan datang. Dalam rangka menghadapi era booming pemasaran online di Indonesia, para pelaku bisnis dan UKM harus segera memulai pemasaran online. Hambatan Pelaku Bisnis Online Banyak terdapat usaha bisnis offline disekitar kita, seperti rumah makan, bakery, butik, toko buku, dan lain sebagainya. Bisnis online sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bisnis offline, hanya saja proses pemasaran barang dilakukan secara online dengan menggunakan internet. Meskipun demikian banyak pelaku bisnis yang enggan untuk melakukan pemasaran online. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, antara lain sebagai berikut Dianawati, A., 2008:

1. Ketidakpercayaan terhadap tingkat keamanan pemasaran online.

Banyak orang beranggapan bahwa bisnis online adalah kebohongan. Tidak ada yang menjamin bahwa penjual akan mengirimkan barang setelah proses pembayaran dilakukan. Tidak ada yang menjamin bahwa barang akan sampai dengan tepat waktu dan tidak rusak. Apabila pelaku bisnis akan terjun di bidang pemasaran online, anggapan seperti ini harus segera dihilangkan. Kepercayaan pembeli harus dibangun dengan cara menunjukkan identitas pribadi penjual yang lengkap nama, alamat, nomor telpon non selular pada halaman utama website. Selain itu, penjual harus membiasakan diri untuk memperlakukan pembeli sebagai seorang konsumen loyal dengan cara memberikan customer service yang sempurna. 63

2. Kurang menguasai teknologi pembuatan web.

Pelaku bisnis online tidak dituntut untuk membuat website. Pembuatan website bisa diserahkan kepada penyedia layanan pembuatan web web developer dengan biaya yang sangat terjangkau.

3. Ketidakpercayaan bahwa pemasaran online akan mampu mendatangkan

pembeli. Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia, akan semakin banyak pemilik kendaraan pribadi. Berlalu-lintas di jalan menjadi tidak nyaman lagi karena kemacetan terjadi setiap saat, sehingga biaya bahan bakar akan semakin meningkat. Menggunakan transportasi umum juga membutuhkan biaya yang tidak murah. Ongkos parkir juga akan semakin mahal karena lahan parkir yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah kendaraan. Oleh karena itu, di negara-negara yang perekonomiannya sudah lebih maju, pembeli menyadari bahwa berbelanja secara offline menjadi tidak murah dan tidak praktis lagi. Alternatif berbelanja dengan murah adalah belanja online. Tidak ada biaya bahan bakar, tidak ada ongkos parkir, dan tidak ada pengeluaran tambahan untuk makan di food court shopping mall . 4. Ketidakpercayaan bahwa pembeli akan menemukan website seorang pelaku bisnis. Bisnis online bukan semata-mata membuat website yang berisi katalog produk, kemudian pelaku bisnis tinggal duduk menunggu pembeli. Bisnis online memerlukan salesman handal, yaitu search engine seperti Google dan Yahoo. Search engine inilah yang akan bekerja menjadi salesman yang tidak perlu digaji. Kunci sukses pemasaran online adalah pemasaran dengan menggunakan search engine . Pemanfaatan Search Engine sebagai Salesman Handal Ada tiga hal yang paling poluler dilakukan oleh siapa saja yang terhubung ke internet, yaitu Onggo, B.J., 2008: 1. saling berkomunikasi, menggunakan perangkat komunikasi internet, baik melalui voice messenger maupun melalui e-mail; 2. berselancar dari satu web ke web lain; 3. mencari berbagai informasi melalui situs pencari search engine , seperti Google dan Yahoo. Sebanyak 88 dari pengguna internet menggunakan jasa search engine untuk mencari informasi dan berita, terutama dalam mencari informasi tentang suatu barang. Apabila seorang pelaku bisnis online mempunyai usaha batik, para pencari informasi tentang baju batik, kain batik, mukena batik, maupun tas batik akan sangat terbantu apabila website tentang aneka produk batik tersebut ada pada halaman pertama urutan 1 sampai 10 hasil pencarian search engine seperti Google dan Yahoo. Oleh karena itu, memanfaatkan search engine sebagai salesman berarti adalah menempatkan website pada 64 halaman pertama hasil pencarian search engine . Situs web yang tidak muncul pada halaman pertama hasil pencarian search engine , akan mengalami mati suri dan kemudian punah dengan sendirinya, karena tidak berhasil mendapatkan pembeli dari produk-produk yang dipajang pada websitenya Onggo, B.J., 2008. Para calon pembeli potensial akan menggunakan search engine dengan cara menuliskan keyword kata kunci dari produk-produk yang mereka inginkan. Oleh sebab itu, tantangan bagi pelaku bisnis online adalah mencari tahu dan menyediakan berbagai frase keyword yang mewakili produk yang dijual. Setelah pelaku bisnis online menuliskan semua keyword yang relevan dan mewakili produk yang dijualnya, maka ketika calon pembeli memanggil frase keyword tersebut pada search engine , website si pelaku bisnis harus keluar pada halaman pertama pencarian search engine . Contoh kesuksesan butik batik online http:belanjabatik.com ketika dipanggil dengan beberapa frase keyword dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pencarian Search Engine terhadap Keyword http:belanjabatik.com Keyword Frekuensi Pencarian Keyword pada Google Indonesia per bulan 1 Urutan Hasil Pencarian pada Halaman Pertama Urutan 1 – 10 Search Engine 2 Google Indonesia 3 Yahoo Indonesia 4 Baju batik 5.400 2 1 Butik online 3.600 5 NA Kain batik 2.900 10 2 Model baju batik 1.000 4 6 Toko batik 720 9 2 Sarung batik 390 4 4 Rok batik 260 NA 1 Butik batik 170 7 2 Belanja batik 110 3 1 Mukena batik 110 10 3 Toko batik online 91 5 1 Blouse batik 73 8 1 Hem batik 46 3 2 Butik batik online 36 2 1 Celana batik 28 7 5 Kimono batik 28 NA 2 Jilbab batik 28 2 1 Piyama batik NA 1 1 1 Sumber: https:adwords.google.comselectKeywordToolExternal 2 Data diperoleh pada hasil pencarian tanggal 6 November 2008 3 Sumber: http:google.co.id 4 Sumber: http:yahoo.co.id NA : not available , data tidak diperoleh pada halaman pertama hasil pencarian 65 Strategi Manajemen Kata Kunci Keyword Suatu website harus kaya akan keyword yang sering dicari oleh para pencari informasi. Halaman-halaman situs website yang memajang produk harus memuat tulisan yang mengandung keyword atau frase keyword yang diulang beberapa kali. Dengan cara ini, halaman tersebut akan mendapat urutan posisi atas saat dicari dengan keyword tertentu pada mesin pencari. Untuk mencapai posisi halaman pertama pada mesin pencari, pelaku bisnis online harus menerapkan manajemen keyword pada website yang memajang produk dagangannya. Manajemen keyword ini meliputi beberapa hal sebagai berikut:

1. Mencari