Latar Belakang Rumusan Masalah

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyebaran citra merek dapat mempengaruhi persepsi dan gaya hidup masyarakat. Oleh sebab itu, visualisasi untuk kepentingan iklan sering dibuat semenarik mungkin melalui simbol-simbol yang memiliki makna sebagai citra mereknya. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah iklan Axe yang mempromosikan produk berupa deodorant bodyspray yang banyak dikonsumsi oleh pria Winata, wawancara, 2012. Keunikan iklan Axe secara visual adalah selalu menampilkan pria yang menggunakan produk Axe sehingga mendapatkan simpati dari para wanita cantik yang ditemuinya. Menariknya visualisasi Iklan Axe banyak mengekspos tampilan visual wanita melalui gesture Maulana, wawancara, 2014. Cara yang kreatif terkadang belum sesuai dengan budaya tempat iklan itu ditayangkan. Sempat penayangan iklan televisi Axe versi barat “ Heaven on Earth ” yang ditayangkan di Indonesia mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Televisi KPI. Menurut KPI pelanggaran yang ditemukan adalah terkait adegan yang dapat menimbulkan kesan perilaku yang tidak baik bagi anak-anak dan remaja, ketentuan iklan, norma kesopanan dan kesusilaan, serta penggolongan program siaran http:www.kpi.go.idindex.phplihat-terkini30773-kpi-tegur- iklan-axe-versi-kencan-dengan-bidadari-trans-7 . Berlatar belakang teguran itu maka dibuatlah iklan televisi Axe versi Indonesia “Kencan dengan Bidadari” untuk menggantikannya. Penyajian visualisasi iklan Axe pengganti tersebut tampak menarik perhatian, dan banyak menumbuhkan rasa ingin tahu, sehingga membuat khalayak sasaran segera menjadikannya sebagai buah bibir. Fenomena inilah yang menjadi menarik dikaji ketika Axe membangun citranya tampil di tengah-tengah masyarakat Indonesia melalui iklan televisi.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan diangkat adalah : 1. Bagaimana bentuk dan struktur iklan televisi Axe versi “Kencan Dengan Bidadari”? 2. Bagaimana estetika iklan televisi Axe versi “Kencan Dengan Bidadari” yang dibangun?

C. Kerangka Teori