2 Cara – agentif
Spektrum  makna  “cara-agentif”  terdiri  atas  beberapa  jenis  makna  yang batasnya  samar-samar.  Spektrum  makna  ini  memiliki  beberapa  makna  yaitu:
1 cara: dengan, seperti; 2 alat, agentif, objektif: dengan, oleh dan sebagainya; 3 perangsang: atas, dengan Lapoliwa, 1992: 67-70.
3 Kesertaan: dengan, sama, bersama, beserta, tanpa, dan sebagainya
4 Acuan: berdasarkan, menurut
5 Pemilikan: dengan
6 Perbandingan: daripada, dari, di antara, dan sebaginya
7 Kekecualian: kecuali, selain dari, terlepas dari
8 Pokok pembicaraan: mengenai, tentang
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  ini  yaitu  penelitian  yang dilakukan  oleh  Ardika  Primantya  Jati  pada  tahun  2011
dengan  judul  “Analisis Penggunaan  Preposisi  dalam  Karangan  Siswa  Kelas  VIII  SMP  Negeri  1
Samigaluh”.  Hasil  penelitian  yang  dilakukan  pada  karangan  siswa  kelas  VIII menunjukkan  bahwa:  a  jika  dilihat  dari  bentuknya,  preposisi  yang  digunakan
dalam karangan siswa meliputi preposisi morfomorfemis, preposisi polimorfemis berafiks,  preposisi  polimorfemis  gabungan;  b  berdasarkan  fungsi  sebagai
penanda  pertalian  makna,  ditemukan  makna  preposisi  sebanyak  30  makna;  c penggunaan preposisi yang tepat dalam karangan siswa sebanyak 622 preposisi.
Persamaan  penelitian  ini  dengan  peneltian  Ardika  Primantya  Jati  yaitu terletak  pada  objek  yang  dikaji  yakni  mengenai  preposisi.  Hanya  saja  pada
penelitian  yang  dilakukan  oleh  Ardika  Primantya  Jati  yakni  analisis  preposisi, sedangkan pada penelitian ini yakni analisis frase preposisi. Perbedaan penelitian
ini  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Ardika  Primantya  Jati  adalah  terletak pada subjek penelitian, yaitu pada penelitian Ardika Primantya Jati menggunakan
subjek  karangan  siswa  kelas  VII  SMP  Negeri  Samigaluh  sedangkan  dalam penelitian  ini  berupa  kumpulan  cerpen  anak
Let’s  Smile,  Delia  karya  Wanda Amyra  Mayshara.  Selain  itu,  perbedaan  penelitian  terletak  pada  masalah  yang
akan  dikaji  yakni  pada  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Ardika  Primantya  Jati, salah  satunya  yakni  membahas  mengenai  ketepatan  penggunaan  preposisi  pada
karangan  siswa  tersebut,  sedangkan  pada  penelitian  ini  yakni  mendeskripsikan mengenai pola sebuah frase preposisi yang digunakan dalam kumpulan cerpen.
C. Kerangka Pikir
Frase  merupakan  sebuah  konstruksi  gramatikal  yang  terdapat  dalam sebuah  kalimat.  Kehadirannya  sangat  dibutuhkan  untuk  membentuk  satuan
terbesar  di  atasnya.  Sebuah  frase  menduduki  satu  fungsi  dan  memiliki  satu kategori dengan klasifikasi sebagai kelas kata. Misalkan saja yaitu fungsi sintaksis
pelengkap dan keterangan yang diduduki oleh frase preposisi. Kehadiran preposisi yang  sangat  dibutuhkan  dalam  kalimat  merupakan  salah  satu  alasan  tersendiri
untuk melakukan analisis frase preposisi ini. Menganalisis  sebuah  frase  dapat  dilakukan  dalam  suatu  karya  sastra  dari
berbagai umur, seperti pada analisis frase preposisi dalam kumpulan cerpen anak Let’s Simle, Delia. Analisis yang akan dilakukan pada kumpulan cerpen anak ini
yakni  berkaitan  dengan  jenis  preposisi,  pola  frase  preposisi,  dan  makna  frase
preposisi tersebut. Analisis tersebut diharapkan dapat memberikan hasil mengenai kecenderungan frase preposisi seperti apakah yang digunakan seorang anak dalam
karya  sastranya.  Kecenderungan  tersebut  meliputi  berbagai  jenis  preposisi  dan pola  dari  frase  preposisi  yang  digunakan.  Hasil  lain  yang  akan  didapatkan  yakni
kecenderungan makna dari frase preposisi  yang terdapat dalam kumpulan cerpen anak  tersebut.  Hasil  yang  diperoleh  diharapkan  dapat  menjadi  parameter  bagi
pembelajaran  Bahasa  dan  Sastra  Indonesia,  khususnya  mengenai  contoh kecenderungan  frase  preposisi  yang  digunakan  oleh  seorang  anak  dalam  sebuah
karya sastranya. Berikut akan dicantumkan bagan penelitian frase preposisi.
Gambar 1: Kerangka Pikir Analisis Frase Preposisi Sumber: Ramlan 1980, Efendi dan Aritonang 1993, Lapoliwa 1992
Preposisi Tunggal
Preposisi Majemuk Prep + nomina
frase nomina
Prep + adjektiva frase adjektiva
Tempat
Waktu
Makna Lain
Preposisi Jenis Preposisi
dalam Frase Preposisi
Pola Frase Preposisi
Makna Frase Preposisi
Prep + verbafrase verba
Prep + pronomina
persona Kumpulan Cerpen
Anak Let’s Simle,
Delia karya Wanda Amyra Mayshara
Frase Preposisi dalam Kumpulan Cerpen Anak
Let’s Simle, Delia karya Wanda
Amyra Mayshara
34
BAB III METODE PENELITIAN
Metode  penelitian  ini  terdiri  atas  desain  penelitian,  subjek  dan  objek penelitian,  teknik  pengumpulan  data,  instrumen  penelitian,  teknik  analisis  data,
serta  teknik  penentuan  keabsahan  data.  Berikut  ini  akan  diuraikan  berbagai  hal yang termasuk dalam metode penelitian tersebut.
A. Desain Penelitian
Penelitian  ini  termasuk  dalam  penelitian  deskriptif  yang  menggunakan metode distribusional dalam analisis datanya. Metode penelitian deskriptif adalah
metode yang bertujuan untuk membuat deskripsi; maksudnya membuat gambaran, lukisan  secara  sistematis,  faktual  dan  akurat  mengenai  data,  sifat-sifat  serta
hubungan fenomena-fenomena yang akan diteliti Djadjasudarma, 1993: 8. Penelitian  ini  bertolak  dari  data  konkret  yang  sudah  ada,  yaitu  berupa
kumpulan  cerpen  anak Let’s  Simle,  Delia  karya  Wanda  Amyra  Mayshara.  Hal
yang  dibidik  dari  penelitian  ini  adalah  frase  preposisi  yang  terdapat  dalam kumpulan  cerpen  tersebut.  Analisis  yang  dilakukan  berupa  jenis  preposisi,  pola
frase preposisi, dan makna frase preposisi. Ketiga aspek tersebut dapat digunakan sebagai  acuan  mengenai  kecenderungan  apakah  yang  digunakan  seorang  anak
dalam menggunakan preposisi, baik dari segi jenis, pola, maupun maknanya.