2.5 Pencegahan Rubella
Imunisasi MMR pda usia 12 bulan dan 4 tahun. Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Vaksin MMR di berikan pada usia 12-15 bulan, dosis
kedua di berikan pada usia 4-6 tahun. Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki
antibodi, di berikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikkan. Vaksin sebaiknya tidak di berikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami
gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran. Vaksin campak, gondong dan rubella MMR merupakan kombinasi vaksin yang
berfungsi melindungi anak-anak dari serangan tiga virus ini. Vaksin MMR efektif memberikan kekebalan pada kebanyakkan orang dan orang yang sudah terkena rubella biasanya akan
kebal seumur hidupnya. Vaksin MMR yang pertama biasanya di berikan pada saat anak berusia 12 bulan, vaksin ke
dua di berikan saat usia 4-6 tahun. Walau sebenarnya vaksin ke dua sudah bisa di berikan setelah 28 hari sejak pemberian vaksin pertama, meskipun belum berusia 4 tahun.
Perawatan pencegahan terdiri dari regimen vaksin dua dosis bagian dari vaksin MMR campak measles parotitis Imumps rubella. Vaksin rubella adalah vaksin yang hidup dan di
lemahkan dan di kontraindikasikan pada kehamilan. Tata laksana infeksi rubella biasanya terdiri dari perawatan suportif karena rubella biasanya bersifat ringan dan swasirna. Obat
anti-inflamasi nonsteroid OAINS efektif untuk pasien dengan artralgia. Profilaksis pascapajana untuk perempuan yang terpajan pada awal kehamilan yang tidak
menginginkan terminasi kehamilan terdiri dari imunoglobulin intramuskular 20Ml. Konsultasi dengan spesialis penyakit obstetrikatau infeksi atau keduanya di anjurkan.
Pemberian imunoglobulin dalam waktu 72 jam setelah pajanan paling efektif dalam mencegah infeksi. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk infeksi selama kehamilan atau
untuk bayi dengan CRS. Isolasi kontak harus di lakukan untuk setiap bayi untuk kecurigaan CRS.
Usaha-usaha pencegahan: - Imunisasi aktif
- Pemberian immune globulin IG pada wanita hamil setiap trimester kehamilan Kontrolterapi:
- Medikamentosa - Simtomatis
Pencegahan rubella juga dapat di lakukan dengan: 1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat umum mengenai cara penularan dan pentingnya
imunisasi rubella. 2. Berikan dosis tunggal vaksin hidup, yaitu vaksin virus rubella yang di lemahkan Irubella Virus
Vaccine, Live, dosis tunggal ini memberikan respon antibodi yang signifikan yaitu kira-kira 98-99 dari orang yang rentan.
3. Vaksin ini di kemas dalam bentuk kering dan sesudah di larutkan harus di simpan dalam suhu 2-80C 35,60-46,40F atau pada suhu yang lebih dingin dan di lindungi dari sinar mata
hari agar tetap poten. 4. jika di ketahui adanya infeksi alamia pada awal keahimaln, tindakan aborsi sebaiknya di
pertimbangkan karena riko terjadinya cacat pada janin sangat tinggi. 5. IG yang di berikan sesudah pajanan pada awal masa kehamilan mungkin tidak melindungi
terhadap terjadinya infeksi atau viremia, tetapi mungkin bisa mengurangi gejala klinis yang timbul.
2.6 Pemberantasan Rubella 1. Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitar