KETENTUAN UMUM Perbub Nomor 16 Tahun 2014

tentang Perubahan kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310; 18. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima; 19. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bima 2. Kepala Daerah adalah Bupati Bima. 3. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Bima. 4. Dana Bergulir adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah untuk kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, dan usaha lainnya yang berada di bawah pembinaan Pemerintah Daerah 5. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. 6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. 7. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran. 8. Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah bagian dari suatu organisasi pada Pemerintah Daerah yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari satu program. 9. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan danatau badan usaha Warga Negara Indonesia WNI yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat. 10. Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria memiliki kekayaan bersih plebih dari Rp.50.000.000,- dua ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,- lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 11. Usaha Menengah adalah kegiatan ekonomi yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,- sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 12. Usaha Lainnya adalah usaha yang tidak termasuk dalam koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah, dikategorikan sebagai penerima Dana Bergulir karena kegiatanbidang usaha tersebut tidak diminati untuk didanai oleh perbankan. 13. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan perinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 14. Institusi lain di luar Satuan Kerja Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disingkat ILSKPD adalah lembaga lain selain lembaga pemerintah untuk mengelola dana bergulir berupa lembaga keuangan bank dan non bank. 15. Executing adalah mekanisme penyaluran dana bergulir dimana lembaga yang ditunjuk memiliki tanggungjawab menyeleksi, menetapkan penerima dana bergulir, menyalurkan dan menagih kembali dana bergulir serta menanggung resiko ketidak tertagihan dana bergulir. 16. Channeling adalah mekanisme penyaluran dana bergulir dimana lembaga yang ditunjuk memiliki tanggungjawab menyeleksi, menetapkan penerima dana bergulir, dan menagih kembali dana bergulir serta menanggung resiko ketidak tertagihan dana bergulir adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah tekhnis yang memiliki tugas pokok dan fungsi peningkatan ekonomi masyarakat. 17. Nilai bersih yang dapat direalisasikan net realizable value adalah jumlah kas yang dikuasai danatau dimiliki Satker pengelola Dana Bergulir ditambah jumlah yang diharapkan dapat ditagih. 18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang masa berlakunya mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember tahun berkenaan. 19. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh SKPD selaku Pengguna Anggaran dan disahkan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD. 20. Bendahara Umum Daerah adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum daerah. 21. Tim Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Dana Bergulir TMEPDB yang selanjutnya disebut TMEPDB merupakan Tim yang melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap pengelolaan dana bergulir serta melakukan pembinaan terhadap penerima dana bergulir. 22. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah atau Bagian Keuangan Sekretariat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah Perangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku Unit Kerja yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pengelolaan Keuangan Daerah. 23. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada Pemerintah Daerah yang bersangkutan. 24. Pengguna Anggaran Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PA SKPKD adalah Sekretaris Daerah selaku Pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah. 25. Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum daerah. 26. Rekening Kas Umum Daerah, yang selanjutnya disebut Rekening KUD adalah rekening tempat menyimpan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Bagian Keuangan selaku Bendahara Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada Bank Daerah.

BAB II TUJUAN DAN KARAKTERISTIK DANA BERGULIR