Analisis Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dengan Menggunakan Sistem Pembiayaan Musyarakah Pada PT Bank Syariah Mandiri

(1)

ANALISIS

MENGGUNAKAN SISTEM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN

MENGGUNAKAN SISTEM

PADA

The Analysis of Revenue Sharing

With Musyarakah Financing System

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Keuangan dan Perbankan

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN

MENGGUNAKAN SISTEM

PADA PT BANK

The Analysis of Revenue Sharing

With Musyarakah Financing System

At Syariah Mandiri Bank

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Keuangan dan Perbankan

Angga Saputra

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN

MENGGUNAKAN SISTEM

PEMBIAYAAN

PT BANK SYARIAH

The Analysis of Revenue Sharing

With Musyarakah Financing System

At Syariah Mandiri Bank

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Keuangan dan Perbankan

Oleh :

Angga Saputra

215080

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2011

PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN

PEMBIAYAAN

SYARIAH

MANDIRI

The Analysis of Revenue Sharing

With Musyarakah Financing System

At Syariah Mandiri Bank

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi

Program Studi Keuangan dan Perbankan

Oleh :

Angga Saputra

21508022

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

11

PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN

PEMBIAYAAN

MUSYARAKAH

MANDIRI

The Analysis of Revenue Sharing

With Musyarakah Financing System

At Syariah Mandiri Bank

Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi

Program Studi Keuangan dan Perbankan

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN

MUSYARAKAH

MANDIRI

Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN

MUSYARAKAH


(2)

iv

ABSTRAK

Angga Saputra, judul Analisis Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dengan Menggunakan Sistem Pembiayaan Musyarakah Pada PT Bank Syariah Mandiri , Dibawah bimbingan Ibu Trustorini Handayani, SE., M. Si.

Bagi hasil musyarakah adalah suatu cara pembagian hasil usaha kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah Untuk mengetahui

perkembangan bagi hasil musyarakah. Untuk mengetahui metode perhitungan bagi hasil musyarakah. Untuk menganalisis penerapan bagi hasil musyarakah.

Metode yang digunakan penulis dalam laporan Tugas akhir ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa bagi hasil musyarakah mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir ini dari periode 2008-2010 tetapi dalam fluktuasi persentasenya mengalami penurunan dikarenakan nasabah banyak memilih ke pembiayaan yang lainnya. Penerapan bagi hasil musyarakah ini yaitu melalui penerapan dengan menggunakan prinsip 5C.


(3)

Assalamu Pu memberika menyelesa ANALISIS MENGGU

BANK SYARIAH MANDIRI Pen

kekuranga pengetahua penulis mi bersifat me

Akhir ini untuk perubahan dimasa me Sel

arahan, ba

kesempatan ini penulis ingin menyamp

u alaikum Wr Puji dan syu ikan rahmat

saikan peny ANALISIS PEN

UNAKAN

BANK SYARIAH MANDIRI enulis meny

gan baik dar pengetahuan, waktu,

miliki. Tidak membangun y

Akhir ini untuk perubahan dimasa me elama meny

bantuan dan d

kesempatan ini penulis ingin menyamp

KATA PENGANTAR

Wr. Wb syukur Penul

t dan hiday nyusunan T NERAPAN N SISTEM BANK SYARIAH MANDIRI

nyadari bahw ari segi ben u, sumber d

k terlepas dar n yang lebih Akhir ini untuk perubahan dimasa me

nyusun lapor n dorongan y kesempatan ini penulis ingin menyamp

v

KATA PENGANTAR

ulis panjatka ayah-Nya. Se

Tugas Akhir N PRINSI

PEMBIAY

hwa dalam p entuk maupu dan tentuny

ari itu penuli ih memberika Akhir ini untuk perubahan dimasa mendatang.

oran ini, pe yang sangat

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : KATA PENGANTAR

kan kehadira ehingga ata

khir ini dengan

SIP BAG YAAN MU

penulisan l pun isi, kar nya kemampu ulis menghara

kan peningka ndatang.

penulis bany at berarti. Seh

aikan rasa terima kasih kepada : irat Allah SW

atas izin-Nya

dengan me

GI HASIL USYARAKA

laporan ini arena keterb puan dan pe arapkan saran katan kualitas

nyak meneri ehubungan d aikan rasa terima kasih kepada :

SWT, yang ya penulis d

engambil j SIL DENG KAH PADA

ini masih ba rbatasannya pengalaman an dan kritik tas laporan T

erima bimbin dengan itu, aikan rasa terima kasih kepada :

g telah dapat judul NGAN A PT

banyak a ilmu n yang ik yang Tugas

bingan, u, pada


(4)

vi

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yang dengan sabar membimbing dan memberi masukan dan saran kepada penulis.

4. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si., dan Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si., selaku dosen penguji, terima kasih banyak sudah memberikan kemudahan dalam sidangnya.

6. Ibu Windi Novianti, SE., MM., selaku dosen wali KP-1.

7. Seluruh Staf yang ada di Universitas Komputer Indonesia Bandung.

8. Bapak Aden Ruhimat selaku pembimbing penelitian di Bank Syariah Mandiri

yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini. Terima kasih banyak pak, mohon maaf kalau sudah ganggu kerja bapak, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan bapak, amin

9. Teh Poppy selaku karyawan BSM, terima kasih teteh atas bantuannya dan memberikan semangatnya kepada penulis.


(5)

vii

11.Kepada kedua orang tuaku, bapa mama tercinta, yang memberikan dukungan

baik dalam bentuk moril, materil serta doa yang tiada henti hentinya kepada penulis.

12.Kakakku dan adikku tersayang yang banyak memberi dukungan dan

semangatnya.

13.Teman-teman kelas KP-1 tercinta yang tidak pernah berhenti untuk selalu memberikan semangat dan doanya. Terutama kepada THEWARAZT (tia, laely, sapto, berry, minan, chendy) yang telah memberikan dorongan semangat kepada penulis.

14.Teman-teman penulis sri, suci, destami, paula, noumi yang selalu bimbingan bersama-sama setiap pagi, dan yang selalu ada saat suka maupun dukanya. 15.Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya selama ini kepada penulis. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Wassalamu alaikum Wr. Wb. Bandung, Juli 2011

Penulis


(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia berekembangnya bank-bank syariah ini belum mendapat perhatian yang optimal dalam tatanan industri perbankan nasional, landasan hukum operasi bank yang menggunakan system syariah ini hanya dikategorikan sebagai bank dengan system bagi hasil tidak terdapat rincian landasan hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkan hal ini sangat jelas tercermin dari undang-undang No.72 tahun 1992 tentang perbankan syariah serta dikeluarkannya fatwa bunga haram dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2003. Banyak bank yang menjalankan operasionalnya secara prinsip syariah. Dengan diperkenalkannya jenis bank dengan menggunakan system bagi hasil, maka dalam system perbankan Indonesia selain bank umum yang kita kenal selama ini bank dapat pula memilih kegiatan usaha berdasarkan sistem bagi hasil.

Sejalan dengan hal itu telah disetujui Undang-Undang No 10 Tahun 1998 sebagai perubahan dari Undang-Undang No 7 Tahun 1992 tentang perbankan adapun pengertian bank syariah menurut Undang-Undang No 10 Tahun 1998

Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran .


(7)

2

Keberadaan lembaga keuangan syariah sebenarnya sangat dinanti oleh umat islam yang menjadi mayoritas dinegara Indonesia dilihat dari segi kuantitasnya. Meskipun mayoritas tersebut masih lemah dari segi asset namun jika dihimpun dan juga diintegrasikan akan memiliki asset komersil yang relatif cukup dan asset non komersil yang ditunjuk syariah seperti infaq, shadaqah, dan waqaf dapat memicu timbulnya perekonomian Indonesia syariah yang potensial.

Perbedaan prinsip perbankan umum dengan bank bagi hasil terletak pada

system bunga. Bank bagi hasil dalam menjalankan operasinya tidak

menggunakan system bunga sebagai dasar untuk menentukan imbalan yang diterima atas jasa pembiayaan yang diberikan. Demikian pula imbalan yang diberikan pada nasabah atas dana yang dititipkan kepada bank. Penentuan imbalan yang diinginkan dan yang akan diberikan tersebut semata-mata didasarkan pada system bagi hasil. Pada bank umum imbalan didalam penghimpunan dana dari masyarakat dihitung dalam bentuk bunga yang dinyatakan dalam presentase tertentu.

Berdasarkan hukum-hukum syariah tersebut, bank syariah lebih mengutamakan unsur kepercayaan. Salah satu bentuknya yaitu menerapkan prinsip bagi hasil dengan menggunakan sistem pembiayaan musyarakah. Musyarakah yaitu suatu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.


(8)

3

Salah satu bank di Indonesia yang saat ini telah berusaha melaksanakan

prinsip syariah dalam kegiatan usahanya adalah Bank Syariah Mandiri

merupakan bank milik pemerintah pertama yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah. Musyarakah ini cenderung kepada sebuah pekerjaan modal usaha kerja yaitu usaha proyek dimana hasil proyek tersebut untungnya dibagi bersama-sama antara dua belah pihak.

Menurut Syafi I Antonio ( 2001 : 90 )

pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama antara dua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise ) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resikoakan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan

PT Bank Syariah Mandiri dalam pembagian nisbah musyarakah tergantung dari bank dan nasabahnya, apabila akad yang disepakati oleh nasabah menginginkan porsi dari bank 100% maka nisbah untuk bank dan nasabah yaitu 50%:50%, artinya 50% modal dari nasabah dan 50% dari bank dan apabila akad yang disepakati 50% maka 25% untuk bank dan 75% untuk nasabah. Penerapan pembiayaan musyarakah ini resikonya relatif tinggi. Tetapi dari hasil wawancara pada bagian pembiayaan diketahui bahwa ternyata kecenderungan nasabah musyarakah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, seperti terlihat pada tabel 1.1 di bawah ini


(9)

4

Tabel 1.1

Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri (Dalam Ribuan Rupiah)

TAHUN Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah

Fluktuasi

RP %

2008 Rp. 26.957.160 - -

2009 Rp. 34.583.207 Rp. 7.626.047 0,28 % 2010 Rp. 42.465.016 Rp. 7.881.809 0,22%

Sumber : Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2010

Maka berdasakan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian pada PT Bank Syariah Mandiri dengan judul ANALISIS

PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI BANDUNG

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah pembiayaan musyarakah yang memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pembiayaan yang lainnya sehingga akad ini kurang menarik untuk diminati oleh nasabah. Tetapi pada pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri ini pembiayaan cenderung meningkat selama tiga tahun terakhir ini.


(10)

5

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian ini, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan bagi hasil dengan menggunakan system

pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.

2. Bagaimana metode perhitungan bagi hasil pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.

3. Bagaimana penerapan prinsip bagi hasil dengan menggunakan system pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.4.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan mengenai perkembangan, metode perhitungan bagi hasil dengan menggunakan pembiayaan musyarakah dan menganalisis penerapan prinsip bagi hasil dengan menggunakan pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.

1.4.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui perkembangan bagi hasil dengan menggunakan

system pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri..

2. Untuk mengetahui metode perhitungan bagi hasil dengan menggunakan


(11)

6

3. Untuk menganalisis penerapan bagi hasil dengan menggunakan system pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri..

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain :

1.5.1 Kegunaan Akademis

1. Bagi Peneliti

Memahami, menambah pengetahuan wawasan dan pengalaman penulis tentang dunia perbankan syariah yaitu analisa penerapan prinsip bagi hasil dengan menggunakan system pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan dalam pembuatan laporan ilmiah dengan pembahasan yang sama sehingga penulis berharap agar penelitian ini dapat lebih baik dari sekarang.

1.5.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi Bank Syariah Mandiri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk pengambilan keputusan terutama mengenai penerapan bagi hasil musyarakah pada perusahaan, juga sebagai alat


(12)

7

bantu bagi para pengurus dalam pengelolaan keuangan dimana penulis melakukan penelitian.

2. Bagi Lembaga Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi lembaga lain yang ingin membuat Tugas Akhir dengan topik yang sama, khususnya program studi Keuangan dan Perbankan.

1.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Syariah Mandiri yang berlokasi di jalan Ir.H. Djuanda Bandung. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2011 s/d Juni 2011. Seperti terlihat pada tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2

Jadwal Kegiatan Penelitian

NO KEGIATAN MARET

APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra Survei

2

Usulan Penelitian

3

Pengambilan Data

4

Analisis Data

5

Penyusunan Laporan


(13)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Tinjauan Tentang Bank Syariah

2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah

Perbankan syariah nasional dalam tahun-tahun terakhir ini menunjukan perkembangan yang relatif cepat, pesatnya pertumbuhan perbankan syariah ini diimbangi dengan tetap dipertahankannya prinsip kehati-hatian di dalam mengelola usahanya, peranan bank syariah menjadi sangat penting karena bank syariah mempunyai landasan etika agar kaum muslimin mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

Adapun yang dimaksud Bank Syariah menurut Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso (2008:153)

Bank Syariah adalah bank yang dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan menekankan imbalan atau dasar prinsip syariah yaitu jual beli dengan bagi hasil.

Adapun Bank Syariah menurut Veithzal (2007:33)

Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah .


(14)

9

Dari definisi diatas akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan menekankan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.

2.1.1.2 Tujuan Bank Syariah

Tujuan bank syariah menurut Heri Sudarsono (2003:40) diantaranya sebagai berikut :

1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara islami khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan

2. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi.

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang

berusaha yang besar.

4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang telah ada pada umumnya

merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang.

5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank non


(15)

10

2.1.1.3 Kegiatan Bank Syariah

Kegiatan bank syariah ini menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan, UU No.10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No.7 Tahun 1992, dan SK Dir BI No. 32/34/KEP./DIR 12 Mei 1999 tentang bank berdasarkan prinsip syariah.

Bank wajib menerapkan prinsip syariah dalam melakukan kegiatan usahannya yang meliputi :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi

a) Giro berdasarkan prinsip wadi ah

b) Tabungan berdasarkan prinsip wadi ah atau mudharabah

c) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah

d) Bentuk lain berdasarkan prinsip wadi ah atau mudharabah b. Melakukan penyaluran dana melalui :

a) Transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah dan yang lainnya

b) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah,

musyarakah dan bagi hasil lainnya.

c) Pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip hiwalah rahn, prinsip jual beli.

d) Membeli surat-surat berharga pemerintah atau BI berdasarkan prinsip Syariah.


(16)

11

c. Memberikan Jasa-jasa

a) Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri atau nasabah

berdasarkan prinsip syariah wakalah

b) Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga atau pihak ketiga berdasarkan prinsip wakalah.

c) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang berharga

berdasarkan prinsip wadi ah yad amanah.

d) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan kontrak dengan prinsip wakalah.

e) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lain.

f) Memberikan fasilitas L/C berdasarkan prinsip wakalah,

murabahah, mudharabah, musyarakah, garansi bank berdasarkan prinsip kafalah.

g) Melakukan kegiatan usaha kartu debet .

h) Melakukan kegiatan wali amanat berdasakan prinsip wakalah. d. Melakukan kegiatan lain seperti :

a) Melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan prinsip sharf.

b) Melakukan kegiatan penyertaan modal berdasarkan prinsip

musyarakah, mudharabah.

c) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun berdasarkan prinsip syariah.

d) Bank dapat bertindak sebagai baitul mal yaitu menerima dana berasal dari zakat, infaq, shadaqah, waqaf, hibah


(17)

12

2.1.2 Tinjauan Tentang Bagi Hasil 2.1.2.1 Pengertian Bagi Hasil

Lembaga keuangan dikenal dengan sebuah konsep syariah, karena perkembangan konsep bagi hasil yang berawal dari syariah islam yang mengharamkan riba, menurut sebagian besar muslim bunga identik dengan riba. Adapun bagi hasil Menurut Muhammad Syafi I Antonio (2000:192) yaitu

Bagi hasil adalah suatu cara pembagian hasil usaha antara penyediaan dana dan pengelola dana, pembagian hasil ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana .

2.1.2.2 Mekanisme Bagi Hasil

Menurut Djaslim Saladin (2000:44) mekanisme atau tata cara pemberian imbalan kepada nasabah adalah sebagai berikut :

a. Mula-mula bank menentukan berapa persen dana-dana yang disimpan di bank

Islam itu mengendap dalam satu tahun sehingga dapat digunakan untuk kegiatan usaha bank.

b. Bank menetapkan jumlah masing-masing dan simpanan yang berhak atas bagi

hasil usaha bank menurut pembiayaan mudharabah, musyarakah, deposito mudharabah dan giro wadiah caranya ialah dengan mengandalkan persentase dana yang mengendap dari masing-masing simpanan.

c. Bank menetapkan jumlah pendapatan bagi hasil untuk masing-masing jenis dana bank.


(18)

13

d. Bank menetapkan bagian bagi hasil untuk setiap pemegang rekening menurut

jenis simpananya sebanding dengan simpanannya.

2.1.2.3 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan riba. Keduanya sama-sama memberikan keuntungan bagi pemilik dana, namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata.

Perbedaan antara imbalan yang berdasarkan bunga dengan yang berdasarkan bagi hasil dapat dilihat pada tabel sebagi berikut :

Tabel 2.1

Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil

BUNGA BAGI HASIL

a. Penentuan bunga dibuat pada

waktu akad dengan asumsi harus selalu untung

a. Penentuan besarnya rasio /

nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi

b. Besarnya persentase

berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan

b. Besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan pada jumlah

keuntungannya yang diperoleh c. Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah proyek

c. Bagi hasil bergantung pada

keuntungan proyek yang


(19)

14

yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

kerugian akan ditanggung

bersama oleh kedua belah pihak

d. Jumlah pembayaran bunga

tidak meningkat sekalipun

jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang

booming

d. Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

e. Eksistensi bunga diragukan

(kalau tidak dikecam) oleh semua agama, termasuk islam.

e. Tidak ada yang diragukan

keabsahan bagi hasil.

2.1.2.4 Riba Menurut Pandangan Agama Islam 2.1.2.4.1 Pengertian Riba

Pengertian riba menurut Muhammad syafe I Antonio (2000:10)

Riba dari segi istilah sama dengan Ziyadah artinya tambahan . sedangkan menurut istilah teknis Riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok (modal) secara bathil.

2.1.2.4.2 Jenis-jenis Riba

Menurut Muhammad Syafe I Antonio (2001:41)

Secara garis besar riba, dikelompokan menjadi dua. Masing-masing adalah riba utang piutang dan riba jual beli. Kelompok pertama dibagi lagi menjadi riba


(20)

15

Qard dan riba Jahiliah. Adapun kelompok kedua riba jual beli terbagi menjadi Riba Fadhl dan Riba Nasiah

1. Riba Qard

suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang diisyaratkan terhadap yang berutang (muqtaridh)

2. Riba Jahiliah

utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan.

3. Riba Fadhl

pertukaran antara barang dengan barang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan termasuk dalam jenis barang Ribawi.

4. Riba Nasiah

penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasi ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dan yang diserahkan kemudian.

2.1.3 Tinjauan Tentang Musyarakah

2.1.3.1 Pengertian Musyarakah

Akad kerjasama antara Bank Syariah dan Nasabah untuk membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank dan Nasabah memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan


(21)

16

porsi kontribusi dana atau kesepakatan bersama. Dalam implementasinya Bank Syariah berperan sebagai Investor Pasif yang menanamkan modalnya saja sedangkan nasabah berperan sebagai Investor Aktif yang selain menanamkan modal juga mengelola langsung objek usaha yang dibiayai bersama tersebut. Pendapatan/keuntungan riil dari pengelolaan usaha tersebut akan dibagi antara nasabah dan Bank Syariah sesuai nisbah (Porsi) yang telah disepakati pada saat akad musyarakah ditandatangani. Jenis usaha yang dapat dibiayai antara lain perdagangan, industri/manufacturing usaha atas dasar kontrak, dan lain-lain berupa modal kerja dan investasi

Menurut Fiqih pengertian musyarakah yaitu :

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan

2.1.3.2 Jenis-jenis Musyarakah 1. Syirkah al- inan

Kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Kedua pihak berbagi dalam keuntungan dan kerugian sebagaimana yang telah disepakati di antara mereka. Akan tetapi, porsi masing-masing pihak, baik dalam dana maupun kerja atau bagi hasil, tidak harus sama dan identik sesuai dengan kesepakatan mereka. Mayoritas ulama membolehkan jenis al-musyarakah ini.


(22)

17

2. Syirkah Mufawadhah

Kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih. Pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Setiap pihak membagi keuntungan dan kerugian secara sama. Dengan demikian, syarat utama dari jenis al-musyarakah ini adalah kesamaan dana yang diberikan, kerja , tanggung jawab, dan beban utang dibagi oleh masing-masing pihak.

3. Syirkah A mal

Kontrak kerja sama dua orang seprofesi untuk menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan itu. Misalnya kerja sama dua orang arsitek untuk menggarap sebuah proyek atau kerja sama dua orang penjahit untuk menerima order pembuatan seragam sebuah kantor. al-musyarakah ini kadang-kadang disebut musyarakah abdan atau sanaa

4. Syirkah Wujuh

Kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi dan prestise baik serta ahli dalam bisnis. Mereka membeli barang secara kredit dari suatu perusahaan dan menjual barang tersebut secara tunai. Mereka berbagi dalam keuntungan dan kerugian berdasarkan jaminan kepada penyuplai yang disediakan oleh tiap mitra. Jenis al-musyarakah ini tidak


(23)

18

memerlukan modal karena pembelian secara kredit berdasar pada jaminan tersebut. Karenanya, kontrak ini pun lazim disebut musyarakah piutang.

5. Syirkah al-Mudharabah

a) Pembiayaan proyek

Al-musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek dimana nasabah dan bank sama-sama menyedikan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasilyang telah disepakati oleh bank.

b)Modal ventura

Al-musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya baik secara singkat maupun bertahap.

2.1.3.3 Manfaat Musyarakah

1. Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat.

2. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu kepada

nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan /hasil usaha bank, sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread.


(24)

19

3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuiakan dengan cash flow / arus kas usaha nasabah, sehingga tidak memberatkan nasabah. 4. Bank akan selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang

benar-benar halal, aman, dan menguntungkan. Hal ini karena keuntungan yang rill dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

5. Prinsip bagi hasil dalam musyarakah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah, bahkan sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi .

2.2 Kerangka Pemikiran

Seiring dengan perkembangan zaman, dari waktu ke waktu dunia perbankan pun terus berkembang yang diikuti pula oleh perkembangan situasi dan kondisi serta keadaan sosial budaya masyrakat.

Perubahan sosial budaya serta pemikiran tentang betapa pentingnya potensi sumber dana dari umat islam yang belum dikerahkan karena alasan praktek riba yang dilakukan oleh bank konvensional selama ini, telah melahirkan suatu system baru dalam dunia perbankan yaitu system syariah dimana system ini dilatarbelakangi oleh banyaknya umat islam yang ingin bermuamalah.


(25)

20

Bank syariah juga mempunyai fasilitas yang memberikan keuntungan kepada nasabah yaitu bagi hasil. Bagi hasil diberikan kepada nasabah sesuai akad yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak.

Menurut Djaslim Saladin dan abdus salam (2000:74)

Bagi hasil adalah perjanjian pembagian keuntungan dan atau kerugian dengan besar pembagian tertentu dari sejumlah dana antara pihak pemilik dana dengan pihak yang menggunakan dana

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.

Berdasarkan ahli fikih musyarakah adalah suatu usaha tertentu dimana seseorang dan pihak kedua memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi 50:50

kontribusi dana atau kesepakatan bersama. Proporsi pembagian bagi hasil / laba tidak harus sebanding dengan persentase penyertaan modal, karena pada

prinsipnya penyertaan tidak hanya modal tetapi juga keahlian dan waktu.

Prinsip bagi hasil sebagaimana dimaksud di atas digunakan oleh bank berdasarkan prinsip bagi hasil dalam menetapkan imbalan yang akan diberikan kepada masyarakat sehubungan dengan penggunaan atau pemanfaatan dana imbalan yang akan diterima sehubungan dengan penyediaan dana kepada masyarakat dalam keperluan investasi atau modal kerja.


(26)

21

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran Bank Syariah

Bagi Hasil

Jenis-Jenis Musyarakah

Syirkah Al inan

Penerapan Prinsip Bagi HasilHasil

Musyarakah Syirkah

Mufawadh

Syirkah A mal

Syirkah Wujuh

Syirkah Al-Mudharabah


(27)

22 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah Bagi Hasil Dengan Menggunakan Pembiayaan Musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.

Penulis mengadakan penelitian langsung ke PT Bank Syariah Mandiri dengan interview langsung dengan karyawan bank, hal ini dilakukan untuk mengetahui bagi hasil dengan menggunakan pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri

3.2 Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja untuk memahami obyek sasaran yang diteliti. Metode dipilih untuk digunakan dalam rangka memperoleh sesuatu data yang akurat dan relevan, untuk dapat dianalisa serta dapat disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan diadakan penelitian tersebut.

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif artinya penelitian yang dilakukan adalah menekankan analisanya pada data-data numeric (angka), yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suatu keadaan berdasarkan data yang diperoleh dengan cara menyajikan, mengumpulkan dan menganalisis data tersebut sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti.


(28)

23

Menurut Sugiyono (2010:147) metode deskriptif adalah : Metode yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi .

Penggunaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengambarkan secara lengkap mengenai kondisi perhitungan bagi hasil musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri Bandung, dan menganalisis penerapan prinsip bagi hasil musyarakah.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif yang bersifat kuantitatif yang hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Artinya penelitian diolah dengan menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka) sehingga diketahui hubungan yang signifikan pada variabel tersebut dan memperjelas objek yang diteliti dengan adanya penelitian.

3.2.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan, menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka) memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah dimana data yang diambil dianalisis kebenarannya.

Desain penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis untuk menuntun dalam proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.


(29)

24

Dalam penelitian ini penulis menerapkan desain penelitian yang mencakup proses-proses sebagai berikut:

1. Penelitian dimulai dengan adanya masalah.

2. Menetapkan masalah-masalah yang akan dianalisis dalam suatu

perusahaan. Dalam penelitian ini yang menjadi indentifikasi masalah adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan bagi hasil pembiayaan musyarakah

b. metode bagi hasil dengan pembiayaan musyarakah

3. Menentukan judul penelitian

4. Memilih teknik pengumpulan data-data

5. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interprestasikan data.

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian

Dari penelitian penulis yang dituangkan dalam bentuk Tugas Akhir ini berjudul Analisis Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dengan Menggunakan Sistem Pembiayaan Musyarakah Pada PT Bank Syariah Mandiri . Penulis akan memaparkan mengenai bagi hasil dengan menggunakan pembiayaan musyarakah.

Menurut Sugiyono (2010:38) Variabel penelitian adalah : Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.


(30)

25

Dalam penelitian ini operasional variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Operasional Varaibel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Bagi hasil pada

pembiayaan musyarakah

Bagi hasil adalah suatu cara pembagian hasil

usaha antara penyediaan dana

dan pengelola dana, pembagian

hasil ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpanan dana maupun antara bank dengan nasabah

penerima dana. Muhammad Syafe I Antonio

(2000:192)

1. Prinsip bagi hasil melalui penerapan prinsip 5C

2. Sistem

Pembiayaan musyarakah


(31)

26

3.2.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber dalam penelitian ini dengan menggunakan : a.Data primer,

adalah data yang langsung dari sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya dan tidak melalui media perantara dan melalui wawancara. Seperti kriteria perkembangan, metode bagi hasil menggunakan pembiayaan musyarakah.

b. Data sekunder,

adalah data yang diperoleh dari olahan pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang berasal dari kepustakaan seperti peraturan perundang-undangan, buku-buku, majalah, dokumen, serta makalah yang relevan dengan topik penelitian yang berkaitan dengan bagi hasil pembiayaan musyarakah.

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan : a. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan membaca, mempelajari dan menganalisa buku-buku, peraturan-peraturan, surat kabar, majalah dan laporan penelitian,


(32)

27

dokumen-dokumen perjanjian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Metode Survey

Metode survey merupakan metode yang mengerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan dimasa mendatang. Metode survei ada dua macam, yaitu:

1) Observasi,

yaitu pengumpulan data secara langsung dari objek penelitian melalui pengamatan, dicatat dan direduksi kemudian disajikan secara sistematis untuk menggambarkan obyek yang diteliti.

2) Wawancara,

yaitu pengumpulan data dengan melalui tanya jawab secara lisan dengan sumber data yang bersangkutan secara langsung dan tanpa dengan daftar pertanyaan.

3.2.4 Metode Analisis

Setelah data dikumpulkan dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti, khususnya yang bertugas mengolah data (Suharsimi Arikunto,2002 : 240).


(33)

28

Analisis data biasanya mencakup pekerjaan meringkas data yang telah dikumpulkan menjadi suatu jumlah yang dapat dikelola, membuat ringkasan dan menerapkan suatu teknik .

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, data-data informasi yang diperoleh akan dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka), memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah dimana data yang diambil dianalisis kebenarannya. Kajian deskriptif merupakan kajian non hipotesis, sehingga dalam langkah kajian tidak perlu merumuskan hipotesis.

Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis kuantitatif adalah sebagai berikut :

a. Menganalisis perkembangan bagi hasil dengan menggunakan sistem

pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri

b. Menganalisis metode perhitungan bagi hasil dengan menggunakan sistem

pembiayaan musyrakah pada PT Bank Syariah Mandiri


(34)

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami

krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi


(35)

30

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.


(36)

31

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung dalam menjalankan usahanya memiliki Visi dan Misi sebaga berikut :

VISI & MISI

VISI


(37)

32

MISI

1. Mewujudkan Pertumbuhan Dan Keuntungan Yang Berkeseinambungan

2. Mengutamakan penghimpunan dana Konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM

3. Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan

kerja yang sehat

4. Mengembangkan nilai-nilai Syariah universal

5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat

EXCELLENCE

Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan

a. Prefection ( Berkomitmen pada kesempurnaan )

b. Ownwrship ( Mengembangkan sikap saling memilki yang positif )

c. Prudence ( Menjaga amanah secara hati-hati dengan memperhitungkan resiko atas keputusan yang diambil&tindakan yang dilakukan )

d. Competence ( Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntunan profesi bankir )


(38)

33

TEAMWORK

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi

a. Trust ( Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan prilaku positif )

b. Result ( Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholder) c. Respect ( Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain )

d. Communication ( Mewujudkan iklim lalu lintas pesan yang lancar & sehat, serta menghindari kegagalan dan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi )

HUMANITY

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai agama

a. Sincerity ( Meluruskan niat untuk mendapatkan ridho Allah )

b. Universality ( Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia )

c. Social Responsibility ( Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan social tanpa mengabaikan tujuan perusahaan )


(39)

34

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu perusahaan dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila ditunjang dengan struktur organisasi perusahaan yang tepat. Dengan struktur organisasi dapat dilihat kemampuan dan kredibilitas perusahaan tersebut sebagimana lazimnya perusahaan layanan jasa diperlukan struktur organisasi yang teratur dan sistematis yang menjamin pelayanannya bagi pelanggan-pelanggan. Struktur organisasi yang teratur dan sistematis merupakan pencerminan dari adanya kesatuan pemerintah, pendelegasian wewenang serta system control dan koordinasi yang baik pada perusahaan tersebut. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi.


(40)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana yang telah diuraikan di atas dengan mengacu kepada rumusan masalah penelitian, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan pembiayaan musyarakah yang memiliki resiko yang

lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pembiayaan yang lainnya sehingga akad ini kurang menarik untuk diminati oleh nasabah. Tetapi pada pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri ini pembiayaan cenderung meningkat selama tiga tahun terakhir ini. Peningkatan bagi hasil musyarakah ini terjadi karena dilihat dari usaha bank tersebut dalam hal penghimpunan dana

maupun penyaluran dana, sedangkan penurunan terjadi

dikarenakan masyarakat banyak cenderung memilih pada pembiayaan bagi hasil yang lainnya

2. Perhitungan bagi hasil yang diterapkan BSM pada pembiayaan musyarakah adalah mengacu pada prinsip profit sharing. Dalam penetapan pembagian nisbah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan antara pihak BSM dengan nasabah yang bersangkutan.


(41)

54

3. Pada prinsip musyarakah yaitu antara kedua belah pihak baik BSM maupun nasabah sama-sama memberikan kontribusi dana, sehingga nasabah kurang berminat untuk melakukan pembiayan musyarakah, karena nasabah dituntut untuk mempunyai modal. Untuk kedua pembiayaan ini keuntungan dan resiko di tanggung bersama sesuai dengan kesepakatan, kecuali kerugian tersebut disebabkan kelalaian mudharib.

5.2 Saran

Penulis akan mengemukakan saran yang dapat bermanfaat dan berguna pada BSM yaitu

1. Sebelum memberikan pembiayaan dengan akad musyarakah, pihak

BSM memberikan arahan terlebih dahulu mengenai pembiayaan bagi hasil musyarakah ini, yang akan diberikan pada nasabah sampai mereka benar mengerti sehingga tidak terjadi penyimpangan.

2. BSM harus meningkatkan pengawasan / kehati-hatian terhadap

nasabah yang melakukan pembiayaan, agar pihak nasabah tetap konsisten dalam pembayarannya.

3. Pihak BSM agar lebih meningkatkan kegiatan perbankan syariah terutama pembiayaan bagi hasil musyarakah maupun kegiatan perbankan yang lainnya, sehingga masyarakat lebih luas lagi dan dapat melakukan kegiatan perbankan dengan aman secara duniawi maupun akhirat sesuai syariat islam.


(42)

55

DAFTAR PUSTAKA

http://www.syariahmandiri.co.id/wp-content/uploads/2010/06/12.Desember-2008.pdf

http://www.syariahmandiri.co.id/wp-content/uploads/2010/06/12.Desember-2009.pdf

http://www.syariahmandiri.co.id/wp-content/uploads/2010/06/12.desember-2010.pdf

Rivai, Veithzal. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Saladin, Djaslim. (2000). Konsep Dasar Ekonomi & Lembaga Keuangan Islam. Bandung: Linda Karya.

Sudarsono, Heri. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekumsia

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Syafe i Antonio, Muhammad. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.

Triandaru, Sigit., & Budisantoso, Totok. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PT. Salemba Empat.


(43)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Angga Saputra

NIM : 21508022

Tempat/tanggal lahir : Bandung, 29 Mei 1990 Alamat : Jln. Pajagalan 3 No.80/22D

Umur : 21 Tahun

Telepon : 085221426064 / (022) 91979565

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Pendidikan :

SDN Lulus Tahun 1996-2002 di SDN Kopo 1 Bandung SMP Lulus Tahun 2003-2005 di SMP Pasundan 2 Bandung

SMA Lulus Tahun 2006-2008 di SMA Pasundan 3 Bandung


(1)

TEAMWORK

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi

a. Trust ( Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan prilaku positif )

b. Result ( Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholder) c. Respect ( Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain )

d. Communication ( Mewujudkan iklim lalu lintas pesan yang lancar & sehat, serta menghindari kegagalan dan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi )

HUMANITY

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai agama

a. Sincerity ( Meluruskan niat untuk mendapatkan ridho Allah )

b. Universality ( Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia )

c. Social Responsibility ( Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan social tanpa mengabaikan tujuan perusahaan )


(2)

34

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu perusahaan dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila ditunjang dengan struktur organisasi perusahaan yang tepat. Dengan struktur organisasi dapat dilihat kemampuan dan kredibilitas perusahaan tersebut sebagimana lazimnya perusahaan layanan jasa diperlukan struktur organisasi yang teratur dan sistematis yang menjamin pelayanannya bagi pelanggan-pelanggan. Struktur organisasi yang teratur dan sistematis merupakan pencerminan dari adanya kesatuan pemerintah, pendelegasian wewenang serta system control dan koordinasi yang baik pada perusahaan tersebut. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi.


(3)

53 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana yang telah diuraikan di atas dengan mengacu kepada rumusan masalah penelitian, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan pembiayaan musyarakah yang memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pembiayaan yang lainnya sehingga akad ini kurang menarik untuk diminati oleh nasabah. Tetapi pada pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri ini pembiayaan cenderung meningkat selama tiga tahun terakhir ini. Peningkatan bagi hasil musyarakah ini terjadi karena dilihat dari usaha bank tersebut dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana, sedangkan penurunan terjadi dikarenakan masyarakat banyak cenderung memilih pada pembiayaan bagi hasil yang lainnya

2. Perhitungan bagi hasil yang diterapkan BSM pada pembiayaan musyarakah adalah mengacu pada prinsip profit sharing. Dalam penetapan pembagian nisbah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan antara pihak BSM dengan nasabah yang bersangkutan.


(4)

54

3. Pada prinsip musyarakah yaitu antara kedua belah pihak baik BSM maupun nasabah sama-sama memberikan kontribusi dana, sehingga nasabah kurang berminat untuk melakukan pembiayan musyarakah, karena nasabah dituntut untuk mempunyai modal. Untuk kedua pembiayaan ini keuntungan dan resiko di tanggung bersama sesuai dengan kesepakatan, kecuali kerugian tersebut disebabkan kelalaian mudharib.

5.2 Saran

Penulis akan mengemukakan saran yang dapat bermanfaat dan berguna pada BSM yaitu

1. Sebelum memberikan pembiayaan dengan akad musyarakah, pihak BSM memberikan arahan terlebih dahulu mengenai pembiayaan bagi hasil musyarakah ini, yang akan diberikan pada nasabah sampai mereka benar mengerti sehingga tidak terjadi penyimpangan.

2. BSM harus meningkatkan pengawasan / kehati-hatian terhadap nasabah yang melakukan pembiayaan, agar pihak nasabah tetap konsisten dalam pembayarannya.

3. Pihak BSM agar lebih meningkatkan kegiatan perbankan syariah terutama pembiayaan bagi hasil musyarakah maupun kegiatan perbankan yang lainnya, sehingga masyarakat lebih luas lagi dan dapat


(5)

55

http://www.syariahmandiri.co.id/wp-content/uploads/2010/06/12.Desember-2008.pdf

http://www.syariahmandiri.co.id/wp-content/uploads/2010/06/12.Desember-2009.pdf

http://www.syariahmandiri.co.id/wp-content/uploads/2010/06/12.desember-2010.pdf

Rivai, Veithzal. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Saladin, Djaslim. (2000). Konsep Dasar Ekonomi & Lembaga Keuangan Islam. Bandung: Linda Karya.

Sudarsono, Heri. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekumsia

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Syafe i Antonio, Muhammad. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.

Triandaru, Sigit., & Budisantoso, Totok. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PT. Salemba Empat.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Angga Saputra

NIM : 21508022

Tempat/tanggal lahir : Bandung, 29 Mei 1990

Alamat : Jln. Pajagalan 3 No.80/22D

Umur : 21 Tahun

Telepon : 085221426064 / (022) 91979565

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Pendidikan :

SDN Lulus Tahun 1996-2002 di SDN Kopo 1 Bandung

SMP Lulus Tahun 2003-2005 di SMP Pasundan 2 Bandung

SMA Lulus Tahun 2006-2008 di SMA Pasundan 3 Bandung