Aplikasi pembelajaran ilmu tajdwi berbasis android studi kasus di Madrasah Ar-Rahmah Bandung

(1)

(2)

Nama : Andri Falah NIM : 1.05.09.029

Judul Skripsi : Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid berbasis Android Studi Kasus di Madrasah Ar-Rahman Bandung.

Menyatakan bahwa segala yang tertuang dalam Skripsi ini, adalah betul-betul ide dan hasil pemikiran asli dari saya. Bukan hasil Plagiat atau hasil meniru Ide, Hasil Pemikiran atau Buah Karya orang lain. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber yang jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Bandung, Februari 2014 Yang membuat pernyataan,

Andri Falah NIM. 1.05.09.029


(3)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509029

Nama : Andri Falah

Tempat/Tgl. Lahir : Tasikmalaya, 1991-11-18 Jenis Kelamin : Pria

Semester : 9

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Jl.R.E Martadinata no.276 Indihiang-Tasikmalaya Alamat Bandung : JL. Terusan Rerengwulung no.1 Jalaprang-Bandung E-Mail : andri.falah2@gmail.com

No. Telepon : 083827764666 DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Zaenal Arifin

Nama Ibu : Nuryamah

Alamat Orang Tua : Jl.R.E Martadinata no.276 Indihiang-Tasimalaya No. Telpon Orang Tua : 085223634618

Pekerjaan Orang Tua : PNS

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,


(4)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ANDRI FALAH 1.05.09.029

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(5)

iii

salam tercurah kepada junjungan kita Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya. Dengan kasih sayang dan kekuatan-Nya penulis mampu untuk menyelesaikan Skripsi yang berjudul "APLIKASI PEMBELAJARAN ILMU TAJWID BERBASIS ANDROID STUDI KASUS DI MADRASAH AR-RAHMAN BANDUNG". Tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan Program Strata Satu Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini belumlah sempurna. Karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun penyusun telah berusaha untuk menyusun tugas akhir ini dengan sebaik – baiknya dan berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan teknologi informasi. Pada kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku rektor Universitas komputer

3. Prof. Dr. Ir Denny Kerniadie, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.


(6)

iv

ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

7. Dadan K.N Dhani, selaku Kepala Madrasah Ar-Rahman Bandung.

8. Drs. Rustam Hutabarat dan seluruh staff di Madrasah Ar-Rahman yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

9. Keluarga terutama Ibu tercinta yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, semangat dan dorongan moril maupun materil.

11. Seluruh teman-teman SI-01 angkatan 2009 terima kasih atas saran, dukungan serta kebersamaannya.

12. Untuk Keluarga besar TMCC serta teman-teman kosan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini serta dukungannya.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun selama ini mendapat balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa dan laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis.


(7)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan tujuan penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI... 10

2.1 Aplikasi ... 10


(8)

vi

2.4.2 Target Metode Asyarah ... 14

2.5 Interactiv Learning ... 14

2.6 Android ... 14

2.6.1 Sejarah Android ... 15

2.6.2 Arsitektur Android ... 16

2.6.3 Komponen Aplikasi Android... 18

2.6.4 Versi Android ... 19

2.7 Konsep Perancangan Berorientasi Objek ... 22

2.7.1 Object ... 22

2.7.2 Class ... 23

2.7.3 Attribute ... 23

2.7.4 Operation ... 23

2.7.5 Inheritance ... 24

2.7.6 Polymorhisme ... 24

2.7.7 Encapsulation ... 24

2.7.8 Responsibilities ... 24

2.7.9 Unified Modeling Languange (UML) ... 25

2.8 SQLite ... 26

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 27


(9)

vii

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 29

3.2 Metode Penelitian ... 31

3.2.1 Desain Penelitian ... 31

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 31

3.2.2.1 Data Primer ... 32

3.2.2.2 Data Sekunder... 32

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan sistem ... 33

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 33

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 34

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 36

3.2.4 Pengujian Software... 37

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 38

4.1 Analisis Kebutuhan Sistem ... 38

4.1.1 Evaluasi Analisis Kebutuhan Sistem ... 39

4.2 Perancangan Sistem ... 40

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 40

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang diusulkan ... 40

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 41

4.2.3.1 Use Case Diagram ... 42


(10)

viii

4.2.3.6 Deployment Diagram ... 51

4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 51

4.2.4.1 Tampilan Splash Screen ... 52

4.2.4.2 Tampilan Main Menu ... 52

4.2.4.3 Tampilan Menu Mahroj ... 53

4.2.4.4 Tampilan Huruf Hijaiyah ... 54

4.2.4.5 Tampilan Contoh Huruf Hijaiyah ... 54

4.2.4.6 Tampilan Jenis Mahroj ... 55

4.2.4.7 Tampilan Harakat ... 55

4.2.4.8 Tampilan Contoh Harakat ... 56

4.2.4.9 Tampilan Menu Materi Tajwid ... 56

4.2.4.10 Tampilan Isi Materi Tajwid ... 57

4.2.4.11 Tampilan Menu Kuis ... 57

4.2.4.12 Tampilan Menu Soal ... 58

4.2.4.13 Tampilan Menu Nilai... 58

4.2.4.14 Tampilan Menu High Score ... 59

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 60

5.1 Implementasi Sistem ... 60

5.1.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 60


(11)

ix

5.2 Pengujian ... 70

5.2.1 Rencana Pengujian ... 70

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 73

5.2.3 Kesimpilan dan Hasil Uji Black Box ... 82

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

6.1 Kesimpulan ... 83

6.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SURAT PENGANTAR PENELITIAN KE PERUSAHAAN SURAT BALASAN PENELITIAN DARI PERUSAHAAN


(12)

82

Ustadz Yudi Imana 2010.Tahsin-Tajwid Al-Quran for kids.Kawah Media.Jakarta

Nazruddin Safaat H. 2012 Android pemrograman aplikasi mobile smartphone dan tablet pc berbasis android (edisi revisi). Informatika Bandung

Nazruddin Safaat H. 2013 Aplikasi berbasis android. Informatika Bandung Yasmi Afrizal dan Wahyuni. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak.Unikom Bandung Jonathan Sarwono.2006.Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.Graha Ilmu.Yogyakarta

Martin Fowler.2005 UML Destilled edisi 3. ANDI Yogyakarta Sumber Website :

http://fipumj.net/artikel/ 20 September 2013

http://rpl07.wordpress.com/2007/06/21/model-dan-proses-oleh-rona-f-5105-100-083/ 20 September 2013

http://www.segenggam-harapan.com/2013/04/arsitektur-sistem-operasi-android.html 25 Sepetember 2013


(13)

1 1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi di bidang seluler bekembang sangatlah pesat di

mulai dari model seluler itu sendiri hingga berbagai macam fungsinya. Salah satu

contoh fungsinya telepon seluler bisa dijadikan sebagai media pembelajaran. Mobile

application adalah aplikasi yang dapat berjalan diponsel dan dapat digunakan sebagai

media pembelajaran, mengolah dan mendapatkan informasi yang bersifat praktis

(tidak terikat waktu dan bisa dibawa kemana-mana).

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang mencakup kegiatan belajar dan

mengajar. Kegiatan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana yang terorganisir

secara sistematis yang mencakup tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan

kegiatan pembelajaran yang mencakup metode dan media pembelajaran, evaluasi

pembelajaran, dan umpan balik pembelajaran.

Dengan segala aktifitas yang kian padat menjadikan sebagian orang memiliki

tingkat mobilitas yang tinggi. Terkadang hal yang tidak menjadi prioritas namun

suatu keharusan bagi umat muslim terlalaikan. Salah satunya mengenal dan

menguasai ilmu tajwid dengan baik dan benar, terabaikan bahkan terlupakan. Salah


(14)

sejak kecil dan umat muslim sebagai basic sebelum mempelajari ilmu-ilmu

lainnya adalah membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Ilmu tersebut

dinamakan ilmu tajwid. Hal ini sangat penting karena hukum mempelajari

Al-Qur’an adalah fardhu ‘ain, yang berarti memdapat prioritas utama sebelum

mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Rasulullah SAW bersabda : “ Orang

yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, kelak akan memdapat tempat di dalam

surga bersama-sama dengan para Rasul yang mulia. Sedangkan orang yang

membaca Al-Qur’an tetapi tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan tidak

lancar, dia akan mendapatkan dua pahala”. (Riwayat Bukhori dan Muslim dari St.

A’isyah ra.) Agama islam mengajarkan bahwa membaca Al-Qur’an merupakan

salah satu ibadah.

Baik dan benarnya bacaan Al-Qur’an merupakan salah satu syarat

kesempurnaan ibadah shalat. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist

bahwa orang yang belajar, mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an termasuk

membacanya adalah tergolong umat islam yang baik. Untuk mewujudkan perintah

Rasul dalam hadist tersebut alangkah lebih baiknya ditanamkan sejak kecil.

Metode Asyarah adalah suatu metode pengajaran Tilawah Al-quran diperuntukan bagi kaum muslimin dari tingkat dasar sampai tingkat mahir disajikan secara praktis dan sistematis dan dikemas dengan program /software.


(15)

Imana.Tujuan dari metode ini, Pertama, meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Allah Swt. Kedua, merealisasikan tanggung jawab seorang muslim terhadap Al-quran. Target dari metode ini adalah Mengantarkan sesorang muslim mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar berdasar kaidah tajwid , sesuai sunnah Rasulullah SAW.

IT atau information technology yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan teknologi informasi memang sudah sangat familiar di telinga masyarakat. Apalagi di era serba komputer saat ini. Bagi masyarakat awam, segala sesuatu yang berhubungan dengan komputer pasti dikaitkan dengan IT. Dunia IT menjadi bidang yang menarik untuk digeluti karena terbukti bidang IT telam mampu membuka peluang kerja bagi banyak orang. Selain itu, bekerja di bidang IT juga telah menjadi favorit bagi banyak orang karena dinilai lebih keren dan bergengsi. Menurut Christine Wibhowo & Ridwan Sanjaya, IT adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Teknologi Informasi , atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).


(16)

saat itu banyak masyarakat yang beralih menggunakan seluler jenis android tersebut.

Android ini menyediakan platform terbuka artinya para pengembang bisa membuat

aplikasi sendiri dan dengan cara itu perkembangan android makin pesat sehingga

aplikasi-aplikasi yang terbentuk sangatlah menjanjikan. Android sebagai system

operasi berbasis linux yang dapat digunakan di berbagai perangkat mobile. Android

memiliki tujuan utama yaitu untuk memajukan inovasi piranti telepon bergerak agar

pengguna mampu mengeksplorasi kemampuan menambah pengalaman lebih

dibandingkan dengan platform mobile lainnya. Hingga saat ini Android terus

berkembang, baik secara system maupun aplikasinya.

Pada dunia pendidikan pun berkembang dengan memanfaatkan mobile

application tersebut. Dengan membuat mobile application dibidang pendidikan yaitu

memberikan materi mengenai pembelajaran yang dibuat dalam aplikasi tersebut.

Dalam lingkungan sekolah, aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses

pembelajaran, dimana dapat menambah panduan belajar tidak hanya mengandalkan

materi yang didapat dari sekolah.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan memcoba memberikan

solusi dengan membangun Aplikasi dengan judul “ APLIKASI PEMBELAJARAN

ILMU TAJWID BERBASIS ANDROID STUDI KASUS DI MADRASAH


(17)

a. Identifikasi Masalah

Berdasarakan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Murid-murid di madrasah mudah sekali lupa dengan materi ilmu

tajwid karna banyaknya hukum hukum tajwid.

2. Sulitnya murid untuk memahami materi tentang ilmu tajwid.

3. Belum maksimalnya penggunaan aplikasi mobile android sebagai

media pembelajaran khususnya pada ilmu tajwid.

b. Rumusan masalah

Seperti yang terdapat pada identifikasi masalah yang ada maka rumusan

masalahnya adalah :

1. Bagaimana merancang aplikasi mobile android pembelajaran ilmu

tajwid berbasis android studi kasus di Madrasah Ar-rahman.

2. Bagaimana membangun aplikasi mobile android pembelajaran ilmu

tajwid berbasis android studi kasus di Madrasah Ar-rahman.

3. Bagaimana melakukan pengujian aplikasi mobile android

pembelajaran ilmu tajwid berbasis android studi kasus di Madrasah


(18)

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam pembuatan aplikasi pembelajaran ilmu tajwid berbasis android di

Madrasah Ar-rahman ini penulis mempunyai maksud dan tujuan tertentu, adapun

maksud dan tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Maksud Penelitian

Maksud dari tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi pembelajaran

ilmu tajwid yang bisa membantu dan memudahkan daya tangkap anak

dalam memahami dan menguasai ilmu tajwid.

b. Tujuan penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan murid terhadap ilmu

tajwid di Madrasah Ar-rahman.

2. Untuk merancangan & membangun aplikasi pembelajaran ilmu tajwid

berbasis android di Madrasah Ar-rahman.

3. Untuk menghasilkan aplikasi pembelajaran ilmu tajwid berbasis

android di Madrasah Ar-rahman.

1.4Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara praktis


(19)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu Madrasah

Ar-rahman dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam

ajaran agama islam. Kegunaan lain adalah bagi guru yang bersangkutan

dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran sebagai metode

pembelajaran yang lebih baik. Jika hasil penelitian ini terbukti maka dapat

digunakan sebagai solusi untuk memperbaiki kinerja pengajaran guru

melalui kepuasan dan daya tangkap murid.

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembang Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi pengembang ilmu

lainnya dalam pembuatan aplikasi mobile.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil


(20)

Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam menambah atau

memperkaya wawasan ilmu pengetahuan baik teori maupun praktek,

menganalisis dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada.

1.5 Batasan Masalah

Supaya perancangan dapat mencapai sasaran dan tujuan, maka

permasalahan yang ada dibatasi sebagai berikut :

1. Perancangan aplikasi mobile ini menggunakan software Eclipse berbasis android.

2. Aplikasi pembelajaran ilmu tajwid ini bersifat offline.

3. Aplikasi ini bukan sebagai pengganti sistem pembelajaran ilmu tajwid pada

madrasah ar-rahman.

4. Aplikasi ini lebih difokuskan penggunaannya dengan smartphone sebagai media interaksinya.

5. Aplikasi ini dapat di jalankan pada smartphone berbasis sistem operasi Android minimal versi 2.2 (Froyo).

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, penulis mengambil tempat di Madrasah


(21)

penelitian yang terdapat pada table dibawah ini.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian pada Madrasah Ar-Rahman

No Kegiatan

September 2013 Oktober 2013 November 2013 Desember 2013 Januari 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Kebutuhan

a. Observasi b. Kuesioner c. Pengumpul a data d. Identifikasi kebutuhan progra 2 Perancangan

a. Membuat perancanga n program b. Membuat pernacanga n diagram 3 Evaluasi

a. Menguji program b.

Mangevalu asi program


(22)

10 2.1 Aplikasi

Sumber Wikipedia (10:22:2013) Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata,lembar kerja, dan pemutar media.

2.2 Pembelajaran

Darsono (2002: 24-25) secara umum menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai “ suatu kegiatan yang dilakukakan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik”. Sedangkan secara khusus pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut :

Teori Behavioristik, mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha guru (stimulus). Agar terjadi hubungan stimulus dan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan, dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan). Teori Kognitif, menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.


(23)

Teori Gestalt, menguraikan bahwa pembelajran merupakan usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna).

Teori Humanistik, menjelaskan bahwa pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.

2.3 Ilmu Tajwid

Pembelajaran dini (26:12:2012) Tajwid menurut bahasa (ethimologi) adalah memperindah sesuatu. Sedangkan menurut istilah adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya (mahrojnya) dengan memberi hak dan mustahaknya. Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersama dengan huruf tersebut, seperti al-jahr, isti'la, istifal dan lain sebagainya. sedangkan mustahak huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu, seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa dan lain sebagainya. Maka dapat dikatakan Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan mengeluarkan huruf dari mahrojnya serta memberi hak dan mustahaknya. Secara garis besar Ilmu Tajwid adalah ilmu yang mengajarkan tentang bagaimana cara membaca Al Quran yang baik dan benar.

Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca. Kesalahan dalam membaca Al-Quran dikategorikan dalam dua macam, yaitu: 1. Lakhnu al-Jaliy (Kesalahan besar / fatal) Adalah kesalahan dalam membaca Al-Quran yang dapat mengubah arti dan menyalahi urf qurro. Melakukan kesalahan ini hukumnya Haram.Yang termasuk diantaranya ialah:


(24)

- Kesalahan makhroj huruf. biasanya terjadi pada pengucapan huruf-huruf yang serupa seperti 'ain dan hamzah, cha, ha, kho dan ghain, ta dan sebagainya. - Salah membaca mad, seperti bacaan pendek dibaca panjang atau sebaliknya. - Salah membaca harokat. Seperti harokat di akhir kata sebagai yang menunujukkan jabatan kata

2. Al-Lakhnu al-Khofiy (Kesalahan kecil) Adalah kesalahan dalam membaca Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Belajar ilmu tajwid itu hukumnya Fardhu Kifayah, sedang membaca Al-Quran dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya Fardhu ‘Ain. Bahkan bacaan Al-Quran kita akan menentukan sah atau tidaknya sholat kita, karena ada beberapa rukun sholat yang berkenaan dengan bacaan yang harus fasih dan benar sehingga tidak merubah maknanya. Diantaranya seperti membaca surat Al-Fatihah, bacaan tahyat akhir serta sholawat kepada Nabi Muhammad dalam sholat.

2.4 Metode Asyarah

Metode Asyarah adalah suatu metode pengajaran Tilawah Al-quran diperuntukan bagi kaum muslimin dari tingkat dasar sampai tingkat mahir disajikan secara praktis dan sistematis dan dikemas dengan program /software. Metode ini, diperkenalkan pertamakali sejak 10 Oktober 2004 oleh Ustadz Yudi Imana.Tujuan dari metode ini, Pertama, meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Allah Swt. Kedua, merealisasikan tanggung jawab seorang muslim terhadap Al-quran.

2.4.1 Ciri ciri Metode Asyarah


(25)

Pada materi ini, siswa langsung diperkenalkan bunyi huruf hijaiyah yang sudah berharakat dan metode inilah yang sekarang banyak digunakan oleh para ulama dalam mengajarkan cara membaca Al-quran. Secara Talaqqi dimana guru langsung berhadapan dengan peserta dengan cara Musyafahah yaitu melihat gerak bibir secara tepat.

2. Metode disusun secara sistematis.

Tahap pertama, siswa mempelajari buku sepuluh jam bisa membaca Al-quran metode Asyarah dengan ciri khusus yaitu dengan penyederhanaan materi yang lazimnya digunakan dalam metode yang lain. Dlam metode asyarah ini tahap awal hanya mengenalkan dasar-dasar tilawah terlebih dahulu, sehingga tidak telalu sulit untuk memasuki tahap berikutnya. Metode ini disusun berdasarkan pada sepuluh materi dasar tilawah. dan ditempuh dalam sepuluh kali pertemuan (dasar), materi diberikan secara bertahap. Jadi sangat cocok bagi para penyelnggara kursus Program Pembelajaran Buta Huruf Al-quran. Apabila peserta telah menguasai tahapan pertama, maka siswapun melanjutkannya ke tahapan berikutnya yitu dua puluh jam tartil Al-quran metode asyarah yang disusun secara sistematis, yang mungkin ini belum ditemukan pada buku-buku ilmu tajwid pada umumnya, dilengkapi dengan skema ajar secara praktek. Tahapan ketiga, pada buku sepuluh jam bisa membaca Al-quran, Pengenalan huruf Hijaiyah disampaikan berbeda dengan metode pada umumnya yaitu huruf hijaiyah disusun berdasarkan tempat keluarnya huruf hijaiyah. Sehingga diharapkan siswa mengetahui dan mampu membaca huruf Hijaiyah sesuai dengan tempat keluarnya, sehingga dapat dibedakan antara satu huruf dengan huruf yang lainnya. Urutan ini disusun oleh Khalid bin Ahmad Al Farahidy (100-175 h) Tahapan keempat,


(26)

menggunakan irama khas dalam pembacaanya sesuai dengan kaidah Tahsin Tilawah.Tahapan kelima, penyampaian materi dilengkapi dengan sembilan belas irama irama pembantu (dalam proses pelatihan langsung).

2.4.2 Target Metode Asyarah

Target yang ingin dicapai melalui Metode ‘Asyarah ini adalah : Mengantarkan sesorang muslim mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar berdasar kaidah tajwid , sesuai sunnah Rasulullah SAW.

2.5 Interactive Learning

Interaktif itu sendiri bersifat saling melakukan aksi, antar-hubungan, saling aksi. Learning dalam bahasa Indonesia adalah pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaktif peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

interaktif learning atau pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyampaikan bahan pelajaran dimana guru adalah pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaktif guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.

2.6 Android

Menurut Nazruddin Safaat H (2012:1) “Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan


(27)

aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka”.

2.6.1 Sejarah Android

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuat lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat selular.

Sekitar September 2007 Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis smartphone yang menggunakan Android sebagai system operasinya. Telepon selular ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 selular ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010.

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota bbaru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdingd, Atheros Communicatons, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat monile uang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Pada masa saat ini sebagian besar vendor-vendor smartphone sudah memproduksi smartphone berbasis android, vendor-vendor ini antara lain HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, Acer, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO, Asus dan masih banyak lagi vendor smartphone di dunia yang memproduksi android. Hal ini,


(28)

karena android itu adalah system operasi yang open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.

2.6.2 Arsitektur Android

Gambar 2.1 Arsitektur Android

(sunber http://www.segenggam-harapan.com/arsitektur-sistem-operasi-android.html) Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut :

1. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan aplikasi saja dimana biasanya kita download aplikasi kemudian dengan kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semuanya aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.


(29)

Android adalah “Open Development Platform” yaitu Android menawarkan kepada pengembangnya atau member kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan service background, mengatur alarm, dan menambahkan status notifications, dan sebagainya. Pengembang memliki akses penuh menuju API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan (reuse). Komponennya meliputi views, Content Provider, Resource Manager, Notification Manager, Activity Manager.

3. Libraries

Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan diatas kernel, Layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta:

a. libraries media untuk pemutaran media audio dan video, b. libraries untuk manajemen tampilan,

c. libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D, d. libraries SQLite untuk dukungan database,

e. libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dan security, f. libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API‟s. 4. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin


(30)

yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Di dalam Android Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Core Libraries merupakan Aplikasi Android dibangun dalam bahasa java, sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan virtual Machine Java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menerjemahkan bahasa java/c yang ditangani oleh Core Libraries.

b. Dalvik Virtual machine merupakan Virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.

5. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer di mana inti dari operating sistem dari Android itu berada. Berisi file-file system yang mengatur sistem processing, memory, resourse, drivers, dan sistem-sistem operasi android lainnya. Linux kernel yang digunakan android adalah linux kernel release 2.6

2.6.3 Komponen Aplikasi Android

Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman java. Kode java dikompilasi bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi di mana prosesnya di package oleh tools yang dinamakan “apt tools” ke dalam paket Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itulah yang kita sebut dengan aplikasi, dan nantinya dapat di install di perangkat mobile. Ada enam jenis komponen pada aplikasi Android yaitu:


(31)

a. Activities

Suatu activity akan menyajikan user interface (UI) kepada pengguna, sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Banyaknya activity tergantung pada tujuan aplikasi dan desain dari aplikasi tersebut.

b. Service

Service tidak memiliki Graphic User Interface (GUI), tetapi service berjalan secara background. Service dijalankan pada thread utama dari proses aplikasi.

c. Broadcast Receiver

Broadcast receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan notifikasi. d. Content Provider

Content provider membuat kumpulan suatu aplikasi data secara spesifik sehingga bisa digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file system seperti database SQLite. Content provider menyediakan cara untuk mengakses data yang dibutuhkan oleh suatu activity.

2.6.4 Versi Android

Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2010 diperkirakan hamper semua vendor seluler di dunia menggunakan Android sebagai operating system. Adapun versi-versi Android yang pernah dirilis adalah sebagai berikut:


(32)

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaharuan estetis pada aplikasi, jam, alarm, voice search (pancairan suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis teleponselular dengan menggunakan Android dan SDK (Software development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaharuan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, meng-upload video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan system.

3. Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menapilkan proses pencarian yang lebih baik dibandu=ingkan sebelumnya, penggunaan baterai indicator dan control applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera,, camcorder, dan text-to-speech engine, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel, pengadaan resolusi VWGA.

4. Android versi 2.0/2.1 (Éclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Éclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar


(33)

kontak yang baru, dukungan flash untuk manera 3,2MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

5. Android versi 2.2 (Froyo : Frozen Yoghurt)

Pada bulan Mei 2010 Android versi 2.2 Rev 1 diluncurkan. Android inilah yang sekarang sangat banyak beredar di pasaran, salah satunya inilah dipakai di Samsung FX tab yang sudah dip saran. Fitur yang tersedia di Android versi inii sudah kompleks di antaranya adalah:

a. Kerangka aplikasi memungkinan pengguna dan penghapusan komponen yang tersedia.b.

b. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile. c. Grafik, grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan libraries OpenGL d. SQLite untuk penyimpanan data.

e. Mendukung media : audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware independent).

g. Kamera, Global Positioning system (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware).

6. Android versi 2.3 (Gingerbread)

Android versi 2.3 diluncurkan pada Desember 2010, hal-hal yang direvisi dari versi sebelumnya adalah kemampuan adalah SIP-based VoIp, Near Field Communications (NFC), Gyroscope dan sensor, Multiple cameras support, mixable audio effect, Downnload manager.


(34)

Dirilis Februari 2011 sebagai amdroid 3.0 revisi 1 serta android versi 3.0 revision 2 telah dirilis pada juli 2011.

8. Android versi 3.1

Dirilis Mei 2011 sedangkan android 3.1 versi 2 juga dirilis mei 2011, serta android 3.1 revision 3 dirilis pada Juli 2011.

9. Android versi 3.2 Dirilis Juli 2011

10. Ice Cream Sandwich (4.0–4.0.4). Dirilis November 2011

11. Jelly Bean (4.1–4.3)

Dirilis 9 Juli 2012 untuk API level 16, tanggal 13 November untuk API level 17, dan tanggal 24 Juli 2013 untuk API level 18.

12. KitKat (4.4+)

Dirilis pada 31 Oktober 2013 dengan API level 19 2.7 Konsep Perancangan Berorientasi Objek

Untuk memahami konsep-konsep dalam perancangan berorientasi objek dapat dilihat pada subjudul berikut ini:

2.7.1 Object / Objek

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:165) Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata dan penting bagi suatu aplikasi. Sebuah objek adalah Entitas yang memiliki Identitas, States (keadaan sesaat) dan Behavior (perilaku). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam Atribut atau property. Behavior sebuah objek mendefinisikan


(35)

bagaimana sebuah objek bertindak/bereaksi yang dinyatakan dlam Operation. Satu objek dapat diturunkan menjadi objek dalam bentuk lain, kemudian saling mengkait menyusun sesuatu yang lebih rumit.

2.7.2 Class / Kelas

Class adalah kumpulan atau himpunan objek-objek yang sejenis, memiliki kesamaan atribut/property, perilaku, serta relasi dengan objek lain yang mirip. Notasi kelas digambarkan dengan kotak, dengan nama kelas didalamnya ditulis menggunakan huruf besar di awal kata. Bila sebuah kelas memiliki 2 suku kata atau lebih, maka penulisannya disatukan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku menggunakan huruf besar.

2.7.3 Attribute / Atribut

Attribute adalah data yang dimiliki suatu objek atau property dari sebuah Class yang menggambarkan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari kelas. Sebuah bisa memiliki nol atau lebih atribut. Notasi atribut digambarkan dengan kotak dibawah class, dengan nama atribut didalamnya ditulis menggunakan huruf kecil. Jika sebuah atribut memiliki 2 atau lebih suku kata, maka semua suku kata ditulis disatukan tanpa spasi, awal suku kata pertama dengan huruf kecil dan awal suku kata berikutnya dengan huruf besar. Notasi atribut dapat ditambahkan informasi dengan tipe-tipe atribut tersebut. Penulisan tipe pada atribut dipisahkan denngan tanda titik dua (:), tipe ditambahkan berupa String, Floating-Point number, Integer dan Boolean.

2.7.4 Operation / Operasi

Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class. Notasi penulisannya sama dengan atribut. Bagian operation ini juga bisa diberikan tambahan


(36)

informasi, yaitu dengan menambahkan parameter yang akan dilakukan operation dalam tanda kurung. Contoh parameternya adalah function.

2.7.5 Inheritance / Pewarisan

Inheritance atau pewarisan memungkinkan dibuat class yang menyerupai class lain yang telah ada sebelumnya, tetapi masih memiliki beberapa sifat induknya. Seperti sebuah mobil biasa, anda dapat membuat mobil balap serta mobil angkutan umum. Prosesnya adalah mengubah sifat dari mobil biasa tersebut.

2.7.6 Polymorphisme / Kebanyakrupaan

Polymorphisme adalah object yang memiliki fungsi sama dengan object dasar tetapi memiliki satu atau lebih sifat berbeda atau dengan kata lain Polymorphisme adalah pemisah secara jelas diantara seubsistem yang berbeda. Sebagai contoh misalkan sebuah kelas memiliki operasi „OPEN‟, operasi open ini bisa dipakai untuk membuka pintu, membuka buku, membuka baju dan lainnya. Meskipun “OPEN‟ memiliki tujuan yang sama, tapi apa yang dilakukannya berbeda.

2.7.7 Encapsulation / Pembungkusan

Encapsulation sering disebut dengan penyembunyian informasi (Hidding), suatu konsep berdasarkan fakta di dunia nyata yang menyatakan bahwa segala sesuatu tidak perlu diperlihatkan. Misalnya kita perlu tahu apa yang dilakukan sistem ketika kita menekan remote untuk menghidupkan televisi.

2.7.8 Responsibilities / Tanggung Jawab

Responsibilities adalah model tambahan yang digambarkan pada bagian bawah suatu kelas setelah bagian operasi digunakan untuk menjelaskan pernyataan-pernyataan yang bisa dilakukan oleh kelas tersebut.


(37)

2.7.9 Unified Modelling Language (UML)

Menurut Yasmi Afrizal & Wahyuni (2013:183) “Merupakan pengganti metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA & OOD) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an”. (Rekayasa Perangkat Lunak, Yasmi Afrizal & Wahyuni, Unikom, Bandung, 2013) UML merupakan bahasa standar untuk penulisan Blueprint Software yang digunakan untuk Visualisasi (Visualize), Spesifikasi (Specify), Pembentukan (Construct) dan Pendokumentasian (Documentation) alat-alat dari sistem perangkat lunak.

Tujuan penggunaan UML adalah, sebagai berikut :

a. Memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi objek.

b. Menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin. Keunggulan menggunakan UML dibandingkan menggunakan metodologi terstruktur :

a. Uniformity

Pengembang cukup menggunakan 1 metodologi dari tahap analisis hingga perancangan. Memungkinkan merancang komponen antarmuka secara integrasi bersama perancangan PL dan perancangan struktur data.

b. Understandability

Kode yang dihasilkann dapat diorganisasi kedalam kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah yang sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami.


(38)

Kode program yang dihasilkan relative stabil sepanjang waktu, karena mendekati permaslahan yang sesungguhnya.

d. Reusability Dengan metodologi berorientasi objek, dimungkinkan pengguna ulang kode, sehingga pada akhirnya akan sangat mepercepat waktu pengembangan perangkat lunak (atau sistem informasi).

2.9 SQLite

Menurut Nazruddin Safaat H (2012:171) SQLite adalah salah satu software yang embedded yang sangat populer, kombinasi SQL interface dan penggunaan memory yang sangat sedikit dengan kecepatan yang sangat cepat. SQLite diandroid termasuk ke dalam Android runtime, sehingga setiap versi android dapat membuat database dengan SQLite. Dalam sistem android memiliki beberapa teknik untuk melakukan penyimpanan data. Teknik yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

1. Shared Preferences yaitu menyimpan data beberapa nilai (value) dalam bentuk groups key yang dikenal dengan preferences.

2. Files yaitu menyimpan data dalam file, dapat berupa menulis ke file atau membaca dari file.

3. SQLite Databases, yaitu menyimpan data dalam bentuk Databases.

4. Content Providers, yaitu menyimpan data dalam bentuk content providers service.


(39)

27

Menurut Sugiyono (2009:38) menyatakan bahwa, “Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dengan demikian objek penelitian merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan tujuan mendapatkan data untuk suatu tujuan tertentu. Objek penelitian yang diambil oleh peneliti pada Mesjid Ar-rahman Buah Batu -Bandung. Untuk melengkapi objek penelitian ini, akan diuraikan tentang sejarah singkat organisasi, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugasnya di bawah ini.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Masjid Rahman terletak didaerah Buah batu kota Bandung. Masjid Ar-rahman didirikan pada bulan Februari 2009 dan diresmikan pada tanggal 2 Februari 2013 oleh camat Lengkong Dra. Lusi Susilayani.Msi. Masjid Ar-Rahman dibangun atas inisiatif tokoh pemuda setempat dan didukung oleh sesepuh -sespuh, selurung masyarakat RW 07 serta tokoh agama Alm.Hj Nur Anom. Nama Ar-Rahman diusulkan oleh Alm.Hj. Nur Anom (pemilik pesantren suryalaya) lalu disempurnakan oleh Tokoh Masyakat. Mesjid tersebut berdiri di tanah Kota Madya Bandung dengan luas 8 x 12 meter dan mengalami rehabilitasi pada tahun 2012 yang tadinya 1 tingkat direhab menjadi 2 tingkat dengan alasan untuk lebih banyak menampung jama'at dan tempat untuk belajar mengajar madrasah Ar-Rahman.


(40)

Madrasah Ar-Rahman ini bisa disebut juga sebagai lembaga pendidikan non formal. Dikatakan non formal karena merupakan lembaga pendidikan pendukung atau lembaga pendidikan alternatif serta lebih mengedepankan pada isi substansi pendidikan. Madrasah Ar-Rahman ini memilki 2 jenjang pendidikan diantaranya adalah :

1. TPA

Taman pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ), pada jenjang ini memberikan pendidikan berupa jenis keagamaan islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran Al Qur’an, serta memahami dasar-dasar dinul Islam. Batasan Usia Batasan usia anak yang mengikuti pendidikan Al Qur’an pada Taman Pendidikan Al Qur’an adalah anak-anak berusia 4 – 7 tahun.

Tujuan TPA Bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi qur'ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap alquran sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-quran, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.

2. TPAL

Taman Pendidikan Al-qur'an lanjutan (TPAL/TPQL), jenjang ini merupakan lanjutan untuk TPA, TPAL bertujuan untuk memantapkan apa yang telah dicapai dari jenjang TPA dalam menyiapkan generasi qur'ani.

3.1.2 Visi dan Misi

Ada pun visi dan misi dari Madrasah Ar-Rahman Buah Batu Bandung adalah sebagai berikut.


(41)

Visi :

Terbentuknya insan insan yang beriman dan beramal dengan terciptanya sosok anak didik yang berkepribadian dan berakhlak karimah dan berprestasi yang baik.

Misi :

Menanamkan fondasi keimanan dan kecerdasan serta dasar-dasar keilmuan yang integral guna membentuk pribadi yang tangguh, unggul dan berahlak mulia.

Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran kaidah islam yang terintegrasi. Menyelenggarakan model pendidikan interaktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna.

3.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Madrasah Ar-Rahman (sumber : madrasah ar-rahman)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas adalah suatu rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi. Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing masing bagian mengerti akan

Kepala Madrasah

Bendahara Guru

Siswa


(42)

kedudukannya di dalam organisasi. Deskripsi tugas di Madrasah Ar-Rahman Buah batu Bandung antara lain sebagai berikut:

1. Kepala Madrasah

Bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan pada setiap bagian yang ada di madrasah baik internal maupun ekstenal. Menetapkan program madrasah baik jangka panjang maupun jangka pendek,memastikan setiap petugas mendapatkan tugas sesuai dengan keahliannya, memastikan setiap kegiatan pada setiap bagian berjalan sesuai dengan yang telah diprogramkan,mengendalikan kegiatan pada setiap bagian yang ada dimadrasah,melakukan penilaian terhadap kinerja masing-masing bagian yang ada di madrasah.

2. Sekertaris

Bertangung jawab terhadap arsip data madrasah, serta pembuatan laporan dan kegiatan madrasah.

3. Bendahara

Bertanggung jawab untuk mengelola keuangan, mengatur pemasukan dan pengeluaran terhadap madrasah, serta membuat laporan keuangan madrasah.

4. Guru

Bertanggung jawab untuk membuat perangkat pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ujian akhir, melaksanakan analisis hasil ulangan harian, menyusun dan melaksanakan program perbaikan, mengisi daftar nilai siswa, membuat alat pelajaran/alat peraga, menumbuh kembangkan dan permasyarakatan kurikulum, melaksanakan tugas tertentu dimadrasah, mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi


(43)

tanggungjawabnya, membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar, mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran, mengatur keberhasilan ruang kelas dan praktikum.

5. Siswa

Belajar dengan baik,mengerjakan tugas madrasah yang sudah diberikan, disiplin dalam menjalani tata tertib madrasah,artinya setiap siswa atau murid wajib dan mutlak melaksanakan tanggung jawab tersebut tanpa terkecuali.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (1999:1) menyatakan bahwa, metode penelitian merupakan “Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuandan kegunaan tertentu”.

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Juliansyah (2011:108) Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini komponen desain dapat mencakup semua struktur penelitian diawali saat menemukan ide, menentukan tujuan, kemudian merencakan penelitian (permasalahan, merumuskaa, menetukan tujuan penelitian, sumber informasi dan melakukan kajian dari berbagai pustaka, menentukan metode yang digunakan, analisis data dan menguji hipotesis untuk mendapatakan hasil penelitian).

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer dimana data primer yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuisioner,


(44)

dan data sekunder dimana dokumen-dokumen yang didapat dari Mesjid Ar-rahman Buah batu Bandung yang berhubungan dengan penelitian.

3.2.2.1 Data Primer

Menurut Jonathan Sarwono (2006:16) “Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama, biasanya kita sebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara”.

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk penelitian sebagai berikut :

1. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap masalah-masalah yang ada. Observasi yang dilakukan oleh peneliti melakukan pengamatan langsung di Madrasah Ar-Rahman Bandung.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner yang dilakukan oleh peneliti langsung kepada murid atau siswa di Madrasah Ar-Rahman.

3.2.2.2 Data Sekunder

Menurut Jonathan Sarwono (2006:17) “Penelitian sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti”. Dengan demikian peneliti menggunakan data sekunder berupa dokumen-dokumen yang diperoleh dari tempat penelitian pada Mesjid Ar-rahman Buah batu Bandung dan berbagai buku.


(45)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penelitian ini adalah metode berorientasi objek dengan metode pengembangan sistem menggunakan model Prototype, hal ini diambil sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan sesuai dengan kemampuan dari peneliti.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah menggunakan metode pendeketan berorientasi objek. Menurut Bambang Hariyanto (2004:80), pendekatan berorientasi objek adalah cara memandang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data dan perilaku entitas. Pada pendekatan ini, organisasi perangkat lunak adalah sebagai kumpulan objek diskrit yang saling bekerja sama, berkomunikasi dan berinteraksi menuju sasaran tertentu.

Sejak tahun 1990, rekayasa perangkat lunak berorientasi objek telah menjadi pilihan utama pengembangan perangkat lunak. Teknologi objek menggantikan pendekatan pengembangan perangkat lunak klasik sebelumnya. Dengan menggunakan pendeketan berorientasi objek dapat menuntun penggunaan ulang (reuse) komponen-komponen program sebelumnya. Penggunaan kembali menuntun pengembangan perangkat lunak lebih cepat dan berkualitas lebih tinggi. Berorientasi objek mempermudah pemeliharaan karena strukturnya secara inheren sudah decouple di dalam level mikro. Dan sistem berorientasi objek lebih mudah diadaptasi dan diskala menjadi sistem lebih besar karena sistem-sistem lebih besar dibuat dengan subsistem-subsistem yang dapat diguna ulang.


(46)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah model Prototyping salah satu metode siklus hidup system yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah.

Proses pada model prototyping yang digambarkan pada gambar 3.2 bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan

Developer dan klien bertemu dan menetukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan.

2. Perancangan

Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi pembuatan prototype.

3. Evaluasi

Klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software. Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Prototype-prototype yang dibuat untuk memuaskan kebutuhan klien dan untuk memahami kebutuhan klien lebih baik. Prototype yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali unntuk membangun software lebih cepat, namun tidak semua prototype bisa dimanfaatkan.


(47)

Sekalipun prototype memudahkan komunikasi antar developer dan klien, membuat klien mendapat gambaran awal dari prototype membantu mendapatkan kebutuhan detail lebih baik namun demikian prototype juga menimbulkan masalah:

1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efesiensi, kualitas, kemudahan dipelihara/ dikembangkan, dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas seharusnya.

2. Developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang tidak sesuai, bahasa pemograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih sederhana.

Agar model bisa dujalankan dengan baik perlu disepakati bersama oleh klien dan developer bahwa prototype yang dibangun merupakan alat untuk mendefinisikan kebutuhan software.

Gambar 3.2 Evolutionary Prototyping Model (sumber : http://rpl07.wordpress.com/)


(48)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dengan menggunakan metode pendekatan berorientasi objek maka peneliti akan menggambarkan dengan menggunakan pemodelan Unified Modeling Language (UML). Berikut jenis-jenis diagram yang digunakan untuk menggambarkan pemodelan UML tersebut :

1. Use Case Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan Use-Case dan Actor-Actor (jenis khusus dari kelas). Diagram ini penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

2. Activity Diagram

Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran suatu aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dala suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

3. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan kelas-kelas, antamuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi. Diagram ini umum ditemui pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meski sifatnya statis, sering pula memuat kelas-kelas aktif.

4. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan allure kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengan use-case dimana didalamnya terdapat actor. Diagram ini sangat memperhatikan waktu/ terurut berdasarkan kejadian (sequence).


(49)

Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software ini bertujuan untuk memastikan apakah semua fungsi sistem yang dibuat bekerja dengan baik, dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem. Pengujian software sangat penting untuk dilakukan agar menjamin kualitas software sebelum software bisa diimplementasikan. Pendekatan yang dilakukan dalam pengujian software ini yaitu menggunakan pendekatan black-box testing yang berarti pendekatan ini melakukan pengujian terhadap fungsi operasional software.

Pengujian black-box testing ini fokus kepada persyaratan fungsional dan berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan antar muka.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akases basisdata eksternal. 4. Kesalahan kinerja.


(50)

38 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem adalah prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan murid sebagai dasar bahwa pembuatan aplikasi android mengenai tajwid di bidang pendidikan tersebut benar-benar dibutuhkan oleh murid di Madrasah Ar-rahman Buahbatu. Survei adalah cara untuk mengetahui apakah aplikasi android tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak. Survei tersebut menggunakan cara dengan kuisioner dan menggunakan metode skala likert. Metode ini adalah metode yag paling banyak digunakan dalam survey yang bertujuan agar menentukan persetujuan atau respon dari responden terhadap apa yang kita buat. Kuisioner tersebut terdapat 6 soal dan dibagi dalam 2 tipe, 3 pertanyaan negative tentang media buku dan 3 pertanyaan positive terhadap media elektronik dengan format soal sebagai berikut :

No Pertanyaan Jawaban

SS S TS STS 1 Saya tidak suka mempelajari ilmu tajwid dengan

menggunakan buku

2 Saya bosan mempelajari materi tajwid dengan menggunakan buku

3 Saya sering lupa tentang hukum-hukum tajwid karena menggunakan media buku

4 Saya lebih suka mempelajari ilmu tajwid menggunakan media elektronik

5 Saya lebih tertarik belajar ilmu tajwid menggunakan media elektronik

6 Saya lebih mudah menghafal hukum-hukum ilmu tajwid menggunakan media elektronik


(51)

Madrasah Ar-rahman yang berjumlah 24 orang adalah 42% menjawab “Setuju” bahwa belajar menggunakan media buku lebih malas, lebih bosan, lebih sulit untuk memahami, dan lebih sering lupa. Tepatnya 58% menjawab “Setuju” bahwa murid lebih suka, lebih tertarik, lebih mudah paham, lebih mudah menghafal dan lebih praktis jika belajar menggunakan media elektronik. Dari hasil survey tersebut dapat menjadi dasar atas perancangan aplikasi ilmu tajwid berbasis android.

4.1.1 Evaluasi Analsis Kebutuhan Sistem

Setelah menganalisis kebutuhan system peneliti mengevaluasi bahwa terdapat beberapa permasalahan yang terdapat di Madrasah Ar-rahman Buahbatu, yaitu dalam table berikut :

Table 4.1 Evaluasi Analisis Kebutuhan Sistem No Permasalahan Aktor Pemecahan

1. Murid di Madrasah mudah sekali lupa dengan materi Ilmu Tajwid khususnya pada Hukum Mad

User Membuat aplikasi berbasis android mobile untuk pembelajaran ilmu tajwid yang lebih atraktif sehingga mudah di ingat

2. Sulitnya murid untuk memahami materi tentang Ilmu Tajwid

User Membuat aplikasi berbasis android mobile untuk pembelajaran ilmu tajwid yang mudah dimengerti dan dipahami oleh murid

3. Belum dimaksimalkannya penggunaan aplikasi mobile android sebagai

User Membuat aplikasi pembelajaran ilmu tajwid berbasis android


(52)

khususnya Ilmu Tajwid

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan system adalah merancang atau mendesain suatu system yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi system.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan system ini adalah untuk merancang system yang diusulkan setelah melewati proses analisis kebutuhan system terhadap permaslahan yang terdapat pada Madrasah Ar-rahman Buahbatu, sehinnga system yang diusulkan dapat mengatasi masalah yang ada.

Tujuan perancangan system yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Mempermudah murid untuk memahami tentang materi ilmu tajwid.

2. Mempermudah murid untuk menghafal tentang materi ilmu tajwid beserta hukum-hukumnya.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Dari hasil analisis kebutuhan system penulis menemukan beberapa permasalahan seperti yang dijelaskan diatas. Maka penulis mencoba mengusulkan suatu rancangan system berupa aplikasi berbasi android dengan harapan system yang penulis usulkan dapat membantu Madrasah Ar-rahman, terutama dalam pelajaran ilmu tajwid.

Dalam perancangan system ini penulis akan membangun suatu aplikasi berbasis android mobile yang didalamnya berisi Materi Ilmu Tajwid, Makhorijul


(53)

berharap mampu menangani permasalahan yang ada sebelumnya pada Madrasah Ar-rahman Buahbatu, Bandung.

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Prosedur kerja aplikasi tajwid yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. User membuka aplikasi pembelajaran Ilmu Tajwid pada smartphone android. 2. User membuka menu main menu, dan memilih salah satu list menu yang telah

disediakan yaitu mahroj, materi tajwid dan kuis.

3. User memasuki menu mahroj pada aplikasi tajwid yang terdiri dari beberapa list menu yaitu , jenis mahroj dan harakat .

4. User membuka menu jenis mahroj pada aplikasi Tajwid untuk mendapatkan contoh huruf hijaiyah, mahroj dan harakat..

5. User membuka menu materi tajwid pada aplikasi tajwid untuk mendapatkan materi hukum-hukum tajwid yang terdiri dari beberapa list yaitu mad, ghunnah, qalqalah, lam ta'rif, mad far'ii, lafadz allah, hukum ra',idghaam dan waqof.

6. User membuka salah satu list menu materi tajwid pada aplikasi tajwid untuk mendapatkan isi materi, hukum bacaan dan contoh.

7. User membuka menu kuis pada aplikasi tajwid untuk mendapatkan list soal yang telah disediakan yaitu soal 1, soal 2, soal 3.

8. User membuka salah satu list soal untuk mendapatkan soal yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda untuk dikerjakan user.

9. User mengerjakan soal untuk mendapatkan score dari hasil soal yang telah dikerjakan.


(54)

score beserta user lainnya. 4.2.3.1 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk proses system informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu actor dengan suatu system informasi yang akan dirancang atau dibuat untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah system informasi.

Gambar 4.2 Use Case Diagram yang diusulkan

Pada gambar 4.2 mendeskripsikan bahwa user (aktor) dapat memilih menu materi mahroj atau materi tajwid yang akan menampilkan materi yang dipilihnya yang nantinya akan menampilkan cara membaca hukum bacaan beserta contoh, dan juga dapat memilih menu pilih soal dimana user dapat mengerjakannya dan mendapatkan hasil setelah mengerjakan soal.

1. Identifikasi Aktor

Aktor yang berperan dalam menjalankan aplikasi dapat dilihat dalam table berikut :


(55)

No Aktor Deskripsi

A-01 User Adalah aktor yang menggunakan Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid

2. Deskripsi Use Case

Deskripsi use case adalah menggambarkan proses-proses yang terdapat pada Use Case yang telah dibuat pada system yang dirancang dan dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 4.3 Deskripsi Use Case Diagram belajar mahroj Identifikasi

No Use Case UC-01

Nama Use Case Belajar mahroj

Aktor User

Fungsi Masuk Ke Halaman Materi Mahroj Skenario Utama

Aksi Aktor Reaksi System

1. Memilih menu materi mahroj

2. Menampilkan list materi mahroj 3. Memilih salah satu list materi

mahroj

4. Menampilkan isi dari list materi mahroj yang dipilih

5. Memilih materi mahroj


(56)

Identifikasi

No Use Case UC-02

Nama Use Case Belajar tajwid

Aktor User

Fungsi Masuk Ke Halaman Materi Tajwid Skenario Utama

Aksi Aktor Reaksi System

1. Memilih menu materi tajwid

2. Menampilkan list materi tajwid 3. Memilih salah satu list materi

tajwid

4. Menampilkan isi dari list materi tajwid yang dipilih

5. Memilih materi tajwid

6. Menampilkan isi materi yang dipilih

Tabel 4.5 Deskripsi Use Care Diagram mengerjakan soal Identifikasi

No Use Case UC-03

Nama Use Case Mengerjakan soal

Aktor User

Fungsi Masuk Ke Halaman Pilih soal Skenario Utama


(57)

2. Menampilkan list pilihan soal 3. Memilih salah satu list pilihan soal

4. Menampilkan isi dari list pilihan soal yang dipilih

5.Mengerjakan soal

6. Menampilkan nilai dari soal yang dikerjakan

4.2.3.2 Activity Diagram

Activity Diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case, biasanya memodelkan aspek dinamis dari sistem tersebut. Diagram Activity dapat memperlihatkan aliran kendali dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. Teknik untuk menggambarkannya dengan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja.

1. Activity Diagram belajar mahroj


(58)

Gambar 4.4 Activity Diagram belajar tajwid 3. Activity Diagram mengerjakan soal


(59)

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi. Diagram ini umu ditemui pada pemodelan system berorientasi objek. Meski sifatnya statis, sering pula memuat kelas-kelas aktif.

Gambar 4.6 Class Diagram Aplikasi Pembelajaran Tajwid 4.2.3.4 Sequence Diagram

Diagram sequence adalah diagram interaksi yang menekan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu. Berikut adalah diagram sequence dari aplikasi ilmu tajwid berbasis android yang dirancang.


(60)

Gambar 4.7 Sequence Diagram belajar mahroj 2. Sequence Diagram belajar tajwid


(61)

Gambar 4.9 Sequence Diagram mengerjakan soal 4.2.3.5 Component Diagram

Diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, serta kolaborasi-kolaborasi.


(62)

4.2.3.6 Deployment Diagram

Asusmsi yang digunakan pada perangkat lunak ini memakai sistem yang stand alone, artinya tidak ada satu komponenpun yang akan dibagi pakai (sharing) dengan aplikasi yang lain, oleh karena itu tidak perlu server aplikasi terpisah.

Gambar 4.11 Deployment Diagram Aplikasi Pembelajaran Tajwid 4.2.4 Perancangan Antar Muka

Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan dan membuat sketsa dari beberapa elemen yang terpisah menjadi sebuah satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan merupakan trnsformasi dari analisis ke dalam perancangan yang kemudian akan diimplementasikan.

Perancangan diharapkan dapat digunakan dengan mudah oleh semua orang yang menggunakan perangkat mobile berbasis android. Tidak hanya dapat


(63)

yang tidak ahli atau awampun dapat menggunakannya dengan mudah. 4.2.4.1 Tampilan Splash Screen

Tampilan Splash Screen aplikasi ini menampilkan gambar pada saat aplikasi mulai dibuka.

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Splash Screen 4.2.4.2 Tampilan Main Menu

Pada Main Menu terdiri dari 3 menu utama yang teridiri dari makhroj, materi tajwid, dan kuis. User dapat memilih salah satu menu sesuai dengan keinginannya.


(64)

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Main Menu

4.2.4.3 Tampilan Menu Makhroj

Pada menu Makhroj ini menyediakan terdapata tiga list pilihan yaitu hijaiyah, mahroj dan harakat. User dapat memilih salah satu materi yang ingin dipilihnya.

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Menu Makhroj 4.2.4.4 Tampilan Huruf Hijaiyah


(65)

suaranya. User dapat memilih salah satu huruf hijaiyah untuk mendengarkan contoh suara dari huruf tersebut.

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Huruf Hijaiyah 4.2.4.5 Tampilan Contoh Huruf Hijaiyah

Tampilan contoh hijaiyah, menampikan huruf hijaiyah yang dipilih. User menekan tombol suara untuk mendengarkan suara dari contoh huruf yang dipilih.

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Contoh Huruf Hijaiyah 4.2.4.6 Tampilan Jenis Mahroj


(66)

mahroj beserta pengertiannya.

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Mahroj

4.2.4.7 Tampilan Harakat

Tampilan harakat, menampilkna pengertian harakat, jenis harakat, cara membacanya, serta dilengkapi contoh suara.


(67)

Tampilan contoh harakat, menampilkan contoh gambar harakat yang dipilih disertai dengan contoh suaranya.

Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Contoh Harakat

4.2.4.9 Tampilan Menu Materi Tajwid

Tampilan menu Materi Tajwid dalam aplikasi ini terdiri dari 10 list menu utama yaitu : Mad, Ghunnah, Qalqalah, Lam Ta'rif, Mad Far'ii, Lafadz Allah, Hukum Ra', Idghaam, Waqof.


(68)

Tampilan isi Materi Tajwid ini berupa contoh hukum tajwid disertai gambar, pengertian dan cara membaca dan contoh suara. User dapat mendengarkan contoh suara dari hukm tajwid yang dipilih dengan menekan tombol suara.

Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Isi Materi Tajwid

4.2.4.11 Tampilan Menu Kuis

Tampilan Menu Kuis ini menampilkan beberapa jenis soal berdasarkan list menu soal yang ada, user dapat memilih salah satu jenis soal dengan memilih salah satu soal.


(69)

Tampilan Soal terdapat 10 soal tentang materi tajwid. Pada soal ini soal bertipe multiple choice, user memilih salah satu jawaban pada list jawaban yang tersedia.

Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Soal 4.2.4.13 Tampilan Nilai

Tampilan nilai dalam aplikasi ini berfungsi untuk menampilkan hasil dari pertanyaan dan menampilkan hasil jawaban yang telah dikerjakan oleh user.


(70)

Tampilan high score dalam aplikasi ini berfungsi untuk menampilkan score tertinggi yang di dapat dari beberapa user yang telah mengerjakan soal.


(71)

58 5.1 Implementasi

Tujuan implementasi adalah untuk menjelaskan tentang manual modul kepada semua user yang akan menggunakan sistem. Sehingga pengguna dapat merespon apa yang ditampilkan di sistem dan memberikan masukan kepada pembuat sistem untuk dilakukan perbaikan agar sistem menjadi lebih baik. Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, ada beberapa hal yang dibutuhkan. Perangkat keras dan peangkat lunak merupakan dua hal yang selalu dibutuhkan dalam mengimplementasikan rancangan yang telah ada.

5.1.1 Implementasi Perangkat Lunak

Peranbgkat lunak yang digunakan pada sistem komputer untuk membangun Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid pada Madrasah Ar-Rahman Buah batu Bandung ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Operasi windows 7 2. SQLite sebagai data base

3 Eclipse Juno untuk penulisan kode program Android. 4. Star UML sebagai UML Modeler

5. SQLite Browser sebagai database browser 6. Adobe Photosop 7.0 sebagai pembuatan gambar


(72)

5.1.2 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi yang dibuat adalah perangkat keras komputer PC kompatible dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Processor : 1.66 GHz minimum 2. Memory / RAM : 1Gb minimum 3. Harddisk : 160 GB minimum 4. VGA : 256 Mb minimum 5. Smartphone Android 5.1.3 Implementasi Basis Data

Implementasi basis data diambil berdasaran kebutuhan data untuk aplikasi, secara fisik, implementasi basis data diimplementasikan menggunakan perangkat lunak SQLite browser, Tabel-tabel berikut menggambarkan struktur tabel yang diimplementasikan pada basis data.

1. Tabel Score

Create table "Score" ("_id" INTEGER PRIMARY KEY AUTOINCREMENT NOT NULL ,"Nama" TEXT,"Nilai"TEXT)

5.1.4 Implementasi Class

Implementasi class pada aplikasi tajwid ini merupakan implementasi dari perancangan class diagram yang terbentuk dari use case diagram kedalam bentuk file-file dengan eksistensi .java yang digunakan dalam pembuatan dan jalannya proses dalam sistem. Berikut ini beberapa implementasi class yang telah terdefinisi, sedangkan untuk source codenya dilampirkan.


(73)

Tabel 5.1 Implentasi Class

NO Nama Kelas Nama File Fisik

1 Splash Screen TajwidActivity.Java

2 MainMenu Dua.Java

3 Menu Mahroj menu1.java

4 Materi Tajwid menu2.java

5 Kuis PilihKuis.java

6 Hijaiyah Hijaiyah.java

7 Mahroj Makhroj.java

8 Harakat Harakat.Java

9 Mad Mad.java

10 Ghunnah Ghunnah2.java

11 Qalqalah Qalqalah.java

12 Lam Ta'rif AlifLam.java

13 Mad Far'ii MadFar.java

14 Lafadz Allah LafadzAllah.java

15 Hukum Ra' HukumRa.java

16 Idgham Idghamm.java

17 Waqof Waqof.java

17 Pilih Soal PilihSoal.java

18 Nilai Nilai.Java


(74)

5.1.5 Antar muka Aplikasi Pembelajaran Tajwid

Antar muka pada aplikasi tajwid ini terdiri dari beberapa halaman utama yaitu yaitu halaman pembuka (Splash Screen), halaman pilih main menu , halaman hijaiyah, halaman materi tajwid, halaman kuis, halaman nilai, dan halaman high score.

1. Tampilan Splash Screen

Tampilan pertama saat menjalankan aplikasi.

Gambar 5.1 tampilan splash screen 2. Tampilan Main Menu

Pada halaman ini terdiri dari 4 list menu yaitu mahroj, maetri tajwid, kuis dan keluar .


(75)

3. Tampilan Menu mahroj

Pada halaman ini terdapat 3 list utama yaitu hihaiyah, mahroj, dan harakat.

Gambar 5.3 tampilan Mahroj

4. Tampilan Hijaiyah

Pada halaman ini terdapat 30 huruf hijaiyah yang sekaligus berfungsi sebagai tombol untuk membuka contohnya.


(76)

5.Tampilan Contoh Huruf Hijaiyah

Pada halaman ini menampilkan contoh huruf hijaiyah dan tombola suara untuk mengeluarkan contoh suara dari huruf hijaiyah yang dipilih.

Gambar 5.5 tampilan contoh huruf hijaiyah 6. Tampilan Jenis Mahroj

Pada tampilan ini terdapat contoh gambar mahroj, tempat keluarnya mahroj berikut pengertiannya.


(77)

7. Tampilan Harakat

Padahalaman ini terdapat penjelasan tentang harakat dan tombol contoh untuk menampilkan contoh dari harakat yang dipiih

Gambar 5.7 tampilan harakat 8. Tampilan contoh harakat

Pada tampilan ini terdapat contoh gambar harakat dan tombol suara untuk mengeluarkan suara dari contoh harakat yang dipilih.


(78)

9. Halaman Menu Materi Tajwid

Pada Tampilan ini terdapat beberapa list menu materi tajwid yaitu mad, ghunnah, qalqalah, alif lam, mad far'ii, lafadz allah, hukum ra', dan idgam.

Gambar 5.9 tampilan menu materi tajwid 10. Tampilan Materi Tajwid

Pada tampilan ini materi tajwid ini berisi tentang penjelasan, tanda baca, hukum bacaan beserta contoh gambarnya.


(79)

11. Tampilan Contoh Materi Tajwid

Pada tampilan ini terdapat contoh gambar hukum tajwid yang dipilih dan tombol suara untuk mangeluarkan contoh suara berdasarkan hukum tajwid yang dipilih.

Gambar 5.11 tampilan contoh materi tajwid 12. Tampilan Menu Kuis

Pada tampilan ini terdapat 3 list menu soal yang terdiri dari soal 1, soal 2, soal 3.


(80)

13. Tampilan soal

Pada tampilan ini terdapat 10 soal yang bersifat multi choice tentang materi tajwid dan mahroj.

Gambar 5.13 tampilan soal 14. Tamplan Nilai

Pada tampilan ini terdapat hasil score atau nilai yang didapat setelah mengerjakan soal, serta menampilkan jawab salah dan benar dan terdapat textfield unuk mengisi nama user untuk ditampilkan berdasarkan highscore.


(81)

15. Tampilan High Score

Pada tampilan ini terdapat tabel score yang berisi nama dan score yang diurutkan berdasarkan nilai tertinggi.

Gambar 5.15 tampilan high score 5.2 Pengujian

Pengujian dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengujian white box dan black box. Pengujian White box dilakukan dengan cara menguji attribute dan method yang ada pada kelas-kelas yang dibangun dan pengujian black box berusaha menemukan kesalahan seperti fungsi-fungsi yang hilang atau salah, kesalahan antarmuka, kesalahan struktur data, kesalahan kinerja dan kesalahan inisialisasi atau terminasi. Pengujian aplikasi ini menggunakan pengujian black box.

5.2.1 Rencana Pengujian

Rencana pengujian adalah mengujian fungsi-fungsi yang ada didalam sistem, apakah fungsional dari aplikasi tersebut berfungsi sesuai yang diharapkan atau tidak. Berikut ini adalah tabel rencana pengujian dari sistem yang dibangun :


(82)

Tabel 5.2 Rencana Pengujian

Item Uji Detail Pengujian Jenis UJi Splash Screen Menampilkan Gambar

Splash dan Opening Sound

Black Box

Main menu Menampilkan main menu yang terdiri dari beberapa list yaitu : mahroj, materi tajwid, kuis dan keluar.

Black box

Menu Mahroj Menampilkan menu mahroj yang terdiri dari

beberapa list yaitu : Hijaiyah, Mahroj, dan

Harakat

Black Box

Hijaiyah Menampilkan 30 huruf hijaiyah berupa gambar

Black Box

Contoh hijaiyah Menampilkan huruf hijaiyah yang dipilih beserta contoh suaranya

Black Box

Jenis Mahroj Menampilakan Materi Mahroj berupa jenis mahroj, tempat keluarnya

mahroj, disertai gambar dan suara.


(83)

Harakat Manampilkan materi harakat disertai jenis harakat, cara membaca,

disertai gambar dan contohnya.

Black Box

Contoh Hrakat Menampilkan jenis harakat yang dipilih berupa gambar dan

contoh suara.

Black Box

Menu Materi Tajwid Menampilkan beberapa list hukum tajwid diantaranya : Mad, Ghunnah, Qalqalah, Lam Ta'rif, Mad Far'ii, Lafadz

Allah, Hukum Ra', Idghaam , dan Waqof

Black Box

Isi Materi Tajwid Menampilkan materi yang dipilih yang yang berisi hukum membaca, cara membaca

yang dilengkapi gambar

Black box

Contoh Materi Tajwid Menampilkan contoh yang berisi contoh kalimat dalam bentuk


(84)

gambar dan tombol suara untuk menampilkan

suara.

Menu Kuis Menampilkan list menu soal diantaranya: soal

1,soal 2, soal3

Black Box

Latihan soal Menampilkan yang terdiri dari 10 soal dengan jawaban tiap soal a,b, c

Black Box

Nilai Menampilkan score yang didapat dari hasil mengerjakan soal, dan

mengisi nama untuk menyimpan ke data base

Blax Box

High Score Menampilkan Nama User yang telah mengerjakan

soal dan score yang didapat, yang diurutkan menurut nilai yang paling

besar

Black Box

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian

Berdasarkan rencana pengujian yang telah disususn, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut :


(85)

Tabel 5.3 Pengujian Splash Screen Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan User Membuka Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid

Yang diharapkan Dapat menampilkan splash screen dan suara

Pengamatan Proses dapat menampilkan gambar splash screen beserta opening sound

Hasil Pengujian Berhasil

2. Pengujian Main Menu

Tabel 5.4 Pengujian Main Menu Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan User memilih salah satu list menu dari Main Menu

Yang diharapkan Dapat menampilkan salah satu menu yang dipilih

Pengamatan Proses dapat menampilkan list menu yaitu Mahroj, Materi Tajwid, dan Kuis


(1)

Pengamatan Proses dapat menampilkan contoh gambar beserta suara Hasil Pengujian Berhasil

8. Pengujian Menu Materi Tajwid

Tabel 5.11 Pengujian Menu Materi Tajwid

Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan User memilih salah satu Materi Tajwid

Yang diharapkan Dapat menampilkan isi materi tajwid yang berupa materi dan contoh

Pengamatan Proses dapat menampilkan list menu yang ada pada menu materi tajwid

Hasil Pengujian Berhasil

9. Pengujian Isi Materi Tajwid

Tabel 5.12 Pengujian Isi Materi Tajwid

Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan User memilih salah satu list menu materi tajwid


(2)

Yang diharapkan Dapat menampilkan isi dari list menu yang dipilih yang berupa materi dan contoh

Pengamatan Proses dapat menampilkan isi materi dan contoh yang dipilih Hasil Pengujian Berhasil

10. Pengujian Contoh Materi Tajwid

Tabel 5.13 Pengujian Isi Materi Tajwid

Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan User memilih contoh materi yang dipilih

Yang diharapkan Dapat menampilkan salah satu contoh dari materi yang dipilih Pengamatan Proses dapat menampilkan

contoh gambar beserta suara Hasil Pengujian Berhasil

11. Pengujian Menu Kuis

Tabel 5.14 Pengujian Menu Kuis

Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan User memilih menu Kuis Yang diharapkan Dapat menampilkan menu yang


(3)

dipilih dan menampilkan list latihan soal

Pengamatan Proses dapat menampilkan list menu yang ada pada menu kuis Hasil Pengujian Berhasil

12. Pengujian Latihan Soal

Tabel 5.15 Pengujian Latihan soal

Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan Pengguna memilih list menu dan mengerjakan latihan soal Yang diharapkan Dapat menampilkan soal yang

dipilih yang terdiri dari 10 soal dan jawaban tiap soal terdapat 3 pilihan yaitu a,b,c

Pengamatan Proses dapat menampilkan soal yang dipilih dari Latihan Soal Hasil Pengujian Berhasil

13. Pengujian Nilai

Tabel 5.16 Pengujian Nilai

Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan User menjawab soal pada latihan soal


(4)

Yang diharapkan Dapat menampilkan score dari latihan soal yang dikerjakan, dan menampilkan jawaban user serta menampilkan jawaban yang benar. Menampilkan text field yang nantinya akan diisi nama user

Pengamatan Proses dapat menampilkan score dari latihan yang dikerjakan dan menampilkan jawaban

Hasil Pengujian Berhasil

14. Pengujian High Score

Tabel 5.17 Pengujian High Score

Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan User mendapatkan score dari latihan soal dan mengisi nama user

Yang diharapkan Dapat menampilkan nama user dan user lain beserta sore yang di dapat, dengan tampilan berurut dari score tertinggi ke nilai terendah


(5)

Pengamatan Proses dapat menampilkan nama user dan score yang didapat

Hasil Pengujian Berhasil

5.2.3 Kesimpulan dan Hasil Uji Black Box

Berdasarkan pengujian Black Box yang dilakukan, memberikan kesimpulan

bahwa secara fungsional semua proses pada

APLIKASI PEMBELAJARAN ILMU

TAJWID BERBASIS ANDROID STUDI KASUS DI MADRASAH AR-RAHMAN

BANDUNG dapat berfungsi dengan baik, aplikasi ini memberikan output sesuai dengan

inputan yang telah dipilih.


(6)

81

Berdasarkan aplikasi yang telah dibuat oleh peneliti maka dapat disimpulkan, yaitu :

1. Dengan pembagian hukum tajwid berdasarkan cara membacanya maka memudahkan

murid untuk mengingat tentang hukum hukum tajwid.

2. Dengan pembagian hukum tajwid berdasarkan cara membacanya yag dilengkapi contoh

gambar serta contoh suara maka murid diharapkan lebih cepat memahami dan dengan

mudah dapat mengingat materi dan hukum tajwid.

3. Dengan adanya aplikasi pembelajaran ilmu tajwid ini yang dilengkapi dengan contoh

gambar, contoh suara, serta kuis untuk menguji kemampuan. Pengguna diharapkan bisa

memaksimalkan aplikasi mobile ini sebagai media pembelajaran ilmu tajwid yang mudah

digunakan dan mudah dipahami.

6.2 Saran

Aplikasi pembelajaran ilmu tajwid berbasis android yang telah dibangun saat ini

masih kurang sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu aplikasi ini

perlu dikembangkan dan disempurnakan lebih lanjut lagi. Adapun saran agar aplikasi ini

lebih menarik sebagai berikut :

1. Untuk perkembangan selanjutnya diharapkan aplikasi pembelajaran ilmu tajwid ini

bersifat

client server

, sehingga dapat ditamabahkan beberapa fitur seperti

update

materi

dan soal.

2. Untuk perkembangan selanjutnya sangat diharapkan aplikasi pembelajaran ilmu tajwid

ini khususnya pada pengisian soal menggunakan waktu pada saat pengerjaan soal.