Perubahan standar akuntansi Lanjutan
Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia Catatan Atas Laporan Keuangan
Tahun Berakhir 31 Desember 2015 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus
Deutsche Bank AG - Indonesian Branches Notes To The Financial Statements
Year Ended 31 December 2015 In millions of Rupiah, unless otherwise specified
54 Deutsche Bank Indonesia Annual Report 2015
2. Dasar Penyusunan Lanjutan
2. Basis Of Preparation Continued
f. Perubahan standar akuntansi Lanjutan f.
Changes in accounting standards Continued Bank telah menganalisis penerapan standar
akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini.
The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other
than specified below do not have any significant impact to the financial statements.
i. Penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain
i. Presentation of items of other comprehensive income
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 Revisi 2013, “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank
telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan
direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak
akan direklasifikasikan ke laba rugi. In connection with the adoption of PSAK
No. 1 2013 Revision, “Presentation of
Financial Statements ”, the Bank has modified
the presentation of items of other comprehensive income in its statements of
profit or loss and other comprehensive income, to present items that will be
reclassified to profit or loss in the future separately from those that will not be
reclassified to profit or loss.
ii. Imbalan kerja ii. Employee Benefits
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2013, “Imbalan Kerja”,
yang membawa perubahan dalam pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan kerja
manfaat pasti. Penerapan standar ini dilakukan secara retrospektif. Namun, oleh karena dampak
penerapan standar ini tidak signifikan, maka informasi komparatif yang disajikan dalam
laporan keuangan ini tidak disajikan kembali. Bank membukukan dampak penerapan standar
ini pada laporan keuangan tahun berjalan. On 1 January 2015, the Bank adopted PSAK
No. 24 2013 Revision, “Employee Benefits”, which introduces changes in the
measurement, presentation and disclosure of defined benefit plan. Adoption of this
standard is applied retrospectively. However, as the effect of application of this standard is
not significant, the comparative information presented in these financial statements are
not restated. The Bank recorded the effect from application of this standard to the
current year financial statements.
Standar ini mewajibkan bahwa ketika imbalan pasca-kerja berubah maka porsi kenaikan atau
penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa
lalu diakui segera dalam laba rugi. This accounting standard requires that when
the benefits of plan are changed, the portion of increases or decreases on benefits which
relates to the past service of employees is recognized immediately in profit or loss.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca- kerja contohnya keuntungankerugian aktuarial
diakui segera sebagai penghasilan komprehensif lain.
Remeasurements of the post-employment benefits obligation for example actuarial
gainslosses, are recognized immediately as other comprehensive income.
iii. Pengukuran nilai wajar iii. Fair value measurement
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang
mengkonsolidasikan panduan mengenai bagaimana nilai wajar diukur, yang sebelumnya
tersebar di beberapa PSAK, menjadi satu standar komprehensif. PSAK No. 68
mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka pengukuran nilai wajar, dan
mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK ini
memperkenalkan penggunaan harga keluar exit price dalam pengukuran nilai wajar dan
persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif.
Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank.
Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di dalam
laporan keuangan. On 1 January 2015, the Bank adopted PSAK
No. 68, “Fair Value Measurement”, which
consolidates the guidance on how to measure fair value, which was spread across
various PSAKs, into one comprehensive standard. PSAK No. 68 defines fair value sets
out a framework for measuring fair value, and requires disclosures about fair value
measurements. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well
as extensive disclosure requirements. PSAK No. 68 is applied prospectively. The change
had no significant impact on the measurements of the
Bank’s assets and liabilities. The Bank has included the new
disclosures required under PSAK No. 68 in the financial statements.
Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia Catatan Atas Laporan Keuangan
Tahun Berakhir 31 Desember 2015 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus
Deutsche Bank AG - Indonesian Branches Notes To The Financial Statements
Year Ended 31 December 2015 In millions of Rupiah, unless otherwise specified
55 Deutsche Bank Indonesia Annual Report 2015
2. Dasar Penyusunan Lanjutan
2. Basis Of Preparation Continued
g. Standar akuntansi baru g.