Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket C Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra

(1)

KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) LEMBAGA

PENDIDIKAN RAMA PUTRA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Studi Strata I pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh: Novi Fitri Pratiwi

1.05.07.128

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

membantu para siswa SMU dapat melanjutkan pendidikannya, sehingga para siswa yang tidak lulus melalui pendidikan formal dapat mengikuti ujian kesetaraan yang akan membantu mereka untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat Perguruan Tinggi. Permasalahan yang muncul di LPK Rama Putra antara lain adalah pendataan siswa yang masih manual yang mengakibatkan tidak terkendalinya pendataan siswa. Yang mana data siswa ini digunakan untuk berbagai pendataan seperti pendataan untuk mengikuti ujian kesetaraan, pembagian kelas, pembuatan jadwal akademik dan pembayaran biaya bimbel, kemudian tidak adannya sebuah sistem yang dapat membantu menyimpan data, mencari data ataupun mengolah data siswa menjadi daftar hadir bimbel dan pencetakan list siswa lulus ujian kesetaraan.

Dalam perancangan sistem informasi akademik ini, metode yang digunakan untuk pengembangannya menggunakan prototype, dan untuk pendekatan sistem dengan pendekatan terstruktur dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server sebagai basis data.

Dengan adanya sistem informasi akademik dalam ujian kesetaraan paket “C” program studi ilmu pengetahuan sosial ini diharapkan dapat membantu mempermudah dalam pengolahan dan pengelolaan data yang berkaitan dengan keberlangsungan ujian kesetaraan dan memperkecil terjadinya kesalahan dalam pembuatan kwintansi keterangan pembayaran lunas bimbel serta membantu dalam pembuatan form absensi bimbel sehingga tidak terjadi kembali keluhan – keluhan dari siswa karena tidak terdaftarnya nama siswa yang bersangkutan.

Kata Kunci : Lembaga Pendidikan Non Formal, Ujian Kesetaraan Paket C, Perguruan Tinggi


(3)

ABSTRACK

Rama Putra Education Institute which is one of non-formal educational institutions that conduct tests of equality Package C which aims to help high school students can continue their education, students who do not pass through formal education can take the test of equality that will help them to continue their education to the level of Higher Education. The problems that arise in the LPK Rama Putra include are still manual students data collection resulting in uncontrolled student data collection. Student data which is used for a variety of data collection such as data collection for the exam equality, the division of classes, acdemic scheduling and payment of fees “Bimbel”, then do not a system that can help to store data, find data or data processing students into the attendance list and printing “Bimbel” list of students passed the test of equality.

In designing this academic information system, the method used for the development use prototype, and to approach the system with a structured approach using programming language Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server as the database. With a system of academic information in the test of equality package "C" in social studies program is expected to help facilitate the processing and data management related to sustainability and reducing test of equality of error in making payment in full Bimbel kwintansi information and assist in making attendance form Bimbel so there is no back complaints - complaints from students because they registered the name of the student concerned.


(4)

ﻡﻴﺣﺮﻟﺍﻦﻣﺣﺮﻟﺍﷲﺍﻡﺳﺑ

Assalamua’laikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Strata Satu (S-1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI AKADEMIK DALAM UJIAN KESETARAAN PAKET “C” PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SUB BAGIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) LEMBAGA PENDIDIKAN RAMA PUTRA”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis, khususnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Dr.Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(5)

Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Ibu Imelda S.T, MT, selaku Dosen Wali Kelas MI-3, yang telah banyak membantu selama 4 tahun masa perkuliahan.

5. Ibu Novrini Hasti, S.SI., MT, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan saran serta ilmu pengetahuannya bagi penulis.

6. Seluruh Staf Tata Usaha serta Dosen – Dosen di Program Studi Sistem Informasi.

7. Bapak Aceng Saprudin selaku Pimpinan LPK Rama Putra yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian guna penyusunan skripsi di lembaga instansi miliknya.

8. Bapak Yanto selaku pembimbing ketika penelitian yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan informasi dalam penyusunan skripsi ini. 9. Kedua Orang Tua tercinta penulis, papa for respect and especially my mom

thanks for everything this for you and i love you.

10.For my little sister yayuk who always noisy everytime, t’zee, uci, yuqa, ami, dan semua keluarga The Big Family Of Sofira yang telah memberikan banyak Doa dan dukungan moril maupun materil tiada henti kepada penulis.


(6)

anjar, rei ahirnya selesai juga perjuangan kita teman.

13.Untuk PASUKAN MI-03 2007 terima kasih buat support dan kerja keras kalian yang telah membantu ikut susah untuk melewati perjalanan pembuatan skripsi ini. Thanks guys !

14.Untuk teman – teman HIMA MI 07 terima kasih untuk support dan waktu yang dihabiskan untuk bersenang senang bersama.

Penulis menyadari sepenuhnya kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam

proses penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan dan bantuan

dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis.

Akhirnya penulis hanya dapat menyampaikan Do’a semoga segala kebaikan yang telah diberikan dari semua pihak menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Amiin Ya Robbal allamien.

Wassalamu ’alaikum, Wr. Wb

Bandung, Agustus 2011


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan. Peranan TI dalam berbagai aspek kegiatan dapat dipahami karena dengan adanya perkembangan teknologi informasi sebagai sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Saat ini Teknologi informasi menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi. Demikian juga halnya dengan dunia pendidikan yang dalam perkembangannya sekarang membutuhkan penanganan yang serius dalam hal pelayanan kepada pengguna jasa pendidikan.

Untuk mempermudah dalam penanganan pengolahan data dalam bidang pendidikan maka dibutuhkan adannya suatu sistem yang dapat mempermudahnnya menangani hal tersebut yang sering dikatakan sebagai sistem informasi akademik. Sistem Informasi Akademik merupakan sumber daya terhadap segala sesuatu dalam bentuk informasi yang ada kaitannya dengan masalah-masalah akademik.

Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses


(8)

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam proses pembelajaran pun sangat perlu adannya suatu penilaian yang dilakukan untuk mengukur standar penilaian dalam pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam sebuah kurikulum. Salah satu standar penilaian yang dilakukan berdasarkan standar kompetensi nasioanal adalah dengan diadakannya Ujian Nasional bagi peserta didik. Ujian Nasional (UN) diselenggarakan dengan tujuan antara lain untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan peserta didik secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk memetakan tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada tingkat sekolah dan daerah.

Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang mencakup progam Paket A Setara SD/MI, Paket B Setara SMP/MTs dan Paket C Setara SMA/MA dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional peserta didik. Setiap peserta didik yang lulus ujian kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan formal dalam memasuki lapangan pekerjaan.

Didalam (UU) nomor 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa ijazah dari paket C setara dengan ijazah


(9)

pendidikan formal. Dengan kata lain bagi masyarakat yang mempunyai ijazah paket C tersebut dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun untuk melamar pekerjaan, seperti halnya pada ijazah pendidikan sekolah (formal).

Lembaga Pendidikan Rama Putra yang berada di Jalan Kiara Condong No.202 sebagai pusat dan berada di Jalan Padjajaran No.85 Bandung sebagai cabang, merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang menyelenggarakan ujian kesetaraan Paket C khusunya pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial telah memiliki izin dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan IZIN DINAS PENDIDIKAN NOMOR : 421.9 / 113 – Dikluseporabud. Sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal LPK Rama Putra berupaya untuk membantu para siswa siswi SMA dapat melanjutkan pendidikannya, sehingga para siswa siswi yang tidak lulus melalui pendidikan formal dapat mengikuti ujian kesetaraan yang akan membantu mereka untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat Perguruan Tinggi. Dengan berdirinya Lembaga Pendidikan Rama Putra selama ini telah membantu para siswa SMA untuk melanjutkan pendidikannya.

Dengan semakin sulitnya standarisasi kelulusan bagi para peserta Ujian Nasional mengakibatkan banyaknya siswa SMA yang tidak berhasil dalam menjawab Ujian Nasional. Banyaknya para siswa yang tidak lulus Ujian Nasional maka banyak pula siswa yang mengikuti Ujian Kesetaraan. Dari segi pemikiran bisnis hal ini memang menguntungkan bagi perusahaan akan tetapi hal ini pula


(10)

tidak terkendalinya data para siswa yang terdaftar baik data pribadi yang berguna untuk kelancaran ujian kesetaraan ataupun data yang digunakan untuk absensi bimbel para siswa yang dikarenakan terdapatnya duplikasi dalam pembuatan data siswa, dan tidak adannya sebuah sistem yang dapat membantu menyimpan data, mencari data ataupun mengolah data siswa menjadi daftar hadir absensi bimbel para siswa peserta ujian kesetaraan. Selain itu permasalahan pun terjadi pada bidang keuangan yang masih menggunakan buku catatan biasa untuk menuliskan pembayaran yang dilakukan secara tunai oleh peserta ujian kesetaraan. Hal ini tentu saja sangat tidak membantu dalam pelaksanaanya karena selain data keuangan yang dihasilkan tidak akan akurat tetapi juga akan mengakibatkan terjadinya kesalahan perhitungan dalam prosesnya.

Melihat latar belakang dari Lembaga Rama Putra yang mana proses bisnisnya masih mengunakan cara manual pada pendataan para siswa peserta ujian kesetaraan dan pada proses pembayaran yang masih menggunakan cara manual pula maka penulis tertarik untuk melakukan suatu perancangan suatu sistem informasi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Adapun tema yang penulis angkat adalah “SISTEM INFORMASI AKADEMIK DALAM UJIAN KESETARAAN PAKET “C” PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SUB BAGIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) LEMBAGA PENDIDIKAN RAMA PUTRA”


(11)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Tidak adanya sistem informasi yang dapat membantu Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra untuk mengelola dan mengolah data para siswa peserta ujian kesetaraan sehingga masih sering ditemukan terdapatnya redudansi data.

2. Memerlukan waktu yang relatif lama dalam pencarian data peserta ujian kesetaraan yang mana data ini digunakan untuk daftar kehadiran bimbel menghadapi ujian kesetaraan dan data yang digunakan dalam pembuatan laporan kelulusan sementara ujian kesetaraan.

3. Terdapatnya ketidaksesuaian data peserta ujian kesetaraan pada daftar kehadiran bimbel.

4. Masih terdapatnya ketidakakuratan data keuangan pada laporan keuangan yang berdasarkan kwitansi hasil pembayaran para peserta ujian kesetaraan yang telah membayar secara tunai.

1.2.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian dalam latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :


(12)

1. Bagaimana sistem informasi akademik yang dapat membantu untuk mencari, mengelola, mengolah data, dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi akademik dalam Ujian

Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk

mencari, mengelola, mengolah data, dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi akademik dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk mencari, mengelola, mengolah data, dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi akademik dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk mencari, mengelola, mengolah data, dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra.


(13)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membantu Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pendidikan Rama Putra untuk mengelola, mengolah data, dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada proses pembayaran peserta ujian kesetaraan dan membantu meningkatkan sistem kerja. Pada pengolahan, pengelolaan data yang sampai sekarang masih dilakukan secara manual, dan relatif menggunakan waktu yang lama untuk pencarian data yang diperlukan untuk keberlangsungan ujian kesetaraan. Kemudian dengan penelitian ini penulis bermaksud agar pada proses pembayaran tidak terjadinya kesalahan ketika pencetakan laporan pembayaran tunai yang telah dilakukan oleh siswa. Hal ini sangat merugikan bagi siswa yang dengan jelas telah membayar untuk biaya bimbel dan lainya.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Sistem Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pendidikan Rama Putra.

2. Membuat perancangan Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian

Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk


(14)

Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra.

3. Melakukan pengujian pada Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pendidikan Rama Putra.

4. Melakukan implementasi terhadap Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pendidikan Rama Putra untuk melihat tingkat keberhasilan sistem membantu dalam meningkatkan sistem kerja pada perusahaan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini, ada dua kegunaan yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis. Untuk mengetahui tentang kegunaan praktis dan keguanaan akademis adalah sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis a. Bagi Perusahaan

Adapun kegunaan bagi Lembaga Pendidikan Rama Putra yaitu sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan khususnya dalam meningkatkan pengolahan data dan pengelolaan data para peserta ujian kesetraaan.


(15)

1.4.2. Kegunaan Akademis a. Bagi Penulis

Bagi penulis sendiri, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang teori dan prakteknya dilapangan, belajar menganalisa permasalahan yang ada khususnya dalam penelitian yang dilakukan di Lembaga Pendidikan Rama Putra.

b. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu sistem informasi mengenai dampak penerapan sistem informasi disebuah organisasi atau perusahaan terhadap perbaikan proses bisnis akademik.

c. Bagi Peneliti Lain

Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan serta dapat dijadikan pengkajian bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut dalam kajian yang sama sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian lain.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah yang dilakukan dalam pembahasan mengenai Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)


(16)

dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi :

1. Aplikasi ini hanya difokuskan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial di Lembaga

Pendidikan Rama Putra yang berada di jalan Kiara Condong No.202 Bandung.

2. Proses yang terdapat pada aplikasi ini antara lain pembagian kelas, dengan jumlah maksimal 1 kelas sebanyak 40 siswa.

3. Proses penjadwalan akademik dalam aplikasi ini berdasarkan pada jumlah kelas bimbel di Lembaga Pendidikan Rama Putra yang berada di Jalan Kiara Condong No. 202 Bandung.

4. Proses pembayaran yang di aplikasikan pada sistem akademik ini hanya pada pembayaran tunai / cash.

5. Hak akses yang terdapat pada bidang keuangan pada aplikasi ini hanya membuat laporan keuangan per bulan yang berdasarkan kwitansi keterangan lunas pembayaran biaya – biaya yang telah dibayar oleh siswa.

6. Pada aplikasi ini tidak membahas mengenai registrasi ulang siswa lama yang ingin mengikuti kembali ujian kesetaraan.

7. Nilai standar minimal kelulusan ujian kesetaraan pada aplikasi ini adalah 65 pada setiap mata pelajaran.

8. Kepala lembaga dari LPK Rama Putra hanya memvalidasi laporan dan menerima laporan dari bagian akademik dan bagian keuangan.


(17)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan : Lembaga Pendidikan & Keterampilan Rama Putra Alamat : Jl. Kiaracondong No.202 Bandung

Jl. Padjajaran No.85 Bandung Telp / Fax : (022) 7303202, (022) 7331295 Email : ramaputragrup@yahoo.co.id

1.6.2. Waktu Penelitian

Tabel 1.1

Tahapan-Tahapan Penelitian 2011 N

O

Tahap Febuari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengumpulan Data Kebutuhan User

Observasi Wawancara Studi

Pustaka

2. Membangun Prototype Perancanga

n Prototype 3. Evaluasi

Prototype

4. Mengkodekan Sistem Operasional Struktur Program Struktur Menu Kodefikasi Desain Input/Outp ut


(18)

6. Evaluasi Sistem Operasional 7. Implementa

si Sistem Operasional


(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Data

Data adalah bahan yang akan diolah atau diproses yang bisa berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol yang menunjukan suatu situasi dan lain-lain yang berdiri sendiri atau merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

2.1.2. Pengertian Sistem

Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalamai masalah sistem untuk kebutuhannya sehingga definisinya pun menjadi beragam. Kemudian dalam buku „Analisia dan Desain‟ Jogiyanto (2005 : 2). menuliskan bahwa

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dikutip pada buku „Analisia dan Desain‟ Jogiyanto bahwa Jerry FitzGerald, Arda F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., (2005 : 1) pada bukunnya Fundamentals of System Analysis . Mengatakan bahwa

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.


(20)

2.1.2.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen - elemen yang membentuk sebuah sistem :

a. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

c. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.


(21)

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

e. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang


(22)

menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2.2. Karakteristik Sistem a. Memiliki Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem. b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan demikian harus tetap dijaga dan


(23)

dipelihara. Sedangkan yang lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya. e. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. g. Pengolah Sistem (Process)

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

h. Sasaran Sistem

Jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang


(24)

2.1.2.3. Klasifikasi Sistem

a. Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)

b. Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)

c. Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.

d. Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.

e. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)

f. Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)

g. Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. h. Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.

i. Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.


(25)

2.1.3. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) bahwa informasi adalah

“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Kualitas Informasi tergantung pada 3 hal, yaitu informasi harus :

A. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)

B. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

C. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu :

1. Manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.


(26)

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, atau sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Dikutip pada buku „Analisia dan Desain‟ Jogiyanto bahwa Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis (2005 : 11) pada bukunnya Accounting Information Systems. Mengatakan bahwa :

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang memerlukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan”.

2.1.4.1. Komponen Sistem Informasi

Dikutip dari bukunya Analisis & Design Jogiyanto (2005 : 12) John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa

“Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bagunan (building Block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu system keamanan blok tersebut masing- masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.”

Berikut adalah penjelasan dari blok – blok tersebut : 1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(27)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Keluaran merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data dan perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(28)

2.1.4.2. Sistem Informasi Akademik

Sistem informasi akademik adalah sistem yang memberikan layanan – layanan informasi yang berhubungan dengan akademik. Dalam hal ini sistem informasi akademik memberikan pelayanan – pelayanan antara lain berupa penyimpanan data siswa baru, pengolahan data absensi pengolahan pembagian kelas, pengolahan penjadwalan mata pelajaran dan lain – lain.

2.2. Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi

Analisis data masukan adalah suatu analisis yang dilakukan terhadap data-data dari entitas luar yang dimasukkan kedalam sistem. Dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman sistem secara keseluruhan, tentang sistem yang berjalan sekarang sehingga permasalahan dapat dipecahkan dan kebutuhan pemakai sistem dapat diindentifikasi dengan benar. Pada tahapan analisis ini menggunakan beberapa alat bantu untuk dapat menggambarkan sistem secara keseluruhan.

Alat bantu yang digunakan adalah Flow Map, Diagram Konteks yang dilanjutkan dengan Data Flow Diagram (DFD) beserta diagram rincinya.

2.2.1. Flow Map

Flowmap merupakan suatu diagram untuk menggambarkan aliran data / informasi antar bagian-bagian yang terkait dalam sistem. Informasi yang disajikan dengan penggambaran flowmap ini lebih menekankan pada urutan aktivitas disetiap entitas yang berada dalam sistem.

Flow Map dapat menunjukkan hal-hal seperti berikut : a) Apa itu yang mengalir, bergerak, berpindah.


(29)

b) Apa arah alirannya bergerak dan apa sumber serta tujuan tersebut. c) Berapa banyak mengalir.

d) Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaimana ia mengalir.

2.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah model atau gafik yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungansistem. Untuk dapat menggambarkan diagram konteks, terlebih dahulu data dideskripsikan sehingga data apa saja yang akan di butuhkan oleh sistem dan dari mana sumber data, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan aleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan. Dalam diagram Konteks ini yang dibutuhkan adalah :

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem. 2. Data apa saja yang diberikannya kesistem

3. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan 4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

2.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) yaitu alat bantu yang dapat menggambarkan sistem secara lengkap dan jelas, baik sistem yang sudah ada maupun sistem yang masih dalam rancangan. Dalam DFD dijelaskan


(30)

mengenai aliran data, informasi proses, basis data dan sumber tujuan data yang dilakukan oleh sistem.

Ada beberapa model umum aturan ketika membuat dfd :

1. Semua proses harus memiliki minimal satu aliran data masuk dan satu aliran data keluar.

2. Semua proses harus memodifikasi data yang masuk, menghasilkan bentuk-bentuk baru keluar data.

3. Setiap data store harus terlibat dengan setidaknya satu aliran data. 4. Masing-masing entitas eksternal harus terlibat dengan setidaknya

satu aliran data.

5. Sebuah aliran data harus dilampirkan ke sedikitnya satu proses.

2.2.4. Kamus Data

Menurut Fathansyah dalam bukunnya yang berjudul Basis Data (2004 : 88) mengatakan bahwa:

“Kamus data dapat berisi daftar atribut yang diapit kurung kurawal („{„dan‟}‟). Atribut yang berfungsi sebagai key juga dibedakan dengan yang bukan key dengan menggarisbawahi atribut tersebut.”

Kamus Data (KD) atau Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan system data dictionary adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.


(31)

2.2.5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Menurut Fathansyah (2004 : 16) bahwa normalisasi merupakan “Suatu upaya untuk memperoleh sebuah basis data dengan struktur yang baik dan ruang penyimpanan yang efisien dengan menerapkan aturan pada setiap skema relasi”.

Selain itu normalisasi adalah proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat.

Langkah pertama dalam melakukan normalisasi data adalah dengan membentuk unnormalisasi data, dengan cara mencantumkan semua atribut data yang ada pada struktur data pada kamus data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel-tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut menurut Abdul Kadir (2002: 52) dalam bukunnya “Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data” adalah sebagai berikut :

1. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.


(32)

2. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom). 3. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai padasuatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

b. Tabel Relasi

Pengertian Tabel Relasi menurut Fathansyah (2001 : 23) adalah

“Data yang menggambarkan hubungan antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya”.


(33)

Tabel Relasi adalah asosiasi di antara dua tabel atau lebih dengan menggunakan atribut kunci sebagai penghubungnya. Atribut di dalam relasi tabel adalah properti atau ciri dari sebuah entitas atau objek, sedangkan kunci adalah suatu atribut yang mempunyai karakteristik yang unik dengan atribut lainnya pada sebuah entitas atau objek.

Tabel relasi digunakan untuk menggambarkan representasi struktur dan data dari hubungan atar table secara fisik atau nyata. Macam-Macam Relasi antar tabel:

1. One-to-many

Satu record pada tabel x boleh berelasi dengan y banyak record. Namun satu record pada Tabel y hanya boleh berelasi dengan satu record saja pada tabel x.

2. One-to-one

Jika dua tabel berelasi one-to-one artinya setiap record di entitas pertama hanya akan berhubungan dengan satu record di entitas kedua begitu pula sebaliknya.

3. Many-to-many

Ada banyak record di entitas satu dan entitas dua yang saling berhubungan satu sama lain


(34)

2.3. Pengenalan Jaringan Komputer

Jaringan komputer menurut Dede Sopandi (2008 : 2) adalah

“Merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi”.

Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.

2.3.1. Kriteria Jaringan Komputer Dibedakan menjadi :

a. Distribusi Sumber Informasi/Data 1. Jaringan Terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server.

2. Jaringan Terdistribusi

Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.


(35)

b. Jangkauan Geografis

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang


(36)

c. Peranan Dan Hubungan Tiap Komputer Dalam Memproses Data 1. Jaringan Client-Server

Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

2. Jaringan Peer-to-peer

Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

d. Media Transmisi Data

1. Jaringan Berkabel (Wired Network)

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan


(37)

2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

2.3.2. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2008 : 27) dalam bukunya yang berjudul “Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer” mengatakan bahwa

“Topologi jaringan adalah sususnan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).”

Terdapat tiga macam topologi jaringan umum digunakan, yaitu Bus, Star dan Ring.

1. Topologi Bus

Topologi Bus adalah jalur transmisi di mana sinyal diterima dan dikirimkan pada setiap alat / device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut / hanya akan dilewati signal.

Keuntungan dari topologi bus yaitu hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan. Sedangkan kerugian yaitu deteksi


(38)

client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi, diperlukan repeater untuk jarak jauh.

Gambar 2.1 Topologi Bus

[Sumber : Dede Sopandi, 2005, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer,CV. Informatika, Bandung]

2. Topologi Star

Pada topologi star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan, paling fleksibel, pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, kontrol terpusat, kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan dan kemudahaan pengelolaan jaringan, sedangkan kerugiannya adalah boros kabel, perlu penanganan khusus dan kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis.


(39)

Gambar 2.2 Topologi Star

[Sumber : Dede Sopandi, 2005, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer,CV. Informatika, Bandung]

3. Topologi Ring

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Topologi ini memenfaatkan kurva tertutup yang artinnya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa pada masing – masing node.

Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Keuntungan yaitu hemat kabel. Sedangkan kerugian yaitu peka kesalahan, pengembangan jaringan lebih kaku.


(40)

Gambar 2.3 Topologi Ring

[Sumber : Dede Sopandi, 2005, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer,CV. Informatika, Bandung]

2.3.3. Manfaat Jaringan Komputer

Beberapa manfaat jaringan komputer adalah sebagai berikut : 1. Resource Sharing.

2. Reliabilitas tinggi.

3. Lebih ekonomis dalam segi biaya.

4. Mudah akses ke informasi ketempat yang jauh. 5. Komunikasi lebih efektif.

2.4. Pengertian Client Server

Arsitektur client-server adalah suatu cara untuk meningkatkan kinerja konfigurasi file server yang menurun karena faktor skalabilitas (penambahan workstation adalah jumlah yang signifikan). Pada arsitektur ini dua aplikasi yang terpisah, beroperasi secara mandiri dan bekerjasama untuk menyelesaikan suatu


(41)

pekerjaan. Yang cocok dengan arsitektur ini dalam DBMS (Database Management System) berbasis sql (structure query language).

Konfigurasi client-server mencakup 2 entitas client dan server. Client meminta sesuatu pada server kemudian server melakukan suatu pekerjaan yang diminta oleh client. Permintaan dapat berupa query sql yang dikirimkan pada mesin basis data sql. Kemudian, mesin basis data sql memproses query dan hasilnya berupa (result set) dikembalikan pada client yang meminta.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Dalam pembuatan sebuah sistem informasi berbasis desktop, kita membutuhkan perangkat lunak sebagai penunjang pembuatannya baik sebagai text editor maupun sebagai bahasa pemrogramannya.

2.5.1. Pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise Edition

Sekilas tentang Visual Basic 6.0. Visual Basic berawal dari sebuah ide untuk membuat simple scripting language untuk GUI Windows. Saat itu windows masih windows 3.11. sebagai bahasa pemograman yang tergolong sebagai RAD (Rapid Application Development) tool, perkembangan Visual Basic mendapat sambutan yang sangat baik di kalangan programmer. Dengan Visual Basic versi terbaru 6.0 ini perancangan sebuah program akan lebih mudah karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap yang memiliki standar sistem operasi Windows.


(42)

1. Menu Bar

Menu bar berisi perintah-perintah umum yang digunakan untuk mengoperasikan Visual Basic. Menu Bar terabagi dalam :

a) File digunakan untuk mengelola file-file project. b) Edit digunakan untuk perintah-perintah pengeditan.

c) View digunakan untuk menampilkan beberapa jendela utama dari IDE.

d) Project digunakan untuk mengelola isi project.

e) Format digunakan untuk mengatur peralatan dan ukuran dari kontrol dalam form atau tipe desain lain.

f) Debug digunakan untuk mencoba menjalankan aplikasi dalam IDE. g) Query digunakan pada saat membuat SQL Query dengan

menggunakan Microsoft Query Builder.

h) Diagram digunakan untuk membuat dan mengedit database diagram.

i) Tools digunakan untuk beberapa perintah tambahan seperti prosedur.

j) Add-In digunakan sebagai koleksi beberapa perintah yang berhubungan dengan external moduls yang berintergrasi dalam IDE.

k) Windows digunakan untuk mengelola jendela dalam IDE.

l) Help digunakan untuk mencari topik-topik untuk mengelola jendela dalam IDE.


(43)

2. Main Toolbar

Toolbar digunakan untuk melakuakn tugas-tugas tertentu dengan cepat.

3. Toolbox

Dalam jendela toolbox terdapat beberapa objek yang dapat digunakan dalam form atau dalam objek desainer lain.

4. Jendela Kode

Jendela kode digunakan untuk membuat perintah dalam form atau objek lain dalam aplikasi.

5. Jendela Project

Jendela project digunakan untuk menampilkan semua objek yang dikelompokan menurut tipe atau menyusunnya berdasarkan huruf pertamanya saja.

6. Jendela Property

Menampilkan semua property dari objek yang sedang dipilih dan beberapa tipe dari property tersebut memungkinkan untuk dimodifikasi.

7. Jendela Form Layout

Digunakan untuk melihat bagaimana posisi form yang akan ditampilkan saat aplikasi dijalankan.


(44)

2.5.2. Microsoft SQL Server 2000 2.5.2.1. Sejarah SQL Server 2000

Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform Microsoft OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. Produk ini berasala dari Sybase SQL Server 4.x untuk platform UNIX. Dengan adanya Windows NT, muncul inisiatif untuk membangun SQL Server versi 4.2 untuk platform Windows NT. Kerjasama dengan Sybase masih berlanjut dan diluncurkan SQL Server versi 6.0 dan versi 6.5.

SQL Server 6.5 memperbarui performansi transaksi dan menjadi produk database client/server yang banyak dipakai pada platform Windows NT. Untuk memenuhi kebutuhan SQL Sever, perlu desain ulang dan kerjasama dengan Sybase diberhentikan dan Microsoft mengembangkan SQL Server 7.0. SQL Server 2000 dibangun berdasarkan SQL Server 7.0.

Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam pembuatan database adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.

2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB. 3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat dibaca tetapi tidak bisa diedit.


(45)

2.5.2.2. Edisi SQL Server 2000

SQL Server 2000 mempunyai beberapa edisi. Setiap edisi

memberikan performansi dan harga yang berbeda sehingga dapaat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan individu.

1) Edisi Enterprise adalah edisi terlengkap. Edisi ini mendukung 32 CPU dan Ram 64 GB.

2) Edisi Standard cocok dipakai pada organisasi kecil dan menengah. Edisi mampu mendukung 4 CPU dan Ram 2 GB.

3) Edisi Personal berisi alat bantu manajemen lengkap dan fungsi-fungsi umum dari edisi Standard dan cocok dipakai untuk keperluan pribadi. 4) Edisi Developer diluncurkan bersama dengan Microsoft Visual Studio

dan hanya disarankan untuk pengembangan aplikasi yang memakai Visual Studio.

5) Edisi Desktop Engine (MSDE) mempunyai fasilitas mesin database dasar dari SQL Server 2000.

6) Edisi Windows CE adalah versi SQL Server 2000 untuk alat-alat yang menjalankan Windows CE.

2.5.3. Crystal Report

Crystal reports merupakam program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Hasil cetak dengan menggunakan Crystal Report


(46)

lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.

2.6. Lembaga Formal & Lembaga Informal Yang Mendukung Pendidikan Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,Pendidikan dibagi dalam 3 jalur, yaitu:

1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

2.6.1. Pendidikan Formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan formal terdiri atas Pendidikan Dasar, Pendidikan Menegah, Pendidikan Tinggi.

2.6.2. Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,


(47)

dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi: 1. Pendidikan kecakapan hidup 2. Pendidikan anak usia dini 3. Pendidikan kepemudaan

4. Pendidikan pemberdayaan perempuan 5. Pendidikan keaksaraan,

6. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja 7. Pendidikan kesetaraan

8. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas: 1. Lembaga Kursus

2. Lembaga Pelatihan 3. Kelompok Belajar

4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

5. Majelis Taklim. Serta Satuan Pendidikan yang Sejenis

Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk


(48)

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

2.6.3. Pendidikan Kesetaraan

2.6.3.1. Pengertian pendidikan Kesetaraan

Pendidikan kesetaraan merupakan pintu masuk bagi praktisi homeschooling yang ingin mengintegrasikan pendidikan anak-anaknya dengan sistem pendidikan nasional yang diterapkan di Indonesia.

Pendidikan kesetaraan meliputi program Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. Definisi setara adalah “sepadan dalam civil effect, ukuran, pengaruh, fungsi, dan kedudukan”.

Ketentuan mengenai kesetaraan ini diatur dakan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26, ayat (6): “Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan”.

Paket-paket pendidikan kesetaraan dirancang untuk peserta didik yang berasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut, serta usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup, dan warga masyarakat lain yang


(49)

memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan tiga pilar kebijakan Pembangunan Pendidikan beserta indikator kinerja kuncinya. Ketigapilar kebijakan tersebut adalah:

1. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan

3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

Untuk perluasan akses pendidikan non-formal kesetaraan, pemerintah telah membentuk Direktorat Pendidikan Kesetaraan yang tadinya berupa sub – direktorat pada Direktorat Pendidikan Masyarakat, dikukuhkan melalui Program pendidikan kesetaraan telah berperan penting dan sangat signifikan dalam memberikan layanan pendidikan bagi mereka yang putus sekolah, anak-anak yang kurang mampu, anak-anak dari etnis minoritas, anak-anak di daerah terpencil, anak-anak jalanan, dan peserta didik dewasa.

2.6.3.2. Program Pendidikan Kesetaraan 1. Progam Paket A

Progam Paket A adalah progam pendidikan dasar pada jalur pendidikan nonformal setara SD/MI bagi siapapun yang terkendala


(50)

kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan. Pemegang ijazah Progam Paket A memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SD/MI.

2. Progam Paket B

Progam Paket B adalah progam pendidikan dasar pada jalur pendidikan nonformal setara SMP/MTs bagi siapapun yang terkendala kependidikan formal atau berminat untuk memilih pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan dasar. Pemegang ijazah Progam Paket B memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SMP/MTs.

3. Progam Paket C

Progam Paket C adalah progam pendidikan dasar pada jalur pendidikan nonformal setara SMA/MA bagi siapapun yang terkendala kependidikan formal atau berminat untuk memilih pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan menengah. Pemegang ijazah Progam Paket C memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SMA/MA.

2.6.3.3. Tujuan Pendidikan Kesetaraan

a. Memperluas pendidikan dasar Sembilan tahun melalui pendidikan nonformal program Paket A setara SD/MI dan Paket B setara SMP/MTs yang menekankan pada ketrampilan fungsioanal dan kepribadian professional.


(51)

b. Memperluas akses pendidikan menengah melalui jalur pendidikan nonformal program Paket C setara SMA/MA yang menekankan pada ketrampilan fungsional dan kepribadian profesional.

c. Meningkatkan mutu daya saing lulusan serta relavansi program dan daya saing pendidikan kesetaraan progam Paket A, Paket B dan Paket C.

d. Menguatkan tata kelola, akutanbilitas dan citra publik terhadap penyelenggara dan penilaian program pendidikan kesetaraan.

2.6.3.4. Sasaran Pendidikan Kesetaraan

1. Penduduk usia tiga tahun diatas usia SD/MI (13-15 tahun) untuk Paket A dan tiga tahun diatas usia SMP/MTs (16-18 tahun) untuk Paket B.

2. Penduduk usia sekolah yang bergabung dalam komunitas elerning, sekolah rumah, dan sekolah alternatif, serta komunitas yang berpotensi khusus seperti pemusik, atlet, pelukis dan lain-lain. 3. Penduduk usia sekolah yang terkendala kejalur formal karna

berbagai hal berikut:

- Ekonomi seperti penduduk miskin dari kalangan petani, nelayan, penduduk kumuh dan miskin perkotaan, pekerja rumah tangga, tenaga kerja wanita, pengerajin, buruh dan pekerja lainnya. - Kondisi geografis, etnik minoritas, suku terasing dan terisolir.


(52)

- Keyakinan seperti warga pondok pesantren yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal.

- Mengalami masalah sosial/hukum seperti anak jalanan, korban NAPZA, dan anak Lapas. 4. Penduduk usia 15-44 tahun yang belum tuntas wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

4. Penduduk usia 15 – 44 tahun yang belum tuntas wajib belajar 9 tahun.

5. Penduduk usia SMA/MA yang berminat mengikuti program Paket C terutama karna masalah ekonomi.

6. Penduduk diatas usia 18 tahun yang berminat mengikuti program Paket C karna berbagai alasan.

2.6.3.5. Kurikulum Pendidikan Kesetaraan

Kurikulum tingkat satuan pendidikan kesetaraan progam Paket A, Paket dan Paket C dikembangkan berdasarkan pada prinsip berikut; berpusat pada kehidupan beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menyeluruh dan berkesinambungan, dan prinsip belajar sepanjang hayat.

Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan kesetaraan memuat komponen mata pelajaran baik yang diujikan pada ujian nasional (UN) maupun yang tidak diujikan, ketrampilan fungsional, muatan lokal, seni budaya, pendidikan jasmani, olah raga, kesehatan dan pendidikan pengembangan diri. Kedalam muatan kurikulum pada program pendidikan


(53)

kesetaran dituangkan dalam kompetensi yang terdiri dari standar kompetensi (SK) dan kopetensi dasar (KD) pada tingkat atau semester. Standar kopetensi dan kopetensi dasar ditentukan sesuai kebutuhan minimal untuk melanjunkan ke jenjang pendidikan. lebih tinggi.

Sementara, pemenuhan kebutuhan maksimal SK dan KD di isi dengan ketrampilan fungsional. Beban belajar pada pendidikan kesetaraan dinyatakan dalam Satuan Kredit Kopetensi (SKK) yang menujukkan satuan kompetensi yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pemeblajaran melelalui sistim tatap muka, praktek ketrampilan dan kegiatan mandiri yang terstruktur. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus pendidikan kesetaraan ditetapkan oleh dinas yang bertanggung jawab dibidang pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangan, berdasar kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dan dikembangkan dilibatkan dengan pemangku kepentingan serta pedoman pada panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan kesetaraan yang disusun oleh Badan Standarisi Nasional Pendidikan (BSPN).

2.6.3.6. Dasar Hukum

Dasar hukum penyelenggaran pendidikan kesetaraan program Paket A, Paket B, dan Paket C adalah:

1. Undang-Undang Dasar 1945


(54)

3. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Intruksi Persiden :

- No. 1 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

- No. 5 Tahun 2006 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara

5. Keputusan Mendikbud Nomor 0131/U1994 Tentang Program Paket A Dan Paket B

6. Keputusan Mendiknas No 0132/U/2004 Tentang program paket C 7. Surat Edaran Mendiknas No:107/MPN/MS/2006. Tentang Eligibilitas

program kesetaraan.

2.6.3.7. Pendekatan Pendidikan Kesetaraan

Proses pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan pendekatan induktif, tematik, partisipatif (andragogis), konstruktif dan berbasis lingkungan.

a. Indukif

Adalah pendekatan yang membangun pengetahuan melalui kejadian atau fenomena empirik dengan menekankan pada belajar dan pengalaman langsung. Pendekatan ini mengembangkan pengetahuan peserta didik dari permasalahannya yang paling dekat dengan dirinya.


(55)

Membangunm pengetahuan dari serangkaian permasalahan dan fenomena yang dialami oleh peserta didik dan yang diberikan oleh tutor, sehingga peserta didik dapat membuat kesimpulan dari serangkaian penyelesaian masalah yang dibuat.

b. Tematik

Adalah pendekatan yang mengorganisasikan pengalaman-pengalaman dan mendorong terjadinya pengalamn belajar yang meluas tidak hanya tersekat-sekat oleh batasan pokok bahasan, sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dan menumbuhkan kerja sama .

c. Konstruktif

Merupakan suatu pendekatan yang sesuai dalam pembelajaran berbasis kompetensi, dimana peserta didik membangun pengetahuannya sendiri. Dalam pendekatan ini peserta didik telah mempunyai ide tersendiri tentang suatu konsep yang belum dipelajari. Peran tutor yaitu untuk membetulkan konsep yang ada pada peserta didik atau untuk membentuk konsep baru.

d. Partisipatif andragogis

Adalah pendekatan yang membantu menumbuhkan kerja sama dalam menemukan dan menggunakan hasil-hasil temuannya yang berkaitan dengan lingkungan sosial, situasi pendidikan yang dapat merangsang pertumbuhan dan kesehatan individu, maupun masyarakat. e. Berbasis Lingkungan\Kontekstual


(56)

Adalah pendekatan yang meningkatkan relevansi dan kebermanfaatan pembelajaran bagi peserta didik sesusai potensi dan kebutuhan lokal. Pendekatan pembelajaran ini harus terkait dengan lingkungan dimana peserta didik hidup dan bekerja. Peserta didik merasa bahwa ilmu pengetahuan yang dipelajarinya terkait langsung dengan kehidupannya sehari-hari.

2.7. PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)

PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) merupakan institusi pendidikan nonformal yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat atau ormas, atau organisasi keagamaan. Pemerintah berperan sebagai faslitator. PKBM didirikan untuk pemberdayaan masyarakat; dalam aspek ekonomi, budaya, sosial. Ia adalah tempat atau pusat belajar masyarakat; oleh, dari dan untuk masyarakat yang netral dan fleksibel. PKBM sebagi lembaga pendidikan nonformal, yang tersebar diberbagai desa dan kota, melayani berbagai program pendidikan nonformal, yang diantaranya adalah pendidikan anak usia dini, keaksaraan fungsional, kursus, dan pendidikan kesetaraan Paket A, B,dan C.


(57)

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh peneliti yaitu di Lembaga Pendidikan Rama Putra, berikut ini sekilas mengenai Lembaga Pendidikan Rama Putra.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Lembaga Pendidikan Rama Putra mulanya hanyalah sebuah tempat yang menyelenggarakan ujian persamaan SMP dan SMA dengan program Paket B dan juga Paket C yang memiliki izin DIKNAS Pendidikan No.421.9/1113 Dan 421.9/152 yang berada pada Jalan Padjajaran No.85 Bandung. Pemilik perusahaan Aceng Saprudin, SH yang telah menjalankan perusahaannya sejak tahun 1994 mencoba untuk melebarkan sayap dengan mencoba menambah usahanya dengan menambah lembaga pendidikan kursus dan pelatihan.

Kemudian pertengahan tahun 2000 yang mulannya hanya memiliki satu perusahaan yang berada di Jalan Padjajaran No.85 Bandung, berkembang dengan mempunyai cabang di Jalan Kiara Condong No.202 Bandung. Selain dengan bertambahnnya cabang dari Lembaga Pendidikan Rama Putra, perusahaan pun melebarkan bisnisnya pada kursus teknisi, dan juga kursus kecantikan dan tata busana.


(58)

dengan adaanya sebuah riset yang pernah dilakukan sebelumnnya mengenai perusahaan.

Hasil riset tersebut menyatakan bahwa sebesar 82.5% Lembaga Pendidikan Rama Putra merupakan Lembaga yang termurah dalam biaya pendidikan & terjamin hasil akhirnya bagi para peserta ujian persamaan Paket B ataupun Paket C. Selain itu Lembaga Pendidikan Rama Putra juga terpecaya dengan menghasilkan siswa peserta ujian persamaan Paket B dan Paket C dengan lulusan terbaik setiap tahunnya.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi misi dari Lembaga Pendidikan Rama Putra adalah menjadi salah satu lembaga yang dapat membantu meningkatkan pendidikan putra dan putri bangsa dengan peningkatan pada bidang pendidikan, keterampilan ataupun kemampuanya sehingga dapat menghasilkan seorang manusia yang siap menghadapi dunia dengan pendidikan, kemampuan ataupun kemampuan yang dimilikinya.


(59)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.4. Deskripsi Tugas

Untuk menjalankan usahanya sebuah perusahaan tidak lepas dari sumber daya manusia, oleh karena itu dalam Lembaga Pendidikan Rama Putra terdapat pembagian tugas berikut adalah pembagian tugasnnya :

1. Kepala Lembaga

a. Melaksanakan kebijakan perusahaan secara keseluruhan.

b. Mendegelasikan tugas – tugas kepada kepala cabang dan memastikan segala sesuatu dalam perusahaan berjalan dengan baik. c. Melakukan pengawasan secara menyeluruh setiap cabang

perusahaan agar mekanisme pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.


(60)

2. Kepala Cabang

a. Bertanggung jawab melaksanakan pengawasan operasional kerja dikantor cabang.

b. Bertanggung jawab pada pembuatan laporan perkembangan kantor cabang.

3. Bagian Keuangan

a. Menyiapkan data – data keuangan dan anggaran pengeluaran perusahaan.

b. Bertanggung jawab menangani pemasukan yang didapatkan dari penerimaan biaya yang telah dibayarkan oleh siswa untuk mengikuti ujian kesetaraan.

c. Membuat laporan keuangan pemasukan untuk dilaporkan kepada kepala lembaga dari penerimaan mengikuti ujian kesetaraan.

4. Bagian Akademik

a. Menyusun pembuatan jadwal akademik bagi siswa yang berdasarkan jadwal dari kesanggupan para pengajar untuk mengajar.

b. Bertanggung jawab dalam pembuatan laporan keterangan lulus sementara.

c. Membuat laporan mengenai data siswa yang mengikuti ujian kesetaraan, data pengajar yang mengajar.

5. Bagian Pendaftaran

a. Melakukan pendataan para siswa.


(61)

6. Bagian Pengajar

a. Bertanggung jawab secara penuh mengenai proses belajar mengajar dengan siswa.

b. Melakukan pengabsenan terhadap para siswa.

3.2. Metode Penelitian

Penggunaan metode didalam penelitian dapat membantu keberlangsungan penelitian. Selain itu, penggunaan metode didalam penelitian pun dapat menentukan proses keberhasilan ataupun ketidakberhasilan suatu penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu perjalanan penelitian dapat ditentukan salah satunya melalui penggunaan metode dalam penelitian.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu perancangan berorientasi pada proses dan data. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data entity relational diagram (ERD), dan normalisasi.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara & Observasi)

Agar data informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penulis menggunakan metode Penelitian Lapangan (Field


(62)

Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek penelitian.

Metode Pengumpulan datannya dilakukan dengan cara : a. Pengamatan langsung (Observasi)

Teknik pengumpulan data dimana penyelidikan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan didalam situasi yang sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan pada masalah-masalah yang ada pada instansi terkait.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu cara mengumpulkan data dengan mengajukan tanya jawab secara lisan dengan pimpinan perusahaan LPK Rama Putra.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari perusahaan seperti sejarah perusahaan, strukturorganisasi, visi dan misi, dan uraian tugas dari sruktur organisasi (job deskription), serta data-data yang bersangkutan dengan perusahaan itu sendiri.


(63)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat – alat (tools) dan teknik – teknik (techniques) yang dibutuhkan dala pengembangan sistem, sehingga hasil ahir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Entity Relation Diagram (ERD) dan Rancangan Input/ Output.

Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam implementasi dari penelitian ini yaitu metode prototye. Sistem prototype merupakan bagian operasional dari sistem secara keseluruhan yang akan dibangun. Prototype merupakan suatu cara yang baik untuk mendapatkan umpan balik mengenai sistem yang diajukan dan mengenai bagaimana sistem tersebut tersedia untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.


(64)

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Ada empat petunjuk yang harus diamati saat mengintegrasikan prototype kedalam fase penetapan siklus hidup pengembangan sistem, yakni:

1. Bekerja sesuai modul

2. Membangun prototype dengan cepat

3. Memodifikasi prototype dengan iterasi yang berurutan 4. Menekankan antar muka pengguna.

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam prototype : 1. Pengumpulan Kebutuhan

Penulis dan perusahaan bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan kebutuhan sistem, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun Prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yaitu antara input dan output.

3. Evaluasi Protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh perusahaan apakah prototyping yang telah dibangun sudah sesuai dengan keinginann perusahaan untuk membantu peoses bisnis. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.


(65)

4. Mengkodekan Sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem

Pihak dari perusahaan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika iya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan Sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu yang digunakan analisis dan perancangan untuk merancang sistem diperlukan suatu alat bantu yang dalam hal ini penulis menggunakan alat bantunya yaitu :

1. Flow Map


(66)

keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain.

2. Diagram Kontek

Diagram Konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram Konteks mengambarkan hubungan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem atau entitas-entitas yang terletak di luar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Diagram konteks terdiri dari :

- Entitas yaitu manusia atau organisasi dalam sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

- Aliran Data yaitu informasi yang masuk ke dalam sistem dan keluar dari sistem.

- Lingkaran yang berisi sistem yang akan diuraikan di Data Flow Diagram (DFD).

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data.


(67)

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang menerima input atau memberi input dari sistem.kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak. 2. Arus Data (Data Flow)

Menuju arus dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dengan bentuk panah.

3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal pararel yang ditutup salah satu ujungnya.

5. Kamus Data

Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai


(1)

169

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input nomer

kwitansi pada combo box kwitansi keterangan lunas

Menampilkan laporan sesuai dengan data yang diinputkan

Dapat menampilkan laporan berdasarkan nomer kwitansi yang diinputkan

[X] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sistem informasi akademik di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra dan dengan didukungnya beberapa proses - proses lain dalam aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(2)

170 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari penjelasan setiap bab penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem akademik yang berada pada Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) LPK Rama Putra Bandung masih merupakan sistem akademik yang manual sehingga sering ditemui berbagai kesalahan – kesalahan yang terjadi dalam proses – proses di dalam sistem akademik yang berjalan.

Adapun penguraian kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Dengan dibangunnya sistem informasi akademik ini dapat membantu

Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) LPK Rama Putra untuk mengelola dan mengolah data para siswa peserta ujian kesetaraan. 2. Dengan dibangunnya sistem informasi akademik ini dapat membantu

dalam pencarian data siswa peserta ujian kesetaraan yang digunakan dalam pembuatan form absensi bimbel.

3. Dengan dibangunnya sistem informasi akademik ini dapat mengurangi keluhan – keluhan yang disampaikan oleh para siswa peserta ujian kesetaraan dikarena tidak terdaftarnya nama mereka di form absensi. 4. Dengan dibangunnya sistem informasi akademik ini dapat membantu

Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) LPK Rama Putra untuk membuat laporan keuangan yang mana laporan keuangan ini berdasarkan kwitansi hasil pembayaran.


(3)

171

6.2. Saran

Untuk meningkatkan efektivitas kinerja dari sistem yang dirancang, dan agar sistem informasi akademik ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan. penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk lebih menjamin keamanan data yang ada maka dalam pengembangan program aplikasi sistem informasi selanjutnya disarankan untuk menambah fungsi backup data secara otomatis sebagai data cadangan sehingga apabila terjadi kerusakan pada sistem, maka data-data yang ada tidak akan hilang.

2. Untuk pembuatan sistem informasi akademik selanjutnya diharapkan dapat berbasis web sehingga untuk pendaftaran mengikuti ujian kesetaraan dapat dilakukan secara online.

3. Dengan sistem informasi Akademik yang dibuat pada Proses Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) LPK Rama Putra Bandung ini, diharapkan dalam pembuatan sistem informasi akademik yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi sistem informasi yang dapat dihubungkan dengan sistem informasi yang berada pada Pusat Pendidikan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sehingga untuk mengetahui list siswa yang lulus ujian kesetaraan tidak harus mendatangi kantor Pusat Pendidikan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abdul Kadir. 2005. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Andi. Yogyakarta. Dede Sopandi. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika.

Bandung.

Fathansyah. 2004. Basis Data. Informatika. Bandung.

Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D. 2005. Analisis dan Desain. Andi. Yogyakarta. Uus Rusmawan. 2010. Visual Basic 6.0 Untuk Semua Tingkatan. PT Elex Media

Komputindo. Jakarta.

Sumber Internet

http://bayoedarkochan.wordpress.com/2010/06/01/pentingnya-pendidikan-luar-sekolah-di-daerah-tertinggal / 20 April 2011

http://biologimediacentre.com/Pedoman Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2010_2011 (Permendiknas No.46 Tahun 2010) _ Biologi Media Centre (BMC) / 20 April 2011

http://bsnp-indonesia.org/id/PERTANYAA-SEPUTAR-UJIAN-NASIOANAL-2010/2011/ 20 April 2011

http://erik12127.wordpress.com/paradigma-baru-pendidikan-nasional-dalam-undang-undang-sisdiknas-nomor-20-tahun-2003/ 20 April 2011

http://uharsputra.wordpress.com/2010/12/27/pendidkannonformal/20 April 2011 http://ujiannasional.org/category/snmptn-2011/20 April 2011

http://www.zonebelajar.co.cc/programpendidikankesetaraan / 20 April 2011 http://nasional.kompas.com/read/2008/04/21/19212967/Ketidaklulusan.Jabar.Dita

rgetkan.1.Persen./ 23 Juli 2011

http://student.eepis-its.edu/~izankboy/Bab_05_-_Normalisasi_Database.pdf / 23 Juli 2011


(5)

Sumber Jurnal

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. PERTANYAA-SEPUTAR-UJIAN-NASIOANAL-2010/2011. Mei. Hal 5 – 10.

Direktorat Pendidikan Kesetaraan Ditjen PNFI – Depdiknas. 2009. PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. Mei. Hal 2 – 20.

Tonynoor. 2000. INSTRUMEN PEMBAYARAN Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional. Agustus. Hal. 2 – 3.


(6)

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Novi Fitri Pratiwi

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 22 November 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : Pertama (1) dari Dua (2) Bersaudara Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Golongan Darah : B

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia (WNI) Tinggi Badan : 164 cm

Alamat : Jl. Binonng Jati No.74 B RT.08/RW.03 Bandung Email : vhie_no1@yahoo.com

HP : 0858-6170-6010

PENDIDIKAN FORMAL

1995 - 2001 : SD Negeri Soka I Bandung 2001 - 2004 : SMP Negeri 31 Bandung 2004 - 2007 : SMA Negeri 7 Bandung

2007 - 2011 : Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata Satu Universitas Komputer Indonesia