3
o o
o o
o
a 2663
, 6
2117 ,
1412 ,
2322 ,
1456 ,
6
. 5
Dengan demikian, tinggi Hilal di Pelabuhan Ratu dari horizon teramati saat Matahari terbenam tanggal 27 Oktober 2011 adalah 6
o
15,98’. Prosedur yang sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.
3. Peta Ketinggian Hilal
Pada Gambar 1 dan 2 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60
o
LU sampai dengan 60
o
LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2011. Pada Gambar 1 dan 2 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal
untuk pengamat yang berada di Indonesia. Hal ini lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3. Pada ketiga gambar tersebut, ketinggian Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari Horizon
dengan ketinggian pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi belum diikutsertakan dalam perhitungan.
Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 26 Oktober 2011 untuk pengamat antara 60
o
LU s.d. 60
o
LS.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, ketinggian Hilal 0
o
melewati Samudra Atlatik bagian Selatan, Amerika Selatan dan Samudra Pasifik. Secara sederhana, garis ketinggian Hilal 0
o
dapat dianggap sebagai garis batas tanggal qomariah. Daerah yang berada di sebelah Barat Daya garis ketinggian Hilal
o
dimungkinkan untuk memulai awal Dzulhijjah 1432 H pada tanggal 27 Oktober 2011 mengingat Hilal masih berada di atas horizon saat Matahari terbenam tanggal 26 Oktober 2011. Adapun daerah di
sebelah Timur Laut garis ketinggian Hilal 0
o
belum akan memulai awal Dzulhijjah 1432 H pada tanggal 27 Oktober 2011. Ini karena saat Matahari terbenam tanggal 26 Oktober 2011, Hilal sudah di
bawah horizon. Namun demikian, dalam praktiknya penentuan awal Dzulhijjah 1432 H bergantung kepada kebijakan masing-masing negara.
4
Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 27 Oktober 2011 untuk pengamat antara 60
o
LU s.d. 60
o
LS.
Gambar 3. Peta ketinggian Hilal tanggal 27 Oktober 2011 untuk pengamat di Indonesia
Pada Gambar 3 terlihat ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 27 Oktober 2011 berkisar antara 4,20
o
sampai dengan 6,25
o
. Setelah efek refraksi standar
1,2
dan semi diameter Bulan diikutsertakan dalam perhitungan, akan diperoleh peta ketinggian Hilal sebagaimana ditampilkan
Gambar 4. Pada Gambar 4 tersebut, ketinggian Hilal dinyatakan sebagai ketinggian titik di piringan Bulan yang jarak sudutnya paling dekat dengan pusat Matahari dari horizon teramati dengan elevasi
pengamat dianggap 0 meter dpl. Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, ketinggian Hilal dari horizon teramati di Indonesia saat Matahari terbenam pada 27 Oktober 2011 adalah antara 4,25
o
sampai dengan 6,20
o
.
5
Gambar 4. Peta ketinggian Hilal dari horizon teramati tanggal 27 Oktober 2011 di Indonesia
4. Peta Elongasi